KepadaYth:
Reksa Subsidi Keuskupan Agung Medan
di
tempat
Dengan hormat,
Stasi St. Andreas Tanggarube merupakan salah satu dari 24 stasi di Paroki Maria
Pertolongan Orang Kristen Sidikalang yang didirikan pada tahun 1977 (± 47 tahun).
Bangunan gereja ini sudah termasuk bangunan tua. Ukuran gereja yang sempit dimana
lebarnya hanya ± 7 meter dan panjang 12 meter seringkali tidak memadai menampung umat
yg hadir mengikuti ibadah. Dinding gereja terbuat dari batako sudah mulai mengalami
kerusakan. Melihat kondisi bangunan gereja saat ini, maka perlu dilakukan renovasi agar
menjadi tempat beribadah yang layak sebagai wadah untuk mempersatukan umat Stasi St.
Andreas Tanggarube.
Atas dasar ini, Panitia Pembangunan Gereja St. Andreas Tanggarube Paroki Maria
Pertolongan Orang Kristen Sidikalang bersama seluruh umat Stasi St.Andreas Tanggarube
dengan penuh kerendahan hati mohon bantuan dana dari bapak, ibu, saudara dan saudari
donator kami agar kiranya bersedia membantu untuk melaksanakan pembangunan ini.
Demikian proposal ini disampaikan Panitia Pembangunan dan seluruh umat Stasi St.
Andreas Tanggarube, atas donasi dan perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Kalau kita menelusuri jejak Israel dalam perziarahannya, ada sebuah potret perziarahan umat
Allahyangsangat menakjubkan. CikalbakalpertumbuhanjatidirisebagaiUmat Allahdimulai dengan
kurban paska di Mesir. Santapan anak domba paska, dengan darah yang teroles di tiang salib telah
menjadi sumber hidup dan kekuatan dalam menempuh cerah dan suramnya perziarahan menuju Tanah
Terjanji.
Di bawah bimbingan Musa dan Harun, umat Allah itu diberdayakan untuk menemukan jati
dirinya.Itulah sebabnya pasang kemah dan bongkar kemah dalam perjalanan Israel adalah sesuatu yang
lumrah, kendati Tabut Perjanjian tetap memiliki tempat khusus dalam perziarahan. Kitab Exodus
memperlihatkan secara terang benderang bahwa fase pertama ziarah Israel difokuskan pada
pembentukan kesadaran jati diri sebagai umat Allah di bawah pimpinan Musa dan Harun. Kesadaran
jati diri sebagai Umat Allah ini yang membuat Israel mampu melewati padang gurun yang kering,
mampu menghadapi berbagai ancaman dan tantangan.
Setelah fase kesadaranjati diri menjadi karakter pribadi Israel, barulah mulai muncul gagasan
pembangunan Bait Allah yang permanen pada zaman Raja-Raja. Dan Salomo dengankedalaman
spiritualtelahmembangunitusecarapermanenataspersembahanumat Israelsendiri.DiBait Allahitu, Umat
Israel menjumpai Allah mereka, membangun komunio dengan-Nya, mendengarkan kehendak- Nya
dalam Taurat dan kitab nabi-nabi, serta membangun komitmen terus menerus dalam perziarahan
sebagai umat pilihan.
Pola ini juga yang dikembangkan dalam perziarahan Paroki Maria Pertolongan Orang Kristen
Sidikalang. termasuk Stasi Panji Dabutar di dalamnya.Kalau saat ini pembangunan Gereja Katolik Stasi
Santo Elias Panji Dabutar baru bisa dilaksanakanhal itu bukan karena sebuah kelalaian, melainkan
kelanjutan dari sebuah proses perziarahan yang dikemas dalam visi pastoral. Memang fokus pastoral
senantiasa serentak diarahkan pada pemberdayaan umat dan pembangunan gedung gereja.
Oleh karena itu, sebagai Pastor Paroki, saya memberi apresiasi kepada Panitia Pembangunan
GerejaataskerjakerasyangdilandaskanpadaspiritualitaspelayanankepadaAllah.Sayajugamemberi
apresiasikepada para donatur, karena relamemberikan apa yang dimilikiuntuk menolong kami yang
beradadalamkesulitanbiayapembangunan.Ulurantanganandamengingatkansayapadaziarahseorang
Samaria yang murah hati, saat mendengar keterangandan menyaksikanpenderitaan yang dialami oleh
seorang peziarah. Ternyata kemurahan hati telah menyatukan dua sosok, yang tertawa dan yang
menangis, yang berkelebihan dan berkekurangan menjadi saudara dalam perziarahan menuju
Yerusalem.
Semoga apa yang telah diberikan menjadi berkat bagi saudara.
Berdasarkan Surat Keputusan Pastor Paroki Maria Pertolongan Orang Kristen Sidikalang,
Panitia Pembangunan bersama umat Stasi St. Andreas Tanggarube telah bekerja keras untuk
mewujudkan cita- cita bersama melakukan renovasi gereja. Sesungguhnya semangat dan kegigihan
umat Allah ini sudah mulai tampak dan dirasakan pada tahun terakhir ini.
Panitia Pembangunan dan umat Stasi St Andreas Tanggarube, menyadari bahwa renovasi gereja
ini membutuhkan biaya yang besar. Untuk memperlihatkan semangat dan ketulusan dalam renovasi
bangunan gereja ini, umat telah melakukan pengumpulan dana secara swakelola dengan memberi dari
kekurangannya sebesar Rp. 200.000,- / kepala keluarga dan akan bergotong royong dalam
pelaksanaannya.
