Anda di halaman 1dari 47

PENGEMBANGAN KURIKULUM

TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

oleh
Drs. RUSPIANI, M.Pd
Ketua Pokjawas Madrasah Propinsi Kalimantan Timur

Disampaikan pada Kegiatan Workshop Review Dokumen 1


MTs Annur dan MA Annur Samarinda
Rabu, 8 Juli 2020
Curriculum Vitae
Nama : Drs. Ruspiani, M.Pd
TTL : Haruai, 1 April 1964
NIP : 19640401 199203 1 003
NPWP : 147222152722000
HP/WA : 08125834742
FB : Drs Ruspiani
Pendidikan :
1. SDN 1976 Haruai
2. MTs 1980 Kelua
3. SMA IPA 1983 Barabai
4. S1 Matematika FKIP Unlam Banjarmasin 1989
5. S2 Matematika UPI Bandung 2000
Pekerjaan:
6. Guru MAN 2 Samarinda (1992 – 2005)
7. Kepala MAN Tenggarong (2005 – 2007)
8. Kepala TU Kandepag Kukar (2007 – 2009)
9. Guru MAN 1 Samarinda (2009 – 2015)
10. Pengawas Madrasah Kota Samarinda (2015 - sekarang)
Informasi yang diperoleh dari obat ini:
1. Komposisi obat
2. Khasiat (Flu dan Batuk)
3. Aturan Pakai
4. Peringatan dan Perhatian “ Dokumen KTSP ”
5. Efek samping Panadol Biru
6. Tindak lanjut bila penyakit tak sembuh
7. Nama Produsen
8. Saran dari Produsen
9. Batas Ekspaied
10. Info halal dari MUI
Informasi yang diperoleh dari obat ini:
1. Komposisi obat
2. Khasiat (Sakit Kepala)
3. Aturan Pakai
4. Peringatan dan Perhatian “ Dokumen KTSP ”
5. Efek samping Panadol Merah
6. Tindak lanjut bila penyakit tak sembuh
7. Nama Produsen
8. Saran dari Produsen
9. Batas Ekspaied
10. Info halal dari MUI
Informasi yang bisa digali dari MTs An-Nur Samarinda
1. ....
2. ....
3. ....
4. ....
Dokumen KTSP
5. ... .
6. dst. MTs An-Nur
Samarinda
Informasi yang bisa digali dari MA An-Nur Samarinda
1. ....
2. ....
3. ....
4. ....
Dokumen KTSP
5. ... .
6. dst. MA An-Nur
Samarinda
DASAR HUKUM
1. KMA 183 2019 : Kurikulum PAI dan B. Arab pada Madrasah
2. KMA 184 2019 : Pedoman Implementasi Kurikulum Madrasah
3. Keputusan Dirjen Pendis 6980 2019 : Juknis KTSP MI
4. Keputusan Dirjen Pendis 6981 2019 : Juknis KTSP MTs
5. Keputusan Dirjen Pendis 6982 2019 : Juknis KTSP MA Reguler
6. Keputusan Dirjen Pendis 6983 2019 : Juknis KTSP MA Akade-
mik
7. Keputusan Dirjen Pendis 6984 2019 : Juknis KTSP MA Keaga-
maan
8. Keputusan Dirjen Pendis 6985 2019 : Juknis KTSP MA Kete-
rampilan
9. Keputusan Dirjen Pendis 6986 2019 : Juknis KTSP MA
TERMINOLOGI

