Anda di halaman 1dari 4

INFOR.

1VIASI IPTEK

MONITORING DOSIS RADIASI PERORANGAN


MENGGUNAKAN LENCANA DOSIMETER GELAS

Hasnel Sofyan
Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - BAT AN
• Jalan Lebak Bulus Raya 49. Jakarta - 12440
PO Box 7043 JKSKL. Jakarta - 12070
• hasnel_s@batan.go.id

PENDAHULUAN dosimeter gelas untuk dosimetri neutron yang


Dosimeter gelas pertama kali ditampilkan diperkaya dengan unsur lOB dan liB. Dalam uji
sebagai alat ukur radiasi untuk dosis rendah pada coba menggunakan sumber radiasi neutron
tahun 1951 oleh JH. Schulman dkk. Pada saat itu 241 Am-Be dan moderator grafit neutron,
dosimeter gelas tidak umum untuk digunakan menunjukkan bahwa pasangan dosimeter gelas .
sebagai alat memonitor dosis rendah. Pada tahun yang diperkaya dengan lOBdan liB cukup efektif
1960-an, R. Yokota dkk melakukan penelitian digunakan untuk evaluasi neutron thermal.
dan pengembangan untuk mendapatkan elemen
gelas dosimeter yang memiliki ketergantungan RADIO-PHOTOLUMINESCENCE
terhadap berbagai variasi energinya rendah, Bahan perak diaktivasi gelas fospat yang
tingkat sensitivitasnya tinggi dan stabilitas secara terpapar radiasi pengion akan memancarkan
fisika-kimia (physicochemical) yang baik. cahaya tampak berwarna oranye ketika dieksitasi
Namun, karena adanya kesulitan penanganan dengan menggunakan sinar UV. Fenomena ini
dosimeter gelas dalam pengukuran dosis radiasi, dikenal juga sebagai radio-photoluminescence
hal terse but menyebabkan dosimeter ini hanya (RPL). Pada saat bahan terpapar radiasi pengion
dapat diaplikasikan dalam lingkup yang terbatas. (sinar gamma), akan dihasilkan pasangan-
Pada tahun 1980-an, dosimeter gelas kembali pasangan elektron dan hole (h +). Secara simultan,
menarik perhatian para peneliti setelah terjadinya elektron yang ditangkap oleh ion Ag + dalam
perkembangan dalam sistem dosimetri yang struktur gelas akan merubahnya menjadi Ago. Di
menggunakan pulsa sinar UV (ultraviolet) dari sisi lain, h+ yang ditangkap dengan migrasi awal
laser gas nitrogen. Dan pada tahun 200 I, P04 tetrahedron akan menghasilkan ion Ag2+
dosimeter gelas yang diaplikasikan sebagai Glass sehubungan dengan interaksi dengan ion Ag +.
Badge Dosimeter (Lencana Dosimeter Gelas) Pada temperatur kamar, ion AgO dan Ag2+
diperkenalkan di Jepang sebagai alat monitor merupakan pusat luminisensi dalam gelas fospat.
utama untuk layanan monitoring dosis radiasi Pusat luminisensi RPL ini akan memperlihatkan
personal. Lencana dosimeter gelas menggunakan terjadinya peningkatan secara proporsional
perak (Ag +) diaktivasi dengan gelas fospat (P04) dengan bertambahnya jumlah dosis radiasi yang
dan solid state nuclear track detector (SSNTD). diterima bahan.
Dalam hal ini, SSNTD merupakan bahan ADC Lencana Dosimeter Gelas seperti
(allyl diglycol carbonate) yang digunakan ditunjukkan pada Gambar 2 adalah radio-
sebagai detektor untuk neutron. photoluminescence glass dosimeter (RPLGD).
Penelitian dan pengembangan dosimeter Dosimeter ini merupakan salah alat ukur radiasi
gelas masih terus dilakukan untuk mendapatkan yang telah dikembangkan selama lebih dari 50
dosimeter gelas yang sensitif terhadap neutron. D. tahun agar dapat diaplikasikan sebagai
Maki dkk (2011) telah melakukan pengembangan monitoring radiasi yang baik. Dengan disain

Monitoring dosis radiasi perorangan menggunakan lencana dosimeter gelas (H. Sofyan) 79
INFOR.:M:.ASI IPTEK.

industri, fasilitas tenaga nuklir dll, kecuali bidang [oton 1OkeV sampai 1OMeV sangat presisi
khusus seperti fasilitas akselerator besar. Untuk meskipun ada insiden pada energi foton tertentu.
pengukuran radiasi-p, bahan dan ketebalan filter Sehingga untuk formula dosis tidak diperlukan
yang digunakan juga dirancang sedemikian rupa informasi yang detail dari insiden pada energi
agar dapat mengukur sampai batas bawah energi tertentu.
beta terdeteksi (300 keY). Karena pada umumnya
,
"b

