Anda di halaman 1dari 27

PEERAWATAN PAYUDARA, PROMOSI DAN DUKUNGAN

KEPADA IBU UNTUK MENYUSUI

Makalah ini Buat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan

Kebidanan Kehamilan

Dosen Pengampu: Nora Isa Trinovadela ,S.ST., M.Kes

Di Susun Oleh:

Mahasiswa D-lll Kebidanan Reguler 2

Tingkat 1 Kelompok 4

Putri Sintia 2115401073

Riasti Agustin 2115401079

Selvi Efriyani 2115401081

Poltekkes Kemenkes

Tanjungkarang Progam Studi

Kebidanan 2021/2022

1
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat

menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu kami tidak

akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga

tercurahkan kepada baginda tercinta kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan

syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami ucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat Nya, baik itu

berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan

pembuatan tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan, dengan materi “Perawatan

Payudara, Promosi Dan Dukungan Pada Ibu Untuk Menyusui.”

Semoga tugas ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada mahasiswa lainnya.

Walaupun makalah ini memiliki banyak kekurangan, kami mohon kritik dan sarannya. Atas

perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu

Bandar Lampung, 21 Januari 2022

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................... 4

A. Latar Belakang .............................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 5

C. Tujuan ........................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 6

A. Perawatan Payudara ...................................................................................... 6

B. Identifikasi Masalah Payudara Pada Masa Kehamilan ................................ 15

C. Promosi Dan Dukungan Pada Ibu Untuk Menyusui .................................... 17

a. Persiapan Laktasi ................................................................................... 20

b. Pendidikan Kesehatan Asi Eksklusif ..................................................... 22

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 24

A. Kesimpulan .................................................................................................. 24

B. Saran ............................................................................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 26

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perawatan payudara merupakan salah satu bagian penting yang harus diperhatikan untuk

menyusui nantinya, hal ini dikarenakan payudara merupakan organ esensial penghasil ASI

pada bayi, masalah utama dan prinsip yaitu bahwa ibu-ibu membutuhkan bantuan dan

informasi serta dukungan agar merawat payudara pada saat menyusui (Ronald, 2011).

Perawatan Payudara adalah untuk memperlancar peredaran darah dan mencegah

penyumbatan pada saluran susu sehingga memperlancar ASI dengan cara menjaga kebersihan

dan menghindari puting susu yang lecet dan infeksi payudara. (astutik, 2013)

Salah satu fungsi perawatan payudara adalah untuk melancarkan ASI, selain melancarkan

ASI perawatan payudara juga bisa merawat payudara agar terjaga kebersihannya dan terjaga

bentuk serta fungsinya. Dengan perawatan payudara keadaan ibu akan semakin baik karena

ibu tidak harus bingung karena ASI keluar sedikit, keadaan payudara lebih bersih, membuat

ibu dan bayi nyaman, dan perawatan payudara juga bermanfaat pada kebutuhan ASI untuk si

kecil karena produksi ASI setelah dilakukan perawatan payudara secara tidak langsung akan

menjadi lancar jika ASI tidak keluar dengan baik maka kebutuhan nutrisi pada bayi akan

berkurang, karena ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,lactoe dan garam

organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi

bayi. (setyo retno wulandarai, 2011, hal. 23).

Jadi perawatan payudara pada masa kehamilan adalah salah satu bagian penting yang harus

diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya.

4
Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan Perawatan Payudara

2. Bagaimana mencegah masalah payudara pada masa kehamilan

3. Dunkungan apa yang diperlukan Ibu menyusui

Tujuan

1. Untuk mengembangkan dan menambah pengetahuan yang telah ada yaitu perawatan

payudara

2. Menjaga Kebersihan Payudara

3. Mencegah masalah payudara pada masa kehamilan

4. Mengetahui pentingnya Asi Ekslusif

5
BAB 2

ISI

Landasan Teori

A. Pengertian Perawatan Payudara

Perawatan payudara pada masa kehamilan adalah salah satu bagian penting yang harus
diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya. Payudara perlu dipersiapkan sejak masa
kehamilan sehingga bila bayi lahir dapat segera berfungsi dengan baik pada saat diperlukan.
Perawatan payudara juga sangat membantu keberhasilan dalam pemberian ASI dini, yang
mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif (1). Pemeriksaan payudara bertujuan untuk mengetahui
lebih dini adanya kelainan, sehingga diharapkan dapat dikoreksi sebelum persalinan. Pemeriksaan
payudara dilaksanakan pada kunjungan pertama ibu dimulai dari inspeksi kemudian palpasi