DOKUMEN KTSP UNTUK KURIKULUM 2013


MAKSUDNYA:
PENGEMBANGAN KURIKULUM PADA
TINGKAT MADRASAH BERDASARKAN
KURIKULUM 2013 YANG TERTUANG
DALAM DOKUMEN 1 DAN DOKUMEN 2
BUKAN:
MENGEMBANGKAN KTSP (KURIKULUM
2006) YANG TELAH KITA TINGGALKAN
TERMINOLOGI
 DOKUMEN 1 KTSP BEDA TIPIS DENGAN PROFIL MADRASAH
YANG TELAH DIBUKUKAN. SEMUA INFORMASI TENTANG
MADRASAH ADA DI SITU.
 BILA ADA TAMU INGIN MENGETAHUI SELUK-BELUK
MADRASAH, MAKA KITA CUKUP HANYA MENYODORKAN
DOKUMEN 1 KTSP.
 OLEH KARENA ITU DOKUMEN 1 DITARUH DI MEJA TAMU, DI
RUANG KAMAD, DI RUANG GURU, DI PERPUSTAKAAN DAN DI
RUANGAN OSIS DAN DI RUANGAN LAINNYA.
 INDIKATOR DOKUMEN 1 KTSP YANG BAIK, BILA ADA
PERTANYAAN MENYANGKUT MADRASAH, MAKA
JAWABANNYA ADA DI DALAMNYA. CONTOH, MADRASAH
MELAKSANAKAN KEGIATAN MANASIK HAJI UNTUK KELAS
AKHIR SETIAP TAHUN, TAPI KEGIATAN INI TIDAK
TERTUANG DI DALAMNYA, MAKA DOKUMEN 1 KTSP YANG
DIBUAT MASIH BELUM SEMPURNA.
KOMPONEN KTSP

1. Dokumen 1 (Buku I KTSP)


Minimal berisi:
Visi, Misi, Tujuan, Muatan, Pengaturan Beban Belajar, Kaldik
2. Dokumen 2 (Buku II KTSP) yang berisi Silabus semua mata
pelajaran
3. Dokumen 3 (Buku III KTSP)
Berisi Perangkat Mengajar Guru (Prota, Alokasi Waktu per
Semester, Prosem, RPP.
Perangkat Mengajar disusun sesuai dengan Potensi, Minat, Bakat,
dan Kemampuan peserta didik di lingkungan belajar.
Dokumen 1 ==> menjadi tanggung jawab Madrasah
Dokumen 2 ==> menjadi tanggung jawab Pemerintah
Dokumen 3 ==> menjadi tanggung jawab Tenaga Pendidik
Biasanya Dokumen 2 dan Dokumen 3 digabung sehingga menjadi
Dokumen 2 saja
PENGERTIAN

1. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun


oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan. Acuan Pengembangan KTSP:
a. Standar Nasional Pendidikan,
b. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, dan
c. Pedoman implementasi Kurikulum.
d. melibatkan komite sekolah/madrasah,
e. disahkan oleh Kantor Kementerian Agama Provinsi
atau Kabupaten/Kota.
2. Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang
dari warga satuan pendidikan, yang dirumuskan
berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan
pendidikan.
3. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau harus
dilaksanakan sebagai penjabaran visi yang telah
ditetapkan dalam kurun waktu tertentu untuk
menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka
pendek, menengah, dan jangka panjang, dengan
berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan
pendidikan.
4. Tujuan pendidikan adalah gambaran tingkat kualitas
yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu
maksimal 4 (empat) tahun oleh setiap satuan
pendidikan dengan mengacu pada karakteristik
dan/atau keunikan setiap satuan pendidikan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Untuk
mengetahui pencapaian tujuan pendidikan, satuan
pendidikan dapat melakukan evaluasi.
VISI dan MISI
(Sekedar Ilustrasi)

VISI MISI
AL-QURAN AL-HADITS
UUD 1945 UU
UU PP
PP PERMEN
Misi : Langkah untuk mencapai Visi
KURIKULUM TINGKAN SATUAN PENDIDIKAN

Dasar Hukum:
1. UU No. 20 / 2003 Pasal 36 ayat (2), (3), dan Pasal 38
ayat (2)
2. UU No.32 / 2013 Pasal 77A ayat (1) dan ayat (2)
3. Permendikbud No. 61 tahun 2014 tentang Pedoman
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP)
4. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler Pada Dikdasmen
5. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 Tentang
Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib Pada Dikdasmen
6. Permendikbud No.79 tahun 2014 tentang Muatan
Lokal Kurikulum 2013
KURIKULUM TINGKAN SATUAN PENDIDIKAN

7. Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang


Bimbingan dan Konseling pada Dikdasmen
8. Permendikbud Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar
Kelulusan
9. Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar
Isi
10. Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar
Proses
11. Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar
Penilaian
12. Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 tentang Standar
KI KD mata Pelajaran Kurikulum 2013
KURIKULUM TINGKAN SATUAN PENDIDIKAN

