Anda di halaman 1dari 38

DASAR-DASAR TEKNIK

ULTRASONOGRAFI
Puji Yuswono, SST, M.Tr.Kes
CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Scanning Plane
2. Orientasi Gambar
3. Coupling Agent
4. Knobology
5. Urutan Pengoperasian Alat Ultrasonografi
SCANNING PLANE
 Scanning plane digunakan untuk menentukan
arah berkas gelombang ultrasound yang
memasuki tubuh dan memvisualisasikan
bagian anatomi dari arah tertentu.
 Struktur tubuh umumnya dilihat secara
longitudinal (sagital) dan transversal (aksial).
 Tampilan longitudinal (sagital) menunjukkan
panjang dan kedalaman struktur.
 Tampilan transversal (aksial) menunjukkan
lebar dan kedalaman.
Scanning plane terdiri dari :

1. LONGITUDINAL/SAGITAL SCANNING
PLANE
2. TRANSVERSAL SCANNING PLANE
3. CORONAL SCANNING PLANE
1. Sagital Scanning Plane
 Berkas ultrasound memasuki tubuh baik dari
arah anterior atau posterior.
 Bagian anatomis dari struktur tubuh yang

divisualisasikan dari arah tersebut adalah:


 Anterior
 Posterior
 Superior
 Inferior
 Lateral kanan dan kiri tidak terlihat pada
scanning sagital
2. Transversal Scanning Plane
 Berkas gelombang ultrasound memasuki tubuh dari
arah anterior, posterior, atau lateral.
 Bagian anatomis dari struktur tubuh yang

divisualisasikan dari arah tersebut adalah:


 Berkas gelombang masuk dari arah anterior atau
posterior:
• Anterior
• Posterior
• Right Lateral
• Left Lateral
Jika arah berkas gelombang masuk dari lateral kanan atau kiri

 Superior dan inferior tidak terlihat pada pemindaian


transversal
3. Coronal Scanning Plane
 Berkas gelombang ultrasound memasuki tubuh
dari arah lateral kanan atau kiri.
 Bagian anatomis dari struktur tubuh yang

divisualisasikan dari arah tersebut adalah:


 Lateral (kanan atau kiri)
 Medial
 Superior
 inferior
Anterior dan posterior tidak terlihat pada scanning coronal
2. ORIENTASI GAMBAR
 Sebelum pemeriksaan USG dilakukan,
ketepatan orientasi gambar perlu diketahui
terlebih dahulu, agar tidak salah dalam
evaluasi gambar.
 Dengan cara :
1. Melihat tanda pada sisi transduser
2. Memberi sentuhan pada permukaan
transduser
1. Melihat tanda (indikator) pada sisi transduser, berupa
lampu, garis atau tonjolan.
2. Dengan menyalakan pesawat dan memberi sentuhan pada
ujung permukaan transduser lalu perhatikan gambar pada
layar.
KESEPAKATAN DALAM MEMBACA
SONOGRAM
 GBR LONGITUDINAL :
• Bagian Kepala = Bagian Kanan Gbr
• Bagian Kaudal = Bagian Kiri Gbr
• Bagian Anterior = Bagian Atas Gbr
• Bagian Posterior = Bagian Bawah Gbr

 GBR TRANSVERSAL:
• Bagian Kanan Pasien = Bagian Kanan Gbr
• Bagian Kiri Pasien = Bagian Kiri Gbr
• Bagian Anterior = Bagian Atas Gbr
• Bagian Posterior = Bagian Bawah Gbr

 ADA BODY MARKER


CONTOH
 LONGITUDINAL  TRANSVERSAL
Transversal scan  Longitudinal scan
COUPLING AGENT
 Preparat penghubung akustik (Gel / Jeli)
 Merupakan bahan yang digunakan untuk mengisi
celah antara permukaan transduser dengan kulit
 Merupakan bahan yang berfungsi sebagai media
penghubung antara permukaan transduser dengan
kulit.

