Anda di halaman 1dari 5

1.

Gereja Katedral Santo Petrus – Bandung

Dikenal juga dengan nama Gereja Katedral Bandung, Gereja Katedral Santo Petrus ini
merupakan rancangan dari Ir. Charles Proper Wolff Schoemaker dengan gaya
arsitektur neo-Gothic akhir.

Gereja tertua yang berlokasi di jalan Merdeka Bandung ini awalnya memiliki pada
Gereja St. Franciscus Regis pada 1895 hingga pada tahun 1921 gereja ini diperluas
seiring meningkatnya status kota Bandung.

2. Gereja Sion – Jakarta

Berlokasi di sudut Jalan Pangeran Jayakarta dan Mangga Dua Raya, Gereja Sion
merupakan Gereja Portugis yang juga dikenal dengan nama Portugeesche Buitenkerk.
Gereja dengan gaya arsitektur klasik yang megah ini selesai dibangun pada 1695
selama dua tahun.
Sejak 1693 dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Pieter van Hoorn pada 19
Oktober 1963. Peresmian gereja ini dilakukan pada 23 Oktober 1695 oleh Pendeta
Theodorus Zas. Kisah pemberkatan dan pembangunan ini masih tertulis rapi pada
dinding gereja hingga saat ini dalam bahasa Belanda.

3. Gereja Fidelis Sejiram – Seberuang, Kalimantan Barat

Gereja tertua di Indonesia selanjutnya berada di Desa kecil pinggiran Sungai


Seberuang, tepatnya Desa Sejiram di Kalimantan Barat. Dibangun pada 1892,
menjadikan Gereja Fidelis Sejiram ini sebagai gereja tertua di Kalimantan Barat. Nilai
sejarah dan kontribusi perkembangan gereja ini membuatnya menjadi bangunan
sejarah yang dilindungi pemerintah.

4. Katedral Bogor – Bogor

Gereja yang pada masa pemerintahan Kolonial bernama Buitenzorg dan berlokasi di
Bogor ini merupakan gereja tertua dan bersejarah yang ada di Indonesia selanjutnya.
Dikenal dengan nama Gereja Katedral Bogor, gereja yang dibangun pada 1896 ini
memiliki nama resmi Gereja Katedral Santa Perawan Maria.
Bangunan yang kokoh serta arsitektur yang indah menjadikan gereja tertua ini
sekaligus gereja terindah dan termegah di kota Bogor.

5. Gereja Blenduk – Semarang

Nama Blenduk yang dimiliki gereja ini sebenarnya adalah julukan dari masyarakat
setempat yang menggambarkan kubah yang dimiliki oleh Gereja ini. Nama asli dari
Gereja ini adalah GPIB Immanuel dan dibangun oleh masyarakat Belanda yang tingga
di kota Semarang pada 1753. Hal ini menjadikan gereja yang berlokasi di Jalan Letjend.
Suprapto sebagai Gereja Kristen tertua di Jawa Tengah.

Perjamuan Kudus

Sakramen perjamuan kudus dilakukan di masing-masing gereja dengan dasar apa yang
telah Yesus lakukan. Dalam Matius 26:26-29, Yesus melakukan Perjamuan Malam
dengan memecahkan roti dan meminum anggur bersama para murid-Nya.
Hal yang dilakukan gereja pun kurang lebih sama. Pemimpin gereja, dalam hal ini
pendeta, mengambil roti, mengucap berkat, memecahkan roti, dan membagikannya
kepada para murid, dalam hal ini jemaat. Pendeta juga mengambil cawan, mengucap
syukur, dan membagikannya kepada jemaat.
Baptisan Kudus

Baptisan Roh yang disinggung oleh Yohanes Pembaptis dalam Matius 3:11b dengan
kata-kata "Baptisan roh kudus dan api" diberikan kepada yang bersangkutan oleh
Yesus bila setelah pertobatannya itu dia benar-benar melaksanakan kehendak Allah.
Melansir dari buku Baptisan Roh Kudus, Willard Cantelon, 2021, terjadinya baptisan
kudus tidak dapat dilihat atau disaksikan oleh siapa pun karena pelaksanaanya bukan
dilakukan oleh Pendeta melainkan oleh Allah sendiri. Kita perlu mengingat dan
memahami bahwa bukan kita yang memilih untuk dibaptis.
Ibadah Hari MInggu

Orang Kristen beribadah pada hari Minggu akibat karya Isa Al-Masih. Ia menjadi
kurban agung untuk menyelamatkan manusia dari dosa dengan mati di kayu
salib. Pada hari ketiga, hari Minggu, Ia bangkit dari kematian (Injil, Rasul Lukas
24:46).  Umat Kristen sedunia merayakan kebangkitan-Nya setiap Hari Minggu!
Taurat memang memberi satu perintah untuk beribadah pada hari Sabat.
"Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat" (Taurat, Kitab Keluaran 20:8). Perintah ini
hanya terdapat dalam Taurat, tidak pernah disebut dalam Injil. Selain itu, Isa Al-
Masih tidak memberikan perintah untuk beribadah pada hari Sabat.
Jadi, alasan utama Orang Kristen beribadah hari minggu, karena hari Minggu
adalah hari kebangkitan Isa Al-Masih. Mereka berkumpul untuk merayakannya.
"Setelah hari Sabat lewat, . . . . . pada hari pertama [ahad] minggu itu, pergilah
Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu" (Injil, Rasul Besar
Matius 28:1).
"Keselamatan" Jiwa Lebih Penting  dari "Hari"
Pada hari apa kita berdoa bukanlah hal terpenting. Yang terpenting adalah Allah
hadir ketika orang-orang berkumpul bersama dan menyembah Dia. "Sebab di
mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-
tengah mereka" (Injil, Rasul Besar Matius 18:20).
Sehingga, di manapun dan kapanpun kita beribadah, kehadiran Allah adalah
jauh lebih penting dibanding hari apa kita beribadah.

Anda mungkin juga menyukai