13. Permendikbud Nomor 36 Tahun 2018 Tentang


Kurikulum 2013 SMA / MA
14. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Tentang KI/KD
Kurikulum 2013 pada Pendasmen
15. Keputusan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019
Tentang Kurikulum PAI dan B. Arab pada Madrasah
16. Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019
Tentang Pedoman Implimentasi Kurikulum pada
Madrasah
17. Keputusan Dirjen Pendis Nomor 6981 Tahun 2019
Tentang Juknis KTSP MTs
18. Keputusan Dirjen Pendis Nomor 6983 Tahun 2019
Tentang Juknis KTSP MA Akademik
Dari beberapa regulasi di atas maka:
1. Kurikulum dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi, untuk melakukan penyesuaian program
pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi
dan ciri khas potensi yang ada di daerah serta peserta
didik;
2. Kurikulum dikembangkan dan diimplementasikan
pada tingkat satuan pendidikan

Kurikulum operasional yang dikembangkan dan


diimplementasikan oleh satuan pendidikan
diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP)
KERANGKA DOKUMEN 1

I. PENDAHULUAN
Latar Belakang dan Dasar Hukum

II. TUJUAN
TPN (UU 20 2003), Tujuan Madrasah, Visi dan Misi

III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


Struktur Kurikulum (No. 14 - 17 di atas) yang
mencakup Peminatan yang dipilih, Pengaturan
Beban Belajar, Muatan Lokal, PHB (Tugas, PH,
PAS, Remedial), Pengembangan Diri, KKM,
Kenaikan Kelas, Kelulusan, Mutasi
KERANGKA DOKUMEN 1

IV. KALENDER PENDIDIKAN


 Permulaan Tahun Ajaran
 Jumlah Pekan Efektif Belajar Sem 1 dan Sem 2
 Jumlah Hari Efektif per Bulan
 Jadwal Waktu Libur
V. PENUTUP

LAMPIRAN
 Profil Umum Madrasah
 SK Pembagian Tugas
 Jadwal Pelajaran
 Dokumentasi Foto Kegiatan
 dll
PENGEMBANGAN DIRI

1. SPONTAN
Bakti Sosial, 5S, Takziah, Buang sampah di tempatnya
2. RUTIN
Apel Senin, Tadarrus dan Berdoa sebelum pelajaran
dimulai, Muhadlaroh, SKJ, Sholat Dluha, Sholat
Fardlu Berjamaah, Kebersihan dan Kesehatan Diri
3. TERPROGRAM
PHBI/PHBN, Classmeeting, Bimbel (KSM), Manasik
Haji, Program Magang, LDK, Kegiatan Ekskul dan
BK
4. KEPRIBADIAN
Disiplin, Berpakaian Rapi, Bertutur-kata yang Santun,
Rajin Membaca, dll.
STRUKTUR KURIKULUM MTs
(KMA Nomor 184 Tahun 2019 Tanggal 7 Mei 2019)
ALOKASI WAKTU
NO MATA PELAJARAN
PER PEKAN
KELOMPOK A (Umum) VII VIII IX
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an - Hadits 2 2 2
b. Aqidah Akhlaq 2 2 2
c. Fiqih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
Pendidikan Pancasila dan
2. 3 3 3
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Bahasa Inggris 4 4 4
ALOKASI
NO MATA PELAJARAN WAKTU PER
PEKAN
KELOMPOK B (Umum) VII VIII IX
1. Seni Budaya 3 3 3
Pendidikan Jasmani, Olah Raga
2. 3 3 3
dan Kesehatan
3. Prakarya dan / atau Informatika 2 2 2
4. Muatan Lokal - - -
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER PEKAN 46 46 46

Alternatif Mata Pelajaran Prakarya dan / atau Informatika:


1. Jadi satu seperti nomor 3 di atas
2. Tersendiri, jadi ada mapel Prakarya, ada mapel Informatika
3. Pilih salah satu
STRUKTUR KURIKULUM MA (AKADEMIK)
(KMA Nomor 184 Tahun 2019 Tanggal 7 Mei 2019)
ALOKASI
NO MATA PELAJARAN
WAKTUPER PEKAN
KELOMPOK A (Umum) X XI XII
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an - Hadits 2 2 2
b. Aqidah Akhlaq 2 2 2
c. Fiqih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
Pendidikan Pancasila dan
2. 2 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Arab 4 2 2
5. Matematika 4 4 4
6. Sejarah Indonesia 2 2 2
7. Bahasa Inggris 3 3 3
ALOKASI WAKTUPER
NO MATA PELAJARAN
PEKAN
KELOMPOK B (Umum) X XI XII
1. Seni Budaya 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan
2. 2 2 2
Kesehatan
3. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
4. Muatan Lokal - - -
KELOMPOK C (Peminatan MIPA/IPS)
1. Matematika / Geografi 3 4 4
2. Biologi / Sejarah 3 4 4
3. Fisika / Sosiologi 3 4 4
4. Kimia / Ekonomi 3 4 4
Kelompok Mata Pelajaran Pilihan
1. Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau
6 4 4
Pendalaman Minat dan/atau Informatika
2. Pendalaman Minat Akademik 6 6 6
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER PEKAN 57 57 57

Drs. Ruspiani, M.Pd


1.Muatan dan Acuan mata pelajaran
Kelompok A dikembangkan oleh
Pusat;
2.Muatan dan Acuan mata pelajaran
Kelompok B dikembangkan oleh
Pusat, tapi bisa memuat konten Lokal
(misal materi Permainan Gasing
untuk mata pelajaran PJOK), atau
mata pelajaran tersendiri yang
berbentuk Muatan Lokal;
3. Madrasah dapat melaksanakan mata pelajaran
Muatan Lokal maksimal 3 (tiga) mata pelajaran
(2 JP/mapel) dengan alokasi waktu maksimal 6
(enam) jam pelajaran;
4. Madrasah dapat menambah beban belajar
maksimal 6 JP (sudah termasuk Mulok);
5. Madrasah dapat merelokasi JP pada mata
pelajaran tertentu untuk mata pelajaran lain
sebanyak-banyaknya 6 (enam) JP untuk
keseluruhan relokasi .
=> Lintas Minat adalah mata pelajaran yang diambil dari
kelompok peminatan lain.
=> Pendalaman minat adalah pendalaman mata
pelajaran tertentu di kelompok peminatannya agar
peserta didik memiliki penguasaan optimal terhadap
substansi mata pelajaran tersebut untuk menunjang
kelangsungan pendidikan pada jenjang yang lebih
tinggi.
=> Informatika adalah mata pelajaran Teknologi,
Informasi, dan komunikasi yang mencakup lima
materi penting yang akan menunjang kompetensi
siswa di era revolusi industri 4.0, yaituaplikasi
software, jaringan komputer atau internet, analisis
data, dampak sosial informatika, hingga
programming.
KRITERIA NAIK KELAS

1. Menyelesaikan seluruh Program Pembelajaran


pada tahun berjalan
2. Tidak tuntas maksimal 2 mapel
3. Predikat Sikap minimal BAIK
4. Predikat Pramuka minimal BAIK (khusus
untuk MA Reguler dan MAPK
5. Ketidakhadiran karena alpa (kesepakatan
Ustaz/Ustazah)
6. Kriteria lain (kesepakatan Ustaz/Ustazah), seperti Mapel
Agama harus tuntas
KRITERIA NAIK KELAS MASA C19

Kriteria Kenaikan Kelas pada slide


sebelumnya adalah kriteria dalam kondisi
Normal.
Dalam suasana Pandemi C19 (suasana
Darorah) seperti sekarang ini, pihak
Madrasah tentunya perlu merumuskan
kriteria yang relevan agar tidak merugikan
Peserta Didik.
Hal ini tentunya harus melalui kesepakatan
seluruh Tenaga Pendidik.
EKSKUL PRAMUKA UNTUK MADRASAH
SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK NAIK KELAS
(Keputusan Dirjen Pendis Tanggal 9 Desember 2019)

EKSKUL PRAMUKA
NO TINGKAT TIDAK
WAJIB
WAJIB
1 Madrasah Ibtidaiyah Ö
2 Madrasah Tsanawiyah Ö
3 Madrasah Aliyah Reguler Ö
4 Madrasah Aliyah Akademik Ö
5 Madrasah Aliyah Keagamaan Ö
Madrasah Aliyah +
6 Ö
Keterampilan
Drs. Ruspiani, M.Pd
Contoh 1:
MATA SEMESTER 1 SEMESTER 2 RATA-RATA
PELAJARAN
KKM
(yang
bermasalah)
PENGET KETRM PENGET KETRM PENGET KETRM

