Anda di halaman 1dari 20

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN

1. Identitas Pengumpulan Data

a. Bayi

1) Nama : By Ny D

2) Umur : 0 hari

3) Tanggal lahir : 11 Desember 2021

4) Jenis Kelamin : Perempuan

5) Anak ke :1

6) Tanggal Masuk RS :11 Desember 2021

7) Tanggal Pengkajian : 11 Desember 2021

8) Jam Pengkajian : 10.15 WIB

9) No. RM : 118786

10) Dx Medis : ( BBLR CB KMK SC)

b. Orang Tua

1) Nama : Ny D

2) Umur : 20 tahun

3) Pekerjaan : Ibu rumah tangga

4) Hub. dengan bayi : Ibu Kandung

24
25

2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan utama : -

b. Riwayat Kesehatan sekarang

Seorang ibu 20 tahun G1P0A0 usia kehamilan 37- 38 minggu pada

tanggal 11 Desember 2021 tepat pada pukul 10.15 WIB, ibu tersebut

melahirkan seorang bayi perempuan secara sesar, kondisi saat lahir

langsung menangis lengkap tidak ada cacat bawaan sianosis (+) ketuban

jernih. Terdapat kotoran darah dibagian kepala dan rambut, terdapat

lemak di wajah, lipatan paha, aksila dan leher.

c. Riwayat Kesehatan Lalu

Pada saat hamil keluarga mengatakan mengalami mual muntah di

trimester pertama kehamilan


26

3. Riwayat Kehamilan

a. Pre Natal

1) HPHT (26 Maret 2021) : rumus tahun +1, bulan-3, Hari +7

: 2022, 01, 03

: 03 Januari 2022

2) Kehamilan : Diharapkan

3) Kesehatan ibu selama mengandung:Ibu rutin kontrol ke Bidan 1

bulan sekali

4) Gizi ibu selama mengandung: Ibu menjaga asupan nutrisi selama

kehamilan.

5) Makanan yang dipantang: Tidak ada pantangan makanan saat hamil

6) Penambahan BB selama hamil: 9 kg

7) Masalah selama kehamilan: Mual, muntah, pusing

8) Penyakit kehamilan: Tidak ada penyakit selama hamil

9) Imunisasi TT: Ibubelumpernah di TT selamakehamilan

10) Pemeriksaan kehamilan: Bidan frekuensi 1 bulan sekali

11) Penggunaan obat- obatan: Mengkonsusmsi obat-obatan sesuai

anjuran bidan

12) Natal

1) Tempat melahirkan : RS kartika cibadak

2) Jenis persalinan : SC

3) Lama persalinan : 10 menit

4) Penolong persalinan : dr Sp.OG


27

5) BB waktu lahir : 2000 gr

6) TB waktu lahir : 45 cm

7) Posisi janin waktu lahir : Presentasi bokong

8) Cara untuk memudahkan persalinan : -

9) Komplikasi waktu lahir : Letsu

13) Post Natal (24 jam)

1) Kondisi bayi : Lahir langsung menangis

2) APGAR score : 1 menit 8 5 menit 9

Tanda Menit 1 Menit 5


A = “Apperance” 1 1
P = “Pulse” 2 2
G= “Grimace” 1 2
A= “Activity” 2 2
R= “Respiration” 2 2
Jumlah 8 9

3) Down Score

DS 1 setelah di lakukan resusitasi tahap awal DS : 0

0 1 2
Frekuensi
< 60 x/m 60.80/m >80 x/m
Nafas
Sianosis
Sianosis hilang
Sianosis Tidak menetap
dengan o2
dengan o2
Retraksi Tidak Ringan Berat
Udara masuk Penurunan ringan Tidak ada
Air Entry
semua udara masuk udara masuk
Di dengar
Merintih Di dengar dengan
Tidak tanpa
(grunting) stetoskop
stetoskop

4) Pengeluaran mekonium : Ya
28

4. Pola Kebutuhan Sehari-hari

Nutrisi

a. ASI/PASI : ASI/PASI

b. Frekuensi : Adlib

c. Jumlah : Bayi menyusui dengan asi perah

dan susu formula dengan frekuensi ± 20 cc atau adlib.

d. Cara memberikan : Segera setelah lahir.

