Tana Paser yang pernah bernama Tana Pasir, pada mulanya adalah satu wilayah
dengan Penajam yang sudah berpisah menjadi Kabupaten baru bernama Paser Penajam
Utara (PPU). Tana Paser berjarak dari Balikpapan kurang lebih 125 Km yang didiami
oleh suku asli Dayak Paser yang dikenal dengan sebutan “Paser Bueng Kesong” (Paser
Berhati Baik).
Tana Paser yang sangat potensial akan Sumber Daya Alam (SDA) yaitu tambang
Batubara, Nikel, Biji Besi, hutan dan tanahnya yang luas dan produktif. Maka pada tahun
1980 daerah ini menjadi Transmigrasi bagi warga Indonesia. Pemerintah melalui BUMN
dan bekerjasama dengan pihak Swasta membuka lapangan pekerjaan baru bagi yang
pengangguran. Transmigrasi itu didominasi dari suku Jawa, Madura, NTT, Sunda dan
Bugis.
Sekarang, selain Ibu Kota Kabupaten, Tana Paser adalah daerah lahan Perkebunan
Sawit PTPN XIII yang terbesar di Kalimantan Timur dan lahan perkebunan Sawit bagi
masyarakat. Sebagai lahan perkebunan Sawit dan Ibu Kota Kabupaten, sangat wajar jika
di Kabupaten ini uga ada masyarakat dari suku-suku lainnya walaupun dalam jumlah
relatif kecil seperti Toraja, Manado, Ambon, Papua, Padang, Batak dan lain-lain. Suku
Dayak Paser pada umumnya menganut agama Islam, adapun menganut agama Kristen
adalah jumlahnya hanya sedikit.
Suku Batak sebagai salah satu “Pendatang” di Tana Paser ini, selalu membaur
dengan penduduk lokal. Ini bisa terlihat dari tempat tinggal masyarakat Batak yang
tersebar hampir merata diseluruh kecamatan. Dan agak berbeda dengan suku lainnya di
Indonesia yang cenderung berdiam di lokasi-lokasi tertentu secara berkelompok. Hal ini
sejalan dengan karakteristik suku Batak yang walaupun banyak merantau di suatu kota
tertentu namun sepengetahuan Penulis belum pernah mendengar ada satu lokasi
pemukiman pun dinamai dengan kampung Batak.
Pada tahun 1985 setelah PTPN XIII membuka lahan perkebunan Sawit, ada
beberapa orang Batak yang beragama Kristen yang datang ke Tana Paser baik pegawai
BUMN, Pemerintahan, Polisi dan khusus untuk mancari pekerjaan. Pada Tahun 1987
jumlah orang Batak semakin bertambah dengan dibukanya kesempatan bekerja. Ada
penempatan tugas oleh Pemerintah RI, dimana sebagian diantaranya adalah orang Batak.
Pada mulanya mereka berkumpul sekedar untuk mempererat tali pengikat persaudaraan,
temu kangen dan ingin mendengar perkembangan daerah asal (bona pasogit).
Untuk lebih mendekatkan tali persaudaraan mereka dan oleh karena kerinduannya
akan kampung halaman, terbentuklah wadah Komunitas Batak namanya Punguan “Dos
Roha”. Punguan ini mengadakan kegiatan setiap tahun yaitu Natal Batak dengan
mngundang Pendeta HKBP dari Balikpapan dengan menggunakan bahasa Batak. Jumlah
orang Batak yang masih terbilang sedikit dan perasaan senasib yang jauh dari kampung
halaman semakin mempererat tali persaudaraan.
Atas dasar ungkapan tersebut, maka komunitas Batak yang berdomisili di Tana Paser
telah meminta kepada Pendeta HKBP Balikpapan agar memberikan perhatiannya lewat
pelayanan rutin setiap minggu. Namun Permintaan itu telah diabaikan dan tidak
berkesinambungan. Sehingga komunitas Batak meminta kepada GPIB Balikpapan untuk
melayani setiap minggunya dan mereka menjadi Jemaat GPIB.
Maka pada awalnya, HKBP Balikpapan Ressot Kaltim berencana membuka Pos
Pelayanan baru di Tana Paser, mengingat bahwa HKBP Balikpapan pada waktu itu tidak
mempunyai pagaran. Hal inilah yang memotivasi HKBP Balikpapan sehingga program
pengembangan Pos Pelayanan HKBP di buka di Desa Sandeley, dan didukung oleh
permintaan sebagian Jemaat HKBP yang masih fanatis dan yang bekerja di beberapa
Perusahaan dan PNS.
