Sap Anju
Sap Anju
Sub Pokok Bahasan : Pengertian, Penyebab, Tanda dan Gejala, Bahaya dan
Waktu : 30 menit
Tempat :
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit pengetahuan klien dan keluarga
bertambah serta mampu memahami penyakit gagal ginjal kronik.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penjelasan dan penyuluhan selama 30 menit diharapkan :
a. Klien dan keluarga dapat menjelaskan kembali pengertian gagal ginjal kronik.
b. Klien dan keluarga dapat menyebutkan 3 dari 7 penyebab gagal ginjal kronik.
c. Klien dan keluarga dapat menyebutkan tanda-tanda dari gagal ginjal kronik.
B. Materi Penyuluhan
5. Perawatan di rumah
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
No Penyuluh Sasaran
1. Pembukaan
2. Kegiatan inti
3. Penutup
E. Sumber
2. Moore, Mary Cariney. (1987). Therapi Diet dan Nutrisi. Edisi Kedua. Jakarta : EGC
F. Media
1. Alat Peraga
2. Leaflet
G. Evaluasi
A. Pengertian
Gagal ginjal kronik adalah penurunan faal ginjal yang menahun dan umumnya ireversibel
dan berlanjut.
B. Penyebab
1. Pielonefritis
2. Glomerulonefritis
3. Kelainan congenital
4. Hypertensi
5. Ssitemik lupus
6. Diabetes mellitus
8. Penyalahgunaan analgetik
1. Sakit kepala
1. Gagal pernafasan
2. Gagal jantung
3. Infeksi/sepsis
4. Penurunan fungsi ginjal yang progresif
5. Disfungsi seksual
E. Perawatan Di Rumah
1. Setelah rawat inap sebaiknya klien control ke dokter spesialis baik ada ataupun tidak ada
keluhan
2. Pengaturan diet : tinggi kalori, tinggi protein, rendah natrium, rendah kalium
A. PENGKAJIAN
Pengkajian yang dapat dilakukan pada anak dengan gagal ginjal kronik menurut Wong
(2004) sebagai berikut :
1. Pengkajian awal
a. Lakukan pengkajian fisik rutin dengan perhatian khusus pada pengukuran parameter
pertumbuhan.
b. Dapatkan riwayat kesehatan, khususnya mengenai disfungsi ginjal, perilaku makan,
frekuensi infeksi dan tingkat energy.
c. Observasi adanya bukti-bukti manifestasi gagal ginjal kronik.
2. Tanda awal
a. Kehilangan energi normal.
b. Peningkatan keletihan pada aktivitas
c. Pucat, samara-samar (mungkin tidak terlihat).
d. Peningkatan tekanan darah (kadang-kadang).
3. Setelah penyakit berlanjut.
a. Penurunan nafsu makan (khususnya pada saat sarapan).
b. Kehilangan minat pada aktivitas normal.
c. Peningkatan atau penurunan keluaran urin dengan kompensasimasukan cairan.
d. Pucat lebih terlihat.
e. Penampilan kulit pucat dan keruh.
4. Anak mengeluhkan hal berikut: sakit kepala, kram otot dan mual
5. Tanda dan gejala lain
a. Penurunan berat badan.
b. Edema wajah.
c. Malaise.
d. Nyeri tulang ataus endi.
e. Retardasi pertumbuhan.
f. Kulit kering atau gatal dan kadang memar.
g. Kehilangan sensori atau motoric.
h. Amenorea, umumnya pada remaja putri.
6. Sindroma uremik
a. Gastro interstinal : anoreksia, mual dan muntah.
b. Kecenderungan perdarahan : memar, feses cair berdarah, stomatitis, perdarahn vivir
dan mulut.
c. Gatal yang membandel.
d. Bekuan uermik (deposit cristal urea pada kulit).
e. Bau napas uremia yang tidak enak .
f. Pernapasan dalam.
g. Hipertensi.
h. Gagal jantung kongestif.
i. Edema paru-paru
B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Kelebihan volume cairan b.d. Aliguira
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. anoreksia
3. Intoleransi aktivitas b.d. kelelahan
4. Resiko kerusakan integritas kulit b.d. imobilitas, pruritus dan edema.
5. Pola nafas inefektif b.d. hiperventilasi dan dispnca
6. Perubahan peran keluarga b.d. anak menderita penyakit kronis GGK
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Menurut Speer (2008) dan Wong (2004) intervensi keperawatan yang dapatdirumuskan
pada anak yang menderita gagal ginjal kronis untuk mengatasidiagnosa keperawatan yang
dialami anak antara lain :
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan oliguria1.
a. Tujuan :
Anak dapat mempertahankan volume cairan normal yang ditandaidengan haluaran
urine rata-rata sebanyak 1-2 ml/kg/jam.
b. Intervensi :
1) Timbang berat badan anak setiap hari dan pantau haluaranurinenya setiap 4 jam
Rasional : Menimbang berat badan setiap hari dan pemantauan haluaran urine
yangs ering memungkinkanhaluaran urine yangs ering, memungkinkan deteksi
dini danterapi yang tepat terhadap perubahan yang terjadi padastatus cairan anak.
Kenaikan berat badan yang cepar mengindikasikan retensi cairan. Penurunan
haluaran urinedapat mengindikasikan ancaman gagal ginjal.
