INTELIJEN KEIMIGRASIAN
Penulis:
Oldarina Asri Herawaty
Reviewer:
Dr. Asep Kurnia
Editor:
Ari Tri Esthi Moeljantoro
Sopi Ahyar
Penulis:
Oldarina Asri Herawaty
ISBN : 978-623-95836-6-8
Reviewer:
Dr. Asep Kurnia
Editor :
Ari Tri Esthi Moeljantoro
Sopi Ahyar
Diterbitkan oleh :
Pusat Pengembangan Diklat Fungsional Dan HAM
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum Dan HAM
Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Jalan Raya Gandul – Cinere, No. 4, Depok 16512
Telp. (021) 7540077, 7540124 Fax. (021) 7543709
Dicetak oleh :
CV. Alnindra Putra Perkasa - Depok
ii Intelijen Keimigrasian
KATA PENGANTAR
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan Modul Pelatihan Fungsional
Analis Keimigrasian Ahli Pertama ini dari awal sampai akhir. Semoga
Modul ini dapat bermanfaat bagi pengguna, khususnya peserta dan
pengajar Pelatihan Fungsional Analis Keimigrasian Ahli Pertama.
Halaman
Intelijen Keimigrasian v
BAB III TEKNIK DASAR PENYELIDIKAN, PENGAMANAN
DAN PENGGALANGAN ................................................ 19
A. Teknik Dasar Penyelidikan, Pengamanan dan
Penggalangan.......................................................... 19
1. Teknik Dasar Penyelidikan............................... 19
2. Pelaksanaan Penyelidikan Menurut Sifat dan
Bentuk Kegiatan ............................................... 20
I. Penyelidikan intelijen keimigrasian bersifat
terbuka ......................................................... 21
II. Penyelidikan intelijen keimigrasian bersifat
tertutup.......................................................... 23
3. Teknik Dasar Pengamanan ............................. 26
4. Teknik Dasar Penggalangan............................ 28
B. Latihan...................................................................... 31
C. Rangkuman.............................................................. 32
D. Evaluasi.................................................................... 33
E. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................. 34
vi Intelijen Keimigrasian
C. Rangkuman.............................................................. 47
D. Evaluasi.................................................................... 48
E. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................. 49
A. Latar Belakang
Keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau
keluar wilayah Indonesia serta pengawasannya dalam rangka
menjaga tegaknya kedaulatan negara. Seiring dengan
perkembangan globalisasi di seluruh sektor kehidupan masyarakat
dunia dewasa ini mendorong meningkatnya mobilitas penduduk
dunia yang menimbulkan berbagai dampak baik yang
menguntungkan dan merugikan kepentingan dan kehidupan bangsa
dan negara Republik Indonesia. Dengan meningkatnya arus lalu lintas
orang serta hubungan antar negara maka diperlukan fungsi dan
peranan keimigrasian di wilayah Indonesia adalah sebagai pengatur
lalu lintas orang masuk atau keluar wilayah Republik Indonesia.
Intelijen Keimigrasian 1
pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan/kebijakan yang
tepat.
2 Intelijen Keimigrasian
lintas negara (transnational crime) dikarenakan wilayah tersebut
berpotensi sangat rawan terjadinya kejahatan lintas negara
(transnational crime). Hal tersebut dikarenakan imigrasi merupakan
institusi pertama dan terakhir yang menyaring kedatangan dan
keberangkatan lalu lintas orang yang masuk ke dan keluar dari
wilayah Republik Indonesia.
Intelijen Keimigrasian 3
peningkatan intensitas koordinasi dengan aparat intelijen dari unsur-
unsur TNI, Kepolisian, Bea Cukai, Kejaksaan, Badan Intelijen Negara
(BIN), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) atau
pemanfaatan penggunaan sistem aplikasi unit analisis penumpang
atau Passenger Analyzing Unit (PAU) yang merupakan hasil
perjanjian kerjasasama yang telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal
Imigrasi dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan telah dan
telah ditandatangani oleh kedua belah pihak pada tangal 29
September 2014. Manfaat dari penggunaan sistem aplikasi unit
analisis penumpang atau Passenger Analyzing Unit (PAU) dapat
meminimalkan dampak negatif meningkatnya aktivitas kejahatan
transnational.
B. Deskripsi Singkat
4 Intelijen Keimigrasian
penyelidikan, pengamanan dan penggalangan; prosedur kegiatan
intelijen keimigrasian; pengenalan aplikasi laporan harian intelijen
berbasis teknologi informasi dan penyusunan bahan-bahan dalam
rangka pelaksanaan kegiatan intelijen keimigrasian.
C. Manfaat Modul
Intelijen Keimigrasian 5
D. Tujuan Pembelajaran
1. Hasil belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan mampu
memahami konsep dasar intelijen keimigrasian.
