Anda di halaman 1dari 23

3.

DATA LAPANGAN

3.1 Sejarah Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus


Pada tahun 1912 atas arahan ibunya, Prof. Dr. Ir. Josef Ignaz Julius Maria
Schmutzer dan Ir. Julius Robert Anton Maria Schmutzer, mengambil alih Pabrik
Gula Gondang Lipuro, dan mulai menjalankan Ajaran Sosial Gereja (Rerum
Novarum). Spiritual Hati Kudus Tuhan Yesus yang dihayati keluarga ini pun
mulai diamalkan. Kemudian pada tanggal 16 April 1924, Schmutzer bersaudara
mendirikan Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.

Gambar 3.1 Pendiri Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran tahun1924,
Schmutzer bersaudara
Sumber : Dokumen Gereja Ganjuran

Gambar 3.2 Bangunan Gereja tahun 1924


Sumber : Dokumen Gereja Ganjuran

Pada 27 Desember 1927, Candi Hati Kudus Tuhan Yesus yang bercorak
Hindu-Jawa mulai dibangun sebagai ungkapan syukur atas berkat Tuhan yang

72

Universitas Kristen Petra


melimpah. Arca Hati Kudus Tuhan Yesus yang sekaligus adalah Kristus Raja
ditahtakan di dalamnya.

Gambar 3.3. Prosesi pemberkatan candi tahun 1930


Sumber : Dokumen Gereja Ganjuran

Pada tahun 1930, Mgr. Van Velsen, SJ memberkati candi. Tanah Jawa
dipersembahkan kepada Hati Kudus Tuhan Yesus. Pemberkatan ini dilaksanakan
pada tanggal 11 Februari, tanggal penampakan Ibu Maria di Lourdes. Pada tahun
1942, Rm. Sugijapranata, SJ memperluas gedung gereja ke arah barat sepanjang
15 meter, dilengkapi balkon tempat koor. Tahun 1948 Clash ke II, pabrik gula
Gondang Lipuro dibumihanguskan (bulan Desember), namun Candi, Gereja,
Rumah Sakit dan sekolah-sekolah tetap berdiri bersama Umat Hati Kudus Tuhan
Yesus yang terus berkembang.
Tahun 1959, Rm Sontobudoyo memperluas gedung gereja ke samping
kanan dan kiri. Dengan demikian dibangunlah sayap selatan dan utara
sebagaimana tampak dalam wujudnya sampai tahun 2006. Kemudian tahun 1965
Rm Strommesand, SJ menambahkan beberapa ruang di sebelah timur gereja,
yakni sakristi, kantor paroki, dan ruang misdinar. Beliau juga merintis
pembangunan Gereja Stasi Tambran dan memprakarsai pengadaan perangkat
gamelan pelog. Tahun 1970 Rm Jonckbloedt, SJ mulai membangun dan
memantabkan organisasi Gereja Ganjuran. Tahun 1988, Rm G.Utomo Pr berkarya
di Ganjuran, dan menggali lagi nilai-nilai budaya tradisional yang sudah
mengakar dan terus berkembang. Tahun 1990 Rm G.Utomo Pr, memprakarsai
pemasangan jendela pada dinding-dinding sayap gereja agar dapat dibuka pada
hari raya, mengingat perluasan gereja hampir tidak mungkin dilakukan lagi.
Beliau juga memprakarsai pengadaan perangkat gamelan slendro.

73

Universitas Kristen Petra


Tahun 1995 Spiritual Hati Kudus Tuhan Yesus yang berakar pada tradisi
budaya dan telah berkembang di Ganjuran makin digali dan dihidupi. Upaya
membangun kompleks peziarah kepada Hati Kudus Tuhan Yesus di kompleks
Candi Ganjuran dimulai. Tahun 1997 Panel-panel Jalan Salib bercorak Hindu-
Jawa sebagaimana dicita-citakan oleh Schmutzer tahun 1930 yang lalu
direalisasikan. Peletakan batu pertama Jalan Salib dilakukan oleh Rm. Gregorius
Utomo, Pr. Tahun 1998 berkat Tuhan yang berwujud Sumber Air dari dasar Candi
Hati Kudus Tuhan Yesus ditemukan oleh Bp. Y. Suparto. Selanjutnya air ini
disebut “Tirta Perwitasari”. Tahun 1999, Paguyuban Hati Kudus Tuhan Yesus
diresmikan oleh Uskup Agung Semarang, Mgr. I.Suharyo pada Prosesi 75 tahun
Gereja Ganjuran bulan Juni.
Tahun 2003 atas petunjuk Rm. Utomo, Pr digali lagi sumber mata air besar
di pintu gerbang selatan candi. Dibangun juga di dekatnya kamar mandi peziarah
berikut rangkaian toiletnya. Di kanan kiri Gereja mulai dibangun 2 buah pendapa
kembar untuk berbagai keperluan: perluasan gereja, tempat istirahat para peziarah,
dan aneka kegiatan paroki. Konblokisasi halaman selatan gereja diselesaikan
dengan kualitas standar areal parkir roda empat dan bus.