Sesuai dengan missinya dalam pemberitaan injil, mereka mulai mengadakan ibadah
minggu (parmingguon). Ibadah minggu pertama dilaksanakan dirumah keluarga Kasmin
Sinaga / br. Panggabean (+) pada tanggal 28 September 2003 yang dipimpin Pdt. Sahat
Tahan Bakkara, STh Pendeta Ressort HKBP Balikpapan dengan jumlah jiwa Kaum
Bapak 9 orang, Ibu 5. Kemudian kebaktian minggu selanjutnya pada tanggal 5 Oktober
2003 dilaksanakan di halaman samping rumah Kasmin Sinaga yang di ikuti 11 Kepala
Keluarga dipimpin oleh Pendet Ressort Kaltim (Pdt. Sahat Tahan Bakkara). Dan pada
minggu itu juga Majelis HKBP Balikpapan memilih Kasmin Sinaga menjadi Koordinator
Huria untuk mensosialisasikan bahwa Pos Pelayanan HKBP sudah berdiri di Desa
Sandeley, sosialisasi itu ditujukan secara khusus bagi masyarakat Batak yang ada di Tana
Paser. Mengingat bahwa jumlah jemaat yang mengikuti kebaktian minggu semakin
bertambah, sehingga dalam kesempatan itu Pendeta Ressort dan Koordinator huria
menghimbau kepada jemaat melalui warta jemaat, bahwa setelah selesai kebaktian
minggu jemaat akan berkumpul (Rapat) dan dipimpin oleh Pdt. Sahat. T. Bakkara untuk
membahas rencana dan program kerja Pos Pelayanan HKBP Sandeley ke depan. Dengan
berjalannya rapat, banyak ide dan pemikiran baik dari anggota jemaat, termasuk
pengadaan lahan atau pertapakan serta rencana pembangunan gedung gereja. Salah satu
cara untuk pengadaan lahan pertapakan gereja adalah dengan pencarian dana. Maka rapat
terbentuk untuk pesta pencarian dana. Dengan susunan kepanitian dibawah ini :
3. Rencana mencari lahan dan pembangunan Gedung Gereja serta Rumah tinggal
Pendeta.
Jumlah anggota Jemaat pada waktu berdirinya Pos Pelayanan HKBP Sandeley kurang
lebih 70 KK beberapa diantaranya saat ini masih menjadi anggota Jemaat HKBP
Sandeley, dan diketahui bahwa jumlah anggota jemaat turut berpartisipasi dalam
sumbangan tenaga melalui gotong royong maupun materil. Sehingga perkembangan
pembangunan gereja berjalan dengan cepat dan segera rampung.
1. Banguan : 12 x 8 m
2. Konsistori : 3 x 3 m
3. Toilet : 3 m x 3 m
4. Rumah tinggal Pendeta : 8 x 6 m
Beberapa keluarga yang berperan aktif dalam pembangunan gereja tersebut dapat
dicatat sebagai berikut : Kel. J. Siagian / br. Silaen, B. Siahaan / br. Samosir, M.
Siagian / br. Dayak, G. Sianturi / br. Gultom, K. Sinaga / br. Panggabean (CV. Uli), R.
Tambunan / br. Panjaitan (Manager PT. Mandau Berlian Mitsubhisi), P. Rajagukguk /
br. Panjaitan (Kepala Lapas T. Paser), dan Kel. AIPTU Pol. T. Panjaitan / br.
Simatupang (Wakapolsek Longikis) telah menyediakan Exavalator Pertamina untuk
meratakan Tanah lokasi milik Gereja.
Seiring dengan berjalannya kebaktian minggu setiap hari minggunya para Calon
Sintua ini bekerja sesuai dengan arahan dan bimbingan Pdt Ressort Kalimantan Timur.
Namun 2 orang Calsit tidak bisa melanjutkan menerima tahbisan, 1 orang meninggal
dunia dan 1 orang mengundurkan diri. Dari ketiga Calon Sintua hanya R. Simatupang,
SPd yang menerima tahbisan. Setelah ditahbiskan St. R. Simatupang, SPd telah diangkat
Pendeta Ressort sebagai pelaksana Guru Huria. Dalam pelayanannya selama 2 tahun
(2006 – 2008) jemaat semakin solid, komitmen serta kokoh dalam rasa kebersamaan.
Walaupun jumlah jemaat tergolong sedikit (9 KK = 21 jiwa) dan dikarenakan begitu
banyak pergumulan yang telah mereka alami saat proses pembangunan gedung gereja
dan rumah dinas tetapi kelanggengan hidup bergereja tetap berjalan. Hal ini bisa
dirasakan oleh anggota jemaat melalui program kerja tahunan, bahkan Hak dan
Kewajiban setiap anggota jemaat dapat terpenuhi. Ini bisa terlihat dari anggota jemaat
dalam pelayanan terutama saat menerima Baptisan, Sidi, Perjamuan Kudus, Perkawinan
dan lain-lainnya.