6 Intelijen Keimigrasian
2. Teknik dasar penyelidikan, pengamanan dan penggalangan
a. Teknik dasar penyelidikan
1) Pelaksanaan Penyelidikan Menurut Sifat dan Bentuk
Kegiatan
a) Penyelidikan intelijen keimigrasian bersifat terbuka
b) Penyelidikan intelijen keimigrasian bersifat tertutup
b. Teknik dasar pengamanan
c. Teknik dasar penggalangan
Intelijen Keimigrasian 7
b. Setelah peserta pelatihan mempelajari modul ini maka
diharapkan peserta pelatihan memahami konsep dasar-dasar
intelijen keimigrasian.
8 Intelijen Keimigrasian
BAB II
DASAR INTELIJEN KEIMIGRASIAN
Indikator Keberhasilan :
Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan peserta mampu
menjelaskan Dasar Intelijen Keimigrasian
1. Pengertian Intelijen
1
A. S, Homby. (1984). Oxford Advanced Learner Dictionary Of Current English (p. 136).
Oxford
Intelijen Keimigrasian 9
berupa pengetahuan tentang masalah-masalah yang dihadapi
baik yang sudah dan sedang terjadi maupun yang mungkin
terjadi, kemudian disajikan kepada pimpinan/ user sebagai
bahan pengambilan keputusan/ kebijaksanaan dan tindakan
dengan resiko yang telah diperhitungkan terlebih dahulu (kamus
istilah intelijen).
Salah satu ajaran Sun Tzu (2000: 11) tentang intelijen dalam
bukunya “The Art of War” adalah: “If you know the enemy and
know yourself, you need not fear the result of a hundred battles.
If you know yourself but not the enemy, for every victory gained
you will also suffer a defeat. If you know neither the enemy nor
yourself, you will succumb in every battle”. Saronto dan Karwita
(2001: 17) memberikan pemahaman terhadap ajaran Sun Tzu
tersebut sebagai berikut: Siapa yang memahami diri sendiri dan
diri lawan secara mendalam, berada dijalan kemenangan pada
semua pertempuran. Siapa yang memahami diri sendiri, tetapi
tidak memahami lawannya, hanya berpeluang sama besarnya
untuk menang (dengan lawannya). Siapa yang tidak memahami
dirinya sendiri maupun lawannya, berada pada jalan untuk
hancur dalam semua pertempuran. … kenali musuh anda, kenali
diri anda, dan kemenangan anda tidak terancam. Kenali
lapangan, kecuali cuaca dan kemenangan anda akan lengkap
… saya akan mampu meramalkan pihak mana yang akan
menang dan pihak mana yang akan kalah … dalam menilai
sesuatu maka ada tiga faktor yang harus dianalisa yaitu faktor
diri, musuh dan lingkungan.
10 Intelijen Keimigrasian
berkembang untuk mengungkap bagaimana upaya
mendapatkan informasi tentang diri sendiri, lawan, dan
lingkungan; kemudian bagaimana menganalisa informasi
sehingga dapat diketahui dengan pasti resiko, rencana lawan
dan kemungkinan hambatan yang bersifat non teknis.
Intelijen Keimigrasian 11
3. Tugas Intelijen Keimigrasian
12 Intelijen Keimigrasian
Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor 30 Tahun 2016 Tentang Intelijen Keimigrasian
mengatur tentang
Intelijen Keimigrasian 13
sehingga dapat ditentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan
tindakan-tindakan dengan resiko yang telah diperhitungkan.
b. Pengamanan keimigrasian
Pengamanan keimigrasian bertujuan untuk deteksi secara dini
dan upaya pencegahan terhadap ancaman, tantangan, hambatan
dan gangguan terlaksananya fungsi keimigrasian. Selain itu,
pengamanan keimigrasian dapat berfungsi untuk deteksi dini
dalam mencegah gangguan dan pelanggaran keimigrasian yang
berpotensi mengganggu keamanan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
B. Latihan
14 Intelijen Keimigrasian
3. Jelaskan fungsi Intelijen Keimigrasian menurut Peraturan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 30
Tahun 2016 Tentang Intelijen Keimigrasian?
C. Rangkuman
Intelijen Keimigrasian 15
pelanggaran keimigrasian maka diperlukan kemampuan dan
peranan intelijen keimigrasian yang kuat.
16 Intelijen Keimigrasian
D. Evaluasi
Intelijen Keimigrasian 17
c. Mencari tanda-tanda, fakta, gejala dan bahan keterangan
d. Mencari dukungan personil
18 Intelijen Keimigrasian
BAB III
TEKNIK DASAR PENYELIDIKAN,
PENGAMANAN DAN PENGGALANGAN
Indikator Keberhasilan :
Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan peserta mampu
menjelaskan Teknik Dasar Penyelidikan, Pengamanan dan
Penggalangan
Intelijen Keimigrasian 19
• Penyelidikan yang bersifat strategis
Dalam hal ini kegiatan penyelidikan intelijen keimigrasian
adalah mencari, mengumpulkan dan mengolah bahan-bahan
keterangan untuk dipergunakan bagi kepentingan strategi.