2.0 I - Hp(1 0) • .0. • Hp(O.07)
sebagian besar tubuh tertutup (oleh pakaianI dan
I :
I ,I ?"IT
DC I I
I

III II••..IIII
I
i
, I
1.8 III I I
sarung tangan), maka untuk energi sinar-p di
I
,
!

bawah 300 keY dapat diabaikan dengan


pertimbangan sebagai lapisan kulit mati dan
emiter-p ke kulit di wajah.
Plastik ADC tidak sensitif terhadap paparan
radiasi foton dan beta, sedangkan filter Cd
(cadmium) yang digunakan untuk filter neutron
tidak memberikan dampak atau pengaruh
0.2
terhadap hasil yang diberikan oleh dosimeter
0.0
gelas. Sehingga, dosimeter yang digunakan pad a 1 10 100 1000 10000

medan radiasi campuran masing-masing elemen photon energy (keV)

dosimeter tidak saling terpengaruh. Plastik ADC-


Gambar 4. Kebergantungan dosimeter
SSNTD akan memberikan hasil pengukuran terhadap energi foton.
untuk neutron yang sangat presisi dan dosimeter
gelas untuk radiasi foton dan beta. Algoritma dasar dalam perkiraan dosis
Karakteristik dosimetri dari suatu dosimeter
untuk foton adalah,
yang digunakan dalam monitoring dosis personal,
sangat perlu menjadi perhatian. Hal ini berkaitan Hp(d)i = I (HAD) xCi;)
dengan keakuratan hasil pengukuran dosis yang
diterima oleh pekerja radiasi. Pemilihan jenis
Dengan Hp(d)i adalah dosis ekivalen perorangan
dosimeter, juga menjadi penting karena harus
untuk kedalaman 10 mm dan 0,07 mm, HAD}
disesuaikan dengan lingkungan tempat bekerja,
adalah nilai riil dosis untuk setiap posisi filter}
jenis dan laju paparan radiasi yang dimanfaatkan.
dan Cij adalah konstanta. HAD adalah nilai yang
Beberapa karakteristik dosimetri tersebut,
telah dikurangi dengan bacaan nilai latar dari alat
diantaranya adalah ketergantungan energi,
terkalibrasi. Nilai untuk setiap Cij ditentukan dari
linieritas dosis, ketergantungan sudut, dan batas
hasil eksperimen.
dosis yang dapat dideteksi.
Linieritas Dosis
Ketergantungan Energi
Salah satu kriteria dosimeter yang baik dan
Ketergantungan dosimeter gelas terhadap
penting untuk dapat digunakan dalam monitoring
energi foton yang merupakan hasil dari Hp (10)
dosis perorangan adalah dosimeter yang memiliki
dan Hp (0,07) ditunjukkan pada Gambar 4. Pada
tanggapan linier pada dosis rendah. Linieritas
gambar ini dapat dilihat rasio relatif antara
dosimeter dapat diketahui dari tanggapan
perkiraan dosis dengan dosis radiasi foton yang
dosimeter yang disinari foton dengan variasi
diberikan rada dosimeter gelas. Dengan titik dosis rendah. Dosimeter gelas yang disinari di
referensi 1 7Cs (tanda panah) yang digunakan
udara dengan dosis antara 0,01 mGy sampai 50
dalam menentukan nilai rasio, diperoleh deviasi
mGy menggunakan 137Cs diperoleh tanggapan
tidak lebih dari ± 10%. Hal ini berarti bahwa
relatifnya sebesar ±5% untuk jangkauan dosis
perkiraan dosis ekivalen pada interval energi 0,1 mGy atau lebih ketika tanggapan 1 mGy yang

82 '8~Aw~ Volume 13 Nomor 2. Desember 2011. 79 - 86


INFOR.:M:ASI IPTE~

standar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada dosimeter personal yang menggunakan TLD
Z. Knezevic dkk (2011) di Ruder Boskovic dan RPLGD, diperoleh hasil seperti ditunjukkan
Institute, Bijenicka, Croatia dengan menggunakan Gambar 7. Dalam hal ini, TLD yang digunakan
RPLGD dari Chiyoda Technol Corporation, dalam komparasi memiliki sensitivitas yang baik
diperoleh linieritas dosis dengan R 2 adalah untuk radiasi dan interval dosis yang lebar dapat
0,9997 untuk interval dosis 0,1 - 500 mGy. diukur. Pada saat ini, lebih dari 90% pekerja
Sedangkan keseragaman tanggapan antar radiasi menggunakan TLD ini untuk mengukur
dosimeter dan reprodusibilitasnya, masing- paparan dosis perorangan.
masing adalah antara 1,0% - 1,7% dan 0,4%.
Tanggapan dosis ditunjukkan pada Gambar 5. 1.40
- (80keV)horizontal
•.•.• (80ke V)vertical
600 Q)
-.- (662keV)horizontal
~ 1.20
o .+. (662keV)vertical
500 c.
(/)
~ 1.00