1. Baptis :
2. Sidi :
3. Menikah :
4. Meninggal :
Dalam pelayanannya, HKBP Sandeley memiliki jemaat yang tidak hanya tinggal di
Sandeley, tetapi tersebar ke seluruh Kecamatan di Kab. Paser. Hal ini disebabkan oleh
karena tempat mereka bekerja sehari-harinya. Selain di Sandeley, masih banyak juga
orang Batak yang tinggal di beberapa Ibu kota Kecamatan seperti di Kec. Batu Kajang,
Tana Paser, Muara Komam dan lain-lainnya.
Sejak saat itu pula pelayanan di Pospel HKBP Sandeley sudah termasuk baik,
maupun dalam melaksanakan ibadah setiap minggunya. Demikian juga dalam soal
tanggungjawabnya dalam pengembangan Pos Pelayanan HKBP Sandeley ke masa depan.
Hal ini terjadi tidak terlepas dari kerja keras dan semangat rasa kebersamaan yang ada
pada diri setiap Parhalado dan anggota Jemaat. Perlu kita sadari, ini terjadi adalah oleh
karena besarnya Kasih dan Anugerah Tuhan kepada seluruh anggota Jemaat. Oleh karena
itu kita seluruh anggota Jemaat tidak boleh menyianyiakan berkat Tuhan yang sudah
berkelimpahan itu.
Mengingat, bahwa Kasih Anugerah dan Berkat Tuhan yang telah diterima oleh
seluruh anggota Jemaat, maka timbul suatu dorongan – motivasi agar pelayanan lebih
ditingkatkan. Maka seluruh anggota Jemaat dan Parhalado sepakat agar pusat
menempatkan seorang Pendeta (Full Time). Sehingga Majelis mendelegasikannya
kepada Pendeta Ressort Kaltim. Namun permintaan itu tidak secepat yang diharapkan
oleh seluruh Parhalado dan Jemaat HKBP Sandeley. Tetapi Pendeta Ressort Kalimantan
Timur selalu berusaha, maka pada tahun 2007 harapan itu berpeluang, namun faktanya
tidak terealisasi, karena Pendeta yang akan ditugaskan di Pos Pel HKBP Sandeley ketika
melakukan kunjungan lapangan, malah memilih untuk melanjutkan Pendidikan S2. Hal
ini sangat mempengaruhi jiwa, semangat Parhalado dan anggota Jemaat. Walaupun
harapan-harapan mereka tidak tercapai, ibadah minggu tetap berjalan, Pendeta Ressort
Kaltim membuat solusi melalui penugasan Pendeta diperbatukan dari HKBP Balikpapan
2 kali dalam 1 bulan untuk menyemangati anggota Jemaat menunggu Pendeta yang baru
dapat ditugaskan. Kerinduan Jemaat dan parhalado tentang seorang Pendeta untuk
mengefektifkan system pelayanan di HKBP Sandeley semakin terbuka peluangnya. Hal
ini terlihat pada bulan 3 minggu ke 2 Tahun 2008 ketika Distrik XVII IBT telah
mengadakan Pesta Parheheon Parompuan / Koor se Distrik. Pesta ini dipimpin oleh
Pimpinan Pusat atau Ephorus HKBP. Kesempatan ini telah di delegasikan oleh Pendeta
Ressort Kaltim kepada Ephorus HKBP (Pdt. Dr. Bonar Napitupulu). Pendeta Ressort
menghimbau kepada Parhalado HKBP Sandeley agar langsung berhadapan dengan
Ephorus HKBP dan didampingi Pendeta Ressort. Sehingga Parhalado HKBP Sandeley
meminta kepada Ephorus HKBP supaya Pendeta ditugaskan di Sandley. Permintaan itu
diresponi oleh Ephorus dan sekaligus menghimbau seluruh Jemaat dan Parhalado HKBP
Sandeley tetap sabar serta melanjutkan ibadah minggu seterusnya.
Dalam kurun waktu yang dekat, Permintaan itu diwujudnyatakan oleh Ephorus
HKBP. Maka 3 (tiga) bulan kemudian Kantor Pusat HKBP menugaskan seorang Pendeta
yang Full Time dan pada hari minggu tanggal 1 Juni 2008 Pdt. Mangoloi Pakpahan, STh
telah dilantik menjadi Pimpinan Jemaat Pospel HKBP Sandeley dan menjadi Pendeta
yang pertama sejak berdirinya Pospel HKBP Sandeley. Tugas pokok adalah
mensosialisakan HKBP, pemantapan tentang pemahaman Aturan dan Peraturan HKBP,
pengembangan jumlah anggota Jemaat dan pengadaan harta gereja serta menjalankan
kegiatan rutinitas gereja. Tugas ini sesuai dengan arahan dan himbauan dari Pendeta
Ressort Kaltim, mengingat jumlah keanggotaan jemaat Pospel HKBP Sandeley sangat
minim. Berjalannya pelayanan demi pelayanan dalam waktu 5 bulan anggota jemaat
semakin bertambah, mulai sejak itu jumlah jemaat terhitung sebanyak 15 KK ditambah
dengan muda-mudi (naposo) dengan jumla jiwa sebanyak : 58 orang.
