Anda di halaman 1dari 288

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN


PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN

Matematika

Dicky Susanto, dkk

i
SMA/SMK Kelas X
Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Dilindungi Undang-Undang.

Disclaimer: Buku ini disiapkan oleh Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan buku
pendidikan yang bermutu, murah, dan merata sesuai dengan amanat dalam UU No. 3 Tahun
2017. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Buku ini merupakan dokumen hidup yang
senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan
dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis
atau melalui alamat surel buku@kemdikbud.go.id diharapkan dapat meningkatkan kualitas
buku ini.

Matematika untuk SMA/SMK Kelas X

Penulis
Dicky Susanto, Theja Kurniawan, Savitri K. Sihombing, Eunice Salim, Marianna Magdalena
Radjawane, Ummy Salmah, Ambarsari Kusuma Wardani

Penelaah
Sunardi dan Azhary Masta

Penyelia
Pusat Kurikulum dan Perbukuan

Ilustrator
Faris M. Naufal

Penyunting
Tri Hartini

Penata Letak (Desainer)


M. Firdaus Jubaedi

Penerbit
Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Kebudayaan
Jalan Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta Pusat

Cetakan pertama, 2021


ISBN 978-602-244-525-8 (Jilid Lengkap)
ISBN 978-602-244-526-5 (Jilid 1)

Isi buku ini menggunakan huruf Minion Pro 11/15 pt, Robert Slimbach
xviii, 270 hlm.: 17,6 x 25 cm.
Kata Pengantar
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan
Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mempunyai
tugas penyiapan kebijakan teknis, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan pengembangan kurikulum serta pengembangan, pembinaan, dan
pengawasan sistem perbukuan. Pada tahun 2020, Pusat Kurikulum dan Perbukuan
mengembangkan kurikulum beserta buku teks pelajaran (buku teks utama) yang
mengusung semangat merdeka belajar. Adapun kebijakan pengembangan kurikulum
ini tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 958/P/2020 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.
Kurikulum ini memberikan keleluasan bagi satuan pendidikan dan guru untuk
mengembangkan potensinya serta keleluasan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan
kemampuan dan perkembangannya. Untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum
tersebut, diperlukan penyediaan buku teks pelajaran yang sesuai dengan kurikulum
tersebut. Buku teks pelajaran ini merupakan salah satu bahan pembelajaran bagi
siswa dan guru.
Pada tahun 2021, kurikulum ini akan diimplementasikan secara terbatas di
Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan. Hal ini sesuai dengan Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1177 Tahun 2020 tentang Program
Sekolah Penggerak. Tentunya umpan balik dari guru dan siswa, orang tua, dan
masyarakat di Sekolah Penggerak sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
kurikulum dan buku teks pelajaran ini.
Selanjutnya, Pusat Kurikulum dan Perbukuan mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan buku ini mulai dari penulis,
penelaah, reviewer, supervisor, editor, ilustrator, desainer, dan pihak terkait lainnya
yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga buku ini dapat bermanfaat untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.

Jakarta, Juni 2021


Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan,

Maman Fathurrohman, S.Pd.Si., M.Si., Ph.D.


NIP 19820925 200604 1 001

iii
Prakata
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
dalam menyelesaikan penulisan buku siswa ini. Buku ini disusun untuk memenuhi
Capaian Pembelajaran Fase E untuk SMA/MA Kelas X sesuai dengan Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 958/P/2020 tentang
Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah.
Matematika sering kali dianggap pelajaran yang abstrak, sulit, dan kurang relevan
dalam kehidupan. Padahal pada hakikatnya, banyak konsep dan prinsip matematika
justru muncul di alam dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Harapan kami,
buku ini dapat mengubah mispersepsi mengenai matematika dengan menggunakan
pendekatan yang lebih kontekstual melalui permasalahan kehidupan nyata dan
melibatkan siswa secara aktif dalam bereksplorasi dengan pertanyaan penuntun.
Sebagian besar pembelajaran matematika dalam buku ini diupayakan menarik
perhatian dan minat siswa sehingga “tidak merasa sedang belajar matematika”. Siswa
akan diajak untuk berpikir kritis dan kreatif untuk mengembangkan keterampilan
berpikir aras tinggi (HOTS). Selain itu, di banyak kesempatan siswa akan berdiskusi,
berkomunikasi, bekerja sama, dan menggunakan teknologi dalam menyelesaikan
permasalahan sehingga mengasah kemampuan sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila
dan keterampilan abad ke-21.
Kami menghaturkan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu mewujudkan buku ini, khususnya para penelaah, yaitu Prof. Dr. Sunardi,
M.Pd. (Universitas Negeri Jember) dan Dr. Al Azhary Masta, M.Si. (Universitas
Pendidikan Indonesia) untuk bimbingan dan masukan yang berharga dari awal
sampai akhir proses penulisan.
Akhir kata, kami berharap buku ini bermanfaat bagi pembelajaran matematika
SMA/MA Kelas X, dan semakin banyak siswa yang mulai menyenangi matematika
dan merasakan manfaat belajar matematika.
Selamat bermatematika!

Jakarta, Februari 2021


Tim Penulis

iv
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................. iii
Parakata........................................................................................................................ iv
Daftar Isi....................................................................................................................... v
Daftar Gambar............................................................................................................. viii
Daftar Tabel ................................................................................................................. xii
Petunjuk Penggunaan Buku....................................................................................... xiii

Bab 1 Eksponen dan Logaritma


A. Eksponen........................................................................................ 3
1. Definisi Eksponen........................................................................... 5
2. Sifat-sifat Eksponen........................................................................ 6
3. Fungsi Eksponen............................................................................. 9
a. Pertumbuhan Eksponen........................................................... 11
b. Peluruhan Eksponen................................................................. 16
4. Bentuk Akar..................................................................................... 19
a. Hubungan Bilangan Pangkat dan Akar.................................. 19
b. Merasionalkan Bentuk Akar.................................................... 20
B. Logaritma........................................................................................ 22
1. Definisi Logaritma.......................................................................... 24
2. Sifat-sifat Logaritma........................................................................ 25

Bab 2 Barisan dan Deret


A. Barisan............................................................................................ 36
1. Barisan Aritmetika.......................................................................... 36
2. Barisan Geometri............................................................................ 41
B. Deret................................................................................................ 46
1. Deret Aritmetika............................................................................. 47
2. Deret Geometri............................................................................... 50
3. Deret Geometri Tak Hingga.......................................................... 54

Bab 3 Vektor dan Operasinya


A. Terminologi, Notasi dan Jenis Vektor....................................... 64
1. Panjang dan Arah Vektor............................................................... 67

v
2. Vektor Negatif atau Vektor Lawan................................................ 67
3. Vektor Ekuivalen (Vektor yang Sama)......................................... 68
B. Vektor dan Sistem Koordinat..................................................... 72
1. Vektor Berdimensi Dua pada Sistem Koordinat......................... 74
2. Komponen-Komponen Vektor...................................................... 75
3. Vektor-Vektor Ekuivalen pada Sistem Koordinat Kartesius...... 75
4. Vektor Berdimensi Tiga pada Sistem Koordinat Kartesius....... 76
5. Vektor Kolom dan Vektor Baris.................................................... 77
6. Vektor Satuan dari Suatu Vektor................................................... 78
7. Vektor Posisi.................................................................................... 78
8. Vektor Berkebalikan....................................................................... 79
C. Operasi Vektor.............................................................................. 82
1. Penjumlahan Vektor....................................................................... 82
a. Penjumlahan Dua Vektor dengan Metode Segitiga ............. 84
b. Penjumlahan Dua Vektor dengan Metode Jajar Genjang.... 84
c. Penjumlahan dengan Metode Poligon.................................... 85
d. Penjumlahan Vektor secara Komponen................................. 86
2. Pengurangan Vektor....................................................................... 87
3. Perkalian Skalar dengan Vektor.................................................... 89

Bab 4. Trigonometri
A. Perbandingan Trigonometri........................................................ 98
1. Penamaan Sisi Segitiga Siku-siku.................................................. 100
2. Satu Jenis Perbandingan Trigonometri: tan θ............................. 102
3. Kegunaan Perbandingan Trigonometri tan θ.............................. 103
B. Pemanfaatan Perbandingan Trigonometri.............................. 110
1. Perbandingan Trigonometri di Piramida..................................... 112
2. Tiga Serangkai Perbandingan Trigonometri............................... 115
3. Sudut Istimewa Perbandingan Trigonometri.............................. 116

Bab 5. Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear


A. Sistem Persamaan Linear........................................................... 126
B. Sistem Pertidaksamaan Linear.................................................. 135

vi
Bab 6. Fungsi Kuadrat
A. Karakteristik Fungsi Kuadrat..................................................... 147
B. Mengonstruksi Fungsi Kuadrat................................................. 161
C. Menyelesaikan Masalah dengan Fungsi Kuadrat.................. 166

Bab 7. Statistika
A. Histogram....................................................................................... 176
B. Frekuensi Relatif........................................................................... 181
C. Ukuran Pemusatan....................................................................... 186
1. Modus dan Median......................................................................... 186
2. Mean (Rerata atau Rata-rata)........................................................ 189
3. Penggunaan Ukuran Pemusatan................................................... 190
a. Mean/Rata-rata Data Kelompok............................................. 191
b. Median dan Kelas Modus Data Kelompok............................ 194
D. Ukuran Penempatan (Measure of Location)........................... 195
1. Kuartil Data Tunggal...................................................................... 195
2. Kuartil Data Kelompok.................................................................. 198
3. Persentil Data Kelompok............................................................... 199
E. Ukuran Penyebaran...................................................................... 205
1. Jangkauan Inter Kuartil.................................................................. 205
2. Varian dan Simpangan Baku Data Tunggal................................. 207
3. Varian dan Simpangan Baku Data Kelompok............................. 209

Bab 8. Peluang
A. Distribusi Peluang......................................................................... 217
B. Aturan Penjumlahan..................................................................... 225
1. Dua Kejadian A dan B Saling Lepas............................................. 227
2. Dua Kejadian A dan B Tidak Saling Lepas.................................. 228

Indeks............................................................................................................................ 237
Glosarium..................................................................................................................... 239
Daftar Pustaka.............................................................................................................. 242
Sumber Gambar........................................................................................................... 244
Biodata Pelaku Perbukuan......................................................................................... 247

vii
Daftar Gambar
Gambar 1.1 Grafik Eksponensial Penyebaran Covid-19................................... 2
Gambar 1.2 Pembelahan Bakteri.......................................................................... 2
Gambar 1.3 Grafik Fungsi f(x) = 3x.................................................................. 11
Gambar 1.4 Grafik Fungsi f(x) = 30.(2x ) ......................................................... 13
Gambar 1.5 Grafik Fungsi Peluruhan Eksponen................................................ 16
Gambar 1.6 Grafik Hubungan Sedekah dan Rezeki........................................... 19
Gambar 2.1 Meja Segi Empat dengan Empat Kursi........................................... 35
Gambar 2.2 Dua Meja Segi Empat Disatukan..................................................... 36
Gambar 2.3 Gedung Pertunjukan Seni................................................................ 37
Gambar 2.4 Kertas Dilipat Satu Kali..................................................................... 41
Gambar 2.5 Pembelahan pada Bakteri................................................................. 42
Gambar 2.6 Siswa SMA Saling Berjabat Tangan................................................. 46
Gambar 2.7 Carl Friedrich Gauss......................................................................... 47
Gambar 2.8 Lintasan Bola...................................................................................... 54
Gambar 3.1 Petunjuk Lokasi dengan Arah.......................................................... 62
Gambar 3.2 Petunjuk Lokasi dengan Arah dan Jarak........................................ 62
Gambar 3.3 Sistem Koordinat Kartesius.............................................................. 63
Gambar 3.4 Prediksi Kecepatan Lempeng Bumi................................................ 64
Gambar 3.5 Cara Mengukur Sudut...................................................................... 65
Gambar 3.6 Vektor dan Notasi.............................................................................. 66
Gambar 3.7 Besar dan Arah Vektor...................................................................... 67
Gambar 3.8 Vektor Negatif dan Vektor Lawan................................................... 67
Gambar 3.9 Vektor-Vektor Ekuivalen.................................................................. 69
Gambar 3.10 Posisi Pesawat Terbang dalam Sistem Koordinat Kartesius......... 72
Gambar 3.11 Menentukan Rute dengan Aplikasi................................................. 74
Gambar 3.12 Vektor Berdimensi Dua ................................................................... 74
Gambar 3.13 Panjang Vektor Berdimensi Dua ................................................... 75
Gambar 3.14 Vektor AB dan Komponen-Komponennya................................... 75
Gambar 3.15 Dua Vektor Kecepatan Ekuivalen.................................................... 75
Gambar 3.16 Dua Vektor Ekuivalen pada Sistem Koordinat.............................. 76
Gambar 3.17 Sistem Koordinat dengan Jari-Jari .................................................. 76
Gambar 3.18 Vektor Berdimensi Tiga OP = xi+yj+zk..................................... 76
Gambar 3.19 Panjang Vektor Berdimensi Tiga .................................................... 77
Gambar 3.20 Vektor PQ........................................................................................... 78

viii
Gambar 3.21 Vektor Posisi OA dan OB................................................................. 78
Gambar 3.22 Peta Banjarmasin............................................................................... 82
Gambar 3.23 Perahu Menyeberangi Sungai.......................................................... 83
Gambar 3.24 Penjumlahan Vektor dengan Metode Segitiga .............................. 84
Gambar 3.25 Sifat Komutatif dari Penjumlahan Vektor ..................................... 84
Gambar 3.26 Penjumlahan Dua Vektor dengan Metode Jajar Genjang............ 84
Gambar 3.27 Contoh Penjumlahan Dua Vektor dengan Metode
Jajar Genjang...................................................................................... 85
Gambar 3.28 Penjumlahan Vektor dengan Metode Poligon............................... 86
Gambar 3.29 Sifat Asosiatif Penjumlahan Vektor................................................. 86
Gambar 3.30 Penjumlahan Secara Komponen ................................................... 87
Gambar 3.31 Game Angry Bird............................................................................. 87
Gambar 3.32 Pengurangan Vektor dalam Game................................................. 88
Gambar 3.33 Pengurangan Dua Vektor................................................................. 88
Gambar 3.34 Pengurangan Dua Vektor secara Komponen................................. 89
Gambar 3.35 Peta Pulau Bali................................................................................... 90
Gambar 3.36 Palimanan-Pejagan ........................................................................... 90
Gambar 3.37 Perkalian Skalar dengan Vektor....................................................... 91
Gambar 4.1 Theodolit............................................................................................. 96
Gambar 4.2 Menggunakan Theodolit.................................................................. 96
Gambar 4.3 Teorema Pythagoras.......................................................................... 97
Gambar 4.4 Pohon dan Penggaris......................................................................... 97
Gambar 4.5 Segitiga Sebangun 1........................................................................... 98
Gambar 4.6 Segitiga Sebangun 2........................................................................... 98
Gambar 4.7 Bayangan Tiga Orang........................................................................ 99
Gambar 4.8 Sisi Depan........................................................................................... 101
Gambar 4.9 Sisi Samping....................................................................................... 101
Gambar 4.10 Sisi Miring.......................................................................................... 101
Gambar 4.11 Contoh Bayangan.............................................................................. 101
Gambar 4.12 Segitiga dengan Sisi XYZ.................................................................. 101
Gambar 4.13 Tangen di Segitiga.............................................................................. 102
Gambar 4.14 Segitiga-Segitiga Sebangun dari Bayangan Tiga Orang............... 103
Gambar 4.15 Sudut Elevasi dan Sudut Depresi..................................................... 109
Gambar 4.16 Clinometer Sederhana...................................................................... 110
Gambar 4.17 Piramida di Mesir.............................................................................. 110
Gambar 4.18 Tinggi dan Jari-jari Piramida........................................................... 111
Gambar 4.19 Membuat Replika Piramida............................................................. 112

ix
Gambar 4.20 Membuat Lorong Bawah Tanah...................................................... 112
Gambar 4.21 Permasalahan Layang-layang........................................................... 113
Gambar 4.22 Sinus 30 Derajat................................................................................ 116
Gambar 4.23 Cosinus 43 Derajat............................................................................ 116
Gambar 4.24 Tangen 55 Derajat.............................................................................. 116
Gambar 4.25 Jam Gadang........................................................................................ 122
Gambar 4.26 Jembatan Youtefa............................................................................... 122
Gambar 5.1 Grafik Sistem Persamaan Linear Permasalahan Harga
Pensil dan Buku................................................................................. 126
Gambar 5.2 Bola Basket......................................................................................... 127
Gambar 5.3 Grafik Sistem Persamaan Linear dengan Tiga Variabel............... 131
Gambar 5.4 Timbangan Dua Lengan................................................................... 135
Gambar 5.5 Lomba Balap Karung........................................................................ 137
Gambar 6.1 Lintasan Bola Basket......................................................................... 144
Gambar 6.2 Grafik Fungsi Kuadrat....................................................................... 145
Gambar 6.3 Lintasan Mobil................................................................................... 147
Gambar 6.4 Lintasan Bola...................................................................................... 149
Gambar 6.5 Plot titik pada grafik fungsi f(x) = x 2 ......................................... 149
Gambar 6.6 Grafik fungsi f(x) = x 2 ................................................................. 149
Gambar 6.7 Dua Jenis Grafik Fungsi Kuadrat dengan Tanda a Berbeda........ 151
Gambar 6.8 Fungsi Kuadrat dengan c Berbeda ............................................... 152
Gambar 6.9 Lintasan Air Selang........................................................................... 155
Gambar 6.10 Struktur Jembatan............................................................................. 156
Gambar 6.11 Struktur Jembatan............................................................................. 156
Gambar 6.12 Karakteristik Fungsi Kuadrat........................................................... 157
Gambar 6.13 Titik Potong dengan Sumbu x......................................................... 158
Gambar 6.14 Busur Panah sebagai Fungsi Kuadrat.............................................. 161
Gambar 6.15 Grafik fungsi kuadrat yang melalui
K (-1,0), L(0,-3), dan M(1,-4).......................................................... 162
Gambar 7.1 Histogram Penggunaan HP oleh Siswa SMA................................ 176
Gambar 7.2 Diagram Batang Merek HP yang Digunakan Siswa SMA........... 176
Gambar 7.3 Tampilan Data yang Sama Menggunakan Dua Histogram
yang Berbeda...................................................................................... 177
Gambar 7.4 Diagram Batang Waktu yang Ditempuh Peserta Lintas
Alam Olimpiade 1998....................................................................... 178
Gambar 7.5 Histogram Hasil Nilai Ulangan Matematika................................. 181

x
Gambar 7.6 Perbandingan Diagram Lingkaran Siswa Laki-Laki
dan Perempuan.................................................................................. 184
Gambar 7.7 Diagram Batang Ganda Waktu Akhir Pekan Siswa...................... 184
Gambar 7.8 Diagram Batang Buatan Dani.......................................................... 185
Gambar 7.9 Line Plot Ukuran Sepatu................................................................... 188
Gambar 7.10 Letak Kuartil dan Persentil dalam Kelompok Data...................... 196
Gambar 7.11 Letak Q1 dan Q2 dalam Kelompok Data n = 20.......................... 196
Gambar 7.12 Letak Kuartil dalam Kelompok Data n = 20................................. 197
Gambar 8.1 Berbagai Permainan Papan (Board Game).................................... 217
Gambar 8.2 Gambar Uang Logam dengan Dua Sisinya.................................... 223
Gambar 8.3 Perbincangan Siswa Mengenai Peluang.......................................... 224
Gambar 8.4 Diagram Venn untuk Dua Kejadian............................................... 227
Gambar 8.5 Dadu Berbentuk Limas Segitiga...................................................... 230
Gambar 8.6 Jaring-Jaring Berbagai Dadu............................................................ 232
Gambar 8.7 Gambar Dadu Berbentuk Oktahedral............................................ 234

xi
Daftar Tabel
Tabel 1.1 Bentuk Eksponen................................................................................... 6
Tabel 1.2 Penularan Virus di Beberapa Fase....................................................... 10
Tabel 1.3 Pertumbuhan Koloni Bakteri................................................................ 22
Tabel 1.4 Contoh Bentuk Eksponen dan Bentuk Logaritma............................ 24
Tabel 2.1 Banyak Meja dan Kursi.......................................................................... 36
Tabel 2.2 Jumlah Lipatan Kertas dan Bagian Sama Besar yang Terbentuk..... 41
Tabel 2.3 Banyak Jabat Tangan yang Terjadi di Kelas........................................ 47
Tabel 2.4 Jumlah Pasien Terinfeksi Covid-19 dalam Waktu 5 Bulan............... 51
Tabel 2.5 Proses Menemukan Kembali Rumus Jumlah Deret Geometri........ 51
Tabel 3.1 Besar dan Arah Kecepatan Lempeng Bumi........................................ 66
Tabel 5.1 Contoh Sistem Persamaan Linear dengan Banyaknya
Solusi yang Berbeda-beda..................................................................... 130
Tabel 6.1 Nilai x dan y untuk fungsi f(x) = x 2................................................. 149
Tabel 6.2 Penghematan Bahan Bakar Terhadap Kelajuan Mobil...................... 166
Tabel 7.1 Frekuensi Banyaknya Pasien Baru Covid-19...................................... 174
Tabel 7.2 Tabel Distribusi Frekuensi Catatan Waktu Atlet................................ 180
Tabel 7.3 Waktu yang Dihabiskan Siswa di Akhir Pekan.................................. 183
Tabel 7.4 Data Penjualan Sepatu di Toko A......................................................... 187
Tabel 7.5 Distribusi Frekuensi Data Kelompok Penjualan Sepatu
di Toko A................................................................................................. 185
Tabel 7.6 Tabel Frekuensi Data Tunggal Penjualan Sepatu di Toko A............. 192
Tabel 7.7 Tabel Frekuensi Data Kelompok Diameter Pohon Borneo
di Daerah A............................................................................................. 193
Tabel 7.8 Perbandingan Mean, Range dan Jangkauan Interkuartil
Antara Kelompok Pertama dan Kedua................................................ 206
Tabel 7.9 Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompok Durasi Baterai HP....... 209
Tabel 8.1 Ruang Sampel untuk Kejadian Melempar Dadu Merah
dan Dadu Putih...................................................................................... 218
Tabel 8.2 Distribusi Peluang untuk Jumlah Dua Dadu...................................... 222
Tabel 8.3 Distribusi Peluang untuk Jumlah Gambar pada Uang Logam......... 223
Tabel 8.4 Jumlah Siswa Sesuai dengan Moda Transportasi yang
Digunakan ke Sekolah pada Hari Ini................................................... 225
Tabel 8.5 Jumlah Siswa sesuai dengan Moda Transportasi yang
Dapat Digunakan ke Sekolah............................................................... 226

xii
Petunjuk Penggunaan Buku
Pembuka Bab

Kalian menemukan pembuka bab sebagai bagian paling awal dari bab yang
memberikan gambaran besar mengenai topik yang akan dipelajari. Ada rasionalisasi
dalam bab sehingga timbul minat dan motivasi kalian untuk mempelajari ide utama
atau ide besar yang menghubungkan konsep-konsep.

Pertanyaan Pemantik

Kalian menemukan bagian ini pada awal bab karena merupakan pertanyaan yang
menuntun pemahaman materi dan pengembangannya sepanjang pembelajaran bab
tersebut. Kalian akan menemukan kedalaman dan keluasan dari materi pelajaran
tersebut melalui pertanyaan tersebut.

Kata Kunci

Kata atau konsep yang merupakan kunci untuk dihubungkan dengan kata atau
konsep lain. Pemahaman terhadap kata kunci menolong kalian untuk mengaitkan
konsep yang satu dengan konsep lainnya.

xiii
Peta Konsep

Peta konsep yang terdapat pada awal bab merupakan diagram yang menunjukkan
hubungan antarkonsep yang terdapat dalam setiap bab. Kalian perlu mencermati peta
konsep ini untuk mendapatkan gambaran yang luas tentang isi bab tersebut.

Pengalaman Belajar

Terdapat pada awal bab yang menjadi arahan tercapainya kompetensi setelah
mempelajari bab tersebut. Pengalaman belajar menolong kalian untuk memonitor
perkembangan belajar kalian dalam bab tersebut yang akan dihubungkan dengan
refleksi pada akhir pembahasan.

Ayo Bereksplorasi

Ayo Bereksplorasi

Kalian melakukan kegiatan ini untuk menyelidiki konsep matematika yang berkaitan
dengan pembahasan materi. Eksplorasi selalu dilakukan sebelum kalian mendalami
konsep matematika beserta aplikasinya.

xiv
Ayo Berpikir Kritis

Ayo Berpikir Kritis

Kalian berpikir kritis jika kalian dapat menganalisis informasi untuk mengambil
kesimpulan atau menilai suatu hal dengan tepat. Keterampilan ini perlu kalian latih
terus-menerus karena merupakan salah satu dari keterampilan abad ke-21.

Ayo Berpikir Kreatif

Ayo Berpikir Kreatif

Kalian berpikir kreatif jika kalian dapat membuat ide atau alternatif solusi yang baru
yang berbeda dari hal umum.

Ayo Mencoba

Ayo Mencoba

Kalian diharapkan dapat mengerjakan soal atau kegiatan sejenis setelah diberikan
penjelasan penyelesaian satu atau lebih dari satu soal.

Penguatan Karakter

Penguatan Karakter

Kalian diharapkan dapat menghayati dan menerapkan karakter-karakter profil


Pancasila yang perlu dipupuk sepanjang hayat dalam kegiatan pembelajaran serta
kehidupan sehari-hari.

Ayo Berdiskusi

Ayo Berdiskusi

Bertukar pikiran dengan teman-teman dan menyatakan gagasan merupakan kegiatan


yang bermanfaat untuk memperdalam pengetahuan sehingga dapat menyelesaikan
masalah atau menjawab pertanyaan.

xv
Hint

i Hint

Petunjuk untuk kalian gunakan dalam pemecahan masalah. Baca dan gunakan bagian
ini jika kalian mengalami kendala saat mencari solusi dari sebuah masalah.

Tahukah Kalian?

? Tahukah Kalian?

Kalian mendapatkan informasi tambahan yang berkaitan dengan materi yang sedang
kalian pelajari yang merupakan aplikasi matematika dalam suatu fenomena atau
peristiwa.

Ayo Berefleksi

Ayo Berefleksi

Merenungkan dan melihat kembali secara evaluatif dan mendalam apa yang sudah
dipelajari, membandingkannya, dan menarik pelajaran atau kesimpulan sederhana.

Ayo Mengingat Kembali

Ayo Mengingat Kembali

Apa yang telah kalian pelajari di SMP berhubungan dengan apa yang akan kalian
pelajari di kelas 10. Kalian akan lebih mudah memahami materi pelajaran kelas 10
dengan pengetahuan yang telah dipelajari di SMP.

Ayo Bekerja Sama

Ayo Bekerja Sama

Bekerja sama merupakan salah satu bentuk dari bergotong royong. Kalian bekerja
sama untuk menyelesaikan masalah atau menjawab pertanyaan matematika sehingga

xvi
pemahaman kalian terhadap materi pelajaran lebih baik lagi. Selain itu, bekerja sama
memerlukan saling memahami dan menghargai satu sama lain.

Ayo Menggunakan Teknologi

Ayo Menggunakan Teknologi

Teknologi memudahkan kalian untuk menyelesaikan masalah atau pekerjaan


matematika. Kalian dapat memanfaatkan kalkulator dan berbagai aplikasi untuk
mengerjakan tugas kalian. Kalian memilih teknologi yang sesuai dengan kebutuhan
kalian.

Contoh Soal

Bagian ini diberikan untuk membantu pemahaman kalian atas konsep yang dipelajari.
Perhatikan contoh soal dan kaitkan dengan penjelasan sebelumnya agar kalian
merasakan manfaat bagian tersebut.

Latihan

Kalian mengerjakan soal-soal dengan tiga jenis tingkat kesulitan, yaitu dasar,
menengah, dan tinggi. Pertanyaan pada tingkat dasar berupa jawaban pendek
yang menguji pemahaman konsep dan keterampilan dasar. Tingkat menengah
berupa permasalahan yang lebih terstruktur, sedangkan tingkat tinggi merupakan
permasalahan aplikasi dan keterampilan aras tinggi (HOTS).

xvii
Uji Kompetensi

Terdapat pada akhir bab, merupakan sarana bagi kalian untuk mengukur pencapaian
kalian dalam topik bab. Kalian dapat mengerjakan sejumlah soal yang bervariasi
dari yang sederhana hingga yang kompleks. Selain itu, soal dapat berupa hitungan
ataupun pemahaman konsep.

Materi Pengayaan/Proyek

Kegiatan yang dapat digunakan untuk memperluas atau memperdalam wawasan dan
pemahaman atas konsep matematika yang sedang dipelajari. Materi pengayaan dapat
bersifat sebagai pendalaman materi, penerapan dalam bidang teknologi/informatika,
atau kegiatan eksplorasi/proyek.

Refleksi

Pada akhir bab atau subbab, kalian akan diajak memikirkan kembali apa yang sudah
dipelajari dan seberapa dalam/tepat pemahamanmu atas pembelajaran pada bagian
tersebut.

xviii
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia, 2021
Matematika untuk SMA/SMK Kelas X
Bab
Penulis: Dicky Susanto, dkk
ISBN: 978-602-244-526-5

1
Eksponen dan
Logaritma

Pengalaman Belajar
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan
dapat:
1. Mengidentifikasi sifat-sifat eksponen.
2. Mengidentifikasi bentuk akar.
3. Mengidentifikasi fungsi eksponen.
4. Menyelesaikan permasalahan sehari-hari
yang berkaitan dengan fungsi eksponen.
5. Mengidentifikasi sifat-sifat logaritma.
6. Menyelesaikan permasalahan sehari-hari
yang berkaitan dengan logaritma.
1
y
2.000.000

1.800.000

1.600.000

1.400.000

1.200.000

1.000.000

800.000

600.000

400.000

200.000

x
Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des

Gambar 1.1 Grafik Eksponensial Penyebaran Covid-19

Pada tahun 2020, dunia dihadapkan dengan wabah virus Covid-19 yang menyebar
di hampir seluruh negara di dunia. Di Indonesia, kasus penularan Covid-19
masih cukup tinggi dan belum menunjukkan penurunan yang signifikan, bahkan
cenderung naik. Pada awal penularannya, grafik perkembangan penularan Covid-19
digambarkan sebagai bentuk eksponensial. Bentuk eksponensial menggambarkan
situasi peningkatan suatu kuantitas secara pesat pada kurun waktu tertentu. Mengapa
demikian? Bagaimanakah bentuk eksponensial itu?
Selain itu, untuk mengamati pertumbuhan bakteri atau virus, para peneliti
biasanya mengamati berapa banyak bakteri yang akan tumbuh setiap jamnya. Para
peneliti mampu memprediksi berapa banyak bakteri yang akan tumbuh pada jam-
jam tertentu dengan perhitungan matematika atau sebaliknya menentukan waktu
yang dibutuhkan sehingga jumlah bakteri tertentu dapat tumbuh.

Gambar 1.2 Pembelahan Bakteri

Demikian pula untuk memprediksi jumlah penduduk suatu wilayah pada


beberapa tahun kemudian, penghitungan matematika dapat digunakan untuk
menentukannya. Dengan hanya melakukan pengamatan tentu hal tersebut tidaklah
mudah. Diperlukan penghitungan tertentu untuk menentukannya.
Menurut kalian, bagaimana permasalahan-permasalahan tersebut di atas dapat
dipecahkan secara matematis? Eksponen dan logaritma adalah konsep-konsep
matematika yang memiliki peran yang penting untuk menyelesaikan masalah-
masalah seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Bagaimana cara menggunakan

2 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


kedua konsep ini dalam menyelesaikan masalah-masalah seperti di atas? Dan pada
konteks apa lagi kedua konsep tersebut dapat digunakan? Semua akan kalian pelajari
pada bab ini.

Kata Kunci Pertanyaan Pemantik

Eksponen, fungsi 1. Bagaimana menggambarkan bentuk eksponen?


eksponen, bilangan 2. Bagaimana menggambarkan bentuk logaritma?
pokok, pangkat, 3. Apa hubungan antara eksponen dan logaritma?
bentuk akar,
4. Masalah sehari-hari apa yang dapat diselesaikan
logaritma.
dengan eksponen dan logaritma?

Peta Konsep

A. Eksponen
Ayo Mengingat Kembali

Perkalian berulang adalah perkalian yang dilakukan secara berulang dengan faktor
yang sama.
Perhatikan contoh berikut ini.

Bab 1 | Eksponen dan Logaritma 3


1. 2×2×2×2×2×2 ditulis dengan 26
2. 5×5×5×5×5×5×5×5 ditulis dengan 58
3. 15×15×15×15 ditulis dengan 154
4. 7×7×7×7×7×7×7×7×7×7 ditulis dengan 71 0
5. a×a×a×a×a×a×a ditulis dengan a7

Eksplorasi 1.1 Sifat-sifat Eksponen

Ayo Bereksplorasi

Seseorang membawa virus masuk ke wilayah A. Virus tersebut menular ke penduduk


di wilayah tersebut dengan cepat. Setelah diamati, orang yang membawa virus tersebut
sudah menulari 2 orang lainnya. Pada fase selanjutnya, 2 orang yang tertular tersebut
ternyata juga masing-masing menulari 2 orang lainnya. Pada fase berikutnya, 4 orang
pada fase sebelumnya juga menulari masing-masing 2 orang lainnya. Pola penularan
tersebut terus berlangsung, di mana tidak ada orang yang tertular hingga 2 kali.
1. Lengkapilah tabel di bawah ini yang akan memberikan kalian gambaran
penularan virus di setiap fase hingga fase ke-8.
Fase
1 2 3 4 5 6 7 8
Penularan
Banyak orang
2 4 8 ... ... ... ... ...
yang tertular
2. Berapa orang yang tertular virus tersebut pada fase ke-10? Bagaimana kalian
mengetahuinya?
3. Jika banyak fase adalah n, bagaimana merepresentasikan banyak orang yang
tertular pada fase ke-n tersebut? Bagaimana kalian mengetahuinya?
4. Bagaimana hubungan antara fase penularan dan banyaknya orang yang tertular
virus di setiap fasenya?

Ayo Berpikir Kritis

Jika terdapat 250 orang di wilayah tersebut, berapa fase penularan yang
terjadi sehingga 250 orang akan tertular virus tersebut?

4 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


1. Definisi Eksponen
Perhatikan kembali Eksplorasi 1.1 yang sudah kalian lakukan. Antara fase penularan
dan banyaknya orang yang akan tertular pada setiap fasenya memiliki hubungan yang
menarik. Pada Eksplorasi 1.1 kalian menemukan bahwa:
1 = 20
2 = 2 = 21
4 = 2×2 = 22
8 = 2×2×2 = 23
16 = 2×2×2×2 = 24
.
.

m = 2×2×2×2×2×…×2 = 2n
Jadi, banyaknya orang yang tertular pada setiap fase adalah perkalian bilangan 2
sebanyak “fase ke-“ kali.
Jika kalian mencari banyak orang yang tertular pada fase ke-5, maka banyak
orang yang tertular sama dengan 25 = 32 orang.
Jika banyak orang yang tertular pada fase ke-n dinyatakan dengan m, maka
berdasarkan eksplorasi di atas m dapat dinyatakan dalam n sebagai m(n) yaitu:
m(n) = 2n
Bentuk 21 , 22 , 23 , 24 dan 2n ini merupakan bentuk bilangan pangkat. Bilangan
berpangkat akan memudahkan kalian untuk menyederhanakan bentuk perkalian
berulang. Bilangan berpangkat atau disebut juga eksponen didefinisikan sebagai
berikut.

Jika a adalah bilangan real dan n adalah bilangan bulat positif, maka an
menyatakan hasil kali bilangan a sebanyak n faktor dan ditulis dengan
an =

Bab 1 | Eksponen dan Logaritma 5


Bilangan berpangkat dapat dinyatakan dengan

an
pangkat

bilangan pokok

Berikut adalah beberapa definisi penting yang perlu kalian ketahui.

1. Jika a adalah bilangan real dengan a ≠ 0 dan n bilangan bulat positif,


maka

2. Jika a adalah bilangan real dengan a ≠ 0 dan n bilangan bulat positif,


maka adalah bilangan real positif, sehingga
3. Jika a adalah bilangan real dengan a ≠ 0 dan m,n bilangan bulat positif,
maka

2. Sifat-sifat Eksponen
Eksplorasi 1.2 Sifat-sifat Eksponen

Ayo Bereksplorasi

Perhatikan tabel yang menunjukkan bentuk eksponen 2n di bawah ini.


Tabel 1.1 Bentuk Eksponen 2n
2n Hasil Perpangkatan
2¹ 2
2² 4
2³ 8
2⁴ 16
2⁵ 32
2⁶ 64
2⁷ 128
2⁸ 256
2⁹ 512
2¹⁰ 1024

6 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Sekarang coba kalian amati bentuk eksponen di bawah ini. Selesaikan dan
diskusikan dengan teman kelompokmu.

1) 2²•2³ 4) 7)

2) 2 •2²
5
5) 8)

3) 2³•2
7
6) 9)

Berdasarkan pengamatan di atas, apa yang dapat kalian simpulkan dari sifat-sifat
eksponen tersebut?

1. Secara umum apakah bentuk lain dari am •an ?

2. Secara umum apakah bentuk lain dari ?

3. Secara umum apakah bentuk lain dari ?

Itu merupakan sifat-sifat yang berlaku pada eksponen. Berikut sifat-sifat


eksponen yang perlu kalian ketahui. Kalian sudah membuktikan sifat 1, 2, dan 3.

1. am ∙ an = am + n , dengan a ≠ 0,m,n bilangan bulat

2. = am - n , dengan a ≠ 0,m,n bilangan bulat

3. = am × n , dengan a ≠ 0,m,n bilangan bulat

4. = am ×bn dengan a,b ≠ 0, dan m bilangan bulat

5. dengan b ≠ 0, dan m bilangan bulat

6. dengan a>0, dan bilangan rasional dengan


n ≠0
7. dengan a>0, dan bilangan rasional dengan

n,q ≠ 0

Bab 1 | Eksponen dan Logaritma 7


Ayo Berpikir Kreatif

Bagaimana kalian membuktikan Sifat 4 dan 5? Diskusikan bersama temanmu.

Perhatikan contoh 1 dan 2 berikut.


Contoh 1
Sederhanakanlah bentuk eksponen

Alternatif Penyelesaian:

Contoh 2
Sederhanakan bentuk eksponen

Alternatif Penyelesaian:

Latihan 1.1
1. Buktikan sifat eksponen nomor 6 dan 7.
2. Tentukan nilai p sedemikian sehingga persamaan berikut ini tepat
a. b. c.
3. Sederhanakanlah

a.

8 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


b.

c. , n ≠ 0, r ≠ 0

3. Fungsi Eksponen
Eksplorasi 1.3 Sifat-sifat Eksponen

Ayo Bereksplorasi

Seseorang membawa virus dan menulari 3 orang lainnya. Pada fase selanjutnya,
setiap orang menulari 3 orang lainnya lagi.
1. Berapakah orang yang akan tertular pada setiap fase selanjutnya?
2. Berapa orang yang akan tertular virus tersebut pada fase ke-20?
3. Manakah dari grafik fungsi berikut ini yang merepresentasikan peningkatan
jumlah orang yang tertular virus tersebut jika proses penularan terjadi terus-
menerus? Mengapa demikian?

II

III

4. Fungsi apakah yang tepat menggambarkan penularan tersebut?

Perhatikan Eksplorasi 1.3 di atas.


Pada fase pertama 3 orang tertular dari orang pertama dan kemudian menularkan
masing-masing ke 3 orang lainnya. Kemudian 3 orang tersebut menularkan lagi ke
masing-masing 3 orang berikutnya, begitu seterusnya.

Bab 1 | Eksponen dan Logaritma 9


Tabel 1.2 Penularan Virus di Beberapa Fase

Fase 1 2 3 4 5 6 7

Banyak orang 1 2 3 4 5
yang tertular 3=3 9=3 27=3 81=3 243=3 729=36 2187=37

Kalau kalian perhatikan, untuk menentukan banyaknya orang yang tertular


virus tersebut, pola yang muncul adalah 3x , di mana x adalah fase penyebaran virus.
Jika f(x) adalah banyaknya orang yang tertular virus tersebut, sementara x adalah
fase penyebaran virus, maka banyaknya orang yang tertular virus tersebut dapat
dinyatakan dengan:
f (x) = 3x
f(x) = 3x adalah salah satu contoh fungsi eksponen.

Definisi Fungsi Eksponen

Sebuah fungsi eksponen dinyatakan dengan


f(x) = n × ax
di mana a adalah bilangan pokok, a > 0, a ≠ 1, n adalah bilangan real tak
nol dan x adalah sebarang bilangan real.

Ayo Berpikir Kreatif

Apakah kalian sudah memahami definisi di atas? Coba diskusikan pertanyaan


berikut ini.
1. Bagaimana jika a = 1?
2. Bagaimana jika a = 0?

Beberapa contoh fungsi eksponen lainnya adalah sebagai berikut. Contoh fungsi
eksponen:
1. 2. 3.
Jika kalian perhatikan, perubahan nilai pada fungsi eksponen sangatlah signifikan.
Pada Eksplorasi 1.3 dapat kalian amati bahwa pada fase-fase selanjutnya, semakin
banyak orang yang tertular virus tersebut.

10 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Grafik fungsi eksponen pada f(x) = 3x ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 1.3 Grafik Fungsi f(x) = 3x

Fungsi eksponen dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu pertumbuhan


eksponensial dan peluruhan eksponensial.

Ayo Berpikir Kreatif

Perhatikan ketiga fungsi berikut ini.


f(x) = 2x f(x) = 2x f(x)= x 2
1. Gambarlah ketiga grafik fungsi tersebut.
2. Apa yang membedakan ketiga grafik fungsi tersebut?
3. Dari ketiga grafik fungsi tersebut, grafik yang manakah yang paling
cepat peningkatannya?

a. Pertumbuhan Eksponen
Kurva di atas adalah salah satu kurva yang menunjukkan pertumbuhan eksponen,
di mana tingkat pertumbuhan berbanding lurus dengan besarnya nilai kuantitasnya.
Contoh yang lainnya adalah pertumbuhan bakteri di mana pada fase-fase selanjutnya
bakteri tentu akan semakin banyak jumlahnya.
Fungsi pertumbuhan eksponen dituliskan dengan:
f(x) = ax dengan a > 1

Bab 1 | Eksponen dan Logaritma 11


Sekarang mari kita lihat beberapa contoh berikut ini.
Contoh 3
Untuk mengamati pertumbuhan suatu bakteri pada inangnya, seorang peneliti
mengambil potongan inang yang sudah terinfeksi bakteri tersebut dan mengamatinya
selama 5 jam pertama. Pada inang tersebut, terdapat 30 bakteri. Setelah diamati,
bakteri tersebut membelah menjadi dua setiap 30 menit.
1. Modelkan fungsi pertumbuhan bakteri pada setiap fase.
2. Gambarkan grafik pertumbuhan bakteri tersebut.
3. Pada jam ke-5 berapa banyak bakteri baru yang tumbuh?

Alternatif Penyelesaian:
1. Pada awal pengamatan, bakteri yang diamati berjumlah 30 sehingga untuk 30
menit berikutnya dapat digambarkan pertumbuhan bakterinya sebagai berikut
Misalkan x adalah fase pertumbuhan bakteri setiap 30 menit, maka

Fase (30 menit) 0 1 2 3 4 5

Banyak bakteri 30 60 120 240 480 960

Untuk x = 0, banyak bakteri = 30


Untuk x = 1, banyak bakteri = 60
Untuk x = 2, banyak bakteri = 120 = 2².30;
Untuk x = 3, banyak bakteri = 240 = 2³.30;
Untuk x = 4, banyak bakteri = 480 = 2⁴.30;
Pertumbuhan bakteri dapat dimodelkan dengan fungsi eksponen

f(x) = 30.(2x )
2. Grafik fungsi eksponen pertumbuhan bakteri f(x) = 30.(2x ) dapat
digambarkan sebagai berikut.

12 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Gambar 1.4 Grafik Fungsi f(x) = 30.(2x)

i Hint

Gunakan aplikasi GeoGebra untuk membantu kalian menggambarkan


grafik tersebut. Kunjungi www.geogebra.org

3. Jam ke-5 terjadi pada fase ke-10 (ingat kembali pembelahan terjadi setiap 30
menit), sehingga:

Jadi banyak bakteri yang tumbuh pada jam ke-5 atau fase ke-10 adalah 30.720
bakteri.

Ayo Berpikir Kritis

Jika banyak bakteri pada awal pengamatan adalah 50, 100, dan 200,
bagaimana kalian memodelkan pertumbuhan bakteri tersebut?