20 Intelijen Keimigrasian
I. Penyelidikan intelijen keimigrasian bersifat terbuka
a. Penelitian (riset)
b. Wawancara
Intelijen Keimigrasian 21
1. Suatu cara untuk mendapatkan keterangan melalui
pembicaraan tanya jawab secara langsung.
2. Pemberi keterangan pada umumnya sadar bahwa
ia sedang berhadapan dengan orang yang sedang
mencari keterangan informasi.
3. Pemberi keterangan memberikan jawaban tanpa
suatu paksaan, kedudukan yang bertanya dan yang
ditanya sejajar serta tidak mengetahui hubungan
dan tujuan penanya.
4. Usaha mencari bahan-bahan yan akan dijadikan
pembuktian hipotesis dengan cara tanya jawab
lisan dengan orang-orang yang dianggap
mengetahui masalah yang diperlukan.
5. Eliciting atau wawancara secara tersamar/
terselubung bertujuan untuk mendapatkan informasi
tertentu tanpa disadari oleh pemberi keterangan.
c. Interogasi
22 Intelijen Keimigrasian
II. Penyelidikan intelijen keimigrasian bersifat tertutup
1. Pengamatan
2. Penggambaran
Menuangkan kembali hasil pengamatan ke dalam
bentuk laporan dapat pula dilengkapi dengan foto-
foto dan data terperinci sehingga dapat mengenali
kembali apa yang diamati tersebut.
b. Penjejakan (surveilance)
Intelijen Keimigrasian 23
2. Usaha pekerjaan dan kegiatan untuk mengadakan
pengamatan secara sistemik terhadap orang,
tempat tinggal, kendaraan, bentuk-bentuk sasaran
lainnya, bertujuan untuk memperoleh bahan
keterangan mengenai identitas dan kegiatan serta
kepentingan lainnya dan sasaran.
c. Pendengaran
24 Intelijen Keimigrasian
d. Penyadapan
e. Penyusupan
Intelijen Keimigrasian 25
f. Penyurupan
Cara memasuki suatu tempat/ruangan/bangunan tanpa
diketahui oleh orang lain dan meninggalkan tempat
tanpa meninggalkan bekas/jejak.
g. Penggalangan
26 Intelijen Keimigrasian
a. Pengamanan terhadap izin keimigrasian
Pengamanan terhadap izin keimigrasian meliputi dokumen
perjalanan republik Indonesia, izin tinggal, visa, tanda masuk
dan tanda keluar. Pengamanan terhadap izin keimigrasian
dilaksanakan pada saat pengajuan permohonan sampai
dengan penerbitan izin keimigrasian.
Intelijen Keimigrasian 27
Pengamanan kantor dilaksanakan terhadap :
a. Gedung Direktorat Jenderal Imigrasi, Kantor Imigrasi
dan Rumah Detensi Imigrasi;
b. Sarana dan prasarana yang ada di dalam maupun di
lingkungan gedung Direktorat Jenderal Imigrasi, Kantor
Imigrasi dan Rumah Detensi Imigrasi.
28 Intelijen Keimigrasian
optimal dikarenakan fungsi penggalangan belum diperlukan
dalam pelaksanaan tugas Intelijen Keimigrasian.
Intelijen Keimigrasian 29
membangun kerjasama dengan aparat intelijen adalah sebagai
sarana koordinasi guna mendukung kinerja keimigrasian, salah
satunya melalui pertukaran informasi.
30 Intelijen Keimigrasian
kegiatan penyusupan dalam rangka mencari dan mendapatkan
informasi. Dalam hal ini, diperlukan seorang agen atau jaringan
yang memiliki kemampuan dan loyalitas yang tinggi.
B. Latihan
Intelijen Keimigrasian 31
C. Rangkuman
32 Intelijen Keimigrasian
keragu-raguan terhadap loyalitas kelompok, isu (penggunaan isu
positif untuk kontra isu negatif), penggunaan gosip untuk menciptakan
pengingkaran kelompok terhadap integritas pimpinan kelompok, teror
mental terhadap oknum atau kelompok yang menentang penegakan
hukum, memanfaatkan kelemahan/kerawanan ekonomi untuk
mempengaruhi lawan, riot atau mob untuk menimbulkan huru-hara
atau kekacauan atau tindakan melawan aturan atau hukum di kalangan
kelompok-kelompok lawan atau sasaran.
