Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MANDIRI

Tugas ini disusun untuk sebagai tugas mandiri mata kuliah Administrasi
Pendidikan Agama Kristen program studi Pendidikan Agama Kristen

Disusun Oleh:
ELYSABET KRISTANTI
NIM 210211002

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI KADESI


YOGYAKARTA
2022
SEJARAH GEREJA KRISTEN JAWA BIBISLUHUR

BAGIAN I. BENIH YANG DITABUR

Gereja adalah persekutuan orang-orang beriman kepada Tuhan


Yesus sebagai Juru Selamat oleh pekerjaan Roh Kudus. Ada pengakuan
bahwa yang mengumpulkan adalah Tuhan Yesus sendiri melalui orang-
orang yang telah dipanggil apakah itu Pendeta, Tua-tua Diaken, Guru Injil,
Guru Katekisasi, Guru Sekolah Minggu maupun pribadi lepas pribadi.
Secara imani mereka dikumpulkan untuk memuji dan meluhurkan
nama Tuhan yang diwujudkan dalam ibadah atau sakreman. Benih yang
ditabur yaitu Firman Tuhan oleh Gereja Kristen Jawa Margoyudan ke
Wilayah Utara (Bibispluhur, Bibis Baru, Cengklik dan Nayu Timur) melalui
orang-orang yang telah diselamatkan di wilayah itu.
Pada tahun 1957 – 1959 disekitar daerah Cengklik, Bibisluhur dan
sekitarnya telah ada beberapa keluarga Kristen antara lain :
- Kel. Bp. Iskak Hadisanyoto Saputro
- Kel. Bp. Saliwon Darusalyono
- Kel. Bp. S Adipranoto
- Kel. Bp. Hardjokristyono
- Kel. Bp. T Hadipranoto
- Kel. Bp. Kristyadi
- Kel. Bp. S Martowaluyo
- Kel. Bp. Tjitro Yudono
- Kel. Bp. S Bowohadi Kristyono,BA.
- Kel. Bp. Sutomo Danusuparno
- Kel. Bp. W Hadisumarto
- Kel. Bp. Suradi
- Kel. Bp. S Hadisantosa
- Kel. Bp. Warsosewoyo
Bertolak dari segi gereja sebagai buah pekerjaan penyelamatan
Allah, pengakuan bahwa Allah sendiri yang mengumpulkan jemaat-Nya,
kita mengerti Allah mengasihi dan mepedulikan gereja, menerima segala
sesuatu yang dipersembahkan oleh orang-orang percaya kepada-Nya.
Gereja sebagai suatu kehidupan religius yang dijalani manusia
mengandung makna untuk menjawab amanat agung Tuhan Yesus seperti
yang terdapat pada Injil Matius 28:19. “ Karena itu pergilah jadikanlah
semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak
dan Roh Kudus”.
Cara menabur Firman Tuhan beraneka ragam sesuai dengan
talenta dan kemampuannya. Yang jelas bahwa setiap orang yang
terpanggil apakah itu bapak, ibu, muda-mudi, anak-anak tergerak untuk
mengambil bagian dalam perluasan Kerajaan Allah di daerahnya.
Misalnya :
 Di tingkat orang tua , bapak, ibu, mereka melakukan PI
(Pemasyuran Injil) dengan mengundang para tetangganya dalam
serasehan.
 Di tingkat anak-anak ada Sekolah Minggu di wilayah Bibisluhur di
rumah Bapak T. Hadipranoto, dan wilayah Nayu di rumah Bapak
Warsosewoyo.
 Sekolah Dondom tingkat anak di rumah Bapak W. Hadisumarto dan
di tempat lain.
 Dalam peringatan Natal diadakan koor anak-anak, koor muda-
mudi, drama dengan mengundang tetangga sekitarnya.
 Dalam meningkatkan persekutuan diadakan bidston, PA.