a. Pengertian Perawatan Payudara Pada Ibu Nifas

Post natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara yang dilakukan pada
ibu pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya
saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan perawatan payudara dimulai
sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari. Perawatan
payudara untuk ibu nifas yang menyusui merupakan salah satu upaya dukungan terhadap
pemberian ASI bagi buah hati.

• Perawatan payudara adalah suatu tindakan untuk merawat payudara terutama pada masa nifas
(masa menyusui) untuk memperlancarkan pengeluaran ASI (Sitti Saleha, 2009).

• Perawatan payudara adalah perawatan payudara setelah ibu melahirkan dan menyusui yang
merupakan suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara agar air susu keluar dengan
lancar (Suririnah, 2007).

6
• Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui. Hal ini
dikarenakan payudara merupakan satu-satu pengahasil ASI yang merupakan makanan pokok
bayi yang baru lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin.

b. Tujuan Perawatan Payudara

Perawatan Payudara pasca persalinan merupakan kelanjutan perawatan payudara semasa


hamil, yang mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi
2. Payudara yang terawat akan memproduksi ASI cukup untuk kebutuhan bayi
3. Dengan perawatan payudara yang baik ibu tidak perlu khawatir bentuk payudaranya akan
cepat berubah sehingga kurang menarik.
4. Mengatasi puting susu datar atau terbenam supaya dapat dikeluarkan sehingga siap untuk
disusukan kepada bayinya
5. Untuk Melenturkan dan menguatkan puting susu, mengenyalkan puting susu, supaya tidak
mudah lecet
6. Menjaga bentuk buah dada tetap bagus
7. Untuk mencegah terjadinya penyumbatan
8. Untuk melancarkan aliran ASI dan memperbanyak produksi ASI
9. Untuk mengetahui adanya kelainan

c. Etiologi Perawatan Payudara

Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding yang diciptakan untuk memenuhi
kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit.
Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya
memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga
sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan
perkembangan sistem saraf. Makanan-makanan buatan untuk bayi yang diramu menggunakan
teknologi masa kini tidak mampu menandingi keunggulan ASI.
ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna bayi. Meskipun sangat kaya akan zat
gizi, ASI sangat mudah dicerna sistem pencernaan bayi yang masih rentan. Karena itulah bayi
mengeluarkan lebih sedikit energi dalam mencerna ASI, sehingga ia dapat menggunakan energi

7
selebihnya untuk kegiatan tubuh lainnya, pertumbuhan dan perkembangan organ. Selain itu,
mereka juga mempunyai banyak sekali kelebihan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, betapa banyak keunggulan yang diberikan ASI,
maka perawatan payudara perlu mendapatkan perhatian yang serius. Hal ini juga karena untuk
menunjang pemberian air susu ibu (ASI) ekslusif, payudara yang sehat dan terawat baik, mampu
melancarkan produksi ASI. Hal ini membuat proses pemberian ASI menjadi lebih mudah baik
bagi ibu maupun bayi.

d. Waktu Pelaksanaan

1. Pertama kali dilakukan pada hari kedua setelah melahirkan


2. Dilakukan minimal 2x dalam sehari

e. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Perawatan Payudara

1. Potong kuku tangan sependek mungkin,serta kikir agar halus dan tidak melukai payudara.
2. Cuci bersih tangan dan terutama jari tangan.
3. Lakukan pada suasana santai,misalnya pada waktu mandi sore atau sebelum berangkat tidur.

f. Persyaratan Perawatan Payudara

1. Pengurutan harus dikerjakan secara sistematis dan teratur minimal dua kali dalam sehari.
2. Memperhatikan makanan dengan menu seimbang
3. Memperhatikan kebersihan sehari-hari
4. Memakai BH yang bersih dan bentuknya yang menyokong payudara
5. Menghindari rokok dan minuman beralkohol
6. Istirahat yang cukup dan pikiran yang tenang (Suririnah, 2007)

g. Cara Perawatan Payudara

Persiapan alat untuk perawatan payudara:


1. Handuk 2 buah

8
2. Washlap 2 buah

3. Waskom berisi air dingin 1 buah

4. Waskom berisi air hangat 1 buah

5. Minyak kelapa/baby oil

6. Waskom kecil 1 buah berisi kapas/kasa secukupnya

7. Baki, alas dan penutup

Pelaksanaan:
1. Memberikan prosedur yang akan dilaksanakan

2. Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman

3. Mengatur posisi klien dan alat-alat peraga supaya mudah dijangkau

4. Cuci tangan sebelum dilaksanakan perawatan payudara

5. Pasang handuk di pinggang klien satu dan yang satu dipundak

6. Ambil kapas dan basahi dengan minyak dan kemudian tempelkan pada areola mamae selama
5 menit kemudian bersihkan dengan diputar.

7. Kedua tangan diberi minyak dengan rata kemudian lakukan pengurutan

Teknik Perawatan Payudara


1. Tempelkan kapas yang sudah diberi minyak kelapa atau baby oil selama ± 5 menit, kemudian
puting susu dibersihkan
2. Tempelkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara.
3. Pengurutan dimulai kearah atas, kesamping, lalu kearah bawah.Dalam pengurutan posisi
tangan kiri kearah sisi kiri, telapak tangan kanan kearah sisi kanan.
4. Pengurutan diteruskan kebawah,kesamping selanjutnya melintang, lalu telapak tangan
mengurut kedepan kemudian kedua tangan dilepaskan dari payudara,ulangi gerakan 20-30
kali
5. Tangan kiri menopang payudara kiri, lalu tiga jari tangan kanan membuat gerakan memutar
sambil menekan mulai dari pangkal payudara sampai pada puting susu.Lakukan tahap yang
sama pada payudara kanan, lakukan dua kali gerakan pada tiap payudara.

9
6. Satu tangan menopang payudara, sedangkan tangan yang lain mengurut payudara dengan sisi
kelingking dari arah tepi kearah putting susu. Lakukan tahap yang sama pada kedua payudara.
Lakukan gerakan ini sekitar 30 kali.
7. Selesai pengurutan, payudara disiram dengan air hangat dan dingin bergantian selama ± 5
menit,keringkan payudara dengan handuk bersih kemudian gunakan BH yang bersih dan
menopang (Sitti Saleha,2009).

Faktor Yang Mendukung Perawatan Payudara

10
1. Menjaga payudara agar tetap kering
2. Senam payudara
Manfaat senam payudara adalah menjaga otot dada sebagai penyangga, agar tetap kencang,
juga untuk mencegah payudara turun atau kendur sebelum waktunya. Manfaat aerobik, seperti
berjalan, joging atau naik sepeda dapat membantu mendapatkan postur tubuh yang baik, sekaligus
memperbaiki penampilan payudara. Senam lainnya adalah mendayung, berenang, dan latihan

aerobik yang menggunakan alat – alat pemberat tangan serta beberapa gerakan yoga. Senam
ringan ini tidak menjamin perubahan bentuk dan ukuran payudara. Namun dengan melakukan
senam tersebut otot – otot dada akan menguat dan tampilan payudara akan lebih padat dan indah.

Langkah – langkah yang dapat di lakukan pada senam payudara yaitu:


1. Pertemukan telapak tangan didepan belahan payudara.
2. Berdiri dengan tegak dan lakukan gerakan saling menekan.
3. Tahan selama 5 detik. Rileks dan ulangi gerakan tersebut 10 x.
4. Lengan bawah saling menggenggam. Cengkeram lengan bawah tangan dengan telapak tangan
kiri, dan lengan bawah kiri dengan telapak tangan kanan, dengan posisi siku sebatas bahu.
5. Tarik – tarik kedua arah (kedalam dan keluar), jangan sampai terlepas ulangi gerakan tersebut
10 x.
6. Pertemukan jari – jari kedua tangan anda di bawah dagu dan tekuk keduanya dengan posisi
saling mengunci, kemudian tariklah. Tahan selama 5 detik ulangi gerakan ini 10 x.