D. Evaluasi
Intelijen Keimigrasian 33
4. Pengamanan instalasi vital dilaksanakan tarhadap:
a. Izin keimigrasian, personil, material dan dokumen serta kantor
b. Pusat data Direktorat Jenderal Imigrasi, data yang tersimpan
dalam sistem informasi manajemen keimigrasian, sarana
komunikasi
c. Rumah detensi imigrasi, kantor Imigrasi dan sarana dan
prasarana yang ada di dalam maupun di lingkungan gedung
Direktorat Jenderal Imigrasi
d. Laissez Passer, Izin keimigrasian, personil, rumah detensi
imigrasi
34 Intelijen Keimigrasian
BAB IV
PROSEDUR KEGIATAN
INTELIJEN KEIMIGRASIAN
Indikator Keberhasilan :
Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan peserta mampu
menjelaskan Prosedur Kegiatan Intelijen Keimigrasian
2
Keputusan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor: F-914.PW.01.10 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Intelijen Keimigrasian Di Lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi
Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Intelijen Keimigrasian 35
objek sasaran, yang diperlukan untuk menunjang perencanaan,
pelaksanaan dan administrasi intelijen keimigrasian.
1. Tahap Perencanaan
36 Intelijen Keimigrasian
b. Analisa Sasaran
Mempelajari secara terperinci dan teliti tentang sasaran
penyelidikan termasuk lingkungan daerah dimaan
sasaran itu berada untuk mengetahui kemungkinan-
kemungkinan adanya rintangan/hambatan atau fasilitas-
fasilitas yang dapat membantu usaha-usaha
penyelidikan yang akan dilaksanakan.
c. Analisa Tugas
- Menganalisa dan memperinci bahan-bahan
keterangan apa yang harus dicari dan dikumpulkan.
- Menentukan badan-badan pengumpul dan sumber-
sumber mana yang paling tepat digunakan.
- Menentukan cara melaksanakan penyelidikan yang
disesuaikan dengan jenis bahan keterangan dan
keadaan sasaran, apakah secara tertutup atau
terbuka.
- Menentukan jangka waktu dan tempat penyampaian
laporan serta menentukan cara bagaimana untuk
dapat menggali bahan keterangan sebanyak
mungkin dari sasaran atau sumber.
Intelijen Keimigrasian 37
e. Pengawasan kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan penyelidikan intelijen
keimigrasian pada tahap pengumpulan bahan
keterangan, ada hal yang mungkin timbul di luar
perencanaan yang dapat menghambat dan
menggagalkan pelaksanaan kegiatan, sehingga pada
tahap perencanaan ini telah pula direncanakan usaha
pengamanan kegiatan yang akan dilaksanakan.
38 Intelijen Keimigrasian
yang berlaku. Adapun bentuk-bentuk teknik pengumpulan
bahan keterangan dapat berupa :
a. Penelitian;
b. Wawancara;
c. Interogasi;
d. Elisitasi;
e. Pengamatan;
f. Penggambaran;
g. Penjejakan;
h. Pendengaran;
i. Penyusupan;
j. Penyadapan; dan
k. Penyurupan.
Intelijen Keimigrasian 39
3. Tahap Pengolahan Bahan Keterangan atau Informasi
40 Intelijen Keimigrasian
o Dapat dikelompokkan menurut urutan kronologis
maupun menurut pokok permasalahannya.
Sarana-sarana pencatatan yang harus disediakan,
antara lain:
o Buku harian;
o Beta situasi;
o Lembaran kerja.
b. Penilaian
1) Yaitu penentuan ukuran kepercayaan terhadap
sumber informasi dan ukuran kebenaran dari isi
informasi dengan menggunakan neraca penilaian.
Penilaian terhadap sumber bahan keterangan/
informasi dilakukan dengan jalan memperban-
dingkan baik yang berasal dari sumber yang sama
maupun yang berasal dari sumber lainnya.
2) Cara Penilaian Bahan Keterangan (Baket)
i. Tindakan-tindakan dalam melakukan kegunaan
baket.
o Apakah baket atau informasi tersebut
diperlukan atau apakah ia merupakan
persoalan-persoalan baru ?
o Apakah Baket atau informasi tersebut
berguna ? kalau “ya” untuk siapa ?
o Apakah Baket atau informasi itu berguna
untuk waktu yang akan datang ?
o Apakah Baket atau informasi itu berguna
bagi Direktorat Jenderal Imigrasi sendiri?
o Perlakuan terhadap Baket atau informasi
itu disesuaikan dengan klasifikasi dan
urgensinya.
Intelijen Keimigrasian 41
ii. Tindakan kedua, meneliti kepercayaan
terhadap suatu Baket.
Meneliti sumber dengan pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut :
- Apakah Baket atau Informasi itu didapat
dari tangan pertama ?