Pada hari minggu tanggal 10 Oktober 2008, dilaksanakan pesta pembangunan dan
sekaligus sosialisasi keberadaan HKBP. Dalam kegiatan pesta tersebut panitia terpilih
adalah : Ketua : AIPTU Pol. T. Panjaitan / br. Simatupang. Sekretaris : St. R.
Simatupang, SPd. Bendahara : Ny. S. Purba br. Sihite.
Dalam acara pesta turut diundang punguan-punguan marga. Pesta dihibur oleh
Gondang Sabangunan dan Musik dari Balikpapan (Orang Batak di Tana Paser
sebelumnya tidak pernah dihibur oleh Gondang Sabangunan). Para undangan yang lain
pada saat pesta adalah orang Batak yang bergereja di GPIB. HKBP Gunung Malang,
HKBP Balikpapan Baru turut hadir dalam acara Pesta pembangunan. Pada moment
bersejarah itu Pimpinan Jemaat melalui arahan dan bimbingan menghimbau kepada
seluruh punguan marga agar solid memelihara dan melestarikan budaya serta adat istiadat
orang Batak. Jumlah undangan yang hadir dalam acara pesta pembangunan itu sebanyak
648 jiwa dan hasil dana yang terkumpul pada saat itu sebanyak Rp 48.775.000 bersih.
Sebahagian dari hasil ini dialihkan untuk pembelian Kebun Kelapa Sawit seluas 14.615
M2 dengan harga Rp 40.000.000,- dan lahan itu bertempat di Desa Rangan Kecamatan
Kuaro. Sisa dari hasil pesta diberikan ke khas Huria.
Maka pada hari minggu tanggal 17 Oktober 2010 Pospel HKBP Sandeley
diresmikan menjadi Persiapan Huria oleh Pdt. Midian KH. Sirait, MTh (Pendeta Ressort
Kaltim). Momen ini adalah kesempatan perayaan Sewindu sekaligus pencarian dana
untuk pengembangan pelayanan HKBP Sandeley. Dalam acara peresmian turut diundang
20 kumpluan Marga yang ada Tana Paser, HKBP Gunung Malang, HKBP Ressort
Balikpapan Baru, HKBP Epiphanias.
Sejarah perjalanan pelayanan Pospel sampai Persiapan Huria HKBP Sandeley tidak
terpisahkan dari sejarah perkembangan Jemaat dan Parhalado. Hal ini didukung oleh
tumbuhnya nilai-nilai rohani serta pemahaman arti hidup bergereja. Tetapi sejarah
perjalanan kadang-kadang terjadi pasang surut. Maka sejak HKBP Sandeley menjadi
Persiapan Huria jumlah anggota Jemaat sebanyak 27 KK dengan jiwa 96 orang, tetapi di
pertengahan tahun 2011 ada anggota jemaat pindah tugas dan pulang kampung yaitu : 5
KK, di awal tahun 2012 pindah tugas 3 KK, dipertengahan 2012 pindah tugas 2 KK dan
di bulan November 2012 1 orang meninggal dunia dan keluarga memilih pulang untuk
kembali ke kampung. Tetapi sampai sekarang jumlah jemaat 22 KK ditambah muda-
mudi dengan jumlah jiwa 87 orang.
Segala sesuatu yang berhubungan dengan pelayanan harus dimulai dari Parhalado
dan Pendeta Jemaat melalui koordinasi. Demikian juga segala program kerja yang
berhubungan dengan persiapan pelayanan akan dimulai dari pembicaraan rapat huria.
Keterlibatan jemaat HKBP Sandeley juga dapat dilihat pada keikutsertaan dalam
kegiatan-kegiatan gereja, begitu juga pesatnya perkembangan finansial HKBP sandeley
didukung oleh hasil lahan Kebun Kelapa Sawit atau hasil TBS setiap bulan.
Maka pada pertengahan tahun 2011 persiapan huria HKBP Sandeley melalui
program kerjanya telah mengusulkan untuk meningkatkan statusnya menjadi huria na
Gok. Usulan ini di tujukan kepada Pendeta Ressort Kaltim sebagai pengambil keputusan
dan melalui rapat Ressort. Namun usulan menjadi huria na Gok tidak direalisasikan
dengan alasan dikarenakan oleh keterbatasan finansial dan administrasi serta
kelengkapan fasilitas, keputusan ini menurut versi team Perifikasi yang ditugaskan oleh
Pendeta Ressort. Hasil team perifikasi menyimpulkan bahwa Persiapan Huria HKBP
Sandeley belum layak menjadi Jemaat yang penuh atau Huria na gok. Walaupun usulan
menjadi huria na Gok tidak terealisasi, pelayanan kepada jemaat semakin ditingkatkan.
