Anda di halaman 1dari 1

OMK Paroki Somohitan, Melekatkan diri dengan Liturgi dan Iman

Kirab Salib tak hanya dimaknai sebagai ajang pemupuk solidnya OMK,
namun lebih dari itu mampu mengembangkan religiusitas dan kebutuhan rohani
para OMK. Begitulah kalimat yang setidaknya dapat mewakili rangkaian kegiatan
Kirab Salib di Paroki Somohitan, Sleman. Kesadaran atas peran menjadi orang
muda Katolik tidak akan ada artinya apabila tidak disertai iman, dan tanpa
perbuatan. Kehadiran Salib AYD di Paroki Somohitan tepatnya tanggal 24 Maret
hingga 31 Maret 2017, menjadi salah satu penyalur untuk menambah militansi
iman para umat.
Kegiatan yang sifatnya kerohanian semakin lengkap diawali dengan
hadirnya pastur tamu pada misa penyambutan Salib AYD hari Jumat, 24 Maret
2017. Perayaan ekaristi dipimpin oleh 7 pastur sehingga sukacita menyambut
salib dan ibadah untuk mengimani salib semakin terasa. Pastur yang berasal dari
beberapa negara di Asia seperti Kamboja, India dan Filipina hadir untuk
menyaksikan langsung gaung AYD yang tengah menggelegar di Indonesia,
khususnya di Keuskupan Agung Semarang dan di Yogyakarta.
Bertepatan dengan masa Prapaskah, maka OMK Paroki Somohitan
menambahkan kegiatan kontemplasi jalan salib dalam rangkaian Kirab Salib AYD.
Melalui kontemplasi, refleksi atas kisah sengsara Tuhan Yesus menjadi lebih
tersampaikan di hati para umat. Sedangkan salah satu kegiatan yang unik
adalah lomba paramenta. Menata altar atau paramenta menjadi penting, sebab
hal tersebut sama halnya ketika menata hati untuk bertekun dan khidmat dalam
doa. Kegiatan kerohanian lainnya adalah adorasi yang dilakukan di beberapa
wilayah.
Katekismus Gereja Katolik mengajarkan bahwa Ekaristi adalah sumber dan
puncak seluruh kehidupan Kristiani (KGK 1324). Bagian ini juga tidak terlupa
dijadikan perhatian untuk rangkaian kegiatan Kirab Salib AYD di Paroki
Somohitan. Para OMK mengadakan seminar Liturgi Ekaristi yang secara khusus
membahas tata cara Ekaristi. Acara tersebut akan bermanfaat karena selama ini
masih banyak umat yang belum mendalami mengenai makna ekaristi, ungkap
Maria Destiana Wulan selaku panitia Kirab Salib Paroki Somohitan.
Lekat dengan kegiatan rohani tentunya tidak menyurutkan semangat
khas anak muda dari OMK Paroki Somohitan. Untuk menyukseskan acara ini
mereka rajin bergotong royong dan menambah intensitas berkumpul. Mereka
bahkan melakukan penggalangan dana secara unik, yaitu menjual salak ke luar
paroki. Salak adalah komoditas yang melimpah di daerah Paroki Somohitan. Para
umat menyumbang salak yang mayoritas hasil kebun sendiri untuk dijual dan
hasil keuntungan digunakan untuk kegiatan bersama. Maka berkat kirab salib ini
lengkaplah buah yang bisa dipetik, peran OMK yang semakin disadari sekaligus
iman yang semakin terasah.

Anda mungkin juga menyukai