Demikian yang kami sampaikan, atas dukungan dan kerjasama kita bagi
perluasan Injil Yesus Kristus di dunia ini, kami sampaikan terima kasih. Tuhan
Yesus memberkati kita.
PDT.DANIEL J.KAIGERE,S.SI.
Ketua/Chairperson:Pdt.Andrikus Mofu,Mth; Wakil Ketua I/Vice Chairperson I: Pdt.Hiskia Rollo, S.Th,MM; Wakil Ketua II/Vice Chairperson II: Pdt.GustafM.Th;
Wakil Chairperson III:Pnt. Dr.Naomy Netty Howay,M.Kes; Sekretaris/Secretary: Pdt.Daniel J. Kaigere,S.Si.Teol; Wakil Sekretaris/Vice Secretary: Pdt.Handry
W.D. Kakiay,S.Th; Bendahara/Treasurer: Theresya I. Numberi, SE; Anggota-Anggota/Members; Pdt. Frans Mambrasar,S.Th.,MM; Pdt. Daniel Mofu,S.Th;
Pdt.Mikael Kapisa, M.Si. Teol; Pdt. Resli Birahy,S.Th; Pdt. Pubelius Manuaron, S.Si. Teol; Pdt. Alberth Rumarpen, S.Th; Pnt. Nimbrot Sesa, S.Ip, MM; Pdt. Lewi
Sawor,S.Th; Pdt. Petrus Womsiwor, S.Th; Pdt. Yudas Meage,S.Th, M.Th; Pdt. Genos Burdam S.Ag, M.Th; Pdt. Rosaline Wamafma, S.Th.
PETUNJUK PELAKSANAAN
PERAYAAN DAN IBADAH SYUKUR HARI ULANG TAHUN
INJIL MASUK DI TANAH PAPUA TANGGAL 05
FEBRUARI 2024
I. PENDAHULUAN.
Pekabaran Injil yang kita lakukan saat ini dan ke masa depan adalah sebagai akibat dari
kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, sesudah itu terangkat ke Sorga, dan pencurahan
Roh Kudus di Yerusalem. Pekabaran Injil telah dimulai diantara para murid di waktu penampakan
diri Yesus Kristus setelah bangkit dari antara orang mati (Matius, 28: 10; Mrk 16: 20; Luk 24: 10:33-
35; Yoh 20 : 25, sedangkan perintah untuk memberitakan Injil berlangsung di saat Yesus Kristus
sedang siap untuk terangkat ke sorga (Injil Matius, 28: 18- 20). Kabar baik ini selama 10 hari redup
diantara para murid, sebab peristiwa terangkatnya Yesus Kristus ke Sorga membuat para murid
masih ada dalam kebimbangan, keputusasaan, rasa kehilangan dan keraguan apakah janji
pencurahan Roh Kudus itu benar-benar terlaksana ataukah tidak. Ternyata janji ini terwujud tepat
pada hari ke lima puluh.
Peristiwa pencurahan Roh Kudus adalah awal dari Injil diberitakan secara berani dan terbuka
di depan umum kepada masa yang jumlahnya sangat bayak yang saat itu sedang berkumpul di kota
Yerusalem tepat pada perayaan hari raya Panen. Pengkhotbah utama adalah Simon Petrus, seorang
nelayan dari Galilea yang telah dijadikan Yesus sebagai penjala manusia saat ia dipanggil dari
tengah-tengah pekerjaanya di danau Galilea dan yang kemudian menyangkal Yesus sesudah itu
dipulihkan oleh Yesus saat penampakkan di Danau Galilea.
Hasil atau buah sulung dari Injil yang diberitakan oleh Simon Petrus pada hari raya
Pentakosta adalah3000 orang memberi diri dibaptis dan diselamatkan. “Memberi diri dibaptis” artinya
karena mereka percaya kepada Yesus Kristus yang telah mati dan di bangkitkan Allah dari antara
orang mati dan yang telah terangkat ke Sorga. Maka mereka menyerahkan diri untuk dibaptis
setelah mendengar berita Injil yang disampaikan oleh Rasul Petrus dan murid-murid yang lain.
Sejarah Pekabaran Injil di dunia berlangsung atas perintah Tuhan Yesus Kristus, yang kita
ketahui dengan Amanat Agung dan jaminan penyertaan-Nya yang disampaikan kepada murid-
murid-Nya sebelum dan sesaat menjelang terangkat ke sorga. Dalam Injil Matius 28:19-20 dan
Kisah Para Rasul 1 : 8 “Karena itu pergilah, jadikan semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka
dengan nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang
kuperintahkan kepadamu. Dan Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai pada akhir
zaman”. “Tetapi kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan
menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi”.