- Apakah sumber Baket atau Informasi itu
sudah dikenal sebelumnya (sudah
dikualifikasikan) ?
- Sampai dimana sumber itu dapat
dipercaya ?
- Apakah sumber itu mempunyai cukup
pengalaman dan kemampuan untuk
mendapatkan info serupa itu ?
- Mengingat faktor waktu, tempat dan
keadaan, apakah memungkinkah untuk
mendapatkan Baket serupa itu ?
- Penelitian terhadap sumber melalui proses
pertanyaan – pertanyaan (check list),
dimaksudkan untuk memudahkan
penentuan ukuran kepercayaan terhadap
sumber Baket tersebut.
42 Intelijen Keimigrasian
- Sampai dimana isi Baket itu sesuai
dengan Baket yang sudah ada ?
- Ada kemungkinan bahwa Baket itu berasal
dari satu tangan dan sengaja disampaikan
melalui berbagai saluran untuk tujuan-
tujuan penyesatan.
- Penelitian terhadap isi Baket melalui
proses pertanyaan-pertanyaan (check list)
dimaksudkan untuk memudahkan
penentuan ukuran kebenaran dari isi
Baket.
- Proses jalan pikiran tersebut dalam
tindakan perama, kedua dan ketiga pada
hakekatnya dilakukan secara simultan.
Adapun cara perlakuan terhadap Baket itu
disesuaikan dengan urgensi dan nilainya.
c. Penafsiran
Intelijen Keimigrasian 43
3. Penafsiran secara logika
sebenarnya terdiri dari 3 (tiga) tahap yang kadang-
kadang terjadi secara simultan, yaitu tahap
pengertian (terbentuknya ide/konsep), tahap
keputusan dan tahap penalaran atau penarikan
kesimpulan.
d. Kesimpulan
a). Analisa
Dalam analisa diusahakan menguraikan dan
mengenali persoalan yang dihadapi. Analisa
dilakukan dengan memisah-misahkan masalah
yang penting, membanding-bandingkan serta
mensortir informasi yang sudah dinilai untuk
memilih informasi yang ada hubungannya
denagn tugas dan operasi.
Dalam analisa ini terjadi proses identifikasi
untuk mengetahui masalah pokoknya dengan
44 Intelijen Keimigrasian
mengajukan pertanyaan what, why, who, when,
where, plus how disingkat 5W+1H terhadap
suatu informasi.
Faktor bagaimana dan mengapa seringkali
sifatnya subyektif karena tidak dilihat langsung
oleh petugas.
Analisa membutuhkan pemikiran yang sehat
dan pengetahuan yang menyeluruh mengenai
prinsip-prinsip penugasan, karakteristik
daerah operasi dan situasi masyarakatnya.
b). Integrasi
Dalam tahap ini diadakan penggabungan
unsur-unsur yang masih terpisah sebelumnya,
sehingga terbentuklah suatu gambaran yang
logis atau hipotesa tentang kegiatan-kegiatan
lawan atau karakteristik daerah operasi yang
dapat mempengaruhi tugas intelijen
keimigrasian.
Hipotesa yang diperoleh harus dianalisa dan
diuji dengan mengadakan verifikasi terhadap
ada atau tidaknya indikasi-indikasi di dalam
batas waktu dan cara/alat yang tersedia.
c). Konklusi
Konklusi berarti menarik suatu kesimpulan yang
memiliki arti dan informasi yangberhubungan
dengan situasi lawan dan daerah operasi, yang
kemudian dapat digunakan sebagai bahan
penyusunan perkiraan intelijen keimigrasian
yang aktual.
Intelijen Keimigrasian 45
e. Produk intelijen
46 Intelijen Keimigrasian
c. Untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan penyajian
atau penyampaian produk intelijen keimigrasian dapat
dilakukan melalui:
o Pejabat struktural di Direktorat Intelijen Keimigrasian;
o Kurir khusus;
o Sarana komunikasi intelijen keimigrasian;
o Jaringan komputer intelijen keimigrasian.
B. Latihan
C. Rangkuman
Intelijen Keimigrasian 47
pengumpulan data dan atau informasi, tahap pengolahan bahan
keterangan atau informasi dan tahap penyajian laporan hasil
penyelidikan.
D. Evaluasi
48 Intelijen Keimigrasian
E. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Intelijen Keimigrasian 49
BAB V
PENGENALAN APLIKASI
LAPORAN HARIAN INTELIJEN BERBASIS
TEKNOLOGI INFORMASI KEIMIGRASIAN
Indikator Keberhasilan:
Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan peserta mampu
menjelaskan Pengenalan Aplikasi Laporan Harian Intelijen Berbasis
Teknologi Keimigrasian
Intelijen Keimigrasian 51
1. Memuat berbagai bidang Intelijen Keimigrasian serta
masalah di bidang keimigrasian.