Eliminasi

a. Kemih : Frekuensi BAK 4 kali dalam 24 jam

Warna Urine : Jernih

b. Feses : Frekuensi BAB 5 kali dalam 24

jam

Konsistensi feses : Lembek

Warna feses : Hitam

Kebersihan perorangan

a. Mandi ( seka bayi ): Bayi baru lahir belum dimandikan

b. Keramas : Bayi baru lahir belum di keramas

c. Kebersihan kuku : Kuku panjang

5. Data Pertumbuhan Perkembangan

a. BB : 2000 gr

b. PB : 45 cm

6. Riwayat Imunisasi

a. Jenis Imunisasi dasar : Bayi sudah diberikan vaksin hepatitis B.0


29

Kapan diberikan, dimana mendapatkan pelayanan : diberikan di RS 8

Jam setelah lahir

7. Data Psikososial

a. Pola interaksi dengan anggota keluarga, teman dan lingkungan

b. Pola emosi : reaksi bila marah, sedih, takut dan gembira

c. Pola pertahanan keluarga dalam menghadapi stress

d. Support system dalam keluarga

e. Yang mengasuh: orangtua (v) nenek/kakek (v), pembantu ( ), keluarga

lain ( )

f. Hubungan dengan anggota keluarga: harmonis (v), tidak harmonis ( )

8. Pemeriksaan Fisik

a. Pengukuran antropometri

BB :2000 Gram S : 36,5̊ C

PB : 45 cm N : 138 x/m

LK : 30 CM R : 48X/m

LD : 29 CM SP02: 100%

b. Penampilan umum

Keadaan umum baik, gerak aktif, menangis kuat, akral hangat, klinis

merah, tali pusat segar tidak berbau tidak infeksi.

c. Tingkat Kesadaran kesadaran Compos metis


30

d. Head to Toe

1) Kepala: Bentuk simetris, kulit kepala dan rambut tampak ada

kotoran lemak dan darah bekas lahir, tidak ada lesi caput (-)

hematom (-), warna rambut hitam halus, distribusi rambut merata

Terdapat kotoran darah di kepala dan rambut,

2) Wajah : Bentuk wajah simetris, tidak ada lesi dan bengkak di

wajah bruntus di wajah (-), terdapat lemak di wajah.

3) Mata: Kedua mata simetris, conjungtiva ananemis, sclera bersih,

refleks pupil (+), air mata (+), terdapat bekas salep mata di kedua

mata reflek mengedip (+)

4) Telinga: Bentuk simetris, telinga terdapat lemak di bagian telinga

luar, tidak ada pembengkakan dan tidak ada bekas trauma ditelinga.

5) Hidung : Bentuk hidung simetris, lesi tidak ada

6) Leher : Bentuk simetris, dapat bergerak dengan baik, tidak

terdapat pembesaran KGB terdapat lemak di lipatan leher.

7) Mulut dan Kerongkongan

Mukosa bibir lembab, mukosa lembab, warna bibir merah, tidak

terdapat lesi, reflek sucing(+), reflek rooting (+)

8) Dada: bentuk simetris, gerakan dada simetris bersamaan, retraksi

intercosta (-), irama reguler, suara nafas tambahan (-) ronchi (-)

9) Perut : tidak teraba massa, mekonium (+) , terdapat lemak di bagian

aksila dan tidak ada kelainan.


31

10) Punggung: bentuk punggung simetris, tidak ada kelainan tulang

belakang, tidak ada lesi dan bengkak.

11) Genitalia

Perempuan:tidak ada kelainan, BAK (+)

12) Anus : lubang anus ada, tidak ada kelainan pada anus BAB (+)

13) Ekstremitas :

Atas : kekuatan otot baik, edema (-) , akral hangat, CRT <3 detik,

grasp reflek (+), babinski (+) reflek menggenggam (+)

Bawah : bentuk simetris panjang ekstermitas bawah kiri dan kanan

sama, tidak ada lesi tidak ada edema, tidak ada trauma lahir,

kekuatan otot baik reflek babinsky (+) akral hangat. Dan terdapat

lemak dibagian lipatan paha

14) Kuku dan Kulit

Texture halus, kelembaban baik, kelembutan baik, integritas baik

dan suhu normal, warna kulit merah, turgor baik, tidak terdapat

lesi, warna kuku merah, terdapat lemak di lipatan paha dan tangan.