11
3. Memijat payudara

1. Pijatan dimulai dari pangkal payudara.


2. Tekan dinding dada dengan menggunakan dua jari (telunjuk dan jari tengah) atau tiga jari
(ditambah jari manis).
3. Lakukan gerakan melingkar pda satu daerah di payudara selama beberapa detik, lalu
pindahkan jari ke daerah berikut:
4. Arah pijatan memutar atau spiral mengelilingi payudara atau radial menuju puting susu.
5. Kepalkan tangan, lalu tekan ruas ibu jari ke dinding dada.
6. Pindahkan tekanan berturut-turut ruas telunjuk, jari tengah, jari manis, dan kelingking ke arah
puting.
7. Ulangi gerakan tersebut pada daerah berikutnya.
8. Untuk bagian bawah payudara, tekanan dimulai dengan tekanan ruas jari kelingking.

12
4. Pemilihan dan perawatan bra.

Cara pemilihan bra meliputi size atau ukuran, kawat, dan cup. Untuk perawatan bra dapat
dilakukan sendiri dan caranya pun juga sederhana. Pakailah BH yang terbuka bagian depannya
(untuk Ibu menyusui) dan yang menyangga buah dada atau langsung susui bayi.

13
1. Rendam bra dalam air sabun.
2. Cuci bra dengan sabun cuci air, hindari menggunakan mesin cuci karena dapat merusak bentuk
bra.
3. Apabila menghendaki mencuci dengan mesin, maka gunakan mesin yang dapat di set hand
wash.
4. Setelah dicuci langsung dijemur, hindari pengeringan menggunakan mesin apalagi di peras,
biarkan air menetes dari bra dengan sendirinya saat digantung.

h. Penatalaksanaan
• Cara Mengatasi Bila Putting Tenggelam
Lakukan gerakan menggunakan kedua ibu jari dengan menekan kedua sisi puting dan
setelah puting tampak menonjol keluar lakukan tarikan pada puting menggunakan ibu jari dan
telunjuk lalu lanjutkan dengan gerakan memutar puting ke satu arah. Ulangi sampai beberapa
kali dan dilakukan secara rutin.

• Jika Asi Belum Keluar


Walaupun asi belum keluar ibu harus tetap menyusui. Mulailah segera menyusui sejak
bayi baru lahir, yakni dengan inisiasi menyusui dini, Dengan teratur menyusui bayi maka
hisapan bayi pada saat menyusu ke ibu akan merangsang produksi hormon oksitosin dan
prolaktin yang akan membantu kelancaran ASI. Jadi biarkan bayi terus menghisap maka akan
keluar ASI. Jangan berpikir sebaliknya yakni menunggu ASI keluar baru menyusui.

• Penanganan puting susu lecet


Bagi ibu yang mengalami lecet pada puting susu, ibu bisa mengistirahatkan 24 jam
pada payudara yang lece dan memerah ASI secara manual dan di tampung pada botol steril
lalu di suapkan menggunakan sendok kecil . Olesi dengan krim untuk payudara yang lecet.
Bila ada madu, cukup di olesi madu pada puting yang lecet.

• Penanganan Pada Payudara Yang Terasa Keras Sekali Dan Nyeri, Asi Menetes Pelan Dan
Badan Terasa Demam.
Pada hari ke empat masa nifas kadang payudara terasa penuh dan keras, juga sedikit
nyeri. Justru ini pertanda baik. Berarti kelenjar air susu ibu mulai berproduksi. Tak jarang
diikuti pembesaran kelenjar di ketiak, jangan cemas ini bukan penyakit dan masih dalam batas

14
wajar. Dengan adanya reaksi alamiah tubuh seorang ibu dalam masa menyusui untuk
meningkatkan produksi ASI, maka tubuh memerlukan cairan lebih banyak. Inilah pentingnya
minum air putih 8 sampai dengan 10 gelas sehari penuh, payudara terasa berat, panas dan
keras. Bila ASI dikeluarkan tidak ada demam.