Gambar 3.4 Proses renovasi pada tahun 2004


Sumber : Dokumen Gereja Ganjuran

Tahun 2004 dilakukan renovasi atap dan cat gereja diselesaikan, disusul
pembangunan 2 pendapa di kanan-kiri Candi Ganjuran, untuk mendukung
pelayanan peziarah. Pada tahun 2006 gempa bumi hebat melanda Bantul DIY dan
sekitarnya. Gereja Ganjuran runtuh, dan lebih dari 80 umat Katolik menjadi

74

Universitas Kristen Petra


korban. Saat Ganjuran runtuh sedang berlangsung misa pagi. Sehingga 4 orang
yang meninggal di bawah reruntuhan gereja. Walaupun begitu, Candi Pastoran,
Pendapa dan bangunan-bangunan pendukung lainnya tetap tegak berdiri. Perabot
yang masih utuh antara lain tabernakel, patung Tuhan Yesus dan Bunda Maria.
Sehingga corak Hindu-Jawa masih terdapat pada perabot-perabot yang digunakan
pada ruang ibadah yang baru berdiri nantinya.

Gambar 3.5 Kondisi Gereja ketika roboh akibat gempa bumi tahun 2006
Sumber : Dokumen Gereja Ganjuran

Tahun 2007 dengan bantuan yang diterima dari berbagai pihak, Umat
Katolik Paroki Ganjuran bersama masyarakat mulai memperbaiki rumah tinggal
dan aneka infra struktur yang rusak akibat gempa. Setelah umat dan masyarakat
mulai berbenah, Kapel-Kapel wilayah pun diperbaiki dan dibangun kembali.
Bersamaan dengan itu mulai dipersiapkan juga pembangunan kembali Gereja
Ganjuran, yang baru akan dilaksanakan setelah kondisi sosial ekonomi
masyarakat mulai pulih. Akhirnya pada tahun 2008 rencana pembangunan
kembali Gereja Ganjuran mendapat persetujuan dari Keuskupan Agung
Semarang. Pada tanggal 22 Juni 2008, bersamaan dengan Prosesi 2008 Bapak
Uskup Agung Semarang, Mgr. I. Suharyo Pr. berkenan meletakkan batu pertama
pembangunan kembali Gereja Ganjuran. Pembangunan kembali Gereja Ganjuran
ini dilaksanakan oleh Umat Paroki Ganjuran didukung saudara-saudari dari
berbagai tempat di seluruh penjuru tanah air.
Pada tanggal 23 Agustus 2009, Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
ini diresmikan. Peresmian gereja dilakukan Gubernur D.I.Y, Sri Sultan Hamengku

75

Universitas Kristen Petra


Buwono X didampingi Bupati Bantul, Drs. HM Idham Samawi, GBPH
Prabukusumo, dan dihadiri ribuan umat yang sebagian berpakaian Jawa.