2) Kaji anak untuk deteksi edema, ukur lingkar abdomensetiap 8 jam dan (untuk
anak laki-laki) periksa pembengkakan pada skrotum
Rasional : Pengkajian dan pengukuran yangs eringmemungkinkan deteksi dini
dan pemberian terapi yangtepat terhadap setiap perubahan kondisi anak. Lingkar
abdomen yang bertambah dan pembengkakan padaskrotum biasanya
mengindikasikan asites.
3) Pantau anak dengan cermat untuk melihat efek samping pemberian terapi diuretik,
khususnya ketika menggunakanhidroklorotiazid atau furosemide
Rasional : Obat-obatan diuretik ini dapat menyebabkanhipokalemua sehingga
membutuhkan pemberian suplemenkalium per intravena
4) Pantau dan catat asupan cairan yang masuk
Rasional : Anak membutuhkan pembatasan asupan cairanakibat retensi cairan dan
penurunan laju filtrasi glomerulus,ia juga membutuhkan restriksi asupan natrium.
5) Kaji warna, konsistensi dan berat jenis urine anak
Rasional : Urine yang berbusa mengindikasikan peningkatan deplesi protein,
suatu tanda kerusakan fungsiginjal6.
6) Pantau semua hasil uji laboratorium
Rasional : Peningkatan kadar nitrogen urea darah dankreatinin dapat
mengindikasikan kerusakan fungsi ginjal.
a. Tujuan : Pasien dan keluarga mendapat dukungan yang adekuat dankeluarga dapat
terlibat dengan kelompok-kelompok khusus2.
b. Intervensi :
1) Kenali masalah keluarga dan kebutuhan akan informasi dandukungan
Rasional : dengan mengkaji masalah yang dihadapikeluarga perawat dapat
membuat rencana intervensi yangtepat serta dapat melakukan pendekatan dengan
keluargadengan cara yang tepat.
2) pemahaman keluarga tentang diagnosa dan rencana perawatan
Rasional : Tingkat pemahaman keluarga tentang penyakitdan terapinya sangat
diperlukan perawat dapat menentukanintervensi yang tepat.
3) Tekankan dan jelaskan penjelasan profesional kesehatantentang kondisi anak,
prosedur dan terapi yang dianjurkanserta prognosanya
Rasional : penjelasan yang tepat dari profesonal akanmempertegas bahwa
informasi yang didapatkan tentang penyakit dan terainya tersebut tepat.
4) Gunakan setiap kesempatan untuk meningkatkan pemahaman keluarga tentang
penyakit dan terapinya danulangi informasi seseirng mungkin
Rasional : Untuk memfasilitasi keluarga belajar danmeningkatkan
kemampuannya dalam merawat klien.
5) Bantu orang tua mengintepretasikan perilaku dan respon bayi atau anak
Rasional : Menginteoretasikan perilaku dan respon bayiatau anak secara tepat
dapat membantu keluarga dalammengambil keputusan kapan harus lapor perawat
ataudokter
6) Sambut keberadaan keluargatanpa batas
Rasional : untuk meningkatkan hubungan keluarga.
7) Dorong keluarga untuk memberikan barang-barang yang berarti dan dapat diatur
pafa anak
Rasional : Untuk memberikan rasa aman.
8) Rujuk pada kelompok pendukung dan lembaga-lembaga khusus (mis yayasan
gagal ginjal Indonesia)
Rasional : untuk dukungan interpersonal tambahan dankonkret (misalnya
pelayanan sosial, rohaniawan danyayasan Epilepsi Indonesia).
9. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang sumber informasi tentang penyakit dan
penanganannya.
a. Tujuan : Orang tua akan mengekspresikan pemahaman tentang instruksi perawatan di
rumah.
b. Intervensi:
1) Jelaskan kepada orang tua tentang patofisiologi penyakit
Rasional : Penjelasan yang demikian membantu orang tuamemahami penyakit
dan pentingnya melanjutkan terapi dirumah.
2) Yakinkan kembali orang tua bahwa penyakit tersebut jarang menyebabkan efek
jangka panjang
Rasional : Orang tua biasanya khawatir tentang efek penyakit, khususnya jika
menjalani dialisis selama faseakut penyakit.
3) Jelaskan kepada orang tua tentang pentingnyamempertahankan anak pada restriksi
diet natrium, sampaiedema mereda dan fungsi ginjal kembali normal
Rasional : Diet restriksi natrium diperlukan karena asupannatrium yang
berlebihan dapat menghalangi ekskresi air.
4) Instruksikan orang tua untuk membatasi aktivitas anak sampai dokter menyetujui
bahwa anak dapat melakukanaktivitas seperti sediakala
Rasional : Restriksi natrium diperlukan untuk mencegahstres pada ginjal yang
dapat menyebabkan kekambuhan penyakit.
5) Ajarkan orang tua tentang tanda dan gejala infeksi pernapasan atas, seperti
meningkatkanya suhu tubuh, nyeritenggorok dan batuk, juga ajarkan mereka
tentang tandagagal ginjal, misalnya penurunan haluaran urine, kenaikan berat
badan dan edema
Rasional : Dengan mengetahui tanda dan gejala gagalginjal maka mendorong
orang tua mencari bantuan medissaat diperlukan.
6) Anjurkan orang tua untuk menepati semya perjanjiantindak lanjut
Rasional : Suatu kunjungan tidak lanjut sangat diperlukanuntuk menentujkan
resolusi penyakit dan mendeteksikomplikasi
DAFTAR PUSTAKA
Chupbbe, T. (2013, Maret 08). Asuhan Keperawatan Anak Dengan Gagal Ginjal Kronik. Scribd,
23.