Hal ini dapat dilihat dari partisipasi jemaat mendukung pembangunan Gedung serbaguna
yang sampai saat ini masih dalam tahap penyelesaian pondasi dengan ukuran 32 ½ x 15
m. Demikian juga melalui program bidang Marturia yang dibidangi oleh St. P. Sinaga,
Dalam rapat huria tahun 2012 Pendeta Jemaat mengajak seluruh anggota jemaat supaya
memberikan perhatian, tenaga dan financial terhadap rencana pembukaan Pospel yang
baru dan sekaligus membentuk Team yaitu Pdt. M. Pakpahan, STh, AIPTU Pol. T.
Panjaitan (Wakapolsek Longikis) dan R. Tambunan (Manager PT Mandau Berlian).
Team ini bekerja selama 8 bulan sesuai dengan misi Marturia yaitu “Boan Sadanari”.
Sehingga pada bulan 4 minggu ketiga tahun 2012 telah diawali kebaktian ibadah minggu
pertama dirumah Kel. T. S. Sihaloho / br. Sinaga yang diikuti sebanyak 54 orang dan
pada saat itu juga Pdt. M. Pakpahan, STh mengangkat T. S. Sihaloho menjadi
Koordinator huria. Kemudian kebaktian ibadah minggu selanjutnya berpindah ke TK
Ave Maria dikarenakan jumlah anggota jemaat semakin bertambah. Kemudian orang
Batak sudah mengetahui bahwa Pospel HKBP sudah berdiri di Tana Paser. Maka Pdt. M.
Pakapahan, STh meminta kepada Pendeta Ressort agar Kantor Pusat HKBP segera
menempatkan pelayan full Time. Sehingga kantor Pusat telah menempatkan Cal Pdt. P.
A. Siregar, STh sebagai pelaksana pimpinan jemaat. Didorong oleh pesatnya
perkembangan serta antusias orang Batak di Tana Paser, maka Pdt. M. Pakapahan, STh
berkoordinasi melalui rapat-rapat dengan Calon Jemaat Pospel HKBP Tana Paser agar
segera membangun Gedung Gereja HKBP sebagai tempat ibadah minggu. Rapat
memutuskan akan membangun gedung gereja dan sekaligus memilih panitia
pembangunan.
Pembangunan gedung gereja diawali melalui peletakan batu pertama oleh Pdt. M.
Pakapahan, STh pada minggu ke 2 September 2012. Pembangunan gereja ini berjalan
dengan baik dan panitia pembangunan terus mencari Donatur.
Untuk mendukung percepatan pembangunan gereja Ketua Pembangunan mendahulukan
segala biaya yang diperlukan dalam pembangunan gereja. Sehingga pembangunan
rampung sampai saat ini 70% dengan ukuran 18 x 8 m dan Tanah lahan adalah sudah
menjadi milik HKBP.
Pospel HKBP Tana paser diresmikan menjadi persiapan huria pada hari minggu tanggal
14 Oktober 2012 diresmikan oleh Pelaksana Praeses Distrik XXVII Kaltimsel Pdt.
Midian KH. Sirait, MTh. Sampai sekarang Persiapan huria HKBP Tana Paser jumlah
jemaat sebanyak 30 KK dan ditambah muda-muda (Naposo) dan Pada hari minggu
tanggal 10 February 2012 penuguhan Calon Sintua sebanyak 5 Orang yaitu : Calsit. Ir.
M. P. Simangunsong, Calsit. E. Tampubolon, Calsit. B. Gultom, Calsit. H. R. Sijabat dan
Calsit Ny. M. Sihombing br. Situngkir.
Sampai saat ini pelayanan di Persiapan huria HKBP Tana Paser terus ditingkatkan,
demikian juga pelayanan di huria Persiapan HKBP Sandeley. Walaupun pada bulan
November terjadi mutasi antara Pendeta Ressort Kaltim yang sekaligus pelaksana
Praeses Distrik XXVIII Kaltimsel dan penyerahan tugas kepada Pendeta Ressort yang
baru yaitu Pdt. Sabar M. Manullang, koordinasi tetap berjalan yaitu pelaporan
perkembangan tentang pelayanan di Tana Paser dan HKBP Sandeley. Untuk mempererat
rasa kebersamaan kedua huria ini sepakat akan mengadakan Natal bersama. Maka pada
tanggal 28 Desember 2012 Natal bersama dilakukan di gedung Awa Mangkuruku di
Tana Paser yang di pimpin oleh Pdt. Sabar. M. Manullag (Pendeta Ressort Kaltim yang
Baru). Dalam kunjungannya bersama rombongan ke Tana Paser, meluangkan waktu
untuk singgah di HKBP Sandeley sekaligus meminta informasi dari Pdt. M. Pakpahan,
STh tentang perkembangan umum HKBP Sandeley dan statusnya.