Amanat untuk menyampaikan kabar Keselamatan bagi manusia inilah, yang telah
mengerakkan, mendorong dan menyatukan pandangan dua orang tokoh Gereja dari negera;
Jerman dan Belanda yakni; Pendeta Johannes Gossner dan Pendeta Ottho Heldring untuk
merancang dan mewujudkan keselamatan Allah bagi bangsa Papua.
Dan tujuan pekerjaan ini ialah menanamkan dan menyebarkan agama Kristen, membawa
keselamatan kepada bangsa-bangsa, kepada sesama kita manusia serta saudara-saudara kita yang turut
ditebus bersama kita”.
Pada tanggal 25 Juni 1852, Gossner dan Heldring melepaskan keberangakatan kedua
penginjil dari pelabuhan Rotterdam-Belanda dengan kapal menuju Batavia, sebagai daerah transit
pertama sebelum ke Tanah Nieuw Guinea dan tiba di Batavia pada tanggal 07 Oktober 1852.
Selama di Batavia mereka tinggal 1 tahun 6 bulan, sambil mendirikan sekolah bagi pendidikan anak
pribumi dan tionghoa dan juga mempelajari bahasa Melayu.
Tanggal 9 Mei 1854 mereka meninggalkan Batavia menujuS ke Ternate dan tiba tanggal 30
Mei 1854. Mereka tinggal di Ternate selama 8 bulan dari bulan Juni 1854 s/d Januari 1855 sambil
mempelajari bahasa Arafura, karena menurut dugaan mereka bahwa, bahasa Arafura lah yang
digunakan oleh orang-orang di Tanah Nieuw Gueinea tetapi kenyataannya tidak seperti yang diduga
sebelumnya.
Pada tanggal 12 Januari 1855, Carl Wilhem Ottow dan Johann Gotllob Geissler bertolak dari
Ternate menuju Teluk Dore Mansinam yang dalam dalam peta dunia disebut sebagai “Wilayah Iblis
atau dunia hitam”. Selama 3 minggu 2 hari mereka berada dalam perjalanan menuju pulau
Mansinam. Akhirnya tibalah kedua penginjil ini pada pagi hari Senin Zending tanggal 05 Februari
1855 jam 06.00 di bibir pantai pulau Mansinam – Manokwari.
Sesaat menginjakkan kakinya dipantai pulau Mansinam, kedua Penginjil ini mentahbiskan seluruh
pekerjaan Pekabaran Injil di Tanah Nieuw Guinea dengan kata-kata tahbisan ; “Dalam Nama
Tuhan, Kami menginjakkan kaki di Tanah ini”. setelah mengucapkan kata-kata tahbisan ini, kedua
penginjil masuk kedalam semak-semak lalu berlutut disana; untuk mencurahkan isi hati, berdoa
kepada Tuhan, supaya mendapatkan kekuatan spiritual, tenaga, terang dan kebijaksanaan, agar
semua dapat dimulai dengan sungguh-sungguh baik, dan agar Tuhan, sudi menaruh belas kasihan
kepada orang-orang kafir yang malang itu”).
Dalam sukacita yang besar karena mereka telah tiba dengan selamat di tempat tujuan;
Johann Gotllob Geissler menulis: “Anda tak dapat membayangkan betapa besarnya sukacita kami,
bahwa pada akhirnya tanah tujuan terlihat. Matahari terbit dengan indahnya. Ya, semoga matahari yang
sebenarnya menyinari kami dan orang-orang kafir yang malang itu, yang telah sekian lamanya
meranah didalam kegelapan. semoga Sang Gembala setia mengumpulkan mereka dibawah tongkat
gembalaan-Nya yang lembut. Yesus berkata: Akulah pintu ; Barangsiapa masuk melalui Aku, Ia
akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya
untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan. Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup
dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Akulah Gembala yang Baik. Gembala yang baik
memberikan nyawanya bagi domba-dombanya”. (Yoh.10: 9-11).
Titik awal tibanya kabar baik, Injil Kerajaan Allah, di mulai dari Mansinam- Manokwari Injil
menyebar ke seantero Tanah Nieuw Guinea walaupun tidak terjadi bersamaan waktunya. Tetapi
Tindakan Allah untuk membebaskan manusia Papua telah diawali dari Mansinam ini semata-mata
karena kasih karunia Tuhan bukan hasil usaha manusia Papua melainkan inisiatif Allah agar manusia
Papua di selamatkan untuk mengalami hidup yang baik dan penuh dengan kelimpahan.