Bahasa Indonesia 65 60 66 72 68 66 67
Bahasa Inggris 66 68 62 60 64 64 63
Matematika 62 64 60 66 61 65 61
Kesimpulan: Siswa ini naik kelas karena hanya dua mata
pelajaran yang tidak tuntas dengan catatan SIKAP
minimal Baik , serta KEHADIRAN normal.
(kolom rata-rata tidak ada di buku Rapor)
Contoh 2:

MATA SEMESTER 1 SEMESTER 2 RATA-RATA


PELAJARAN
KKM
(yang
bermasalah)
PENGET KETRM PENGET KETRM PENGET KETRM

Bahasa Indonesia 65 60 66 62 68 61 67
Bahasa Inggris 66 68 62 60 64 64 63
Matematika 62 64 60 66 61 65 61
Kesimpulan: Siswa ini tidak naik kelas karena
tiga mata pelajaran yang tidak tuntas walaupun
Sikap, dan Kehadiran “Amat Baik”
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN KTSP

1. Membentuk Tim Pengembang Kurikulum


Melibatkan Stake Holder Madrasah
2. Analisis Konteks / Pemetaan Madrasah
Melakukan Analisis Swot (Strengths /
Kekuatan, Weaknesses / Kelemahan,
Opportunities / Peluang, Threats / Ancaman).
SW ===> berasal dari internal Madrasah
OT ===> berasal dari eksternal Madrasah
3. Penyusunan Dokumen 1 KTSP
ANALISIS SWOT (contoh)
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
1. Kekuatan
 Punya Lab Komputer
 Punya lahan dan pekarangan luas
2. Kelemahan
 Bangunan di lereng bukit
3. Peluang
 Dekat dengan Kanwil, Berbagai Universitas
 Pengawasnya mantab...
4. Ancaman
 Lokasi bukan jalur angkot
 Berdekatan dengan sekolah umum
TERIMA KASIH
TAMBAHAN
PENYUSUNAN DOKUMEN 1 KTSP
DI MASA PANDEMI COVID 19

1. Dokumen 1 KTSP tetap disusun secara normal


setiap tahun
2. Madrasah juga membuat Dokumen 1 KTSP
Darurat sebagai SUPLEMEN (lihat contoh).
=> Pengurangan beban belajar
=> Pengurangan alokasi waktu
=> Eliminasi / mengurangi kegiatan
Pengembangan diri / Ekskul
=> . . . . . . . .
ANALISIS WAKTU BELAJAR DI MADRASAH ALIYAH

Berdasarkan Keputusan Dirjen Pendis Nomor 6983, 6984, dan 6985 tertanggal
9 Desember 2019, alokasi waktu belajar minimal 57 JP per pekan (1 JP = 45').
Bila ditambah dengan Apel Pagi Senin maka jumlahnya 58 JP / pekan.
Alternatif pembagian waktu belajar:
1. Senin - Kamis dan Sabtu = 10 JP / hari 2. Hari Jumat 8 JP
JAM KE INTERVAL WAKTU DURASI
1 07.30 - 08.15 45 ' JAM KE INTERVAL WAKTU DURASI
2 08.15 - 09.00 45 ' 1 07.30 - 08.15 45 '
3 09.00 - 09.45 45 '
2 08.15 - 09.00 45 '
4 09.45 - 10.30 45 '
3 09.00 - 09.45 45 '
ISTIRAHAT 10.30 - 10.45 15 '
ISTIRAHAT 09.45 - 10.00 15 '
5 10.45 - 11.30 45 '
4 10.00 - 10.45 15 '
6 11.30 - 12.15 45 '
5 10.45 - 11.30 45 '
ISHOMA 12.15 - 13.00 45 '
7 13.00 - 13.45 45 ' ISHOMA 11.30 - 13.45 135 '
8 13.45 - 14.30 45 ' 6 13.45 - 14.30 45 '
9 14.30 - 15.15 45 ' 7 14.30 - 15.15 45 '
10 15.15 - 16.00 45 ' 8 15.15 - 16.00 45 '