Benih yang ditabur mulai tumbuh karena kuasa Roh Kudus melalui
umat-Nya.Benih itu tumbuh dalam berbagai bentuk kegiatan rohani yang
diorganisasikan dengan tertib dan teratur, baik tingkat anak-anak, muda-
mudi, maupun bapak-ibu. Adapun wujud nyata benih yang tumbuh
diwujudkan adanya : Tempat-tempat Katekisasi, Sekolah Minggu, Sekolah
Dondom, Kelompok PA, sarasehan-sarasehan yang kegiatannya dilakukan
scara rutin.
Dalam 1 Petrus 2:4-5, Petrus memakainya sebagai eontoh untuk
jemaat Kristen adalah Rumah Batu. Rumah itu dibangun dengan batu-batu
yang dahulu terlepas dan tersebar di ladang tetapi dicari dan dikumpulkan
umatNya, lalu disusun dengan baik, batu di atas batu rapi tersusun. Saling
melekat dengan tanah liat, menjadi sebuah rumah yang berdiri temboknya
kuat itulah dambaan umat di wilayah Bibisluhur, Bibisbaru, Nayu Timur,
Cengklik dan sekitarnya, keindahan untuk memiliki tempat ibadah sebagai
wujud kehidupan bersama religius.
Atas berkat Tuhan dan jamahan serta bimbingan Roh Kudus,
wilayah tersebut di atas menjadi lahan yang sangat subur bagi tumbuhnya
benih yang ditabur . Dengan pupuk Roh Kudus dan Berkat Tuhan ,
akhirnya benih keselamatan itu tumbuh dan berkembang.
Berdasarkan keputusan Sidang Majelis GKJ Margoyudan nomor :
140/M/IV/1981 tanggal 27 April 1981 ditetapkan Panitia Pendewasaan
Pepanthan Bibisluhur sejak 24 April 1981 s/d. selesai pendewasan
Pepanthan Bibisluhur.
Adapun susunan panitia tersebut sebagai berikut ;

Penasehat : Pendeta GKJ Margoyudan selaku Ketua Bidang


Ketua : 1. S. Radiharjana
2. Poedjokarjono
Sekretaris : 1. Pieter Soemartono, BBA.
2. Soewondo, BA.
Bendahara : 1. S. Hadisumarto.
2. Pudyanto, BA.
Anggota : 1. S. Bowohadi Kristyono, BA.
2. Sudarmadi
3. Sulasih Hadisantosa
Seksi-seksi :
1. Konsumsi : Siti Kalimah Amia Soetikno
2. Ibadah : Edy Krisbudiarto, S.Th.
3. Perlengkapan : 1. Sumari Prawira Atmaja
2. Soekirno
4. Dokumentasi : 1. Sutoto HS.
2. Inswiyanto
5. Keamanan : 1. Darmin E S
2. Satim Supardi
6. Protokol : Tukirn Hardjodisastro, BA.
7. Among Tamu : Semua Anggota Panitian dan Anggota
Majelis di Bibisluhur
8. Kesehatan : W Hadisumarto

Panitia mulai menata, mengatur dan mempersiapkan mengenai


kewajiban dan tanggung jawab sebagai gereja dewasa. Maka pada awal
Juni 1981 diadakan pengaderan dengan memohon LPK Yogyakarta yang
dipimpin oleh Bp. Pdt. Herman Setyowardoyo, S.Th. untuk memberi
pembinaan dan pembekalan di Bibisluhur.

Kegiatan Panitia dan seluruh warga ini disemangati oleh


Persetujuan Sidang GKJ Klasis Surakarta Timur ke-19 tanggal 29-30
Januari 1981 di GKJ Sragen yang memutuskan bahwa Pepanthan
Bibisluhur direncanakan menjadi gereja dewasa besok pada hari Kamis 1
Oktober 1981 pukul 17.00 Wib. Beralih nama menjadi Gereja Kristen Jawa
Bibisluhur dengan alamat Jl. Krakatau Utara No. 2 Surakarta. Panitia
Pendewasaan yang dibantu seluruh potensi yang ada bersama-sama
menyiapkan persitiwa yang bersejarah saat yang di tunggu telah tiba, hari
Kamis 1 Oktober 1981 Pukul 17.00 Wib dengan pengguntingan pita
oleh Pdt. D.Reksodarmaja.
Telah Lahir : “ GEREJA KRISTEN JAWA BIBISLUHUR “

Dengan jumlah warga 1.265 jiwa dan anggota majelis sebagai berikut :