Sudah sepantasnya kami harus mengutamakan pemberdayaan umat dan jerih payah sendiri baik
dari kekuatan moril atau materil. Hal ini akan mempengaruhi semangat juang dan rasa ikut memiliki.
Namun kemampuan yang terbatas umat tidak akan sanggup untuk mendanai sepenuhnya
pembangunan gereja ini.
Sumber pendanaan yang lain adalah sumbangan dari para donator dan melaksanakan bazar/aksi
dana. Kami sangat berharap para donator untuk memberikan perhatiannya. Kami tetap mengetuk
pintu hati bapak ibu agar mau membantu kami mengumpulkan dana sehingga proses pembangunan
ini berjalan dengan baik dan tidak berhenti dalam perjalanan waktu.
Persembahan melalui pengorbanan Bapak, Ibu, saudara dan saudari sungguh berarti karena apa
yang kita lakukan ini segalanya untuk kemuliaan Tuhan.
BAB I
GAMBARAN UMUM
1.1 Sejarah Singkat
Gereja Katolik stasi St. Andreas Tanggarube merupakan salah satu stasi dari Paroki
Maria Pertolongan Orang Kristen (MPOK) Sidikalang. Keberadaan gereja ini diawali pada
tahun 1974. Faktor jarak tempuh yang terlalu jauh 3km menjadi salah satu alasan umat katolik
di Tanggarube memisahkan diri dari gereja katolik santo Paulus Rajangampu.
Sekitar 2 tahun lebih umat katolik di Tanggarube menjalankan ibadah sebagai
persekutuan doa tanpa bangunan gereja (tahun 1974-1976).
Pesta penerimaan Sakramen Krisma di stasi Saluksuk pada tahun 1976 yg dihadiri uskup
Mgr. Pius Datubara dimanfaatkan umat katolik Tanggarube sebagai momentum menunjukkan
keberadaan umat katolik Tanggarube yang tetap aktif sebagai persekutuan doa tanpa naungan
dari paroki manapun.
Akhirnya pada tahun 1977 gereja katolik Tanggarube diresmikan oleh uskup Mgr. Pius
Datubara menjadi stasi Santo Andreas Tanggarube di bawah naungan Paroki Maria
Pertolongan Orang Katolik (MPOK). Bangunan pertama gereja stasi St. Andreas adalah
dinding bambu dan atap anyaman ilalang. Pada tahun 1980 atas kerjasama umat dan Paroki
Maria Pertolongan Orang Kristen (MPOK) Sidikalang, untuk pertama kalinya dibangun
menjadi bangunan permanen dengan dinding batako dan atap seng. Bangunan inilah yang
berdiri hingga saat ini.
Seiring berjalannya waktu, jumlah umat katolik Tanggarube semakin bertambah. Ukuran
gereja yang tergolong kecil kadang kala menimbulkan ketidaknyamanan saat beribadah.
Melihat kondisi ini melalui rapat bersama, maka segenap umat stasi St. Andreas Tanggarube
sepakat untuk melakukan renovasi bangunan gereja dengan menambah volume bangunan
gereja.
II
RENCANA PEMBANGUNAN
2.2.1Tujuan
Tujuan dari renovasi bangunan gereja ini adalah untuk menyediakan sarana/tempat ibadah yang layak
dan nyaman bagi segenap umat katolik di stasi St. Andreas Tanggarube.
2.2.2 Manfaat
Manfaat dari renovasi bangunan gereja ini adalah diharapkan meningkatnya semangat menggereja bagi
umat stasi St. Andreas Tanggarube. Sehingga pada akhirnya akan mendukung upaya pewartaan sabda
Allah dan pengembangan iman umat di stasi St. Andreas Tanggarube.
3. Rencana Anggaran Biaya : Untuk mendukung renovasi bangunan gereja tersebut diperkirakan
akan membutuhkan danasebesar: Rp120.000.000,.(seratus dua
puluh juta Rupiah). Selengkapnya rencana anggaran biaya
disajikan dalam Lampiran 2.
4. Sumber Dana :Dana diharapkan berasal dari swadaya umat, pelaksanaan bazar, dan
bantuan dari berbagai pihak. Bantuan yang diharapkan adalah dari para
Donatur, Reksa Subsidi Keuskupan Agung Medan, Pemerintah Kabupaten
Dairi dan CSR.
III
PENUTUP
Panitia Pembangunan/renovasi gereja beserta umat Gereja Katolik stasi St. Andreas Tanggarube
berharap dengan uraian singkat di atas menjadi gambaran bagi para donator sebagai pertimbangan
untuk memberikan bantuan bagi renovasi bangunan gereja yang dimaksud.
Semoga dengan terwujudnya renovasi bangunan gereja ini memberikan dukungan moral bagi
segenap umat agar lebih aktif dalam kehidupan menggereja sehingga menjadi citra Allah yang indah
dalam peziarahan hidup masing-masing di stasi St. Andreas Tanggarube pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya.
Akhir kata segenap panitia dan seluruh umat stasi St. Andreas Tanggarube mengucapkan
terimakasih atas segala bentuk bantuan yang diberikan kepada kami demi kelancaran renovasi
bangunan Gereja Katolik stasi St. Andreas Tanggarube.