Untuk Keputusan Dirjen Pendis Nomor 6982 (MA Reguler), tinggal


hari Jumat dan Sabtu masing-masing dipotong 3 baris.
ANALISIS WAKTU BELAJAR DI MADRASAH ALIYAH

Gambaran analisis:
1. Sebelum jam ke-1, ada kegiatan Tadarrus, Berdoa, atau Literasi.
2. Senam / Muhadhoroh hari Jumat bisa kompensasi waktu
Ishoma.
3. Untuk mengakomodir no. 1 dan no. 2, maka bel masuk paling
tidak harus pukul 07.00.
4. Waktu istirahat 15' dan waktu Ishoma 45' terasa sempit sekali.
5. Waktu belajar di MA mulai pukul 07.00 pagi sampai pukul 16
sore dalam 6 hari kerja (Senin sampai Sabtu). Waktu untuk
kegiatan Ekskul setidaknya mulai pukul 16.30.
6. 58 JP per pekan setara dengan 43,5 jam / pekan (belum
termasuk kegiatan no. 1), sedangkan kewajiban ASN 37,5 jam /
pekan.
7. Hari belajar bisa 5 hari kerja per pekan bila waktu belajar mulai
pukul 07.00 pagi sampai pukul 18.00 sore (ada Isho Ashar
sekitar 30'), dalam hal ini sudah pasti kegiatan Ekskul tidak bisa
ANALISIS WAKTU BELAJAR DI MADRASAH TSANAWIYAH

Berdasarkan Keputusan Dirjen Pendis Nomor 6981 tertanggal 9 Desember


2019, alokasi waktu belajar maksimal 52 JP per pekan (1 JP = 40'). Bila
ditambah dengan Apel Pagi Senin maka jumlahnya 53 JP / pekan.
Alternatif pembagian waktu belajar:
1. Senin, Kamis dan Sabtu = 10 JP / hari 2. Hari Jumat 8 JP
JAM KE INTERVAL WAKTU DURASI
1 07.30 - 08.10 40 ' JAM KE INTERVAL WAKTU DURASI
2 08.10 - 08.50 40 '
Snm/Mhdr 07.30 - 08.10 40 '
3 08.50 - 09.30 40 '
4 09.30 - 10.10 40 ' 1 08.10 - 08.50 40 '
ISTIRAHAT 10.10 - 10.30 20 ' 2 08.50 - 09.30 40 '
5 10.30 - 11.10 40 ' ISTIRAHAT 09.30 - 10.10 40 '
6 11.10 - 11.50 40 '
3 10.10 - 10.50 40 '
7 11.50 - 12.30 40 '
ISHOMA 12.30 - 13.30 60 ' 4 10.50 - 11.30 40 '
8 13.30 - 14.10 40 ' ISHOMA 11.30 - 13.30 120'
9 14.10 - 14.50 40 ' Ekskul 13.30 - 16.00 2,5 jam
10 14.50 - 15.30 40 '

Keterangan: Hari Sabtu sampai jam ke-9


ANALISIS WAKTU BELAJAR
DI MADRASAH TSANAWIYAH
Gambaran analisis:
1. Sebelum jam ke-1, ada kegiatan Tadarrus,
Berdoa, atau Literasi.
2. Senam / Muhadhoroh pada hari Jumat.
3. Untuk mengakomodir no. 1 dan no. 2, maka bel
masuk paling tidak harus pukul 07.00.
4. Full Ekskul bisa dilaksanakan pada ba'da
Jumat

Drs. Ruspiani, M.Pd


ALOKASI WAKTU PER PEKAN UNTUK MADRASAH
(KMA Nomor 184 Tahun 2019 Tanggal 7 Mei 2019)
ALOKASI WAKTU
PER PEKAN
NO TINGKAT
MIN MAKS
(menit) (menit)
34, 36, 40, 40, 42, 46,
1 Madrasah Ibtidaiyah (35')
42 48
2 Madrasah Tsanawiyah (40') 46 52
3 Madrasah Aliyah Reguler (45') 51 57
4 Madrasah Aliyah Akademik (45') 57 63
5 Madrasah Aliyah Keagamaan (45') 57 63
6 Madrasah Aliyah + Ketr. (45') 57 63
Drs. Ruspiani, M.Pd

Anda mungkin juga menyukai