II. NAMA KEGIATAN : PERAYAAN HUT PEKABARAN INJIL KE 169 TAHUN 05 FEBRUARI 2024
TEMA : KASIH KRISTUS MENGERAKKAN KEMANDIRIAN GEREJA, MEWUJUDKAN
KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KESEJAHTERAAN (2 Kor. 5:18-19 dan Maz
72:2-3).
SUB TEMA :
MELALUI HUT PEKABARAN INJIL KE – 169 KITA MEMBANGUN KESEHATIAN,
MENDORONG PEMBERDAYAAN, MEWUJUDKAN KEADILAN, PERDAMAIAN
DAN KESEJAHTERAAN DI TANAH PAPUA”.
III. TUJUAN KEGIATAN
1. Memperingati hari masuknya Injil sebagai wujud kasih Allah Bapa yang telah membebaskan
dan menyelamatkan bangsa Papua sejak tanggal 05 Februari 1855 hingga ke masa depan
memasuki Kota Emas.
2. Mendorong anggota jemaat untuk berperan aktif dan memberi diri untuk terlibat penuh
dalam mendukung berbagai kegiatan pelayanan dalam lingkup Jemaat, Klasis dan Sinode
sebagai bukti iman, pengharapan dan kasih kepada Allah Bapa dan sesama manusia.
3. Warga jemaat bersedia memberi diri untuk menjadi saksi dalam mengaplikasikan Injil
Kristus melalui profesinya masing-masing.
V. PENUTUP.
Demikian petunjuk pelaksanaan kegiatan menyongsong Perayaan dan Ibadah Syukur HUT
masuknya Injil Di Tanah Papua tanggal 05 Februari 2024 yang kami sampaikan, kiranya dapat
dilaksanakan dengan penuh rasa tanggungjawab. Tuhan Yesus Kristus kepala Gereja Kristen Injili Di
Tanah Papua menolong kita semua dalam tugas dan tanggung-jawab kita masing-masing.
PDT.DANIEL J.KAIGERE,S.SI.
TATA IBADAH
HUT PEKABARAN INJIL KE 169 TANGGAL 05 FEBRUARI 2024
DI TANAH PAPUA
Jemaat : Yesus berkata: Akulah pintu; Barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia
akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk
mencuri dan membunuh dan membinasakan. Aku datang, supaya mereka mempunyai
hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Akulah Gembala yang Baik.
Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya. (Yoh.10: 9-11).
Majelis : Di pantai pulau Mansinam Johann Gottlob Geissler dan Carl Wilhem Ottow berlutut
sambil berdoa kepada Tuhan Allah Bapa di Sorga; Dengan Nama Tuhan kami
menginjak tanah ini
Jemaat : Dan Tuhan menaruh belas kasihan kepada orang-orang kafir yang malang itu dan
membebaskan mereka dari kegelapan untuk masuk ke dalam terang dan jalan
kebenaran yang memberi hidup.
Majelis : Efesus 5: 8-9; Memang Dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah
terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang
hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran.
Nyanyian Jemaat.
Menyanyi : Ny Roh 106: 1-3 (Terang Matahari )do=a ¾
1. Terang matahari, telah menyinari segala negri,
dan gunung dan padang dan sawah dan ladang, senang berseri.
2. Bersuka sekali kulihat kembali terang merekah, dan
Bapa disorga, yang Bapaku juga, hendak kusembah.
3. Syukur bagi Dia, Gembala setia, yang jaga tetap.
Dan waktu semua karunia-Nya Jua, terang dan gelap.
II. PEMBUKAAN DAN SALAM
Pel : Pertolongan kita yaitu nama Allah yang telah menjadikan langit dan bumi yang
memelihara kasih setian-Nya sampai selama-lamanya dan yang tidak Pernah
meninggalkan perbuatan tangan-nya. Amin.
“Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus dan dari Roh Kudus
menyertai saudara-saudara.
Nyanyian Jemaat:
Menyanyi : Ny Roh 144: 1-3 (Segala Benua dan Langit ) do=es 2/2
1. Segala benua dan langit penuh dengan bunyi nama yang
sangat merdu, penghiburan orang berhati penat,
pengharapan orang yang sudah sesat. Nama itu, suci kudus.
Siapa belum mengenal penebus.
2. Sesungguhnya Yesus yang layak benar, dib‟ri nama itu, kudus
dan benar. Yang oleh sengsara kematian-Nya memb‟ri
keampunan dan damai baka. Nama itu, suci kudus. Siapa
belum mengenal penebus.
