Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah Sakit adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki peran

sangat strategis dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Hal ini

disebabkan karena rumah sakit merupakan fasilitas kesehatan yang padat

teknologi dan padat tenaga ahli. Perubahan epidemiologi penyakit, perubahan

struktur demografis, perkembangan ilmu dan teknologi serta perubahan sosial

ekonomi di masyarakat menuntut perubahan pola pelayanan kesehatan yang

sanggup memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan pelayanan yang lebih

bermutu (Widjayanti,2011). Pelayanan di rumah sakit juga berorientasi

pelayanan kepada pasien berdasarkan standar kualitas untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan pasien, sehingga pasien dapat memperoleh kepuasan

yang akhirnya dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan

(Adikoesoemo,2003).

Keperawatan merupakan tolak ukur mutu pelayanan rumah sakit

secara umum. Perawat sebagai pemberi jasa merupakan ujung tombak

pelayanan di rumah sakit, karena perawat berada 24 jam dalam

memberikan asuhan keperawatan. Tanggung jawab yang demikian beratnya

kadang belum di tunjang oleh sumber daya manusia yang memadai sehingga

1
2

kinerja perawat menjadi sorotan baik oleh profesi lain maupun pasien atau

keluarganya (Nursalam,2008).

Kinerja merupakan catatan keluaran hasil pada suatu fungsi jabatan

atau seluruh aktivitas kerja dalam periode tertentu. Kinerja juga merupakan

kombinasi antara kemampuan dan usaha untuk menghasilkan apa yang

dikerjakan. Seseorang memiliki kemampuan, kemauan, usaha serta dukungan

dari lingkungan sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik. Kemampuan

dan usaha akan menghasilkan motivasi, kemudian setelah ada motivasi

seseorang akan menampilkan perilaku untuk bekerja (Nasution,2005).

Dokumentasi proses asuhan keperawatan merupakan tampilan perilaku

atau kinerja perawat pelaksana dalam memberikan proses asuhan keperawatan

kepada pasien selama pasien dirawat di rumah sakit. Dokumentasi proses asuhan

keperawatan yang baik dan berkualitas haruslah akurat, lengkap dan sesuai

standar. Apabila kegiatan keperawatan tidak didokumentasikan dengan akurat

dan lengkap maka sulit untuk membuktikan bahwa tindakan keperawatan telah

dilakukan dengan benar (Hidayat, 2004). Pendokumentasian proses asuhan

keperawatan merupakan suatu proses yang harus dilaksanakan oleh perawat

pelaksana sebagai bagian dari standar kerja yang telah ditetapkan (Nursalam,

2007).

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan salah

satunya adalah faktor internal, yaitu faktor yang berhubungan dengan

kecerdasan, keterampilan, kestabilan emosi, sifat–sifat seseorang, meliputi

sikap, sifat–sifat kepribadian, sifat fisik, keinginan atau motivasi, umur, jenis
3

kelamin, pendidikan, pengalaman kerja, latar belakang budaya dan variabel-

variabel personal lainnya (Pabundu,2006).

Kinerja merupakan suatu konstruk multidemensional yang mencakup

banyak faktor yang mempengaruhinya salah satunya adalah faktor personal /

individual, meliputi pengetahuan, ketrampilan (skill), kemampuan, kepercayaan

diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu (Mahmudi,2007).

Penelitian terdahulu tentang dokumentasi keperawatan pernah dilakukan

oleh Martini pada tahun 2007. Judul penelitiannya yaitu Hubungan Karakteristik

Perawat, Sikap, Beban Kerja, Ketersediaan Fasilitas Dengan Pendokumentasian

Asuhan Keperawatan Di Rawat Inap BPRSUD Kota Salatiga. Kesimpulan dari

penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa pengetahuan, sikap, beban kerja

dan ketersediaan fasilitas ada hubungannya dengan kinerja perawat,

sedangkan umur, masa kerja dan pendidikan tidak ada hubungan.

Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Agung Pribadi pada tahun

2009 dengan judul penelitian Analisis Pengaruh Faktor Pengetahuan, Motivasi,

Dan Persepsi Perawat Tentang Supervisi Kepala Ruang Terhadap Pelaksanaan

Dokumentasi Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap RSUD Kelet Provinsi

Jawa Tengah Di Jepara. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa ada

hubungan faktor pengetahuan perawat terhadap pelaksanaan dokumentasi asuhan

keperawatan ( p value= 0,007 ), ada hubungan faktor motivasi perawat terhadap

pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan ( p value= 0,0001 ), ada hubungan

faktor persepsi perawat mengenai supervisi terhadap pelaksanaan dokumentasi

asuhan keperawatan ( p value= 0,007 ).