.
Q)
>
§ 300
'. '.g 0.80
~ 1)
~ 200 ~
o
o 0.60
100 60° 30° 30° 60°

o left(down) right(up)
o 100 200 300 400 500 600 Gambar 6. Kebergantungan dosimeter terhadap
Doserercrcn« (mGy)
sudut datangnya radiasi.

Gambar 5, Hubungan antara tanggapan dosis dosimeter


gelas terhadap dosis iradiasi 137Cs,

Ketergantungan Sudut
Ketergantungan dosimeter terhadap sudut
datang radiasi dan komposisi filter yang
digunakan merupakan faktor yang cukup penting
untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat. ~I
Filter yang terdapat pada dosimeter gelas
dirancang berbentuk cincin yang mengelilingi ~I
0.0 0.3 0.6 0.9 1.2 1.5 1.8
elemen gelas, sehingga didapatkan dosimeter
yang memiliki ketergantungan sudut yang baik. Gambar 7. Komparison ketergantungan sudut datang radiasi
an tara TLD dan RPLGD,
Tanggapan relatif dosimeter gelas terhadap
paparan ra d·laSl.. smar-y yang berasa 1 dan. l37C s
Dari penelitian komparasi untuk
dan 60Co secara horizontal dan vertikal dengan
mengetahui ketergantungan sudut TLD dan
variasi sudut ditunjukkan pada Gambar 6. Ketika
dosimeter diiradiasi bebas di udara dengan variasi RPLGD dengan variasi sudut datang dari 0° -
sudut secara vertikal dan horizontal diperoleh 90°, diperoleh hasil terjadinya penurunan nilai
informasi sebesar 52% untuk TLD dan 23%
perbedaan tanggapan tidak lebih dari ±15%.
Dari penelitian yang dilakukan KR. Dong untuk PLD. Hasil ini menunjukkan bahwa respen
dkk (2011) di Gwangju Health College RPLGD terhadap perbedaan sudut lebih baik dari
University, Korea tentang ketergantungan sudut respen yang diberikan eleh TLD.

Monitoring dosis radiasi perorangan menggunakan lencana dosimeter gelas (H. Sofyan) 83
INFOR.lVIASI IPTEK.

PIESCH, E., BURGKHARDT, 8., Photoluminescence YAMAZAKI, K., TONOUCHI, S., HASHIMOTO, T.,
dosimetry: the Alternative in Personnel Monitoring, Cumulative Dose Measurements Using Radio-
Radioprotection 29, pp. 39 - 67, 1994. Photoluminescence Glass Dosimeter in Cold Areas,
SCHNECKENBURGER, H., REGULLA, DF. and Joum. Radioanalytical and Nuclear Chemistry, Vol.
UNSOLD, E., Time-Resolved Investigations of Radio- 255 (3), pp. 565-569, 2003.
Photoluminescence in Metaphosphate Glass YOKOTA, R., MUTO, Y., Silver-Activated Phosphate
Dosimeters, Appt. Phys. A 26, pp. 23-26, 198 I Dosimeter Glasses with Low Energy Dependence and
SIJUN FAN, SJ., YU, CL, DONG BING HE., LI, KF., LILI Higher Sensitivity. Health Phys. 20, pp. 662-663, 1971.
HU, L., Gamma Rays Induced Defect Centers in ZHAO, C., KUROBORI, T., MIYAMOTO, Y. and
Phosphate Glass for Radio-Photoluminescence YAMAMOTO, T., Properties of a Novel Radio-
Dosimeter, Radiat. Meas. 46, pp. 46-50, 2011. Photoluminescent Readout System Using a CW
YAMAMOTO, T., MAKI, D., SA TO, F., MIYAMOTO, Modulated UV Laser Diode and Phase-Sensitive
Y., NAN TO, H., lIDA, T., The Recent Investigations Technique, Radiat Meas (201 I), doi:10.1016/
of Radiophotoluminescence and Its Application, Radiat j.radmeas.2011.03.037.
Meas (20 II), doi: 10. 10I6/j.radmeas.20 11.04.038

86 'Bul.e.ttNttAwCtl, Volume 13 Nomor2, Desember 20ll, 79 - 86

Anda mungkin juga menyukai