3. Sekalian bangsa sekali hendak berlutut dihadapan Yesus kelak,
dan kita kiranya menyanyi serta malaikat di sorga pujian
sembah: “Yesus, Yesus Tuhan Kudus, dipuji kekal Nama-Mu
penebus.
III.PUJIAN BERBALAS-BALASAN:
Pelayan : Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN
Jemaat : Menyanyilah hai segenap bumi
Pelayan : Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya
Jemaat : Kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari.
Pelayan : Ceritakanlah kemulian-Nya diatas bangsa-bangsa
Jemaat : Dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di mata kita diantara segala suku bangsa
Pelayan : Sebab TUHAN Maha Besar dan terpuji sangat.
Pel & Jem: Ya, Allah Bapa di Sorga di dalam Yesus Kristus firman yang menjadi manusia
pemilik sejarah keselamatan Di Tanah Papua. Kami mengaku bahwa perintah-Mu
kami sering tidak taati, kami lalai melakukan keadilan, lalai menerapkan kasih dan
mengusahakan perdamaian seperti yang Engkau kehendaki. Karena itu berilah
kami masing-masing kesanggupan baru oleh pertolongan Roh Kudus agar melalui
persekutuan GKI Di Tanah Papua, kami mentaati kehendak-Mu dan melakukan
keadilan, perdamaian dan kesejahteraan di atas Tanah Papua
Jemaat : Kasihani dan ampunilah kami menurut kasih setia dan rahmat-Mu yang besar,
ya Tuhan Yesus Kristus.
Nyanyian Jemaat:
Menyanyi : Ny Roh 136: 1 & 3 (Di Depan Mata Yesus ) do=es 4/4
1. Di „dapan mata Yesus, kubuka kehidupanku dan isi hati
yang keruh Di dapan mata Yesus
3. Di dapan mata Yesus ternyata kesalahanku
Dan hidupku peri semu. Di „dapan mata
Yesus
Nyanyian Jemaat:
Menyanyi : Ny Roh 139: 4 & 5 (Ya Allahku, Cahaya-MU ) do=es 4/4
4. Ya amin, ya di Golgolta ternyata
pengasihan, disanalah
anugerah menjamin
keampunan.
5. Ya Penebus bri Roh Kudus menganti roh yang mati
iman teguh dan kasihku bertambah dalam hati.
Nyanyian Jemaat.
Menyanyi : Ny Roh 84:4 (Tak Kita Menyerahkan) do=es 4/4
4. Dihati kami Tuhan, Kautulis sabda-Mu, supaya kami juga setia dan
teguh. Kendati gunung goyah, binasa dunia, kekallah firman Allah,
selama-lamanya.
Nyanyian Jemaat:
Menyanyi : Ny Roh 79: 1-2 (Tuhanlah Kekal Raja Hati Kami)
1. Tuhan lah kekal, Raja hati kami;
kami tak sesal, ikut firman-Mu,
beriman teguh, pada jalan damai.
2. Bimbing kami pun, agar digangguan,
kami bertekun, sampai akhirnya diterang
baka, kami pandang Tuhan. ( Jemaat
disilakan duduk)
Ketua/Chairperson:Pdt.Andrikus Mofu,Mth; Wakil Ketua I/Vice Chairperson I: Pdt.Hiskia Rollo, S.Th,MM; Wakil Ketua II/Vice Chairperson II: Pdt.GustafM.Th; Wakil Chairperson
III:Pnt. Dr.Naomy Netty Howay,M.Kes; Sekretaris/Secretary: Pdt.Daniel J. Kaigere,S.Si.Teol; Wakil Sekretaris/Vice Secretary: Pdt.Handry W.D. Kakiay,S.Th; Bendahara/Treasurer:
Theresya I. Numberi, SE; Anggota-Anggota/Members; Pdt. Frans Mambrasar,S.Th.,MM; Pdt. Daniel Mofu,S.Th; Pdt.Mikael Kapisa, M.Si. Teol; Pdt. Resli Birahy,S.Th; Pdt. Pubelius
Manuaron, S.Si. Teol; Pdt. Alberth Rumarpen, S.Th; Pnt. Nimbrot Sesa, S.Ip, MM; Pdt. Lewi Sawor,S.Th; Pdt. Petrus Womsiwor, S.Th; Pdt. Yudas Meage,S.Th, M.Th; Pdt. Genos Burdam
S.Ag, M.Th; Pdt. Rosaline Wamafma, S.Th.