4

Berdasarkan pendapat dari Pabundu dan pendapat Mahmudi serta

beberapa penelitian terdahulu, terdapat beberapa kesamaan faktor yang dapat

mempengaruhi kinerja, yaitu pengetahuan, motivasi dan sikap. Peneliti memilih

tiga faktor tersebut untuk diteliti karena peneliti menganggap bahwa faktor

tersebut adalah faktor yang paling dominan.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dilapangan, peneliti

memperoleh data dari Komite Keperawatan RSUD R. Syamsudin, SH. berkaitan

dengan hasil evaluasi nilai pendokumentasian asuhan kepeawatan yang di

evaluasi menggunakan format instrumen studi dokumentasi penerapan standar

asuhan keperawatan diperoleh hasil seperti tabel berikut :

Tabel 1.1
Hasil Evaluasi Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap
RSUD R. Syamsudin, SH. Per Tim, Juli – Oktober 2019
5

(S
RATA-RATA
NO TIM RUANGAN
NILAI SAK
1 GICU TIM I 83.52
2 GICU TIM II 80.69
3 ICCU 94.73
4 NICU/PICU 94.00
5 TANJUNG Tim I 63.81
6 TANJUNG Tim II 61.03
7 TANJUNG Tim III 77.88
8 TANJUNG Tim IV 68.50
9 IW 48.48
10 KPA Tim I 79.88
11 KPA Tim II 86.90
12 KPA Tim III 85.33
13 FLB Tim I 57.25
14 FLB Tim II 61.75
15 MELATI Tim I 80.42
16 MELATI Tim II 74.88
17 FAMILI PARU 67.17
18 FAMILI ZONA BEBAS Tim I 63.22
19 FAMILI ZONA BEBAS Tim II 63.50
20 ANYELIR Tim I 79.25
21 ANYELIR Tim II 59.25
22 SERUNI ATAS Tim I 72.75
23 SERUNI ATAS Tim II 72.58
24 SERUNI ATAS Tim III 70.25
25 SERUNI BAWAH Tim I 83.83
26 SERUNI BAWAH Tim II 77.00
27 ASTER Tim I 79.85
28 ASTER Tim II 77.43
29 KORPRI PD 37.88
30 KORPRI JANTUNG Tim I 78.88
31 KORPRI JANTUNG Tim II 83.50
32 FX SOEDARSONO 89.74
33 TMA 84.99
34 TPA 80.95
35 TMB 87.95
36 TPB 79.17
37 KEMUNING 69.28
umber : Hasil Evaluasi Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang
6

Rawat Inap Per Tim, Komite Keperawatan RSUD R. Syamsudin, SH


bulan Juli s/d Oktoberi 2019)

RSUD R. SYAMSUDIN, SH memiliki target output untuk evaluasi

pendokumentasian asuhan keperawatan sebagaimana tercantum dalam Key

Performance Individual Indicator ( KPII ) yaitu 80%. Berdasarkan tabel di atas,

dari 37 Tim Keperawatan terdapat 13 atau sekitar 35.13% Tim Keperawatan

yang memiliki rata – rata nilai pendokumentasian asuhan keperawatan lebih dari

80%, dan terdapat 24 atau sekitar 64.86% Tim Keperawatan yang memiliki rata

– rata nilai pendokumentasian asuhan keperawatan kurang dari 80%.

Rendahnya nilai evaluasi pendokumentasian tersebut salah satunya

disebabkan oleh tidak lengkapnya pengisian dokumentasi keperawatan atau tidak

sesuainya cara penulisan dokumentasi keperawatan dengan standar asuhan

keperawatan pada setiap tahapan proses keperawatan dari mulai pengkajian,

diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.

Pada studi pendahuluan, selain memperoleh data dari Komite

Keperawatan, peneliti juga melakukan wawancara dengan 10 orang perawat

pelaksana berkaitan dengan hal apa saja yang menghambat perawat dalam

mendokumentasian asuhan keperawatan. 6 dari 10 perawat mengatakan belum

mengetahui cara pendokumentasian asuhan keperawatan yang baik dan benar.

Motivasi dan sikap perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di

anggap masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan karena perawat masih

belum sepenuhnya menyadari arti pentingnya pendokumentasian asuhan


7

keperawatan serta masih menganggap bahwa pendokumentasian asuhan

keperawatan hanya sebagai beban.

