Anda di halaman 1dari 24

PEPANTHAN TEGALREJO “GEREJA BAMBU”

MENUJU DEWASA

1. PENDAHULUAN

Gereja Kristen Jawa Pepanthan Tegalrejo “Gereja Bambu” Jogjakarta adalah


gereja yang didirikan bersama oleh Gereja Kristen Jawa Gondokusuman dan Gereja
Kristen Jawa Wirobrajan. Orang banyak mengenal pepanthan ini dengan nama
“Gereja Bambu” karena gedung ini beraksitektur Jawa dengan bahan konstruksi dan
ornamen seluruhnya dari bahan bambu. Pada saat ini GKJ. Pepanthan Tegalrejo
didukung oleh ……. warga dewasa yang tersebar di wilayah Kota Yogjakarta,
Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman.

Untaian segala macam berkat Tuhan yang telah diterima GKJ. Pepanthan
Tegalrejo “Gereja Bambu” hingga saat ini, menjadikan warga jemaat ingin
mengakhiri sebuah perjalanan panjang sebuah gereja pepanthan dan menghapus
sebuah penantian panjang yang merupakan buah dari pelaksanaan tugas Tim
Persiapan Pendewasaan Gereja Kristen Jawa Pepanthan Tegalrejo “Gereja Bambu”,
untuk menjadi gereja dewasa. Terkait dengan pemikiran tersebut, melalui Surat
Keputusan Majelis GKJ. Gondokusuman Yogyakarta Nomor : 131/KG/Kept/VIII/2006
, Tanggal 29 Agustus 2006, telah dibentuk Panitia Persiapan dan Pelaksanaan
Pendewasaan Pepanthan Tegalrejo Yogyakarta. Panitia dimaksud bertugas untuk
memikirkan, merancang, mencari dana dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
diperlukan untuk terwujudnya pelaksanaan pendewasaan Pepanthan Tegalrejo
menjadi gereja yang dewasa pada tanggal 07 Juni 2008.

2. SEJARAH SINGKAT GKJ. PEPANTHAN TEGALREJO

Gereja Kristen Jawa Pepanthan Tegalrejo “Gereja Bambu” Jogjakarta


merupakan gereja yang unik, karena dibentuk oleh dua gereja yaitu Gereja Kristen
Jawa Gondokusuman dan Gereja Kristen Jawa Wirobrajan yang berbeda klasis.
Meskipun setiap gereja memiliki budaya bergereja yang berbeda, tapi karena
beralaskan pada Raja Gereja Tuhan Yesus, pepanthan ini berdiri kokoh hingga saat
ini. Selain hal di atas, keunikan pepanthan ini menggunakan prasara gedung ibadah
menggunakan bahan bambu sehingga pepanthan ini dikenal sebagai “Gereja
Bambu”. Berdasarkan fakta sejarah yang ada, pepanthan ini tumbuh dari bawah,
karena bermula dari pergumulan warga wilayah I GKJ. Wirobrajan dan warga
wilayah VII GKJ. Gondokusuman. Pergumulan utama pada saat itu adalah gedung
gereja Pepanthan Tegalmulyo yang kurang luas diminta oleh pemiliknya, sehingga
pertumbuhan warga yang cukp baik perlu mendapat perhatian. Di sisi lain pada saat
itu GKJ. Wirobrajan kesulitan dana untk membangun gedung dalam waktu yang
singkat. Pada perkembangannya pada tanggal 18 Agustus 1986 dilakukan rembug
gereja antara GKJ. Gondokusuman beserta majelis wilayah VII dan GKJ. Wirobrajan
beserta majelis wilayah I dan III, di Pepanthan Tegalmulyo dengan menghasilkan
kesepakatan mendirikan dan membentuk pepanthan bersama tanpa memandang
klasis, dibiayai, dibimbing dan dipertanggung jawabkan bersama.

Langkah konkrit untuk membentuk pepanthan ini pada tanggal 03 Oktober


1986 bertempat di rumah Bpk. Soedjasdi dibentuk tim teknis yang diberi nama team
Pepanthan Wirokusumo Tegalrejo yang diketuai oleh Bpk. Warnonosaputro. Team
ini bertugas mengusahakan tanah, membangun gedung gereja dan bertugas
mempersiapkan pendewasaan pepanthan ini menjadi gereja dewasa. Pada tanggal
31 oktober 1986 team memperoleh tanah seluas 1300 m 2 seharga Rp
26.000.000,00. Untuk pengadaan tanah tersebut GKJ. Wirobrajan pada akhir
Desember 1986 merealisasikan dana sebesar Rp 4.000.000,00 dan GKJ.
Gondokusuman merealisasikan dana sebesar Rp 6.500.000,00. Karena ketersediaan
dana tersebut, team hanya mampu membeli tanah seluas 500 m 2 sedangkan sisa
tanah yang ada dibeli oleh Bapak dr. Marwoto.