Pesta Presmian HKBP Sandeley direncanakan pada hari minggu tanggal 24 Maret
2013 dan akan diresmikan oleh Praeses Distrik XXVII Kaltimsel (Pdt. Banner Siburian,
MTh). Dalam acara pesta turut diundang gereja tetangga yaitu : GPIB Sion Samuntai,
GPIB Kerta Bakti, GIPB Tajur dan HKBP Gunung Malang, HKBP Ephipanias, Pospel
HKBP Baltim, HKBP T. Paser, Pospel HKBP PPU dan HKBP Ressort Balikpapan Baru
serta undangan-undangan lainnya.
SURAT PERMOHONAN MENJADI HURIA NA GOK
HKBP Sandeley adalah salah satu pagaran dari HKBP Balikpapan Gunung Malang
Ressort Kalimantan Timur. HKBP Sandeley sampai pada saat ini telah memiliki jemaat
sebanyak 23 KK, jumlah jiwa sebanyak 109. HKBP Sandeley berada di Tana Paser (Tana
Grogot) adalah masuk dalam peta wilayah pelayanan HKBP Gunung Malang Balikpapan
Ressort Kalimantan Timur.
Seiring dengan berjalannya pelayanan dan sesuai dengan missi Tahun Marturia
HKBP yaitu “Boan Sadanari” maka dalam pemberitaan Injil terhadap jemaat HKBP
Sandeley selama 10 tahun ini cukup dirasakan oleh seluruh anggota jemaat, bahkan
mereka mengaku bahwa dengan hadirnya pelayan full time yaitu Pendeta yang
ditugaskan oleh Kantor Pusat HKBP Pearaja Tarutung yaitu Pdt. Mangoloi Pakpahan,
STh dengan uaraian tugas mengefektifkan system pelayanan bagi anggota jemaat Pospel
HKBP Sandeley sebagai Pimpinan Jemaat. Selama kurun waktu 5 Tahun pelayanan itu
berjalan denga baik dan langgeng, boleh dikatakan bahwa pengembangan HKBP
Sandeley melalui program kerja tahunan cukup pesat perkembangannya yang didukung
oleh seluruh anggota jemaat serta Parhalado. Bila dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya, jemaat jauh lebih maju dan mampu memahami arti hidup bergereja di
HKBP. Apalagi sebagian anggota Jemaat bukan berlatar belakang HKBP tetapi justru
dari Ex Muslim, Pentakosta, GEK, GPIB dan Katolik. Tetapi fakta lapangan telah
menunjukkan bahwa anggota jemaat HKBP Sandeley sudah mampu menyesuaikan diri
dan mengikuti AP (Aturan dan Peraturan HKBP) serta menyesuaikan diri pada bentuk
peribadahan yang ditetapkan oleh HKBP terlebih pada pememahaman akan ajaran
Firman Tuhan yang menumbuhkembangkan kesadaran hidup dan nilai-nilai solidaritas
hidup dalam masyarakat umum, khususnya sesama anggota jemaat.
Oleh karena itu, Pospel HKBP Sandeley yang statusnya sudah ditingkatkan menjadi
persiapan huria dalam kurun waktu 10 tahun, sudah mampu membenahi dirinya sesuai
dengan ketentuan dan syarat-syarat yang di tetapkan oleh AP HKBP. Demikian juga
melalui hasil team perifikasi dari Ressort Kaltim dan Distrik XXVII Kaltimsel. Begitu
juga atas persetujuan dari jemaat asalnya melalui rapat pelayan tahbisan yang dipimpin
oleh pendeta Ressort. Bahkan secara tanggungjawab, Finansial dan system
Administrasinya bahwa Persiapan huria HKBP Sandeley sudah layak menjadi huria na
Gok. Itulah salah satu bukti bahwa Allah tetap berkarya dalam perkembangan gereja
HKBP Sandeley dan berdirinya huria persiapan HKBP Tana Paser serta perkembangan
Iman seluruh anggota jemaat.
Atas dasar inilah menjadi alasan yang rasional bagi kami seluruh anggota jemaat dan
Parhalado agar perlunya peningkatan status persiapan huria HKBP Sandeley menjadi
huria na Gok (Jemaat yang mandiri). Hanya melalui kemandirian itu anggota jemaat
HKBP Sandeley dapat lebih bertanggungjawab serta dapat memahami arti hidup
bergereja. Sehingga HKBP Sandeley dapat memasuki tahapan masa pemantapan dan
pengembangan jati dirinya sebagai orang yang ber – Iman, teguh melalui bimbingan dari
Tuhan.
2. Surat pernyataan dan menyatakan bahwa akan tunduk kepada Aturan dan
Peraturan HKBP.
Dibawah ini kami seluruh anggota jemaat persiapan huria HKBP sandeley turut
mencantumkan surat pernyataan dan ditandatangani oleh warga jemaat yang sudah sidi
serta menyatakan bahwa akan tunduk kepada AP (Aturan dan Peraturan HKBP).