Bab 1 | Eksponen dan Logaritma 13


Ayo Berdiskusi

Diskusikan dengan teman kelompok kalian.

Contoh 4
Seorang peneliti mengamati pertumbuhan bakteri selama beberapa jam. Setelah
diamati, bakteri tersebut membelah menjadi n bakteri setiap jam. Setelah diamati,
jumlah bakteri pada 2 jam pertama adalah 8.000 bakteri. Dua jam kemudian jumlah
bakteri sudah mencapai 32.000 bakteri. Berapakah jumlah bakteri setelah 10 jam?

Alternatif Penyelesaian:
Misalkan x0 adalah banyaknya bakteri pada waktu t = 0.
Jika a adalah banyaknya bakteri setelah pembelahan setiap jam, maka
Untuk t = 0, banyak bakteri = x0 ;
Untuk t = 1, banyak bakteri = a1 .x0 ;
Untuk t = 2, banyak bakteri = a2 .x0;
Untuk t = 3, banyak bakteri = a3 .x0;
Untuk t = 4, banyak bakteri = a4 .x0;
dan seterusnya.
Kalian harus mencari nilai a terlebih dahulu untuk mengetahui banyak bakteri
yang dihasilkan ketika sebuah bakteri membelah dalam 1 jam. Jika banyak bakteri
pada 2 jam pertama adalah x2 dan banyak bakteri pada 2 jam berikutnya (4 jam
kemudian) adalah x4, maka:

Jadi, setiap 1 jam bakteri akan membelah menjadi dua bakteri.

14 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Selanjutnya kalian akan mencari banyak bakteri di awal yaitu x0 Kalian bisa
menggunakan persamaan x2 = a2 .x0 Substitusikan nilai a = 2 pada x2 = a2 .x0

Jadi, banyaknya bakteri mula-mula adalah 2.000 bakteri.


Untuk mencari banyak bakteri pada 10 jam kemudian, maka digunakan persamaan
x10 = a1 0 .x0. substitusikan nilai a = 2 dan x0 = 2.000 pada x10 = a1 0 .x0.

Jadi, banyaknya bakteri setelah 10 jam adalah 2.048.000 bakteri.

Latihan 1.2
Jawablah pertanyaan berikut ini.
1. Bakteri E.coli menyebabkan penyakit diare pada manusia. Seorang peneliti
mengamati pertumbuhan 50 bakteri ini pada sepotong makanan dan
menemukan bahwa bakteri ini membelah menjadi 2 setiap seperempat jam.
a. Gambarkan tabel dan grafik yang menunjukkan pertumbuhan bakteri ini
dari fase 0 sampai fase 5.
b. Modelkan fungsi yang menggambarkan pertumbuhan bakteri E.coli setiap
seperempat jam.
c. Prediksi berapa banyaknya bakteri setelah 3 dan 4 jam pertama.
2. Pada tahun 2015 kasus positif HIV-AIDS berjumlah sekitar 36 juta jiwa. Jumlah
ini meningkat rata-rata 2% setiap tahun dari tahun 2010 hingga 2015. Jika
peningkatan kasus positif HIV di tahun-tahun berikutnya diprediksi bertambah
secara eksponen pada peningkatan 2% setiap tahun, berapa banyak kasus yang
terjadi pada tahun 2020?
Sumber: https://pusdatin.kemkes.go.id/ (dengan berbagai penyesuaian)

Bab 1 | Eksponen dan Logaritma 15


i Hint

Buatlah tabel dan modelkan fungsi eksponennya seperti contoh sebelumnya.

Ayo Berpikir Kreatif

Berikan sebuah contoh penerapan pertumbuhan eksponen lainnya.

b. Peluruhan Eksponen
Fungsi eksponen tidak hanya menggambarkan pertumbuhan yang signifikan dari
waktu ke waktu. Fungsi eksponen juga menggambarkan penurunan secara konsisten
pada periode waktu tertentu. Ini disebut peluruhan eksponen. Perhatikan grafik fungsi
peluruhan eksponen di bawah ini. Apa perbedaannya dengan grafik pertumbuhan
eksponen? Diskusikan dengan teman kalian.
y
10

x
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Gambar 1.5 Grafik Fungsi Peluruhan Eksponen

Fungsi peluruhan eksponen dapat dituliskan sebagai

f(x ) = n × ax , dengan 0 < a < 1, n bilangan real tak nol, x adalah


sebarang bilangan real.

16 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Contoh 5
Obat penahan rasa sakit disuntikkan kepada pasien yang mengalami luka berat akibat
kecelakaan. Dosis obat yang disuntikkan adalah 50 mikrogram. Satu jam setelah
penyuntikan, setengah dosis tersebut akan luruh dan dikeluarkan dari dalam tubuh.
Proses tersebut akan terus berulang setiap jam.
1. Berapa banyak dosis obat yang masih tertinggal di dalam tubuh pasien setelah 1
jam, 2 jam, dan 3 jam?
2. Bagaimana model matematika yang dapat menyatakan peluruhan dosis obat
tersebut?

Alternatif Penyelesaian:
1. Dosis awal = 50 mikrogram
Misalkan dosis pada x waktu dilambangkan dengan f(x), maka
f (0) = 50

Jadi, dosis pada 1 jam pertama tersisa 25 mikrogram, pada 2 jam pertama tersisa
12,5 mikrogram, dan setelah 3 jam tersisa 6,25 mikrogram.
2. Berdasarkan bagian a, fungsi eksponen yang dapat menyatakan peluruhan dosis

obat tersebut dari dalam tubuh pasien pada jam tertentu adalah

dengan x adalah waktu yang dibutuhkan obat tersebut untuk meluruh sebanyak
setengah dosis dari dosis sebelumnya.

Ayo Berdiskusi

Diskusikan mengapa fungsi dapat menggambarkan


permasalahan di atas.

Bab 1 | Eksponen dan Logaritma 17


Ayo Berpikir Kreatif

Prediksilah, berapa jam yang dibutuhkan sehingga dosis obat tersebut masih
ada di dalam tubuh pasien kurang dari 0,1 mikrogram.

Latihan 1.3
Jawablah pertanyaan berikut ini.
1. Dua ratus mg zat disuntikkan ke dalam tubuh pasien yang menderita penyakit
kanker paru-paru. Zat tersebut akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui
ginjal setiap jam. Jika setiap 1 jam 50% zat tersebut dikeluarkan dari dalam
tubuh pasien, berapa mg zat tersebut yang masih tersisa di dalam tubuh pasien
setelah 5 jam?
2. Massa suatu zat radioaktif adalah 0,3 kg pada pukul 10 pagi. Tingkat peluruhan
zat radioaktif tersebut adalah 15 % setiap jam. Berapakah jumlah zat radioaktif
tersebut 8 jam kemudian?
3. Sebuah bola basket dijatuhkan dari ketinggian 3 meter. Bola tersebut menyentuh
tanah dan kemudian melambung kembali setinggi dari tinggi sebelumnya.
Bola tersebut terpantul dan melambung kembali dengan ketinggian yang sama
sampai akhirnya benar-benar berhenti melambung dan jatuh ke tanah.
a. Gambarkan grafik fungsi perubahan ketinggian lambungan bola hingga
akhirnya menyentuh tanah.

i Hint

Ambil paling tidak lima lambungan pertama untuk membantu kalian.

b. Pada lambungan ke berapa, bola akhirnya berhenti melambung?

18 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Penguatan Karakter

Jika kalian perhatikan, makna pertumbuhan eksponen juga bisa kalian temui dalam
kehidupan sehari-hari. Coba kalian perhatikan grafik di bawah ini. Semakin banyak
kalian berbagi kepada orang lain yang membutuhkan, maka akan semakin banyak
rezeki yang akan Tuhan berikan dalam kehidupan kalian.

Rejeki

Sedekah

Gambar 1.6 Grafik Hubungan Sedekah dan Rezeki

Apakah kalian bisa menyebutkan makna lain dari perubahan eksponen yang bisa
kalian temukan dalam kehidupan sehari-hari?

4. Bentuk Akar

a. Hubungan Bilangan Pangkat dan Akar


Perhatikan kembali Contoh 5 sebelumnya. Fungsi eksponen yang menyatakan peluruhan
dosis obat di dalam tubuh pasien dituliskan dalam fungsi f(x) = 50(0,5)x dengan x
adalah waktu yang dibutuhkan obat tersebut untuk meluruh sebanyak setengah dosis
dari dosis sebelumnya. Jika kalian ingin mengetahui banyaknya dosis yang meluruh
setelah 30 menit, bagaimana cara yang kalian lakukan?
Fungsi untuk permasalahan tersebut adalah f(x) = 50(0,5)x
Setelah 30 menit, banyak dosis obat yang meluruh adalah
Akan mudah bagi kalian untuk menentukan hasil penghitungan dengan pangkat
bilangan bulat positif. Sementara bentuk tentu menyulitkan untuk menentukan
hasil perpangkatannya dengan penghitungan manual.

Bab 1 | Eksponen dan Logaritma 19


Bentuk lain dari adalah . Bentuk ini disebut bentuk akar. Bentuk
akar didefinisikan sebagai berikut.

Untuk setiap bilangan pangkat rasional , di mana m dan n adalah bilangan

bulat dan n>0, didefinisikan


atau

Contoh 6
Sederhanakanlah bentuk untuk x > 0

Alternatif Penyelesaian:

Ayo Berpikir Kreatif

Apakah bentuk benar? Jelaskan jawabanmu.

b. Merasionalkan Bentuk Akar


Untuk merasionalkan bentuk akar, maka yang dapat dilakukan adalah dengan
mengalikannya dengan bentuk akar sekawannya.
Untuk merasionalkan bentuk dilakukan dengan cara mengalikan dengan

sekawannya yaitu , sehingga diperoleh:

Untuk merasionalkan bentuk , , , dan dilakukan

20 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


dengan mengalikannya dengan sekawannya. Bentuk dan
adalah sekawan, serta bentuk dan juga sekawan.

Ayo Berpikir Kreatif

Coba rasionalkan bentuk-bentuk ini: , , , dan

Ayo Berdiskusi

Diskusikan cara yang kamu gunakan.

Latihan 1.4
1. Sederhanakan bentuk akar berikut ini.

a. b. c.

2. Rasionalkan bentuk berikut ini.

a. b.
c.

Ayo Berefleksi

Pada subbab ini kalian telah belajar mengenai bilangan eksponen, fungsi
eksponen, dan bentuk akar.
1. Apa itu bilangan eksponen?
2. Seperti apa bentuk fungsi eksponen?
3. Apa yang membedakan fungsi pertumbuhan eksponen dan peluruhan
eksponen?

Bab 1 | Eksponen dan Logaritma 21


Ayo Berpikir Kreatif

Coba berikan contoh penerapan fungsi eksponen lainnya yang ada dalam
kehidupan sehari-hari selain dari yang sudah dibahas pada subbab ini.

B. Logaritma
Ayo Mengingat Kembali

1. Jika a adalah bilangan real dan n adalah bilangan bulat positif, maka an
menyatakan hasil kali bilangan a sebanyak n faktor dan ditulis dengan

2. Perhatikan kembali sifat-sifat yang berlaku pada eksponen.

Eksplorasi 1.4 Logaritma

Ayo Bereksplorasi

Sebuah koloni bakteri terdiri atas 2.000 bakteri yang akan membelah diri menjadi dua
setiap 1 jam. Pertumbuhan bakteri tersebut mengikuti bentuk fungsi eksponen
f(x) = 2.000(2x )
1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan sehingga koloni bakteri tersebut
berjumlah 64.000 bakteri?
2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan sehingga koloni bakteri tersebut mencapai
100.000 bakteri?
Pada Eksplorasi 1.4, untuk menentukan waktu yang dibutuhkan koloni bakteri
sampai berjumlah 64.000 bakteri tentu masih mudah.
Perhatikan tabel berikut ini.
Tabel 1.3 Pertumbuhan Koloni Bakteri

Waktu (x) 0 1 2 3 4 5 6
Banyak bakteri 2.000 4.000 8.000 .... .... .... ....

22 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Selanjutnya bagaimana menentukan waktu yang dibutuhkan sehingga terdapat
100.000 bakteri?
Setelah memasukkan berbagai nilai x, ternyata waktu yang dibutuhkan bukan
berupa bilangan bulat.
Waktu yang terdekat adalah
x = 5 di mana banyak bakteri adalah
x = 6 di mana banyak bakteri adalah
Dengan demikian, 100.000 bakteri akan muncul antara 5 sampai 6 jam.
Atau dengan kata lain, kalian harus menemukan nilai x sehingga berlaku
100.000 = 2.000 (2x )
Jika nilai x = 5,5 disubstitusi pada fungsi tersebut, maka diperoleh

f (5,5) = 90.509
Dalam waktu 5,5 jam sudah terdapat sekitar 90.509 bakteri di koloni tersebut.
Dengan demikian, waktu yang dibutuhkan hingga mencapai 100.000 bakteri lebih
dari 5,5 jam.
Kegiatan mencoba-coba dapat terus kita lakukan sampai menemukan waktu
yang paling tepat. Akan tetapi, tentu hal tersebut menjadi tidak efisien.
Untuk menentukan waktu hingga bakteri berjumlah 100.000, kalian memiliki

kedua ruas dibagi dengan 2.000


Dengan kata lain untuk mendapatkan nilai x kalian mencari nilai perpangkatan dua
yang hasilnya adalah 50.
Untuk memudahkan perhitungan semacam itu, para matematikawan menemukan
sebuah konsep yang membuat perhitungan tersebut menjadi lebih efisien yang disebut
dengan logaritma. Selanjutnya 50 = 2x ditulis dengan x = 2 log 50 .

Dahulu para matematikawan pada awalnya menyusun logaritma yang akan


memudahkan mereka untuk menentukan nilai suatu logaritma. Sekarang ini kalian
bisa menggunakan kalkulator saintifik untuk menentukan nilai logaritma. Logaritma
biasanya ditulis dengan log.

Bab 1 | Eksponen dan Logaritma 23


1. Definisi Logaritma

Misalkan a adalah bilangan positif dengan atau ,


jika dan hanya jika
Di mana,
a adalah bilangan pokok atau basis logaritma
b adalah numerus
c adalah hasil logaritma

Jadi, antara eksponen dan logaritma saling terkait. Logaritma adalah inversi atau
kebalikan dari eksponen. Perhatikan tabel di bawah ini.
Tabel 1.4 Contoh Bentuk Eksponen dan Bentuk Logaritma

Bentuk Eksponen Bentuk Logaritma

25 = 32
32 = 9

5- 2 =

70 = 1

Bentuk logaritma yang juga perlu kalian ketahui adalah logaritma dengan basis
10 yang biasa disebut dengan Logaritma Umum. Bentuk logaritma umum ini biasanya
juga dapat kalian tulis dengan menghilangkan basis logaritmanya. Bentuk logaritma
umum didefinisikan sebagai berikut.

Definisi Logaritma Umum

Logaritma yang memiliki basis 10 disebut dengan logaritma umum dan


dituliskan sebagai berikut:

24 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


2. Sifat-sifat Logaritma
Seperti halnya eksponen, logaritma juga memiliki sifat-sifat yang penting untuk
kalian ketahui. Sifat-sifat logaritma yang perlu kalian ketahui adalah sebagai berikut.

Misalkan dan , di mana


adalah bilangan Real, maka berlaku:

1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.

8.

Contoh 7
Buktikan sifat logaritma a log (b × c) = a log b + a log c

Alternatif Pembuktian:
Misalkan dan .
Kalian dapat menuliskan bentuk eksponennya sebagai berikut:
b = am dan c = an
Ingat kembali sifat eksponen am .an = am + n

Definisi Logaritma
ingat kembali a log b = m dan a log c = n.

Bab 1 | Eksponen dan Logaritma 25


Ayo Mencoba

Coba buktikan a log (b × c) = a log b + a log c dengan cara yang lain.

Ayo Berdiskusi

Bagaimana membuktikan sifat-sifat logaritma yang lainnya? Coba diskusikan


dengan teman kalian

Contoh 8
Sederhanakanlah bentuk logaritma berikut ini:

Alternatif Penyelesaian:

Contoh 9
Arif menabung uangnya di bank sebesar Rp3.000.000,00 dan mendapatkan bunga
sebesar 5% per tahun. Berapa lama Arif harus menyimpan uang di bank agar
tabungannya tersebut menjadi tiga kali lipat dari tabungan awal?

Alternatif Penyelesaian:
Dimisalkan
= modal awal
= modal setelah menabung selama t tahun.
i = bunga per tahun

Tabungan awal ( ) Arif adalah Rp3.000.000,00


Tabungan setelah t tahun ( ) = Rp9.000.000,00

26 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Dengan mengeksplorasi tabungan awal dan bunga yang diperoleh Arif, kalian
bisa menentukan rumus tabungan Arif setelah t tahun. Untuk menentukan total
tabungan Arif setelah tahun t, diperoleh rumus penambahan uangnya sebagai
Mt = 3.000.000 (1 + 0,05)t
Jika Arif menginginkan tabungan akhirnya menjadi 3 kali lipat, maka berlaku:
9.000.000 = 3.000.000(1 + 0,05)t

Ayo Berpikir Kreatif

Bagaimana menentukan Mt = 3.000.000(1+0,05)t ?

Dengan menggunakan sifat-sifat logaritma, kalian bisa menentukan


waktu yang dibutuhkan agar tabungan Arif menjadi 3 kali lipat.
9.000.000 = 3.000.000(1 + 0,05)t

Problem Solving Tips

Problem Solving Tips


Gunakan kalkulator atau tabel log

Jadi, Arif membutuhkan waktu 22,5 tahun agar tabungannya menjadi 3


kali lipat.

Latihan 1.5
1. Sederhanakan bentuk akar berikut ini.
a. b. c.
2. Jika 5 log 4 = m, 4 log 3 = n, nyatakan dalam m dan n.
3. Penduduk kota A pada tahun 2010 sebanyak 300.000 jiwa. Pertumbuhan
penduduk kota A rata-rata per tahun adalah 6%. Jika diasumsikan

Bab 1 | Eksponen dan Logaritma 27


pertumbuhan penduduk setiap tahun sama, dalam berapa tahun penduduk kota
A menjadi 1 juta jiwa?
4. Berapa waktu yang dibutuhkan sehingga uang Dini yang tadinya
Rp2.000.000,00 dapat menjadi Rp6.500.000,00 jika dia menabung di suatu bank
yang memberinya bunga sebesar 12%?

Ayo Berefleksi

Pada subbab ini kalian telah belajar mengenai logaritma


1. Apa itu logaritma?
2. Apa saja sifat-sifat logaritma?
3. Bagaimana hubungan antara eksponen dan logaritma?
4. Masalah sehari-hari apa saja yang dapat diselesaikan dengan logaritma?

Latihan 1.6

Soal Pemahaman
1. Selesaikanlah:

a. b.

2. Jika , nilai dari adalah….


3. Alma menabung di bank sebesar Rp500.000,00 pada awal tahun. Setiap tahun
Alma mendapat bunga 8% setahun.
a. Buatlah tabel yang menunjukkan banyaknya tabungan Alma setiap tahun
dalam 5 tahun terakhir.
b. Berapa jumlah uang yang dimiliki Alma setelah 10 tahun menabung?
c. Berapa tahun yang dibutuhkan Alma sehingga tabungannya dapat
mencapai Rp5.000.000,00?

Soal Aplikasi
4. Sebuah bangun berbentuk seperti di bawah ini. Bangun tersebut kemudian
dibagi menjadi 4 bangun yang kongruen.

28 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Tahap 0 Tahap 1

a. Buatlah tabel yang merepresentasikan banyaknya bangun yang kongruen di


setiap tahap.
b. Bagaimana model matematika yang tepat untuk menggambarkan
permasalahan di atas?
c. Pada tahap ke-12, berapa banyak bangun kongruen yang dapat dibuat?
5. Sita menyusun sebuah fraktal seperti gambar di bawah ini.
Start

Tahap 0 Tahap 1 Tahap 2

Sita membuat sebuah pola tertentu sehingga setiap tahap jumlah segmen garis
yang dihasilkan semakin banyak walaupun dengan ukuran yang lebih kecil. Sita
terus melanjutkan fraktal tersebut dengan menghasilkan lebih banyak segmen
garis pada tahap-tahap selanjutnya dengan pola yang sama.
a. Buatlah sebuah tabel yang menunjukkan peningkatan jumlah segmen garis
pada fraktal yang dibuat oleh Sita.
b. Berapa banyak segmen garis yang dihasilkan setelah 20 tahap pertama?
6. Rini mengamati bahwa penjualan tas kulit yang diproduksinya mendapatkan
hasil penjualan terbesar pada bulan pertama produk tersebut diperjualbelikan.
Setelah Rini amati, penjualan tas miliknya pada bulan kedua sebesar dari
penjualan tas pada bulan pertama. Demikian pula pada bulan ketiga, penjualan
tas hanya dari bulan kedua. Hal tersebut ternyata berlangsung sampai
beberapa bulan kemudian.
a. Jika Rini menjual 500 buah tas kulit pada bulan pertama, berapa banyak tas
yang terjual pada bulan kedua dan ketiga?
b. Berapa prediksi penjualan pada bulan ke-10?
c. Pada bulan ke berapakah prediksi penjualan akan kurang dari 10 tas saja?

Bab 1 | Eksponen dan Logaritma 29


7. Magnitudo atau besar gempa bumi dengan intensitas I biasanya dinyatakan
dalam Skala Richter dengan rumus:
Di mana I adalah intensitas gempa tersebut dan I0 adalah intensitas gempa
yang tidak terasa atau boleh dikatakan 0.

Gempa Mamuju yang terjadi pada awal tahun 2021 memiliki intensitas gempa
hingga .
a. Berapakah magnitudo gempa tersebut dalam Skala Richter?
b. Gempa susulan masih sering terjadi di Mamuju setelah gempa besar
tersebut. Jika gempa susulan terjadi dengan magnitudo 5,9 SR, berapakah
intensitas gempa tersebut?

Soal Penalaran
8. Cangkang kerang merupakan salah satu contoh bentuk matematika yang ada di
alam.
Perhatikan cangkang kerang berikut ini. Setiap ruang cangkang memiliki
bentuk segitiga siku-siku dengan panjang sisi luarnya adalah 1 cm. Bagaimana
panjang hipotenusa pada ruang cangkang ke-n?
1
1
1
1

1 1

1
1

9. Tanpa perlu menentukan hasil perpangkatannya, berapakah bilangan satuan


dari 7123 ?

i Hint

Perhatikan pola bilangan satuan pada hasil setiap perpangkatannya.

30 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


10. Sebuah filter cahaya masih dapat ditembus oleh cahaya sebesar 60%. Berapa
banyak filter cahaya yang dibutuhkan agar intensitas cahayanya menjadi kurang
dari 5% dari intensitas cahaya di awal?

Refleksi
Dalam bab ini kalian sudah belajar tentang eksponen dan logaritma serta bagaimana
hubungan antara eksponen dan logaritma.
1. Apa itu eksponen dan logaritma?
2. Apa perbedaan dari fungsi pertumbuhan eksponensial dan fungsi penurunan
eksponensial? Berikan masing-masing satu contoh.
3. Apa hubungan antara eksponen dan logaritma?
4. Berikan 1 contoh penerapan logaritma dalam kehidupan sehari-hari.

Uji Kompetensi
1. Selesaikanlah

a. ,x 0, y 0

b. ,m 0, n 0

c. ,p 0, q 0

d.

2. Sebuah koloni bakteri terdiri atas 500 bakteri yang akan membelah diri menjadi
dua setiap 1 jam.
a. Tentukan fungsi yang menyatakan hubungan antara banyak bakteri setelah
jam tertentu.
b. Berapa lama waktu yang dibutuhkan sehingga koloni bakteri tersebut
berjumlah 5.000 bakteri?
c. Berapa lama waktu yang dibutuhkan sehingga koloni bakteri tersebut
mencapai 100.000 bakteri?

Bab 1 | Eksponen dan Logaritma 31


3. Sebuah bola basket dijatuhkan dari ketinggian 5 meter. Bola tersebut
menyentuh tanah dan kemudian melambung kembali setinggi dari tinggi
sebelumnya. Bola tersebut terpantul dan melambung kembali dengan
ketinggian yang sama sampai akhirnya bola benar-benar berhenti melambung
dan jatuh ke tanah.
a. Berapa ketinggian bola tersebut pada lambungan ke-5?
b. Pada lambungan ke berapa, bola akhirnya berhenti melambung?
4. Dina menabung uang di bank sebesar Rp2.500.000,00 dan mendapatkan bunga
sebesar 10% per tahun.
a. Berapa banyak tabungan Dina pada 5 tahun pertama?
b. Berapa lama Dina harus menyimpan uang di bank agar tabungannya
tersebut menjadi dua kali lipat dari tabungan awalnya?

32 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia, 2021
Matematika untuk SMA/SMK Kelas X
Bab
Penulis: Dicky Susanto, dkk
ISBN: 978-602-244-526-5

2
Barisan dan
Deret
Pengalaman Belajar
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan
dapat:
1. mendeskripsikan perbedaan antara barisan
aritmetika dan barisan geometri;
2. menentukan suku ke-n dan beda dari
barisan aritmetika;
3. menentukan suku ke-n dan rasio dari
barisan geometri;
4. menyelesaikan permasalahan kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan konsep
barisan aritmetika dan barisan geometri;
5. menentukan jumlah suku ke-n dari deret
aritmetika dan deret geometri;
6. menyelesaikan permasalahan kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan konsep
deret aritmetika dan deret geometri;
7. menentukan jumlah suku dari deret
geometri tak hingga;
8. menyelesaikan permasalahan kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan konsep
deret geometri tak hingga.
Barisan dan deret sangat erat kaitannya dengan konsep pola bilangan yang telah
kalian pelajari pada tingkat SMP. Penerapan barisan dan deret sangat mudah ditemui
dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti yang ada di halaman bab pembuka, konsep barisan dan deret terkait
dengan menghitung susunan kursi dengan banyaknya kursi yang berbeda di tiap
barisnya. Kalian dapat menentukan banyak objek yang disusun dengan pola piramida
di mana objek tersebut dapat bertambah atau berkurang secara konstan. Kalian juga
dapat menentukan panjang lintasan dari bola yang dipantulkan.

Pertanyaan Pemantik
1. Apakah barisan bilangan merupakan barisan aritmetika atau barisan geometri?
2. Apa perbedaan barisan dan deret?
3. Bagaimana menentukan suku ke-n dari suatu barisan?
4. Bagaimana menentukan rumus Un dari suatu bilangan?
5. Apakah perbedaan deret aritmetika atau deret geometri?
6. Bagaimana menentukan jumlah n suku pertama dari suatu deret?
7. Bagaimana menentukan jumlah deret geometri tak hingga?

Kata Kunci
Barisan aritmetika, barisan geometri, deret aritmetika, deret geometri, deret
geometri tak hingga

Peta Konsep

34 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Ayo Mengingat Kembali

• Pola bilangan adalah susunan bilangan yang membentuk pola tertentu.


• Suku ke-1 dilambangkan dengan U1.
• Suku ke-2 dilambangkan dengan U2.
• Suku ke-3 dilambangkan dengan U3.
• Suku ke-n dilambangkan dengan Un.

Eksplorasi 2.1 Meja Segi Empat

Ayo Bereksplorasi

Ayo bandingkan banyak meja dan kursi pada kedua gambar di bawah ini. Pada
Gambar 2.1, terdapat satu meja berbentuk segiempat yang dilengkapi empat kursi.
Jika dua meja disatukan, maka dapat dilengkapi dengan 6 kursi (Gambar 2.2)

Gambar 2.1 Meja Segi Empat dengan Gambar 2.2 Dua Meja Segi Empat Disatukan
Empat Kursi

Ayo Berdiskusi

Jawablah pertanyaan berikut dengan berdiskusi bersama teman kelompokmu.


1. Berapa orang yang dapat duduk di kursi dengan sejumlah meja yang disatukan?
Ayo berkolaborasi dengan temanmu dalam mengisi tabel 2.1 untuk menjawab
pertanyaan tersebut.

Bab 2 | Barisan dan Deret 35


Tabel 2.1 Banyak Meja dan Kursi

Banyak meja 1 2 3 4 5 6
Banyak kursi 4 6 ... ... ... ...

2. Jika terdapat 20 orang yang akan makan bersama dalam satu meja, maka berapa
meja yang perlu disatukan? Bagaimana kalian mengetahuinya? Jelaskan
jawabanmu.

A. Barisan
Tabel 2.1 menampilkan pola bilangan: 4, 6, 8, 10, ….
Jika diamati lebih teliti, pola bilangan di atas disusun berdasarkan aturan tertentu.
Pola bilangan yang demikian disebut dengan barisan bilangan.
Terdiri dari berapa suku barisan bilangan tersebut?
• Suku ke-1 dilambangkan dengan U1= ...
• Suku ke-2 dilambangkan dengan U2= ...
• Suku ke-3 dilambangkan dengan U3= ...
• Suku ke-4 dilambangkan dengan U4= ...
• Suku ke-n dilambangkan dengan Un

Sehingga, barisan bilangan dapat dinyatakan dalam bentuk umum, yaitu


U1,U2,U3,U4,…………,Un.

1. Barisan Aritmatika
• Selanjutnya, aturan apa yang ada pada barisan bilangan pada Tabel 2.1?
• Operasi penghitungan apa yang ada di antara suku-suku pada barisan bilangan
di atas?
4 6 8 10
... ... ...
• Berapakah beda atau selisih antara dua suku yang berdekatan?
U2 – U1 = ... – ... = ...
U3 – U2 = ... – ... = ...
U4 – U3 = ... – ... = ...
• Apakah beda atau selisih antara dua suku yang berdekatan selalu sama?

36 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Suatu barisan dengan beda atau selisih antara dua suku berurutan selalu
tetap atau konstan disebut BARISAN ARITMETIKA. Beda pada barisan aritmetika
dilambangkan dengan b.
Seperti yang telah diuraikan di atas, untuk mencari beda dapat dilakukan dengan
cara mengurangkan dua suku yang berurutan sehingga dapat dituliskan sebagai
berikut.
b = U2 – U1
b = U3 – U2
b = U4 – U3 dan seterusnya.

Jadi, beda pada barisan aritmetika dapat dinyatakan dengan b = Un – U(n–1)

Eksplorasi 2.2 Gedung Pertunjukan Seni

Ayo Bereksplorasi

Ayo cermati banyak kursi di tiap baris


pada gedung pertunjukkan seni yang
tampak pada Gambar 2.3:
Baris ke-1 = 20
Baris ke-2 = 24
Baris ke-3 = 28
Baris ke-4 = 32
Baris ke-5 = 36
Gambar 2.3 Gedung Pertunjukan Seni
Berapakah jumlah kursi pada bariske-15?
Untuk menentukan banyak kursi pada baris ke-15, sebelumnya kalian amati
terlebih dahulu banyak kursi di tiap baris.
• Berapa beda atau selisih banyak kursi pada tiap baris?
• Baris ke-1 = 20
• Baris ke-2 = 24 = 20+ ... (20 ditambah ... sebanyak ... kali)
= 20 + (… × …)
• Baris ke-3 = 28 = 20 + ... + ... (20 ditambah ... sebanyak ... kali)
= 20 + (… × …)

Bab 2 | Barisan dan Deret 37


• Baris ke-4 = 32 = 20 + ... +... +... (20 ditambah ... sebanyak ... kali)
= 20 + (… × …)
• Baris ke-5 = 36 = 20 + ... + ... + ... +... (20 ditambah ... sebanyak ... kali)
= 20 + (… × …)
• Jadi, pada baris ke-15 = 20 ditambah … sebanyak …. kali
= 20 + (… × …) = ...

Baris ke-15 = 20 + (… × …) = ...

Suku ke-n (Un) selisih/beda (b)

(n-1)
Suku pertama (a)

Jadi, rumus umum menentukan suku ke-n pada barisan aritmetika adalah:
Un = a + (n - 1) b

Keterangan:
Un = suku ke-n a = suku pertama n = nomor suku b = beda

Contoh:
1. Diketahui suatu barisan aritmetika, suku ke-3 = 9, suku ke-6 = 18. Tentukan
rumus suku ke-n.
Alternatif penyelesaian:

38 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Rumus suku ke-n :

Jadi, rumus suku ke-n dari barisan tersebut adalah Un = 3n


2. Rudi menabung di bank dengan selisih kenaikan nominal uang yang
ditabung antarbulan tetap. Jika pada bulan ke-5, nominal uang yang ditabung
Rp70.000,00 dan pada bulan ke-9 Rudi menabung sebesar Rp90.000,00.
a. Berapa rupiah selisih nominal uang yang ditabung antarbulan?
b. Tentukan berapa rupiah uang yang ditabung Rudi untuk pertama kalinya?
Alternatif Penyelesaian:

U5 = 70.000
a + (5 – 1)b = 70.000
a + 4b = 70.000 ... (persamaan 1)
U9 = 90.000
a + (9 –1)b = 90.000
a + 8b = 90.000 ... (persamaan 2)

Eliminasi Persamaan 1 dan 2


a + 8b = 90.000
a + 4b = 70.000 –
4b = 20.000
b = 5.000
b adalah beda atau selisih.
Jadi, selisih nominal uang yang ditabung Rudi antarbulan adalah Rp5.000,00.
Selanjutnya, menentukan uang yang ditabung Rudi pertama kali, yaitu
menentukan suku pertama yang dilambangkan dengan a dengan bantuan nilai b
(beda) yang telah diketahui.
Gunakan persamaan 1, lalu substitusi nilai b (beda) yang telah diperoleh.

Bab 2 | Barisan dan Deret 39


a + 4b = 70.000
a + 4(5.000) = 70.000
a + 20.000 = 70.000
a = 70.000 – 20.000
a = 50.000
a adalah suku pertama.
Jadi, uang yang ditabung Rudi untuk pertama kalinya adalah sebesar
Rp50.000,00.
Penjelasan di atas menggunakan Persamaan 1 untuk menentukan suku
pertama. Bagaimana jika menggunakan Persamaan 2? Apakah hasilnya akan sama?

Ayo Mencoba

Latihan 2.1
1. Tuliskan dua suku berikutnya dari barisan bilangan di bawah ini.
a. 8, 5, 2, -1, … c. -15, -11, -7, …
b. 2, 3, 5, 8, d. …10, 8, 4, -2, …
Pertanyaan singkat di bawah ini dapat membantu kalian dalam menjawab soal
nomor 1.
• Apakah barisan di atas barisan aritmetika?
• Jika iya, berapa beda dari barisan tersebut? Lalu, tentukan dua suku
berikutnya dari barisan di atas.
• Jika tidak, maka aturan apa yang terdapat pada barisan bilangan tersebut?
2. Tentukan suku ke-50 dari barisan berikut: 5, –2, –9, –16, …
Pertanyaan singkat di bawah ini dapat membantu kalian dalam menjawab soal
nomor 2.
• Berapa beda pada barisan tersebut?
• Un = a + (n – 1)b
Maka, suku ke – 50 = U50 = ...

40 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


3. Jika diketahui barisan aritmetika dengan suku
i Hint
ke - 3 dan suku

ke - 8 = –2. Tentukan suku pertama, beda, serta Tahap penyelesaian


rumus suku ke - n dari barisan tersebut. soal nomor 3 dapat
dilihat pada contoh
soal 1 dan 2.
2. Barisan Geometri
Ayo Bereksplorasi

Eksplorasi 2.3 Melipat kertas


Siapkan kertas berbentuk persegi panjang, lalu ayo
bereksplorasi melipat kertas beberapa kali. Jika
kertas tersebut dilipat sebanyak 1 kali seperti pada
Gambar 2.4, maka kertas akan terbagi menjadi
2 bagian sama besar. Lanjutkan melipat kertas
sebanyak beberapa kali, lalu tuliskan jumlah Gambar 2.4 Kertas Dilipat Satu Kali
bagian sama besar yang terbentuk pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Jumlah Lipatan Kertas dan Bagian Sama Besar yang Terbentuk

Jumlah melipat kertas 1 kali 2 kali 3 kali 4 kali


Banyaknya bagian sama
2 bagian ... bagian ... bagian ... bagian
besar yang terbentuk

Ayo Berpikir Kreatif

Temukan cara melipat kertas yang berbeda. Bagaimana dengan jumlah bagian
sama besar yang terbentuk? Apakah sama dengan yang ada pada tabel? Jelaskan.

• Apakah banyaknya bagian yang sama besar pada lipatan kertas membentuk
barisan bilangan?
• Aturan apa yang terdapat pada barisan bilangan tersebut?
• Operasi hitung apa yang ada di antara suku-suku pada barisan bilangan di atas?
2 4 8 ...
... ... ...
• Ayo amati rasio antara dua suku yang berdekatan.

Bab 2 | Barisan dan Deret 41


• Apakah rasio antara dua suku yang berdekatan selalu sama?

Suatu barisan dengan rasio antara dua suku berurutan selalu tetap atau konstan
disebut BARISAN GEOMETRI. Rasio pada barisan geometri dilambangkan dengan
r. Seperti yang telah diuraikan di atas, untuk mencari rasio dapat dengan membagi
dua suku yang berurutan. Dengan demikian, dapat dituliskan sebagai berikut.


dan Seterusnya

Jadi, rasio pada barisan geometri dapat dinyatakan dengan

Eksplorasi 2.4 Pembelahan Bakteri

Ayo Bereksplorasi

Bakteri merupakan makhluk hidup yang


berkembang biak dengan cara membelah diri.
Dalam waktu dua jam, satu sel bakteri membelah
diri menjadi 3 bagian seperti pada Gambar 2.5.
Ayo mencari jumlah bakteri setelah 20 jam, jika
jumlah awal adalah 2 sel bakteri!

Gambar 2.5 Pembelahan pada Bakteri

42 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Untuk menentukan jumlah sel bakteri setelah 20 jam, kalian harus melengkapi
pernyataan di bawah ini.
• Suku pertama pada permasalahan di atas adalah ….
• Tiap dua jam, membelah menjadi 3, maka rasio pada barisan di atas adalah ….
Dalam 20 jam, terjadi pembelahan sebanyak 20 jam : 2 jam = … kali → n = 10.
U… = …
U1 = 2
U2 = 2 ×… (2 dikali 3 sebanyak … kali) = 2 × 3…
U3 = 2 × … × … (2 dikali 3 sebanyak … kali) = 2 × 3…
U4 = 2 × … × … × … (2 dikali 3 sebanyak … kali) = 2 × 3…
U5 = 2 ×… ×… ×… × … (2 dikali 3 sebanyak … kali) = 2 × 3…

U10 = 2 dikali 3 sebanyak … kali


U10 = 2 × 3

Suku ke-n (Un) (n-1)

rasio (r)
Suku pertama (a)

Jadi, rumus umum menentukan suku ke-n pada barisan geometri adalah:

Keterangan:
Un = suku ke-n a = suku pertama n = nomor suku r = rasio

Contoh:
1. Suku pertama dari suatu barisan geometri adalah 4 dan suku ke-4 adalah 108.
Tentukan rasio dari barisan tersebut.

Alternatif penyelesaian:

Bab 2 | Barisan dan Deret 43


(substitusi nilai a)

Jadi, rasio barisan geometri tersebut adalah 3.


2. Seutas tali dibagi menjadi 5 bagian dengan ukuran panjang membentuk suatu
barisan geometri. Jika tali yang paling pendek adalah 16 cm dan tali yang paling
panjang adalah 81 cm, maka tentukan panjang tali pada potongan ketiga.

Alternatif penyelesaian:
Tali yang paling pendek : a = 16
Tali yang paling panjang : U5 = 81
U3 = …
Kalian harus menentukan rasio terlebih dahulu.

(substitusi nilai a)

i Hint

Pada soal mengenai barisan


geometri, dapat juga
memanfaatkan konsep sifat
bilangan eksponen.

Jadi, panjang tali pada potongan ketiga adalah 36 cm.

44 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Latihan 2.2

1. Tuliskan dua suku berikutnya dari barisan bilangan di bawah ini.


a. , … , … c. 2, 2, 4, 12, …
b. 25, 5, 1, … , … d. 3, 3, 3, 3, …
Pertanyaan singkat di bawah ini dapat membantu kalian dalam menjawab soal
nomor 1.
• Apakah barisan di atas merupakan barisan geometri atau aritmetika?
Bagaimana kalian mengetahuinya? Lalu, tentukan dua suku berikutnya dari
barisan di atas.
• Jika bukan keduanya, maka aturan apa yang ada pada barisan bilangan
tersebut? Ayo diskusikan dengan teman kelompokmu.
2. Tentukan suku ke-10 dari barisan 64, 32, 16, 8, ….
Pertanyaan singkat di bawah ini dapat membantu kalian dalam menjawab soal
nomor 2.
• Berapa rasio pada barisan tersebut?

Maka, suku ke-10 = U10 = … … … … …
3. Jika diketahui barisan geometri dengan suku ke-2 = 80 dan suku ke-6 = 5.
Tentukan tiga suku pertama dari barisan geometri tersebut.

Ayo Berefleksi

Pada subbab 2.1, kalian telah belajar mengenai barisan aritmetika dan
geometri.
1. Apa perbedaan antara barisan aritmetika dan geometri?
2. Bagaimana kalian mengetahui suatu barisan merupakan barisan
aritmetika atau geometri?

Ayo Berpikir Kreatif

Berikan contoh aplikasi barisan bilangan dalam kehidupan sehari-hari selain


dari yang telah dibahas pada subbab 2.1.

Bab 2 | Barisan dan Deret 45


Ayo Berpikir Kritis

Seorang teman kalian mengatakan bahwa jika rasio pada barisan geometri
berupa bilangan bulat/bilangan pecahan positif, maka barisan geometri tersebut
terdiri dari bilangan bulat/pecahan positif. Dan apabila rasionya bilangan bulat/
pecahan negatif, maka barisan geometri tersebut terdiri dari bilangan bulat/
pecahan negatif. Setujukah kalian dengan pendapatnya? Jelaskan.

B. Deret
Ayo Mengingat Kembali

Barisan bilangan, terdiri atas barisan aritmetika dan barisan geometri.


• Beda pada barisan aritmetika dinyatakan dengan
• Suku ke-n barisan aritmetika dinyatakan dengan .
• Rasio pada barisan geometri dinyatakan dengan .

• Suku ke-n barisan geometri dinyatakan dengan

Eksplorasi 2.5: Jabat Tangan

Ayo Bereksplorasi

Ayo bereksplorasi dengan melakukan jabat tangan


dengan beberapa teman yang ada di kelompokmu.

Ayo Berdiskusi
Gambar 2.6 Siswa SMA Saling
Setelah itu, jawablah pertanyaan berikut dengan Berjabat Tangan
berkolaborasi bersama anggota kelompok.
1. Jika ada 2 orang, berapa banyak jabat tangan yang terjadi? ………………..
2. Jika ada 3 orang, berapa banyak jabat tangan yang terjadi? ………………..

46 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


3. Jika ada 4 orang, berapa banyak jabat tangan yang terjadi? ………………..
4. Berapa total siswa dalam kelompokmu, dan berapa banyak jabat tangan yang
terjadi? Bagaimana kalian mengetahuinya? ………………..

Ayo Berpikir Kritis

Apakah banyak jabat tangan di atas membentuk barisan? Jelaskan jawabanmu.

Dari Eksplorasi 2.5, banyak jabat tangan yang terjadi dapat dinyatakan sebagai
berikut.

Tabel 2.3 Banyak Jabat Tangan yang Terjadi di Kelas

Banyaknya orang yang hadir Banyak jabat tangan Uraian dari banyak jabat tangan

Dua orang 1 1
Tiga orang 3 1+2
Empat orang .. 1+…+…
Lima orang … 1+…+…+…

• Apakah uraian dari jumlah jabat tangan merupakan bentuk penjumlahan dari
barisan bilangan?
Bentuk penjumlahan dari barisan bilangan akan membentuk deret bilangan.
Jadi, deret bilangan adalah jumlah suku-suku penyusun barisan bilangan.
Deret bilangan, terdiri dari deret aritmetika dan deret geometri.

1. Deret Aritmetika

? Tahukah Kalian?

Carl Friedrich Gauss (1777-1855) adalah seorang


matematikawan Jerman yang telah menunjukkan
bakatnya sejak kecil. Ketika duduk di kelas 4 SD, guru
matematikanya memberikan soal berupa penjumlahan
bilangan 1 + 2 + 3 + 4+ … … … + 98 + 99 + 100 = …
Tidak membutuhkan waktu yang lama, Gauss yang
Gambar 2.7
saat itu masih berusia 10 tahun langsung menjawab
CARL FRIEDRICH GAUSS
Sumber: shorturl.at/auOW0 “5050”.

Bab 2 | Barisan dan Deret 47


Berikut cara Gauss menyelesaikan penjumlahan bilangan tersebut.
101

101

1 + 2 + 3 + 4 + ... + 97 + 98 + 99 +100
101

101

Ia mengelompokkan suku-suku pada deret tersebut sehingga memiliki nilai yang


sama ketika dijumlahkan.