3. PEMBANGUNAN GEDUNG GEREJA

Untuk melaksanakan tugas membangun gedung gereja secara singkat, team


mengalami hambatan pendanaan karena GKJ. Gondokusuman dan GKJ. Wirobrajan
belum menyusun program untuk itu, sehingga tem memutuskan membuat gedung
gereja bersifat sementara dari bahan bambu. Bermodalkan ketersediaan dana
sebesar Rp 388.740,00 hasil dari perayaan pekan keluarga Rp 288.500,00 dan dari
perayaan natal Rp 100.240,00, pada tanggal 9 Februari 1987 dilakukan pasang
pathok pondasi.

Foto Peletakan batu Pertama

Peletakan batu pertama pada tanggal 9 Februari 1987 menandai


dimualinya pembangunan gedung gereja dilakukan
oleh ................... dengan disaksikan warga jemaat
.
Melalui partisipasi dari warga gereja Tegalrejo, warga gereja dari luar
Tegalrejo dan bantuan dari GKJ. Gondokusuman maupun GKJ. Wirobrajan, team
mampu menyelesaikan pembangunan gedung gereja selama 3 bulan. Satu hal yang
perlu dicatat adalah peran serta dan partisipasi warga jemaat yang secara aktif
ambil bagian kerja bhakti membangun gedung gereja tanpa memandang jabatan
dan status dalam masyarakat.
Foto Kegiatan Konstruksi Gedung Gereja

Kegiatan konstruksi gedung gereja dengan bahan konstruksi dan


ornamen bambu dilakukan secara hati-hati supaya memiliki
ketahanan konstruksi dan waktu pakai yang optimum.

Untuk melaksanakan peresmian gedung gereja tersebut dibentuk Panitia


Peresmian Pepanthan Tegalrejo yang diketuai oleh Bpk. Ir. Gatot Murdjito. Berbekal
dukungan dari warga gereja, panitia dan kerja keras team, gedung gereja dapat
diresmikan pada tanggal 7 Juni 1987 secara meriah yang dihadiri oleh pejabat
pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Kotamadya Yogyakarta, Kecamatan
Tegalrejo, Kalurahan Tegalrejo, dan lembaga-lembaga masyarakat di Tegalrejo,
utusan Klasis Timur, Klasis Barat, Sinode dan utusan gereja-gereja se Yogyakarta.

Kotbah sulung pada kebaktian perdana Pepanthan Tegalrejo dilayani oleh


Bpk. Pendeta Sardjuki Kertotenoyo, S.Th, dengan pesan moral untuk mensyukuri
anugerah Tuhan dengan peresmian gedung gereja serta meningkatkan persekutuan,
kesaksian dan pelayanan, serta berkewajiban untuk membangun kesepakatan dalam
memelihara gedung gereja bambu.
Foto gedung gereja ketika didirikan

Gedung gereja yang memiiki khas bambu lahir mewarnai ranah


gereja di Kota Yogyakarta

Foto Peresmian gedung gereja

Peresmian Gedung gereja yang memiiki khas bambu lahir


mewarnai ranah gereja di Kota Yogyakarta oleh ................
Foto Pelayanan Firman Kotbah Perdana

Kotbah pelayanan firman perdana di gedung Gereja Pepanthan


Tegalrejo oleh Bpk. Pdt. Sardjuki Kertotenoyo, S.Th.

Pepanthan diresmikan dengan memiliki sengkala berbunyi : ..................


yang artinya : ..........................