Ada 3 cara untuk penatalaksanaan pada payudara bengkak karena bayi meninggal :
a. Pengosongan isi payudara dengan tangan ( memerah ).
b. Pengosongan dengan pompa payudara.
c. Pembalutan mamae dan pemberian obat estrogen untuk supresi seperti tablet lynoral dan
parlodel. ( Marilyn E.Doenges. 2000. Hal 10)

i. Akibat Jika Tidak Dilakukan Perawatan Payudara

Berbagai dampak negatif dapat timbul jika tidak dilakukan perawatan payudara sedini
mungkin. Dampak tersebut meliputi :
• Puting susu kedalam
• Anak susah menyusui
• ASI lama keluar
• Produksi ASI terbatas
• Pembengkakan pada payudara
• Payudara meradang
• Payudara kotor
• Ibu belum siap menyusui
• Kulit payudara terutama puting akan mudah lecet

B. Identifikasi Masalah Payudara Pada Masa Kehamilan

Masa kehamilan sering kali membuat tubuh Ibu mengalami beberapa perubahan. Selain morning
sickness, salah satu perubahan besar yaitu bagian payudara.
Dari awal kehamilan, perubahan tubuh memang normal terjadi. Penyebabnya adalah meningkatnya
level hormon estrogen dan progesteron. Perubahan tersebut seringkali menimbulkan masalah
payudara yang sering dialami ibu hamil.
1. Payudara terasa lebih penuh dan besar

15
Payudara yang tadinya lentur dan lembut, namun saat hamil akan berubah menjadi terasa lebih
kencang dan membesar. Perubahan ini diakibatkan karena adanya peningkatan hormon yang
mempersiapkan payudara untuk memproduksi ASI.
Pembesaran payudara biasanya terjadi setelah usia kehamilan sekitar enam minggu. Hal itu juga
dibarengi dengan rasa gatal akibat kulit yang meregang. Sebaiknya gunakan pelembap untuk
mengurangi rasa gatal.Dikutip dari Babycenter, meningkatnya kadar hormon selama kehamilan
menyebabkan perubahan pada jaringan payudara yang dapat membuatnya terasa bengkak, nyeri, dan
sangat sensitif terhadap sentuhan.

2. Payudara terasa nyeri dan meregang di awal kehamilan

Sama seperti ketika datang bulan, payudara ibu hamil juga mulai terasa sakit dan nyeri di trimester
pertama kehamilan. Masalah nyeri pada payudara mungkin berlanjut hingga trimester akhir
kehamilan, namun ada juga yang hilang sebelum persalinan. Hal ini membuat sebagian ibu hamil
merasa tidak nyaman.American Pregnancy Association memaparkan, bahwa hormon dalam tubuh
ibu hamil sedang mempersiapkan payudara untuk menyusui. Maka tidak heran bila payudara terasa
nyeri dan meregang.

3. Aerola menjadi lebih gelap

Perubahan payudara dapat terjadi satu minggu setelah pembuahan dan masalah ini berlanjut hingga
kelahiran sang bayi.
Di bulan pertama, aerola ibu hamil (lingkaran berpigmen di sekitar puting susu juga akan menjadi
lebih besar dan berwarna lebih gelap. Perubahan warna itu paling umum terjadi di masa kehamilan.
Menurut Medical News Today, masalah payudara merupakan salah satu gejala awal kehamilan.
Puting mungkin terasa sensitif atau bahkan menyakitkan untuk disentuh.
Namun jangan khawatir, perubahan puting secara alamiah akan membantu Ibu menyusui si Kecil
nantinya.

4. Munculnya pembuluh darah di payudara ibu hamil

16
Semakin membesar payudara ibu hamil, maka semakin jelas pula pembuluh darah yang tampak di
bagian payudara. Tak perlu khawatir jika hal ini terjadi. Pembuluh darah yang muncul itu akan hilang
dengan sendirinya setelah melahirkan.
Hal ini terjadi lantaran volume darah perempuan meningkat 20 hingga 40 persen saat hamil. Volume
darah inilah yang membuat pembuluh darah lebih tampak di bawah kulit.
Pembuluh darah pun akan kembali ke ukuran normal setelah melahirkan.