Sekarang, ayo cermati kembali deret bilangan di atas.


1 + 2 + 3 + 4 +………… + 98 + 99 + 100 = …
• Apakah bilangan pada deret di atas membentuk barisan?
• Barisan apakah yang dibentuk dari suku-suku pada deret di atas?
Deret aritmetika adalah suatu deret yang diperoleh dari menjumlahkan suku-
suku pada barisan aritmetika.
Dari barisan aritmetika: U1, U2, U3, U4, … … …, Un.
Dapat dibentuk deret aritmetika: U1 + U2 + U3 + U4 + … … … + U10





Jumlah 4 suku pertama deret aritmetika: S₄

48 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Jumlah 10 suku pertama deret aritmetika: S10

Jumlah 4 suku pertama deret aritmetika Jumlah 10 suku pertama deret aritmetika

Dari kedua contoh di atas, maka dapat disimpulkan bahwa rumus


Jumlah n suku pertama deret aritmetika:

Penjumlahan deret aritmetika dibalik dari U1 menuju Un menjadi Un


menuju U1

Karena, Un = a + (n – 1)b

Bab 2 | Barisan dan Deret 49


Rumus untuk menghitung jumlah suku-suku deret aritmetika adalah
atau

Keterangan: Sn = jumlah deret sebanyak n suku pertama


a = suku pertama
b = beda
n = banyaknya suku

Ayo Mencoba

Dengan rumus di atas, ayo hitunglah berapa jumlah deret bilangan


1 + 2 + 3 + 4+ … … … + 98 + 99 + 100 = …
Apakah hasilnya sama dengan penghitungan Gauss?
Contoh:
Diketahui deret: 13 + 16 + 19 + 22 + ……
Jumlah 30 suku pertama deret tersebut adalah ……

Alternatif penyelesaian:
Suku pertama atau a = 13
b=3
n = 30

2. Deret Geometri
Eksplorasi 2.6 Jumlah Pasien Terinfeksi Covid-19

Ayo Bereksplorasi

Di suatu kota tercatat peningkatan yang signifikan dari jumlah pasien yang
terinfeksi Covid-19. Berikut data yang dihimpun dari Gugus Covid-19 kota tersebut.

50 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Tabel 2.4 Jumlah Pasien Terinfeksi Covid-19 dalam Waktu 5 Bulan

Januari Februari Maret April Mei


Bulan
2020 2020 2020 2020 2020
Jumlah pasien 4 12 36 108 324

Jawablah pertanyaan di bawah ini terkait data pada tabel 2.4.


• Apakah jumlah pasien membentuk barisan bilangan?
• Berapa beda atau rasio dari barisan di atas?
• Terdiri dari berapa suku barisan tersebut?

Ayo Bekerja Sama

Ayo cermati jumlah suku-suku deret geometri dengan melengkapi Tabel 2.5
melalui data yang ada pada Tabel 2.4 bersama teman kelompokmu.

Tabel 2.5 Proses Menemukan Kembali Rumus Jumlah Deret Geometri

1 2 3
S2 : jumlah pasien S = 4 + 12 = …
2
dua bulan pertama
S3 : jumlah pasien S = … + … + …
3
tiga bulan pertama =…
S4 : jumlah pasien S4 = … + … + … +
empat bulan …=…
pertama

Dari kolom nomor 3 diperoleh:

Bab 2 | Barisan dan Deret 51


Sehingga, rumus untuk menghitung jumlah suku-suku deret geometri adalah:
, untuk r ≠1 dan r >1.

, untuk r ≠1 dan r <1.

Sn = jumlah deret sebanyak n suku pertama


Keterangan:
a = suku pertama
r = rasio
n = banyaknya suku
Contoh:
Hasil produksi sebuah perusahaan sepeda pada tahun 2020 meningkat setiap
bulannya dan membentuk barisan geometri. Produksi pada bulan Januari sebanyak
120 unit. Pada bulan April, hasil produksi mencapai 3.240 unit. Berapakah total hasil
produksi sepeda hingga bulan Mei?

Alternatif penyelesaian:
Hasil produksi Januari: U1 = a = 120
Hasil produksi April: U1 = 3.240

Total hasil produksi hingga bulan Mei: S5


Sebelum menentukan S5 , harus dicari ratio (r) terlebih dahulu.

(substitusi nilai a)

52 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Jadi, total hasil produksi sepeda hingga bulan Mei adalah sebanyak 14.520 unit.

Latihan 2.3
1. Tentukanlah jumlah bilangan kelipatan 4 di antara bilangan 10 hingga 100.
Petunjuk singkat di bawah ini dapat membantu kalian dalam menjawab soal
nomor 1.
• Sebelum menentukan jumlah deret bilangan,
i Hint
kalian harus menentukan terlebih dahulu
jumlah Tuliskan terlebih dahulu bilangan Untuk mengetahui
kelipatan 4 dari 10 hingga 100: banyaknya suku
• 12 + … + … + …. + …………….. + …. + …. pada deret tersebut,
kalian harus
• Suku terakhir dari deret bilangan tersebut mengetahui suku
adalah ………... pertama, beda
• Suku terakhir: Un=a+(n - 1)b dan banyak suku
terlebih dahulu.
• Selanjutnya, menentukan S5 dengan nilai n
yang telah diketahui sebelumnya.
• Jadi, jumlah bilangan kelipatan 4 di antara bilangan 10 hingga 100 adalah
……………
2. Suku pertama dan rasio dari suatu deret geometri berturut-turut adalah 9 dan 3.
Tentukan banyak suku jika diketahui jumlah deret bilangan tersebut adalah 9.837.
Petunjuk singkat di bawah ini dapat membantu kalian dalam menjawab
soal nomor 2.
• Dari soal, diketahui:
a = … r = … Sn = …
• Dengan tiga informasi di atas, maka dapat ditentukan n = …

3. Diketahui deret geometri berikut ini:


Tentukan nilai Y.
Petunjuk singkat di bawah ini dapat membantu kalian dalam menjawab
soal nomor 3.
• Dengan nilai a ,r dan Sn yang telah terdapat pada soal, kalian akan
mendapatkan nilai n.
• Setelah memperoleh nilai n, kalian dapat menentukan nilai Y.

Bab 2 | Barisan dan Deret 53


3. Deret Geometri Tak Hingga
Eksplorasi 2.7 Panjang Lintasan Bola

Ayo Bereksplorasi

Bola tenis dilemparkan ke atas setinggi 1


m. Bola tersebut akan terus memantul Bola
dilempar

sampai akhirnya berhenti. Setelah Pantulan


pertama

dicermati, setiap kali bola memantul, Pantulan


kedua

tingginya menjadi kali dari tinggi


Pantulan

pantulan sebelumnya. Kira-kira berapa ke n-1

panjang lintasan bola dari awal memantul Pantulan ke-n


bola diam

sampai berhenti? Ayo bereksplorasi


dengan melakukan percobaan melempar
bola bersama teman kelompokmu, lalu Gambar 2.8 Lintasan Bola
jawablah pertanyaan di bawah ini.
• Menurutmu, apakah tinggi pantulan bola pada permasalahan di atas membentuk
deret geometri? Bagaimana kalian mengetahuinya?
• Setelah melakukan percobaan, apakah kalian mengetahui dengan pasti berapa
kali bola memantul sampai akhirnya berhenti?

Ayo Berpikir Kreatif

Apakah panjang lintasan bola akan sama jika bola dijatuhkan dari ketinggian
tertentu atau dilempar dari bawah? Jelaskan jawabanmu.

Pada permasalahan diketahui rasio = .

Maka total panjang lintasan dapat ditentukan dengan rumus jumlah deret geometri
berikut:

maka

54 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


, dengan n = ∞ -1 < r < 1

Deret geometri tak hingga konvergen dengan -1 < r < 1:

Deret geometri tak hingga divergen dengan r < -1 atau r > 1: .

Keterangan:
S∞ = jumlah deret geometri tak hingga a = suku pertama r = rasio

Ayo Berpikir Kritis

Mengapa jumlah suku deret geometri tak hingga divergen hasilnya ±∞?
Jelaskan jawabanmu!

Ayo Mencoba

Ayo berkolaborasi dengan teman kelompokmu, lalu hitunglah berapa total


panjang lintasan bola tenis pada Eksplorasi 2.7?

Bab 2 | Barisan dan Deret 55


i Hint

Dalam menghitung Panjang lintasan bola, terdapat dua deret tak hingga,
yaitu: deret tak hingga ketika bola jatuh dan ketika bola memantul ke atas.

Contoh:
Tentukan jumlah deret tak hingga dari 81 + 27 + 9 + 3 + …..

Alternatif penyelesaian:
Deret tak hingga di atas merupakan deret tak hingga konvergen, karena r = masuk
dalam rentang
-1 < r < 1, maka jumlah deret tak hingga adalah:

Latihan 2.4
1. Suku pertama suatu deret geometri tak hingga adalah
x. Tentukan x yang memenuhi sehingga jumlah deret i Hint
geometri tak hingga tersebut adalah 10.
Dalam
Petunjuk singkat di bawah ini dapat membantu menyelesaikan soal
kalian dalam menjawab soal nomor 1. deret tak hingga,
kalian harus
• Soal di atas hanya berisi informasi yaitu selalu ingat syarat
S∞ = 10. rasio dari deret
• Karena S∞ = 10 maka deret geometri tak hingga konvergen maupun
divergen
yang dimaksud pada soal adalah deret geometri
tak hingga konvergen.
• Hubungkan rumus jumlah deret geometri tak hingga dengan syarat rasio
pada deret konvergen.

56 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


2. Agar deret geometri 1 + (m - 1) + (m -1)2 + (m - 1)3 + .... merupakan deret
konvergen, tentukan nilai m.
Petunjuk singkat di bawah ini dapat membantu kalian dalam menjawab soal
nomor 2.
• Tentukan terlebih dahulu rasio dari deret tersebut.
3. Tentukan jumlah deret geometri tak hingga 4 + 12 + 36 + 108 + …
Petunjuk singkat di bawah ini dapat membantu kalian dalam menjawab
soal nomor 3.
• Selidiki terlebih dahulu, deret geometri tak hingga tersebut merupakan deret
konvergen atau divergen.
• Tentukan S∞.

Melalui subbab 2.2, kalian telah belajar mengenai deret aritmetika dan geometri.

Ayo Berefleksi

Apa perbedaan deret aritmetika dan geometri? Lalu apa perbedaan antara
deret dan barisan? Jelaskan!
Apa perbedaan deret geometri tak hingga konvergen dan divergen? Jelaskan

Ayo Berpikir Kreatif

Berikan contoh aplikasi deret bilangan dalam kehidupan sehari-hari selain


dari yang telah dibahas.
Berikan contoh aplikasi deret geometri tak hingga konvergen dan divergen
selain dari yang telah dibahas pada subbab 2.2.3.

Latihan 2.5
Soal Pemahaman

1. Suku ke-3 suatu barisan aritmetika adalah 28.500 dan suku ke-7 adalah 22.500.
Tentukan nilai n agar suku ke-n = 0.
2. Suku ketiga dan kelima barisan geometri berturut-turut adalah 20 dan 80.
Tentukan suku ke-10 barisan tersebut.
3. Hitunglah jumlah dari deret berikut.

Bab 2 | Barisan dan Deret 57


4.

5.

Soal Aplikasi

6. Pertambahan penduduk di suatu desa setiap tahunnya membentuk barisan


geometri. Pada tahun 2021, penduduk bertambah sebanyak 10 orang, lalu pada
tahun 2023 sebanyak 90 orang. Berapa jumlah pertambahan penduduk pada
tahun 2025?
7. Pak Artus seorang peternak ayam. Ia mengumpulkan telur ayam sebanyak 30.000
butir selama 2 bulan. Banyak telur yang Pak Artus kumpulkan membentuk
barisan aritmetika. Pada hari pertama ia mengumpulkan telus ayam sebanyak 50
butir. Berapa butir telur yang Pak Artus kumpulkan pada hari terakhir?
8. Penambahan jumlah pasien yang terjangkit virus Covid-19 di suatu kota
melonjak dua kali lipat di tiap minggunya. Berdasarkan data yang di rumah sakit,
pada minggu pertama terdapat 24 orang yang dinyatakan positif. Pada minggu
ketiga, tercatat 96 pasien positif Covid-19. Berapa total jumlah pasien pada bulan
kedua?
9. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 8 meter. Apabila ketinggian yang dicapai
saat memantul tiga perlima kali tinggi sebelumnya, tentukan panjang lintasan
yang dilalui bola tersebut hingga berhenti memantul.

Soal Penalaran

10. Keliling lima buah lingkaran membentuk barisan aritmetika. Jika luas lingkaran
terbesar adalah 1.386 cm2 dan luas lingkaran terkecil adalah 154 cm2. Tentukan

keliling lingkaran pada urutan ketiga.


11. Sisipkan 5 bilangan di antara 3 dan 192 agar susunan bilangan tersebut
membentuk barisan geometri.
12. Sisi segitiga sama sisi panjangnya 20 cm. Di dalamnya terdapat segitiga sama
sisi kedua dengan menghubungkan titik-titik tengah sisi-sisi segitiga pertama.
Hal yang sama untuk segitiga ketiga, keempat, kelima, dan keenam. Berapa total
keliling semua segitiga?

58 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Refleksi
Dalam bab ini, kalian sudah belajar mengenai barisan dan deret.
1. Apa itu barisan?
2. Apa perbedaan barisan aritmetika dan barisan geometri?
3. Apa itu deret?
4. Apa perbedaan barisan dan deret?
5. Apa perbedaan deret aritmetika dan deret geometri?
6. Apa perbedaan deret geometri tak hingga konvergen dan divergen?

Materi Pengayaan
1. Buatlah suatu barisan geometri, dengan menentukan suku pertama, rasio, dan
banyak suku pada tabel di bawah ini.
Barisan geometri 1.
Suku pertama ………….
Rasio ………….
Banyak suku ………….
… , … , … , … , …. , ….
2. Dari barisan yang telah kalian buat, ubahlah rasionya menjadi bilangan yang
lebih besar, sajikan barisan geometri yang baru pada tabel di bawah ini.
Barisan geometri 2.
Suku pertama ………….
Rasio ………….
Banyak suku ………….
… , … , … , … , …. , ….

Ayo Berpikir Kritis

Apa yang terjadi pada suku-suku pada barisan tersebut setelah diubah
nilai rasionya? Jelaskan!

3. Prediksilah, bagaimana suku-suku pada barisan tersebut jika rasionya diganti


dengan dari rasio pada barisan geometri pertama.

Bab 2 | Barisan dan Deret 59


4. Kalian dapat melihat perubahan dari
suku-suku pada barisan geometri Ayo Menggunakan Teknologi
serta tampilan grafiknya pada aplikasi
Geogebra melalui link berikut: Bentuk grafik pada barisan
https://www.geogebra.org/m/ dapat dilihat menggunakan
k8b2b2kn aplikasi Geogebra.
(sumber: Geogebra.org, penulis: Firmansyah)

Uji Kompetensi
1. Tentukan suku ke-10 dan jumlah 10 suku pertama dari deret berikut:
a. 4 + 2 + 1 + …
b. 4 + 1 + (-2) + …
2. Tentukan suku ke-9 barisan aritmetika, jika diketahui jumlah dari suku ke-2,
suku ke-5, dan suku-20 adalah 54.
3. Sebuah pipa dipotong menjadi 5 bagian. Panjang masing-masing bagian
membentuk barisan geometri. Jika potongan pipa terpendek sepanjang 4 cm, dan
potongan pipa terpanjang adalah 324 cm, maka tentukan panjang pipa semula.
4. Pada suatu ruang pertemuan, jumlah kursi pada baris tertentu lebih banyak 2
kursi dari baris sebelumnya. Perbandingan banyak kursi pada baris ke-5 dan
baris ke-13 adalah 1 : 2. Baris terakhir terisi 50 kursi. Berapa total kursi pada
ruang pertemuan tersebut?
5. Tentukan jumlah deret geometri tak hingga … …, jika

diketahui .

60 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia, 2021
Matematika untuk SMA/SMK Kelas X
Bab
Penulis: Dicky Susanto, dkk
ISBN: 978-602-244-526-5

3
Vektor dan
Operasinya

Pengalaman Belajar
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan
dapat:
1. menyatakan vektor dalam berbagai
representasi;
2. menunjukkan beberapa jenis vektor;
3. menyatakan vektor dalam komponen-
komponen sistem koordinat;
4. melakukan operasi vektor serta
menginterpretasi hasilnya secara geometris
dan fisik; serta
5. menggunakan operasi vektor untuk
menyelesaikan masalah kehidupan sehari-
hari.
Berapa jauh dan ke mana arahnya?
Saat kalian berada di daerah wisata yang luas dan ingin mendatangi beberapa
objek wisata, kalian mungkin menemukan dua jenis petunjuk jalan seperti pada
Gambar 3.1 dan 3.2 berikut.
Petunjuk mana yang memberikan kepastian
lokasi? Mengapa?
Kalian paham bahwa mengetahui jarak dan arah
dari suatu lokasi ke lokasi lain merupakan hal yang
sangat penting. Pesawat terbang memerlukan kepastian
berapa jauh dan ke arah mana apabila berpindah dari
suatu lokasi ke lokasi lain. Bukan itu saja, besar dan
Gambar 3.1 Petunjuk Lokasi arah kecepatan juga berubah selama perjalanan.
dengan Arah
Sumber: http://kebunrayadaerah.
Padatnya lalu lintas udara dan angin juga memengaruhi
krbogor.lipi.go.id/kebun-raya- gerak pesawat.
kuningan.html
Pemain bola dapat memperkirakan arah
tendangannya dan kelajuan bola agar bola mencapai
rekan setimnya atau masuk gawang. Olahraga
permainan memerlukan jarak dan arah serta besar dan
arah kecepatan.
Vektor adalah besaran yang mempunyai besar
atau nilai dan arah. Contohnya adalah perpindahan
Gambar 3.2 Petunjuk Lokasi dan kecepatan. Besaran skalar hanya mempunyai besar
dengan Arah dan Jarak
atau nilai, tidak mempunyai arah. Contoh besaran
Sumber: gudanglampuku.com
skalar adalah massa melon 2,00 kg. Semua bilangan
real merupakan skalar, dapat bernilai nol atau positif atau negatif.
Dalam bab ini, kalian akan belajar tentang terminologi dan notasi vektor. Kalian
akan mempelajari hubungan antara vektor dengan sistem koordinat. Komponen-
komponen vektor dinyatakan dalam pasangan terurut (x,y) dan (x,y,z). Kalian akan
menentukan kesamaan atau ekuivalensi dua vektor. Kalian akan belajar beberapa
jenis vektor. Dua atau lebih vektor dapat dijumlahkan dan dikurangkan sehingga
suatu vektor merupakan kombinasi linier dari dua atau lebih vektor. Vektor juga dapat
dikalikan dengan suatu skalar.

62 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Pertanyaan Pemantik
• Bagaimana merepresentasikan vektor?
• Apakah vektor dapat dioperasikan seperti bilangan biasa?
• Apa pentingnya peran vektor dalam kehidupan sehari-hari?

Kata Kunci
Ruas garis berarah, vektor lawan, vektor berkebalikan, vektor posisi, vektor nol,
penjumlahan dan pengurangan vektor, perkalian skalar dengan vektor.

Peta Konsep

Ayo Mengingat Kembali

Untuk mempelajari vektor kalian perlu mengulang kembali sistem koordinat


Kartesius yang merupakan tempat kedudukan titik-titik.

Gambar 3.3 Sistem Koordinat Kartesius

Bab 3 | Vektor dan Operasinya 63


Sistem koordinat dapat berdimensi dua (dibentuk oleh dua sumbu yang saling
tegak lurus) dan berdimensi tiga (dibentuk oleh tiga sumbu yang saling tegak lurus
satu sama lain).
Perpotongan sumbu-sumbu terjadi di titik O. Arah dapat dinyatakan dengan
kanan-kiri, atas-bawah dan depan-belakang. Sudut berkaitan dengan arah. Pada mata
angin sudut 0° menunjukkan arah timur, sudut 90° menunjukkan arah utara, dan
arah timur laut sama dengan sudut 45°.
Kalian akan mengulang sifat komutatif dan sifat asosiatif pada penjumlahan
vektor. Kalian akan menerapkan aturan perkalian pada operasi perkalian skalar
dengan vektor.

A. Terminologi, Notasi, dan Jenis Vektor


Eksplorasi 3.1 Apa itu Vektor?

Ayo Bereksplorasi

Peta di bawah menunjukkan prediksi kecepatan gerak lempeng bumi yang ditunjukkan
oleh anak panah. Batas-batas lempeng ditandai dengan warna putih. Ukuran 5 cm/tahun
diberikan oleh anak panah di bawah sebagai patokan. Lempeng bumi yang bergerak
dapat bertemu dengan lempeng bumi lainnya. Pertemuan dua lempeng bumi dapat
menyebabkan terjadinya gempa bumi atau tsunami.

Gambar 3.4 Prediksi Kecepatan Lempeng Bumi


Sumber: https://spotlight.unavco.org/how-gps-works/gps-and-tectonics/gps-and-tectonics.html,

64 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Ayo Bekerja Sama

Kalian perhatikan anak panah-anak panah dalam gambar dan kerjakan soal-soal di
bawah ini.

1. Lingkari satu lempeng bumi yang bergerak paling cepat.


2. Lingkari satu lempeng bumi yang bergerak paling lambat.
3. Apakah ada dua anak panah yang arahnya saling berlawanan?
4. Lingkari tiga anak panah yang arah dan panjangnya sama.
5. Apakah artinya jika dua anak panah mempunyai arah dan panjang yang sama?
6. Pilih tiga anak panah pada lempeng-lempeng yang dilalui Indonesia, namakan
anak panah pertama, kedua’ dan ketiga.
Gunakan penggaris dan busur untuk menentukan panjang dan arah (sudut) anak
panah.
Jadikan panjang 5 cm/tahun (5 cm/year) dalam gambar 3.4 sebagai patokan
sehingga hasil pengukuran perlu disesuaikan dengan patokan untuk mendapatkan
kecepatan gerak lempeng. Misalnya, patokan anak panah 5 cm/year mempunyai
panjang 0,6 cm. Salah satu anak panah panjangnya 0,3 cm maka kecepatan gerak
lempeng adalah . Angka disebut sebagai perbandingan
panjang.
Tuliskan hasilnya ke dalam tabel.
Cara mengukur sudut adalah sebagai berikut.

Gambar 3.5 Cara Mengukur Sudut

Tentukan garis horizontal yang berimpit dengan busur.


Bacalah bilangan pada busur yang berimpit dengan arah anak panah.

Bab 3 | Vektor dan Operasinya 65


Tabel 3.1 Besar dan Arah Kecepatan Lempeng Bumi

Anak Perbandingan Kecepatan gerak


Arah (°) Panjang (cm)
Panah Panjang (cm/tahun)
Pertama
Kedua
Ketiga

Ayo Berdiskusi

Menurut kalian, apa manfaat menggambarkan gerak lempeng dengan anak panah
pada peta?
Gerak lempeng bumi digambarkan dengan anak panah yang memudahkan para
ilmuwan untuk memprediksi pertemuan dua lempeng sehingga dapat mengantisipasi
bencana yang muncul. Panjang anak panah menunjukkan seberapa cepat lempeng
bergerak. Arah anak panah menunjukkan arah gerak. Anak panah merupakan ruas
garis berarah yang menyatakan vektor. Makin panjang ruas garisnya, makin besar
nilai vektornya. Arah vektor ditunjukkan oleh arah panah.
B
a arah
panjang
A
Gambar 3.6 Vektor dan Notasi

Notasi vektor adalah sebagai berikut.


dimana A adalah pangkal vektor atau titik pangkal, sedangkan B adalah
ujung vektor atau titik ujung.
Panjang vektor ditulis sebagai .
Vektor juga dapat dituliskan dengan menggunakan huruf bercetak tebal,
sebagai AB.
Penulisan vektor lainnya dengan menggunakan satu huruf yaitu a atau atau
A atau .
Dalam bab ini notasi vektor menggunakan huruf tebal, tetapi kalian dapat
membuatnya dengan menggunakan anak panah.

66 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Ayo Berpikir Kritis

Apakah bentuk-bentuk di bawah ini merupakan vektor? Mengapa? Ayo jelaskan!

A A A
B
B B
1. Panjang dan Arah Vektor
Kalian perhatikan vektor CD dengan panjang 4 cm dan arahnya membentuk sudut
45o dengan horizontal. Kalian dapat menyebutkan vektor CD dengan panjang 4 cm
dan arah Timur Laut jika merujuk pada arah mata angin.

Gambar 3.7 Besar dan Arah Vektor

2. Vektor Negatif atau Vektor Lawan


Andi berjalan sejauh 100 m dengan arah 30°, kemudian Andi kembali ke posisi
semula.

Gambar 3.8 Vektor dan Vektor Lawan

Vektor A atau menyatakan perpindahan Andi yang pertama.


Vektor -A atau – menyatakan perpindahan Andi yang kedua.
Vektor A dan -A sama panjang tetapi berlawanan arah.
-A adalah vektor lawan dari A.

Vektor negatif atau vektor lawan adalah vektor dengan besar sama, tetapi
arah berlawanan dengan suatu vektor.

Bab 3 | Vektor dan Operasinya 67


Vektor Nol

Vektor nol adalah vektor dengan panjang nol dan tidak punya arah tertentu atau
vektor dengan titik pangkal dan ujung yang sama. Vektor nol dinyatakan dengan
titik secara grafis.

Jika Andi berjalan sejauh 100 m ke timur kemudian 100 m ke barat maka Andi
mengalami perpindahan 0.

Ayo Berpikir Kritis

Apakah vektor A merupakan vektor lawan dari B?

Ayo Mencoba

Gambarkan vektor lawan dari CD, yaitu vektor DC. Lihat vektor CD pada
gambar 3.7.

Ayo Berdiskusi

Berapa sudut yang dibentuk antara vektor CD dengan vektor DC?

3. Vektor Ekuivalen (Vektor yang Sama)


Jika ada vektor lain dengan panjang 3 cm dan sudut 45°, maka dikatakan vektor
tersebut ekuivalen dengan vektor CD.
Ketiga vektor, dalam gambar 3.9, sama atau ekuivalen walaupun ketiganya
mempunyai titik awal yang berbeda, sehingga dapat dituliskan sebagai berikut.
CD = EF = KL
Vektor CD ekuivalen dengan vektor EF dan vektor KL.

68 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Gambar 3.9 Vektor-Vektor Ekuivalen

Suatu vektor ekuivalen dengan vektor lain jika mempunyai besar dan arah
yang sama dengan vektor lain tersebut.

Pada peta lempeng bumi, coba kalian perhatikan vektor-vektor yang ekuivalen
atau sama. Dapatkah kalian memberi contoh dua vektor ekuivalen dalam kehidupan
sehari-hari?

Latihan 3.1
1. Gambarkan vektor kecepatan mobil dengan kelajuan 60 km/jam dan menuju
arah timur. Tentukan titik awal dan titik akhir. Beri nama vektornya dan tuliskan
skalanya.
Petunjuk menyelesaikan soal.
Tuliskan nama arah setiap mata angin.

Untuk menggambar panjang vektor pikirkan skala 1 cm mewakili berapa km/jam.


Beri nama vektor tersebut berdasarkan titik awal (pangkal vektor) dan titik akhir
(ujung vektor).
2. Gambarkan vektor kecepatan mobil dengan kelajuan 45 km/jam dan menuju
arah tenggara. Tentukan titik awal dan titik akhir. Beri nama vektornya dan
tuliskan skalanya.
Petunjuk menyelesaikan soal.
Tentukan arah tenggara pada mata angin.

Bab 3 | Vektor dan Operasinya 69


3. Gambarkan vektor kecepatan mobil dengan kelajuan 60 km/jam dan menuju
arah barat daya. Tentukan titik awal dan titik akhir. Beri nama vektornya dan
tuliskan skalanya.
4. Gambarkan vektor kecepatan mobil dengan kelajuan 60 km/jam dan arah gerak
membentuk sudut 45°. Tentukan titik awal dan titik akhir. Beri nama vektornya
dan tuliskan skalanya.
5. a. Gambarkan vektor kecepatan pesawat terbang dengan kelajuan 450 km/jam
dan arah terbang membentuk sudut 120°.
b. Gambarkan vektor negatif dari nomor a.

Latihan 3.2
1. Tentukan nama, besar, dan arah dari setiap vektor di bawah ini.
Q R
N

0 N
80
400

P
45º
60º
200

25º
N

O
2. Gambarkan vektor-vektor negatif dari vektor-vektor OP, OQ, dan OR. Gunakan
skala untuk menggambar panjangnya.
3. Perhatikan peta kota Bandung di bawah ini.

70 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Sumber: https://goo.gl/maps/hvGqjkmLSGBnADwL9
a. Tentukan satu titik di Universitas Padjadjaran dan satu titik di Lebak
Siliwangi.
b. Buat vektor dari kedua titik tersebut, tentukan besar dan arah vektornya.
c. Buat vektor dengan nilai (besar) yang lebih besar daripada nomor a tetapi
arah sama.
d. Buat vektor dengan nilai (besar) yang lebih kecil daripada nomor a tetapi
arah sama.
e. Buat vektor yang ekuivalen dengan vektor pada nomor a.

Ayo Berpikir Kritis

4. Pesawat kecil sedang mengisi bahan bakar


dari pesawat besar di udara. Mengapa vektor
kecepatan pesawat kecil harus ekuivalen
atau sama dengan pesawat besar?

Ayo Berpikir Kreatif

5. Buatlah segitiga sama sisi dan bagilah menjadi beberapa segitiga kecil berukuran
sama. Tentukan berapa banyak segitiga tersebut agar diperoleh 3 vektor ekuivalen.

Bab 3 | Vektor dan Operasinya 71


Ayo Berefleksi

1. Apakah kalian dapat memberikan contoh-contoh vektor dalam


kehidupan sehari-hari?
2. Apakah kalian dapat menggambarkan vektor dan menyebutkan
notasinya?
3. Dapatkah kalian menentukan vektor-vektor ekuivalen?
4. Dapatkah kalian membuat vektor negatif atau vektor lawan dari suatu
vektor?

Ayo Menggunakan Teknologi

Kalian dapat menggunakan aplikasi GeoGebra untuk menggambar vektor


dan belajar cara memanfaatkannya. https://www.geogebra.org/

B. Vektor dan Sistem Koordinat


Pilot pesawat terbang melaporkan posisinya selama penerbangan dari satu titik ke
titik lain di udara kepada petugas menara pengawas bandara. Pilot akan meminta izin
jika ingin mengubah ketinggian atau dan arah penerbangan.

Gambar 3.10 Posisi Pesawat Terbang dalam Sistem Koordinat Kartesius

Posisi memerlukan kerangka acuan atau sistem koordinat.


Sistem Koordinat Kartesius dicetuskan oleh Rene Descartes, ahli matematika
berkebangsaan Prancis. Descartes menemukannya ketika mengamati lalat merayap
di langit-langit rumahnya.

72 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Eksplorasi 3.2 Menggambar Vektor pada Sistem Koordinat

Ayo Bereksplorasi

Untuk menyelesaikan eksplorasi di bawah ini kalian memerlukan kertas berpetak.


1. Mula-mula lalat berada di titik asal O dan merayap ke titik P(3, 4). Lalat bergerak
lagi menuju titik Q(–2, –8) hingga berhenti di titik R(2, –5). Tentukan titik
O terlebih dahulu. Gambarkan vektor perjalanan lalat dalam sistem koordinat
Kartesius. Gunakan penggaris dan busur untuk menentukan panjang dan sudut.
2. Lalat mula-mula berada pada titik (2, 3) kemudian bergerak 1 petak ke barat
lanjut dengan 1 petak ke selatan.
a. Tentukan titik asal terlebih dahulu, kemudian gambarkan vektornya.
Tentukan panjang dan arah vektor.
b. Pilih titik asal terlebih dahulu, kemudian gambarkan vektornya. Tentukan
panjang dan arah vektor.

Ayo Berdiskusi dan Berpikir Kreatif

1. Apa perbedaan vektor dengan koordinat suatu titik?


2. Apakah pemilihan titik asal pada sistem koordinat memengaruhi besar dan arah
vektor?
Lokasi suatu titik dapat dinyatakan dalam sistem koordinat Kartesius. Pada
sistem koordinat dua dimensi, lokasi titik dinyatakan dalam pasangan terurut (x, y)
dan pada sistem koordinat tiga dimensi, lokasi titik dinyatakan dalam (x, y, z).
Jika suatu pesawat berada pada suatu titik tertentu dan waktu tertentu, maka
dapat diketahui lokasi berikutnya jika diketahui vektor perpindahan pesawat.
Teknologi, melalui beberapa aplikasi, menolong manusia untuk memilih alternatif
rute perjalanan yang melibatkan arah dan jarak tempuh dengan sistem koordinat.

Bab 3 | Vektor dan Operasinya 73


Gambar 3.11 Menentukan Rute dengan Aplikasi
Sumber: https://waze.com

Ayo Berdiskusi

Dapatkah aplikasi perjalanan dibuat tanpa sistem koordinat Kartesius?


Mengapa?

1. Vektor Berdimensi Dua pada Sistem Koordinat


Perhatikan sistem koordinat Kartesius di bawah ini.

Gambar 3.12 Vektor Berdimensi Dua

Koordinat titik O adalah (0, 0) dan Q adalah (x, y). Vektor satuan diperlukan
untuk menunjukkan bagaimana mencapai titik Q dari titik O.
i adalah vektor satuan dalam arah-x (horizontal) dan j adalah vektor satuan
dalam arah-y (vertikal). Vektor satuan mempunyai besar 1 satuan. Arah horizontal
negatif dinyatakan dengan -i dan arah vertikal negatif dinyatakan dengan -j.
Vektor OQ dinyatakan sebagai berikut.
OQ = x i + y j

74 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Ada dua komponen yang membentuk vektor OQ,
komponen horizontal dan komponen vertikal. Jika dari
titik O arah komponen horizontal adalah timur-barat,
maka arah komponen vertikal adalah utara-selatan.
Komponen-x merupakan proyeksi ortogonal vektor
pada sumbu-x. Komponen-y merupakan proyeksi
ortogonal vektor pada sumbu-y.
Vektor dengan dua komponen disebut sebagai Gambar 3.13 Panjang Vektor
Berdimensi Dua
vektor berdimensi dua.
Panjang vektor sama dengan jarak antara titik pangkal dengan titik ujung. Jarak
antara dua titik sama dengan panjang sisi miring dari segitiga siku-siku.

2. Komponen-Komponen Vektor
AB = 6 i + 8 j
Panjang vektor

Gambar 3.14 Vektor AB dan


Komponen-Komponennya

3. Vektor-Vektor Ekuivalen pada Sistem Koordinat Kartesius


Dua mobil berbeda bergerak dengan kelajuan 10 m/detik dan dalam arah yang
sama. Keduanya mempunyai vektor kecepatan yang sama walau berada pada posisi
berbeda.

Gambar 3.15 Dua Vektor Kecepatan Ekuivalen

Kalian masih ingat bahwa dua vektor ekuivalen jika mempunyai besar dan arah
sama, tidak bergantung pada letaknya.

Bab 3 | Vektor dan Operasinya 75


Perhatikan dua vektor perpindahan dalam sistem koordinat di bawah ini.

Gambar 3.16 Dua Vektor Ekuivalen pada Sistem Koordinat

Vektor u dan v ekuivalen, dinyatakan dengan 4 i + 3 j, walau keduanya mempunyai


koordinat titik pangkal dan koordinat titik ujung yang berbeda. Komponen horizontal
dan komponen vertikal adalah 4 dan 3.

Ayo Berdiskusi

Mengapa vektor-vektor ekuivalen tidak bergantung pada letak mereka?

4. Vektor Berdimensi Tiga pada Sistem Koordinat Kartesius


Vektor dengan tiga komponen, disebut sebagai vektor berdimensi tiga. Jika dari titik O
arah komponen horizontal adalah timur-barat, arah komponen vertikal adalah utara-
selatan, maka arah satunya lagi adalah atas-bawah atau depan-belakang atau tegak lurus
terhadap bidang xy.
Sistem koordinat tiga dimensi dapat diperagakan dengan tiga jari. Ibu jari
menghadap ke kalian adalah sumbu-x, jari telunjuk mengarah ke kanan adalah sumbu-y
dan jari tengah mengarah ke atas adalah sumbu-z.

Gambar 3.17 Sistem Koordinat Gambar 3.18 Vektor Berdimensi Tiga


dengan Jari-Jari OP = x i + y j + z k

76 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


i adalah vektor satuan dalam arah-x (horizontal), j adalah vektor satuan dalam
arah-y (vertikal) dan k adalah vektor satuan, yang tegak lurus terhadap bidang xy.
Arah horizontal negatif dinyatakan dengan -i, arah vertikal negatif dinyatakan dengan
-j dan arah negatif dalam z dinyatakan dengan -z.
Panjang vektor diberikan sebagai berikut.

Gambar 3.19 Panjang Vektor Berdimensi Tiga

Vektor dapat saja berada dalam ruang berdimensi-n, tetapi kita hanya belajar
vektor berdimensi dua dan vektor berdimensi tiga.

5. Vektor Kolom dan Vektor Baris


Vektor yang dituliskan dalam bentuk kolom adalah vektor kolom. Vektor yang
dituliskan dalam bentuk baris adalah vektor baris. Komponen-komponen vektor
kolom dituliskan sebagai berikut.
• (3 4) atau untuk vektor berdimensi dua

• (2 1 3) atau untuk vektor berdimensi tiga


Vektor-vektor satuan dalam sistem koordinat Kartesius berdimensi dua adalah:
• vektor satuan dalam arah horizontal (1 0) atau
• vektor satuan dalam arah vertikal (0 1) atau
Vektor-vektor satuan dalam sistem koordinat Kartesius berdimensi tiga adalah:

• vektor satuan dalam arah horizontal (1 0 0) atau

• vektor satuan dalam arah vertikal (0 1 0) atau

• vektor satuan dalam arah tegak lurus terhadap bidang xy (0 0 1) atau

Bab 3 | Vektor dan Operasinya 77


6. Vektor Satuan dari Suatu Vektor
Vektor satuan dapat saja diperluas pemahamannya.
Kalian perhatikan vektor PQ yang berada pada
sistem koordinat Kartesius.
Vektor satuan PQ adalah vektor PQ dibagi
dengan panjangnya.

adalah panjang vektor. Gambar 3.20 Vektor PQ


Vektor satuan menunjukkan arah vektor dalam suatu ruang.
Contoh soal: Menentukan vektor satuan dari v.
v = (3 6 4)

7. Vektor Posisi
Vektor OA dan OB merupakan vektor posisi, karena dimulai dari titik asal O dan
berakhir di A dan B. Vektor posisi selalu dimulai dari titik O dan berakhir pada suatu
titik lain. Vektor posisi OA dan OB adalah (–3 2) dan (7 5).

Gambar 3.21 Vektor Posisi OA dan OB

78 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Vektor posisi adalah vektor yang berpangkal di titik O yang merupakan
pusat koordinat dan berujung di suatu titik dalam sistem koordinat.

8. Vektor Berkebalikan
Vektor AB = 6 i + 8 j
Panjang vektor
Vektor berkebalikan dari AB adalah (6 i + 8 j).

Vektor berkebalikan adalah vektor yang panjangnya vektor tersebut.

Tahukah Kalian?

Vektor berkebalikan digunakan dalam mempelajari kisi-kisi dari kristal zat


padat.

Latihan 3.3
1. Nyatakan kedua vektor posisi dalam vektor kolom dan vektor baris.

Ayo Berpikir Kreatif

2. Gambarkan vektor posisi yang diberikan oleh OP = 2i + 2j – 2k dan


OQ = –i + 2j – k
Petunjuk tentukan sumbu x, y, dan z.

Bab 3 | Vektor dan Operasinya 79


3. Tentukan vektor satuan dan vektor berkebalikan vektor-vektor dalam soal
nomor 2.
4. a. Nyatakan vektor-vektor di bawah ini sebagai vektor kolom atau vektor baris.

Latihan 3.4

Ayo Berpikir Kritis

1. Perhatikan gambar dari aplikasi flightradar24 yang menunjukkan 202.157


pesawat terbang di angkasa Bumi pada tanggal 29 Juni. Pesawat berukuran kecil
maupun besar, juga pesawat komersial maupun bukan komersial.

Sumber: https://www.independent.co.uk/travel/news-and-advice/flights-sky-map-worldwide-air-traffic-aviation-
busiest-day-june-a8428451.html

Apa peran vektor dan sistem koordinat dalam mengatur lalu lintas penerbangan?

80 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


2. Nyatakan vektor satuan dari vektor
perpindahan seseorang yang sedang
naik gunung dengan bersepeda.
Tentukan arahnya dalam sistem
koordinat.
3. Gunakan ubin di rumahmu sebagai sistem koordinat. Tentukan vektor
perpindahan jika kalian berjalan dari suatu lokasi benda ke lokasi benda lainnya,
misalnya dari lokasi lemari ke lokasi kursi. Ambillah posisi tengah untuk setiap
lokasi.
4. Menurut kalian, apakah vektor kecepatan dapat dinyatakan dalam sistem
koordinat?

1. Apakah kalian dapat menunjukkan komponen-komponen suatu vektor dan


menentukan panjangnya?
2. Bagaimana menyatakan komponen-komponen dalam vektor kolom dan vektor
baris?
3. Apa perbedaan vektor posisi, vektor kolom, dan vektor berkebalikan?

Ayo Menggunakan Teknologi

Kalian dapat menggunakan aplikasi GeoGebra atau yang lainnya untuk


menggambarkan vektor pada sistem koordinat Kartesius.
https://www.geogebra.org/

Bab 3 | Vektor dan Operasinya 81


C. Operasi Vektor
1. Penjumlahan Vektor
Eksplorasi 3.3 Menentukan Rute dalam Bentuk Penjumlahan Vektor

Ayo Bereksplorasi

Perhatikan peta di bawah ini.


Apakah ada rute langsung dari pompa bensin ke Bandara Syamsudin Noor, yang
ditandai dengan garis merah? Tentu saja tidak bisa.
Coba tentukan satu rute yang paling sederhana, gambarkan setiap vektor
perpindahannya dari satu lokasi ke lokasi yang lain.
Ada berapa vektor yang digambarkan?
Kalian akan punya rangkaian vektor yang tidak terputus dengan setiap ujung
vektor bertemu dengan pangkal vektor berikutnya.
SMPN 15
Banjarbaru
Jl. Gubernur Sarkawi

Jl. Golf

Jl.
Ling
ka
i rU
aw Jl. Pelita 5 tar
rk
BA

a a
rS
N

nu
JA

er
R

ub
M

Jl. Sukamana

G
Jl.
AS

Jl. Kurnia
IN

SPBU Pertamina

Jl. Ahmad Yani BANJARBARU Bandara


TI Syamsudin Noor
AK
PELAHARI

TRIS
N
HA
A BU
PEL
SPBU Pertamina

Gambar 3.22 Peta Banjarmasin

Pikirkan satu masalah lagi.

Eksplorasi 3.4 Gerak Perahu Menyeberangi Sungai

Ayo Bereksplorasi

82 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Sebuah perahu menyeberang sungai dengan kecepatan tertentu.

Gambar 3.23 Perahu Menyeberangi Sungai

Menurut kalian apakah yang terjadi dengan lintasan perahu jika:


a. kelajuan arus sungai nol, dan
b. kelajuan arus sungai tak nol?

Gambarkan lintasan perahu untuk dua kasus berbeda ini.


Kalian bisa melakukan kegiatan sederhana dengan menyediakan kertas A4 atau
yang ukurannya berbeda dan perahu kertas yang diikat dengan tali. Kertas merupakan
sungai sehingga jika arus sungai tak nol maka kertas harus digerakkan bersamaan
dengan perahu. Perhatikan, arah gerak arus sungai tegak lurus terhadap gerak perahu.
Kedua masalah di atas merupakan masalah penjumlahan vektor. Penjumlahan
vektor berbeda dengan penjumlahan skalar. Hasil penjumlahan vektor disebut
sebagai resultan vektor.
Jika 2 kg gula dan 3 kg gula dijumlahkan, berapa hasilnya? Pastinya 5 kg.
Bagaimana jika perpindahan 2 m dijumlahkan dengan perpindahan 3 m?
Seseorang berjalan 2 m ke timur kemudian 3 m ke barat berbeda hasilnya dengan
berjalan 2 m ke timur kemudian 3 m ke timur lagi.

Ayo Berpikir Kritis

Menurut kalian apa perbedaan penjumlahan skalar dengan penjumlahan


vektor?

Menarik kan, penjumlahan vektor? Ayo, kalian belajar lebih lanjut.