3.2 Visi dan Misi Gereja Ganjuran


Dengan tetap menimba semangat Sang Pendiri, Gereja Ganjuran bertekad
untuk selalu menjadi berkat bagi siapa dan apa pun juga. Tekad itu dilandasi
semangat belas kasih, kesetiaan dan kerelaan untuk berkorban yang setiap saat
dapat ditimba dari Hati Kudus Tuhan Yesus. Pengakuan akan Kristus Raja yang
menguasai sendi-sendi kehidupan Gereja Ganjuran diungkap dalam bentuk
kesediaan umat untuk mengabdi secara total, sebagaimana disimbolkan pada
Perayaan Prosesi. Secara lebih konkret visi tersebut hendak dicapai melalui
serangkaian langkah dan perjuangan berikut:
1. Menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk semakin mendekatkan umat
dari berbagai kalangan (Ganjuran sendiri maupun peziarah dari berbagai penjuru
tanah air) pada Hati Kudus Tuhan Yesus.
2. Menyediakan berbagai fasilitas yang dapat membantu umat untuk
semakin banyak menimba, menghidupi dan mengamalkan semangat Hati Kudus
Tuhan Yesus.
3. Memperhatikan kaum yang lemah (sakit, miskin dan tertindas) baik
secara jasmani maupun rohani, agar ikut merasakan belas kasih Hati Kudus Tuhan
Yesus.
4. Memperjuangkan harmoni dan keutuhan alam ciptaan, agar dapat
menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi segala makhluk untuk hidup tenteram.
5. Mengajak semua orang yang berkehendak baik untuk bersyukur dengan
membagikan berkat yang telah diterimanya melalui berbagai kegiatan amal kasih.
6. Menghormati tradisi Ganjuran yang menyelamatkan dengan cara
menggali, melestarikan, dan mengembangkannya melalui berbagai kesempatan
dan kegiatan.
Demikianlah, sebagai pewaris rahmat yang sedemikian agung Gereja
Ganjuran bersama seluruh devosan kepada Hati Kudus Tuhan Yesus bertekad
untuk menjadi berkat bagi siapa pun dan apa pun juga. Tekad itu juga
diungkapkan dengan kesediaan menjadi talang (perantara berkat) bagi orang-

76

Universitas Kristen Petra


orang yang lemah, miskin dan tertindas. Visi dan misi tersebut senantiasa
diwartakan, baik di kalangan umat Ganjuran sendiri maupun para peziarah yang
datang dari berbagai penjuru tanah air. Harapannya semakin banyak orang yang
menjadi kepanjangan tangan Hati Kudus Tuhan Yesus, sehingga semakin banyak
juga orang yang diselamatkan melalui hati Kudus Tuhan Yesus ( “Tentang”).

3.3 Lokasi Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus


Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus termasuk dalam wilayah Parokial
Ganjuran termasuk dalam wilayah administratif Daerah Tingkat II Kabupaten
Bantul, Provinsi Daerah Tingkat I Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara geografis
wilayah Kabupaten Bantul terletak antara 110º 30’ bujur timur dan antara 7
sampai 8 lintang selatan, sementara wilayah parokial Gereja Ganjuran sendiri
letaknya di sebelah selatan kota Yogyakarta dan kota Bantul.
Lokasi daerah Ganjuran sebagai tempat berdirinya Gereja Hati Kudus
Tuhan Yesus berada di tengah-tengah kabupaten Bantul bagian selatan. Daerah ini
cukup strategis karena terlewati jalan raya menuju tempat pariwisata pantai
Samas.

Gambar 3.6. Peta lokasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta


Sumber : http://spatzi.files.wordpress.com/2008/08/bantul.jpg

77

Universitas Kristen Petra


3.4 Jadwal Ibadah Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
Misa Harian: 05.30
Jumat Pertama: 19.00
Sabtu Sore: 16.00
Minggu: 07.00

3.5 Interior dan Perabot Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran

Gambar 3.7. Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus tampak samping

Gambar 3.8. Tampak belakang Gereja

78

Universitas Kristen Petra


Gambar. 3.9. a. Sebelah kanan suasana interior gereja dari depan
b. Kiri: suasana interior gereja dari dalam

Gambar 3.10. Area Panti Imam

3.5.1 Elemen Interior Ruang Ibadah


Gambar Keterangan
Lantai
- Pola silang, dengan list lurus
pada bagian luar
- Bahan marmer 40 x 40 cm
- Warna : krem.
- Makna : persilangan pendapat

Gambar 3.11. Lantai marmer di ruang selalu ada, tetapi terselesaikan

ibadah dengan baik.


Galatia 5 : 16,17,20.
- Di lantai yang silang menyilang
karena dalam kehidupan selalu
melalui hal-hal kehidupan seperti

79

Universitas Kristen Petra


diatas.
- Bila menuruti Surga Dunia
“tidak akan mendapatkan Surga
Illahi”.
(Sumber : Ganjuran Gereja Berkat
dan Perutusan)
Gambar 3.12. Lantai marmer di Panti
Imam
Dinding
- Ruang ibadah Gereja Hati Kudus
Tuhan Yesus Ganjuran ini semi
terbuka, hanya bagian belakang
altar serta area musik yang
terdapat dinding batu bata yang
di finishing cat putih
Gambar 3.13. Area musik gamelan - Pada area musik gamelan
terdapat jendela yang diberi
teralis.
- Pada area kanan Panti Imam,
dinding terdapat jendela hiasan
lukisan kaca.