Secara keseluruhan Kerja keras team dapat dilihat dari awal kegiatan hingga
sekarang yaitu :
1. Telah mampu mengadakan tanah dengan rincian sebagai berikut :
a. Tanah seluas 500 m2 dibiayai bersama antara GKJ. Wirobrajan dan GKJ.
Gondokusuman.
b. Tanah seluas 75 m2 di biayai pepanthan
c. Tanah seluas 800 m2 merupakan persembahan dari keluarga Dokter Marwoto

2. Telah mendirikan gedung gereja yang bercirikan bambu


3. Telah menyelenggarakan peribadatan gerejawi dengan pelayanan gerejawi secara
lengkap
4. Secara rutin membuat laporan kepada kedua gereja induk meliputi laporan
keuangan setiap bulan dan laporan kegiatan lengkap pada akhir tahun.
Gereja Kristen Jawa Pepanthan Tegalrejo “Gereja Bambu” sepanjang sejarah
gerejawi dimana gereja harus hidup berdampingan dengan gereja dan masyarakat,
pepanthan ini memiliki pengalaman sosial kemasyarakatan yang cukup banyak yang
semuanya menjadikan jemaat semakin dewasa dalam hidup bergereja sebagai
wujud penjabaran dari orang beriman. Pengalaman yang ada membuktikan bahwa
gereja pepanthan ini sudah memiliki pengakuan dari masyarakat dan pemerintah,
hal ini tertuang pada perhatian pemerintah dan masyarakat sekitar terhadap
keberadaan gereja ini.

Berbekal pengalaman dalam pelayanan gerejawi dan sosial kemasyarakatan,


serta dengan bimbingan dari kedua gereja induk, pepanthan ini telah melaksanakan
pelayanan gerejawi melalui program-program gerejayang disusun oleh Team
Persiapan Pendewasaan Pepanthan Tegalrejo Yogyakarta.

Demikian sejarah singkat GKJ. Pepanthan Tegalrejo, kiranya mampu


memberikan gambaran tentang pepanthan ini dimana jemaat pepanthan ini tidak
pernah merasa sendiri sebab gereja ini sudah menjadi aset nasional yang tidak ada
duanya.

4. PERKEMBANGAN PEPANTHAN TEGALREJO

Pepanthan Tegalrejo “Gereja Bambu” berkembang setelah menyelenggarakan


ibadah dengan menempati gedung bambu. Didukung oleh warga gereja dari
Wilayah I GKJ. Wirobrajan dan Wilayah VII GKJ. Gondokusuman, keberadaan
Pepanthan Tegalrejo makin kokoh. Langkah menuju gereja yang dewasa telah
dipersiapkan sejak gereja ini didirikan, karena hampir semua aspek kegiatan
gerejawi telah dikelola sendiri sejak gereja ini didirikan melalui program kerja
pelayanan gerejawi layaknya gereja dewasa.

Keberadaan warga jemaat Pepanthan Tegalrejo dapat diterima baik oleh


masyarakat sekitar lingkungan pepanthan, meskipun kehidupan sosial
kemasyarakatan masih perlu ditingkatkan sehingga garam dan terang warga
pepanthan semakin nyata bagi semua.
Untuk melengkapi prasarana pelayanan, pada tahun 1995 dibangun rumah
serba guna seluas 70 m2 yang dimanfaatkan sebagai rumah koster dan
perpustakaan, kantor sekretariat gereja. Selama ini perjalanan kegiatan berkantor di
rumah Bapk. Soedjasdi, Jln. Wiratama 49 Tegalrejo - Yogyakarta.

Berkat besar bagi jemaat di Pepanthan Tegalrejo karena Keluarga Dokter


Marwoto mempersembahkan tanah seluas 800 m 2 yang terletak di samping
bangunan gedung gereja dan saat ini dimanfaatkan menjadi lahan parkir dan
halaman gereja. Dengan pertimbangan ketersediaan tanah dan kondisi gedung
bambu yang semakin menua, melalui surat kepususan Majelis GKJ. Sawokembar
Gondokusuman Nomor .............., Tanggal ..............., dibentuk Panitia
Pembangunan Gedung Gereja Pepanthan Tegalrejo yang memiliki tugas mengurus
kembali ijin pendirian gedung gereja sekaligus membangun gedung gereja yang
baru yang permanen. Penolakan terhadap kegiatan panitia banyak bermunculan
sehingga gedung setengah jadi yang didirikan harus dirobohkan kembali. Mengingat
usia bahan bambu dan kondisi gedung, maka pada tahun 2005 gedung gereja
dilakukan renovasi total dan sesuai kesepatatan tetap menggunakan bahan bambu.

Foto kegiatan renovasi gedung gereja - 2005

Gedung kegiatan renovasi tahun 2005


Foto gedung gereja saat ini setelah renovasi - 2005

Gedung gereja setelah renovasi tahun 2005

Gedung gereja saat ini setelah renovasi tetap memiiki khas bambu, renovasi
dilakukan dengan memperhatikan retrofitting atau penguatan struktur agar umur
pakai lebih dapat optimum.