Bab 3 | Vektor dan Operasinya 83


a. Penjumlahan Dua Vektor dengan Metode Segitiga
Penjumlahan vektor dapat dilakukan dengan cara grafis. Ujung vektor pertama
bertemu dengan pangkal vektor kedua. Hasilnya adalah vektor dengan pangkal vektor
pertama dengan ujung vektor kedua. Betuk penjumlahan adalah segitiga.

AB + BC = AC = a + b

Gambar 3.24 Penjumlahan Vektor dengan Metode Segitiga

Penjumlahan vektor mengikuti sifat komutatif a + b = b + a

Gambar 3.25 Sifat Komutatif dari Penjumlahan Vektor

Ayo Mencoba

Tunjukkan bahwa A + B = B + A.

b. Penjumlahan Dua Vektor dengan Metode Jajar Genjang


Penjumlahan vektor berkaitan dengan bentuk jajar genjang.

Gambar 3.26 Penjumlahan Dua Vektor dengan Metode Jajar Genjang

84 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Contoh soal: Jumlahkan kedua vektor di bawah ini

Gambar 3.27 Contoh Penjumlahan Dua Vektor dengan Metode Jajar Genjang

Penjumlahan dua vektor juga dapat mengambil bentuk persegi panjang.

Ayo Mencoba

Tunjukkan bahwa penjumlahan vektor dengan metode jajar genjang juga


memenuhi sifat komutatif.

Ayo Berpikir Kreatif

Jika ada tiga vektor, bagaimana cara menjumlahkannya dengan metode jajar
genjang?

c. Penjumlahan dengan Metode Poligon

Sifat komutatif tetap berlaku untuk penjumlahan lebih dari dua vektor. Karena
vektor hanya ditentukan oleh panjang dan arahnya, maka dapat dipindahkan dengan
leluasa.
Penjumlahan secara grafis selalu dilakukan dengan cara ujung vektor sebelumnya
bertemu dengan pangkal vektor sesudahnya.

Bab 3 | Vektor dan Operasinya 85


Gambar 3.28 Penjumlahan Vektor dengan Metode Poligon

Penjumlahan vektor juga memenuhi sifat asosiatif.


B

A B B+ C
A+ C A + (B + C) = (A + B) + C

R
Gambar 3.29 Sifat Asosiatif Penjumlahan Vektor

Ayo Bekerja Sama

Bentuklah kelompok yang terdiri atas 4 anggota. Setiap anggota membuat satu
vektor yang berbeda dengan yang lain. Buatlah berbagai cara penjumlahan
keempat vektor yang berbeda.

d. Penjumlahan Vektor secara Komponen


Selain secara grafis vektor juga dapat dijumlahkan secara komponen.

86 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Gambar 3.30 Penjumlahan Secara Komponen

AC + AB = (–3 3) + (4 2) = (1 5)
Penjumlahan secara komponen dan secara grafis memberikan hasil yang sama.

1. Apakah kalian dapat melakukan penjumlahan vektor secara grafis?


2. Apakah kalian dapat melakukan penjumlahan vektor dengan menjumlahkan
komponen-komponennya?

2. Pengurangan Vektor
Gambar di bawah menunjukkan game Angry Birds. Perhatikan gerak benda yang
terlontar dari katapel.

Gambar 3.31 Game Angry Birds


Sumber: https://indianexpress.com/

Bab 3 | Vektor dan Operasinya 87


Kekuatan game, salah satunya, adalah gerak objek-objek dalam game tersebut.
Games menggunakan konsep vektor dan operasinya dalam pembuatannya, khususnya
perpindahan dari satu lokasi ke lokasi lain.

Eksplorasi 3.5 Menentukan Pengurangan Vektor

Ayo Bereksplorasi

Seekor monyet berada pada posisi (3, 4) akan mengambil pisang yang berada pada
posisi (2, 1). Gambarkan vektor posisi monyet, vektor posisi pisang, dan vektor
perpindahan monyet untuk mengambil pisang. Gunakan kertas berpetak.
Berapa vektor perpindahan monyet dalam satuan i dan j?
Bagaimana hubungan antara vektor posisi monyet, vektor posisi pisang, dan
vektor perpindahan monyet dalam operasi vektor?
Dari eksplorasi ini kalian belajar bahwa vektor bisa juga dikurangkan selain
dijumlahkan. Hasil pengurangan vektor disebut sebagai resultan vektor.
Perhatikan contoh operasi pengurangan vektor dalam game untuk mengetahui
jarak orang dengan rumah jika vektor posisi orang dan rumah diketahui.

Gambar 3.32 Pengurangan Vektor dalam Game

Salah satu cara menyelesaikan soal pengurangan vektor dengan cara seperti yang
ditunjukkan dalam gambar 3.33 di bawah ini. Arah vektor OB dibuat berlawanan dan
dijumlahkan dengan vektor OA.

Gambar 3.33 Pengurangan Dua Vektor

88 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Pengurangan vektor dapat dilakukan secara komponen. Perhatikan dua vektor
di bawah ini.

Gambar 3.34 Pengurangan Dua Vektor secara Komponen

AB – AC = AB + (–AC) = (4 2) + (3 –3) = (7 –1)

a. Vektor Nol

Vektor nol adalah vektor dengan panjang nol dan tidak punya arah tertentu atau
vektor dengan titik pangkal dan ujung yang sama. Vektor nol dinyatakan dengan titik
secara grafis.
Jika Andi berjalan sejauh 100 m ke timur kemudian 100 m ke barat, maka Andi
mengalami perpindahan 0.

1. Apakah kalian dapat melakukan pengurangan vektor secara grafis?


2. Apakah kalian dapat melakukan pengurangan vektor dengan mengurangi
komponen-komponennya?

3. Perkalian Skalar dengan Vektor


Eksplorasi 3.6 Perkalian Skalar dengan Vektor

Ayo Bereksplorasi

Kalian buat satu garis lurus melalui tanda bintang di dekat B, U, dan R. Ukur panjang
garis BR, BU, dan UR.

Bab 3 | Vektor dan Operasinya 89


LAUT BALI

Selat Ba
R
U

li
B

k
bo
m
Lo
atl
Se
g
un
d
Ba
at
JAWA

l
Se
SAMUDRA HINDIA

Gambar 3.35 Peta Pulau Bali


Sumber: https://moondoggiesmusic.com/peta-bali/#gsc.tab=0

Ayo Berdiskusi

1. Nyatakan panjang vektor BU dan UR terhadap BR.


2. Hal apa yang sama dari ketiganya?

Kalian perhatikan vektor perpindahan dari Palimanan ke Pejagan (vektor PG)


merupakan gabungan vektor perpindahan Palimanan–Kanci (vektor PK) dan vektor
perpindahan Kanci–Pejagan (vektor KG).
Vektor PK = vektor PG dan vektor KG = vektor PG.
Vektor KP = vektor PG dan vektor GK = vektor PG.

Gambar 3.36 Palimanan--Pejagan


Sumber; https://www.viva.co.id/arsip/262958-para-penguasa-tol-trans-jawa

Vektor yang dikalikan dengan skalar positif menghasilkan vektor dengan panjang
berbeda.

90 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Vektor yang dikalikan dengan skalar negatif menghasilkan vektor dengan panjang
dapat berbeda dan arah berlawanan.

Gambar 3.37 Perkalian Skalar dengan Vektor

Ayo Bekerja Sama

Buktikan perkalian skalar dengan vektor secara grafis (pada kertas berpetak)
dan komponen memberikan hasil yang sama. Tentukan satu vektor terlebih
dahulu. Setiap anggota dapat memilih skalar yang diinginkan.

1. Apakah kalian dapat melakukan perkalian skalar dengan vektor secara grafis?
2. Apakah kalian dapat melakukan perkalian skalar dengan vektor dengan
mengalikan komponen-komponennya?

Latihan 3.5
1. Perhatikan dua vektor di bawah ini.

a. Gambarkan 2A c. Gambarkan 2A + 3B
b. Gambarkan 3B

2. Buat dua titik A(3, 2) dan B(–6, 8) dalam sistem koordinat Kartesius.
a. Gambarkan vektor posisi OA dan OB.
b. Gambarkan hasil pengurangan vektor OB dengan OA.
c. Buat pengurangan kedua vektor dengan menggunakan vektor kolom.

3. Perhatikan gambar vektor-vektor di bawah ini. Operasikan vektor-vektor secara


grafis dan komponen. Gunakan kertas berpetak untuk operasi vektor secara
grafis.Tentukan juga panjang vektor hasil penjumlahan.

Bab 3 | Vektor dan Operasinya 91


a. EF + GH d. EF - GH + 2 CD
b. 2 EF - GH e. EF + GH + CD + AB
c. EF + GH + CD f. EF – 3 GH – CD

4. Perhatikan peta Papua di bawah ini.


a. Gambarkan vektor Jayapura-Wamena, yaitu JW dan vektor Jayapura-Nabire,
yaitu JN.

b. Gambarkan pengurangan vektor JW dengan vektor JN.

Latihan 3.6
1. Jika vektor a = (x1 y1) dan b = (x2 y2) tunjukkan bahwa a + b = b + a
2. Mengapa metode jajar genjang merupakan salah satu metode penjumlahan
vektor?

92 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Ayo Berpikir Kritis

3. Buktikan bahwa A, B, dan C kolinier terletak pada satu garis dengan menunjukkan
bahwa AB dan BC paralel. Tentukan titik A, B, dan C terlebih dahulu.
4. Tentukan panjang vektor resultan.

5. Buatlah 3 vektor sembarang a, b, dan c pada kertas berpetak.


Gambarkan hasil 2a + b –2c.

Ayo Menggunakan Teknologi

Kalian dapat menggunakan aplikasi GeoGebra untuk melakukan operasi


vektor. https://www.geogebra.org/

Refleksi
1. Bagaimana menyatakan vektor?
2. Berapa cara menyatakan arah?
3. Apa itu vektor ekuivalen?
4. Bagaimana membuat vektor dalam sistem koordinat?
5. Bagaimana menentukan vektor dalam sistem koordinat?
6. Ada berapa jenis vektor?
7. Sifat apa saja yang dipenuhi oleh penjumlahan vektor?
8. Bagaimana cara melakukan penjumlahan vektor?
9. Bagaimana cara melakukan pengurangan vektor?
10. Bagaimana cara melakukan perkalian skalar dengan vektor?

Bab 3 | Vektor dan Operasinya 93


Uji Kompetensi
1. Suatu vektor memiliki ujung di A(3, –6,0) dan pangkal di B(5, 0, 8).
Nyatakan vektor AB dalam komponen-komponennya dan tentukan panjang
vektor.
2. Apakah penjumlahan dua vektor dengan besar berbeda dapat menghasilkan
vektor nol?
3. Apakah penjumlahan tiga vektor dengan besar berbeda dapat menghasilkan
vektor nol?
4. Kalian naik sepeda dengan kelajuan 2 m/detik ke utara. Angin bertiup ke
selatan dengan kelajuan 0,4 m/detik. Ke arah mana kalian bergerak dan berapa
kelajuannya?
5. Perhatikan gambar di bawah ini.

Gambarkan secara grafis dan tentukan komponen-komponennya dari


2 CD + AB - 3EF – 2GH.
Gunakan kertas berpetak untuk menggambar.

94 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia, 2021
Matematika untuk SMA/SMK Kelas X
Bab
Penulis: Dicky Susanto, dkk
ISBN: 978-602-244-526-5

4
Perbandingan
Trigonometri
Pengalaman Belajar
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan
dapat:
1. Menamai sisi segitiga dengan tepat sesuai
dengan sudut segitiganya.
2. Menerapkan perbandingan trigonometri
untuk mencari panjang sisi segitiga yang
tidak diketahui.
3. Membuktikan sinus dan cosinus dari suatu
sudut pada segitiga siku-siku berupa rasio,
bukan nilai tetap.
4. Memberikan penjelasan mengapa nilai dari
perbandingan trigonometri suatu sudut
bisa selalu sama dan dapat dihitung dengan
kalkulator.
5. Memberikan bukti sinus dan cosinus sudut
komplementer adalah sama besarnya.
6. Mencari solusi permasalahan sehari-
hari dengan menerapkan perbandingan
trigonometri (sin θ, cos θ, tan θ).

Bab 1 | Eksponen dan Logaritma 95


Alat pada Gambar 4.1 bernama Theodolit dan
merupakan salah satu alat utama yang digunakan oleh
pengukur tanah. Dengan alat ini, pengukur tanah dapat
mencari tingkat kelandaian jalanan, tinggi sebuah
tiang, dan bahkan tinggi gedung pencakar langit!
Penggunaan Theodolit ini dalam kehidupan sehari-
hari memanfaatkan penerapan konsep perbandingan
trigonometri.

Trigonometri adalah studi pola bermakna


mengenai hubungan antara sudut dan sisi segitiga.
Gambar 4.1 Theodolit Trigonometri berasal dari kata Yunani trigono, yang
berarti segitiga, dan metri, yang berarti pengukuran.
Pada bab 4, kalian akan mempelajari jenis-jenis
perbandingan trigonometri pada segitiga siku-
siku dan menyelesaikan permasalahan matematika
dalam kehidupan sehari-hari menggunakan prinsip
perbandingan trigonometri.

Gambar 4.2 Menggunakan


Theodolit
Suwichan/pixaby.com

Kata Kunci Pertanyaan Pemantik


Perbandingan trigonometri, • Apa hubungan antara sisi dan sudut pada
nilai perbandingan/ segitiga siku-siku?
nilai rasio, sisi miring • Apakah perbandingan trigonometri berlaku
(hipotenusa), sisi depan, pada segala jenis segitiga?
sisi samping, sinus, cosinus, • Mengapa perbandingan trigonometri
tangen, θ (theta). berguna?
• Permasalahan sehari-hari apa yang dapat
dan tidak dapat dipecahkan dengan
perbandingan trigonometri?

96 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Peta Konsep
Memanfaatkan Sinus
Pemanfaatan dan Cosinus
Perbandingan
Trigonometri Sudut Istimewa
Perbandingan Trigonometri

Trigonometri
Penamaan Sisi
Segitiga Siku-Siku

Perbandingan Perbandingan
Trigonometri Trigonometri Tangen

Kegunaan Perbandingan
Trigonometri Tangen

Ayo Mengingat Kembali

Untuk siap mempelajari perbandingan trigonometri, B


kalian perlu mengingat teorema Pythagoras yang
berlaku pada segitiga siku-siku. c
a
Pada segitiga siku-siku
berlaku persamaan berikut:
A b C
a²+ b²= c2
Gambar 4.3 Teorema Pythagoras

Kalian juga perlu mengingat mengenai rasio (perbandingan).


Apa itu rasio atau nilai perbandingan?
Rasio adalah nilai/bilangan yang menjelaskan
keterkaitan antara dua hal.
R
Misalnya diketahui nilai perbandingan tinggi
P BR penggaris dengan pohon adalah 1/100. Jika tinggi
penggaris 3 cm dan tinggi bayangan 6 cm, kita bisa
mengambil kesimpulan bahwa tinggi pohon adalah
BP 300 cm dan tinggi bayangan pohon adalah 600 cm.
Gambar 4.4
Pohon dan Penggaris

Bab 4 | Perbandingan Trigonometri 97


Yang terakhir, kalian juga perlu mengingat konsep kesebangunan segitiga. Konsep
ini juga mempunyai hubungan dekat dengan konsep rasio perbandingan.
Dua segitiga dapat memenuhi syarat kesebangun jika:
• Ketiga sudut pada segitiga sama besarnya atau
• Ketiga sisi segitiga sebanding (mempunyai nilai rasio yang sama)
Segitiga ADE dan segitiga ABC adalah dua segitiga yang sebangun.
Segitiga MNO dan segitiga QRS juga merupakan contoh segitiga sebangun.
A M Q

4cm 5cm

8cm 10cm
D E N 3cm O

B C R 6cm S

Gambar 4.5 Gambar 4.6


Segitiga Sebangun 1 Segitiga Sebangun 2

Ayo Berdiskusi

Mengapa segitiga-segitiga pada Gambar 4.5 dan 4.6 dikatakan sebangun?

A. Perbandingan Trigonometri
Panjang garis keliling bumi adalah 40,030
km. Tahukah kalian kalau 2.000 tahun Pindai QR
yang lalu seorang matematikawan telah code berikut
menemukan perkiraan bilangan yang untuk
sama? Tonton video dengan memindai menonton
QR code-nya dan lihat aksi nyata manfaat video.
perbandingan trigonometri. Kalian bisa
menyetel fungsi terjemah otomatis dari
YouTube jika dirasa perlu.

98 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Bayangan dan perbandingan sudut
bayangan telah terbukti bermanfaat Pindai QR code
berikut untuk
dalam kisah Eratosthenes yang
membaca ringkasan
kalian tonton. Ayo sekarang kalian terjemahan
lakukan kegiatan eksplorasi dengan video mengenai
perbandingan bayangan. Eratosthenes.

Eksplorasi 4.1

Ayo Bereksplorasi

Gambar 4.7 menunjukkan tiga orang yang mempunyai tinggi berbeda-beda sedang
berdiri pada posisi yang sama membelakangi sumber cahaya. Setiap orang membentuk
bayangan dengan panjang yang berbeda-beda. Yang lebih tinggi akan menghasilkan
bayangan yang lebih panjang.

Anak Kecil Remaja Orang Dewasa

Gambar 4.7 Bayangan Tiga Orang

Ayo Mencoba

Kalian bisa melakukan kegiatan berikut dengan mengumpulkan data bayangan


dan tinggi badan tiga orang yang berbeda secara mandiri. Pastikan kalian
punya waktu yang cukup untuk melakukan percobaan mandiri ini.

1. Gunakan penggaris dan ukur tinggi badan dan bayangan anak kecil, remaja,
dan orang dewasa pada Gambar 4.7.

Anak kecil Remaja Orang dewasa

Tinggi badan _____ cm _____ cm _____ cm

Tinggi bayangan _____ cm _____ cm _____ cm

Bab 4 | Perbandingan Trigonometri 99


2. Cari nilai perbandingan tinggi badan dan bayangan setiap orangnya. Sebelum
melakukan penghitungan matematikanya, coba pikirkan apakah nilai
perbandingannya akan sama atau berbeda?

i Hint
Nilai perbandingan tinggi badan dan bayangan
Nilai perbandingan
Anak kecil Remaja Orang dewasa ditemukan dengan
membagi tinggi
badan dengan tinggi
bayangan.
Apakah yang kalian temukan? Menurutmu,
mengapa bisa demikian?
3. Tarik garis dari ujung kepala setiap orangnya ke ujung kepala bayangannya.
4. Gunakan busurmu dan ukur sudut yang terbentuk antara bayangan dan garis
miring yang kalian tarik pada langkah 3.
Apakah yang kalian temukan? Menurutmu, mengapa bisa demikian?

Anak kecil Remaja Orang dewasa

Besaran Sudut

5. Jika kalian mengetahui tinggi anak kecil, apakah tinggi orang dewasa dapat
dicari?

Ayo Berdiskusi & Bekerja Sama

Diskusikanlah jawaban diskusi dan pastikan setiap dari kalian menjelaskan


pemikiran kalian untuk bekerja sama mencari jawaban yang tepat.

1. Penamaan Sisi Segitiga Siku-siku


Prinsip nilai perbandingan yang digunakan untuk mencari tinggi orang dewasa dapat
diterapkan untuk mencari tinggi sebuah gedung pencakar langit maupun tinggi
gunung. Perbandingan trigonometri secara sederhana adalah perbandingan nilai
segitiga siku-siku yang istimewa dan berguna. Ketiga garis dalam segitiga siku-siku
mempunyai nama tertentu.

100 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Tiga nama untuk setiap sisi segitiga adalah:
1. Sisi depan 2. Sisi samping 3. Sisi miring (hipotenusa)

Gambar 4.8 Sisi Depan Gambar 4.9 Sisi Samping Gambar 4.10 Sisi Miring
Definisi: sisi yang Definisi: sisi yang berada Definisi: sisi yang
berada tepat di seberang di samping sudut θ. berada di seberang sudut
sudut θ. siku-siku.

Ayo Berpikir Kritis

Menggunakan contoh di kegiatan sisi depan


eksplorasi, yang mana sisi depan, sisi
samping, dan sisi miring segitiganya? Ѳ

Gambar 4.11
sisiContoh
samping Bayangan

Latihan 4.1
1. Tentukan nama yang tepat 45º

untuk setiap sisi segitiga


x z
siku-siku pada Gambar 4.12!
Gambar 4.12
Segitiga dengan Sisi XYZ
y
2. Putri menamakan sisi segitiga sebagai berikut:
Sisi depan adalah sisi m.
n Sisi samping adalah sisi n.
Sisi miring (hipotenusa) adalah sisi o.
Coba tuliskan anjuran untuk Putri memperbaiki
o pemahamannya! Dalam anjuran kalian, pastikan
m ada penjelasan alasannya.
30º

Bab 4 | Perbandingan Trigonometri 101


2. Satu Jenis Perbandingan Trigonometri: Tan θ
Pada kegiatan eksplorasi, kalian sudah mencari nilai perbandingan tinggi badan dan
bayangan setiap orangnya. Ditemukan bahwa nilai perbandingannya sama (yaitu
o
sekitar 0,57) dan sudut yang terbentuk juga sama (30 ).

Nilai perbandingan ini mempunyai nama khusus, yaitu tangen (disingkat


tan). Tan suatu sudut dapat ditemukan dengan membagi panjang sisi depan dan sisi
samping segitiga.

sisi depan

sisi samping
Gambar 4.13 Tangen di Segitiga

Catatan: ada dua jenis perbandingan trigonometri lainnya, yaitu sinus dan
cosinus. Kalian akan mempelajarinya lebih dalam di subbab 2.

Pada contoh yang kalian kerjakan, tan 30o = 0,57.


Hasil nilai tan 30o adalah nilai perbandingan.

Ayo Mengingat Kembali

Nilai perbandingan (rasio) adalah nilai yang didapat dari hubungan proporsi
dengan hal lainnya/nilai keterkaitan antar dua hal.

Ayo Berpikir Kreatif

Nilai perbandingan apa lagi yang berguna dalam kehidupan sehari-hari


kalian? (Misalnya ketika memasak)

102 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Latihan 4.2
1. Apakah kalian dapat mencari nilai perbandingan tan 70o?
Jelaskan Mengapa!
15cm

70º

7cm

2. Bagilah tugas dengan teman sekelasmu untuk membuat 3 segitiga siku-siku


yang salah satu sudutnya sebesar 40o. Pastikan ukuran ketiga segitiga tersebut
berbeda-beda. Tandai sudut siku-siku dan sudut 40o serta nama setiap sisinya.

Ayo Bekerja Sama

Jika ada lebih dari 3 orang di kelompokmu, berikan tugas umum kepada
anggota keempat seperti “pemeriksa akhir” yang bertugas memeriksa
ketepatan hasil gambar segitiga.

3. Carilah nilai perbandingan sisi depan dan sisi samping sudut 40o menggunakan
salah satu segitiga yang sudah dibuat.
4. Carilah nilai tan 40o menggunakan salah satu segitiga yang sudah dibuat.
5. Diskusikan dengan teman sekelasmu: Apakah jawaban nomor 2 dan 3 setiap
dari kalian sama? Apakah nilai tan 40o berupa nilai perbandingan? Jelaskan
alasanmu!

3. Kegunaan Perbandingan Trigonometri Tan θ


Dengan mengetahui nilai perbandingan tinggi anak kecil dan bayangannya (tan θ),
kalian dapat mencari panjang bayangan anak remaja dan tinggi orang dewasa yang
sebenarnya.

Anak Kecil Remaja Orang Dewasa

114 cm
148 cm

Ѳ
Ѳ Ѳ
200 cm
305 cm

Gambar 4.14 Segitiga-Segitiga Sebangun dari Bayangan Tiga Orang

Bab 4 | Perbandingan Trigonometri 103


Ketiga gambar di halaman sebelumnya adalah segitiga sebangun,
sehingga dapat ditulis:

Untuk mencari panjang bayangan remaja:

Cara pertama: menggunakan perbandingan segitiga sebangun.

Panjang bayangan remaja adalah 259.65 cm.

Cara kedua: memanfaatkan perbandingan trigonometri.

Diketahui bahwa tan 30o = 0,57.

148 cm

Remaja

104 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Latihan 4.3

1. Gunakan contoh yang baru disampaikan untuk mencari tinggi orang dewasa.
a. Cari tinggi orang dewasa dengan menggunakan perbandingan segitiga
sebangun.
b. Cari tinggi orang dewasa dengan memanfaatkan perbandingan
trigonometri.

2. Diketahui kedua segitiga di samping


adalah segitiga sebangun dengan C F
perbandingan sisi tan θ = 0,47;
d
a. Jika sisi b = 12 cm, hitung panjang e
a
sisi c! b

b. Diketahui segitiga FDE mempunyai D f E


ukuran dari segitiga CAB. Hitung
panjang sisi c dan sisi f!
A c B

Latihan 4.4

Soal Pemahaman
1. Diketahui tan .

Gambarlah sebuah segitiga siku-siku yang memenuhi nilai perbandingan


tersebut. Berikan label dan panjang sisi depan serta sisi sampingnya dalam cm!
2. Cari panjang x !

i Hint

Kalian mungkin perlu menggunakan kalkulator untuk menyelesaikan


permasalahan ini.

Ayo Menggunakan Teknologi

Hati-hati jangan salah satuannya!


• Bisa menggunakan kalkulator
• Bisa menggunakan website GeoGebra

Bab 4 | Perbandingan Trigonometri 105


Ayo Berpikir Kreatif

Ada cara untuk mencari panjang x tanpa menggunakan kalkulator sama


sekali. Apakah kalian tahu caranya?

a. b. c.
32º

72º
3m
22,7 cm
18º
18 cm 58º
xm
x cm
62º

x cm

3. Soal ini terdiri dari empat bagian.


Bagian pertama:
merah
Perhatikan segitiga berikut dan tentukan nama
sisinya berdasarkan sudut 60o!
60º
a. Sisi berwarna merah adalah sisi__________.
hijau
b. Sisi berwarna hijau adalah sisi __________.
biru
c. Sisi berwarna biru adalah sisi __________.

Bagian kedua:
Segitiga berikut adalah segitiga yang sama dengan
30º
segitiga pada soal nomor pertama. Sekarang,
merah
o
tentukan nama sisinya berdasarkan sudut 30 !
a. Sisi berwarna merah adalah sisi __________.
hijau
b. Sisi berwarna hijau adalah sisi __________.
biru
c. Sisi berwarna biru adalah sisi __________.

Bagian ketiga:
Segitiga berikut adalah segitiga yang sama dengan
segitiga pada soal nomor pertama dan kedua.
merah 30º Sekarang, tentukan nama sisi berdasarkan sudut
yang ditentukan!
o
60º hijau a. Sisi depan sudut 30 berwarna _______.
o
biru
b. Sisi depan sudut 60 berwarna _______.
o
c. Sisi samping sudut 30 berwarna _______.

106 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Bagian keempat:
Gunakan jawaban kalian pada soal nomor pertama untuk menyelesaikan
permasalahan berikut.
o o
a. Apakah sisi depan sudut 30 dan 60 sama atau berbeda? Mengapa
demikian?
o o
b. Apakah sisi samping sudut 30 dan 60 sama atau berbeda? Mengapa
demikian?
o o
c. Apakah sisi miring sudut 30 dan 60 sama atau berbeda? Mengapa
demikian?

Soal Aplikasi
4. Diketahui tan .
a. Gambarlah dua segitiga siku-siku yang berbeda, namun tetap memenuhi
nilai perbandingan tersebut.
b. Apakah ada lebih dari dua segitiga yang memenuhi nilai perbandingan
tersebut? Jelaskan alasanmu.

5. Seorang ahli perencana kota perlu membangun jalan dari titik B ke titik A.

x
1162 m

A
m
4
81

C D

a. Cari panjang jalan yang perlu ia rencanakan untuk menghubungkan titik B


ke A.
b. Cari nilai perbandingan antara jarak titik C ke A dengan jarak titik C ke B.
Catatan: nilai Ini adalah nilai perbandingan trigonometri sinus.
c. Cari nilai perbandingan antara jarak titik A ke B dengan jarak titik C ke B.
Catatan: nilai ini adalah nilai perbandingan trigonometri cosinus.
d. Jika segitiga ABC dan segitiga ADC sebangun, cari panjang CD!

Bab 4 | Perbandingan Trigonometri 107


6. Seorang teknisi sedang memperbaiki
sebuah menara pemancar yang mempunyai A
tinggi 150 meter. Jarak antara titik B dan D
adalah 125 meter. E
a. Jika sudut yang terbentuk oleh kedua
tangga adalah 60o, hitung jarak BC!
b. Cari juga jarak CD.
B C D
Soal Penalaran
7. Standar sudut mendarat pesawat yang
i Hint
direkomendasikan untuk kenyamanan dan
kemulusan adalah 3o. Jika pesawat sedang kalian mungkin perlu
berada di ketinggian 600 meter, berapa menggambar segitiga siku-
jarak antara posisi pesawat sekarang siku berdasarkan konteks
dengan posisi pendaratannya yang ideal? pertanyaan terlebih dahulu.

8. Seorang ahli bangun perlu mengukur


jarak sungai untuk mempersiapkan
pembangunan jembatan. Pertama, ahli
bangun tersebut memberikan tanda di
titik awalnya dan melihat ada pohon besar
di seberang sungai. Ia kemudian berjalan
sambil mengukur jarak, sampai posisinya 30º titik awal

sejajar dengan pohon. Jarak yang baru saja 400 m


ia tempuh adalah 400 meter. Ia kemudian
kembali ke titik awal dan mengukur sudut perputaran arah ke posisi pohon
dengan theodolit. Ia mendapatkan sudut sebesar 31o.
a. Tentukan panjang rancangan jembatan yang seharusnya berdasarkan
informasi yang ada!
b. Untuk memastikan penghitungannya tepat, ahli bangun memilih titik awal
yang berbeda dan mengukur jarak serta sudutnya. Ia mendapatkan sudut
perputaran 36o serta jarak 330,8 meter. Tanpa melakukan penghitungan
matematika, berikan penjelasan apakah strategi yang digunakan ahli bangun
tersebut tepat atau tidak tepat.
9. Dimas sedang mencoba mencari tinggi tiang bendera. Dengan bantuan teman
dan alat busur, ia memperkirakan sudut yang terbentuk antara kepala dan ujung
tiang bendera adalah 34o.

108 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


a. Jarak antara Dimas dan tiang bendera
adalah 52 m. Cari panjang sisi depan
berdasarkan sudut dan jarak yang
diketahui!
b. Teman Dimas beranggapan bahwa 34º
jawaban di bagian a merupakan tinggi
tiang bendera yang sesungguhnya.
Dimas tidak setuju dengan pernyataan
itu. Bagaimana pendapat kalian? 52 m
Jelaskan alasannya.

Ayo Berpikir Kritis

Kadang-kadang, hasil penghitungan perlu dikaji ulang sesuai


konteksnya supaya jawaban yang diperoleh dapat menjawab
pertanyaan yang sesungguhnya.

Materi Pengayaan: Proyek Membuat Clinometer


Pada subbab pertama, kalian telah melihat
kegunaan perbandingan trigonometri untuk
mengukur tinggi objek yang besar tanpa
sudut sudut pandang
harus mengukurnya secara langsung. Kalian elevasi horizontal
sudut
akan merakit sebuah alat bernama clinometer depresi

yang berfungsi mengukur sudut kemiringan,


elevasi (tingkat kenaikan), atau depresi (tingkat
penurunan). Kemudian, kalian akan melakukan
percobaan mengukur objek di lingkunganmu. Gambar 4.15
Sudut Elevasi dan Sudut Depresi
Untuk membuat clinometer, siapkan:
• Selotip dan gunting
• 1 sedotan
• 1 busur
• 1 tali
• 1 panah dari karton

Bab 4 | Perbandingan Trigonometri 109


Langkah membuat clinometer:
• Lekatkan panah karton ke ujung tali.
• Gunting tali dengan panjang secukupnya.
• Tempel tali di tengah-tengah busur.
• Gunting sedotan (sesuaikan panjang dengan
panjang busur).
• Gunakan selotip dan tempel sedotan pada
bagian datar busur.

Gambar 4.16
Clinometer Sederhana
Ayo Berpikir Kritis

Coba pikirkan dan tuliskan cara kalian menghitung sudut elevasi atau sudut
depresinya!

Untuk kegiatan mengukur, cobalah lakukan beberapa kali dengan berbagai


objek. Terapkan perbandingan trigonometri untuk mencari tinggi objeknya.
Jangan lupa kalau sudut dihitung bermula dari garis pandang horizontal yang
menggunakan clinometer!

B. Pemanfaatan Perbandingan Trigonometri


Piramida adalah bangunan
menakjubkan yang dibangun sekitar
4.500 tahun yang lalu. Bayangkan
banyaknya pekerja dan persiapan yang
diperlukan untuk membuat bangunan
seperti ini, tanpa tersedianya alat
canggih seperti zaman sekarang.

Gambar 4.17 Piramida di Mesir


Sumber: Jeremy Bishop/unsplash.com

110 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Jika digambar secara sederhana, ukuran piramida
ditentukan oleh tinggi, panjang jari-jari, dan
besaran sudut seperti pada Gambar 4.32. Segitiga
yang ada di gambar adalah segitiga siku-siku. Pada tnggi
Piramida Giza, piramida yang tertua dan terbesar
di dunia, sudut θ adalah sebesar 41o. Ѳ
jari-jari

Gambar 4.18
Eksplorasi 4.2 Tinggi dan Jari-jari Piramida

Ayo Bereksplorasi

Sekarang, gunakan imajinasimu untuk menjawab beberapa pertanyaan ini.


• Tandai sisi segitiga siku-siku dengan nama berikut: sisi depan, sisi samping, dan
sisi miring (hipoenusa).
• Jika sudut θ dibuat lebih besar, bagaimana perubahan tinggi piramida?
• Jika sudut θ dibuat lebih kecil, bagaimana perubahan tinggi piramida?
• Jika sudut θ dibuat lebih besar, bagaimana perubahan panjang jari-jarinya?
• Jika sudut θ dibuat lebih kecil, bagaimana perubahan panjang jari-jarinya?

Pikirkan jawaban kalian untuk pertanyaan berikut, jika perlu kalian boleh
menggambar bayangan kalian untuk membantu menjawab.

Ayo Berdiskusi

Setelah berpikir dan bekerja mandiri, diskusikan jawaban kalian bersama


dengan teman sekelas.

• Jika sudut θ dibuat lebih besar, bagaimana perubahan nilai perbandingan sisi
depan dan sisi sampingnya (tan θ)?
• Jika sudut θ dibuat lebih besar, bagaimana perubahan nilai perbandingan sisi
depan dan sisi miring segitiga siku-siku?
• Jika sudut θ dibuat lebih besar, bagaimana perubahan nilai perbandingan sisi
samping dan sisi miring segitiga siku-siku?

Bab 4 | Perbandingan Trigonometri 111


1. Perbandingan Trigonometri di Piramida
Pada pembuka bab, selain dari perbandingan nilai tangen, kalian juga diminta
memperhitungkan nilai perbandingan lainnya.

• Nilai perbandingan sisi depan dan sisi miring yang disebut juga dengan
sinus.
• Nilai perbandingan sisi samping dan sisi miring yang disebut juga
dengan cosinus.

Simak dua skenario berikut untuk melihat penerapan perbandingan sinus dan
cosinus dalam piramida.

Seorang pengagum piramida ingin Seorang sejarawan ingin membuat


membuat replika piramida. Ia tahu lorong bawah tanah agar ia dapat
θ = 41o dan panjang rusuk piramida masuk ke bagian tengah piramida. Ia
adalah 600m. Untuk membangun mengetahui bahwa θ = 41o.
replika, ia juga perlu mengetahui
tinggi piramidanya.

tinggi

Saya ingin membuat Ѳ


replika piramida
jari-jari

tinggi
Ѳ
jari-jari Gambar 4.20
Membuat lorong bawah tanah

Gambar 4.19
Membuat replika piramida

sisi miring sisi miring


sisi depan

Ѳ Ѳ
sisi samping

112 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Perbandingan trigonometri sinus Perbandingan trigonometri cosinus
(biasa disingkat sin) adalah nilai (biasa disingkat cos) adalah nilai
perbandingan antara sisi depan dan perbandingan antara sisi samping
sisi miring sudut θ segitiga siku-siku. dan sisi miring sudut θ pada segitiga
siku-siku.

Dalam permasalahan piramida,


perbandingan trigonometri sin Dalam permasalahan piramida,
dapat membantu kita mencari tinggi perbandingan trigonometri cos dapat
piramida. membantu kita mencari jari-jari dasar
piramida.
Dengan menggunakan kalkulator, kita
o
menemukan bahwa cos 41 = 0,75
(dibulatkan).

Dengan menggunakan kalkulator, kita


menemukan bahwa sin 41o = 0,66
(dibulatkan).

Panjang lorong bawah tanah yang


perlu digali adalah 450 m.

Ayo Berefleksi

Apa perbedaan antara perbandingan trigonometri sin, cos, dan tan?


Apa persamaan antara perbandingan trigonometri sin, cos, dan tan?

Wanimbo sedang bermain layangan.


K
Ia berhasil menaikan layangan sampai
ketinggian 3,5 m sambil memegang ujung
layangan pada ketinggian 60 cm dari
T permukaan. Layangannya juga membentuk
I
E sudut ∠KIT sebesar 25o. Tinggi badan
Gambar 4.21 Permasalahan
Wanimbo. Coba cari panjang tali layangan
Layang-layang yang sudah diulurkan Wanimbo!

Bab 4 | Perbandingan Trigonometri 113


Ayo Berpikir Kritis

Pikirkan, perbandingan trigonometri mana (di antara sin, cos, atau tan) yang
akan bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan ini?

Simak jawaban salah seorang siswa di SMA 78 Kota Sukaberkah bernama Surya
(fiktif): Saya perlu memanfaatkan perbandingan trigonometri sinus karena saya
mengetahui ketinggian layangan dan mencari panjang tali layangan.

Ayo Berdiskusi & Bekerja Sama

Jawaban Surya tidak tepat. Bersama dengan teman sekelompokmu, diskusikan


apa yang tidak tepat dari solusi Surya. Pastikan setiap anggota mengerti apa
yang salah kemudian carilah jawaban yang benar.

Latihan 4.5 Q
1. Sebuah segitiga siku-siku PQR, mempunyai besaran ∠P =
o o
53,2 dan besaran ∠Q = 36,8 .
36,8º
a. Cari nilai sin 53,2! Uraikan cara dan proses berpikirmu 5 4
b. Nilai perbandingan panjang sisi QR dan QP sama
dengan nilai ________. 53,2º

i. Cos 53,2 ii. Cos 36,8 P 3 R

2. Jika ∠A = θ dan cos θ = , tandai ∠A pada gambar segitiga di


samping. Jika ∠M = θ dan sin θ = , tandai ∠M pada gambar
4 5
segitiga di samping.

114 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


3. Jika ∠M = θ dan sin θ = , tandai ∠M pada gambar
13
5
segitiga di samping.
4. Kerjakan secara mandiri:
12
Tuliskan arti sin θ sebagai nilai perbandingan
dengan kata-kata kalian sendiri! Jika dirasa perlu, kalian boleh menambahkan
gambar.
Kerjakan bersama dua atau tiga teman sekelas:
Bandingkan jawabanmu dengan teman sekelasmu. Berikan masukan untuk
definisi temanmu atau/dan merevisi definisimu sendiri.
Kerjakan bersama-sama satu kelas (dipimpin guru):
Bagikan secara lisan definisi yang menurutmu baik kepada seluruh kelas. Guru
akan merangkum definisi dan kegiatan ini.

5. Kerjakan secara mandiri:


Tuliskan arti cos θ sebagai nilai perbandingan dengan kata-kata kalian sendiri!
Jika dirasa perlu, kalian boleh menambahkan gambar.
Kerjakan bersama teman sekelas:
Bandingkan jawabanmu dengan teman sekelasmu. Berikan masukan untuk
definisi temanmu atau/dan merevisi definisimu sendiri.
Kerjakan bersama-sama satu kelas (dipimpin guru):
Bagikan secara lisan definisi yang menurutmu baik kepada seluruh kelas. Guru
akan merangkum definisi dan kegiatan ini.

2. Tiga Serangkai Perbandingan Trigonometri

Ketika matematikawan zaman kuno mempelajari segitiga, mereka menemukan pola


nilai perbandingan (rasio) panjang sisi segitiga siku-siku yang sudah kalian pelajari
di subbab lalu dan subbab ini. Ada tiga perbandingan trigonometri yang sudah kalian
pelajari yaitu sinus, cosinus, dan tangen.

Bab 4 | Perbandingan Trigonometri 115


sin 30o = 0,5 cos 43o = 0,73 tan 55o = 1.43

60º
sisi miring
sisi depan

sisi samping
sisi samping
sisi miring
30º
45º
sisi depan

Gambar 4.22 Gambar 4.23 Gambar 4.24


o o o
Sinus 30 Cosinus 43 Tangen 55

Ayo Mengingat Kembali

Apa yang dimaksud dengan sin, cos, tan sebagai nilai perbandingan?

Ayo Menggunakan Teknologi

Coba simulasi perbandingan


trigonometri di GeoGebra. Pindai QR code
Kalian bisa mengaksesnya disamping untuk
diteruskan ke
melalui tautan berikut:
simulasi pada aplikasi
bit.ly/simulasitrigonometri GeoGebra.

• Geser panel sampai kalian


o
mendapatkan sudut 40 .
• Tarik salah satu titik putih pada segitiga untuk memperbesar/
memperkecil ukurannya.
• Perhatikan nilai perbandingan di bagian atas, apakah nilainya sama atau
berubah? Jelaskan alasan kalian kepada teman sekelompok.

3. Sudut Istimewa Perbandingan Trigonometri


Sudut istimewa dalam perbandingan trigonometri adalah sudut-sudut yang nilai
perbandingannya dapat ditentukan secara eksak. Sudut istimewa akan sangat berguna
dan banyak digunakan pada pelajaran Fisika.

116 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Eksplorasi 4.3

Ayo Bereksplorasi

Kalian akan mengkapi tabel berikut dengan nilai perbandingan trigonometrinya.

30o 45o 60o

sin

cos

tan

Ayo Bekerja Sama

Coba bagi tugas saling memeriksa pekerjaan kalian. Jika jawabannya berbeda,
coba cari apa yang kurang tepat dan cari solusinya.

Simak panduan berikut.

Mencari nilai perbandingan trigonometri 30o dan 60o:


1. Gambar sebuah segitiga sama sisi dengan panjang setiap sisinya 2 satuan. Beri
variabel A, B, C untuk masing-masing sudutnya.
2. Belah segitiga tersebut menjadi dua bagian dengan garis vertikal di tengah-
tengah bangunnya.
3. Gambar ulang satu bagian segitiganya dan tandai panjang sisi dan besaran
sudut yang diketahui.
4. Cari panjang sisi yang belum diketahui menggunakan teori Pythagoras.
o o
5. Cari nilai perbandingan sin, cos, dan tan untuk sudut istimewa 30 dan 60 !

Mencari nilai perbandingan trigonometri 45o:


1. Gambar sebuah segitiga siku-siku sama kaki dengan panjang 1 satuan.
2. Cari panjang sisi miringnya menggunakan teori Pythagoras.
3. Cari nilai perbandingan sin, cos, dan tan untuk sudut istimewa 45o!

Bab 4 | Perbandingan Trigonometri 117


Latihan 4.6

1. Sebuah segitiga siku-siku sama kaki memiliki


Ayo Mandiri
panjang dua sisinya 8cm. Berapa panjang sisi
miringnya? Secara cepat, coba
o
2. Sebuah segitiga siku-siku mempunyai sudut 30 hitung panjang
o
dan 60 . sisi miringnya jika
a. Tuliskan panjang setiap sisi segitiganya yang panjang dua sisi
memungkinkan. lainnya 10 cm.

b. Nia berkata segitiga ini memiliki panjang sisi


seperti berikut: 5√3 cm, 5 cm, dan 15 cm. Menurut kalian, apakah panjang
sisi yang dikemukakan Nia memungkinkan? Jelaskan mengapa.

Latihan 4.7

Soal Pemahaman
1. Cari panjang sisi x dan z !

z
9,2
30º
x
2. Segitiga ABC memiliki panjang sisi sebagai berikut:
Sisi AC = 5 C 12
Sisi CB = 12 B
Sisi AB = 13
5
13

A
a. Tentukan nama setiap sisi segitiga siku-siku berikut.
b. Cari hasil sin θ!
c. Cari hasil cos θ!