Gambar 3.14. Area sebelah kanan


Panti Imam

80

Universitas Kristen Petra


- Pada bagian depan tidak terdapat
dinding pembatas permanen,
hanya berupa tiang-tiang yang
menjadi penanda area ruang
ibadah.

Gambar 3.15. Tampak depan, tidak


ada dinding pembatas

Plafon
- Plafon ini merupakan kubah
kudus yang terletak di atas altar.
- Bahan: Kaca, lukisan kaca
simbol Tritunggal Maha Kudus,
seperti terlihat, simbol 4
pengarang Injil suci : Yohanes,
Matius, Markus, Lukas.
- Bentuk : berbentuk kubah
- Warna: hijau, biru, kuning,
merah.
Gambar 3.16. Plafon bentuk kubah
- Plafon ini berada di tengah –
tengah ruang ibadah.
- Merupakan atap tumpang sari
- Bahan : kayu jati
- Bentuk : persegi
Gambar 3.17. Plafon Tumpang Sari - Warna: hijau, merah
- Plafon ini terdapat pada area
musik Gamelan
- Bahan: gypsum
- Bentuk : persegi, dengan
perbedaan level
Gambar 3.18. Plafon area musik
- Warna : putih

81

Universitas Kristen Petra


Sinar Tuhan(Mazmur 22:28 dan
Daniel 9: 17). Sinar Ilahi yang
menaungi umat sebab Tuhan yang
mempunyai Kerajaan Surga dan
yang memerintah bangsa-bangsa.
(Sumber : Ganjuran Gereja Berkat
Gambar 3.19. Usuk Peniyung
dan Perutusan)
- Bahan : Kayu
- Bentuk : lurus garis-garis
- Warna : krem

3.5.2 Elemen Perabot


Gambar Keterangan
- Fungsi: tempat diletakkannya
piala, purificatorium, palla,
corporal, patena, sibori, piksis,
monstrans, ampul berisi air dan
anggur, serta lavabo.
- Bahan : kayu
- Bentuk : persegi, dengan ukiran
Gambar 3.20. Kredens burung pelikan
- Warna : dominan hijau, putih,
merah, kuning emas
- Bahan : kayu
- Bentuk : persegi, ukiran bentuk
floral di bagian atas dan tengah.
- Warna : hijau, aksen merah dan
kuning emas pada ukiran.
Mimbar : meja untuk pembacaan
Ibadat Sabda, berkhotbah, pemba-
caan Mazmur, pembacaan doa umat,
Gambar 3.21. Mimbar
dan pengumuman

82

Universitas Kristen Petra


Meja altar ini peninggalan gereja
lama sebelum gempa bumi.
- Bahan : kayu
- Bentuk : geometris dengan
ukiran burung pelikan dan floral
Gambar 3.22. Meja Altar
- Warna: hijau, ukiran : kuning
emas
Tabernakel ini untuk menyimpan
Sakramen Mahakudus.
- Bahan : batu marmer
- Bentuk : terdapat patung disisi
kanan dan kiri, bentuk meja
geometris dan terdapat lemari
a. b. kecil.
- Warna : krem, kuning emas

c.
Gambar 3.23. a. Tabernakel tampak
samping. b. Detil lemari kecil tempat
menyimpan Sakramen Mahakudus.
c. Patung di sebelah kanan dan kiri
tabernakel.
Kursi ini berada di area Panti Imam,
tempat duduk Romo.
- Bahan : kayu, busa
- Bentuk : seperti kursi Jawa
- Warna : dominan hijau, dengan
aksen kuning-emas,merah.

Gambar 3.24. Kursi di Panti Imam

83

Universitas Kristen Petra


Panti Umat : bangku jemaat
- Bahan : kayu jati
- Bentuk : geometris, dengan
ukiran dibagian depan.
Gambar 3.25. Panti Umat
- Warna : coklat
Tempat air suci ini berada di depan
mengelilingi area masuk ruang
ibadah, karena terbuka maka jemaat
bisa masuk dari beberapa sisi.
- Bahan : batu
- Bentuk : persegi, dengan tempat

a. b. air berbentuk mangkok, ukiran

Gambar 3.26. a. Tempat air suci berbentuk pura.

b. Detil ukiran - Warna : hitam, ukiran berwarna


kuning-emas
Alat musik yang digunakan pada
Gereja ini menggunakan alat musik
tradisional.
- Bahan : kayu jati
- Bentuk : alat musik Jawa pada
umumnya
- Warna : coklat