2. Penguraian masalah dirumuskan dalam bahasa yang jelas
dan ringkas serta menjawab pertanyaan-pertanyan apa,
siapa, bilamana, bagaimana dan mengapa.
3. Berita-berita/keterangan yang disajikan masih perlu
dilengkapi dan dikembangkan sehingga masalahnya
menjadi jelas dan benar.
4. Bersifat informasi dan mengutamakan kecepatan
penyampaian disertai dengan penilaian terhadap sumber
dan informasi, misalnya informasi jujur, tidak mengada-ada
dan dapat dipercaya.
5. Mengutamakan kecepatan.
a. Pencatatan
Merupakan kegiatan perumusan keterangan dalam bentuk
tulisan atau menggambarkannya dalam bentuk grafik dan
mempersatukan persoalan-persoalan yang saling berkaitan
satu dengan yang lainnya.
Pencatatan mempermudah analisa serta penyiapan
penyusunan laporan-laporan intelijen keimigrasian menjadi
suatu persoalan tertentu dalam bentuk yang teratur.
Pencatatan memerlukan alat-alat serta teknik yang
memungkinkan penyampaian keterangan dan informasi
52 Intelijen Keimigrasian
intelijen keimigrasian secara teratur dan tepat. Media yang
digunakan dalam pencatatan dapat berupa buku harian,
lembaran kerja, peta situasi, kartu TIK (kartu atau formulir
yang memuat keterangan dan atau catatan singkat
mengenai orang, perkumpulan/organisasi atau suatu
permasalahan singkat yang berkaitan dengan kegiatan
intelijen keimigrasian) dan file.
b. Penilaian
Adalah suatu kegiatan untuk menentukan hubungan tingkat
kepentingan dan urgensi serta tingkat kepercayaan serta
kebenaran dari bahan keterangan.
o Penilaian hubungan, tingkat kepentingan atau urgensi
dilandaskan pada:
1. Apakah bahan keterangan itu berhubungan dengan
sasaran, daerah operasi atau suatu masalah yang
dihadapi ?
2. Apakah bahan keterangan itu segera dibutuhkan,
dan oleh siapa ?
3. Apakah bahan keterangan itu berharga untuk waktu
sekarang atau nanti dan untuk siapa ?
o Penilaian tingkat kepercayaan
Sumber bahan keterangan dan bahan pengumpul dinilai
tingkat kepercayaannya (validitasnya) dan kemudian
ditentukan tingkat dari kepercayaan tersebut. Penilaian
tingkat keperayaan terhadap sumber atau bahan
pengumpul dapat diterapkan sebagai berikut :
A : Dapat dipercaya sepenuhnya
B : Biasanya dapat dipercaya
C : Agak dapat dipercaya
D : Biasanya tidak dapat dipercaya
E : Tidak dapat dipercaya
F : Kepercayaan tidak dapat dinilai
Intelijen Keimigrasian 53
Penilaian atas tingkat kebenaran suatu bahan
keterangan dinyatakan dalam kategori sebagai berikut:
1 : Dibenarkan oleh Badan atau sumber lain
2 : Sangat mungkin benar
3 : Mungkin benar
4 : Kebenarannya meragukan
5 : Tidak mungkin benar
6 : Kebenarannya tidak dapat dinilai
c. Penafsiran
Adalah menentukan arti dari pada suatu bahan keterangan
dalam hubungannya dengan sesuatu persoalan yang
diketahui sebelumnya dan mengambil keputusan mengenai
artinya.
Dalam kaitan penafsiran untuk mengolah bahan keterangan
dapat dilakukan dengan 3 (tiga) cara berfikir sebagai
pendekatan, yaitu :
54 Intelijen Keimigrasian
Penafsiran dengan cara berpikir intuitif ini biasanya
berdasarkan pada rasa (filling) yang banyak dipengaruhi
oleh pengalaman dan berproses melalui 4 tahap :
o Tahap akumulasi
Dalam tahap ini digunakan fakta-fakta yang
tersimpan di dalam otak sendiri untuk menafsirkan
informasi yang diterima. Fakta-fakta tersebut pada
dasarnya merupakan asumsi sehingga makin
banyak pengalaman maka semakin banyak pula
asumsi yang dipeorleh dan akan mempermudah
pekerjaan penafsiran.
o Tahap inkubasi
Dalam tahap ini dilakukan penelahaan lebih lanjut
terhadap fakta-fakta (asumsi) untuk menentukan
fakta mana yang dapat digunakan untuk penafsiran.