118 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Soal Aplikasi L
3. KLM adalah segitiga dengan besar sudut
56,3º
dan panjang seperti pada gambar di √13
samping. KLM adalah segitiga dengan 2
besar sudut dan panjang seperti pada
Gambar di samping. 33,7º
a. Tentukan hasil perbandingan
trigonometri berdasarkan sudut
K 3 M
yang ditentukan.

Sin 56,3o = Sin 33,7o =

Cos 56,3o = Cos 33,7o =

b. Dua pasang nilai perbandingan trigonometri yang mana yang hasilnya


sama? Mengapa demikian?

Ayo Berpikir Kritis

Pada sudut istimewa perbandingan trigonometri sin 30o dan cos 60o juga
nilainya sama. Temukan alasan mengapa ada pola seperti ini secara mandiri
atau bersama-sama dengan teman sekelasmu.

4. Cari panjang x, y, dan z ! z

8 y

45º
60º

x
5. Dari jarak 120m, seorang pengukur tanah
menemukan sudut yang terbentuk antara
garis permukaan dan puncak gedung z
o
adalah 30 . Gunakan perbandingan y
trigonometri untuk mencari tinggi 30º
gedung tersebut! Cari hasilnya dengan 120 m
membulatkan ke satuan meter terdekat.

Bab 4 | Perbandingan Trigonometri 119


Soal Penalaran
6. Terdapat susunan beberapa segitiga siku-
siku seperti berikut.
a. Desi berkata, ia perlu mencari sin 30o
untuk mencari panjangnya x. Apakah 4
kamu setuju dengan Desi? 30º 30º
30º
b. Cari panjang x !
30º
x

7. Gambar persegi panjang dengan panjang diagonal dua kali dari lebarnya. Buat
persamaan untuk mencari panjang persegi panjang tersebut!
8. Seorang laki-laki sedang berjalan di sebuah
area hijau. Ia berpapasan dengan sebatang
pohon dan sebuah tiang listrik. Jika tinggi
tiang 50 meter dengan sudut antara laki- 50m
o
laki dan puncak tiang 45 dan sudut antara
o
pohon dengan puncak tiang 60 , berapa
45º 60º
jarak antara seorang laki-laki tersebut dan
pohon?

Refleksi
Ada tiga jenis perbandingan trigonometri yaitu sinus, cosinus, dan tangen. Masing-
masing perbandingan dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan permasalahan
sehari-hari mulai dari jarak landas pesawat sampai pada pengukuran obyek yang
tidak dapat secara fisik diukur ketinggiannya. Ada juga perbandingan trigonometri
untuk sudut-sudut istimewa yang ditemukan pada segitiga siku-siku sama kaki dan
segitiga sama sisi.
a. Apakah kalian dapat mengidentifikasi nama setiap sisi segitiga siku-siku?
b. Apakah kalian dapat menjelaskan perbedaan antara nilai tetap dan nilai
perbandingan?
c. Apakah kalian dapat menjelaskan mengapa cara mencari sin θ, cos θ, dan
tan θ?

120 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


d. Apakah kalian dapat menyelesaikan permasalahan matematika dengan
menerapkan perbandingan trigonometri?
e. Apa manfaat perbandingan trigonometri?

Uji Kompetensi
1. Jika , berapa nilai sin x dan tan x ?
x

2. Sebuah persegi memiliki panjang garis diagonal 18cm. Berapa panjang sisi
persegi tersebut?

3. Demi keamanan, tangga seharusnya


diletakan dengan sudut kemiringan 75o.
Diketahui, tinggi satu lantai pada gedung
berikut adalah 3.2 meter. Jika tangga
perlu disediakan tepat diluar jendela
lantai 3, berapakah panjang tangga yang
diperlutkan?

75º

4. Tomi berkata bahwa sinus dari salah satu sudut A


lancip di segitiga siku-siku selalu sama dengan
cosinus dari sudut lancip lainnya. Dengan kata lain,
cos B = sin A. Apakah pernyataan Tomi benar? Apa
bukti dan penjelasannya?

C B

Bab 4 | Perbandingan Trigonometri 121


5. Jelaskan bagaimana perbandingan trigonometri bermanfaat untuk (pilih salah
satu):

a. Mengukur tinggi suatu tugu ikonik


daerah di Indonesia seperti Jam
Gadang, di Bukittingi, Sumatera
Barat. Kalian boleh membuat
gambar untuk mendukung
penjelasanmu.

Gambar 4.25 Jam Gadang


Sumber gambar: AiryRooms

b. Mengukur lebar sungai untuk


pembangunan jembatan misalnya
jembatan Youtefa di Papua. Kalian
boleh membuat gambar untuk
mendukung penjelasanmu.

Gambar 4.26 Jembatan Youtefa


Sumber: www.indonesia.go.id, Dok. PUPR

122 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia, 2021
Matematika untuk SMA/SMK Kelas X
Bab
Penulis: Dicky Susanto, dkk
ISBN: 978-602-244-526-5

5
Sistem
Persamaan dan
Pertidaksamaan
Linear

Pengalaman Belajar
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan
dapat:
1. Memodelkan masalah ke dalam sistem
persamaan linear dan menyelesaikannya;
serta
2. Memodelkan masalah ke dalam
sistem pertidaksamaan linear dan
menyelesaikannya.

Matematika untuk SMA/MA Kelas X 123


Perhatikan beberapa contoh berikut.
1. Daftar menu terdiri atas berbagai paket. Di setiap paket, jenis makanan sama,
namun berbeda-beda banyaknya. Apakah lebih ekonomis membeli paket
makanan atau memesan setiap jenis makanan secara terpisah?
2. Seekor pemangsa mengejar mangsanya. Jika diketahui kecepatan dan posisi awal
masing-masing, akankah pemangsa berhasil mengejar mangsanya?
3. Dalam produksi, ada biaya tetap (misalnya pembelian mesin, sewa tempat) dan
ada biaya yang tergantung pada banyaknya benda yang diproduksi (misalnya
bahan baku). Harga penjualan hanya tergantung pada banyaknya benda yang
dijual. Setidaknya berapa banyak benda yang harus terjual supaya perusahaan
tidak merugi?

Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah contoh pertanyaan yang bisa dijawab


dengan menggunakan sistem persamaan linear dan sistem pertidaksamaan linear.
Sistem persamaan linear adalah gabungan beberapa persamaan linear.
Penyelesaiannya adalah nilai yang memenuhi semua persamaan linear.
Mirip dengan itu, sistem pertidaksamaan linear terdiri atas beberapa
pertidaksamaan linear dan penyelesaiannya membuat semua pertidaksamaan linear
bernilai benar.

Pertanyaan pemantik
• Bagaimana mengubah persoalan ini menjadi sistem persamaan/pertidaksamaan
linear?
• Apa artinya mencari solusi?
• Solusi sistem persamaan/pertidaksamaan linear ini menyatakan apa?

Kata Kunci
Sistem persamaan linear, sistem pertidaksamaan linear, solusi/penyelesaian, variabel.

124 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Peta Konsep

Sistem Persamaan dan
Pertidaksamaan Linear

Sistem Pertidaksamaan
Sistem Persamaan Linear
Linear

Ayo Mengingat Kembali

Di SMP kalian telah mempelajari sistem persamaan linear dengan dua variabel.
Sistem persamaan linear adalah kumpulan beberapa persamaan linear yang saling
terkait. Penyelesaian dari sistem persamaan linear adalah nilai-nilai yang memenuhi
semua persamaan tersebut.

Contoh masalah yang dapat dimodelkan dengan sistem persamaan linear.


Sebuah toko alat tulis menjual paket alat tulis. Paket A seharga Rp18.000,00
berisi lima buku tulis dan dua pensil. Paket B berisi sebuah buku tulis dan dua pensil
dihargai Rp10.000,00. Berapakah harga masing-masing buku tulis dan pensil?

Penyelesaian:
Jika menyatakan harga sebuah buku tulis
dan menyatakan harga sebuah pensil
maka model matematikanya (dalam ribuan rupiah) adalah

Model matematika tersebut terdiri atas dua persamaan dengan dua variabel.
Semua variabelnya berpangkat satu, artinya kedua persamaan di atas adalah
persamaan linear. Solusi dari sistem persamaan linear tersebut menyatakan harga
buku dan harga pensil.

Bab 5 | Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear 125


Grafik dari sistem persamaan linear tersebut ditampilkan pada Gambar 5.1.

Gambar 5.1 Grafik Sistem Persamaan Linear


Permasalahan Harga Pensil dan Buku

Solusi dari sistem persamaan linear adalah koordinat titik potong kedua garis.
Kalian dapat memasukkan nilai dan ke dalam persamaan dan lihatlah
bahwa harga tersebut membuat kedua persamaan benar. Harga buku Rp2.000,00 dan
harga pensil Rp4.000,00.

A. Sistem Persamaan Linear


Setelah menguasai tentang sistem persamaan linear dengan dua variabel, mari
mempelajari sistem persamaan linear dengan tiga variabel. Apa hal-hal yang sama
dengan sistem persamaan linear dengan dua variabel? Apa saja perbedaannya?

126 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Eksplorasi 5.1

Ayo Bereksplorasi

Gambar 5.2 Bola Basket

Dalam olah raga basket, ada tiga macam nilai yang dihasilkan. Lemparan bebas
yang masuk bernilai 1, lemparan dari dalam daerah bernilai 2, dan lemparan dari
luar daerah bernilai 3. Wijaya mencetak nilai 27 dalam sebuah pertandingan. Ia
memasukkan bola 16 kali ke dalam keranjang dengan 6 di antaranya berupa lemparan
bebas. Tentukan berapa kali ia mencetak masing-masing angka.

Ayo Berdiskusi

Diskusikan dengan teman-temanmu: Bagaimana kalian menyelesaikan


masalah ini?

1. Salah satu strategi yang dapat kalian gunakan adalah tebak dan perbaiki. Tebak,
hitung nilainya. Jika bukan 27, perbaiki tebakan kalian.

Bab 5 | Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear 127


1 angka 2 angka 3 angka nilai


2. Tuliskan strategi lain yang kalian coba.

Ayo Berpikir Kritis

Apakah strategi yang berbeda menghasilkan jawaban yang sama?


Mengapa?

Alternatif Penyelesaian
Masalah bola basket di atas dapat diselesaikan dengan sistem persamaan linear.
1. Tentukan variabelnya. Pikirkan: apa yang diketahui? Apa yang ditanya?
Lemparan bebas yang masuk bernilai 1, lemparan dari dalam daerah bernilai 2,
dan lemparan dari luar daerah bernilai 3.
Dari kalimat ini kalian dapat berpikir bahwa ada sebuah variabel untuk setiap
nilai yang mungkin (misalnya a, b, c berturut-turut adalah banyaknya lemparan
yang bernilai 1, 2, dan 3).
2. Tentukan model matematikanya.
a. Wijaya mencetak nilai 27 dalam sebuah pertandingan.

b. Ia memasukkan bola 16 kali ke dalam keranjang.

c. 6 di antaranya berupa lemparan bebas

128 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


3. Ada 3 persamaan dengan 3 variabel dan semua variabelnya berpangkat 1. Ini
adalah sebuah sistem persamaan linear.

4. Kalian pernah belajar menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel


dengan eliminasi atau substitusi. Metode yang sama dapat kalian gunakan pada
sistem persamaan linear tiga variabel (dengan pengulangan yang lebih banyak).
Untuk soal ini:
a. Substitusi ke menghasilkan
b. Substitusi nilai dan ke
menghasilkan nilai
c. Substitusi nilai a dan c menghasilkan nilai b = 9
5. Setelah mendapatkan solusi, tuliskan makna solusi tersebut dalam masalah
sesungguhnya.
Untuk soal ini: Ada 6 lemparan bebas, 9 lemparan dari dalam daerah bernilai 2
angka, dan 1 lemparan dari luar daerah bernilai 3 angka.

Ayo Berpikir Kritis

Berapa persamaan yang dibutuhkan untuk membentuk sistem persamaan


linear dengan 3 variabel?

Ada berapa solusi yang dimiliki sistem persamaan linear?


Dalam sistem persamaan linear dengan dua variabel, ada 3 kemungkinan
banyaknya solusi:
• Sistem persamaan linear memiliki satu solusi. Grafiknya berupa dua garis yang
berpotongan. Solusinya adalah titik potong kedua garis.
• Sistem persamaan linear tidak memiliki solusi. Grafiknya berupa dua garis yang
sejajar.
• Sistem persamaan linear memiliki banyak solusi. Grafiknya berupa dua garis
yang berimpit. Semua titik pada garis ini merupakan solusi.

Bab 5 | Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear 129


Tabel 5.1 menunjukkan contoh sistem persamaan linear untuk setiap jenis solusi,
dengan grafik masing-masing.

Tabel 5.1 Contoh Sistem Persamaan Linear dengan


Banyaknya Solusi yang Berbeda-beda

Sistem Persamaan
No. Grafik Titik Potong
Linear

1 1 titik potong
di (-1,2)

2 tidak ada titik


potong

3 banyak titik
potong

Pada sistem persamaan linear dengan tiga variabel, juga ada tiga kemungkinan
banyaknya solusi.

130 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Bagaimana menggambarkan grafik sistem persamaan linear dengan tiga variabel?
Dalam grafik, persamaan linear dengan tiga variabel berupa bidang. Perpotongan
dua bidang menghasilkan garis, sedangkan perpotongan tiga bidang berupa titik.
Gambar 5.3 adalah grafik sistem persamaan linear berikut. Ketiga bidang
berpotongan di titik (1,0,0).

Gambar 5.3 Grafik Sistem Persamaan Linear dengan Tiga Variabel

Ayo Menggunakan Teknologi

Jika kalian ingin membuat grafik sistem persamaan linear dengan tiga variabel,
kalian dapat memanfaatkan aplikasi GeoGebra.

Bab 5 | Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear 131


Ayo Bekerja Sama

Ayo kerjakan soal-soal berikut bersama teman-temanmu.

Latihan 5.1
1. Asep memiliki beberapa tongkat dengan tiga jenis ukuran, ukuran a, ukuran b,
dan ukuran c. Asep menjajarkan 3 tongkat ukuran a, 2 tongkat ukuran b, dan
1 tongkat ukuran c dan panjangnya 390 cm. Asep menjajarkan sebuah tongkat
ukuran a, 3 tongkat ukuran b, dan 2 tongkat ukuran c dan panjangnya 460 cm.
Asep juga mengamati bahwa 2 tongkat ukuran a sama panjang dengan tongkat
ukuran c.
a. Tuliskan pengukuran pertama ke dalam persamaan matematika.
b. Tuliskan hasil pengukuran kedua dan ketiga ke dalam persamaan
matematika juga untuk menghasilkan sistem persamaan.
c. Apakah sistem persamaan itu sebuah sistem persamaan linear? Bagaimana
kamu tahu?
d. Selesaikan sistem persamaan tersebut.
e. Ada berapa solusi yang ada?
f. Berapakah panjang tiap jenis tongkat?

2. Sebuah minuman dijual dalam tiga kemasan berbeda: kecil, sedang, dan besar.
Jika Bonar membeli 3 kemasan kecil, 2 kemasan sedang, dan 3 kemasan besar,
dia mendapat minuman sebanyak 4.700 ml. Jika Bonar membeli 3 kemasan
kecil, 1 kemasan sedang, dan 2 kemasan besar, dia mendapat 3.300 ml. Jika
Bonar membeli 2 kemasan sedang dan 2 kemasan besar, dia mendapat 2.800 ml
minuman. Berapakah volume tiap jenis kemasan?
a. Tuliskan sistem persamaan yang bersesuaian dengan permasalahan
tersebut.
b. Apakah sistem persamaan itu termasuk sistem persamaan linear? Tuliskan
alasannya.
c. Selesaikan sistem persamaan tersebut.
d. Ada berapa solusi yang ada? Jelaskan.
e. Apa artinya bagi Bonar jika sistem persamaan linear ini memiliki banyak
solusi?

132 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


3. Bu Wati membeli tiga jenis buah. Kalau ia membeli 3 kg jeruk, 3 kg pepaya, dan
1 kg salak, ia harus membayar Rp130.000,00. Jika Bu Wati membeli 2 kg jeruk,
2 kg pepaya, dan 1 kg salak, ia harus membayar Rp100.000,00. Jika Bu Wati mau
membeli 1 kg jeruk dan 1 kg pepaya, ia harus membayar Rp50.000,00. Berapakah
harga tiap kg setiap jenis buah?
a. Tuliskan sistem persamaan yang bersesuaian dengan permasalahan
tersebut.
b. Apakah sistem persamaan itu termasuk sistem persamaan linear? Tuliskan
alasannya.
c. Selesaikan sistem persamaan tersebut.
d. Ada berapa solusi yang ada? Jelaskan.
e. Apa artinya bagi Bu Wati jika sistem persamaan linear ini tidak memiliki
solusi?

4. Untuk setiap model matematika berikut, tentukan apakah model matematika


tersebut merupakan sistem persamaan linear atau bukan. Jelaskan.

Ayo Berpikir Kritis

a.

b.

c.

d.

Bab 5 | Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear 133


e.

5. Pak Musa memiliki toko beras dan menjual campuran beras. Campuran 2 kg
beras A, 2 kg beras B, dan 1 kg beras C dihargai Rp50.000,00. Campuran 4 kg
beras A, 2 kg beras B, dan 3 kg beras C dihargai Rp91.000,00. Campuran 4 kg
beras A, 4 kg beras B, dan 2 kg beras C dihargai Rp95.000,00. Tentukan harga
tiap kg beras A, beras B, dan beras C.
a. Tuliskan model matematikanya.
b. Apakah model matematika itu merupakan sistem persamaan linear?
c. Ada berapa solusi yang dimiliki oleh sistem ini? Bagaimana kalian tahu?

6. Maria adalah penjaga tiket di sirkus. Ada tiga jenis tiket yang dijual. Keluarga
Andi membeli 4 tiket anak-anak, 2 tiket dewasa, dan 1 tiket lansia dan membayar
Rp640.000,00. Keluarga Butet membeli 1 tiket anak-anak, 3 tiket dewasa, dan 2
tiket lansia dan membayar Rp550.000,00. Keluarga Danu membeli 3 tiket anak-
anak, 1 tiket dewasa, dan 1 tiket lansia dan membayar Rp450.000,00. Berapakah
harga setiap jenis tiket yang dijual Maria?

7. Kinan menimbang bola yang ada di lemari sekolah. Pada penimbangan pertama,
Kinan menimbang dua bola basket, sebuah bola kaki, dan tiga bola voli dan
hasilnya 2.500 g. Penimbangan kedua, sebuah bola basket, dua buah bola kaki,
dan dua buah bola voli beratnya 2.050 g. Penimbangan ketiga, dua buah bola
basket dan sebuah bola voli beratnya 1.550 g. Berapa berat tiap jenis bola?

8. Butet ingin membeli buah. Semua buah yang ada sudah dikemas menjadi paket.
Paket A terdiri atas 5 jeruk, 1 mangga, dan 8 salak beratnya 1,5 kg. Paket B terdiri
atas 10 jeruk, 2 mangga, dan 4 salak beratnya 2 kg. Paket C terdiri atas 3 mangga,
dan 12 salak beratnya 2 kg. Jika setiap jenis buah itu identik, berapakah berat
masing-masing jenis buah?

134 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Refleksi
Dalam subbab ini kalian telah mempelajari tentang sistem persamaan linear dengan
tiga variabel.
1. Ada berapa persamaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sistem
persamaan linear dengan tiga variabel?
2. Bagaimana kalian tahu jika sebuah sistem persamaan linear tidak memiliki
solusi?
3. Bagaimana kalian tahu jika sebuah sistem persamaan linear memiliki banyak
solusi?

B. Sistem Pertidaksamaan Linear


Selain ada istilah persamaan, dikenal juga istilah pertidaksamaan. Demikian juga
selain ada sistem persamaan linear, ada juga sistem pertidaksamaan linear. Bagaimana
kaitannya?

Eksplorasi 5.2

Ayo Bereksplorasi

1kg

Gambar 5.4 Timbangan Dua Lengan

Bab 5 | Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear 135


Pak Eko menimbang buah menggunakan timbangan dua lengan. Dua buah apel
dan lima buah jeruk beratnya kurang dari 1 kg. Enam buah apel dan dua buah jeruk
beratnya lebih dari 1 kg. Jika dianggap setiap apel beratnya sama dan setiap jeruk
beratnya sama, berapakah berat setiap apel? Berapakah berat setiap jeruk?

1. Cobalah mengerjakan soal ini dengan metode coba dan perbaiki.

Berat 2 apel dan Berat 6 apel dan


Berat 1 apel Berat 1 jeruk
5 jeruk 2 jeruk

Ayo Berpikir Kritis

Strategi apa lagi yang dapat kalian coba?

2. Apakah yang telah kalian pelajari tentang sistem persamaan linear dapat
membantu kalian menyelesaikan masalah ini?

Permasalahan yang dihadapi oleh Pak Eko dapat dituliskan model matematikanya.
1. Tentukan variabelnya. Pikirkan: apa yang diketahui? Apa yang ditanya?
Untuk soal ini berat 1 apel (misal disebut x) dan berat 1 jeruk (misal disebut y)
2. Model matematikanya (dalam satuan ons, 1 kg = 10 ons):


3. Model matematika ini mengingatkan kita pada sistem persamaan linear

136 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


4. Grafik sistem persamaan linear ini

Ayo Berpikir Kritis

a. Apakah titik (0,0) merupakan daerah hasil pertidaksamaan 2x + 5y < 10 ?


Petunjuk: substitusi nilai x = 0 dan y = 0 ke dalam pertidaksamaan dan
periksalah apakah pertidaksamaan bernilai benar.
b. Apakah titik (0,0) merupakan daerah hasil pertidaksamaan pertidaksamaan
6x + 2y > 10 ? Petunjuk: substitusi nilai x = 0 dan y = 0 ke dalam
pertidaksamaan dan periksalah apakah pertidaksamaan bernilai benar.

Eksplorasi 5.3

Ayo Bereksplorasi

Gambar 5.5 Lomba Balap Karung

Bab 5 | Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear 137


Kiki adalah panitia perayaan hari kemerdekaan di RT. Dari kas RT ada uang
sebesar Rp500.000,00 yang dapat digunakan. Untuk penyelenggaraan perlombaan,
dibutuhkan Rp20.000,00 per anak. Hadiah untuk pemenang dianggarkan Rp40.000,00
untuk setiap jenis perlombaan. Diharapkan ada lebih dari 13 anak yang berpartisipasi.
Tentukan apa saja kemungkinannya.

Ayo Berdiskusi

Diskusikan dengan teman-temanmu: Bagaimana kalian menyelesaikan


masalah ini?

1. Salah satu strategi yang dapat kalian gunakan adalah tebak dan perbaiki. Tebak,
hitung nilainya. Jika tidak memenuhi syarat, perbaiki tebakan kalian.

banyaknya biaya banyaknya biaya biaya


perlombaan hadiah anak penyelenggaraan total

2. Tuliskan strategi lain yang kalian coba.

Ayo Berpikir Kritis

Apakah strategi yang berbeda menghasilkan jawaban yang sama?


Mengapa?

3. Apakah yang telah kalian pelajari tentang sistem persamaan linear dapat
membantu kalian menyelesaikan masalah ini?

Alternatif Penyelesaian
Masalah yang dihadapi Kiki dapat diselesaikan dengan sistem pertidaksamaan linear.
1. Tentukan model matematikanya. Jika x menyatakan banyaknya peserta dan y
menyatakan banyaknya perlombaan maka model matematikanya adalah:

138 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Ini adalah sebuah sistem pertidaksamaan linear dengan dua variabel

2. Kalian telah belajar menyelesaikan sistem persamaan linear. Pengetahuan ini


dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan sistem pertidaksamaan linear.
a. Gambarkan grafik sistem persamaan linear yang berpadanan. Yang
dimaksud adalah sistem persamaan linear yang didapat dengan mengubah
tanda pertidaksamaan menjadi tanda persamaan.

b. Perlu dicatat bahwa garis yang didapat dari pertidaksamaan lebih atau
sama dengan dan kurang atau sama dengan digambarkan dengan garis
utuh (artinya garis tersebut termasuk daerah jawaban) sedangkan garis
yang didapat dari pertidaksamaan lebih dari atau kurang dari digambarkan
dengan garis putus-putus (artinya garis tersebut hanya batas, tidak termasuk
daerah jawaban).
c. Pilih sebuah titik, misalnya (0,0), lalu substitusikan ke dalam pertidaksamaan.
Jika nilainya memenuhi ketidaksamaan maka daerah yang memuat (0,0)
diarsir untuk menunjukkan bahwa daerah inilah yang merupakan daerah
hasil. Garis persamaan linear menjadi pembatas antara daerah jawab dan
bukan daerah jawab.

Bab 5 | Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear 139


d. Lakukan hal yang sama untuk pertidaksamaan yang lain.
e. Solusinya adalah daerah yang merupakan irisan semua daerah jawab.

f. Tentukan makna solusi ini dalam masalah awal.

Ayo Menggunakan Teknologi

Kalian dapat menggunakan GeoGebra untuk menggambarkan grafik sistem


pertidaksamaan linear ini. Bandingkan hasilnya dengan grafik yang kalian
buat.

Latihan 5.2
1. Bonar memiliki dua pekerjaan paruh waktu. Untuk mengantar barang, Bonar
dibayar Rp15.000,00 per jam. Untuk pekerjaan mencuci piring di restoran, Bonar
dibayar Rp9.000,00 per jam. Dia tidak dapat bekerja lebih dari 10 jam. Bonar
membutuhkan uang sebesar Rp120.000,00. Berapa jam dia harus bekerja untuk
masing-masing pekerjaan?
a. Tuliskan model matematikanya.
b. Apakah model matematika tersebut merupakan sistem pertidaksamaan
linear?
c. Gambarkan grafiknya.
d. Tentukan koordinat titik-titik potongnya.

140 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


e. Tentukan daerah yang memenuhi sistem pertidaksamaan linear.
f. Apakah Bonar bisa mendapatkan uang yang dia butuhkan dengan bekerja
mengantar barang selama 4 jam?
g. Apakah Bonar bisa mendapatkan uang yang dibutuhkan jika bekerja
selama 9 jam?

2. Nova membeli pupuk dan tanaman untuk kebunnya. Nova memiliki uang sebesar
Rp100.000,00. Setiap kantong pupuk harganya Rp20.000,00 dan setiap tanaman
harganya Rp10.000,00. Nova ingin membeli setidaknya 5 tanaman. Berapa banyak
tanaman dan pupuk yang dapat Nova beli?

3. Bu Dini membutuhkan telur ayam dan telur puyuh. Telur ayam harganya
Rp22.000,00 per kg dan telur puyuh harganya Rp30.000,00 per kg. Bu Dini
memiliki uang sebesar Rp150.000,00. Karena khawatir telurnya pecah di
perjalanan, Bu Dini tidak mau membawa lebih dari 6 kg telur. Apakah Bu Dini
dapat membeli 6 kg telur?

4. Sebuah UMKM memproduksi dua jenis sabun cair, yaitu sabun mandi dan
sabun cuci tangan. Untuk setiap liter sabun mandi, dibutuhkan biaya produksi
Rp15.000,00 per liter. Biaya produksi sabun cuci tangan Rp10.000,00 per liter.
Selain itu, pabrik juga harus mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp500.000,00.
UMKM tersebut memiliki modal sebesar Rp2.500.000,00. Gudang yang ada dapat
menampung 150 liter sabun cair. Sabun mandi dijual seharga Rp25.000,00 per liter
dan sabun cuci tangan Rp20.000,00 per liter. Apakah mereka bisa mendapatkan
keuntungan dengan harga tersebut? Berikan contoh banyaknya sabun mandi dan
sabun cuci masing-masing yang dijual sehingga pendapatan mereka lebih dari
pengeluaran.

Refleksi
Dalam subbab ini kalian telah mempelajari tentang sistem pertidaksamaan linear
dengan dua variabel.
1. Ada berapa pertidaksamaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sistem
pertidaksamaan linear dengan dua variabel?
2. Apa yang terjadi jika banyaknya pertidaksamaan kurang dari dua? Apa yang
terjadi jika banyaknya pertidaksamaan lebih dari dua?

Bab 5 | Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear 141


Uji Kompetensi
1. Bu Sri bertugas untuk menyiapkan hadiah untuk siswa berprestasi di sekolah.
Bu Sri telah menetapkan bahwa hadiah berupa alat tulis (buku tulis, pena, dan
penghapus). Bu Sri mengunjungi dua toko alat tulis dan mendapati alat tulis
dijual dalam bentuk paket sebagai berikut.

Toko A

E E
A B CD F G H A B CD ABC

Paket Hemat Paket Ekonomis Paket Murah


Rp62.000,00 Rp57.000,00 Rp17.000,00

Toko B

E E E
A B CD A B CD F G H A B CD

Paket Sedang Paket Besar Paket Lengkap


Rp48.000,00 Rp90.000,00 Rp64.000,00

Berdasarkan harga tiap paket yang tersedia di toko A dan toko B, hitunglah harga
dari setiap alat tulis di masing-masing toko (buku tulis, pena, dan penghapus)
dan jawablah pertanyaan berikut.
a. Manakah yang lebih mahal: harga sebuah buku tulis di toko A atau di
toko B?
b. Manakah yang lebih mahal: harga sebuah penghapus di toko A atau di
toko B?
c. Manakah yang lebih mahal: harga sebuah pena di toko A atau di toko B?

2. Pak Budi memiliki uang sebanyak Rp10.000.000,00. Ia ingin mendepositokan


uangnya. Bank A memberikan bunga sebesar 4% dan bank B memberikan bunga
sebesar 6%. Pak Budi ingin mendapatkan bunga setidaknya Rp550.000,00 namun
ia tidak ingin mendepositokan uangnya pada satu bank saja. Apakah hal itu
mungkin? Jika ya, sebutkan salah satu kemungkinannya.

142 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia, 2021
Matematika untuk SMA/SMK Kelas X
Bab
Penulis: Dicky Susanto, dkk
ISBN: 978-602-244-526-5

6
Fungsi
Kuadrat

Pengalaman Belajar
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan
dapat:
1. Mengidentifikasi fungsi kuadrat dalam
bentuk aljabar, tabel nilai, dan grafik
2. Menemukan karakteristik dari fungsi
kuadrat
3. Menggunakan fungsi kuadrat untuk
menyelesaikan masalah kehidupan sehari-
hari dengan cara aljabar maupun grafik
Pernahkah kalian mengamati lintasan bola basket ketika kalian mendorong
bola ke arah jaring? Lintasannya berbentuk parabola dan gerak bola dikatakan gerak
parabola. Gambar 6.1 menunjukkan posisi bola pada suatu waktu tertentu.

Gambar 6.1 Lintasan Bola Basket

Selain bola basket, lintasan bola kaki juga dapat berupa parabola. Lintasan dan
bentuk parabola ditemui dalam hidup sehari-hari. Contoh lain adalah air yang keluar
dari selang serta bentuk bangunan dan jembatan. Bentuk pisang juga menyerupai
parabola.
Parabola merupakan bentuk fungsi kuadrat dalam grafik. Fungsi kuadrat adalah
fungsi polinom (suku banyak) dengan pangkat tertinggi variabelnya adalah 2. Kalian
masih ingat dengan fungsi linear yang grafiknya berbentuk garis lurus. Fungsi linear
adalah fungsi polinom dengan pangkat tertinggi variabelnya adalah 1.
Gambar 6.2 menunjukkan grafik fungsi kuadrat. Posisi bola merupakan posisi
titik dalam sistem koordinat Kartesius.

144 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Gambar 6.2 Grafik Fungsi Kuadrat

Kata Kunci Pertanyaan Pemantik

Fungsi kuadrat, parabola, 1. Apa saja karakteristik dari fungsi kuadrat?


persamaan kuadrat, 2. Bagaimana mengonstruksi fungsi kuadrat
minimum dan maksimum, berdasarkan informasi yang tersedia?
titik puncak, sumbu simetri, 3. Bagaimana menggunakan fungsi kuadrat
titik potong dengan sumbu, untuk menyelesaikan masalah dalam
diskriminan. kehidupan sehari-hari?

Peta Konsep
Fungsi Kuadrat

Bab 6 | Fungsi Kuadrat 145


Ayo Mengingat Kembali

Persamaan kuadrat dengan dapat diselesaikan dengan


berbagai cara.

1. Faktorisasi

atau

2. Melengkapkan kuadrat

atau

146 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


3. Menggunakan rumus abc (Rumus Kuadrat)
Bentuk Persamaan kuadrat
dengan a ≠ 0 akar-akarnya dapat ditentukan dengan

atau

A. Karakteristik Fungsi Kuadrat


Eksplorasi 6.1 Menyelidiki fungsi kuadrat terbuka ke atas

Ayo Bereksplorasi

0 1 4 9 16 25 36

Gambar 6.3 Lintasan Mobil

Bab 6 | Fungsi Kuadrat 147


1. Isilah tabel dengan jarak tempuh mobil terhadap waktu.

Waktu (detik) 0 1 2 3 4 5 6

Jarak (m)

2. Bagaimana hubungan antara jarak dengan waktu?


3. Gambarkan grafik jarak terhadap waktu pada kertas berpetak.
4. Apakah hasilnya menggambarkan bentuk parabola?

Eksplorasi 6.2. Menyelidiki fungsi kuadrat terbuka ke bawah

Ayo Bereksplorasi

Bola dijatuhkan dari keadaan diam pada posisi 0. Lintasan bola diberikan dalam
gambar.
1. Lengkapi tabel dengan menggunakan penggaris.

Waktu (detik) 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5

Posisi (m) 0 -0,05 -0,2

2. Gambarkan grafik posisi terhadap waktu pada kertas


berpetak.
3. Mengapa posisi menggunakan tanda negatif?
4. Apakah hasilnya menggambarkan bentuk parabola?

Gambar 6.4 Lintasan Bola

Eksplorasi yang barusan kalian lakukan berkaitan dengan apa yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Kalian perlu eksplorasi fungsi kuadrat yang lebih mendalam
untuk menemukan hal-hal yang sangat menarik.
Sebelumnya, perhatikan terlebih dahulu contoh di bawah ini.
1. Buatlah grafik fungsi dengan cara:
a. Melengkapi Tabel 6.1

148 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Tabel 6.1 Nilai dan untuk fungsi

-2 4
-1 1
0 0
1 1
2 4

b. Plot setiap titik pada Tabel 6.1 ke dalam sistem koordinat. Koordinat titik
yang didapatkan dari Tabel 6.1 adalah (-2,4), (-1,1), (0,0), (1,1), dan (2,4

Gambar 6.5 Plot titik pada grafik fungsi

c. Hubungkan titik-titik dalam sistem koordinat sehingga didapatkan grafik


fungsinya.

Gambar 6.6 Grafik fungsi

Bab 6 | Fungsi Kuadrat 149


Ayo Bekerja Sama

Kalian perlu bekerja sama untuk melakukan eksplorasi dengan menggambar


grafik-grafik fungsi kuadrat terlebih dahulu. Jika kalian memiliki graphic calculator
atau aplikasi GeoGebra, kalian boleh menggunakannya. Grafik yang digambar adalah
dengan adalah fungsi kuadrat yang berbentuk .
Lakukan langkah-langkah yang sama untuk setiap fungsi kuadrat ini, gunakan
kertas berpetak.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Hasil kerja kalian akan digunakan untuk eksplorasi.

Eksplorasi 6.3. Menyelidiki peran tanda pada nilai a ( > 0 atau a < 0) dalam

Ayo Bereksplorasi

Pelajari grafik-grafik a - j yang telah kalian buat sebelumnya. Untuk setiap fungsi
kuadrat kalian dapat menentukan peran .

1. Tentukan fungsi-fungsi yang nilai


a. Apa kesamaan grafik fungsi-fungsi ini?
2. Tentukan fungsi-fungsi yang nilai
a. Apa kesamaan grafik fungsi-fungsi ini?

150 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


3. Mengapa dalam daftar fungsi kuadrat di atas tidak ada fungsi yang nilai ?

Ayo Berpikir Kritis

4. Lengkapi tabel dengan menggambar bentuk grafik

grafik berbentuk

Dari eksplorasi 6.1, 6.2, dan 6.3 kalian menemukan bahwa fungsi kuadrat terbuka ke
atas jika dan terbuka ke bawah jika .

Gambar 6.7 Dua Jenis Grafik Fungsi Kuadrat dengan Tanda Berbeda

Untuk keadaan seperti apa grafik digunakan dalam kehidupan sehari-hari?

Gerak mobil dimulai pada saat nol detik dan posisi nol m. Gerak menghasilkan
grafik setengah parabola yang terbuka ke atas. Grafik berada di atas sumbu t.
Gerak mobil makin lama makin cepat karena untuk selang waktu yang sama
jarak makin besar dan arahnya selalu ke kanan/timur.
Untuk keadaan seperti apa grafik digunakan dan kehidupan sehari-hari?

Gerak bola dimulai pada waktu nol detik dan posisi nol m. Gerak menghasilkan
grafik setengah parabola saja yang terbuka ke bawah. Grafik berada di bawah sumbu .
Gerak bola makin lama makin cepat (untuk selang waktu yang sama jarak makin
besar) dan arahnya selalu ke bawah.

Bab 6 | Fungsi Kuadrat 151


Ayo Berdiskusi

Mengapa Eksplorasi 6.1 dan 6.2 hanya menghasilkan grafik setengah parabola?

Eksplorasi 6.4 Menyelidiki peran nilai c dalam grafik fungsi kuadrat

Untuk setiap grafik fungsi yang telah kalian buat,


tentukan koordinat titik potong grafik dengan sumbu y.
1. Tentukan konstanta fungsi kuadrat yang menunjukkan titik potong grafik
dengan sumbu y
2. Untuk setiap fungsi kuadrat , titik potong grafik dengan
sumbu y terletak pada koordinat __________________
Eksplorasi 6.4 menunjukkan peran dalam fungsi kuadrat
yaitu menentukan titik potong grafik dengan sumbu y.

Gambar 6.8 Fungsi Kuadrat dengan Berbeda

Nilai menentukan titik potong grafik dengan sumbu y.

152 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Latihan 6.1
1. a. Tentukan parabola yang terbuka ke atas dan ke bawah.

b. Bandingkan kedua parabola. Menurut kalian, parabola mana lebih lebar


terbukanya? Konstanta dari fungsi kuadrat
y = f(x) = ax 2 + bx + c mana yang menentukan?
2. Fungsi kuadrat yang terbuka ke atas adalah______________(Jawaban bisa lebih
dari satu)
a.
b.
c.
d.
3. Fungsi kuadrat yang terbuka ke bawah adalah______________(Jawaban bisa
lebih dari satu)
a.
b.
c.
d.
4. Perhatikan diagram gerak di bawah ini. Diagram gerak adalah diagram
yang menunjukkan posisi terhadap waktu dimana selang waktu antar dua
posisi selalu sama. Gambar mana yang akan menghasilkan fungsi kuadrat
dengan , , dan ?

Bab 6 | Fungsi Kuadrat 153


Latihan 6.2
1. Kalian perhatikan bahwa posisi awal tidak dumulai pada nol.

5 6 9 14 21 30 41

a. Isi tabel jarak tempuh mobil terhadap waktu.

Waktu (det) 0 1 2 3 4 5 6

Jarak (m)

b. Gambarkan grafik jarak terhadap waktu pada kertas berpetak.


c. Apakah hasilnya menggambarkan bentuk parabola?
d. Berapa nilai c jika merujuk pada y =
2. Tabel di bawah menunjukkan jarak tempuh suatu mobil pada setiap waktu.

Waktu (detik) 0 1 2 3 4 5 6

Jarak (m) 0 5 8 9 8 5 0

154 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Tanpa menggambar grafik, tentukan apakah grafik fungsi kuadrat terbuka ke atas
atau ke bawah. Jelaskan alasan kalian.
3. Tabel di bawah menunjukkan keuntungan penjualan suatu produk untuk
jumlah produk yang terjual.

Jumlah benda 0 10 20 25 30 40

Keuntungan
0 800 1200 1250 1200 800
(ribu rupiah)

Tanpa menggambar grafik, tentukan apakah grafik fungsi kuadrat terbuka ke atas
atau ke bawah. Jelaskan alasan kalian.

Eksplorasi 6.5 Menentukan Titik Maksimum, Titik Minimum dan Sumbu


Simetri

Ayo Bereksplorasi

Perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar 6.9 Lintasan Air Selang

Jika titik A merupakan titik O, berapa koordinat titik C?


Berapa ketinggian maksimum air yang keluar dari selang?

Bab 6 | Fungsi Kuadrat 155


Perhatikan gambar kedua. Kabel penghubung jembatan berbentuk parabola.
Berapa koordinat titik A? Jelaskan alasan kalian. Selain sebagai titik asal O apa
lagi yang istimewa dari titik ini?

Gambar 6.10 Struktur Jembatan

Berapa koordinat titik A, B dan C? Jelaskan alasan kalian.

Gambar 6.11 Struktur Jembatan

156 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Dapatkah kalian menyebutkan karakteristik lain dari fungsi kuadrat berdasarkan
Eksplorasi 6.5?

Gambar 6.12 Karakteristik Fungsi Kuadrat

Perhatikan Gambar 6.12 dan amati beberapa titik istimewa dalam fungsi kuadrat:
• Titik potong dengan sumbu y, yaitu . Apakah kalian masih ingat
bagaimana menentukan titik potong dengan sumbu y?
• Titik-titik potong dengan sumbu x, yaitu (-1,0) dan .
• Vertex disebut juga sebagai titik puncak, dapat berupa titik maksimum atau
titik minimum (sesuai dengan grafik terbuka ke atas atau ke bawah). Titik
minimum dalam grafik yaitu .
• Sumbu simetri selalu melalui titik puncak,

Eksplorasi 6.6

Ayo Bereksplorasi

Untuk setiap fungsi , yang diberikan dalam a - j, hitunglah


nilai

Bab 6 | Fungsi Kuadrat 157


1. Tentukan fungsi-fungsi yang . Apa kesamaan fungsi-fungsi ini?
2. Tentukan fungsi-fungsi yang . Apa kesamaan fungsi-fungsi ini?
3. Tentukan fungsi-fungsi yang . Apa kesamaan fungsi-fungsi ini?
4. Lengkapilah tabel berikut
banyaknya akar banyaknya titik potong
grafik dengan sumbu x

Ayo Berpikir Kritis

1. Bagaimana grafik fungsi kuadrat yang dan ?


2. Pada rumus abc, adakah nilai ?
3. Bagaimana hubungan titik potong dengan sumbu x dengan akar persamaan
kuadrat?

Titik potong dengan sumbu x menunjukkan bahwa , artinya kalian mencari


akar-akar persamaan kuadrat.

Tidak ada Titik Potong Satu Titik Potong Dua Titik Potong
Gambar 6.13 Titik Potong dengan sumbu x

Pada fungsi kuadrat berbentuk , diskriminan diberikan


oleh nilai untuk menentukan jumlah titik potong dengan sumbu x.

158 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


maka ada dua titik potong dengan sumbu x.
maka ada satu titik potong dengan sumbu x.
maka tidak ada titik potong dengan sumbu x.

Latihan 6.3
1. Tentukan berapa banyaknya titik potong dari fungsi kuadrat berikut.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
2. Tentukan koordinat titik puncak, sumbu simetri, koordinat titik potong dengan
sumbu y, dan banyak titik potong dari grafik fungsi-fungsi kuadrat di bawah ini.
y
y

12 6

y
10

4 8 4

3 6

2 4 2

1 2

-3 -2 -1 0 1 2 3 x -3 -2 -1 0 1 2 3 x -4 -2 0 2 4 x
-1

-2 -2

Apakah hubungan antara titik puncak dengan grafik terbuka ke atas atau ke
bawah?
3. Perhatikan tabel di bawah ini, yang menunjukkan jarak tempuh suatu mobil
sebagai fungsi dari waktu

Waktu (detik) 0 1 2 3 4 5 6
Jarak (m) 8 13 16 17 16 13 8

Bab 6 | Fungsi Kuadrat 159


a. Berapa jarak maksimum yang ditempuh?
b. Berapa koordinat titik maksimum?
c. Tentukan persamaan garis sumbu simetri.
4. Perhatikan tabel di bawah ini, yang menunjukkan biaya produksi sebagai fungsi
dari jumlah barang.

Biaya produksi 0 500 400 500 800 1300 6


Jumlah 0 10 20 30 40 50 8

a. Berapa biaya minimum?


b. Berapa koordinat titik minimum?
c. Tentukan persamaan garis sumbu simetri.

Ayo Berpikir Kritis

5. Untuk setiap kasus di bawah ini tentukan apakah grafik fungsi kuadrat terbuka
ke atas atau ke bawah.
a. Biaya produksi sebagai fungsi dari jumlah barang.
b. Keuntungan sebagai fungsi dari jumlah barang.
c. Kualitas bunyi dari sound system sebagai fungsi dari amplitudo gelombang
bunyi.
d. Efektivitas obat sebagai fungsi dari dosis obat.
e. Keselamatan pemakaian suatu bahan sebagai fungsi dari waktu pemakaian.