5. PENDEWASAAN

Setelah berusia hampir tiga dasa warsa proses pendewasaan menjadi


pemikiran beberapa warga dan majelis dalam hal kemungkinan jika menjadi gereja
dewasa. Buah pikiran tersebut dituangkan dalam bentuk usulan pendewasaan
Pepanthan Tegalrejo dalam Sidang Klasis Gereja Kristen Jawa Yogyakarta Selatan di
GKJ. Sidomulya pada tanggal : ..................... Hasil sidang meminta kepada GKJ.
Gondokusuman untuk mencermati kembali kemungkinan pendewasaan Pepanthan
Tegalrejo dari beberapa aspek, baik aspek gerejawi maupun aspek sosial
kemasyarakatan.

Melalui Surat Keputusan Majelis GKJ. Gondokusuman Yogyakarta Nomor :


131/KG/Kept/VIII/2006 , Tanggal 29 Agustus 2006, dibentuk Panitia Persiapan dan
Pelaksanaan Pendewasaan Pepanthan Tegalrejo dengan pertimbangan sebagai
berikut :
1. Proses persiapan pendewasaan Gereja Pepanthan Tegalrejo telah cukup lama
dan dari kajian pelayanan pepanthan sudah mampu melayani warga dengan
baik seperti layaknya gereja dewasa.

2. Warga Jemaat Pepanthan Tegalrejo telah mencapai jumlah ...... orang warga
dengan komposisi ...... orang warga sidhi.

3. Pepanthan Tegalrejo telah memiliki gedung gereja sebagai induk pelayanan


gerejawi.

4. Dari aspek keuangan yang bersumber dari persembahan warga jemaat dan
dana-dana yang dapat dihimpun sebagai dana kemandirian dan
pembangunan , optimis dapat memenuhi kebutuhan minimal sebagai jemaat
yang mandiri.

5. Melalui pendampingan dari GKJ. Gondokusuman dan GKJ. Wirobrajan,


Pepantahan Tegalrejo telah mampu melaksanakan Tri Tugas Gereja dalam
bentuk pelaksanaan tugas persekutuan, kesaksian dan pelayanan secara
teratur bagi warga Pepanthan Tegalrejo.

6. Dari aspek manajemen, Pepanthan Tegalrejo dengan organisasi gereja yang


sederhana terus mengarah pada manajemen yang tertib, terbuka, efektif dan
efisien dalam mendukung pelayanan gerejawi.

Selanjutnya langkah panitia dituangkan dalam kegiatan yang disepakati melalui


rapat-rapat untuk merealisasikan program-program penyusunan kegiatan
gerejawi untuk gereja dewasa dengan melibatkan majelis dan komisi-komisi yang
ada.

Dokumen usulan pendewasaan Pepanthan Tegalrejo oleh GKJ.


Gondokusuman yang disusun panitia dibahas pada Sidang Klasis Gereja Kristen
Jawa Yogyakarta Selatan di GKJ. Canden pada tanggal : .....................,
memutuskan bahwa GKJ. Pepanthan Tegalrejo direstui untuk dewasa setelah
dilakukan penelitian dan pembinaan oleh gereja induknya. Selanjutnya terhadap
kelayakan Pepanthan Tegalrejo menjadi gereja dewasa juga telah dilakukan
visitasi oleh Deputat ........................ Klasis Gereja Kristen Jawa Yogyakarta
Selatan pada tanggal ...................., dengan keputusan perlu dilakukan
pembenahan administrasi dan peningkatan aktivitas warga dan kegiatan
sosialisasi melalui pertemuan dan pengakderan warga.

Melalui sidang konstrakta Gereja Kristen Jawa Klasis Yogyakarta Selatan di


GKJ. Sawokembar Gondokusuman tanggal 23 Nopember 2007, Pepanthan
Tegalrejo disetujui menjadi gereja dewasa dan peresmian pendewasaan
dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 200.8

Demikian sejarah singkat GKJ. Pepanthan Tegalrejo, kiranya mampu


memberikan gambaran tentang pepanthan ini dimana jemaat pepanthan ini tidak
pernah merasa sendiri sebab gereja ini sudah menjadi aset nasional yang tidak ada
duanya.

Yogyakarta, 7 Juni 2007

Panitia Persiapan dan Pelaksanaan Pendewasaan


Pepanthan Tegalrejo Yogyakarta

KEGIATAN PEPANTHAN TEGALREJO


Tahun 2008
A. BIDANG KEROHANIAN

1. Pelayanan Kebaktian Minggu


Melanjutkan pelaksanaan kebaktian minggu secara teratur dan dilayankan
pukul 08.30. Pengkotbah diisi oleh pendeta dari GKJ. Gondokusuman, GKJ.
Wirobrajan dan dari pengkotbah gereja lain yang diatur sesuai kebutuhan dan
tema kabaktian.