I. PENDAHULUAN
Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) adalah merupakan Gereja Protestan yang
terbesar bagi kalangan orang Batak di Indonesia. Bahkan di antara Gereja-gereja
Protestan yang ada di Indonesia, dan menjadikannya sebagai organisasi keagamaan
terbesar ketiga setelah Nadathul Ulama dan Muhammadiah. Walaupun HKBP memakai
nama kesukuan Batak, HKBP juga sudah terbuka bagi suku bangsa lainnya. Gereja ini
tumbuh dari misi RMG (Rheinisch Missions Gesselschaft) yaitu dari Jerman dan resmi
berdiri pada Tanggal 07 Okotober 1861.
HKBP masuk menjadi anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI),
anggota Dewan Gereja-gereja Asia (CCA), dan anggota Dewan Gereja-gereja se – Dunia
(DGD). Sebagai Gereja yang berazaskan ajaran Lutheran, HKBP juga menjadi angota
dari Federasi Lutheran se – Dunia (Lutheran World Federation) yang berpusat di Jenewa
(Swiss).
Seperti yang disinggung di atas bahwa HKBP adalah memakai nama kesukuan
Batak, namun HKBP sudah terbuka bagi suku bangsa lainnya (baca : Visi dan Misi
HKBP), dan HKBP sudah berdiri diseluruh persada Nusantara Indonesia baik di tingkat
Propinsi, Kabupaten, Kotamadya, Kecamatan dan pelosok-pelosok Desa. Hal ini
didukung oleh terbukanya lapangan pekerjaan bagi anak-anak bangsa. Ada juga
dikarenakan perpindahan tugas dan pekerjaan oleh pihak Instansi Pemerintah dan Swasta,
yang didalamnya termasuk orang Batak. Namanya orang Batak, seperti ungkapannya
yang mengatakan : “Ke mana orang Batak pergi, dia selalu membawa gedung
gerejanya”. Ungkapan itu muncul setelah orang Batak sudah menerima Injil. Jika Pindah
ke tempat lain dan kemudian ada beberapa orang Batak beragama Kristen yang
berkumpul di tempat itu, mereka akan membangun gereja sebagai tempat mereka
beribadah. Kehidupan seperti itu sebenarnya bukan hanya merupakan kebiasaan dan
bukan hanya wujud dari kultur saja, tetapi muncul sebagai buah penghayatan jemaat
HKBP akan Firman Tuhan.
Oleh karena itulah, salah satu wujud dan dari buah penghayatan jemaat HKBP akan
Firman Tuhan, orang Batak dari Bonapasogit yang merantau ke Kalimantan Timur,
khususnya di Tana Paser (Desa Sandeley) telah mendirikan Pos Pelayanan HKBP pada
bulan Oktober 2003 sebagai tempat beribadah. Gereja HKBP Sandeley sudah berdiri 10
Tahun dengan Status Pos Pelayanan. Status Pos Pelayanan ditingkatkan menjadi
Persiapan Huria yang dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2010. Dari status Persiapan
Huria akan ditingkatkan kembali menjadi huria na gok (Jemaat Mandiri) yang akan
diresmikan bulan Maret 2013.
Dalam rangka itulah kami akan mengadakan suatu kegiatan yaitu pesta peresmian
huria na gok (Jemaat yang mandiri). Hal ini sudah kami bahas secara matang bersama-
sama dengan seluruh anggota jemaat dan Majelis HKBP Sandeley terlebih atas
persetujuan dari Pendeta Ressort HKBP Kalimantan Timur dan Majelis HKBP se –
Ressort Kalimantan Timur. Dan anggota jemaat sudah mencurahkan hati dan pikiran
untuk merindukan HKBP Sandeley menjadi jemaat, gereja yang mandiri (Huria na gok).
II. PERSYARATAN MENJADI JEMAAT MANDIRI (HURIA NA GOK)
Sesuai dengan Aturan dan Peraturan (AP) HKBP Tahun 2002 dan juklak Peraturan
HKBP 2002 tentang persyaratan menjadi jemaat penuh harus dapat dipenuhi.
Pengertian :
Huria (Jemaat) pagaran (Cabang) adalah kesatuan dari Ressort untuk memantapkan dan
mengembangkan persekutuan, kesaksian dan pelayanan di jemaat Cabang itu.
3. Ada pelayan jemaat yang dapat melayani dan untuk memimpin jemaat
tersebut.
4. Ada rumah untuk menjadi tempat perhimpunan atau gedung yang dapat
dipergunakan oleh warga jemaat itu untuk persekutuan-persekutuan
gerejawi.
5. Ada surat pernyataan yang telah ditandatangani oleh semua warga jemaat
yang sudah sidi dan menyatakan bahwa akan tunduk kepada Aturan dan
Peraturan HKBP.
6. Ada persetujuan dari jemaat asalnya melalui rapat pelayan tahbisan yang
disetujui oleh pendeta Ressort.