Latihan 6.4
1. Keuntungan penjualan biskuit sebagai fungsi dari jumlah produksi.

a. Buat tabelnya dari hingga


b. Gambarkan grafiknya.
c. Tentukan keuntungan maksimum.

2. Fungsi kuadrat untuk gerak bola adalah


a. Buat tabel dari hingga detik
b. Gambarkan grafiknya
c. Tentukan ketinggian maksimum

160 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Ayo Berefleksi

1. Apakah kalian dapat membuat grafik fungsi kuadrat jika diberikan tabel nilai?
2. Apakah kalian dapat membedakan fungsi kuadrat terbuka ke atas dengan
terbuka ke bawah?
3. Apakah kalian dapat menjelaskan peran c dalam fungsi kuadrat
?
4. Apakah kalian dapat menentukan titik puncak, sumbu simetri, titik potong
dengan sumbu y dan titik potong dengan sumbu x?
5. Apakah kalian dapat membedakan titik maksimum dan titik minimum?
6. Apakah kalian dapat melihat hubungan antara diskriminan dengan banyak titik
potong dengan sumbu x.

B. Mengonstruksi Fungsi Kuadrat


Eksplorasi 6.7.

Ayo Bereksplorasi

Tentukan tiga titik yang melalui busur.

Gambar 6.14 Busur Panah sebagai Fungsi Kuadrat

Bagaimana kalian menentukan fungsi kuadrat dari lengkungan busur?


Jika tiga titik diketahui maka dapat ditentukan. Kalian
menggunakan sistem persamaan tiga variabel untuk menentukan nilai , , dan .

Bab 6 | Fungsi Kuadrat 161


Contoh:
Carilah persamaan fungsi kuadrat yang grafiknya melalui titik , ,
dan .

Gambar 6.15 Grafik fungsi kuadrat yang melalui K (-1,0), L(0,-3), dan M(1,-4)

Alternatif Penyelesaian 1:
Substitusi koordinat K(-1,0) ke dalam fungsi, didapat persamaan:

Substitusi koordinat L(0,-3) didapat persamaan:

Substitusi koordinat M(1,-4) didapat persamaan:

Dari tiga persamaan ini didapatkan sistem persamaan linear

Kalian telah mempelajari sistem persamaan linear dan solusinya adalah

Persamaan fungsi kuadrat yang melalui titik K(-1,0), L(0,-3), dan M(1,-4) adalah

162 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Alternatif Penyelesaian 2:
Memanfaatkan fakta bahwa M(1,-4) adalah titik puncak fungsi, maka

Substitusi titik potong dengan sumbu y

Sehingga persamaan fungsi kuadratnya adalah

Kalian dapat mengeksplorasi berbagai bentuk fungsi kuadrat berdasarkan grafik-


grafik yang telah kalian buat sebelumnya.

Eksplorasi 6.8.

Ayo Bereksplorasi

1. Memfaktorkan bentuk fungsi


a. Tentukan fungsi yang dapat dituliskan dalam bentuk

1) Tentukan nilai dan


2) Tentukan titik potong grafik dengan sumbu x
3) Tentukan nilai
4) Tentukan akar-akar persamaan kuadrat
b. Tentukan fungsi yang dapat dituliskan dalam bentuk
1) Tentukan nilai
2) Bagaimana letak grafik dengan sumbu x? Berapa koordinatnya?
3) Tentukan nilai
4) Tentukan akar-akar persamaan kuadrat
c. Tentukan fungsi yang tidak melalui sumbu x.
1) Tentukan nilai
2) Tentukan akar-akar persamaan kuadrat
d. Bagaimana nilai menentukan banyaknya perpotongan
grafik fungsi dengan sumbu x?

Bab 6 | Fungsi Kuadrat 163


Fungsi Koordinat titik potong
Bentuk Faktor
dengan sumbu x

2. Sumbu simetri adalah garis yang melalui titik puncak. Untuk setiap grafik
fungsi yang ada:
a. Tentukan sumbu simetrinya
b. Tentukan kaitan nilai pada no. 1 dengan sumbu simetri
c. Tentukan nilai
d. Tuliskan dua cara menentukan sumbu simetri.
3. Titik puncak adalah koordinat titik maksimum atau titik minimum. Untuk
setiap grafik fungsi yang ada:
a. Tentukan koordinat titik puncaknya
b. Tentukan hubungan nilai absis titik puncak dengan sumbu simetri
c. Substitusi nilai sumbu simetri pada fungsi .
Nilai ini sama dengan apa?
d. Hitung nilai . Nilai ini sama dengan apa?

e. Ubah bentuk menjadi bentuk


. Nilai menunjukkan apa?
f. Tuliskan berbagai cara menentukan koordinat titik puncak grafik fungsi
kuadrat.

Dari eksplorasi kalian melihat ada beberapa bentuk untuk menuliskan fungsi
kuadrat.

1. Bentuk standar
2. Titik potong dengan sumbu x pada dan , yaitu

3. Bentuk dengan titik puncak yaitu

164 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Latihan 6.5
1. Fungsi kuadrat dengan titik puncak (2,6) dan melalui titik (1,7). nyatakan fungsi
kuadrat dalam ke tiga bentuk.
2. Suatu bola dilemparkan dari ketinggian awal 4 m dan mencapai ketinggian
maksimum 8 m setelah dua detik sejak dilempar. Nyatakan fungsi kuadrat
dalam ke tiga bentuk.

Ayo Berpikir Kritis

3. Untuk setiap kasus di bawah ini tentukan apakah diskriminan fungsi kuadrat
sama dengan nol, lebih kecil dari nol atau lebih besar dari nol.
a. Pendapatan dari penjualan sebagai fungsi dari jumlah barang.
b. Keuntungan sebagai fungsi dari jumlah barang.
c. Kualitas bunyi dari sound system sebagai fungsi dari amplitudo gelombang
bunyi.
d. Efektivitas obat sebagai fungsi dari dosis obat.
e. Keselamatan pemakaian suatu bahan sebagai fungsi dari waktu pemakaian.

Ayo Berefleksi

1. Apakah kalian dapat membentuk fungsi kuadrat jika diketahui tiga titik
dari fungsi kuadrat?
2. Apakah kalian dapat membentuk fungsi kuadrat jika diketahui titik
potong dengan sumbu x?
3. Apakah kalian dapat membentuk fungsi kuadrat jika diketahui titik
puncak?

Bab 6 | Fungsi Kuadrat 165


C. Menyelesaikan Masalah dengan Fungsi
Kuadrat
Eksplorasi 6.9

Ayo Berpikir Kreatif

Suatu kajian dilakukan untuk mengetahui penghematan bahan bakar (km/liter)


terhadap kelajuan mobil (km/jam). adalah penghematan bahan bakar dan
adalah kelajuan mobil.
Tabel 6.2 Penghematan bahan bakar terhadap kelajuan mobil

9,5 10,8 11,7 12,3 12,2 12,8 12,7 12,8 12,9 12,2 11,6 10,8

24 32 40 48 56 64 72 80 88 96 104 112

Sumber: Transportation Energy Data Book

1. Buat grafik terhadap dengan bentuk parabola, mungkin saja ada titik-
titik yang tidak melalui grafik.
2. Setelah mendapatkan bentuk grafiknya tentukan fungsi kuadratnya.
3. Berapa kelajuan yang menghasilkan penghematan bahan bakar maksimum?

Ayo Menggunakan Teknologi

Kalian dapat menggunakan kalkulator atau aplikasi Desmos atau GeoGebra


untuk menentukan fungsi kuadrat dari sekelompok data.
Petunjuk menggunakan kalkulator untuk membuat fungsi kuadrat dari
sekelompok data.
1. Masukkan data pada kalkulator.
2. Buatlah sebaran data yang tampak pada layar kalkulator.
3. Gunakan fitur quadratic regression untuk mendapatkan grafik kuadrat
terbaik.
4. Untuk mendapatkan kelajuan yang bersesuaian dengan penghematan
bahan bakar maksimum, gunakan fitur maksimum pada kalkulator.

166 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Eksplorasi 6.10

Ayo Bereksplorasi

Seorang petani ingin membuat pagar pembatas tanaman seperti yang ditunjukkan
oleh gambar di bawah ini. Panjang kawat adalah 24 m. Berapa luas maksimum yang
dapat dibuat oleh petani?

Dua contoh di atas menunjukkan salah satu kegunaan fungsi kuadrat untuk dapat
mengetahui nilai maksimum dan minimum. Kalian sudah mempelajari beberapa cara
untuk mendapatkan nilai minimum dan maksimum.
Fungsi kuadrat digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, dalam olahraga,
bangunan, ekonomi kesehatan dan lainnya.

Ayo Mencoba

Harga 1 buku adalah dengan adalah banyak buku


yang diproduksi. JIka pendapatan adalah dari penjualan adalah
tentukan banyak buku yang diproduksi agar diperoleh pendapatan optimal atau
maksimal.

Bab 6 | Fungsi Kuadrat 167


Latihan 6.6
1. Bandingkan fungsi linier dengan fungsi kuadrat.

Waktu (detik) Jarak Tempuh (m) Jarak Tempuh (m)

0 0 0

1 2 3

2 4 8

3 6 15

4 8 24

5 10 35

6 12 48

Apakah untuk setiap detik kenaikan jarak sama untuk kedua fungsi? Jelaskan.

2. Tabel di bawah menunjukkan hubungan antara kelajuan mobil dengan


efisiensi bahan bakar. Buatlah pendekatan grafik fungsi kuadrat dengan
adalah penghematan bahan bakar dan x adalah kelajuan mobil.

Kelajuan (km/jam) 16 32 48 64 80 96 112 128

Bahan bakar
7,5 10,2 12,2 13,2 13,5 12,8 11,3 9,1
(km/liter)

Berapa kelajuan yang menghasilkan penghematan maksimum?

3. Bandingkan fungsi eksponen dengan fungsi kuadrat. Apakah fungsi eksponen


mempunyai nilai maksimum atau nilai minimum?

Ayo Berefleksi

1. Apakah kalian dapat membuat grafik fungsi kuadrat jika diberikan


sekelompok data?
2. Apakah kalian dapat membuat fungsi kuadrat dari suatu masalah?

168 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Refleksi
1. Bagaimana menuliskan bentuk fungsi kuadrat?
2. Apa peran nilai a dalam fungsi kuadrat?
3. Apa peran nilai c dalam fungsi kuadrat?
4. Apa yang dimaksud dengan titik puncak dari fungsi kuadrat?
5. Apa yang dimaksud dengan diskriminan?
6. Bagaimana mengonstruksi fungsi kuadrat?
7. Bagaimana memplot sekelompok data sebagai fungsi yang mendekati fungsi
kuadrat?

Uji Kompetensi
1. Dari grafik berikut, yang manakah yang merupakan grafik fungsi kuadrat?
a. c.

d.
b.

e.
2. Gambarkan grafik fungsi
a. Tentukan titik potong grafik dengan sumbu x
b. Tentukan titik potong grafik dengan sumbu y
c. Tentukan sumbu simetrinya.
d. Apakah fungsi ini memiliki nilai maksimum atau minimum? Tentukan
nilainya.

Bab 6 | Fungsi Kuadrat 169


3. Bola dilemparkan ke atas dari tanah dengan kecepatan tertentu sehingga
ketinggian yang dicapai merupakan fungsi dari waktu,
Berapa ketinggian maksimum yang dicapai oleh bola?
4. Pendapatan dari hasil penjualan barang ditentukan oleh jumlah barang
yang diproduksi . . Tentukan pendapatan maksimal
atau optimal dan jumlah barang yang bersesuaian dengannya.

170 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia, 2021
Matematika untuk SMA/SMK Kelas X
Bab
Penulis: Dicky Susanto, dkk
ISBN: 978-602-244-526-5

7
Statistika

Pengalaman Belajar
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan
dapat:
1. Membedakan berbagai macam jenis data
serta membuat grafik yang sesuai dan
merepresentasikan data tersebut, serta
melakukan analisis data untuk pengambilan
kesimpulan.
2. Menggambar dan menginterpretasikan
histogram, diagram garis batang, line plot;
3. Menentukan ukuran pemusatan dari
kumpulan data: mean, median, dan modus,
pada data tunggal dan data kelompok.
4. Menentukan ukuran penempatan dari
kumpulan data: kuartil dan persentil pada
data tunggal dan data kelompok.
5. Mengetahui ukuran penyebaran dari
kumpulan data: jangkauan inter kuartil,
varian, dan simpangan baku pada data
tunggal dan data kelompok.
6. Membandingkan 2 kelompok data
menggunakan ukuran pemusatan dan
penyebaran.
Data Menolong Kita
Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu berhubungan dengan data. Pernahkah
kalian melihat kumpulan data, atau pernahkah kalian mengumpulkan data? Di
tengah pandemi Covid-19 ini, kita bisa melihat data berapa banyak orang yang
terkena infeksi karena virus korona. Dari data harian yang kita kumpulkan, kita bisa
melakukan analisis sederhana, seperti daerah mana yang tingkat penularannya sudah
semakin turun, mana daerah yang justru tingkat penularannya malah semakin naik.
Selain itu, kita juga bisa melihat berapa rata-rata tingkat kesembuhan dari pasien
Covid-19 setiap harinya. Untuk dapat menarik kesimpulan dari hal-hal di atas, kita
memerlukan data lalu mengolahnya sehingga kita dapat memahami situasi yang
sesungguhnya berdasarkan fakta yang aktual, bukan berdasarkan perasaan atau berita
hoaks.
Sebagai contoh, ketika vaksin Covid-19 berhasil ditemukan di beberapa negara,
muncul berita hoaks yang menyebutkan bahwa vaksin tersebut bermasalah. Dari
data yang berhasil dikumpulkan dan diolah, ternyata dari setiap 40.000 orang yang
divaksin, rata-rata akan ada 5 orang atau sekitar 0,01% yang mengalami masalah.
Hal ini disebabkan berbagai hal seperti usia lanjut, penyakit bawaan, dan sebagainya.
Sementara itu, diketahui bahwa rata-rata tingkat kematian dari pasien Covid-19 yang
tidak sempat divaksin di Indonesia mencapai 3%, atau jika ada 6.000 pasien baru,
maka diperkirakan rata-rata 200 pasien akan berakhir dengan kematian. Dari fakta
ini kita bisa melihat bahwa persentase pasien Covid-19 yang tidak divaksin 300 kali
lebih berisiko daripada persentase orang yang bermasalah karena vaksin. Wow! 300
kali lebih berisiko tanpa vaksin. Jumlah yang tidak sedikit.
Jadi, dengan melihat data tersebut kita dapat memahami situasi dengan lebih
baik sehingga kita mampu mengambil keputusan dengan lebih tepat.
Statistik adalah ilmu yang akan membantu kalian menguasai berbagai hal yang
terkait dengan data, mulai dari pengumpulan data, mengolahnya, menganalisis
sampai akhirnya mengambil keputusan berdasarkan data.
Pada waktu SMP, kalian telah belajar bagaimana untuk melihat ukuran pemusatan
dari sekumpulan data, kalian mencari rata-rata atau mean, modus, dan median. Saat
ini, kalian akan mempelajari jenis data, ukuran penyebaran serta ukuran lokasi dari
sekumpulan data supaya kalian dapat menarik kesimpulan dengan lebih baik.

172 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Kata Kunci
Frekuensi, frekuensi relatif, histogram, diagram batang, line plot, jangkauan, mean,
modus, median, simpangan baku, varian, pencilan.

Pertanyaan Pemantik
1. Bagaimana pengolahan data dapat membantu kita dalam pengambilan keputusan?
2. Bagaimana kita menentukan ukuran pemusatan yang paling sesuai dengan
konteks masalah yang dihadapi?
3. Bagaimana ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran dapat membantu kita
untuk membedakan 2 kelompok data?

Peta Konsep

Bab 7 | Statistika 173


Ayo Mengingat Kembali

1. Diagram lingkaran sederhana atau diagram batang sederhana dapat digunakan


untuk menampilkan informasi yang tersedia, baik dalam bentuk data tunggal
maupun dalam bentuk tabel frekuensi.
2. Dari data tunggal sederhana atau data dalam tabel distribusi frekuensi, bisa
diperoleh ukuran pemusatan: mean, modus, dan median yang dapat memberikan
gambaran tentang kumpulan data tersebut.

Eksplorasi 7.1 Penggunaan Diagram Batang untuk Menganalisis Data

Ayo Bereksplorasi

Pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia. Setiap harinya jumlah pasien yang
terinfeksi virus Covid-19 terus bertambah. Pada tabel berikut, kalian dapat melihat
rata-rata pertambahan pasien baru positif Covid-19 setiap minggunya di Provinsi
DKI Jakarta.

Tabel 7.1 Frekuensi Banyaknya Pasien Baru Covid-19

Banyaknya Pasien Baru Positif


Tanggal
Covid-19*

Minggu ke-1 Desember 2020 1.170

Minggu ke-2 Desember 2020 1.220

Minggu ke-3 Desember 2020 1.520

Minggu ke-4 Desember 2020 1.830

Minggu ke-5 Desember 2020 1.900

Minggu ke-1 Januari 2021 2.120

*jumlah dibulatkan ke puluhan terdekat. Sumber: corona.jakarta.go.id

1. Dari Tabel 7.1 di atas, pada minggu ke berapakah yang mengalami rata-rata
kenaikan jumlah pasien positif Covid-19 yang paling besar?

174 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


2. Berdasarkan Tabel 7.1 di atas, lengkapilah diagram batang di bawah ini.

Banyaknya Pasien Baru Covid-19


di Provinsi DKI Jakarta Rata-Rata Per Minggu

2600
2400
2200
Banyaknya Pasien Baru Covid-19

2000
1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200

Mg. 1 Mg. 2 Mg. 3 Mg. 4 Mg. 5 Mg. 1


Des 20 Des 20 Des 20 Des 20 Des 20 Jan 21

Ayo Berdiskusi

Setiap siswa memberikan estimasinya disertai alasannya.

3. Jika pola penambahan rata-rata mingguan jumlah pasien positif Covid-19 ini
terus bertambah, berikan estimasimu untuk jumlah pasien positif Covid-19 pada
minggu ke-2 Januari 2021. Jelaskan alasanmu!

Bab 7 | Statistika 175


Ayo Bernalar

Pemilihan grafik yang tepat akan memberikan gambaran yang lebih tepat.

4. Saat menentukan kenaikan jumlah pasien Covid-19 yang paling besar, manakah
yang lebih mudah digunakan, tabel atau diagram batang? Jelaskan!

A. Histogram
Ada berbagai tipe diagram. Diagram mana yang paling baik untuk digunakan sangat
tergantung pada data apa yang kalian miliki dan informasi apa yang ingin kalian
sampaikan.
Salah satu diagram yang dapat kalian gunakan adalah histogram. Histogram
hampir serupa dengan diagram batang, namun histogram berbeda dengan diagram
batang. Gambar 7.1 dan 7.2 menunjukkan contoh histogram dan diagram batang.

Ayo Berdiskusi

Dari Gambar 7.1 dan Gambar 7.2, carilah perbedaan dari histogram dan
diagram batang.

Histogram Penggunaan Telepon Diagram Batang Merek Telepon Genggam


Genggam oleh Siswa SMA yang Digunakan Siswa SMA X
Banyak Siswa (Dalam Persen)

40 14
Jumlah Siswa (orang)

12
30
10

8
20
6

4
10

0 2 4 6 8 10 12 X V S O L N A

Lama Penggunaan HP (Jam) Merek

Gambar 7.1 Histogram Penggunaan HP Gambar 7.2 Diagram Batang Merek HP yang
oleh Siswa SMA digunakan Siswa SMA

176 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Histogram biasanya digunakan untuk menunjukkan distribusi dari suatu kelompok
data, sedangkan diagram batang digunakan untuk membandingkan data. Histogram
menampilkan data yang sifatnya kuantitatif dengan rentang data yang dikelompokkan
ke dalam interval, sedangkan diagram batang menampilkan data yang sifatnya
kategori.
Perbedaan lainnya, pada histogram, gambar batang menempel satu sama lain,
sedangkan pada diagram batang, ada spasi antarbatang. Perbedaan terakhir, diagram
batang biasanya memiliki batang dengan lebar yang sama, sedangkan lebar batang
dalam histogram tidak perlu sama selama luas totalnya seratus persen jika digunakan
persen atau luas total sama dengan jumlah data. Oleh karena itu, frekuensi data dalam
diagram batang dilihat dari panjang batang, sedangkan frekuensi dalam histogram
diberikan berdasarkan area pada masing-masing batang.

Ayo Berdiskusi

Perhatikan Gambar 7.3. Kedua histogram menampilkan data yang sama. Cobalah
mencari bagaimana kedua histogram ini menjelaskan data yang sama walaupun
terlihat berbeda.

Histogram Penggunaan Telepon Histogram Penggunaan Telepon


Genggam oleh Siswa SMA Genggam oleh Siswa SMA
Banyak Siswa (Dalam Persen)

Banyak Siswa (Dalam Persen)

40 40

30 30

20 20

10 10

0 2 4 6 8 10 12 0 2 4 6 8 10 12

Lama Penggunaan HP (Jam) Lama Penggunaan HP (Jam)

Gambar 7.3 Tampilan Data yang Sama Menggunakan Dua Histogram yang Berbeda

Kalian bisa menggunakan pendekatan luas persegi panjang dalam menggambar


histogram.

Bab 7 | Statistika 177


Pada histogram sebelah kiri:
• Frekuensi Kelas 0-2 adalah 8, luas persegi panjangnya adalah 2 × 8 = 16
• Frekuensi Kelas 2-4 adalah 16, luas persegi panjangnya adalah 2 × 16 = 32
• Luas gabungan kedua kelas tersebut adalah 16 + 32 = 48
Pada histogram sebelah kanan:
• Frekuensi Kelas 0-4 adalah 12, luas persegi panjangnya adalah 4 × 12 = 48
Jadi, kelas 0-2 dan 2-4 pada histogram kiri memiliki luas yang sama dengan kelas
2-4 pada histogram kanan, sehingga dapat dikatakan bahwa histogram kiri dan
histogram kanan menjelaskan data yang sama.

Ayo Mencoba

Coba kalian buktikan mengapa kelas 8-10 dan kelas 10-12 pada histogram kiri dapat
digabung menjadi kelas 8-12 pada histogram kanan. Jelaskan jawabanmu!

Latihan 7.1
1. Perhatikan diagram batang berikut. Diagram berikut menunjukkan waktu yang
ditempuh oleh para atlet di Olimpiade 1998 cabang Lintas Alam 10 km.

Gambar 7.4 Diagram Batang Waktu yang Ditempuh Peserta Lintas Alam Olimpiade 1998
Sumber: https://www.olympic.org/nagano-1998/cross-country-skiing

a. Dari Gambar 7.4, ada berapa atlet yang berpartisipasi dalam cabang lintas
alam? Ada berapa negara yang berpartisipasi dalam cabang ini?

178 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Ayo Berpikir Kritis

Untuk dapat memahami diagram dengan lebih baik, maka kalian perlu
memahami situasi dan konteks dari diagram.

b. Peserta dari negara manakah yang mendapatkan medali emas? Berapakah


catatan waktunya?
c. Berapakah atlet yang menyelesaikan lomba ini dengan interval catatan waktu
antara 31 menit dan 32 menit 59 detik?

Ayo Berpikir Kreatif

Ayo berpikir kreatif dalam menyesuaikan tampilan diagram batang


untuk menjawab permasalahan.

d. Gambar 7.4 disusun berdasarkan abjad dari nama depan asal negara atlet.
Pikirkanlah cara lain untuk menyusun diagram batang ini. Pertanyaan
seperti apakah yang mudah untuk dijawab dari susunan diagram batang
yang baru tersebut?

Saat menjawab soal bagian c) di atas, mungkin kalian memerlukan waktu yang
lebih lama karena harus melihat catatan waktu dari tiap atlet peserta. Meskipun kalian
mudah membaca catatan waktu dari tiap atlet, tidak terlalu mudah untuk menemukan
banyaknya atlet yang menyelesaikan lomba dengan interval catatan waktu tertentu.
Sekarang, kalian akan menggunakan histogram untuk menampilkan data catatan
waktu dari para atlet. Dalam histogram, data dibagi ke dalam interval yang sama,
dengan 1 gambar batang untuk setiap interval. Tinggi dari setiap batang menunjukkan
banyaknya data yang masuk dalam interval tersebut.
2. Dari data catatan waktu para atlet cabang Lintas Alam pada Gambar 7.4,
a. Lengkapilah kolom Frekuensi pada Tabel 7.2.

Bab 7 | Statistika 179


Tabel 7.2 Tabel Distribusi Frekuensi Catatan Waktu Atlet

Catatan Waktu Atlet (menit:detik) Frekuensi


27:00–28:59
29:00–30:59
31:00–32:59
33:00–36:59
37:00–38:59
39:00–40:59
41:00–42:59
43:00–44:59
45:00–46:59
47:00–48:59

b. Buatlah histogram yang menunjukkan banyaknya atlet yang menyelesaikan


lomba Lintas Alam dalam tiap interval catatan waktu. Satu batang untuk
interval waktu 31:00–32:59 telah digambar pada histogram di bawah ini.

Catatan Waktu Atlet Lintas Alam

6
Frekuensi

0
27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49

Waktu (menit)

c. Interval waktu manakah yang memiliki jumlah atlet paling banyak?


d. Bentuk dari susunan batang-batang pada histogram menunjukkan distribusi
dari data-data yang ada. Distribusi data menunjukkan bagaimana data
tersebar, seperti di mana kebanyakan data berada, di mana tidak ditemui data
apa pun, dan di mana data sangat sedikit. Apa yang dapat kamu simpulkan
dari distribusi data catatan waktu para atlet di atas?

180 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


B. Frekuensi Relatif
Frekuensi pada histogram tidak harus selalu menunjukkan banyaknya data yang
ada dalam setiap interval. Histogram juga dapat menggunakan persentase sebagai
frekuensi relatif dari setiap kelas intervalnya.

Eksplorasi 7.2 Frekuensi Relatif dalam Histogram

Ayo Bereksplorasi

Ayo Berdiskusi

Ayo berdiskusi dengan menjawab pertanyaan berikut.

Hasil Ulangan Matematika

30
Persentase Jumlah Siswa

20

10

60 65 70 75 80 85 90 95 100

Gambar 7.5 Histogram Hasil Nilai Ulangan Matematika

Dari histogram pada Gambar 7.5, ditunjukkan bahwa ada 16% siswa yang mendapatkan
nilai matematika antara 70 sampai 75.
• Apakah ini berarti ada 16 siswa yang berada di kelas tersebut? Jelaskan!
• Interval kelas manakah yang memiliki persentase terbesar? Berapa persen kelas
dengan interval tersebut?
Misalkan ada 200 siswa yang mengikuti ulangan matematika tersebut. Berapakah
banyaknya siswa yang mendapatkan nilai 85 ke atas tapi di bawah 90?

Bab 7 | Statistika 181


Apabila kalian menambahkan seluruh persen pada setiap interval, berapakah
seharusnya jumlah total persen yang kalian peroleh? Jelaskan!
Histogram dengan frekuensi relatif sangat efektif jika digunakan untuk
membandingkan dua kelompok data dengan jumlah data yang berbeda, misalnya,
jika kalian ingin membandingkan data harian berapa persen penduduk di Jakarta
dengan penduduk di Bali yang telah sembuh dari Covid-19. Karena jumlah total
penduduk yang terinfeksi Covid-19 di Jakarta berbeda dengan Bali, maka penggunaan
persentase sebagai frekuensi relatif memberikan gambaran yang lebih baik.

Latihan 7.2

Ayo Bekerja Sama

Ayo bekerja sama dalam melengkapi tabel di bawah ini agar waktu yang
diperlukan menjadi lebih sedikit.

1. Kalian pernah belajar mengenai perkalian dari 0 × 0 sampai 12 × 12. Lengkapilah


tabel perkalian di bawah ini.

× 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

182 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Kalian bisa membuat kelompok hasil perkalian di atas dengan mengelompokkan
ke dalam kelas-kelas dengan panjang kelas 10. Sebagai contoh, kelas pertama adalah
kelas 0-9, kelas kedua: 10-19, kelas ketiga: 20-29, dan seterusnya sampai kelas: 140-
149.
a. Buatlah tabel frekuensi dengan panjang kelas 10.
b. Lalu gambarlah histogramnya.
c. Menurut kalian, apakah hasil kali tersebut akan terdistribusi merata ke
setiap kelas yang panjang kelasnya 10? Atau apakah ada kelas tertentu yang
memiliki hasil kali lebih banyak dari kelas lainnya?
d. Sekarang buatlah histogram lainnya dengan panjang kelas 20, dimulai dari
0-19, 20-39, 40-59, dan seterusnya.
e. Jelaskanlah persamaan dan perbedaan dari kedua histogram yang kalian
hasilkan.

2. Dari sebuah survei terhadap siswa SMP mengenai berapa banyak waktu yang
mereka habiskan bersama orang tua mereka di akhir pekan, diperoleh hasil
survei sebagai berikut.

Tabel 7.3 Waktu yang Dihabiskan Siswa di Akhir Pekan

Waktu yang Dihabiskan


Siswa Laki-Laki Siswa Perempuan
Bersama Keluarga di Akhir
(persen) (persen)
Pekan

Sepanjang Sabtu dan Minggu 40,5 49,6

Hanya di salah satu hari saja 18,6 21,8

Hanya ½ hari saja 15,8 17,1

Kurang dari ½ hari 25,1 11,5

Jika kalian ingin membandingkan hasil survei siswa laki-laki dengan hasil survei
siswa perempuan, kalian bisa menampilkannya dalam 2 buah diagram lingkaran.

Bab 7 | Statistika 183


Waktu yang Dihabiskan Bersama
Keluarga di Akhir Pekan
Siswa Laki-laki Siswa Perempuan

11,5%
25,1% Kurang dari
Kurang dari 1/2 hari
1/2 hari 40.5%
Sepanjang 17,1%
Sabtu-Minggu Hanya 1/2 hari 49,6%
Sepanjang
Sabtu-Minggu
15,8%
Hanya 1/2
21,8%
hari 18,6%
Hanya 1 hari
Hanya 1 hari
saja
saja

Gambar 7.6 Perbandingan Diagram Lingkaran Siswa Laki-Laki dan Perempuan

Ayo Berpikir Kritis

a. Mengapa data yang ditampilkan dalam bentuk persentase?


b. Kalian juga bisa menampilkan data-data di atas dalam grafik batang ganda,
di mana dalam setiap kategori memiliki 2 batang, yang satu menunjukkan
persentase banyaknya siswa laki-laki di kategori tersebut dan yang lainnya
menunjukkan persentase siswa perempuan.
Lengkapilah diagram batang berikut.

Waktu yang Dihabiskan Bersama


Keluarga di Akhir Pekan

50

40
Siswa Laki-laki
Persentase

Perempuan
30

20

10

Sepanjang Hanya 1 hari Hanya 1/2 hari Kurang dari 1/2 hari
Sabtu Minggu

Gambar 7.7 Diagram Batang Ganda Waktu Akhir Pekan Siswa

184 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Ayo Bernalar

Dengan memilih representasi grafik yang tepat, akan memudahkan kita


dalam membandingkan 2 kelompok data.

c. Menurut kalian, diagram manakah yang lebih mudah digunakan untuk


membandingkan 2 kelompok data? Berikan alasan dari pilihanmu.

3. Dani sering bermain games online sehingga nilai kuis matematikanya jelek.
Orang tua Dani melarang Dani untuk bermain games online sampai hasil nilai
kuis matematika Dani berubah secara signifikan. Guru matematika Dani setiap
minggu memberikan kuis matematika dengan nilai tertinggi 100. Dani membuat
grafik batang untuk menunjukkan kepada orang tuanya bahwa nilai kuisnya
sudah membaik dalam 5 minggu terakhir.

Ayo Berpikir Kritis

a. Panjang batang nilai kuis 5 Dani tiga kali lebih tinggi dari panjang batang
nilai kuis 1-nya. Apakah nilai kuis 5-nya tiga kali dari nilai kuis 1-nya?
b. Orang tua Dani mengatakan bahwa grafik batang yang dibuat Dani
menyesatkan karena dari grafik ini terlihat ada perbaikan signifikan dari
nilai kuis Dani dibandingkan dengan kenyataannya. Hal manakah pada
grafik ini yang menyebabkan grafik ini memberikan kesimpulan yang salah?

Gambar 7.8 Diagram Batang Buatan Dani

Bab 7 | Statistika 185


Penguatan Karakter

c. Buatlah diagram batang yang baru yang dapat memberikan hasil yang
lebih akurat dan menggambarkan performa Dani yang sebenarnya di kuis
matematika mingguan.

Dalam subbab ini, kalian sudah belajar mengenai diagram batang dan
histogram. Selain itu, kalian juga telah mengenal frekuensi dan frekuensi
relatif dalam diagram batang dan histogram.
a. Apa saja perbedaan diagram batang dengan histogram?
b. Kapan kita sebaiknya menggunakan frekuensi relatif daripada frekuensi?

C. Ukuran Pemusatan
1. Modus dan Median
Modus dan median adalah dua ukuran pemusatan untuk melihat kecenderungan
kumpulan data.
Median adalah nilai data yang berada tepat di tengah ketika seluruh data
diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar. Untuk mencari letak median,
bagilah banyaknya data dengan 2.
• Jika hasilnya adalah bilangan bulat, m, maka median terletak di tengah-tengah
antara urutan ke-m dan ke-(m + 1).
• Jika hasil baginya bukan merupakan bilangan bulat, bulatkanlah hasilnya ke atas,
maka median terletak di urutan sesuai hasil pembulatan.
Modus dari sebuah kumpulan data adalah data yang paling sering muncul atau
memiliki frekuensi paling besar. Kedua ukuran pemusatan ini memiliki keuntungan,
yaitu tidak terpengaruh jika kumpulan data memiliki data pencilan atau data yang
berbeda dari kumpulan datanya.
Selain modus dan median, kalian bisa melihat rentang dari kumpulan data melalui
range atau jangkauan. Jangkauan adalah selisih antara data terkecil dengan data
terbesar.

186 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Eksplorasi 7.3 Line Plot

Ayo Bereksplorasi

Basket merupakan olahraga yang digandrungi banyak siswa SMA/MA, khususnya


pria. Untuk dapat bermain basket, kalian perlu menggunakan sepatu olahraga.
Berikut adalah data penjualan sepatu olahraga di toko A yang terdiri dari beberapa
merek dan ukuran pada akhir pekan pertama bulan Januari.

Tabel 7.4 Data Penjualan Sepatu di Toko A

No Merek Ukuran No Merek Ukuran

1 A 43 14 A 44
2 B 44 15 C 40
3 C 38 16 D 41
4 A 43 17 B 42
5 C 44 18 D 43
6 D 42 19 E 42
7 A 42 20 A 40
8 A 39 21 A 45
9 B 43 22 C 41
10 E 43 23 A 41
11 C 44 24 A 42
12 E 45 25 C 43
13 B 44

a. Buatlah diagram line plot untuk menunjukkan ukuran sepatu yang terjual
pada akhir pekan pertama bulan Januari. Diagram line plot adalah sebuah
garis bilangan dengan banyaknya tanda X yang menunjukkan banyaknya
data yang muncul dengan nilai tertentu. Sebagai contoh, 45 muncul tiga kali.
Jadi, kalian tuliskan tanda X di atas angka 45.

Bab 7 | Statistika 187


x
x
37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Gambar 7.9 Line Plot Ukuran Sepatu

b. Jelaskan bentuk dari line plot yang kamu hasilkan. Bagaimana bentuk line
plot ini bisa menjelaskan distribusi data ukuran sepatu di atas?

Ketika kalian mendeskripsikan sebuah kumpulan data, biasanya kalian juga perlu
menentukan data terkecil dan data terbesar dari kumpulan data tersebut.
c. Tentukanlah data terkecil dan data terbesar dari kumpulan data ukuran
sepatu yang terjual.
d. Bagaimana kalian dapat menemukan data terkecil dan data terbesar dengan
melihat diagram line plot?
e. Tentukanlah jangkauan dari data ukuran sepatu pada Tabel 7.4.
f. Tentukanlah modus dari data ukuran sepatu pada Tabel 7.4.
g. Bagaimana kalian bisa menentukan modus sekumpulan data dari diagram
line plot?
h. Urutkanlah data ukuran sepatu di atas dari yang terkecil sampai yang
terbesar, lalu tentukanlah mediannya.
i. Bagaimana kalian dapat menentukan median dari sekumpulan data dengan
melihat diagram line plot?

Ayo Berdiskusi

Jika terjadi penambahan data baru, bagaimana modus, median, dan


jangkauan akan terpengaruh?

j. Ternyata ada data penjualan di toko sepatu A yang tertinggal. Data-data


tersebut adalah 41, 43, 44, 44, dan 46. Berapakah nilai dari jangkauannya
sekarang? Berapakah modusnya sekarang?

188 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Ayo Berdiskusi

Bagaimana perbedaan mencari median pada kelompok dengan


banyaknya data ganjil dan genap?

k. Ketika banyaknya data adalah bilangan genap, maka tidak ada data yang
diambil sebagai median tunggal. Dalam hal ini, median diambil dari nilai
tengah di antara dua nilai data yang berada di tengah. Carilah median dari
kumpulan data yang baru.

2. Mean (Rerata atau Rata-Rata)


Rerata atau mean adalah ukuran pemusatan lain selain median dan modus. Mean
dari sebuah kumpulan data adalah bilangan yang diperoleh dengan mendistribusikan
secara merata ke seluruh anggota dari kumpulan data. Kalian bisa menghitung mean
dengan cara menambahkan seluruh nilai data dan membagi dengan total banyaknya
data.
Atau jika ditulis dalam bentuk formula: di mana:
adalah mean, dibaca bar. menyatakan jumlah total data dan
menunjukkan banyaknya data.

Eksplorasi 7.4 Mean

Ayo Bereksplorasi

OSIS Sekolah A yang beranggotakan 10 orang akan melakukan aksi sosial untuk
membantu para korban bencana alam. Mereka sepakat untuk mengumpulkan pakaian
bekas layak pakai untuk membantu para korban bencana alam. Adapun jumlah baju
yang dikumpulkan setiap pengurus OSIS adalah sebagai berikut.
3 5 7 10 5 3 4 6 9 8

a. Tentukanlah nilai mean, median, dan modus dari jumlah baju yang
dikumpulkan oleh para pengurus tersebut.

Bab 7 | Statistika 189


Ayo Berdiskusi

Bagaimana penambahan data berpengaruh terhadap ukuran pemusatan?

b. Keesokan harinya, ada dua siswa yang bukan pengurus OSIS, namun mereka
terinspirasi dengan aksi sosial yang dilakukan oleh para pengurus OSIS.
Mereka langsung ikut menyumbangkan baju layak pakai sebanyak 20 dan 22
buah. Tentukan mean, median, dan modus dari kumpulan data yang baru.

3. Penggunaan Ukuran Pemusatan


Setelah kalian mempelajari cara menentukan mean, median, dan modus, maka hal
yang juga penting adalah mengetahui karakteristik dari setiap ukuran pemusatan ini,
agar kita dapat memilih ukuran pemusatan mana yang paling tepat sesuai dengan
konteks permasalahan.

Eksplorasi 7.5

Ayo Bereksplorasi

Masih dari kisah para pengurus OSIS Sekolah A sebelumnya. Bagaimana hasil
pengamatan kalian setelah membandingkan mean, median, dan modus data
sumbangan 10 pengurus OSIS dengan mean, modus dan median data sumbangan
ke-12 siswa?
Di antara mean, median, dan modus, manakah nilai yang tetap? Manakah nilai
yang berubah? Jelaskan!

Ayo Berdiskusi

Cobalah berpikir ekstrem dengan mengganti 1 data dengan nilai yang sangat
berbeda, lalu amati perubahannya.

Bagaimana jika seandainya siswa ke-12 bukan menyumbang 22 buah, namun


menyumbang 100 pakaian. Menurut kalian, tanpa menghitung dulu mean, median,
dan modus yang baru, manakah di antara mean, median, dan modus yang nilainya
berubah? Manakah yang nilainya tetap? Jelaskan!

190 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Sekarang cobalah kalian menghitung mean, median, dan modus yang baru.
Apakah analisis kalian di atas sudah benar?

Digunakan ketika jenis data adalah data kualitatif, atau


Modus jenis data kuantitatif yang memiliki 1 modus atau 2 modus
(bimodal).

Digunakan untuk jenis data kuantitatif. Biasanya median


digunakan ketika ada data yang memiliki nilai yang ekstrem
Median
(pencilan), sehingga data ekstrem tersebut tidak memiliki
dampak yang besar seperti pada mean.

Digunakan untuk jenis data kuantitatif dan menggunakan


Mean seluruh data. Namun, mean terpengaruh oleh data dengan
nilai yang ekstrem.

a. Mean/Rata-Rata Data Kelompok


Data penjualan sepatu di toko A pada Tabel 7.4 merupakan kumpulan data tunggal.
Kalian dapat mengelompokkan data-data ini menjadi data kelompok dengan panjang
kelas sama dengan 2 sehingga menjadi tabel frekuensi data kelompok sebagai berikut.

Tabel 7.5 Distribusi Frekuensi Data Kelompok Penjualan Sepatu di Toko A

Ukuran 37-39 40-42 43-45 46-48


Frekuensi 2 11 16 1

Cara menghitung rata-rata dari data kelompok di atas adalah menggunakan nilai
tengah dari tiap kelompok. Data tunggal dalam kelompok diasumsikan tersebar secara
merata, sehingga nilai tengah dari setiap kelompok dapat diasumsikan mewakili
kelompok tersebut.
Nilai tengah kelompok 37-39 adalah 38, Nilai tengah kelompok 40-42 adalah 41,
Nilai tengah kelompok 43-45 adalah 44, dan Nilai tengah kelompok 46-48 adalah 47.
Rata-rata dari kelompok di atas:

Bab 7 | Statistika 191


Ayo Berdiskusi

Bagaimana rata-rata data tunggal dibandingkan dengan rata-rata data


kelompok? Apakah masih bisa merepresentasikan kelompok data?

Bandingkanlah hasil rata-rata data kelompok ini dengan hasil rata-rata data
tunggal dari penjualan sepatu di toko A. Apakah menurut kalian, kedua hasil rata-
rata masih cukup dekat?

Latihan 7.3
1. Jika data penjualan sepatu di toko A pada Tabel 7.4 kita ubah menjadi tabel
Frekuensi data tunggal sebagai berikut:

Tabel 7.6 Tabel Frekuensi Data Tunggal Penjualan Sepatu di Toko A

Ukuran 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Frekuensi 1 1 2 4 5 7 7 2 1
a. Tentukanlah modus, median, dan mean dari kumpulan data di atas.

Problem Solving

Mengambil keputusan berdasarkan data.

b. Untuk menentukan rencana pemesanan sepatu bulan depan, jelaskan


mengapa pemilik toko sebaiknya menggunakan modus.

2. Data berikut menunjukkan jumlah kue yang dijual melalui situs online setiap
harinya:

0 3 2 7 4 2 3 0 4 0 6 5 5 2 4 0

a. Tentukanlah modus dan median dari data di atas.


b. Menurutmu, ukuran pemusatan manakah yang lebih untuk data di atas,
modus atau median? Jelaskan!

192 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Ayo Berpikir Kreatif

3. Buatlah kumpulan data dengan banyaknya data, ada sebanyak 13 buah dan
memenuhi kondisi:
• Data terkecil = 3
• Data terbesar = 13
• Modus = 4, dan
• Median = 8
4. Dari 2 kelas siswa SD di sekolah “Pancasila” diperoleh data tinggi siswa (dalam
cm) sebagai berikut:
• Kelas A: 117, 117, 119, 122, 127, 127, 114, 137, 99, 107, 114, 127, 122, 114,
120, 125, 119
• Kelas B: 130, 147, 137, 142, 140, 135, 135, 142, 142, 137, 135, 132, 135, 120,
119, 125, 142
a. Untuk masing-masing kelas, buatlah grafik line plot.
b. Tentukanlah range, modus, dan median dari setiap kelas.
c. Kedua kelas berasal dari tingkat yang berbeda. Kelas manakah menurut
kalian yang memiliki tingkat yang lebih tinggi?
d. Berapa persen siswa dari kelas B yang memiliki tinggi sama atau lebih tinggi
dari median tinggi badan siswa kelas A?

5. Pernahkah kalian mendengar bahwa Indonesia adalah salah satu paru-paru


dunia? Hutan tropis di Indonesia memiliki peranan yang sangat penting untuk
memberikan sumbangan terhadap lingkungan dunia. Pohon Borneo adalah
salah satu jenis pohon yang banyak ditemukan di hutan Kalimantan.