2. Pelayanan Kebaktian Hari Raya Kristen – Hari raya Nasional


Melanjutkan pelaksanaan kebaktian hari raya kristen dan hari raya nasional
dalam rangka memelihara pengakuan iman kristen yang tidak pernah kering.

3. Pelayanan Kebaktian Sakramen dan Pemberkatan Nikah


Sesuai kebutuhan warga jemaat, pelayanan kebaktian sakramen dilaksanakan
seperti yang sudah berjalan pada tahun-tahun sebelumnya.

4. Pelayanan Katekisasi
Pelayanan katekisasi akan ditingkatkan dan diupayakan menyiapkan tenaga-
tenaga yang berkemampuan. Kegiatan ini dilaksanakan di rumah Bpk.
Soedjasdi Jln. Wiratama 49 dan di gedung gereja sesuai kebutuhan.

5. Pelayanan Sekolah Minggu


Pelayanan sekolah minggu akan ditingkatkan menjadi dua kelompok sekolah
minggu yaitu :
a. Sekolah minggu anak, diikuti anak-anak usia TK dan SD
b. Sekolah minggu remaja, diikuti anak-anak usia SLTP

6. Pelayanan Pemahaman Alkitab


Kegiatan ini akan ditingkatkan untuk meningkatkan pengetahuan hidup
bergereja baik ditiap kelompok maupun ditingkat majelis.

7. Pelayanan Diakonia
Pelayanan diakonia akan diupayakan dimasyarakatkan menjadi tradisi hidup
bergereja untuk saling menolong sesama tanpa memandang muka. Program
kepedulian gereja terhadap kegiatan sosial masyarakat dituangkan dalam
bentuk partisipasi dana dalam rangka mendukung kegiatan sosial kampung.

8. Kegiatan Kunjungan Gerejawi dan Pastoral


Kunjungan pastoral merupakan bukti kehidupan gerejawi yang hidup di dalam
kehidupan orang bergereja, oleh karena itu kegiatan ini akan ditingkatkan
dengan cara peningkatan kegiatan kunjungan pastoral (patuwen) dengan
memanfaatkan kesempatan yang tepat sehingga dapat dirasakan
manfaatnya.

9. Kegiatan Pendataan Calon Warga


Kegiatan ini perlu dilakukan untuk mendapatkan data yang sebenarnya
tentang jumlah warga Pepanthan Tegalrejo ketika dewasa. Dalam kegiatan
ini juga akan diusulkan untuk dibahas dalam forum rapat majelis gereja
induk.

10. Kegiatan Persiapan Pendewasaan


Kegiatan ini dirangkum dalam bentuk kegiatan yang mengarah pada
persiapan pendewasaan antara lain :
a. Penyempurnaan bidang administrasi gereja
b. Penyempurnaan bidang pelayanan internal dan eksternal
c. Pembekalan pengetahuan gerejawi melalui sarasehan dan ceramah aktual
terutama di bidang kepemimpinan gereja, kemajelisan dan tata gereja,
agar diperoleh pemenuhan pengertian dikala menjadi gereja dewasa.

B. BIDANG SARANA - PRASARANA


Warga jemaat Pepanthan Tegalrejo telah memutuskan bahwa ”Gereja
Bambu” menjadi tempat ibadah dan kegiatan sosial umum dalam hidup
bergereja. Kepututusan ini didasarkan pada pengalaman hidup bergereja selama
ini, sehingga belum berniat untuk membangun gedung gereja yang permanen
layaknya jemaat lainnya. Pada bidang ini akan diupayakan untuk dapat
dilaksanakan kegiatan antara lain :
1. Melakukan kegiatan perawatan gedung gereja dan gedung serba guna
2. Mengupayakan penataan kembali prasarana gedung gereja misalnya
penataan kamar mandi, gudang, perpustakaan, kantor gereja, dan pemikiran
kedepan untuk pengadaan rumah koster dan rumah pendeta.
3. Penyempurnaan sistem administrasi yang efektif dan efisien dengan
melengkapai sarana penunjang kegiatan administrasi yang proporsional.