Gambar 3.27. Alat-alat musik

84

Universitas Kristen Petra


3.5.3 Elemen Estetis
Gambar Keterangan
Patung Yesus dan Bunda Maria ini
terletak di sebelah kanan dan kiri
altar.
Patung Yesus dan Bunda Maria
digambarkan dalam bentuk Jawa.
- Bahan : batu marmer
Gambar 3.28. Patung Tuhan Yesus
- Bentuk : patung diukir dengan
dan Bunda Maria
gaya Jawa
- Warna : krem

- Bahan : kuningan
- Bentuk : salib
- Warna : emas
Salib ini diletakkan di sebelah meja
altar. Salib ini disebut juga
Gambar 3.29. Salib di sebelah meja
crucifixus
Altar

85

Universitas Kristen Petra


Umpak dalam Gereja Katolik adalah
iman.
(MATIUS 16 : 16-18) Orang Farisi
dan Saduki minta tanda.
18) Dan Aku berkata kepadamu:
Engkau adalah Petrus dan di atas
batu karang ini aku akan mendirikan
jemaatKu dan alam maut tidak akan
menguasainya.
Sabda Allah itu yang menjadi dasar
Gereja kuat.
- Ornamen Bunga Padma,
Gambar 3.30. Umpak dengan hiasan melambangkan keabadian &
Padma kelanggengan.
(Sumber : Ganjuran Gereja Berkat
dan Perutusan)
- Bahan : Batu Candi (Andesit)
- Bentuk : ukiran bentuk candi
- Warna : hitam, ukiran kuning
emas
Lidah api simbol Roh Kudus yang
melambangkan kasih Tuhan yang
terus berkobar-kobar, sehingga umat
Kristiani diharapkan terus menerus

Gambar 3.31. Lidah api mewujudkan kasih untuk sesama.


(Sumber: Ganjuran Gereja Berkat
dan Perutusan)
- Bahan : kayu
- Bentuk : lidah api
- Warna : merah-kuning
Letak: di belakang panti imam.

86

Universitas Kristen Petra


Ukiran pada dinding belakang area
Panti Imam.
- Bahan : papan kayu
- Bentuk : ukiran floral
- Warna : merah, hijau, kuning-
Gambar 3.32. Ukiran dinding
emas
belakang Panti Imam
Nur Ilahi, Sinar Ilahi. Sinar Gusti
Yesus sebagai terang dunia.(Lukas
2: 9-11) Kelahiran Yesus
9)Tiba-tiba berdirilah seorang
Malaikat Tuhan di dekat mereka dan
Kemuliaan Tuhan bersinar meliputi
mereka dan mereka sangat
ketakutan.
(Sumber: Ganjuran Gereja Berkat
dan Perutusan)
- Bahan : kayu jati
- Bentuk : ukiran

Gambar 3.33. Praba(atas dan bawah) - Warna : hijau

Manisnya Kehidupan, 2 x segitiga


(Korintus 13:13) Kasih.
13) Demikianlah tinggal ketiga hal
ini, yaitu iman, pengharapan, kasih,
dan yang paling besar diantaranya
ialah kasih
(Sumber : Ganjuran Gereja Berkat
dan Perutusan).
- Bahan : kayu diukir
Gambar 3.34. Wajikan - Bentuk :belah ketupat,ukiran floral
- Warna : hijau, merah, putih,
kuning emas

87

Universitas Kristen Petra


Lambang Kekuatan,
Orang punya harapan karena punya
iman akan janji Kristus, orang hanya
bisa berharap bila sudah berbuat
kasih dengan ketiga keutamaan
Kristiani.
Sehingga iman akan menguatkan
dalam kehidupan yang penuh
pengharapan akan Kasih Allah
(Sumber: Ganjuran Gereja Berkat
dan Perutusan).
- Bahan : kayu
- Bentuk : geometris
Gambar 3.35. Mayangkara atau untu
- Warna : merah, coklat, hijau
walang
Ukiran pada meja altar dengan
gambar burung pelikan.
- Bahan : kayu
- Bentuk : ukiran fauna dan floral
- Warna : kuning emas