Dalam hal ini diusahakan untuk mendapatkan
gambaran yang logis.
o Tahap Iluminasi
Dalam tahap ini seolah-olah otak mejadi semakin
terang sehingga mampu menemukan arti dalam
bahan keterangan untuk menemukan jawaban
sementara yang diinginkan atau berupa hipotesa-
hipotesa.
o Tahap verifikasi
Dalam tahap ini hipotesa yang telah diperoleh pada
tahap sebelumnya (iluminasi) diuji kebenarannya
dengan mencari fakta-fakta tambahan ataupun
membandingkan dengan pengalaman yang dimiliki
yang kemudian dapat ditarik kesimpulan.
Intelijen Keimigrasian 55
2. Berpikir secara ilmiah
Kegiatan penafsiran dalam rangka pengolahan bahan
keterangan dapat juga dilaksanakan dengan
pendekatan berpikir secara ilmiah yang didasrkan pada
data yang sudah pasti kebenarannya misalnya dengan
menggunakan data statistik. Dengan demikian kegiatan
penafsiran dengan cara ini akan memerlukan waktu
yang relatif sama.
56 Intelijen Keimigrasian
o Integrasi
Adalah kegiatan penggabungan (komplikasi) dari
bahan keterangan yang telah berhasil dipecah-
pecahkan pada waktu kegiatan analisa dan dihimpun
kembali dengan bahan keterangan yang sudah
diketahui sehingga terbentuk suatu gambaran yang
logis dan hasilnya merupakan suatu hipotesa tentang
suatu persoalan yang dihadapi, baik yang
menyangkut keadaan sasaran dan daerah operasi
termasuk faktor-faktor lain yang mempengaruhi
situasi dan keadaan di bidang Keimigrasian.
Pengembangan hipotesa menghendaki diperlukan
pertimbangan pada tahap analisa.
Dari hipotesa yang diperoleh dianalisa dan diuji.
Analisa suatu hipotesa juga meliputi penentuan
indikasi-indikasi yang mungkin timbul jika
sekiranya hipotesa tersebut benar-benar berlaku
sedang proses penyajiannya akan mencakup
pembuktian ada atau tidaknya indikasi-indikasi
tersebut dalam kaitannya dengan batas waktu
tertentu.
o Kesimpulan
Langkah terakhir dalam pengolahan bahan
keterangan ialah merumuskan kesimpulan atas
dasar hipotesa yang dikembangkan dianalisa dan
diuji serta dianggap yang berlaku bagi hasil
integrasi. Kesimpulan merupakan jawaban atas
pertanyaan “apa arti bahan keterangan yang
diperoleh dalam hubungannya dengan keadaan
sasaran dan keadaan daerah daerah operasi serta
pelaksanaan tugas”.
Intelijen Keimigrasian 57
o Peramalan
Dari hasil penafsiran bahan keterangan yang
didapat dari pelaksanaan kegiatan operasional
Intelijen Keimigrasian, untuk mengetahui apa yang
sebenarnya telah terjadi termasuk yang melatar
belakangi. Dari hasil penafsiran tersebut kemudian
dapat meramlkan tentang apa yang muungkin atau
terjadi dan bagaimana cara penanggulangannya.
58 Intelijen Keimigrasian
III. Contoh aplikasi laporan harian intelijen (LHI)
Intelijen Keimigrasian 59
60 Intelijen Keimigrasian
Intelijen Keimigrasian 61
62 Intelijen Keimigrasian
Intelijen Keimigrasian 63
B. Latihan
C. Rangkuman
64 Intelijen Keimigrasian
foto maka tampilan yang muncul adalah “Foto Kejadian” dan
selanjutnya pilih kategori maka akan muncul 2 (dua) pilihan yaitu
biasa dan penting dan tahap berikutnya mengisi keterangan dan
memilih tombol Ok yang berarti bahwa laporan foto telah berhasil
dikirim. Apabila memilih tombol unggah file maka dapat melakukan
unggah file dan selanjutnya dapat mengisi deskripsi keterangan serta
dapat memilih tombol Ok yang berarti bahwa laporan yang berisi
unggah file telah berhasil dikirim.
D. Evaluasi
Intelijen Keimigrasian 65
c. Suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam instansi
atau organisasi yang berhubungan dengan proses
penciptaan dan pengaliran informasi
d. Peninjauan dan penelaahan sebagai sumber masalah serta
faktor lainnya yang ikut mempengaruhi
66 Intelijen Keimigrasian
BAB VI
PENYUSUNAN BAHAN-BAHAN DALAM RANGKA
PELAKSANAAN KEGIATAN INTELIJEN
KEIMIGRASIAN
Indikator Keberhasilan :
Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan peserta mampu
menjelaskan Penyusunan Bahan-Bahan Dalam Rangka Pelaksanaan
Kegiatan Intelijen Keimigrasian
3
Irwansyah-kresna (2015). “Teori Dasar Intelijen”. http://irwansyah-kresna.blogspot.com/
2015/10/teori-dasar-intelijen.html. Diakses pada hari Senin (04 Maret 2019), Pukul