7. Setelah syarat-syarat di atas dapat dipenuhi oleh jemaat itu maka praeses
akan meresmikan atas persetujuan dari pimpinan HKBP Pusat:
III. L A T A R B E L A K A N G
HKBP Sandeley adalah salah satu cabang (pagaran) HKBP Balikpapan Ressort
Kalimantan Timur. HKBP Sandeley sampai pada saat ini telah memiliki jemaat sebanyak
26 KK, jumlah jiwa sebanyak 115. HKBP Sandeley berada di Tana Paser (Tana Grogot)
adalah masuk dalam peta wilayah pelayanan HKBP Gunung Malang Balikpapan Ressort
Kalimantan Timur di Jl. Mayjend Sutoyo No 63 RT.8/11 Balikpapan.
Adapun maksud dan tujuan peresmian Persiapan HKBP Sandeley menjadi gereja
Penuh adalah :
1. Untuk memandirikan jemaat HKBP Sandeley dalam hal tanggung jawab yang
berhubungan dengan pelayanan umum.
V. NAMA KEGIATAN
Pesta peresmian HKBP Sandeley menjadi jemaat atau Gereja yang penuh.
A. PENERIMAAN
1. HKBP Sandeley = Rp. 8.000.000,-
2. Spontanitas Jemaat = Rp. 7.050.000,-
3. Usaha Panitia
a. Proposal / Donateur = Rp. 37.700.000,-
b. Penjualan Kupon Door Price = Rp. 5.000.000,-
c. Undangan / Tumpak = Rp. 6.000.000,-
4. Penjualan figura / Cendra mata = Rp 5.000.000,-
------------------------- +
Jumlah = Rp 68.750.000,-
B. PENGELUARAN
1. Sekretariat = Rp 2.000.000,-
2. ATK = Rp 5.000.000,-
3. Konsumsi @ 500 x Rp. 30.000 = Rp 15.000.000,-
4. Snac (Kopi – Teh) = Rp 1.925.000,-
5. Taratak 2 unit x 3.500.000 = Rp 7.000.000,-
6. Panggung 1 unit = Rp 1.000.000,-
7. Musik + Sound System = Rp 12.200.000,-
8. Dokumentasi + Dekorasi = Rp 3.000.000,-
9. Perizinan + Keamanan = Rp 1.300.000,-
10. Pengadaan bahan Lelang Figura = Rp 1.250.000,-
11. Pengadaan bahan Door Price = Rp 2.500.000,-
12. Cendra mata Pendiri HKBP Sandeley = Rp 6.200.000,-
13. Akomodasi Praeses & Pdt Ressort = Rp 3.500.000,-
14. Biaya tak terduga 10% dari anggaran = Rp 6.875.000,-
---------------------- +
Jumlah = Rp 68.750.000,-
Terbilang :
(Enam Puluh Delapan Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)....
No. 032
Terbilang : _____________________________________________________
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
No. 032
PANITIA PERESMIAN HKBP SANDELEY
Terbilang : _____________________________________________________
Salam Sejahtera.
Melalui Surat ini, kami seluruh anggota Jemaat, Majelis dan Panitia Pesta, mengundang
Bapak, Ibu dan Saudara-saudari yang kami kasihi untuk menghadiri acara Pesta :
Demikian Undangan ini kami sampaikan, besar harapan kami Bapak, Ibu dan Saudara-
saudari dapat menghadiri acara tersebut. Atas kedatangan dan partisipasinya kami
ucapkan terima kasih. Tuhan memberkati
Panitia Pesta :
Peresmian HKBP Sandeley
Mengetahui / Menyetujui
Pimpinan Jemaat HKBP Sandeley
Pdt. Mangoloi Pakpahan, STh
Kepada Yth :
Bapak Kepala Desa Sandeley
Di -
Sandeley
Kami seluruh anggota Jemaat, Majelis dan Panitia memohon agar Bapak Kepala Desa
Sandeley memberikan sepata dua kata (Kata Sambutan) dalam acara perayaan Pesta.
Besar harapan kami, atas kehadirannya akan menyemangati saudara/saudari anggota
Jemaat HKBP yang ada di Daerah Tanah Paser
Demikian undangan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kepeduliaannya, kami
ucapkan terima kasih. Tuhan Jesus memberkati.
Panitia Pesta
Peneguhan HKBP Sandeley
Ketua Sekretaris
Mengetahui / Menyetujui
Pimpinan Jemaat HKBP Sandeley
Pdt. Mangoloi Pakpahan, STh,
Kepada Yth :
Bapak Kepala Desa Sandeley
Di –
Sandeley
Dengan hormat,
Demikian permohonan ini kami sampaikan untuk dapat dikabulkan, dan atas
kerjasamanya kami ucapkan banyak terimakasih. Tuhan memberkati.
Panitia
Pesta Peneguhan HKBP Sandeley
Mengetahui / Menyetujui
Pimpinan Jemaat HKBP Sandeley