5. ASI mulai merembes

di masa kehamilan ini merupakan kondisi normal. Di mana sebagian ibu hamil mungkin mengalami
ASI rembes karena payudara telah siap mengeluarkan kolostrum yang sangat dibutuhkan bayi.
Di usia kehamilan 16 minggu, payudara sudah mulai memproduksi ASI. Dalam tahapan ini, Ibu
mungkin akan menemukan payudara mengeluarkan cairan kekuningan yang disebut kolostrum.
Cairan tersebut mengandung antibodi penting untuk bayi baru lahir.
Dilansir dari What to Expect, masalah payudara yang meneteskan cairan ASI bisa terjadi selama
berminggu-minggu setelah kehamilan, bahkan berbulan-bulan setelah melahirkan yang disebabkan
gejala postpartum. Sebaiknya Mama menggunakan breast pad.

Bila dibiarkan, masalah-masalah tersebut bisa menyebabkan ibu hamil merasa tidak nyaman dan tidak
bisa menikmati proses kehamilan dengan baik.

C. Promosi dan Dukungan pada Ibu menyusui

Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari

payudara ibu. Bukti eksperimental menyimpulkan bahwa air susu ibu adalah gizi terbaik untuk bayi.

Menyusui adalah hak asasi ibu dan memberikan sumbangan yang besar untuk mewujudkan hak anak

untuk pangan, kesehatan dan perawatan Hal-hal yang perlu dipromosikan pada ibu hamil adalah

sebagai berikut:

17
1.Kandungan ASI. Berdasarkan sumber dari food and Nutrition Boart, National research Council

Washington tahun 1980 diperoleh perkiraan komposisi Kolostrum ASI dan susu sapi untuk setiap

100 ml.

2. Manfaat ASI ASI yang keluar beberapa hari setelah persalinan disebut kolostrum. Kolostrum

mengandung zat kekebalan, vitamin A yang tinggi, lebih kental dan berwarna kekuning-kuningan.

Oleh karena itu, kolostrum harus diberikan kepada bayi Sedangkan menurut Widodo (2011) Manfaat

ASI antara lain:

• Mengurangi perdarahan pasca persalinan.

• Mengurangi kehilangan darah pada saat haid.

• Mempercepat pencapaian berat badan sebelum hamil

• Mengurangi risiko kanker payudara dan kanker rahim

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur

nol sampai enam bulan. Agar pemberian ASI eksklusif dapat berhasil, selain tidak memberikan

makanan lain perlu pula diperhatikan cara menyusui yang baik dan benar yaitu tidak dijadwal, ASI

diberikan sesering mungkin termasuk menyusui pada malam hari. Pemberian ASI atau menyusui

eksklusif menurut WHO adalah sebagai berikut:

1. Pemberian ASI eksklusif atau menyusui eksklusif

2. Pemberian ASI eksklusif atau menyusui predominan

3. Pemberian ASI eksklusif atau menyusui parsial

Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

• Menyusu dini adalah pemberian asi segera setelah bayi dilahirkan yaitu 30 menit pertama setelah

18
kelahiran bayi. Menyusu dini juga dikatakan sebagai suatu perilaku mempercepat proses menyusu

pada bayi baru lahir adalah bayi menyusu sendirir segera setelah lahir.

• Dukungan Pada Ibu Menyusui

Dalam menjalankan peranan sebagai seorang ibu menyusui, seringkali seorang perempuan dihadapi

dengan berbagai tantangan, terutama karena kurangnya dukungan yang seharusnya ia dapatkan dari

lingkungan terdekatnya, yaitu suami ataupun keluarga terdekat seperti nenek dan kakek bayi.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pada ibu menyusui yang mendapatkan dukungan penuh dari

suami dan keluarga memiliki tingkat keberhasilan menyusui lebih tinggi dibandingkan dengan ibu

menyusui dengan suami dan keluarga yang tidak terlalu membantu dalam merawat si kecil.

Dokter spesialis anak dan konselor laktasi RS Pondok Indah – Puri Indah, dr. Jeanne Roos-

Tikoalu, Sp. A, IBCLC, CIMI, menjelaskan suami memegang peranan sangat penting dalam

kesuksesan proses menyusui. Suami harus menjadi pendukung nomor satu untuk istri, dan ikut

berpartisipasi aktif dalam merawat si kecil. Dukungan suami kepada istri kala menyusui amat besar

pengaruhnya bagi kelancaran produksi ASI.

"Hubungan yang harmonis dengan istri pada masa menyusui mampu meningkatkan kerja hormon

oksitosin yang menentukan pengeluaran ASI," jelasnya.