B. ANALISA DATA

Symtom Etiologi Problem


DS : - Bayi Baru Lahir Defisit
DO : Perawatan Diri
Terdapat kotoran darah di bagian Terdapat lemak dan
kepala dan rambut, terdapat lemak di kotoran di kepala
wajah, lipatan paha, aksila dan leher lipatan paha tangan
serta Terdapat BAB pada pempers dan leher

Defisit Perawatan
Diri
32

DS: - Bayi Baru Lahir Resiko


DO: Ketidakseimban
K/u baik aktif menangis kuat reflek Termoregulasi gan suhu tubuh
hisap dan menelan baik akral hangat
klinis merah Adaptasi hangat ke
BB : 2000 gram dingin
PB : 45 cm
LK : 30 cm Kurangnya lemak
LD : 29 cm pada bayi baru
O
S : 36,5 C lahir
R : 48 x/m
N : 138x/m Resiko
SpO2 : 100% Ketidakseimbangan
suhu tubuh

DO: - Bayi baru lahir Resiko Infeksi


DS :
- K/u baik aktif menangis kuat reflek Pemotongan tali
hisap dan menelan baik akral hangat pusat
klinis merah tali pusat basah.
- Terdapat luka pemtongan tali pusat Tempat keluar
- Tidak terdapat tanda-tanda infeksi masuknya bakteri
Rubor (-) dolor (-) kalor (-) tumor (-)
S : 36,5OC Resiko Infeksi
R : 48 x/m
N : 138x/m
SpO2 : 100%

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Defisite perawatan diri berhubungan dengan bayi baru lahir

2. Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh berhubungan dengan BBLR

3. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan

pemotongan tali pusat (tali pusat masih basah)


33

D. INTERVENSI KEPERAWATAN

Dx Kep. Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional


1 Setelah dilakukan tindakan Manajemen personal hygiene
keperawatan selama 1x24 jam, defisit 1. Mandikan klien sehari dua 1. Untuk terhindar dari infeksi tali
perawatan diri tidak terjadi, dengan kali pusat
kriteria hasil: 2. Anjurkan keluarga untuk 2. Agar bayi tampak bersih dan rapi
 Klien terbebas dari bau memandikan bayi sehari dua
 Klien terbebas dari kotoran dan kali
lemak di tubuh 3. Ajarkan ibu cara 3. Untuk mengetahui cara
 Klien tampak bersih dan rapi memandikan bayi di rumah memandikan bayi yang benar

2 Setelah dilakukan tindakan Manajemen Thermoregulasi


keperawatan selama 1x24 jam 1. Pertahankan suhu lingkungan 1. Respon dalam suhu lingkungan
perubahan suhu tubuh tidak terjadi, yang rendah, bayi cukup bulan
dengan kriteria hasil: meningkatkan suhu tubuhnya
 Suhu tubuh bayi normal 36,5-37,5 dengan menangis atau
̊C meningkatkan aktivitas
 Tidak ada tanda – tanda sianosis, 2. Pantau Suhu pada aksila kulit 2. Stabilisasi suhu mungkin tidak
tidak ada tremor, dan akral hangat bayi terjadi sampai 8 -12 jam setelah
lahir kecepatan konsumsi oksigen
dan metabolisme minimal bila
suhu kulit dipertahankan di atas
36,5 ̊C
3. Kaji frekuensi pernapasan 3. Bayi takipnea dalam respon
perhatikan takipnea terhadap peningkatan kebutuhan
(frekuensi > 60x/menit) oksigen yang dihubungkan dengan
stes dingin
34

4. Tunda prasat mandi pertama 4. Mencegah kehilangan panas lanjut


sampai suhu 36,5̊C karena evaporasi
5. Mandikan bayi dengan cepat 5. Mengurangi kemungkinan
untuk menjaga agar bayi kehilangan panas melalui
tidak kedinginan evaporasi
6. Perhatikan tanda – tanda 6. Hilangnya panas terjadi melalui
dehidrasi (turgor kulit buruk, vasodilator perifer pendinginan
perlambatan berkemih, dengan evaporasi
membran mukosa kering)

