Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengkajian.

Pengkajian adalah tahap pertama yang penulis lakukan dalam proses

pemberian asuhan keperawatan kepada klien. Pengkajian yang digunakan

penulis adalah pengkajian fungsional dari Gordon yang mengunakan metode

pemeriksaan Fisik Head to Toe, wawancara kepada keluarga pasien, dan

observasi sebagai data Primer, Pengunaan data medis dan penunjang medis

sebagai data sekunder.

Bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama

jam pertama setelah kelahiran sebagian besar bayi baru lahir akan

menunjukan usaha napas spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan

(Prawiroharjo,S,2002). BBLR merupakan keadaan dimana bayi lahir dengan

berat kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia kehamilan (M. Sholeh

Kosim et al.2014).

Salah satu faktor resiko terjadinya bayi BBLR terbesar disebabkan oleh

kelahiran premature. Bayi belum memiliki pengaturan suhu tubuh yang

sempurna dan harus dilindungi dari perubahan suhu lingkungan yang ekstrim.

Bayi yang lahir premature dengan BBLR memiliki permukaan tubuh yang

luas sedangkan jaringan lemak subkutis yang lebih tipis menyebakan

penguapan berlebih ditambah dengan pemaparan dari suhu luar yang

menyebabkan hipotermi (Nurarif 2015).

43
44

Penulis kepada klien maka didapatkan data bayi langsung menangis

tidak ada cacat bawaan ketuban jernih tanda-tanda ditres nafas (-) dengan BB

2000 gram PB 45 cm LK 30 cm LD 29 cm dengan TTV S 36,5 OC R 48x/m

N138x/m SPO2 100%

Berdasarkan hal tersebut data pengkajian yang penulis data sesuai

dengan batasan karektristik yang ada dalam teori.

B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis mengenai pengalaman

respon individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan yang

actual, atau potensial/ proses hidup. Diagnosa keperawatan memberikan dasar

pemilihan intervensi keperawatan untuk mencapai hasil akhir sehingga

perawat menjadi akuntabel. (NANDA 2012-2014).

Berdasarkan pathways dalam teori ada4 diangnosa yang kemungkinan

muncul dalam bayi baru lahir yaitu :

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan

nafas

2. Defisite perawatan diri berhubungan dengan bayi baru lahir

3. Resikoketidakseimbangansushutubuh berhubungan dengan BBLR

4. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan

pemotongan tali pusat (tali pusat masih basah)

Hasil pengkajian penulis pada kasus By Ny D ditemukan 3 diagnose

yang sesuai dengan teori dan 1 diagnosa sesuai dengan keadaan pasien yaitu :

1. Defisite perawatan diri berhubungan dengan bayi baru lahir


45

2. Resiko ketidakseimbangansuhu tubuh berhubungan dengan BBLR

3. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan

pemotongan tali pusat (tali pusat masih basah)

Validasi untuk menunjang diagnosa resiko adalah factor resiko yang

memperlihatkan keadaan dimana kerentanan meningkatkan terhadap klien

atau kelompok dan tidak menggunakan batasan karakteristik. Penulisan

rumusan diagnose ini adalah : PE (Problem dan etiologi) NANDA 2012-

2014. Hal ini menjadi dasar penulis dalam menegakan diagnose resiko tidak

mengunakan symptom.

C. Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan adalah preskripsi untuk prilaku spesifik yang

diharapkan dari pasien dan atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat.

Intervensi dilakukan untuk membantu pasien dalam mencapai hasil yang

diharapkan. Perencanaan yang saya ambil berdasarkan dari rumusan diagnosa

dan intervensi NIC NOC

D. Implementasi Keperawatan

Implementasi yang kelompok lakukan sesuai dengan yang sudah di

susun, untuk mengatasi diagnosa dilakukan implementasi yang telah

direncanakan.

E. Evaluasi

Evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien itu

sendiri. Proses evaluasi memerlukan beberapa keterampilan dalam

menetapkan rencana asuhan keperawatan. Termasuk mengetahui tentang


46

standart asuhan keperawatan, respon klien yang normal terhadap tindakan

keperawatan, dan pengetahuan konsep teladan dari keperawatan (CHASE

2009).Berdasarkan hal tersebut penulis melakukan evaluasi keperawatan pada

kasus ini antara lain:

1. Defisite perawatan diri berhubungan dengan bayi baru lahir

Pada diagnosa iniperawat sudah melakukan tindakan asuhan

keperawatan sesuai dengan tinjauan teori yang ada dan dilakukan

semaksimal mungkin dengan tujuan kebutuhan personal hygiene

bayibarulahirterpenuhi. Pada proses keperawatan sebelumnya telah

dijabarkan bagaimana penulis melakukan implementasi keperawatan

kepada pasien, dan evalusi yang diperoleh dari asuhan keperawatan selama

1x24 jam yaitu defisiteperawatandiripada By NyD sudah teratasi perawat

juga sudah memberikan edukasi tentang cara memandikan bayi di rumah.

2. Resiko ketidakseimbangansuhu tubuh berhubungan dengan BBLR

Pada diagnosa iniperawat sudah melakukan tindakan asuhan

keperawatan sesuai dengan tinjauan teori yang ada dan dilakukan

semaksimal mungkin dengan tujuanbayiterhindardarihipotermi. Pada

proses keperawatan bab bab sebelumnya telah dijabarkan bagaimana

penulis melakukan implementasi keperawatan kepada pasien, dan evalusi

yang diperoleh dari asuhan keperawatan selama 1x24 jam

yaituresikoketidakseimbangansuhutubuhpada By NyDsudah teratasi.

3. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan

pemotongan tali pusat (tali pusat masih basah)


47

Pada diagnosa iniperawat sudah melakukan tindakan asuhan

keperawatan sesuai dengan tinjauan teori yang ada dan dilakukan

semaksimal mungkin dengan tujuan tidak terjadi infeksi pada talipusat

bayi. Pada proses keperawatan bab bab sebelumnya telah dijabarkan

bagaimana penulis melakukan implementasi keperawatan kepada pasien,

dan evalusi yang duperoleh dari asuhan keperawatan selama 1x24 jam

yaitu resiko infeksi pada pemotongan tali pusat pada By Ny D sudah

teratasi perawat juga sudah memberikan edukasi tentang cara perawatan

talipusat di rumah.

Anda mungkin juga menyukai