C. BIDANG PEMETAAN WILAYAH PELAYANAN

1. Batas wilayah pelayanan akan dikaji-cermati ulang mengingat denominasi


setiap warga jemaat tetap harus dihormati. Selain itu pemetaan wilayah
ditujukan untuk memperlancar kegiatan pelayanan gerejawi, sehingga
masalah ini akan terus ditata sesuai perkembangan wilayah pelayanan yang
ada.

2. Pembicaraan dengan gereja tetangga termasuk dengan gereja induk GKJ.


Gondokusuman dan GKJ.Wirobrajan mengenai batas-batas wilayah pelayanan
dan kemungkinan penambahan atau penggabungan wilayah yang berdekatan
dengan wilayah pelayanan Pepanthan Tegalrejo.

D. BIDANG ORGANISASI

1. Mengintensifkan kerja kemajelisan dengan penyelenggaraan rapat-rapat


secara teratur khususnya dalam rangka dewasa dan terpisah dari gereja
induk.
2. Meningkatkan kinerja komisi dan kepengurusan yang ada

E. BIDANG ADMINISTRASI

1. Menyempurnakan sistem administrasi yang telah ada terutama pada tata


kearsipan yang mendukung administrasi umum yang mudah diakses oleh
warga jemaat sebagai pemenuhan pelayanan administrasi gerejawi termasuk
penentuan model statistik.

2. Mengusahakan tenaga administrasi di luar majelis dan pengurus sebagai


pengelola administrasi gereja dan kantor gereja yang instansional.

F. BIDANG KEUANGAN

1. Menyempurnakan sistem administrasi keuangan gereja yang baru, sehingga


memudahkan dalam pengawasan dan managemennya.
2. Meningkatkan npemasukan keuangan melalui berbagi bentuk persembahan.

G. BIDANG HUBUNGAN SOSIAL KEMASYARAKATAN

1. Membuat papan nama gereja, papan pengumuman setelah dewasa.


2. Menerbitkan warta gereja
3. Menyempurnakan perpustakaan sebagai wadah penambahan ilmu tentang
hidup kristiani masa kini dan sebagai upaya peningkatan iman warga jemaat.

Program kegiatan tersebut sebagai gambaran tekad dari warga Pepanthan Tegalrejo
menjadi gereja dewasa yang hidup berdampingan dengan gereja-gereja lain yang
banyak tumbuh di wilayah Tegalrejo.

PENUTUP

Dengan segala keterbatasan yang ada, sejarah singkat dan pelaksanaan


program kerja Pepanthan Tegalrejo dalam perjalanannya ini merupakan gambaran
kerja keras Team Pepanthan Wirokusumo, Tim Persiapan Pendewasaan GKJ.
Pepanthan Tegalrejo dan seluruh warga jemaat dalam membangun persekutuan di
wilayah ini didukung oleh GKJ. Gondokusuman dan GKJ. Wirobrajan. Kelengkapan
gerejawi yang tertuang dalam aktivitas gereja sudah berjalan layaknya persekutan
yang lain, bahkan berkat yang ada di pepanthan ini sangat nyata melalui segala
peristiwa yang ada. Selanjutnya dengan penuh suka cita dalam iman, GKJ
Pepanthan Tegalrejo “Gereja Bambu” Yogjakarta mantap menatap ke depan di
tahun 2009 dengan konsolidasi internal dan eksternal mempersiapkan diri untuk
berkembang bersama berdampingan dengan gereja dewasa lain yang ada di
Yogyakarta. Dengan hanya mengandalkan kasih Tuhan Yesus, Panitia Persiapan
dan Pelaksanaan Pendewasaan Pepanthan Tegalrejo akan berusaha melangkah
memenuhi kriteria bagi sebuah gereja dewasa.

LAMPIRAN

1. Susunan Tim Pepanthan Wirokusumo Tegalrejo

2. Susunan Tim Persiapan Pendewasaan GKJ. Pepanthan Tegalrejo

3. Susunan Panitia Persiapan dan Pelaksanaan Pendewasaan Pepanthan


Tegalrejo Yogyakarta.