3 Setelah dilakukan tindakan Manajemen Infeksi


keperawatan selama 1x24 jam 1. Observasi tanda – tanda 1. Mengetahui adanya indikasi
diharapkan infeksi pada tali pusat infeksi infeksi
tidak dapat terjadi, dengan kriteria 2. Pertahankan teknik septic dan 2. Melindungi bayi dan resiko
hasil : aseptic infeksi nosokomial
 Tidak ada tanda – tanda infeksi 3. Lakukan perawatan tali pusat 3. Potensi entri organisme ke dalam
 Suhu tubuh dalam batas normal setiap hari setelah mandi luka peotongan tali pusat
36,5 – 37,5 oC 4. Observasi tali pusat dan area
 Tali pusat mengering sekitar kulit dari tanda – 4. Deteksi dini terhadap penyebaran
tanda infeksi infeksi
35

E. IMPLEMENTASI & EVALUASI

TTD & Nama


Waktu &Tanggal Implementasi & Evaluasi
Perawat
Dinas Pagi
11/12/2021
I:
11.00 - Mengobservasi ttv
R/ S: 36,8oC R: 48x/m N :130x/m
11.05 - Mengganti Popok
R/ BAB (+) BAK (+) 20cc
11.10 - Mempertahankan suhu lingkungan
R/ suhu AC di ruangan 25̊C
11.15 - Menghangatkan bayi suhu 36,5-37,5̊C
R/akral bayi teraba hangat, tanda – tanda sianosis (-)
11.20 - Memberikan Intake
R/ Reflekhisap dan menelan baik 20 cc per oral
- Memberikan Intake
12.50 R/ 20 cc per oral

13.00
S: -
O:
K/U Baik, Gerak Aktif, Menangis Kuat Reflex Hisap dan Menelan Baik, Akral
Hangat, Klinis Merah, Tali Pusat Basah tidak bau tidak infeksi, Terdapat luka
36

Pemotongan Tali Pusat BAB (+) BAK (+) S: 36,8oC, R: 48x/m, N :130x/m
A:
1. Defisite perawatan diri berhubungan dengan bayi baru
lahir
2. Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh berhubungan
dengan BBLR
3. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan trauma
jaringan pemotongan tali pusat (tali pusat masih basah)
P:
1. Masalah Teratasi sebagian Intervensi Dilanjutkan
- Mandikan klien sehari dua kali
- Anjurkan keluarga untuk memandikan bayi sehari dua kali
- Ajarkan ibu cara memandikan bayi di rumah
2. Masalah Teratasi sebagian, intervensi Dilanjutkan
- Pertahankan suhu lingkungan
- Pantau Suhu pada aksila kulit bayi
- Kaji frekuensi pernapasan perhatikan takipnea (frekuensi > 60x/menit)
- Tunda prasat mandi pertama sampai suhu 36,5̊C
- Mandikan bayi dengan cepat untuk menjaga agar bayi tidak kedinginan
3. Masalah Teratasi sebagian, intervensi Dilanjutkan
- Observasi tanda – tanda infeksi
- Pertahankan teknik septic dan aseptic
- Lakukan perawatan tali pusat setiap hari setelah mandi
- Observasi tali pusat dan area sekitar kulit dari tanda – tanda infeksi
Dinas Siang

11/12/2021
37

13.00 - Mengobservasi ttv


R/ S: 37,0oC R: 48x/m N :128x/m
13.05 - Melakukan Rawat Tali Pusat
R/ Tali Pusat Masih Basahtidakbautidakinfeksi
13.10 - Mengobservasitanda-tandaInfeksi
R/ tidakterdapatbau dan tidakadatanda-tandainfeksi
- Mempertahankan suhu lingkungan
14.17 R/ suhu AC di ruangan 25̊C
- Memberi intake
15.00 R/ 20cc per oral
- Mendampingi dr. Visit
16.00 Advice : Th lanjut, vaksin
- Memenuhi Keb.Personal Hygiene
16.30 R/ BayiTampakBersih dan Rapih
- Mengganti Popok
16.40 R/ BAB (+) BAK (+) 30 cc
- Menghangatkan bayi suhu 36,5-37,5̊C
17.00 R/akral bayi teraba hangat, tanda – tanda sianosis (-)
- Memberikan Intake
18.00 R/ 20 cc per oral
- BerkolaborasidalampemberianVaksin Hep B0
18.35 R/Pemberian Vaksin Hep B0 (+)