Hormon oksitosin mempengaruhi kontraksi otot di saluran ASI sehingga payudara mampu

mengeluarkan ASI. Suami juga dapat membantu menciptakan suasana tenang dan aman bagi sang

istri, memberikan pijatan kepada istri dengan penuh kasih sayang, atau membantu ikut merawat si

kecil.

"Kerja sama yang baik antara ibu menyusui dan suami membuat hubungan semakin harmonis, dan

19
meningkatkan peluang kesuksesan pemberian ASI eksklusif untuk si kecil,” ungkapnya.

Dukungan sosial dari lingkungan lain di sekitar ibu, juga mempunyai peran yang besar terhadap

keberhasilan menyusui. Selain suami, keluarga seperti nenek dan kakek si bayi juga memiliki

pengaruh yang sangat erat terhadap kesuksesan menyusui.

Suami dan anggota keluarga lainnya dapat melakukan langkah-langkah dari dr. Jeanne ini untuk

mendukung ibu menyusui:

1. Bersikap suportif, tidak meragukan kemampuan ibu dalam memberikan ASI atau mempertanyakan

apakah ASI-nya cukup

2. Selalu memberikan afirmasi positif dan pujian untuk meningkatkan kepercayaan diri sang ibu

3. Membantu memberi ASI perah ketika ibu membutuhkan waktu untuk istirahat atau me-time untuk

mengembalikan energi dari kelelahan menyusui dan mengurus bayi

4. Menemani ibu mendapatkan informasi menyusui, misalnya ketika berkonsultasi dengan konselor

laktasi

5. Membantu menyiapkan kebutuhan ibu, seperti asupan air minum agar tidak dehidrasi, makanan

bergizi, sampai peralatan breastpumping ketika ibu akan bepergian atau kembali bekerja.

"Menyusui bukanlah suatu tindakan refleks semata, menyusui adalah proses pembelajaran, a never

ending learning," ujarnya.

a. Persiapan laktasi (fisik & psikologis)

1. Langkah Persiapan Menyusui

20
Meski alami, namun proses menyusui terkadang tidaklah mudah untuk sebagian ibu. Berikut

beberapa langkah persiapan yang dapat membantu melancarkan proses menyusui sejak masa

kehamilan:

• Memperbanyak informasi laktasi

Ibu hamil yang bersiap untuk menyusui bisa mendapat informasi dari berbagai pihak seperti ibu

menyusui lain, buku dan internet. Selain itu, Anda juga dapat memperoleh informasi di klinik

laktasi ataupun konsultan laktasi di rumah sakit tertentu. Selalu konsultasikan informasi yang

Anda peroleh dengan dokter kandungan yang menangani Anda.

• Menjaga kebersihan puting

Jagalah selalu kebersihan puting Anda sejak awal kehamilan hingga memasuki masa menyusui.

Saat membersihkan, pastikan Anda tidak menggosoknya terlalu keras karena hanya akan

melukai puting. Sebaliknya, bersihkan puting secara perlahan dan gunakan handuk lembut saat

membersihkannya.

• Memperhatikan asupan nutrisi

Pastikan juga Anda tetap mendapat nutrisi yang cukup saat tiba masa menyusui. Zat besi,

kalsium, karbohidrat, dan garam adalah nutrisi-nutrisi yang perlu Anda penuhi ketika masa

menyusui. Makanan dan minuman yang baik dikonsumsi untuk mendapatkan nutrisi-nutrisi

tersebut meliputi biji-bijian, susu, serta sayuran hijau.

• Melakukan teknik relaksasi

Teknik relaksasi dengan mengatur pernapasan dapat bermanfaat pada ibu hamil untuk proses

menyusui. Umumnya pada masa-masa menyusui, ibu harus memiliki ketenangan ekstra untuk

menenangkan bayi dan menuntunnya untuk menyusu hingga mencukupi kebutuhannya.

21
• Membeli perlengkapan menyusui sesuai kebutuhan

Bra khusus menyusui merupakan salah satu hal yang dapat dibeli sejak masa akhir kehamilan.