4. Daftar Anggota Majelis Pepanthan Tegalrejo Yogyakarta tahun 2007

5. Susunan Pengurus Komisi Pemuda dan Remaja

6. Susunan Pengurus Komisi Wanita Jemaat

LAMPIRAN 1

SUSUNAN TIM PEPANTHAN


WIROKUSUMO TEGALREJO JOGJAKARTA
Penasehat : 1. Bpk. Pdt. Santosa Hardjo Prayitno, Sm.Th
2. Bpk. Pdt. Humprey S Kariodimedjo, S.Th
3. Bpk. Pdt. Sudiarto, B.Sc

Ketua : 1. Bpk. Wartono Saputro


2. Bpk. Gustami

Sekretaris : I. Bpk. Sadiman DW


II. Bpk. Mudji Rahardjo

Bendahara : I. Bpk. Soedjasdi


II. Bpk. Samidi Samsu

Seksi-seksi :
- Sie. Usaha Pembanguan Fisik :
1. Bpk. Ir. Tri Budiyono
2. Bpk. Asmo Pratiknyo
3. Bpk. Drs. Suryadiman
4. Bpk. Mudiyono

- Sie. Usaha :
1. Bpk. Santosa
2. Bpk. Poernoto
3. Bpk. Surojo
4. Bpk. Timotius Tukidjan
5. Bpk. dr. Marwoto
6. Ibu. Syarif Hidayat
7. Ibu. Handoyo Wicitro
8. Ibu. Muso Negoro
9. Ibu. Ety Sudarmi

LAMPIRAN 2

SUSUNAN TIM PERSIAPAN PENDEWASAAN


GKJ PEPANTHAN TEGALREJO - JOGJAKARTA
Penasehat : 1. Bpk. Pdt. Santosa Hardjo Prayitno
2. Bpk. Pdt. Soediarto (alm)
3. Bpk. Purwanto, BA (alm)
4. Bpk. Tukijo

Ketua : 1. Bpk. Sadiman


2. Bpk. Soedjasdi

Sekretaris : I. Bpk. Untung Rahardjo


II. Bpk. Mudji Rahardjo

Bendahara : I. Bpk. Poernoto


II. Bpk. Santosa

Anggota : 1. Bpk. Suatantyo Martono (alm)


2. Bpk. Wasito Hadi Atmodjo
3. Bpk Samidi Samsu
4. Bpk. Surojo

Seksi-seksi : 1. Sie. Usaha


2. Sie. Pembangunan

LAMPIRAN 3

SUSUNAN PANITIA
PERSIAPAN dan PELAKSANAAN PENDEWASAAN PEPANTHAN
TEGALREJO YOGYAKARTA
Penanggung Jawab : 1. Majelis GKJ. Gondokusuman
2. Majelis GKJ. Wirobrajan

Penasehat : 1. Bpk. Pdt. David Rubingan, M.Th


2. Bpk. Pdt.. Edi Krisbudiarto, S.Th
3. Ibu. Pdt. Retno Dwi Hastuti, S.Si
4. Bpk. S. Hartanto
5. Bpk. Mulyadi MS

Ketua : I. Bpk. Ir. Ediyanto, M.Sc


II. Bpk. Soedjasdi

Sekretaris : I. Bpk. Ir. Endro Kismolo


II. Bpk. Rasdiana, S.Th

Bendahara : I. Bpk. Poernoto


II. Bpk. Santosa, BA

Seksi PWG : 1. Pdt. David Rubingan, M.Th


2. Pdt. Edi Krisbudiarto, S.Th
3. Bpk. Sugeng Rahardjo
4. Bpk. Heru Wahyuno, BA

Seksi Acara : 1. Bpk. Pdt. Siswadi


2. Bpk. Kristian Widyastoro
3. Ibu. Sri Supartini
4. Ibu. Syarif Hidayat
5. Bpk. Tuliek Hardono Hadi
6. Sdr. Natalia Kristanto

Seksi Administrasi : 1. Bpk. Heru Wahyuno


dan Buku Panduan 2. Bpk. JF. Mudji Rahardjo
3. Bpk. Sugeng Rahardjo
4. Sdr. Nur Eka Widjaya
5. Bpk. Sugeng Rahardjo
6. Bpk. Kristian Widyastoro, Spd, MT
Seksi Perlengkapan : 1. Bpk. Sudarisman (Alm)
dan Akomodasi 2. Bpk. Darmosumarto
3. Sdr. Yohanes Pujiono
4. Sdr. Natalia Kristanto
5. Bpk. Hadi Suwasana
6. Bpk. Widodo
Seksi Konsumsi : 1. Ibu. Hartati
2. Ibu. Elisabeth Sugiyanti
3. Ibu. Gatot Murdjito
4. Ibu. Minar Wahyu Murti
5. Ibu. Purnoto