S: -
20.00
O:
K/U Baik, GerakAktif, Menangis Kuat Reflex Hisap dan MenelanBaik,
38

AkralHangat, Klinis Merah, Tali Pusat Basah tidak bau tidak infeksi, Terdapat
luka Pemotongan Tali Pusat BAB (+) BAK (+) S: 37.2oC, R: 50x/m, N :
136x/m
A:
1. Defisite perawatan diri berhubungan dengan bayi baru lahir
2. Resiko ketidak seimbangan suhu tubuh berhubungan dengan BBLR
3. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan
pemotongan tali pusat (tali pusat masih basah)

P:
1. Masalah TeratasiSebagianIntervensi Dilanjutkan
- Mandikan klien sehari dua kali
- Anjurkan keluarga untuk memandikan bayi sehari dua kali
- Ajarkan ibu cara memandikan bayi di rumah
2. Masalah TeratasiSebagianintervensi Dilanjutkan
- Pertahankan suhu lingkungan
- Pantau Suhu pada aksila kulit bayi
- Kaji frekuensi pernapasan perhatikan takipnea (frekuensi > 60x/menit)
- Mandikan bayi dengan cepat untuk menjaga agar bayi tidak kedinginan
4. Masalah Teratasi sebagian, intervensidilanjut
- Observasi tanda – tanda infeksi
- Pertahankan teknik septic dan aseptic
- Lakukan perawatan tali pusat setiap hari setelah mandi
- Observasi tali pusat dan area sekitar kulit dari tanda – tanda infeksi
39

DinasMalam

11/12/2021
I - Mengobservasi ttv
20.00 R/ S: 37,0oC R: 48x/m N :128x/m
- MelakukanRawatTaliPusat
20.05 R/ TaliPusatMasihBasahtidakbautidakinfeksi
- Mempertahankan suhu lingkungan
20.10 R/ suhu AC di ruangan 25̊C
- Menghangatkan bayi suhu 36,5-37,5̊C
20.20 R/akral bayi teraba hangat, tanda – tanda sianosis (-)
- Memberikan Intake
21.00 R/ 20 cc per oral
- Menggantipopok
21.10 R/ BAB (+)
- Memberikan intake pasi
22.40 R/ 20 cc peroral
- Menggantipopok
23.30 R/ BAB (+) BAK (+) 20 ccjernih
- Memberikan intake pasi
01.00 R/ 20 cc peroral
- Memberika intakepasi
03.00 R/ 20 cc peroral
- Menggantipopok
03.30 R/ BAK (+) 20 cc jernih
- Memenuhikebutuhan personal hygine
05.00 R/ Bayitampakrapihdanbersih
- Menghangatkanbayi di incubator Suhu36,5-37,5̊C
40

05.30 R/ Akral hangat


- Menimbang BB
05.50 R/2010 gram
- Memberikan intake
06.00 R/ intake 30 cc per oral
- Menghitung Diuresis
06.20 R/ Diuresis 1,875 cc/kg bb/jam
- Menghitung IWL
R/ BB 2.000 gr (2 kg) x 50
= 100 cc/24 jam
= 4,16 cc/jam
= 33,28 cc/8 jam

07.00 S: -
O:
K/U Baik, Gerak Aktif, Menangis Kuat Reflex Hisap dan Menelan Baik, Akral
Hangat, Klinis Merah, Tali Pusat Basah tidak bau tidak infeksi, Terdapat luka
Pemotongan Tali Pusat BAB (+) BAK (+) S: 37.2oC, R: 50x/m, N :136x/m
A:
1. Defisite perawatan diri berhubungan dengan bayi baru lahir
2. Resiko ketidakseimbangansuhutubuhberhubungandengan BBLR
3. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan pemotongan
tali pusat (tali pusat masih basah)