Perawat lebih mengutamakan melakukan perawatan terhadap pasien dan

mendokumentasikan hasil kerjanya setelah lama kemudian, bahkan tak

jarang dijumpai sesaat setelah pasien dipulangkan perawat baru melengkapi

kekurangan berkas pendokumentasian tersebut, sehingga perawat menjadi

lupa terhadap tindakan apa yang telah dilakukan. Hal ini dikarenakan

perawat belum sepenuhnya memandang pendokumentasian proses keperawatan

sebagai suatu hal yang penting dan berharga.

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “ Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi

Kinerja Perawat Pelaksana Dalam Melaksanakan Pendokumentasian Asuhan

Keperawatan Di Ruang Rawat Inap RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi ”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ faktor – faktor apa sajakah

yang mempengaruhi kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan

pendokumentasian asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD R.

Syamsudin, SH Kota Sukabumi ? ”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
8

Mengetahui faktor – faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perawat

pelaksana dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan di

Ruang Rawat Inap RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi.

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan pengetahuan perawat pelaksana tentang

pendokumentasian asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD R.

Syamsudin, SH Kota Sukabumi.

b. Mendeskripsikan motivasi perawat pelaksana terhadap

pendokumentasian asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD R.

Syamsudin, SH Kota Sukabumi.

c. Mendeskripsikan sikap perawat pelaksana terhadap pendokumentasian

asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD R. Syamsudin, SH

Kota Sukabumi.

d. Mendeskripsikan kinerja perawat pelaksana terhadap pendokumentasian

asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD R. Syamsudin, SH

Kota Sukabumi.

e. Menganalisis pengaruh pengetahuan perawat pelaksana tentang

pendokumentasian asuhan keperawatan terhadap kinerja perawat dalam

melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan di Ruang Rawat

Inap RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi.

f. Menganalisis pengaruh motivasi perawat pelaksana terhadap kinerja

perawat pelaksana dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan


9

keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD R. Syamsudin, SH Kota

Sukabumi.

g. Menganalisis pengaruh sikap perawat pelaksana terhadap kinerja

perawat pelaksana dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan

keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD R. Syamsudin, SH Kota

Sukabumi.

h. Menganalisis faktor yang paling berpengaruh terhadap kinerja perawat

pelaksana dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan di

Ruang Rawat Inap RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi.

D. Kegunaan Penelitian

1. Bagi Rumah Sakit RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan untuk meningkatkan kemampuan atau kinerja tenaga keperawatan

dalam hal pendokumentasian asuhan keperawatan sehingga mutu pelayanan

keperawatan dapat di pertahankan dan di tingkatkan.

2. Bagi Institusi Kesehatan Rajawali

Hasil penelitian ini dimaksudkan untuk menambah literature

perpustakaan di Institusi Kesehatan Rajawali dan dapat digunakan sebagai

acuan bagi peneliti selanjutnya.

3. Bagi Peneliti
10

Adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti

tentang pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruangan rawat

inap RSUD R Syamsudin, SH Kota Sukabumi.

E. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah suatu diagram yang menjelaskan secara garis

besar alur logika berjalannya sebuah penelitian. Kerangka pemikiran dibuat

berdasarkan pertanyaan penelitian (research question), dan merepresentasikan

suatu himpunan dari beberapa konsep serta hubungan diantara konsep-konsep

tersebut (Polancik, 2009).

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perawat pelaksana

dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Beberapa faktor yang menurut

peneliti paling dominan adalah faktor pengetahuan perawat pelaksana tentang

pendokumentasian asuhan keperawatan, motivasi dan sikap.

Pengetahuan merupakan dasar dari semua tindakan dan usaha. Untuk

dapat menghasilkan kinerja yang baik dalam pendokumentasian asuhan

keperawatan, perawat terlebih dahulu harus mengetahui apa yang harus

dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Perawat yang memiliki

pengetahuan yang memadai dalam hal pendokumentasian asuhan keperawatan

dan terampil dalam mengerjakannya, maka ia lebih mudah untuk mencapai

kinerja yang baik dalam pendokumentasian asuhan.

Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri manusia untuk bertindak

atau berperilaku. Motivasi dapat memberikan daya perangsang kepada perawat


11

yang bersangkutan agar perawat tersebut bekerja dengan segala daya dan

upayanya. Kinerja yang baik dalam pendokumentasian asuhan keperawatan tidak

akan terwujud apabila tidak ada motivasi atau dorongan dari dalam diri perawat

untuk melakukannya.

