Anda di halaman 1dari 2

I.

KEGIATAN KHUSUS TAHUN 2022

Selama tahun 2022 kegiatan khusus Paroki dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
Top Program Prioritas (TPP) denagn Fokus Pastoral “Keluarga Sumber Panggilam”. Fokus
pastoral ini kemudian diterjemahkan ke dalam lima indikator, di antaranya:

IK-1: 100% Keluarga Katolik Menumbuhkan dan Memelihara Panggilan Menjadi Imam
dan Biarawan-Biarawati
Indikator ini memiliki beberapa program di antaranya, a) Menganimasi umat berdoa
dalam keluarga yang bertujuan untuk menganimasi keluarga-keluarga Katolik dalam memelihara
kehidupan rohani yang kondusif untuk pertumbuhan panggilan, b) sosialisasi kisah hidup Santo
Louis Martin dan Santa Maria Azelie Guerin yang bertujuan untuk memperkenalkan kehidupan
para kudus sebagai sumber panggilan c) Pelatihan bagi komsos paroki untuk mengelola zoom
yang bertujuan untuk warta paroki secara virtual, d) Melaksanakan kegiatan “doa dan ngopi”
tentang panggilan bagi Orang Muda yang bertujuan untuk memperkenalkan dan menimbulkan
minat dalam diri para orang muda untuk kehidupan membiara, dan e) Aksi Rp 5000 per Anak-
Remaja untuk mendukung Pendidikan Imam dan Biarawan/ti yang berkarya di Paroki yang
bertujuan untuk melibatkan sejak dini partisipasi anak dan remaja dalam bersumbangsih terhadap
perkembangan kehidupan membiara di Paroki. Adapun kegiatan yang dilaksanakan umumnya
dalam bentuk sosialisasi yang dilakukan secara virtual maupun tatap muka.

IK-2: 100% Orang Muda Katolik Mengenal Panggilan Hidup dan Spiritualitas Imam dan
Biarawan-Biarawati

Untuk indikator ini, terdapat dua program yang dirancang, yakni mendodorong Seksi
kepemudaan Paroki agar mengadakan masak dan makan bersama pada pesta kongregasi atau
ulang tahun imam di Pastoran dan menghadirkan utusan imam atau biarawan/ti untuk
memperkenalkan spiritualitas dan mempromosikan panggilan imam dan biarawan/ti. Untuk
program yang pertama dilaksanakan Orang Muda Katolik pada ulangtahun Konggregasi
Claretian ke-173 tahun, yakni memasak dan makan bersama para Pastor, Frater, DPP, DPPH,
dan beberapa umat. Untuk program yang kedua, Paroki mengundang para Biarawati dari SFMA
untuk memperkenalkan panggilan hidup membiara kepada para Asika dan Areka di Aula Lantai
II.

IK-3: 100% Biarawan-Biarawati Berdasarkan Spritualitas Maing-Masing Terlibat Dalam


Hidup Menggereja di KAM
Untuk indikator ketiga ini, diadakan program “Pengadaan bahan katakese lima menit kekhasan
imam dan biarawan/ti untuk diwartakan melalui media sosial”. Kegiatan ini umumnya dalam
bentuk virtual yang ditangani oleh Komsos paroki yang bertujuan untuk memperkenalkan
kekhasan pelayanan setiap Ordo atau Tarekat Religius yang berkarya di Paroki Santo Yohanes
Penginjil Mandala.

IK-4: 100% Imam di KAM Menghayati dan Mewujudkan Pelayanannya Sebagai


Gembala, Pengudus, dan Pengajar
Pada indikator keempat program yang dibuat adalah “Pembinaan seksi Komsos dan aktivis
Medsos untuk mempublikasikan kegiatan para imam di Paroki”. Tujuannya selain untuk promosi
panggilan, juga untuk melatih krearivitas generasi muda dalam perwartaan digital di mana
mereka menjadi elemen yang sangat dibutuhkan.

IK-5: 100% Sekolah dan Asrama Katolik di KAM Berperan Aktif Menumbuhkan Benih
Panggilan

Dalam indikator yang terakhir ini program yang dilaksanakan adalah “Sosialisasi Pengenalan
Panggilan: Imam dan Biarawan/ti KAM”. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan ordo
atau tarekat religius yang berkarya di Keuskupan Agung Medan yang kesaksian hidup mereka
dapat menjadi panorama yang dapat menggugah ketertarikan umat di wilayah KAM untuk
masuk ke dalam cara hidup membiara. Program ini dilaksanakan baik secara virtual maupun
tatap muka langsung.

Anda mungkin juga menyukai