Tujuan :
1. Untuk mengeluarkan udara antara transduser
dan permukaan kulit pasien.
2. Gel/Jeli diformulasikan khusus untuk lebih
meningkatkan transmisi gelombang US.
Preparat penghubung akustik yang paling baik
adalah jeli yang dapat larut dalam air.

Mengapa ?
Karena :
1. Mudah dibersihkan dan tidak mengotori
pakaian
2. Tidak merusak permukaan transduser
3. Tidak mengiritasi kulit
BAHAN-BAHAN COUPLING AGENT
1. Carbomer (940)
Polimer asam akrilat sintetik berbentuk
serbuk berwarna putih, lembut seperti kapas,
bersifat asam dan higroskopis dengan bau
yang agak khas.
2. EDTA (Asam edetat )
Bahan berbentuk serbuk kristalin putih
mudah larut dalam air.
3. Propilen glikol
Bahan berupa cairan yang tidak berwarna,
tidak berbau, higroskopis dengan citarasa
agak manis.
4. Trolamin (trietanolamin)
Bahan berupa cairan yang jernih, tidak
berwarna atau sedikit kuning, tidak berbau,
higroskopis.
5. Aqua distilata
KNOBOLOGY
a. New Patient
b. Patient ID
c. Menu seleksi, tho,abd,
small parts
d. Transduser
e. Freeze
f. Gain
g. TGC
h. Image depth/FOV
i. Measurements
j. Annotation
k. Body Marker
l. Image recording
URUTAN PENGOPERASIAN :
 Masukan Nama / Identitas pasien (A,B)
 Ubah program dengan menekan Menu (C) dan pilih
jenis transducer (D).
 Atur amplifikasi keseluruhan dengan mengatur Gain
(F)
 Kuat lemahnya gema pada organ diatur dengan TGC
(G)
 Atur kesesuaian kedalaman (Depth) dan FOV sesuai
dengan gambar yang diinginkan (H)
 Kemudian, gerakan trackball (I) untuk membuat ROI,
pengukuran dsb, dengan terlebih dulu mengaktifkan
tombol Annotate , dan Measurements.
 Body Marker (K) dipilih sesuai posisi pasien, dan
letak transducer (gerakan trackball).
 Gambar yang diinginkan di “Freeze” (E)
 Gambar di simpan dan diprint.
TECHNICAL SCANNING
 PRESSING:
Menekan transduser pada daerah yang diperiksa
 BREATHING:
Dengan teknik menarik nafas dan menahannya agar
organ dapat terlihat.
 SWEAPING:
Dengan menyapukan transduser melintasi organ untuk
mendapatkan gambar terbaik.
 MANOUVER:
Memindahkan posisi transduser pada area lain untuk
mendapatkan bidang scanning yang lebih baik.
ISTILAH ANATOMI
 SUPERIOR,CRANIAL,CEPHALAD, ROSTRAL : Struktur yg dekat kearah
kepala pasien.
 INFERIOR, CAUDAL : Dekat ke arah kaki
 ANTERIOR, VENTRAL : Bagian tubuh depan
 POSTERIOR, DORSAL : Bagian tubuh belakang
 MEDIAL, MESIAL : Bagian tengah
 LATERAL : Bagian samping/pinggir
 PRONE : Tidur telungkup
 SUPINE : Tidur telentang
 PROXIMAL : Tepi atas (pangkal)
 DISTAL : Tepi bawah (ujung)
DAERAH ABDOMEN
 ATAS:
HIPOKONDRIUM
KANAN/KIRI DAN
EPIGATRIUM
 TENGAH : LUMBAR
KANAN/KIRI DAN
UMBILIKAL
 BAWAH: ILIAKA
KANAN/KIRI,
HIPOGASTRIK
SEKIAN
ATAS PERHATIANNYA
TERIMA KASIH
TUGAS MEMBUAT RINGKASAN TENTANG
COUPLING AGENT ALTERNATIF
SUMBER DARI JURNAL

1.TUGAS INDIVIDUAL
2. DITULIS TANGAN, SCAN, KIRIM VIA WA
GRUP
3. TULISKAN SUMBER JURNALNYA
4. MASA PENGUMPULAN 1 MINGGU

Anda mungkin juga menyukai