1.Pieter Soemartomo Mitroutomo,BBA./ tua – tua


2.Pudyanto,BA / tua – tua
3.S Hadisumarto/ tua – tua
4.Sudarmadi / tua –tua
5.Siti Kalimah A,min Soetikno / tua –tua
6.S Bowohadi Kristyono,BA./ tua – tua
7.W Hadisumarto / tua – tua
8.Poedjokarjono / tua – tua
9.Tukirin Hardjodisastro,BA./ diaken
10.Soewondo,BA, / diaken
11.Sumari Prawira Atmaja / diaken
12.Sutomo Danusuparno / diaken
13.Andreas Tugino / diaken
14.Sukirno Pusposuwignyo / diaken
15.S Hardiwiyono / diaken
16.S Radiharjana / tua –tua
17.S Adipranoto / tua – tua
18.Drs. Sumiyo Atmosuwarso / diaken
19.Sutoto Hadisumarto/ diaken
Catatan : nomor 1 s/d 15 anggota majelis GKJ Margoyudan yang diserah
terimakan kepada GKJ Bibisluhur ,sedangkan nomor 16 s/d 19 anggota
Majelis GKJ Bibisluhur yang diteguhkan bersamaan kebaktian peresmian
pendewasaan. Mulai saat itulah benih yang telah tumbuh menjadi pohon
yang berkembang.
BAGIAN II. POHON YANG BERKEMBANG

Perkembangan GKJ Bibisluhur dimulai sejak diresmikannya


Pepanthan Bibisluhur menjadi gereja dewasa . Pada saat menjadi gereja
yang dewasa ( per 1 Oktober 1981 ).

 Keadaan Jemaat per 31 Desember 2022, sekitar ± 2500


orang ( warga dewasa, Pemuda Remaja dan Anak Sekolah
Minggu).
 Keadaan kelompok per 31 Desember 2022 :

- Bibisluhur : 7 kelompok
- Bibisbaru : 5 kelompok
- Nayu Timur : 1 kelompok
- Cengklik : 6 kelompok
- Kadipiro : 10 kelompok
- Sekip : 3 kelompok
- Bayan : 1 kelompok
- Mojosongo : 3 kelompok
- Sabrang : 1 kelompok
- Gulon : 1 kelompok +
Jumlah : 38 kelompok
 Jumlah Majelis yang melayani GKJ Bibisluhur : 41 orang
dengan pembagian sesuai dengan tugas masing-masing.
 Jumlah pendeta Aktif ada 2 orang, sedangkan pendeta
emiritus 1 orang.
 Jumlah karyawan yang bekerja di GKJ Bibisluhur :
a. Staff Kantor Gereja : 3 orang
b. Koster Gereja : 2 orang
c. Satpam Gereja : 2 orang
 Gereja Kristen Jawa Bibisluhur berlokasi di Jl. Krakatau
Utara I/2, Bibis Baru RT.002 RW.024, Kel. Nusukan, Kec.
Banjarsari, Kota Surakarta 57135

 VISI dan MISI GKJ BIBISLUHUR

 Visi : Menjadi Gereja yang hidup, dinamis, penuh kasih, dan


semangat melaksanakan karya penyelamatan Allh di tengah-
tengah masyarakat yang majemuk (pluralis).

 Misi :

1. mengembangkan hidup keimana warga sesuai


dengan Pokok-Pokok Ajaran Gereja (PPAG)
2. peningkatan pelayanan pastoral pada warga
yang kurang aktif
3. mengembangkan potensi warga gereja
sehingga seluruh warga gereja ambil bagian
secara aktif dan dinamis dalam kehidupan
gereja
4. meningkatkan kualitas pembinaan kategorial
secara khusus terhadap anak-anak, remaja,
pemuda
5. meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber
daya manusia, pelayan gereja, secara khusus,
menambah jumlah pendeta
6. meningkatkan peran GKJ Bibisluhur sebagai
garam dan terang ditengah-tengah masyarakat
7. merawat dan meningkatkan jumlah sarana dan
prasarana gereja
8. meningkatkan pembinaan dan kualitas
persembahan
9. dokumentasi asset gereja dan meningkatkan
legalitas kepemilikan tanah gereja
10. pembinaan pepanthan menuju ke
pendewasaan.

Anda mungkin juga menyukai