Gambar 3.36. Ukiran meja Altar


Melambangkan kewibawaan yang
tinggi.
Amsal 24 : 5
Menggunakan visi hidup,
menggunakan rencana Tuhan karena
hanya Allah sendiri yang Maha
Bijaksana (Sumber: Ganjuran Gereja
Berkat dan Perutusan).
Gambar 3.37. Wuwung Kembang - Bahan : genting
Turen - Bentuk : lengkung
- Warna : coklat

88

Universitas Kristen Petra


Makna keindahan Santo Petrus pada
umat Filipi. (Filipi 3:13-16)
Kebenaran yang sejati.
Panggilan Sorgawi dari Allah dalam
Yesus Kristus, Karunia Surga itu
anugrah bagi orang yang
melaksanakan perintah Allah. Kalau
akan mendapatkan Surga harus
saling mengkait dan Tumpang Sari
dalam Ajaran Tuhan : Jujur, Mulia,
mau Rekoso. (Sumber: Ganjuran

Gambar 3.38. Tumpang Sari Gereja Berkat dan Perutusan).


- Bahan : papan kayu
- Bentuk : persegi dengan
kenaikan level.
- Warna : hijau, merah, coklat,
kuning-emas
Melambangkan perjuangan hidup,
untuk menikmati kehidupan yang
manis, harus berjuang.
Markus 8:35 Pemberitahuan pertama
tentang penderitaan Yesus dan
syarat-syarat mengikuti Dia:
Berani mengalami kesulitan demi
Kristus Sang Penyelamat dan demi
Gambar 3.39. Nanasan
keselamatannya.
Berjuang dalam hidup dalam Iman
dan Kasih (Sumber: Ganjuran
Gereja Berkat dan Perutusan).
- Bahan : kayu
- Bentuk : seperti buah nanas
- Warna : kuning-oranye

89

Universitas Kristen Petra


Ornamen ini di listplank.
Gambaran tetesan air yang meniris,
memberikan rejeki kepada umat
Gambar 3.40. Banyu Tumetes Amsal 22: 9
Apa yang diinginkan dari orang lain
maka kita harus berbuat lebih dulu.
Apabila menanam akan menuai.
(Sumber: Ganjuran Gereja Berkat
dan Perutusan)
Karangan bunga dan payung berada
di area Panti Imam.

Gambar 3.41. Karangan bunga dan


payung

3.6 Mekanikal Elektrikal


Pada ruang ibadah Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran ini
menggunakan lampu berwarna kuning yang memberi suasana hangat.

Gambar 3.42. Lampu pada area tengah ruang ibadah berjumlah 1 buah

90

Universitas Kristen Petra


Gambar 3.43. Lampu pada area depan Gereja berjumlah 21 buah

Gambar 3.44. Lampu pada ruang ibadah berjumlah 4 buah

Gambar 3.45. Lampu downlight di plafon berjumlah 32 buah di ruang ibadah, 3


buah di area altar, 6 buah di area musik

91

Universitas Kristen Petra


3.7 Gambar Kerja

Gambar 3.46. Rencana plafon


Sumber : Ganjuran Gereja Berkat dan Perutusan

Gambar 3.47. Rencana plafon serta ukuran ruang


Sumber : Ganjuran Gereja Berkat dan Perutusan

92

Universitas Kristen Petra


Gambar 3.48. Potongan Tumpang Sari
Sumber : Ganjuran Gereja Berkat dan Perutusan

Gambar 3.49. Denah Gereja


Sumber : Ganjuran Gereja Berkat dan Perutusan

93

Universitas Kristen Petra


Gambar 3.50. Tampak dan Potongan
Sumber : Ganjuran Gereja Berkat dan Perutusan

Nara sumber untuk makna Katolik dikaitkan dengan arsitektur bangunan


Jawa adalah Romo FX.Wiyono, Pr (Pemerhati Budaya Jawa-Romo Paroki Gereja
Hati Kudus Pugeran).
Arsitektur Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran adalah Tim
Atmajaya yang diketuai oleh Bapak Benny dan Bapak Arvianto.
Interior Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dirancang oleh :
- Ir.Winarno (Arsitektur Tradisional Jawa)
- Y. Arditya Samudra W W,S.T,M.T (Arsitek Gereja)
- Raharyo, S.T (Koordinator Lapangan)
Tim ukir Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran:
- Dalijan (Ketua)
- Petrus Wignyo Pangarso (Ahli Ukir Jawa-Katolik)
- FX. Herisupriyanta (Wakil)
(Sumber: Ganjuran Gereja Berkat dan Perutusan)

94

Universitas Kristen Petra

Anda mungkin juga menyukai