Tabel 7.7 Tabel Frekuensi Data Kelompok Diameter Pohon Borneo di Daerah A

Diameter Pohon Borneo (cm) 19-21 22-24 25-27 28-30


Frekuensi 4 17 25 14

a. Tentukanlah kelas modus.


b. Prediksi nilai mean dari data kelompok di atas.
c. Tentukan kelas median.

Bab 7 | Statistika 193


Dalam subbab ini, kalian sudah belajar mengenai ukuran pemusatan:
mean, median, dan modus. Kalian juga telah menentukan manakah ukuran
pemusatan yang sesuai.
a. Ukuran pemusatan manakah yang terpengaruh dengan pencilan?
Manakah yang tidak terpengaruh pencilan?
b. Saat data tunggal dikelompokkan, lalu kalian menghitung mean data
tunggal dan mean data kelompok, bagaimana hasil dari kedua mean
tersebut? Apakah berbeda jauh atau berbeda sedikit?

b. Median dan Kelas Modus Data Kelompok


Eksplorasi 7.6 Membandingkan Modus dan Median Data Tunggal
dengan Data Kelompok

Ayo Bereksplorasi

Kita masih akan menggunakan data penjualan sepatu di toko A pada Tabel 7.5 yang
merupakan Tabel Distribusi Data Kelompok.
Sekarang, mari kita bandingkan modus. Pada data tunggal, kelompok data ini
memiliki dua modus atau disebut bimodal, yaitu 43 dan 44 karena kedua data tersebut
memiliki frekuensi yang paling tinggi yaitu 7.
Pada data kelompok, kita dapat melihat bahwa kelas modus adalah kelas 43-
45 yaitu dengan frekuensi 16. Jadi, walaupun data tunggal diubah ke dalam data
kelompok, ternyata kelas modus tetap dapat memberikan gambaran estimasi di mana
data modus berada.
Bagaimana dengan median?
Untuk data tunggal, karena jumlah data ada sebanyak 30 data, maka karena 30
dibagi 2 adalah 15, sehingga median terletak di antara data ke-15 dan data ke-16. Data
yang terletak di urutan ke-15 adalah 43 dan data di urutan ke-16 adalah 43. Maka
median dari kelompok data tunggal adalah = 43.
Untuk mencari median dari data kelompok, kita akan menggunakan interpolasi.
Bagaimana interpolasi bekerja? Pertama, tentukan dahulu kelas median. Karena

194 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


jumlah data sebanyak 30, maka data median berada di urutan ke × 30 = 15. Data
ke-15 berada di kelas 43-45.
Tepi bawah kelas 43-45 adalah 42,5 dan tepi atasnya adalah 45,5. Setelah itu
kalian perlu menentukan banyaknya data yang nilainya di bawah 42,5 dan 45,5.
Banyaknya data yang nilainya di bawah 42,5 yaitu banyaknya data di kelas 37-39
dan kelas 40-42 yaitu ada sebanyak 2 + 11 = 13.
Banyaknya data yang nilainya di bawah 45,5 yaitu banyaknya data di kelas 37-39,
kelas 40-42 dan kelas 43-45 yaitu ada sebanyak 2 + 11 + 16 = 29.
Semua data yang diperoleh, diletakkan dalam garis bilangan berikut:

Bilangan di atas garis merupakan tepi bawah dan tepi atas dari kelas median.
Bilangan di bawah garis merupakan banyaknya data yang terletak di bawah 42,5, di
bawah urutan median, dan di bawah 45,5.
Lalu, kalian tinggal membandingkan selisih dari bilangan-bilangan yang ada
pada garis bilangan tersebut:

Ternyata median dari data berkelompok, yaitu 42,875 tidak jauh berbeda dengan
median dari data tunggal, yaitu 43. Jadi, walaupun data dikelompokkan, median data
kelompok dapat tetap mewakili median dari data tunggal.

D. Ukuran Penempatan (Measure of Location)


1. Kuartil Data Tunggal
Sebelumnya kalian telah mempelajari mengenai median. Median membagi kumpulan
data yang telah diurutkan menjadi 2 sama besar (50%). Kalian bisa menentukan
ukuran penempatan lainnya seperti kuartil dan persentil.

Bab 7 | Statistika 195


Kuartil Bawah berada Kuartil Atas berada
di urutan 25% dari di urutan 75% dari
kelompok data ini adalah median kelompok data

Nilai Nilai
Persentil membagi data minimum Q1 Q2 Q3 maksimum 85% data berada
menjadi 100 bagian di bawah P85 atau
yang sama. Persentil ke 85 dan
P10 atau Persentil ke 10 25% 25% 25% 25% 15% data berada
berada di urutan 10% di atas P85
dari kelompok data
10%

85%

Gambar 7.10 Letak Kuartil dan Persentil dalam Kelompok Data

Serupa dengan mencari letak median, maka untuk mencari letak kuartil bawah
atau Q₁, bagilah banyaknya data dengan 4.
• Jika hasilnya adalah bilangan bulat, m, maka Q₁ terletak di tengah-tengah antara
urutan ke-m dan ke-(m + 1).
• Tetapi jika hasil baginya bukan merupakan bilangan bulat, bulatkanlah hasilnya
ke atas, maka Q₂ terletak di urutan sesuai hasil pembulatan.
Misalkan jika banyaknya data ada 20 buah, di manakah letak median? Di
manakah letak Q₁?
Untuk median, 20 dibagi 2 = 10, maka median terletak di antara data urutan ke-
10 dan ke-11.
Untuk Q₁, 20 dibagi 4 = 5, maka Q₁ terletak di antara data urutan ke-5 dan ke-6.
Agar lebih jelas, kalian dapat melihat ilustrasi berikut.

median

Q1 Q2
5 data5 data 10 data

20 data
data data
ke-1 ke-20
data data data data
ke-5 ke-6 ke-10 ke-11

Gambar 7.11 Letak Q₁ dan Q₂ dalam Kelompok Data n = 20

Dari ilustrasi di atas, kalian bisa melihat bahwa Median = Q₂, yaitu membagi
kumpulan data menjadi 2 sama besar yaitu, 10 data di sebelah kiri dan 10 data di
sebelah kanan.

196 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Sedangkan Q₁ membagi dua ke-10 data yang berada di sebelah kiri menjadi
masing-masing sebanyak 5 data.

Ayo Mencoba

Nah, bisakah kalian mencari di mana letak Q₃ atau kuartil atas agar dia membagi
ke-10 data di sebelah kanan Q₂ sama banyak?
Benar sekali, Q₃ terletak di antara data ke-15 dan ke-16.
median

Q1 Q2 Q2
5 data 5 data 5 data 5 data

20 data
data data
ke-1 ke-20
data data
ke-15 ke-16

Gambar 7.12 Letak Kuartil dalam Kelompok Data n = 20

Dari ilustrasi di atas, kalian dapat melihat bahwa Q₁, Q₂ dan Q₃ membagi
kumpulan data menjadi 4 bagian yang sama besar, yaitu masing-masing terdiri dari
5 data.
Atau dapat dikatakan bahwa di antara Q₁ dan Q₂ terdapat 25% data. Demikian
juga di antara Q₂ dan Q₃ terdapat 25% data.
Bisakah kalian menentukan rumus untuk mencari Q₃? Coba pikirkan dulu
sejenak.
Serupa dengan mencari letak median, maka untuk mencari letak kuartil bawah
atau Q₁, bagilah banyaknya data dengan 4.
• Jika hasilnya adalah bilangan bulat, m, maka Q₁ terletak di tengah-tengah antara
urutan ke-m dan ke-(m + 1).
• Tapi jika hasil baginya bukan merupakan bilangan bulat, bulatkanlah hasilnya ke
atas, maka Q₂ terletak di urutan sesuai hasil pembulatan.
Misalkan jika banyaknya data ada sebanyak 20 buah, di manakah letak median?
Di manakah letak Q₁?

Bab 7 | Statistika 197


Benar, serupa dengan mencari letak median dan Q₁, maka untuk mencari letak
kuartil bawah atau Q₃ adalah dengan mengalikan banyaknya data dengan .
• Jika hasilnya adalah bilangan bulat m, maka Q₃ terletak di tengah-tengah antara
urutan ke-m dan ke-(m + 1).
• Tapi jika hasil baginya bukan merupakan bilangan bulat, bulatkanlah hasilnya ke
atas, maka Q₃ terletak di urutan sesuai hasil pembulatan.
Jika banyaknya data ada 20 buah, maka × 20 = 15. Karena 15 merupakan
bilangan bulat, maka letak Q₃ ada di antara data ke-15 dan ke-16.
Bandingkan hasilnya dengan ilustrasi di atas. Apakah sama atau berbeda?

Ayo Mencoba

Carilah Q₁, Q₂ dan Q₃ dari data penjualan sepatu pada Tabel 7.6.

2. Kuartil Data Kelompok


Sama seperti menentukan median (Q₂) dalam data kelompok, menentukan Q₁ dan
Q₃ juga menggunakan cara yang sama, yaitu dengan cara interpolasi.
Dalam data kelompok, letak Q₁, Q₂ dan Q₃ adalah sebagai berikut:
Kelompok data ditampilkan dalam tabel frekuensi kumulatif, lalu letak kuartil
adalah sebagai berikut:

• Q₁ = data ke dari total data

• Q₂ = data ke dari total data

• Q₃ = data ke dari total data


Mari kita gunakan contoh penjualan sepatu di toko A pada Tabel 7.5.
Karena total data ada sebanyak 30 buah, maka letak Q₁ ada di data ke × 30 = 7,5
Pada tabel, data ke 7,5 terletak pada kelas 40-42. Masihkah kalian ingat metode
interpolasi?
Tepi bawah kelas 40-42 adalah 39,5 dan tepi atas kelas 40-42 adalah 42,5.
Banyaknya data yang berada sebelum 39,5 ada sebanyak 2 buah.
Banyaknya data yang berada sebelum 42,5 ada sebanyak 13 buah.
Tempatkan angka-angka tersebut dalam garis bilangan sebagai berikut.

198 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Q₁ = 41, artinya 25% dari sepatu yang terjual memiliki ukuran lebih kecil sama
dengan 41, atau ukuran 38, 39, 40, dan 41.
Sebanyak 75% sepatu yang terjual merupakan sepatu dengan ukuran di atas 41.

Ayo Mencoba

Carilah Q₃ dari data berkelompok penjualan sepatu di toko A pada Tabel 7.5.
Bandingkanlah hasil Q₁ dan Q₃ dari data berkelompok dengan Q₁ dan Q₃ dari data
tunggal. Jelaskan!
Jadi, saat menghitung kuartil, pastikan terlebih dahulu apakah data yang kalian
akan hitung adalah data tunggal atau data kelompok agar metode yang dipilih lebih
tepat.

3. Persentil Data Kelompok


Sebelumnya kalian telah mempelajari bahwa kuartil membagi data menjadi 4 bagian
sama besar. Ukuran penempatan yang lain adalah persentil. Hanya saja persentil
membagi data menjadi 100 bagian sama besar. Persentil ke-10 ditulis dengan simbol
P₁₀ artinya sebelum P₁₀ terdapat 10% data dan sesudah P₁₀ terdapat 90% data.
Cara menentukan persentil dalam data kelompok, sama dengan cara menentukan
kuartil dalam data kelompok. yaitu dengan cara interpolasi.

Bab 7 | Statistika 199


Kelompok data ditampilkan dalam tabel frekuensi kumulatif, lalu letak persentil
adalah sebagai berikut:

• P₁₀ = data ke dari total data

• P₈₅ = data ke dari total data

Eksplorasi 7.7

Ayo Bereksplorasi

Mari kita lihat data berikut. Data berikut menampilkan lamanya waktu yang
diperlukan ketika seseorang mengurus KTP di kelurahan M selama 1 minggu.

Waktu yang diperlukan, t (menit) 20–29 30–39 40–49 50–59 60–69


Frekuensi 6 10 18 13 2

a. Hitunglah P₆₅.

Ayo Berpikir Kritis

Ketika kita melihat pengumuman atau klaim dari seseorang atau


siapa pun, ada baiknya kita mempertanyakan dasar dari klaim atau
pengumuman tersebut, tidak begitu saja menerimanya tanpa data
pendukung. Kehati-hatian ini menjadi bekal yang sangat penting saat
menghadapi berbagai masalah.

b. Di papan pengumuman kantor kelurahan tertulis poster sebagai berikut:

Untuk pengurusan KTP


Hanya 10% dari warga yang perlu menunggu lebih dari 56 menit

Dengan menghitung persentil yang sesuai, berikan komentarmu tentang benar


atau tidaknya isi dari poster tersebut.
Solusi
a. Karena data di atas merupakan data kelompok, maka kita akan menggunakan
interpolasi untuk menemukan persentil ke-65.

200 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Pertama kita tentukan dulu letak P₆₅. Total frekuensi ada sebanyak 49 buah.

• P₆₅ terletak pada data ke × 49 = 31,85


• Jadi P₆₅ ada di kelas dengan interval 40–49.
Tepi bawah kelas 40–49 adalah 39,5 dan tepi atas kelas 40–49 adalah 49,5.
Banyaknya data sebelum 39,5 ada sebanyak 16 data.
Banyaknya data sebelum 49,5 ada sebanyak 34 data.
Tempatkan angka-angka tersebut dalam garis bilangan sebagai berikut:

Lalu kita gunakan interpolasi:

P₆₅ = 48,31 artinya 65% warga menunggu kurang dari 48,31 menit atau 35%
warga menunggu lebih dari 46,31 menit.
b. Untuk menentukan apakah isi poster tersebut benar atau tidak, maka kalian
perlu mencari Persentil ke-90.

Pertama kita tentukan dulu letak P₉₀.


• P₉₀ terletak pada data ke × 49 = 44,1
• Data ke-44,1 terletak pada kelas 50–59
• Jadi P₉₀ ada di kelas 50–59.
Kelas 50–59 memiliki tepi bawah = 49,5 dan tepi atas = 59,5.
Banyaknya data sebelum 49,5 ada sebanyak 34 data.
Banyaknya data sebelum 59,5 ada sebanyak 47 data.
Tempatkan angka-angka tersebut dalam garis bilangan sebagai berikut:

Bab 7 | Statistika 201


Lalu, kita kembali menggunakan interpolasi:

Interpretasi dari hasil P₉₀ = 57,3 artinya 90% warga menunggu pengurusan KTP
sampai 57,3 menit dan ada 10% warga yang menunggu lebih dari 57,3 menit. Jadi
isi poster yang menyebutkan bahwa hanya 10% warga yang menunggu lebih dari 56
menit tidak tepat. Karena pasti lebih dari 10% warga yang menunggu lebih dari 56
menit.

Alternatif lain, kalian bisa mencari banyaknya warga yang menunggu lebih dari
56 menit.
Data 56 menit berada di kelas 50–59.
Tepi bawah dan tepi atas kelas 50–59 adalah 49,5 dan 59,5.
Banyaknya data sebelum 49,5 ada sebanyak 34 data.
Banyaknya data sebelum 59,5 ada sebanyak 47 data.
Tempatkan angka-angka tersebut dalam garis bilangan sebagai berikut:

202 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Sama seperti sebelumnya, kita kembali menggunakan metode interpolasi:

Setelah mendapatkan hasil di atas kita coba interpretasikan hasilnya.

Total data = 49.


42,45 warga menunggu pengurusan KTP kurang dari 56 menit.
Banyaknya warga menunggu pengurusan KTP lebih dari 56 menit =
49 – 42,45 = 6,55
Persentase warga yang menunggu lebih dari 56 menit =

Jadi, klaim kantor kelurahan bahwa hanya 10% warga yang menunggu lebih dari
56 menit tidak benar.

Latihan 7.4
1. Secara geografis Indonesia dilalui oleh garis khatulistiwa sehingga hanya terdapat
2 musim, yaitu musim panas dan musim hujan. Oleh karena itu, sangat penting
bagi kita untuk memahami faktor penting apa saja yang ada pada kedua musim
tersebut agar kita dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik dalam usaha
hidup berdamai dengan alam. Salah satu faktor yang penting yang menentukan
musim adalah faktor curah hujan.
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu. Dengan kata lain, curah hujan adalah volume air hujan yang
terkumpul dalam bidang datar dalam periode tertentu.

Bab 7 | Statistika 203


Biasanya curah hujan dinyatakan dalam satuan milimeter. Data curah hujan yang
ditampilkan adalah ketinggian air hujan yang terkumpul di tempat datar seluas 1
meter persegi. Jadi, jika curah hujan sebesar 1 mm artinya volume air hujan yang
terkumpul pada tempat datar seluas 1 meter persegi ada sebanyak 1 liter. Pada
umumnya curah hujan dikategorikan menjadi 3 kategori, yaitu rendah (0-100
mm), menengah (100-300 mm) dan tinggi (300-500 mm).
Perhatikan data curah hujan di Kota Samarinda sepanjang tahun 2017 berikut
(dalam mm, dibulatkan ke satuan terdekat):
161 139 88 343 309 421 161 250 100 152 219 223
Sumber: https://samarindakota.bps.go.id

a. Tentukanlah median dari data tersebut.


b. Tentukanlah Q₁ dan Q₃ dari data tersebut. Apakah kalian perlu melakukan
interpolasi?

2. Menjelang Hari Raya Kurban, biasanya para peternak sapi mempersiapkan


sapi-sapi yang akan dijual. Berikut data berat 31 ekor sapi yang akan dijual oleh
peternak.

Berat sapi (kg) 300-349 350-399 400-449 450-499 500-549


Frekuensi 3 6 10 7 5
a. Tentukanlah estimasi dari median berat sapi di atas.
b. Carilah Q₁. Apakah kalian perlu melakukan interpolasi?
c. Carilah Q₃.
d. Interpretasikanlah hasil Q₃ yang kamu dapatkan di bagian c.
e. Carilah P₁₀, lalu interpretasikan hasilnya.

3. Indonesia adalah negara yang kaya dan terkenal dengan faunanya yang beraneka
ragam. Bahkan, banyak hewan yang hanya terdapat di Indonesia karena keunikan
kondisi alamnya. Karena itulah kita harus melestarikan dan memperhatikan
hewan langka yang masih tersisa agar kelak generasi selanjutnya tetap dapat
menyaksikan kelangsungan hidup hewan langka ini. Salah satu contoh hewan
langka adalah burung elang jawa (Nisaetus bartelsi). Jumlahnya saat ini
diperkirakan hanya tinggal sekitar 300-500 ekor saja.
Tabel di bawah ini menunjukkan panjang bentang sayap elang jawa dalam meter
yang berhasil dikumpulkan oleh para peneliti lingkungan.

204 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Panjang bentang Lebih
166–170 171–175 176–180 181–185
sayap (cm) dari 186
Frekuensi 4 20 37 28 11
a. Tentukanlah Q₁ dan Q₃.
b. Tentukanlah persentil ke-80 dan interpretasikanlah hasilnya.
c. Jelaskan mengapa tidak mungkin bisa menemukan persentil ke-90.

Dalam subbab ini, kalian sudah belajar mengenai ukuran lokasi: kuartil dan
persentil.
a. Kuartil berapakah yang sama dengan median?
b. Ada berapa persen datakah yang di atas Q₃?
c. Ada berapa persen datakah yang di atas Q₁?
d. Ada berapa persen datakah yang di bawah P₁₅?
e. Kuartil berapakah yang nilainya sama dengan P₂₅? P7₅?

E. Ukuran Penyebaran
1. Jangkauan Inter Kuartil
Ukuran penyebaran dari sekumpulan data mengukur seberapa jauh data-data tersebut
tersebar. Dua kelompok data yang memiliki mean yang sama, bisa memiliki uluran
penyebaran yang sangat berbeda.

Eksplorasi 7.8 Membandingkan Ukuran Penyebaran dari Dua Kelompok


Data Tunggal

Ayo Bereksplorasi

Kelompok pertama yang terdiri dari 12 orang memiliki umur: 13, 14, 15, 15, 16, 16,
17, 17, 17, 17, 17, 18
Kelompok kedua yang juga terdiri dari 12 orang memiliki umur: 1, 3, 4, 5, 7, 8,
12, 27, 28, 29, 32, 36
Hitunglah mean, Q₁, dan Q₃ dari kedua kelompok di atas.

Bab 7 | Statistika 205


Rata-rata umur dari kelompok pertama maupun kelompok kedua adalah 16 tahun.
Walaupun kedua kelompok memiliki mean yang sama, namun jika kalian
memperhatikan setiap data dari kedua kelompok, manakah yang menurut kalian
lebih mewakili kelompok umur siswa? Manakah yang lebih mewakili umur orang
dewasa dan anak kecil? Jelaskan alasanmu.
Salah satu ukuran penyebaran yang telah kalian pelajari sebelumnya adalah
jangkauan (range).
Range kelompok pertama = 18 – 13 = 5
Range kelompok kedua = 36 – 1 = 35
Range kelompok kedua lebih besar dari range kelompok pertama, berarti data
pada kelompok kedua jauh lebih tersebar dibanding kelompok pertama.
Ukuran penyebaran lain yang dapat digunakan adalah jangkauan interkuartil.
Jangkauan interkuartil diperoleh dengan cara mencari selisih antara kuartil atas (Q₃)
dan kuartil bawah (Q₁).
Menghitung Q₁ dan Q₃ kelompok pertama, tidak perlu menggunakan metode
interpolasi karena data merupakan data tunggal.
Karena data = × 12 = 3, maka Q₁ terletak di antara data ke-3 dan ke-4
Sedangkan × 12 = 9, maka Q₃ terletak di antara data ke-9 dan ke-10
Kelompok pertama: Q₁ = 15 dan Q₃ = 17
Kelompok kedua: Q₁ = 4,5 dan Q₃ = 28,5
Jangkauan interkuartil kelompok pertama = 17–15 = 2, sedangkan jangkauan
interkuartil kelompok kedua = 28,5 – 4,5 = 24.
Jika hasil di atas kita tampilkan dalam tabel:

Tabel 7.8 Perbandingan Mean, Range dan Jangkauan Interkuartil


Antara Kelompok Pertama dan Kedua

Jangkauan
Kelompok Mean Range
Interkuartil

Pertama 16 5 2
Kedua 16 35 24

206 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Maka kita dapat menyimpulkan bahwa walaupun kedua kelompok memiliki
rata-rata umur yang sama yaitu 16, kalian akan dapat menemukan teman-teman yang
seumuran dengan kalian pada kelompok pertama daripada kelompok kedua. Hal
ini dikarenakan data-data yang tersebar pada kelompok pertama memiliki ukuran
penyebaran (range dan jangkauan interkuartil) yang lebih kecil dibanding kelompok
kedua. Jadi, data pada kelompok pertama banyak yang besarnya di sekitar mean.

2. Varian dan Simpangan Baku Data Tunggal


Ukuran penyebaran lainnya yang biasa digunakan untuk mengetahui sebaran data
adalah varian.
Semakin kecil varian, maka data-data dalam kelompok tersebut semakin seragam
mendekati mean kelompok. Demikian juga sebaliknya.
Varian diperoleh dengan cara mengurangi setiap data dengan mean, atau dengan
rumus berikut:
Varian = , di mana adalah mean.
Varian sering diberikan ditulis dalam simbol σ².
Sedangkan simpangan baku adalah akar dari varian. Simbol untuk simpangan
baku adalah σ.

Eksplorasi 7.9 Membandingkan Varian dari Dua Kelompok Data Tunggal

Ayo Bereksplorasi

Kembali ke soal kelompok umur:


Kelompok pertama yang terdiri dari 12 orang memiliki umur: 13, 14, 15, 15, 16,
16, 17, 17, 17, 17, 17, 18.
Kelompok kedua yang juga terdiri dari 12 orang memiliki umur: 1, 3, 4, 5, 7, 8,
12, 27, 28, 29, 32, 36.
Hitunglah varian dan simpangan baku dari kedua kelompok umur ini.
Rata-rata dari kelompok pertama maupun kedua = 16. Selanjutnya, mari kita
hitung varian masing-masing kelompok.

Bab 7 | Statistika 207


σ² Kelompok 1

σ² Kelompok 2

Simpangan baku (σ) kelompok 1 = σ¹ =


Simpangan baku (σ) kelompok 2 = σ² =
Kita dapat melihat bahwa nilai σ² yang besar menunjukkan bahwa data-data
umur pada kelompok 2 memiliki sebaran yang jauh dari mean kelompok 2. Sedangkan
kelompok 1 memiliki data-data yang relatif seragam dan mendekati mean kelompok 1.
Cara lain dalam menghitung varian:

Mari kita menghitung ulang nilai dari varian kelompok 1 dengan rumus di atas
dan membandingkan hasilnya dengan cara sebelumnya:

Karena jumlah data ada sebanyak 12, maka n = 12

Ayo Berdiskusi

Mengapa rumus kedua bisa memberikan hasil yang sama?

Bagaimana hasil varian dengan cara ini dibanding cara sebelumnya? Apakah sama?

Ayo Mencoba

1. Kalian dapat mencoba untuk mencari varian dengan rumus σ² =


untuk kelompok yang kedua.

208 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


2. Jika ada kelompok ketiga yang juga beranggotakan 12 orang, namun semuanya
berusia 16 tahun, tanpa melakukan perhitungan menggunakan rumus, bisakah
kalian menentukan mean, varian, dan simpangan baku dari kelompok ketiga ini?

3. Varian dan Simpangan Baku Data Kelompok


Sama halnya seperti mencari mean dari data kelompok, kita akan selalu mengasumsikan
bahwa data-data yang terdapat dalam kelas interval tertentu diasumsikan tersebar
merata sehingga kita dapat menggunakan nilai tengah dari setiap kelas interval. Mari
kita lihat soal berikut.

Eksplorasi 7.10 Varian dalam Data Kelompok

Ayo Bereksplorasi

Dari suatu penelitian mengenai lamanya baterai HP, diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 7.9 Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompok Durasi Baterai HP

Durasi baterai (jam) 6-10 11-15 16-20 21-25 26-30


Frekuensi 2 10 18 45 5

Tentukanlah varian dan simpangan dari durasi baterai tersebut.


Untuk data berkelompok, maka kita perlu menentukan nilai tengah dari masing-
masing kelas terlebih dahulu. Lalu mencari nilai dan . Agar lebih mudah, kita
tempatkan semua nilai dalam tabel berikut.

Durasi baterai
Nilai tengah, xi Frekuensi, f f · xi f · xi²
(jam)

6-10 8 2 16 128
11-15 13 10 130 1.690
16-20 18 18 324 5.832
21-25 23 45 1.035 23.805
26-30 28 5 140 3.920
80 1.645 35.375

Dari tabel di atas kita memperoleh:

Bab 7 | Statistika 209


Maka varian σ² =

Simpangan baku σ =

Latihan 7.5
1. Dari suatu survei tentang banyaknya buku yang dibaca oleh siswa SMA dalam 1
bulan, diperoleh hasil yang diambil secara acak. Banyaknya buku yang dibaca 7
orang siswa adalah sebagai berikut:
3 4 6 2 8 8 5
Tentukanlah varian dan simpangan dari data tersebut.
2. Sebelum pandemi Covid-19, sekolah mencatat waktu yang diperlukan oleh siswa
untuk makan siang di kantin (dibulatkan ke menit terdekat). Hasilnya adalah
sebagai berikut:

Waktu yang diperlukan, t (menit) 35 36 37 38

Frekuensi 3 17 29 34

a. Tentukanlah rata-rata dari data tersebut.


b. Tentukanlah simpangan bakunya.

3. Diketahui sekumpulan data memiliki data-data sebagai berikut:

Carilah:
a. mean
b. Varian, σ²
c. Simpangan baku, σ

4. Dari data kelompok pertama yang terdiri dari 10 bilangan diperoleh sebagai
berikut:

Sedangkan kelompok kedua yang terdiri dari 15 bilangan diperoleh sebagai


berikut:

210 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Tentukanlah mean dan simpangan baku dari gabungan kedua kelompok tersebut
yang terdiri dari 25 bilangan.
5. Guru berbeda mengajar 2 kelas yang berbeda, kelas A dan kelas B, dengan beda
metode mengajar. Siswa dari kedua kelas tersebut mengikuti ujian yang sama
pada akhir semester. Berikut hasil ujian dari kedua kelas.

Hasil Ujian 20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89


Frekuensi A 1 3 6 6 11 10 8
Frekuensi B 1 2 4 13 15 6 3
a. Hitunglah mean dari masing-masing kelompok.
b. Dari hasil a, menurut kalian, apakah metode guru yang satu lebih baik dari
metode guru lainnya? Jelaskan alasan dari jawabanmu!

Bab 7 | Statistika 211


Refleksi
Dalam bab ini, kalian sudah belajar mengenai ukuran pemusatan, ukuran lokasi, dan
ukuran penyebaran dari suatu kelompok data dan menggunakan berbagai ukuran
tersebut dalam melakukan pengambilan keputusan.
a. Bagaimana menemukan mean, modus, dan median data kelompok?
b. Bagaimana menemukan ukuran lokasi seperti persentil dan kuartil baik
dalam data tunggal maupun dalam data kelompok?
c. Bagaimana menemukan varian dan simpangan baku baik dalam data tunggal
maupun dalam data kelompok?
Bagaimana memilih ukuran pemusatan yang tepat dan sesuai dengan konteks
masalah?

Uji Kompetensi
1. Di antara keempat grafik di bawah ini, manakah yang merupakan grafik dari:
a. Perubahan berat badan seekor kucing dari lahir sampai usia 2 tahun.
b. Aktivitas kegiatan anak dari sebelum tidur dan setelah tidur.
c. Jumlah penduduk di 6 kota yang berbeda.
d. Ketinggian permukaan air laut dari kondisi pasang ke kondisi surut.

212 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


2. Saat pelajaran matematika, para siswa di kelas 10 menggambar line plot yang
menunjukkan banyaknya anggota keluarga dari setiap siswa.

a. Berapakah banyaknya orang yang terdapat dalam keluarga para siswa di


kelas tersebut?
b. Seorang siswa yang bernama Jono berkata, ”Line plot ini salah! Anggota
keluarga saya berjumlah 8 orang. Saya memiliki jumlah anggota keluarga
yang terbanyak, mengapa tanda X di atas angka 8 malah jadi yang paling
pendek?” Jawablah pertanyaan Jono.

3. Hasil 4 ulangan matematika Dodi adalah 81, 79, 90, dan 70. Ulangan ke-5 baru
akan dibagikan. Guru Dodi menyampaikan ke Dodi bahwa Dodi boleh memilih
apakah mau menggunakan median atau mean sebagai nilai rapornya, namun
Dodi harus menentukan sebelum ia menerima hasil tes matematika yang ke-5.
a. Hitunglah mean dan median dari keempat hasil ulangan matematika Dodi.
b. Jika Dodi tidak yakin dengan hasil ulangan ke-5 nya, manakah yang
sebaiknya ia pilih, mean atau median? Jelaskan.
c. Jika Dodi yakin dengan hasil ulangan ke-5 nya, manakah yang sebaiknya ia
pilih, mean atau median? Jelaskan.

4. Dalam ujian Fisika, rata-rata nilai dari delapan siswa adalah 65. Rata-rata grup
kedua yang berjumlah 12 siswa adalah 72. Hitunglah rata-rata gabungan dari
kedua kelompok ini yang berjumlah 20 siswa.

Bab 7 | Statistika 213


5. Selama tahun ajaran yang lalu, diperoleh data banyaknya hari di mana siswa
tidak hadir.

Jumlah hari absen 0 1 2 3 4


Frekuensi 12 20 10 7 5
a. Hitunglah Q₁ dari data ini, lalu interpretasikan hasilnya
b. Hitunglah jangkauan interkuartil dari data ini.
c. Hitunglah standar deviasi dari data jumlah hari absen tersebut.

6. Dalam suatu lomba lari, diperoleh data catatan waktu sebagai berikut:

Waktu yang ditempuh,


20-29 30-39 40-49 50-59 60-69
t (menit)

Frekuensi 5 10 36 20 9
a. Hitunglah mean.
b. Gunakanlah interpolasi untuk menghitung jangkauan interkuartil.
c. Jika diketahui dan di mana x adalah nilai
tengah dari tiap kelas, maka tentukanlah nilai dari varian dan simpangan
baku dari catatan waktu para pelari.

214 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia, 2021
Matematika untuk SMA/SMK Kelas X
Bab
Penulis: Dicky Susanto, dkk
ISBN: 978-602-244-526-5

8
Peluang

Pengalaman Belajar
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan
dapat:
1. Menentukan ruang sampel sebuah kejadian;
2. Membuat distribusi peluang kejadian;
3. Membedakan antara kejadian saling lepas
dan kejadian tidak saling lepas;
4. Menggunakan aturan penjumlahan untuk
menentukan peluang dua kejadian saling
lepas; dan
5. Memodifikasi aturan penjumlahan untuk
menentukan peluang dua kejadian tidak
saling lepas.
AB A B O

Seberapa besar kemungkinan akan turunnya hujan? Berapa persen kemungkinan


seseorang terpapar Covid-19? Berapa persen kemungkinan seseorang memiliki
golongan darah AB-? Semua pertanyaan ini berhubungan dengan kemungkinan
suatu kejadian yang merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Kalian bisa
memprediksi kemungkinan suatu kejadian dengan menggunakan salah satu bidang
matematika yang disebut peluang.
Peluang adalah suatu ukuran tentang kemungkinan suatu kejadian (event) yang
akan terjadi (atau tidak terjadi) di masa mendatang. Dalam bab ini, kalian akan
mempelajari mengenai ruang sampel dan distribusi peluang, dan menggunakan
aturan penjumlahan untuk menemukan peluang bahwa peristiwa A terjadi atau
peristiwa B terjadi.

Pertanyaan Pemantik
1. Bagaimana kalian dapat menentukan peluang dari dua kejadian acak yang
terkait seperti melempar dua dadu?
2. Dalam kondisi apa kalian dapat menjumlahkan masing-masing peluang
kejadian untuk menentukan peluang dari kejadian yang berhubungan?

Kata Kunci
Peluang, ruang sampel, kejadian saling lepas, kejadian tidak saling lepas.

216 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Peta Konsep

Ayo Mengingat Kembali

Peluang Sederhana
• Jika sebuah kejadian tidak mungkin terjadi, maka peluangnya 0.
• Jika sebuah kejadian pasti terjadi, maka peluangnya 1.
• Peluang memiliki nilai antara 0 dan 1 inklusif (0 dan 1 termasuk).
• Peluang dituliskan dalam bentuk pecahan atau desimal.
• Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin dalam suatu
percobaan (eksperimen) peluang dan diberikan lambang S.
• Banyaknya semua anggota S ditulis dengan simbol .
• Titik sampel adalah anggota dari ruang sampel.
• Peluang terjadinya kejadian A adalah , di mana adalah banyaknya
anggota dalam kejadian A dan adalah banyaknya anggota dalam himpunan
ruang sampel.

A. Distribusi Peluang
Dalam mendesain permainan, perlu
dipastikan bahwa peluang untuk
menang sama besarnya untuk setiap
pemain. Sering kali permainan tersebut
menggunakan dadu untuk menentukan
jumlah langkah. Dadu memiliki bentuk
simetris dan dengan asumsi dadu
tersebut adil sehingga setiap sisi memiliki
kemungkinan yang sama besarnya saat
Gambar 8.1 Berbagai Permainan Papan
dadu dilempar.
(Board Game)

Bab 8 | Peluang 217


Eksplorasi 8.1 Distribusi Peluang

Ayo Bereksplorasi

Misalnya kalian melempar dua buah dadu yang memiliki warna berbeda, satu merah
dan satu putih.
1. Ayo salin dan lengkapi Tabel 8.1 untuk menunjukkan semua kemungkinan hasil
melemparkan sekali kedua dadu tersebut.

Tabel 8.1 Ruang Sampel untuk Kejadian Melempar Dadu Merah dan Dadu Putih

Ayo Berdiskusi

Apa arti 3, 2? Apakah berbeda dengan 2, 3? Mengapa?

2. Apakah semua hasil sama kemungkinannya?

Ayo Berpikir Kritis

Jika kedua dadu memiliki warna yang sama, apakah hasil kemungkinan
tetap sama? Jelaskan.

3. Apakah peluang mendapatkan angka yang sama pada kedua dadu adalah sama
besarnya?
4. Berapa peluang mendapatkan setidaknya satu dadu yang menunjukkan angka 5?

218 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


5. Mana yang lebih memungkinkan, mendapatkan setidaknya satu angka 4 atau
mendapatkan dua angka yang sama? Jelaskan.

Ayo Menggunakan Teknologi

Kalian dapat melakukan pelemparan dadu secara daring di https://


virtualdiceroll.com/2/en/two-dice.

Tabel 8.1 pada eksplorasi disebut sebagai ruang sampel untuk situasi melempar
dua dadu. Sebuah ruang sampel merupakan himpunan semua kemungkinan hasil.
Untuk dadu yang adil, semua 36 hasil pada ruang sampel sama kemungkinannya untuk
terjadi. Sama kemungkinan artinya setiap hasil memiliki peluang yang sama untuk
terjadi. Ketika hasil sama kemungkinannya, peluang sebuah kejadian ditentukan oleh

Contoh:
Peluang jumlah 11 adalah = .

Bab 8 | Peluang 219


Peluang angka 2 di setidaknya satu dadu atau berjumlah 2 adalah = .

Peluang angka sama dan berjumlah 8 adalah .

Peluang angka sama atau berjumlah 8 adalah = .

220 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Peluang jumlah tidak lebih daripada 9 adalah = .

Peluang jumlah setidaknya 9 adalah = .

Latihan 8.1
1. Coba kalian tentukan peluang untuk kejadian berikut ini:
a. jumlah 2 atau 3
b. jumlah lebih besar daripada 3
c. jumlah setidaknya 3
d. jumlah lebih kecil daripada 3

Distribusi peluang adalah deskripsi dari semua kemungkinan hasil dari situasi
acak bersama dengan peluang terjadinya masing-masing. Distribusi peluang berbeda
dari ruang sampel karena semua hasil harus berupa angka tunggal dan peluang harus
ditentukan. Misalnya, Tabel 8.2 distribusi peluang di bawah ini menunjukkan semua
kemungkinan jumlah yang bisa diperoleh dari lemparan dua dadu.

Bab 8 | Peluang 221


Tabel 8.2 Distribusi Peluang untuk Jumlah Dua Dadu

Jumlah Peluang
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Salin dan lengkapi distribusi peluang ini dengan mengisi peluangnya.


a. Berapa jumlah dari semua peluang?
b. Bagaimana kalian dapat menggunakan tabel distribusi peluang untuk
mencari peluang pada Latihan 8.1?

Latihan 8.2
1. Misalnya kalian melempar dua dadu dan mencatat angka yang lebih besar
daripada dua dadu tersebut. (Jika angkanya sama, catat angka tersebut.)
a. Gunakan ruang sampel pada Eksplorasi 8.1 untuk membantu kalian
melengkapi tabel distribusi peluang untuk situasi ini.

Angka yang Lebih Besar Peluang


1
2
3
4

222 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


b. Berapa peluang bahwa angka yang lebih besarnya adalah 3? Adalah 2 atau 3?
Adalah 3 atau kurang? Adalah lebih dari 3?

2. Sekarang misalnya kalian melempar dua dadu dan mencatat nilai mutlak dari
selisih kedua bilangan.
a. Gunakan ruang sampel pada Eksplorasi 8.1 untuk membantu kalian
melengkapi tabel distribusi peluang untuk situasi ini.

Nilai Mutlak dari Selisih Dua Dadu Peluang


0

b. Berapa peluang bahwa nilai mutlak dari selisihnya adalah 3? Adalah 2 atau
3? Adalah setidaknya 2? Adalah tidak lebih dari 2?

Ayo Mencoba

Sekarang kalian mencoba sendiri menentukan distribusi peluang untuk


kejadian melempar dua keping uang logam dengan dua kemungkinan hasil
{gambar, angka} dengan membuat tabel seperti di bawah ini.

Gambar 8.2 Gambar Uang Logam dengan Dua Sisinya

Tabel 8.3 Distribusi Peluang untuk Jumlah Gambar pada Uang Logam

Jumlah Gambar Peluang


0
1
2

Bab 8 | Peluang 223


Pada bagian ini, kalian telah belajar bagaimana membuat distribusi peluang
dari ruang sampel dari hasil yang sama kemungkinannya.
• Apa perbedaan antara ruang sampel dan distribusi peluang?
• Mengapa hasil dari ruang sampel melempar dua dadu sama
kemungkinannya?

Ayo Berpikir Kritis

Seorang teman kalian mengatakan bahwa untuk hasil kali dua dadu, peluang
mendapatkan bilangan genap lebih besar daripada peluang mendapatkan
bilangan ganjil. Setujukah kalian dengan dia? Jelaskan.

Ayo Berdiskusi

Diskusikan apa yang dikatakan para siswa. Kalian lebih setuju dengan siapa?

Gambar 8.3 Perbincangan Siswa Mengenai Peluang

224 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


B. Aturan Penjumlahan
Eksplorasi 8.2 Aturan Penjumlahan

Ayo Bereksplorasi

Pada eksplorasi sebelumnya, kalian membuat distribusi peluang untuk jumlah


dari dua dadu. Kalian menemukan bahwa untuk menentukan peluang untuk hasil
penjumlahan dua dadu mendapat 3 atau 4, kalian dapat menjumlahkan peluang untuk
mendapatkan jumlah 3 dengan peluang mendapatkan jumlah 4, yaitu .
Saat mengerjakan eksplorasi ini, pikirkan jawaban untuk pertanyaan berikut: Dalam
kondisi apa kalian dapat menjumlahkan masing-masing peluang kejadian untuk
menentukan peluang dari kejadian yang berhubungan?
Ada siswa yang menggunakan hanya satu moda transportasi ke sekolah,
sedangkan ada yang menggunakan beberapa moda transportasi. Ayo, salin dan
lengkapi tabel berikut untuk moda transportasi yang digunakan oleh semua siswa di
kelas kalian hari ini ke sekolah. (Catatan: Jika menggunakan lebih dari satu, pilih yang
jarak terpanjang.)

Ayo Bekerja Sama

Pikirkan cara mengumpulkan informasi ini dengan efisien.

Tabel 8.4 Jumlah Siswa Sesuai dengan Moda Transportasi


yang Digunakan ke Sekolah pada Hari Ini

Moda transportasi yang digunakan ke sekolah hari ini Jumlah Siswa


Jalan kaki
Sepeda
Motor
Mobil
Kendaraan Umum

Sekarang lengkapi tabel berikut dengan mencatat jumlah siswa di dalam kelas
kalian yang dapat menggunakan moda transportasi tersebut (bisa lebih dari satu).

Bab 8 | Peluang 225


Tabel 8.5 Jumlah Siswa sesuai dengan Moda Transportasi yang Dapat Digunakan ke Sekolah

Moda transportasi yang dapat digunakan ke sekolah Jumlah siswa


Jalan kaki
Sepeda
Motor
Mobil
Kendaraan Umum

Dalam matematika, kata “atau” berarti “salah satu atau kedua-duanya”. Maka,
kejadian bahwa seorang siswa menggunakan sepeda atau menggunakan motor ke
sekolah termasuk semua hasil berikut:
• Siswa tersebut dapat menggunakan sepeda, tetapi tidak dapat menggunakan
motor ke sekolah.
• Siswa tersebut dapat menggunakan motor, tetapi tidak dapat menggunakan
sepeda ke sekolah.
• Siswa tersebut dapat menggunakan baik sepeda maupun motor ke sekolah.

Ayo Berdiskusi

Diskusikan pertanyaan-pertanyaan ini dengan pasangan atau teman


kelompok dan bersiap untuk mempresentasikan hasilnya.

1. Tentukan manakah dari pertanyaan berikut ini yang dapat kalian jawab dengan
hanya menggunakan data dari tabel. Kemudian, jawablah pertanyaan tersebut.
a. Berapa peluang seorang siswa yang dipilih secara acak dari kelas kalian hari
ini menggunakan sepeda atau motor ke sekolah?
b. Berapa peluang seorang siswa yang dipilih secara acak dari kelas kalian
biasanya menggunakan sepeda atau motor ke sekolah?

2. Mengapa pertanyaan lain di nomor 1 tidak dapat dijawab hanya dengan


menggunakan informasi pada tabel? Informasi apa yang dibutuhkan untuk
menjawab pertanyaan tersebut?
Pada Eksplorasi 8.1, kalian dapat menjawab pertanyaan “atau” dengan
menjumlahkan peluang masing-masing. Demikian juga untuk tabel pertama dari
Eksplorasi 8.2 di mana masing-masing siswa hanya boleh memilih satu jawaban.