09.00 Wib.
Intelijen Keimigrasian 67
Penyusunan bahan dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan
baik bersifat terbuka dan tertutup sesuai dengan kondisi sasaran
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
68 Intelijen Keimigrasian
C. Latihan
D. Rangkuman
Intelijen Keimigrasian 69
o Informasi dari sumber terbuka dapat diperoleh dari buku,
pemberitaan umum seperti surat kabar, majalah, jurnal,
radio/televisi/berita online/internet;
E. Evaluasi
70 Intelijen Keimigrasian
a. Kecepatan, tidak mengada-ada
b. Ketepatan waktu, relevansi dan kerahasiaan informasi
c. Rahasia dan dapat dipertanggungjwabkan
d. Ketepatan bahan keterangan dan dapat dipercaya sumbernya
Intelijen Keimigrasian 71
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Intelijen Keimigrasian 73
Nomor 30 Tahun 2016 tentang Intelijen Keimigrasian. Dalam
melaksanakan fungsinya Pejabat Imigrasi berwenang untuk
mendapatkan keterangan dari masyarakat atau instansi pemerintah,
mendatangi tempat atau bangunan yang diduga dapat ditemukan
bahan keterangan mengenai keberadaan dan kegiatan Orang Asing,
melakukan Operasi Intelijen Keimigrasian dan melakukan
pengamanan terhadap data dan informasi Keimigrasian serta
pelaksanaan tugas Keimigrasian.
74 Intelijen Keimigrasian
intelijen keimigrasian merupakan hasil dari suatu kegiatan
operasional intelijen keimigrasian dibuat setelah melalui suatu proses
pengolahan yang meliputi pencatatan, penilaian dan penafsiran.
Intelijen Keimigrasian 75
B. Evaluasi
76 Intelijen Keimigrasian
2. Fungsi intelijen keimigrasian menurut Peraturan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Nomor 30 Tahun 2016 tentang Intelijen
Keimigrasian adalah:
a. Penyelidikan operasi intelijen keimigrasian dan kerjasama
intelijen keimigrasian
b. Penyelidikan intelijen keimigrasian dan pengamanan
keimigrasian
c. Penyelidikan operasi intelijen keimigrasian dan produk
intelijen keimigrasian
d. Pengamanan keimigrasian dan kerjasama intelijen
keimigrasian
Intelijen Keimigrasian 77
c. Subdit Penyelidikan dan operasi intelijen keimigrasian dapat
melaksanakan kegiatan operasi intelijen keimigrasian
dengan baik
d. Subdit kerjasama intelijen dan bimbingan jaringan dapat
melaksanakan fungsi penggalangan secara optimal
78 Intelijen Keimigrasian
kepada pimpinan guna menentukan langkah kebijakan
selanjutnya, bahan evaluasi kerja
b. Melakukan penelaahan terhadap semua kemungkinan
perubahan yang berkembang di bidang keimigrasian
c. Meramalkan sesuatu berdasarkan hubungan sebab akibat
d. Melakukan proses pengolahan dan administrasi yang
disusun sesuai dengan bentuk-bentuk yang tekah ditentukan
Intelijen Keimigrasian 79
c. Tombol laporan kejadian, tombol check & lapor, tombol
laporan harian intelijen (LHI) dan tombol unggah foto
d. Tombol check & lapor, tombol laporan harian intelijen (LHI),
tombol laporan kejadian dan tombol panduan
80 Intelijen Keimigrasian
C. Tindak Lanjut
Intelijen Keimigrasian 81
DAFTAR PUSTAKA
82 Intelijen Keimigrasian
JAWABAN SOAL LATIHAN DAN EVALUASI
Latihan
Evaluasi
1. A
2. C
3. B
4. D
5. A
Intelijen Keimigrasian 83
Bab III : Teknik Dasar Penyelidikan, Pengamanan dan Penggalangan
Latihan
84 Intelijen Keimigrasian
Evaluasi
1. A
2. C
3. A
4. B
5. C
Latihan
Evaluasi
1. B
2. A
3. C
Intelijen Keimigrasian 85
Bab V : Pengenalan Aplikasi Laporan Harian Intelijen Berbasis
Teknologi Informasi
Latihan
Evaluasi
1. A
2. B
3. D
86 Intelijen Keimigrasian
Bab VI : Penyusunan Bahan-Bahan Dalam Rangka Pelaksanaan
Kegiatan Intelijen Keimigrasian
Latihan
Evaluasi
1. A
2. C
3. B
Intelijen Keimigrasian 87
Bab VII : Penutup
Evaluasi
1. C
2. B
3. A
4. A
5. A
6. B
7. A
8. C
9. A
10. A
11. D
12. C
13. B
14. B
88 Intelijen Keimigrasian