P:
1. Masalah TeratasiSebagianIntervensi Dilanjutkan
41

- Mandikan klien sehari dua kali


- Anjurkan keluarga untuk memandikan bayi sehari dua kali
- Ajarkan ibu cara memandikan bayi di rumah
2. Masalah TeratasiSebagianintervensi Dilanjutkan
- Pertahankan suhu lingkungan
- Pantau Suhu pada aksila kulit bayi
- Kaji frekuensi pernapasan perhatikan takipnea (frekuensi > 60x/menit)
- Mandikan bayi dengan cepat untuk menjaga agar bayi tidak kedinginan
3.Masalah Teratasi sebagian, intervensidilanjut
- Observasi tanda – tanda infeksi
- Pertahankan teknik septic dan aseptic
- Lakukan perawatan tali pusat setiap hari setelah mandi
- Observasi tali pusat dan area sekitar kulit dari tanda – tanda infeksi

Dinas Pagi
12/12/2021
I:
07.00 - Mengobservasi ttv
R/ S: 36,8oCR: 50x/m N :140x/m
08.05 - Melakukan Rawat Tali Pusat
R/ Tali Pusat Masih Basah tidak bau tidak infeksi
08.10 - Mengobservasitanda-tandaInfeksi
R/ tidakterdapatbaudantidakadatanda-tandainfeksi
09.15 - Mempertahankan suhu lingkungan
R/ suhu AC di ruangan 25̊C
42

09.20 - Menghangatkan bayi suhu 36,5-37,5̊C


R/akral bayi teraba hangat, tanda – tanda sianosis (-)
09.25 - Memberikan Intake
R/ 20 cc per oral
- Menggantipopok
10.00 R/ BAB (+)

11.00 S: -
O:
K/U Baik, GerakAktif, Menangis Kuat Reflex Hisap dan Menelan Baik, Akral
Hangat, Klinis Merah, Tali Pusat Basah tidak bau tidak infeksi, Terdapa tluka
Pemotongan Tali Pusat BAB (+) BAK (+) S: 36,8oC, R: 48x/m, N :130x/m
A:
1. Defisite perawatan diri berhubungan dengan bayi baru lahir
2. Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh berhubungan dengan BBLR
3. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan pemotongan
tali pusat (tali pusat masih basah)
P:
1.Masalah TeratasiIntervensi Dihentikan
- Mandikan klien sehari dua kali
- Anjurkan keluarga untuk memandikan bayi sehari dua kali
- Ajarkan ibu cara memandikan bayi di rumah
2.Masalah TeratasiIntervensiDihentikan
- Pertahankan suhu lingkungan
- Pantau Suhu pada aksila kulit bayi
- Kaji frekuensi pernapasan perhatikan takipnea (frekuensi > 60x/menit)
- Tunda prasat mandi pertama sampai suhu 36,5̊C
43

- Mandikan bayi dengan cepat untuk menjaga agar bayi tidak kedinginan
3.Masalah Teratasi Intervensi Dihentikan
- Observasi tanda – tanda infeksi
- Pertahankan teknik septic dan aseptic
- Lakukan perawatan tali pusat setiap hari setelah mandi
- Observasi tali pusat dan area sekitar kulit dari tanda – tanda infeksi

Bayi BLPL Pukul 11.00 WIB, ADM(+) Penkes (+) Polio(-)


1) Edukasi Cara perawatan bayidirumah
2) Edukasi Cara Lakukan Perawatan Tali Pusat (Tidak Dibalut Kassa dan Tidak
Menggunakan Betadine kecuali ada tanda infeksi)
3) Edukasi Cara Menggunakan Pempers (tidak menutupi tali pusat) dan
Thermometer sebelum Memandikan (Normal Suhubayi 36.5oC – 37.5oC)
4) Edukasi Cara Memandikan Bayi (Sehari 2x Pagi dan Sore)
5) Edukasi Cara Menyusui Bayi (2 jam sekali diberikan Asi/PASI)
6) Edukasi Cara Menyusui dengan Metode Kangguru
7) Edukasi Cara Imunisasi Polio 0 (Saran kebidan atau puskesmas)
8) Edukasi Kontrol bayi, Senin 20/12/2021 kepoli anak (membawa surat rujukan
kembali dari paskes 1)

Anda mungkin juga menyukai