Oleh :
Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah rabbun ghafur yang telah
melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah tentang asbabun nuzul Al-Qur’an.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah tugas mata kuliah Studi Al-
Qur’an. Dengan penuh kesadaran kami mengakui bahwa makalah ini masih
banyak kekurangannya. Oleh sebab itu, kritik dan saran untuk perbaikan makalah
ini senantiasa dinantikan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan sebuah kitab bacaan yang sangat dekat dengan umat
muslim karena hampir di setiap waktu kitab ini dibaca bahkan dipelajari oleh
beberapa kalangan di sebuah majelis, madrasah bahkan di perguruan tinggi. Sudah
menjadi barang tentu, Al-Qur’an dengan segala kemukjizatannya merupakan
sebuah ladang pahala bagi umat muslim ketika ia membacanya [ CITATION
Muh20 \l 1057 ]. Apalagi jika seorang muslim memiliki tekad untuk mempelajari
dan mengkaji Al-Qur’an, maka akan ada begitu banyak kebaikan yang ia peroleh
kelak di yaumul akhirat.
menjadi penyebab turunnya ayat tersebut” Untuk itulah, kami menyusun makalah
ini dengan tujuan agar mampu mengetahui definisi, macam-macam dan juga
urgensi dan kegunaan dari asbabun nuzul. Sehingga diharapkan, makalah ini
mampu memberikan manfaat bagi para pembaca agar lebih terdorong untuk
mengkaji dan mempelajari lebih dalam mengenai isi kandungan Al-Qur’an.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Secara etimologi asbabun nuzul adalah kata majemuk yang terdiri dari dua
suku kata: asbab dan nuzul. Kata “asbab” (bentuk jamak dari kata “sababa”) yang
artinya sebab-sebab. (almunawwir:1997:602). Sedang kata “nuzul” berasal dari
kata “nazala” yang berarti turun (almunawwir:1997:1409). Dalam tata bahasa
Arab, dua suku kata ini dikenal sebagai tarkib al-idhafiy. Asbab Al-Nuzul adalah
sebab-sebab diturunkannya ayat Al-Qur’an
1. Menurut Az-Zarqani
“Asbabun nuzul adalah hal khusus atau sesuatu yang terjadi serta hubungan
dengan turunnya ayat Al-Qur’an yang berfungsi sebagai penjelas hukum pada
saat peristiwa itu terjadi”.
2. Ash-Shabuni
, فتنزل اية اوايات كريمة في شأن تلك الواقعة او الحادثة, اوتحدث حادثة,قد تحصل واقعة
)فهذا هو مايسمى بـ (سبب النزول
3. Subhi Shalih
ما نزلت اآلية اواآيات بسببه متضمنة له او مجيبة عنه او مبينة لحكمه زمن وقوعه
“Asbabun nuzul adalah sesuatu yang menjadi sebab turunnya satu atau
beberapa ayat Al-Qur’an yang terkadang menyiratkan suatu peristiwa sebagai
3
4
4. Mana’ al-Qathan
Maka dapat ditarik suatu pengertian bahwa yang menjadi “asbab” itu
adakalanya terjadi suatu peristiwa yang membutuhkan penjelasan hukum, atau
adanya suatu pertanyaan yang di ajukan kepada Nabi saw, kemudian turun suatu
ayat untuk menjelaskan hukum dari peristiwa atau pertanyaan tersebut. Makna
peristiwa (waqi’ah) dalam definisi di atas dapat dipahami dalam bentuk
pertengkaran, kesalahan yang dilakukan, pujian atas suatu sikap dan pemecahan
masalah. Asbabun nuzul merupakan sumber sejarah yang dapat dimanfaatkan
untuk memberikan keterangan tentang turunnya ayat-ayat Al-Qur'an dan untuk
mengkontekstualisasikan maknanya. Sumber-sumber ini tentu saja hanya meliput
peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa Al-Qur'an diturunkan.
Artinya apabila dalam riwayat yang memang sudah jelas seorang perawi
menunjukkan asbabun nuzul dengan indikasi menggunakan lafal (pendahuluan).
5
Dilihat dari sudut pandang terbilangnya/jumlah sebab dan ayat yang turun,
asbabun nuzul dapat dibagi menjadi dua:
َولَمۡ يَ ُكن لَّهۥُ ُكفُ ًوا أَ َح ۢ ُد٣ لَمۡ يَلِ ۡد َولَمۡ يُولَ ۡد٢ ص َم ُد
َّ ٱهَّلل ُ ٱل١ قُ ۡل هُ َو ٱهَّلل ُ أَ َح ٌد
٤
6
ۡ
١٠ ين ٖ فَ ۡٱرتَقِ ۡب يَ ۡو َم تَأتِي ٱل َّس َمٓا ُء بِ ُد َخ
ٖ ِان ُّمب
Artinya: maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata.
Asbab annuzul adalah peristiwa yang terjadi pada masa Rasulullah saw.
Oleh karena itu, tidak ada jalan lain untuk mengetahuinya selain berdasarkan
riwayat (transmisi) (naql as-shalih) yang benar dari orang-orang yang telah
melihat dan mendengar wahyu langsung dari ayat-ayat Al-Qur'an. Untuk
mengkaji asbabun nuzul, para ulama berpedoman pada riwayat-riwayat shahih
yang bersumber dari Nabi SAW atau para sahabatnya. Hal ini karena
pemberitahuan para sahabat tentang masalah ini, jika redaksinya jelas, bukanlah
didasarkan pada ijtihad, tetapi memiliki hukum marfu` yang didasarkan pada Nabi
saw.
Para ulama salaf sangat selektif mengenai berbagai riwayat yang berkaitan
dengan asbabun nuzul, dikarenakan dengan seiringnya berjalan waktu, maka
semakin jauh dari sumber yang asli, dan berimplikasi pada banyaknya ayat-ayat
yang tidak bisa diketahui sebab-sebab turunnya. Seleksi yang dilakukan oleh
ulama salaf dititik beratkan pada kepribadian para rawi, sumber riwayat dan
ungkapan yang digunakannnya. Khusus mengenai pribadi rawi, orang yang
memiliki kredibilitas yang tinggi lah yang dimintai penjelasannya mengenai
asbabun nuzul.
riwayat asbab an-nuzul merupakan latar belakang mikronya. Pendapat ini berarti
mengaggap bahwa semua ayat Al-Quran memiliki sebab-sebab yang
melatarbelakanginya.
BAB III
PENUTUP
12
DAFTAR PUSTAKA
13