Metabolisme Karbohidrat
Disusun Oleh :
Ayu Putri Ananda
Nim : 14201003
1. Monosakarida :
Merupakan KH yang molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan
cara hidrolisis menjadi KH lain.
Monosakarida paling sederhana ialah gliseraldehida (aldosa paling sederhana) dan dihidroksiaseton (ketosa paling
sederhana).
Gliseraldehid dapat disebut aldotriosa karena terdiri 3 atom karbon dan gugus aldehid. Sedangkan
dihidroksiaseton dinamakan ketotriosa karena terdiri atas tiga atom karbon dan punya gugus keton.
- Glukosa
Merupakan aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa, karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi
kekanan.
Banyak terdapat pada buah-buahan dan madu lebah.
Pada manusia normal terdapat glukosa sekitar 70-100mg tiap 100ml darah. Dapat bertambah setelah kita makan
yang mengandung karbohidrat, kira-kira 2 jam setelah itu akan kembali ke keadaan semula.
Pada penderita diabetes melitus glukosa darah akan meningkat lebih dari 130mg/100ml darah.
- Fruktosa
suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi kekiri dan karenanya disebut levulosa.
Memiliki rasa lebih manis daripada glukosa. Dan lebih manis daripada gula tebu atau sukrosa.
Dapat dibedakan dari glukosa dengan pereaksi seliwanoff yaitu larutan resorsinol (1,3 dihidroksi-benzena) dalam
HCl. Pereaksi seliwanoff khas untuk menunjukkan ketosa.
Fruktosa berikatan dengan glukosa menghasilkan sukrosa, yaitu gula yang digunakan sehari-hari sebagai pemanis,
asalnya dari tebu atau bit.
- Galaktosa
Jarang sekali terdapat di alam.
Berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa yaitu gula yang terdapat dalam susu.
Rasanya kurang manisdaripada glukosa dan kurang larut dalam air.
Memutar bidang cahaya terpolarisasi kekanan.
- Pentosa
Contohnya arabinosa, xilosa, ribosa dan 2-deoksiribosa.
Arabinosa merupakan gom arab yang diperoleh dengan cara hidrolisis.
Xilosa berasal dari jerami atau kayu dengan proses hidrolisis.
Ribosa dan deoksiribosa merupakan komponen asam nukleat diperoleh dengan cara hidrolisis.
2. Oligosakarida
Terdiri atas beberapa molekul monosakarida:
Sukrosa
Selain pada tebu dan bit, terdapat pada nanas dan wortel.
Dengan hidrolisis sukrosa akan terpecah menghasilkan glukosa dan fruktosa.
Memiliki sifat memutar cahaya terpolarisasi kekanan.
Laktosa
Dengan hidrolisis akan menghasilkan D-galaktosa dan D-glukosa, sehingga disebut disakarida.
Dalam susu terdapat laktosa yang disebut gula susu.
Pada wanita masa laktasi, laktosa kadang-kadang terdapat dalam urine dengan konsentrasi rendah.
Bila dihidrolisis dan dipanaskan dengan asam nitrat akan terbentuk asam musat.
Maltosa
Hasil antara dalam proses hidrolisis amilum dengan asam maupun dengan enzim.
Dalam tubuh amilum mengalami hidrolisis menjadi maltosa oleh enzim amilase.
Rafinosa
Trisakarida terdiri atas 3 molekul monosakarida yang berikatan, yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa.
Terdapat dalam bit dan tepung biji kapas.
Stakiosa
Merupakan tetrasakarida.
Dengan hidrolisis menghasilkan 2 molekul galaktosa, 1 molekul glukosa dan 1 molekul fruktosa.
3. Polisakarida
Amilum
Amilum disebut pati, terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian.
Amilum terdiri 2 macam polisakarida yaitu amilosa, dan amilopektin.
Glikogen
Pada tubuh glikogen terdapat dalam hati dan otot.
Hati sebagai tempat pembentukan glikogen dari glukosa.
Bila kadar glukosa dalam darah meningkat, sebagian diubah menjadi glikogen sehingga kadar glukosa dalam
darah normal kembali.
Sebaliknya bila kadar glukosa menurun, glikogen diuraikan menjadi glukosa kembali, sehingga kadar glukosa
dalam darah menjadi normal kembali.
Dekstrin
Merupakan hasil antara pada proses hidrolisis amilum sebelum terbentuk maltosa.
Selulosa
Terdapat dalam tumbuhan sebagai bahan pembentuk dinding sel.
4. Mukopolisakarida
• Derivat monosakarida yang membentuk mukopolisakarida ialah asam amino dan asam uronat.
Pembentukan Osazon
Semua karbohidrat yang memiliki gugus aldehida atau keton bebas akan membentuk osazon bila dipanaskan
bersama fenilhidrazin.
Osazon berbentuk kristal, mempunyai titik lebur yang khas.
Pembentukan Ester
Adanya gugus hidroksil memungkinkan terjadinya ester bila direaksikan dengan asam.
Ester yang penting dalam tubuh kita yaitu α-D-glukosa-6-fosfat dan α-D-fruktosa-1-6-difosfat.
Kedua jenis ester ini terjadi dari reaksi monosakarida dengan adenosintrifosfat (ATP) dengan bantuan enzim.
Proses esterifikasi dengan asam fosfat yang berlangsung dalam tubuh kita disebut fosforilasi.
Pembentukan Glikosida
Bila glukosa direaksikan dengan metil alkohol, akan menghasilkan 2 senyawa. Senyawa yang terbentuk adalah
suatu asetal dan secara umum disebut dengan glikosida.
Ikatan yang terjadi antara gugus metil dengan monosakarida disebut ikatan glikosida. Sedangkan gugus –OH yang
bereaksi disebut gugus –OH glikosidik.
Glikosida banyak terdapat pada tumbuhan. Bagian yang bukan KH dalam glikosida berupa metil alkohol, gliserol
dan sterol.
Glikogenesis : Suatu proses pembentukan glikokenyang bersumber dari glukosa. Peningkatan gula darah yang terjadi akan
memicu pankreas untuk menseksresikan hormon insulin yang menstimulasi penyimpanan glukosa dalam bentuk glikogen di
dalam hati dan otot.
Glukoneogenesis : Proses sintesis atau pembentukan glukosa dari sumber bukan karbohidrat yang terjadi pada korteks
ginjal
Metabolisme Xenobiotik : senyawa asing yang tidak dibutuhkan oleh tubuh sehingga perlu didetoksifikan atau
dinetralkan. Proses penetralan in dilakukan dengan penghancuran zat kimia dan logam berbahaya dari dalam
( dihasilkan oleh tubuh ) maupun luar tubuh ( diperoleh dari makanan dan lingkungan )
Fase Metabolisme Xenobiotik
1.Fase Hidroksilasi
Adalah :Fase mengubah Xenobiotik aktif menjadi inaktif,oleh enzim mona oksidase atau sitokrom P4SO.
• Enzim sitokrom P4SO terdapat banyak di reticulum endoplasma
• Fungsi enzim ini adalah sebagai katalistor perubahan hydrogen ( H ) pada xenobiotik menjadi gugus hidroksil
( OH )
2. Fase Konjugasi
• Adalah fase mereaksikan xenobiotik inaktif dengan zat kimia tertentu dalam tubuh menjadi zat yang larut
sehingga mudah diekskresikan baik lewat empedu maupun urine
Respon metabolisme xenobiotik dapat menguntungkan karena metabolit yang dihasilkan menjadi zat yang polar sehingga
dapat diekskresikan ke luar tubuh