Seksi Usaha Dana : 1. Bpk. Ir. Drs. Prayitno, Apt, M.Sc


2. Ibu. Anna Amrih Rahayu
3. Bpk. Drs. Y. Syarif Hidayat

Seksi Among Tamu : 1. Bpk/ Ibu. Santosa


2. Bpk/Ibu. Sadiman
3. Bpk/Ibu. Sugiman WS
4. Bpk/Ibu. Ketut Mangku
5. Bpk/Ibu. Cahyono

Seksi Keamanan : 1. Bpk. Edi Karyono


2. Bpk. Tuliek Hardono Hadi

Seksi Dokumentasi : 1. Bpk. Putrohadi


2. Sdr. Dian Pramudito

Seksi Humas : 1. Bpk. Drs. Murprihantoro Nugroho


2. Bpk. Ruminto

LAMPIRAN 4

DAFTAR ANGGOTA MAJELIS GKJ. GONDOKUSUMAN


PEPANTHAN TEGALREJO
YANG BERTUGAS PADA TAHUN 2008
No Nama Jabatan Keterangan

1. Bpk. Soedjasdi Penatua


2. Bpk. Heru Wahyuno Penatua
3. Bpk. Y. Sharif Hidayat Penatua
4. Bpk. YF. Mudji Rahardjo Diakones
5. Bpk. Pornoto Penatua
6. Ibu. Hartati Penatua
7. Ibu. Elisabeth Sugiyanti Diakones
8. Ibu. Anna Amrih Rahayu Penatua
9. Bpk. Murprihantono Nugroho Penatua

DAFTAR ANGGOTA MAJELIS GKJ. WIRIBRAJAN


PEPANTHAN TEGALREJO
YANG BERTUGAS PADA TAHUN 2008

No Nama Jabatan Keterangan

1. Bpk. Purwanto Penatua


2. ....................... ............

LAMPIRAN 5

SUSUNAN PENGURUS KOMISI PEMUDA


GKJ PEPANTHAN TEGALREJO - JOGJAKARTA

Ketua : Eka Widjaya


Sekretaris : Dina Christiana

Bendahara : Mahesti Krismaningrum

Sie. Rohani : 1. Mea


2. Anwar

Sie. Sekolah Minggu : Yohanes Pujiono

Majelis Pendamping : Drs. Y. Syarif Hidayat

Belum Direvisi

LAMPIRAN 6
SUSUNAN PENGURUS KOMISI WANITA JEMAAT
GKJ PEPANTHAN TEGALREJO - JOGJAKARTA

Penasehat : Majelis GKJ. Pepanthan Tegalrejo

Ketua : I. Ibu. Syarif Hidayat


II. Ibu. Ketut Puji Purwanti
Sekretaris : I. Ibu. Sudarmanto
II. Ibu. Endro Kismollo

Bendahara : I. Ibu. Murprihantono Nugroho


II. Ibu. Anna Amrih Rahayu Sugiman

Sie. Rohani : 1. Ibu. Endro Kismollo (Koordinator)


2. Ibu. Anna Amrih Rahayu Sugiman
3. Ibu. Hartati
4. Ibu. Bagiono

Sie. Kesehatan : 1. Ibu. Poernoto (Koordinator)


2. Ibu. Heru Wahyuno
3. Ibu. Elisabeth Sugiyanti
4. Ibu. Muji Rahardjo

Sie. Kesenian – Pendidikan : 1. Ibu. Anik Christian W (Koordinator)


2. Ibu. Ketut Puji Purwanti
3. Ibu. Sudarmanto
4. Ibu. Minar Wahyu Murti
5. Sri Lestari

Sie. Sosial – Usaha : 1. Ibu. Kentris Paripurno (Koordinator)


2. Ibu. Supriyanto
3. Ibu. Gatot Murdjito
4. Ibu. Sugeng Rahardjo
5. Sri Lestari

Koordinator Kelompok :
1. Kelompok Tompeyan : Ibu. Anna Amrih Rahayu Sugiman
2. Kelompok Tegalrejo : Ibu. Supriyanto
3. Kelompok Demakan : Ibu. Kentris Paripurno
4. Kelompok Tegalmulyo : Ibu. Sri Supartini
5. Kelompok Pringgo Kusuman : Ibu. Purwo Sucipto
6. Kelompok Badran : Ibu. Sudarmanto
7. Kel. Sidoarum, Nogotirto : Ibu. Mudji Rahardjo
Kwarasan, Kanoman

PENDEWASAAN
PEPANTHAN TEGALREJO
GKJ. GONDOKUSUMAN – GKJ . WIROBRAJAN
YOGJAKARTA
Gambar Gedung Gereja

BUKU KENANGAN
Sabtu : 07 Juni 2008

Anda mungkin juga menyukai