Sikap menentukan perilaku seseorang. Sikap yang positif perawat

terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan diharapkan dapat menjadi

motivasi yang kuat dalam usaha melakukan pendokumentasian asuhan

keperawatan. Sikap positif perawat terhadap pendokumentasian asuhan

keperawatan akan menimbulkan kecenderungan tindakan yang mendekati,

menyenangi, dan mengharapkan, sehingga perawat tidak akan memandang

pendokumentasian asuhan keperawatan semata – mata hanya sebagai beban.

Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti memilih variabel pengetahuan

perawat pelaksana tentang pendokumentasian asuhan keperawatan, motivasi dan

sikap perawat terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan sebagai variabel

yang paling dominan dan saling berhubungan dalam mempengaruhi kinerja

perawat pelaksana dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan,

sehingga variabel independen dalam penelitian ini adalah variabel pengetahuan

perawat pelaksana tentang pendokumentasian asuhan keperawatan, variabel

motivasi, variabel sikap perawat sedangkan variabel dependennya adalah kinerja

perawat pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Penelitian ini

akan menganalisis apakah ketiga variabel independen tersebut mempengaruhi

variabel dependen dalam penelitian ini dan menentukan variabel independen

mana yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen tersebut.


12

Kerangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 1.1
Kerangka Pemikiran
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Perawat Dalam
Melaksanakan Pendokumentasi Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat
Inap RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi

Pengetahuan Perawat
Pelaksana Tentang
Pendokumentasian
Asuhan Keperawatan Kinerja Perawat Pelaksana
Motivasi Perawat Dalam Melaksanakan
Pelaksana Pendokumentasian
Asuhan Keperawatan
Sikap Perawat Pelaksana
Keterangan :

= Faktor yang di teliti

= Pengaruh

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis di dalam suatu penelitian pada hakekatnya adalah dugaan

sementara terhadap terjadinya hubungan variabel yang akan diteliliti

(Notoatmodjo,2010). Setelah melalui pembuktian dari hasil penelitian maka

hipotesis ini dapat benar atau salah, dapat diterima atau di tolak

Hipotesis dalam penelitian ini :

1. Ada pengaruh pengetahuan perawat pelaksana tentang pendokumentasian

asuhan keperawatan terhadap kinerja perawat dalam melaksanakan


13

pendokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD R.

Syamsudin, SH Kota Sukabumi.

Bentuk Hipotesis :

Ho : Ada pengaruh pengetahuan perawat pelaksana tentang

pendokumentasian asuhan keperawatan terhadap kinerja perawat

dalam melaksanakan pendokumentasi asuhan keperawatan di ruang

rawat inap RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi.

H1 : Tidak ada pengaruh pengetahuan perawat pelaksana tentang

pendokumentasian asuhan keperawatan terhadap kinerja perawat

pelaksana dalam melaksanakan pendokumentasi asuhan keperawatan

di ruang rawat inap RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi.

2. Ada pengaruh motivasi perawat pelaksana terhadap kinerja perawat

pelaksana dalam melaksanakan pendokumentasi asuhan keperawatan di

ruang rawat inap RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi.

Bentuk Hipotesis :

Ho : Ada pengaruh motivasi perawat pelaksana terhadap kinerja perawat

pelaksana dalam melaksanakan pendokumentasi asuhan keperawatan

di ruang rawat inap RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi.

H1 : Tidak ada pengaruh motivasi perawat pelaksana terhadap kinerja

perawat pelaksana dalam melaksanakan pendokumentasi asuhan

keperawatan di ruang rawat inap RSUD R. Syamsudin, SH Kota

Sukabumi.
14

3. Ada pengaruh sikap perawat pelaksana terhadap kinerja perawat pelaksana

dalam melaksanakan pendokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat

inap RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi.

Bentuk Hipotesis :

Ho : Ada pengaruh sikap perawat pelaksana terhadap kinerja perawat

pelaksana dalam melaksanakan pendokumentasi asuhan keperawatan

di ruang rawat inap RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi.

H1 : Tidak ada pengaruh sikap perawat pelaksana terhadap kinerja

perawat pelaksana dalam melaksanakan pendokumentasi asuhan

keperawatan di ruang rawat inap RSUD R. Syamsudin, SH Kota

Sukabumi.

Anda mungkin juga menyukai