Bra tersebut umumnya berukuran besar sehingga dapat mendukung payudara yang dipenuhi air

susu ibu (ASI). Selain itu, bra menyusui memiliki bagian depan, semacam jendela, yang dapat

mempermudah proses menyusui bayi nantinya. Bantal menyusui juga bisa dimanfaatkan untuk

membuat bayi tetap nyaman saat menyusui, sekaligus mencegah rasa sakit pada leher atau bahu

pada ibu.

• Mempersiapkan pasangan untuk mendukung proses menyusui

Menyusui bukan hanya sekedar hubungan antara ibu dan bayi. Suami yang kelak akan menjadi

Ayah, juga merupakan faktor penting yang turut menentukan kesuksesan proses menyusui. Ibu

menyusui yang mendapat dukungan pasangannya mampu untuk menyusui lebih lama.

Ibu hamil dapat mencoba lakukan langkah-langkah persiapan menyusui di atas. Hal ini penting

agar nantinya proses pemberian ASI untuk Si Kecil menjadi tidak terhambat. Bila perlu,

konsultasikan lebih lanjut mengenai persiapan menyusui pada dokter.

2. Persiapan secara psikologis

Ø dengan meyakini bahwa dirinya siap untuk menyusui, mampu menghasilkan ASI yang cukup

untuk bayinya serta mendapat dukungan dari lingkungan sekitar dan petugas kesehatan.

b. Kesehatan asi Eksklusif

Pengertian ASI Eksklusif

Asi ekslusif adalah pemberian ASI saja pada bayi tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat

sampai usia 6 bulan(Haryono and Setianingsih, 2014).

22
Pemberian ASI Eksklusif pada bayi memiliki manfaat antara lain : dapat memulai hidup yang

baik, mengandung antibodi, memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi, ikatan ibu dan

bayi, mencegah bayi dari alergi, meningkatkan kecerdasan bayi. Sedangkan manfaat bagi ibu

yaitu dapat mencegah terjadinya kehamilan seperti kontrasepsi, penurunan berat badan dan

lain-lain, untuk memperlancar ASI, ibu hamil dan menyusui harus memahami pentingnya

perawatan payudara, manfaat ASI. Manajemen laktasi merupakan upaya yang dilakukan

untuk mencapai keberhasilan dalam pemberian ASI pada bayi. Teknik pemberian ASI adalah

pemberian ASI pada bayi dengan pelekatan dan posisi ibu dan bayi yang tepat, salah satu

tujuan pemberian ASI adalah untuk merangsang produksi ASI dan memperkuat refleks isap

bayi, dari hasil peninjauan Kegiatan promosi kesehatan ibu hamil dan nifas di Kelurahan

Bajur sebagian ibu hamil dan ibu menyusui belum memahami tentang ASI Eksklusif.

23
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perawatan payudara mempunyai hubungan yang berkekuatan/ berkorelasi lemah dan

signifikan terhadap keberhasilan ibu menyusui. Meskipun korelasinya lemah tetapi ini

menunjukkan pentingnya perawatan payudara baik itu selama kehamilan maupun selama

menyusui.

24
B. Saran

Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

25
DAFTAR PUSAKA

Ø Bobak L, Jensen. Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC; 2004.

Ø Depkes. Manajemen Laktasi Cetakan ke-4. Jakarta: Perinasia; 2009.

Ø Saleha S. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika; 2009.

Ø Jo Alexander, Carolyn Roth, Valerie Levy. Praktik Kebidanan Riset dan Isu. Jakarta: EGC;

2007.

Ø Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineke Cipta; 2005.

Ø Mubarak. Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika; 2011.

Ø Wati SE. A Study Knowledge About Pregnancy Breast Careat the BPS Etty J, Amd. Keb In

Sukorejo Village Gurah Sub Distric Kediri Regency. Nusantara of Research. 2015;Vol 2 No

1:49-56.

Ø Ria Ambarwati, Siti Fatimah Muis, Purwanti Susantini. Pengaruh konseling laktasi intensif

terhadap pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif sampai 3 bulan. Jurnal Gizi Indonesia.

2013;Vol. 2, No. 1,:15-23.

Ø Yuli Amran, Vitri Yuli Afni Amran. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Menyusui dan

Dampaknya Terhadap Pemberian ASI Eksklusif. Jurnal Kesehatan Reproduksi 2013;Vol. 3

No 1:52 - 61.

26
27

Anda mungkin juga menyukai