226 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Tidaklah demikian dengan tabel kedua di mana siswa boleh memilih lebih dari satu
jawaban. Karakteristik apa dari tabel yang memungkinkan untuk menjumlahkan
untuk menjawab sebuah pertanyaan “atau”? Perbedaannya adalah antara kejadian
yang saling lepas dan yang tidak saling lepas.
Dua kejadian dikatakan saling lepas (atau disjoint) jika tidak mungkin bagi
keduanya untuk terjadi pada hasil yang sama. Misalnya, perhatikan kejadian berikut
ini. Manakah yang merupakan dua kejadian yang saling lepas dari contoh-contoh
berikut ini?

Ayo Berpikir Kritis

Pikirkan pertanyaan ini sendiri kemudian diskusikan dengan pasangan


atau anggota kelompok.

a. Melemparkan sepasang dadu dan mendapatkan jumlah 7; mendapatkan


angka yang sama pada saat yang sama.
b. Melemparkan sepasang dadu dan mendapatkan jumlah 8; mendapatkan
angka yang sama pada saat yang sama.
c. Abi menggunakan mobil ke sekolah hari ini; Abi menggunakan kendaraan
umum ke sekolah hari ini.
d. Zain menggunakan motor ke sekolah hari ini; Zain menggunakan sepeda
ke sekolah.

1. Dua Kejadian A dan B Saling Lepas


1. Menurut kalian diagram Venn manakah berikut ini yang menggambarkan situasi
dua kejadian yang saling lepas?

Gambar 8.4 Diagram Venn untuk Dua Kejadian

2. Untuk dua kejadian A dan B saling lepas, apa peluang bahwa A dan B terjadi
pada hasil yang sama? Peluang ini ditulis P(A dan B) atau .

Bab 8 | Peluang 227


Hint

Perhatikan diagram Venn, apakah ada daerah yang menggambarkan dua


kejadian tersebut sekaligus.

3. Ketika A dan B saling lepas, bagaimana caranya kalian menentukan peluang


bahwa A terjadi atau B terjadi (atau keduanya terjadi)? Peluang ini ditulis
P(A atau B) atau .
Secara simbolis kalian dapat menuliskan aturan untuk menghitung peluang
bahwa A terjadi atau B terjadi dengan = P(A atau B). Peraturan ini
disebut aturan penjumlahan untuk kejadian saling lepas.

2. Dua Kejadian A dan B Tidak Saling Lepas


Pada soal 1 di atas, diagram mana yang menggambarkan situasi dua kejadian yang
tidak saling lepas?
Untuk dua kejadian A dan B yang tidak saling lepas, apa peluang bahwa A dan
B terjadi pada hasil yang sama, yaitu ? Di manakah peluang ini dinyatakan
pada diagram Venn yang kalian pilih?
Lihat kembali pekerjaan kalian pada Eksplorasi 2. Dengan diagram Venn, jelaskan
bagaimana kalian dapat memodifikasi aturan kalian dari soal bagian A untuk dua
kejadian saling lepas untuk menghitung ketika A dan B tidak saling lepas.

Hint

Perhatikan luas daerah peluang kejadian A dan luas daerah peluang kejadian
B pada diagram Venn dan bandingkan dengan luas daerah peluang A atau B.

Secara simbolis kalian dapat menuliskan aturan untuk menghitung


untuk dua kejadian tidak saling lepas dengan = P(A) + P(B)
– . Aturan ini disebut aturan penjumlahan.

Latihan 8.3
Gunakan aturan penjumlahan untuk soal-soal berikut mengenai sepasang dadu yang
dilempar.

228 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


1. Tentukan peluang mendapatkan dua angka sama atau berjumlah 5.
• Apakah kedua kejadian ini saling lepas atau tidak saling lepas?
• Peluang mendapatkan dua angka sama adalah P(A) = .
• Peluang mendapatkan jumlah 5 adalah P(A) = .
• Peluang mendapatkan dua angka sama dan berjumlah 5, =…
• Maka peluang mendapatkan dua angka sama atau berjumlah 5 adalah …
2. Tentukan peluang mendapatkan dua angka sama atau berjumlah 2.
• Apakah kedua kejadian ini saling lepas atau tidak saling lepas?
• Tentukan peluang mendapatkan dua angka sama, peluang mendapatkan
jumlah 2, dan peluang mendapatkan dua angka yang sama dan berjumlah 2.
3. Tentukan peluang bahwa nilai mutlak dari selisihnya adalah 3 atau mendapatkan
jumlah 5.

Hint

Lihat Latihan 8.2 nomor 2.

4. Tentukan peluang bahwa nilai mutlak dari selisihnya adalah 2 atau mendapatkan
jumlah 11.
Melalui eksplorasi 8.2, kalian telah belajar bagaimana menghitung peluang untuk
terjadinya peristiwa A atau peristiwa B.

Apa perbedaan dua kejadian yang saling lepas dan yang tidak saling lepas
berdasarkan aturan penjumlahannya? Mengapa?

Ayo Berpikir Kreatif

Berikan sebuah contoh dua kejadian yang saling lepas yang berbeda dari
yang di eksplorasi.

Bab 8 | Peluang 229


Latihan Mandiri 8.4

Soal Pemahaman
1. Misalnya kalian melemparkan uang logam tiga kali.
a. Buatlah daftar ruang sampel untuk semua 8 hasil yang mungkin. Sebagai
contoh, salah satu hasil adalah gambar, angka, angka (GAA).
b. Apakah hasil di dalam ruang sampel kalian sama besar kemungkinan
terjadinya? Jelaskan.
c. Buatlah tabel distribusi peluang untuk jumlah gambar. Apa peluang untuk
mendapatkan tepat 2 gambar? Paling banyak 2 gambar?

2. Yang manakah dari pasangan peristiwa berikut ini yang saling lepas? Jelaskan
alasannya.
a. Melempar sepasang dadu: mendapatkan jumlah 6; mendapatkan satu dadu 6.
b. Melemparkan uang logam 7 kali: mendapatkan tepat 3 gambar;
mendapatkan tepat 5 gambar.
c. Melemparkan uang logam 7 kali: mendapatkan setidaknya 3 gambar;
mendapatkan setidaknya 5 gambar.

3. Gunakan bentuk yang sesuai dari aturan penjumlahan untuk menentukan


peluang dari melempar sepasang dadu dan
a. mendapatkan jumlah 6 atau mendapatkan satu dadu dengan 6,
b. mendapatkan jumlah 6 atau mendapatkan angka yang sama.

Soal Aplikasi
4. Misalnya kalian melemparkan sebuah dadu dan kemudian melemparkannya
kembali. Dadu berbentuk tetrahedron (limas segitiga) beraturan dan terdapat
angka 1, 2, 3, dan 4 pada sisinya.

Gambar 8.5 Dadu Berbentuk Limas Segitiga

230 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


a. Buatlah bagan yang menunjukkan ruang sampel dari semua kemungkinan
hasilnya.
b. Ada berapa hasil kemungkinan? Apakah semua sama besar
kemungkinannya?
c. Buatlah tabel distribusi peluang untuk selisih dari kedua dadu (dadu
pertama-dadu kedua). [Keterangan: Bukan nilai mutlak dari selisih]
d. Selisih apa yang paling mungkin kalian dapatkan?
e. Berapa peluang bahwa selisihnya paling besar 2?

5. Misalnya kalian melemparkan dadu berbentuk tetrahedron (limas segitiga


beraturan) dan sebuah dadu biasa (berbentuk kubus dengan enam sisi) pada saat
yang sama.
a. Buatlah bagan yang menunjukkan ruang sampel dari semua hasil yang
mungkin.
b. Berapa banyak hasil yang mungkin? Apakah semuanya sama besar
kemungkinannya?
c. Buatlah tabel untuk distribusi peluang dari jumlah kedua dadu.
d. Jumlah apa yang paling mungkin didapat?
e. Berapa peluang bahwa jumlahnya paling banyak 3?

6. Gunakan hasil kerja kalian pada soal 4 dan bentuk yang sesuai dari aturan
penjumlahan untuk menjawab pertanyaan berikut yang berhubungan dengan
melempar dua dadu tetrahedron.
a. Berapa peluang kalian mendapatkan perbedaan 3 atau mendapatkan 2
pada dadu pertama?
b. Berapa peluang mendapatkan selisih 2 atau mendapatkan angka yang
sama?
c. Berapa peluang mendapatkan selisih 0 atau mendapatkan angka yang
sama?
d. Berapa peluang mendapatkan selisih 0 atau jumlah 6?

Bab 8 | Peluang 231


Soal Penalaran
7. Untuk kasus dua dadu dilempar dua kali, pertimbangkan peluang mendapatkan
dua angka yang sama pada lemparan pertama atau pada lemparan kedua.
a. Apakah benar bahwa peluang mendapatkan dua angka yang sama pada
lemparan pertama atau pada lemparan kedua adalah ? Berikan penjelasan
untuk jawaban kalian.
b. Apakah benar bahwa peluang mendapatkan dua angka yang sama pada
setidaknya satu dari enam giliran adalah?

8. Misalnya kalian melemparkan uang logam empat kali dan mencatat gambar (G)
atau angka (A) sesuai urutan munculnya.
a. Buatlah daftar semua 16 hasil yang mungkin.
b. Apakah hasil ini sama besar kemungkinannya?
c. Buatlah tabel distribusi peluang untuk jumlah gambar.
d. Berapa peluang yang kalian dapatkan tepat 2 gambar? Paling banyak 2
gambar?

9. Perhatikan dadu khusus yang ditunjukkan sisi-sisinya sebagai berikut. Misalnya


dalam sebuah permainan kalian memilih salah satu dadu, dan teman kalian
memilih satu dari sisanya. Masing-masing melemparkan dadunya. Yang
mendapatkan angka yang lebih besar memenangkan permainan.

Gambar 8.6 Jaring-Jaring Berbagai Dadu

Misalnya teman kalian memilih dadu biru. Supaya kesempatan menang lebih
besar, dadu mana yang kalian akan pilih? Jika teman kalian memilih dadu hijau,
dadu mana yang kalian akan pilih? Jika teman kalian memilih dadu merah, dadu
mana yang kalian akan pilih? Apa kejutan di sini?

232 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


10. Pikirkan tiga kejadian A, B dan C.
a. Gambarlah diagram Venn yang menyatakan situasi di mana A dan B adalah
saling lepas, A dan C adalah saling lepas, dan B dan C adalah saling lepas.
b. Gambarlah diagram Venn yang menyatakan situasi di mana A dan B adalah
saling lepas, A dan C adalah saling lepas, tetapi B dan C tidak saling lepas.
c. Gambarlah diagram Venn yang menyatakan situasi di mana A dan B tidak
saling lepas, A dan C tidak saling lepas, dan B dan C tidak saling lepas.

Gunakan diagram yang sesuai untuk membantu kalian menuliskan sebuah


aturan penjumlahan yang kalian dapat gunakan untuk menentukan ketika
d. A dan B adalah saling lepas, A dan C adalah saling lepas, dan B dan C
adalah saling lepas.
e. A dan B adalah saling lepas, A dan C adalah saling lepas, tetapi B dan C
tidak saling lepas.
f. A dan B tidak saling lepas, A dan C tidak saling lepas, dan B dan C tidak
saling lepas.

Bab 8 | Peluang 233


Refleksi
Dalam bab ini, kalian sudah belajar bagaimana menentukan peluang menggunakan
ruang sampel dari kejadian yang hasilnya sama kemungkinannya. Ayo refleksikan
kembali dengan menjawab pertanyaan berikut.
1. Apa itu distribusi peluang?
2. Apa itu kejadian yang saling lepas? Berikan contoh dua kejadian yang saling
lepas. Berikan dua contoh kejadian yang tidak saling lepas.

Bagaimana menentukan ketika A dan B saling lepas dan ketika tidak saling lepas?

Uji Kompetensi
1. Sebuah dadu dilempar, berapa peluang mendapatkan hasil berikut?
a. 4
b. 4 atau lebih
c. Kurang daripada 4
d. Bilangan genap

2. Dadu berbentuk oktahedral memiliki 8 sisi.


Misalnya kalian melemparkan dua dadu oktahedral dengan masing-masing sisi
tertulis angka 1 sampai 8.

Gambar 8.7 Gambar Dadu Berbentuk Oktahedral

a. Buatlah ruang sampel yang menunjukkan semua kemungkinan hasil.


b. Buatlah tabel distribusi peluang untuk jumlah kedua dadu tersebut.

234 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


c. Berapa peluang mendapatkan jumlah 8? Setidaknya jumlah 8?
d. Buatlah tabel distribusi peluang untuk nilai absolut dari selisih kedua dadu
tersebut.
e. Berapa peluang mendapatkan selisih 6? Setidaknya selisih 6?

3. Untuk lemparan dua dadu berbentuk oktahedral, tentukan peluang kejadian


berikut.
a. Peluang mendapatkan angka yang sama atau berjumlah 7?
b. Peluang mendapatkan angka yang sama atau berjumlah 8?
c. Peluang mendapatkan jumlah 7 atau jumlah 8?

Materi Pengayaan: (Proyek Aktivitas ICT)


Percobaan Jarum Buffon
Dalam aktivitas ini, kalian akan menggunakan aplikasi spreadsheet, misalnya Microsoft
Excel.
Bangsawan Prancis Le Comte de Buffon menciptakan sebuah percobaan peluang
sebagai berikut:
1. Ukurlah panjang sebatang korek api (dengan bagian kepala dipotong) seakurat
mungkin.
2. Pada sebuah kertas kosong gambarlah serangkaian garis yang saling sejajar. Jarak
antara setiap garis haruslah sama panjangnya dengan batang korek api.
3. Ambillah sepuluh batang korek api yang sama panjangnya dan jatuhkan secara
acak di atas kertas. Hitunglah jumlah korek api yang memotong atau menyentuh
garis manapun. Sebagai contoh dalam gambar berikut, jumlah korek api yang
memotong atau menyentuh garis adalah enam.

4. Ulangi percobaan sembilan kali lagi, dan catat hasilnya, sehingga keseluruhan
kalian telah menjatuhkan 100 korek api.

Bab 8 | Peluang 235


5. Buatlah spreadsheet yang mirip dengan yang di bawah ini dan masukkan hasil
kalian pada cell B2.
A B C D E F G H I J K
Jumlah
1 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
dijatuhkan (N)
Jumlah korek
memotong/
2
menyentuh
garis (n)
Peluang
3 memotong
garis (p = n/N)
4 2/p

6. Ulangi menjatuhkan 100 korek api lagi, sehingga total ada 200 kali, dan masukkan
hasil kumulatif pada cell C2.
7. Dengan menggabungkan hasil dengan siswa lain, masukkan hasil kumulatif
menjatuhkan korek api 300-1.000 kali di masing-masing cell D2-K2.
8. Dengan menggunakan rumus yang sesuai, gunakan spreadsheet untuk
menyelesaikan perhitungan di Baris 3 dan 4.
9. Gunakan spreadsheet untuk membuat plot grafik garis dari N terhadap 2/p.
10. Nilai apa yang 2/p semakin mendekati?
Sumber: https://www.mathsisfun.com/activity/buffons-needle.html

236 Matematika untuk SMA/SMK Kelas X


Indeks
A fungsi Eksponen v, 15, 16
peluruhan Eksponen v, viii, 22
Akar-akar persamaan kuadrat 164, 169 pertumbuhan Eksponen v, 17
Aturan penjumlahan 221, 222, 234, 236,
237, 239 F
B Fungsi Kuadrat vii, x, 149, 151, 153, 157,
158, 163, 167, 172
Barisan aritmetika 39, 40, 43, 44, 46, 47, 51, akar-akar persamaan kuadrat 164, 169
52, 54, 63, 64, 65, 66 diskriminan 151, 164, 167, 171, 245
Barisan bilangan 40, 42, 46, 47, 51, 53, 57, terbuka ke atas 153, 157, 159, 161, 163,
245 165, 166, 167, 175
Barisan geometri 39, 40, 48, 49, 50, 51, 52, terbuka ke bawah 154, 157, 159, 167
58, 63, 64, 65, 66 titik potong dengan sumbu x 163, 164,
165, 167, 171
C titik potong dengan sumbu y 163, 165,
Clinometer ix, 115, 116 167, 169, 175
Covid-19 viii, xii, 8, 56, 57, 64, 178, 180, titik puncak 151, 163, 165, 167, 169,
181, 182, 188, 216, 222 170, 171, 247

D K
Dadu 222, 223, 224, 225, 226, 227, 228, 229, Karakter 271, 277
230, 231, 233, 234, 236, 237, 238, 239, Kejadian 221, 222, 223, 225, 227, 229, 231,
240 232, 233, 234, 235, 239, 240, 245, 246
tetrahedron 236, 237 saling lepas 221, 222, 233, 234, 235,
Deret aritmetika 39, 40, 53, 54, 55, 56, 63, 65 236, 239, 240, 245
Deret bilangan 53, 54, 56, 59, 63, 245 tidak saling lepas 221, 222, 233, 234,
Deret geometri 39, 40, 53, 57, 58, 59, 60, 61, 235, 239, 240
62, 63, 65, 66, 247 Kejadian saling lepas 221, 222, 234, 245
Deret geometri tak hingga 39, 40, 61, 62, 63,
65, 66 L
Deret tak hingga konvergen 62 Logaritma v, xii, 7, 28, 29, 30, 31, 101
Diagram Venn 233, 234, 239 basis logaritma 30
Diskriminan 151, 164, 167, 171, 245
Distribusi peluang 221, 222, 227, 228, 229, O
230, 231, 236, 237, 238, 240, 245
Operasi Vektor vi, 88
E pengurangan Vektor vi, ix, 93, 94
penjumlahan Vektor vi, ix, 88, 90, 92
Eksponen 7, 9, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 21, perkalian Skalar dengan Vektor vi, ix,
22, 23, 25, 27, 28, 30, 31, 34, 37, 50, 174, 95, 97
245, 246
bentuk akar 7, 9, 26, 27, 33
bilangan pokok 9, 16, 30

237
P sinus 101, 102, 108, 113, 118, 119, 120,
121, 126, 127, 247
Peluang vii, xi, xii, 221, 222, 223, 224, 225, sisi depan 102, 107, 108, 109, 111, 113,
226, 227, 228, 229, 230, 233, 234, 235, 115, 117, 118, 119, 247
240, 242 sisi miring 81, 102, 107, 113, 117, 118,
geometris 67 119, 245, 247
kejadian saling lepas 221, 222, 234, 245 sisi samping 102, 107, 108, 109, 113,
kejadian tidak saling lepas 221, 222, 117, 118, 119, 245, 247
234 sudut Istimewa vi, 103, 122
percobaan 60, 105, 115, 223, 241, 246
Aturan Penjumlahan vii, 231 U
distribusi 180, 183, 186, 194, 221, 222,
227, 228, 229, 230, 231, 236, 237, Uang logam 229, 236, 238
238, 240, 245 angka 133, 134, 135, 193, 204, 207, 208,
ruang sampel 221, 222, 223, 225, 227, 219, 224, 225, 226, 227, 228, 229,
228, 229, 230, 236, 237, 240, 246 233, 235, 236, 237, 238, 239, 240,
Percobaan 60, 105, 115, 223, 241, 246 246
gambar 17, 35, 41, 71, 74, 86, 94, 97,
R 100, 109, 110, 117, 120, 121, 125,
128, 154, 161, 162, 173, 183, 185,
Ruang sampel 221, 222, 223, 225, 227, 228, 229, 236, 238, 241
229, 230, 236, 237, 240, 246
V
S
Vektor 67, 68, 69, 70, 72, 73, 74, 75, 76, 77,
Segitiga 36, 64, 77, 81, 90, 101, 102, 103, 78, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 85, 86, 87, 88,
104, 106, 107, 108, 109, 110, 111, 112, 89, 90, 91, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 99,
113, 114, 117, 119, 120, 121, 122, 123, 100, 247
124, 125, 126, 127, 236, 237, 245, 247 notasi vektor 68, 72
segitiga sebangun 104, 110, 111 pengurangan 69, 94, 95, 97, 98, 99, 247
segitiga Siku-siku vi, 106 penjumlahan 53, 54, 69, 70, 89, 90, 91,
segitiga siku-siku sama kaki 123, 124, 92, 93, 97, 98, 99, 100, 221, 222,
126 231, 234, 236, 237, 239, 245, 247
Sumbu simetri 151, 165, 166, 167, 170, 247 perkalian skalar dengan vektor 69, 70,
97
T vektor Berkebalikan vi, 85
Tabel distribusi peluang 228, 229, 236, 237, vektor Negatif atau Vektor Lawan vi, 73
238, 240 vektor Posisi vi, ix, 84
Teori Pythagoras 123 vektor satuan 80, 83, 84, 86, 87, 247
Theodolit ix, 102
Trigonometri 101, 102, 103, 104, 106, 108,
110, 111, 113, 115, 116, 119, 120, 121,
122, 123, 125, 126, 127, 128, 247
cosinus 101, 102, 108, 113, 118, 119,
121, 126, 127, 245
perbandingan trigonometri 101, 102,
103, 104, 108, 110, 111, 113, 115,
116, 119, 120, 121, 122, 123, 125,
126, 127, 128

238
Glosarium
barisan bilangan: merupakan kumpulan bilangan yang memiliki urutan dan
disusun menurut pola tertentu.

cosinus: perbandingan nilai sisi samping dan sisi miring sebuah sudut pada segitiga
siku-siku.

clinometer: alat sederhana untuk mengukur sudut elevasi atau sudut depresi.

deret bilangan: penjumlahan suku-suku pada barisan bilangan.

deret divergen: deret bilangan yang tidak dapat ditentukan jumlahnya.

deret konvergen: deret bilangan yang dapat ditentukan jumlahnya.

distribusi peluang: deskripsi dari semua kemungkinan hasil dari situasi acak,
bersama dengan peluang terjadinya masing-masing.

diskriminan: pembeda jenis-jenis akar persamaan kuadrat.

eksponen: nilai yang menunjukkan derajat kepangkatan suatu bilangan.

fungsi eksponen: fungsi berbentuk perpangkatan dengan variabel bebasnya adalah


pangkat dari konstanta fungsi tersebut.

fungsi kuadrat: adalah fungsi suku banyak dengan pangkat tertinggi variabelnya
adalah 2.

kejadian saling lepas: kejadian di mana tidak mungkin untuk terjadi pada hasil
yang sama.

logaritma: operasi kebalikan dari eksponen atau perpangkatan.

peluang: kemungkinan yang mungkin terjadi/muncul dari sebuah peristiwa.

P(A dan B): peluang bahwa kejadian A dan B terjadi pada hasil yang sama.

P(A atau B): peluang bahwa kejadian A atau B terjadi.

239
pertumbuhan eksponen: peningkatan secara eksponensial pada kurun
waktu tertentu.

peluruhan eksponen: penurunan secara ekponensial pada kurun waktu tertentu.

ruang sampel: himpunan semua kemungkinan hasil yang didapatkan dari suatu
percobaan peluang.

median: nilai data yang berada tepat di tengah Ketika seluruh data diurutkan dari
yang terkecil sampai yang terbesar.

modus: data yang paling sering muncul atau memiliki Frekuensi paling besar.

jangkauan: selisih antara data terkecil dengan data terbesar.

line plot: garis bilangan dengan banyaknya tanda X menunjukkan banyaknya data
yang muncul dengan nilai tertentu.

mean: bilangan yang diperoleh dengan mendistribusikan secara merata ke seluruh


anggota dari kumpulan data.

kuartil: membagi kumpulan data menjadi 4 bagian sama besar.

linear: semua variabelnya berpangkat satu.

persamaan: kalimat terbuka yang memuat hubungan sama dengan "=".

persentil: membagi kumpulan data menjadi 100 bagian sama besar.

pertidaksamaan: kalimat terbuka yang memuat hubungan tidak sama dengan (bisa
berupa “≠”, “<”, maupun “>”).

pola bilangan: susunan angka-angka yang membentuk pola tertentu.

rasio: nilai perbandingan antara dua bilangan pada barisan dan deret geometri.

resultan: hasil penjumlahan atau pengurangan vektor.

sinus: perbandingan nilai sisi depan dan sisi miring sebuah sudut pada segitiga
siku-siku.

sistem: simultan.

240
solusi: nilai yang membuat persamaan (atau sistem persamaan) bernilai benar.

sumbu simetri: garis sumbu yang melalui titik puncak fungsi kuadrat.

tangen: perbandingan nilai sisi depan dan sisi samping sebuah sudut pada segitiga
siku-siku.

theodolit: alat pengukur sudut yang biasa digunakan oleh juru tanah.

titik puncak: titik terendah atau titik tertinggi pada fungsi kuadrat.

trigonometri: studi pola bermakna mengenai hubungan antara sudut dan sisi
segitiga.

vektor ruas: garis berarah atau besaran yang mempunyai besar dan arah.

vektor lawan: vektor yang besarnya sama tetapi berlawanan arahnya dengan suatu
vektor.

vektor posisi: vektor yang berpangkal di O dan berujung di suatu titik dalam sistem
koordinat.

vektor satuan: vektor yang bernilai 1 satuan.

241
Daftar Pustaka
Attwood, G., Bettison, I. 2019. Pearson Edexcel International A Level: Statistics 1.
Pearson Education Limited.

Batanero, C., J Chernoff, E., Engel, J., Lee, H.S., & Sánchez, E. 2016. Research on
Teaching and Learning Probability. Springer Nature.

Brahier, D.J. 2020. Teaching Secondary and Middle School Mathematics. Routledge.

Brumbaugh, D.K., & Rock, D. 2010. Teaching Secondary Mathematics. Routledge.

Foster, C. 2012. The Essential Guide to Secondary Mathematics: Successful and


Enjoyable Teaching and Learning. Routledge.

Goos, M., Vale, C., Stillman, G., Makar, K., Herbert, S., & Geiger, V. 2020. Teaching
Secondary School Mathematics: Research and Practice for The 21st Century.
Routledge.

Hirsch, C. R. 2008. Core-plus Mathematics: Contemporary Mathematics in Context.


Course 1 Student Edition. Glencoe/McGraw-Hill.

Hirsch, C. R. 2008. Core-plus Mathematics: Contemporary Mathematics in Context.


Course 2 Student Edition. Glencoe/McGraw-Hill.

Jones, G. A. (Ed.). 2006. Exploring Probability in School: Challenges for Teaching and
Learning (Vol. 40). Springer Science & Business Media.

Johnston-Wilder, S., & Pimm, D. 2004. Teaching Secondary Mathematics with ICT.
McGraw-Hill Education (UK).

Larson, R. 2011. Algebra and Trigonometry, eighth edition. Cengage Learning.

Murdock, J., Kamischke, E., & Kamischke, E. 2007. Discovering Algebra: An


Investigative Approach, Second Edition. Key Curriculum Press.

Pimentel, R., Wall, T. 2013. Mathematics Core and Extended, 3rd Edition. Cambridge
IGCSE, Hodder Education

242
https://www.forbes.com/sites/naomirobbins/2012/01/04/a-histogram-is-not-a-bar-
chart/?sh=13ebb1326d77

https://corona.jakarta.go.id/id/data-pemantauan

https://www.mathsisfun.com/activity/buffons-needle.html. Diunduh tanggal 18


Januari 2021 pukul 22.00 WIB.

https://math.libretexts.org/Bookshelves/Calculus/Book%3A_Calculus_
(OpenStax)/12%3A_Vectors_in_Space/12.1%3A_Vectors_in_the_Plane.
Diunduh pada tanggal 19 Januari 2021 pukul 21.52 WIB.

https://www.maths.usyd.edu.au/u/MOW/vectors/vectors-7/v-7-1.html. Diunduh
pada tanggal 19 Januari 2021 pukul 21.52 WIB.

Sharma, R.D. 2001. Objective Mathematics Textbook. Dhanpat Rai Publications (P)
Ltd.

Stewart, J., Redlin, L., & Watson, S. 2015. Algebra and Trigonometry. Cengage
Learning.

Sutisna, E., 2020. Modul Pembelajaran SMA, Matematika Peminatan Kelas X.


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.

Tan, S. 2008. College Mathematics for the Managerial, Life, and Social Sciences,
seventh edition. Thomson Brooks/Cole.

Watson, A., Jones, K., & Pratt, D. 2013. Key Ideas in Teaching Mathematics: Research-
based Guidance for Ages 9-19. OUP Oxford.

Yeo, J., Seng, T. K., Yee, L. C., Chow, I., Meng, N. C., & Liew, J. 2013. New Syllabus
Mathematics Textbook 1. Shing Lee Publishers Pte Ltd.

Yeo, J., Seng, T. K., Yee, L. C., & Chow, I. 2013. New Syllabus Additional Mathematics
Textbook. Shing Lee Publishers Pte Ltd.

243
Daftar Sumber Gambar
https://indonesia.go.id/ragam/pariwisata/pariwisata/jembatan-youtefa-bukti-
sumpah-membangun-papua Diunduh tanggal 28 Januari 2021 pukul 20.00 WIB

https://unsplash.com/photos/PaFEcOj8Kqo. Diunduh tanggal 25 Februari 2021


pukul 17.10 WIB

https://unsplash.com/photos/k0KRNtqcjfw. Diunduh tanggal 25 Februari 2021


pukul 17.12 WIB

https://unsplash.com/photos/4pc1GpZhJP0. Diunduh tanggal 25 Februari 2021


pukul 17.14 WIB

https://unsplash.com/photos/j2c7yf223Mk. Diunduh tanggal 25 Februari 2021 pukul


17.17 WIB

https://unsplash.com/photos/BnzqQwerUOY. Diunduh tanggal 25 Februari 2021


pukul 17.20 WIB

https://unsplash.com/photos/FUAe5yjwqXc. Diunduh tanggal 25 Februari 2021


pukul 17.25 WIB

https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Garuda_Indonesia,_Boeing_777-300ER,_
PK-GIG_-_NRT.jpg. Diunduh tanggal 25 Februari 2021 pukul 17.30 WIB

https://www.google.co.id/maps/@2.6132654,108.4252641,4843020m/data=!3m1!1e3.
Diunduh tanggal 25 Februari 2021 pukul 18.32 WIB

https://unsplash.com/photos/_1fByLYHA_0. Diunduh tanggal 25 Februari 2021


pukul 17.35 WIB

https://unsplash.com/photos/keHNwiEsJQs. Diunduh tanggal 25 Februari 2021


pukul 17.38 WIB

https://www.pexels.com/photo/green-leafed-tree-1146706/. Diunduh tanggal 25


Februari 2021 pukul 17.40 WIB

https://pixabay.com/photos/hamburger-burger-fast-food-2201748/. Diunduh
tanggal 25 Februari 2021 pukul 17.45WIB

244
https://kissclipart.com/french-fries-0q2q9m/ . Diunduh tanggal 25 Februari 2021
pukul 17.50 WIB

https://www.freepik.com/free-photo/glass-cola-with-ice_1179448.htm . Diunduh
tanggal 25 Februari 2021 pukul 17.52 WIB

https://www.freepik.com/free-vector/combo-meals-poster_10346331.
htm#page=1&query=combo+menu&position=2 . Diunduh tanggal 25 Februari
2021 pukul 17.54 WIB

https://www.freepik.com/free-psd/brochure-concept-mock-up_8300291.htm .
Diunduh tanggal 25 Februari 2021 pukul 18.00 WIB

https://unsplash.com/photos/Ll9RwiWfQW8 . Diunduh tanggal 25 Februari 2021


pukul 18.10 WIB

https://www.freepik.com/free-psd/blank-screen-concept-mock-up_9156419.htm .
Diunduh tanggal 25 Februari 2021 pukul 18.15 WIB

https://www.freepik.com/free-vector/dos-don-ts-prevention-infographic_7745036.
htm . Diunduh tanggal 25 Februari 2021 pukul 18.17 WIB

https://covid19.go.id/peta-sebaran-covid19. Diunduh tanggal 28 Februari 2021


pukul 20.06 WIB

https://unsplash.com/photos/-VjeHVFSl38 . Diunduh tanggal 28 Februari 2021


pukul 20.10 WIB

https://unsplash.com/photos/el-LuI0mVLo . Diunduh tanggal 28 Februari 2021


pukul 20.15 WIB

https://www.freepik.com/free-photo/shining-sun-clear-blue-sky_945129.htm .
Diunduh tanggal 28 Februari 2021 pukul 20.17 WIB

https://unsplash.com/photos/Zp7ebyti3MU . Diunduh tanggal 28 Februari 2021


pukul 20.20 WIB

https://www.pexels.com/photo/blood-bags-on-white-background-4531304.
Diunduh tanggal 28 Februari 2021 pukul 20.25 WIB

245
https://gudanglampuku.com/wp-content/uploads/2018/11/tiang-penunjuk-arah-
jogja-2.jpg. Diunduh tanggal 28 Februari 2021 pukul 20.27 WIB

Sumber: http://kebunrayadaerah.krbogor.lipi.go.id/kebun-raya-kuningan.html
Diunduh tanggal 28 Februari 2021 pukul 20.30 WIB

https://spotlight.unavco.org/how-gps-works/gps-and-tectonics/gps-and-tectonics.
html. Diunduh tanggal 28 Februari 2021 pukul 20.32 WIB

https://goo.gl/maps/hvGqjkmLSGBnADwL9. Diunduh tanggal 28 Februari 2021


pukul 20.35 WIB

https://www.waze.com/live-map. Diunduh tanggal 28 Februari 2021 pukul 20.37


WIB

https://www.flightradar24.com/ Diunduh tanggal 28 Februari 2021 pukul 20.39 WIB

https://pixabay.com/photos/construction-surveyor-road-4216751/ Diunduh tanggal


28 Februari 2021 pukul 20.42 WIB

https://unsplash.com/photos/HcgK4WoBwzg Diunduh tanggal 28 Februari 2021


pukul 20.45 WIB

https://pixabay.com/photos/rumah-gadang-padang-indonesia-4914211/ Diunduh
tanggal 28 Februari 2021 pukul 20.47 WIB

https://indonesia.go.id/ragam/pariwisata/pariwisata/jembatan-youtefa-bukti-
sumpah-membangun-papua Diunduh tanggal 28 Februari 2021 pukul 20.50
WIB

https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Monopoly_board_on_white_bg.jpg.
Diunduh tanggal 28 Februari 2021 pukul 20.52 WIB

https://unsplash.com/photos/4aB1nGtD_Sg Diunduh tanggal 28 Februari 2021


pukul 20.55 WIB

https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Snakes_and_Ladders_board.jpg Diunduh
tanggal 28 Februari 2021 pukul 20.57 WIB

Shaurya Sagar - https://unsplash.com/photos/5cwvT0BSgIYDiunduh tanggal 28


Februari 2021 pukul 21.00 WIB

246
Biodata Pelaku Perbukuan
Biodata Penulis
Nama Lengkap : Dicky Susanto, Ed.D
E-mail : dicky.susanto@calvin.ac.id
Akun Facebook : Dicky Susanto
Alamat Kantor : Menara Calvin Lt. 8, RMCI. Jl. Industri
Blok B14 Kav. 1 Kemayoran, Jakarta
Pusat 10610, Indonesia
Bidang Keahlian : Pendidikan Matematika

Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 Tahun Terakhir:


1. Head of Instructional Design dan Dosen, Calvin Institute of Technology (2019–
sekarang)
2. Head of Instructional Design dan Dosen, Indonesia International Institute of
Life Sciences (2016–2019)
3. Education Consultant, Curriculum Developer and Teacher Trainer (2015–
sekarang)
4. Postdoctoral Research Associate, North Carolina State University (2012–2014)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:


1. S3: Program Studi Pascasarjana Pendidikan Matematika, Boston University,
Massachusetts, USA (2004-2009)
2. S2: Program Studi Pascasarjana Pendidikan Matematika, Boston University,
Massachusetts, USA (2002-2003)
3. S1: Program Studi Teknik Kimia, Institut Teknologi Indonesia, Tangerang
(1992-1997)

Judul Buku dan Tahun Terbit (dalam 10 Tahun Terakhir):


1. Pengarah Materi untuk Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD
Program Pembelajaran Jarak Jauh: Kelas Awal (Modul Belajar Siswa, Modul
Guru, dan Modul Orang Tua) (2020-2021)

247
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (dalam 10 Tahun Terakhir):
1. “Coordinating Multiple Composite Units as a Conceptual Principle in Time
Learning Trajectory” (2020)

Nama Lengkap : Theja Kurniawan


E-mail : theja.kurniawan@santa-laurensia.sch.id
Akun Facebook : Theja Kurniawan
Alamat Kantor : Jalan Sutera Utama No. 1, Alam Sutera,
Tangerang Selatan 15325
Bidang Keahlian : Pendidikan Matematika

Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 tahun Terakhir:


1. Kepala SMA Santa Laurensia (2013-sekarang)
2. Head of Mathematics Department, Sekolah Santa Laurensia (2006-2013)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:


1. S2: Program Studi Pascasarjana Pendidikan, Universitas Pelita Harapan (2005-
2007)
2. S2: Program Studi Manajemen Operasi, PPM (1999-2001)
3. S1: Program Studi Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara (1994-1999)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun terakhir)


1. Tidak ada.

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun terakhir):


1. Tidak ada.

248
Nama Lengkap : Savitri Sihombing, M.Sc.
E-mail : savitri.sihombing@gmail.com
Akun Facebook : Savitri K. Sihombing
Alamat Kantor : Yayasan Sinergi Mencerdaskan Tunas
Negeri Jalan Scientia Boulevard Barat
Blok DRWB no 8 Sektor Ruko Darwin,
Summarecon Serpong Tangerang, Banten
15334
Bidang Keahlian : Pendidikan Matematika

Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 Tahun Terakhir:


1. Tim Akademik Matematika, Yayasan Sinergi Mencerdaskan Tunas Negeri
(2017-sekarang)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:


1. S2: Program Studi Pascasarjana Applied Mathematics, University of Twente,
Enschede, The Netherlands (2003-2005)
2. S1: Program Studi Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung, Bandung,
Indonesia (1996-2001)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun terakhir):


1. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 1 Tema 1 Diriku Subtema 2 Budaya
Hidup Sehat, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
2. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 1 Diriku Subtema 2 Budaya
Hidup Sehat, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
3. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 1 Diriku Subtema 2 Budaya
Hidup Sehat, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
4. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 2 Makhluk Hidup dan
Benda Mati di Lingkungan Kita Subtema 3 Makhluk Hidup dan Benda Mati,
Modul, Kemdikbud, Jakarta.

249
5. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 2 Makhluk Hidup dan
Benda Mati di Lingkungan Kita Subtema 3 Makhluk Hidup dan Benda Mati,
Modul, Kemdikbud, Jakarta.
6. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 3 Pancaindra Subtema 2
Pancaindra dan Lingkungan, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
7. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 4 Memelihara Diri dan
Lingkungan Kita Subtema 2 Merawat Lingkunganku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
8. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 5 Lingkungan dan Alam
Indonesiaku Subtema 2 Denah Lingkunganku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
9. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 6 Benda dan Materi
Subtema 2 Bahan Dasar, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
10. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 7 Bumi dan Benda di Langit
Subtema 2 Bulan dan Bintang, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
11. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru, dan
Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 8 Profesi Subtema 2 Produsen,
Modul, Kemdikbud, Jakarta.
12. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 9 Perayaan Subtema 2 Hari
Besar Nasional, Modul, Kemdikbud, Jakarta.

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun terakhir):


1. Tidak ada.

250
Nama Lengkap : Eunice Salim, M.Ed.
E-mail : esalim@asu.edu
Akun Facebook : Eunice Salim
Alamat Kantor : Menara Calvin Lt. 13, RMCI. Jl. Industri
Blok B14 Kav. 1. Kemayoran, Jakarta
Pusat 10610, Indonesia
Bidang Keahlian : Pendidikan Matematika

Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 Tahun Terakhir:


1. Chief Networking Officer, Paideia Educational Solutions, Bali, Indonesia
(2020-sekarang)
2. Staf Kurikulum, Sekolah Kristen Calvin, Jakarta, Indonesia (2019-sekarang)
3. Guru Kelas 4 SD, Indian Hills Elementary, Gallup, USA (2016-2019)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:


1. S2: Program Studi Pascasarjana Learning Design and Technologies, Arizona
State University, Phoenix, USA (2017-2019)
2. S1: Program Studi Elementary Math Education, Calvin University, Grand
Rapids, USA (2012-2016)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun terakhir):


1. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru, dan
Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 1 Diriku Subtema 4 Perasaanku,
Modul, Kemdikbud, Jakarta.
2. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 2 Makhluk Hidup dan
Benda Mati di Lingkungan Kita Subtema 4 Mainan, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
3. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 2 Makhluk Hidup dan
Benda Mati di Lingkungan Kita Subtema 4 Mainan, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
4. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 3 Pancaindra Subtema 4
Alat yang Membantu Pancaindra, Modul, Kemdikbud, Jakarta.

251
5. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 3 Pancaindra Subtema 4
Alat yang Membantu Pancaindra, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
6. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 1 Tema 4 Memelihara Diri dan
Lingkungan Kita Subtema 4 Bencana Alam, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
7. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 4 Memelihara Diri dan
Lingkungan Kita Subtema 4 Bencana Alam, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
8. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 4 Memelihara Diri dan
Lingkungan Kita Subtema 4 Bencana Alam, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
9. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 1 Tema 5 Lingkungan dan Alam
Indonesiaku Subtema 4 Cuaca di Pulauku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
10. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 5 Lingkungan dan Alam
Indonesiaku Subtema 4 Cuaca di Pulauku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
11. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 5 Lingkungan dan Alam
Indonesiaku Subtema 4 Cuaca di Pulauku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
12. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 6 Benda dan Materi
Subtema 4 Siklus Air, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
13. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 6 Benda dan Materi
Subtema 4 Siklus Air, Modul, Kemdikbud, Jakarta.

252
14. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 7 Bumi dan Benda di Langit
Subtema 4 Pelangi, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
15. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 7 Bumi dan Benda di Langit
Subtema 4 Pelangi, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
16. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 8 Profesi Subtema 4 Bekerja
di Laut, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
17. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 8 Profesi Subtema 4 Bekerja
di Laut, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
18. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 9 Perayaan Subtema 4
Merayakan Keberhasilan, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
19. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 9 Perayaan Subtema 4
Merayakan Keberhasilan, Modul, Kemdikbud, Jakarta.

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun terakhir):


1. Tidak ada.

253
Nama Lengkap : Marianna Magdalena Radjawane, M.Si.
E-mail : marianna.radjawane@gmail.com
Akun Facebook : Marianna Magdalena Radjawane
Alamat Kantor : -
Bidang Keahlian : Pendidikan Matematika dan IPAC

Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 Tahun Terakhir:


1. Dosen Jarak Jauh STKIP Terang Bangsa Timika (2020-sekarang)
2. Konsultan Pendidikan, Pengembang Kurikulum dan Pelatih Guru
(2013-sekarang)
3. Guru Fisika SMA Cita Buana Jakarta (2013-2015)
4. Divisi Pelatihan Guru Surya Institute (2011-2013)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:


1. S2: Program Studi Pascasarjana Fisika, Institut Teknologi Bandung (1990-1993)
2. S1: Program Studi Astronomi, Institut Teknologi Bandung (1983-1989)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):


1. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru, dan
Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 1 Diriku Subtema 3 Aktivitas
yang Menyehatkan, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
2. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru, dan
Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 1 Diriku Subtema 3 Aktivitas
yang Menyehatkan, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
3. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 2 Makhluk Hidup dan
Benda Mati di Lingkungan Kita Subtema 2 Serangga dan Hewan Kecil, Modul,
Kemdikbud, Jakarta.
4. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 2 Makhluk Hidup dan

254
Benda Mati di Lingkungan Kita Subtema 2 Serangga dan Hewan Kecil, Modul,
Kemdikbud, Jakarta.
5. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 1 Tema 3 Pancaindra Subtema 3
Kesehatan Pancaindra, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
6. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 3 Pancaindra Subtema 3
Kesehatan Pancaindra, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
7. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 3 Pancaindra Subtema 3
Kesehatan Pancaindra, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
8. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 4 Memelihara Diri dan
Lingkungan Kita Subtema 3 Merawat Hewan dan Lingkungan, Modul, Kemdikbud,
Jakarta.
9. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 4 Memelihara Diri dan
Lingkungan Kita Subtema 3 Merawat Hewan dan Lingkungan, Modul, Kemdikbud,
Jakarta.
10. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 5 Lingkungan dan Alam
Indonesiaku Subtema 3 Pulauku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
11. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 5 Lingkungan dan Alam
Indonesiaku Subtema 3 Pulauku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
12. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 6 Benda dan Materi
Subtema 3 Karakteristik Benda Cair, Modul, Kemdikbud, Jakarta.

255
13. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 6 Benda dan Materi
Subtema 3 Karakteristik Benda Cair, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
14. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 7 Bumi dan Benda di Langit
Subtema 3 Awan, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
15. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 7 Bumi dan Benda di Langit
Subtema 3 Awan, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
16. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 8 Profesi Subtema 3 Petani,
Modul, Kemdikbud, Jakarta.
17. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 8 Profesi Subtema 3 Petani,
Modul, Kemdikbud, Jakarta.
18. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 9 Perayaan Subtema 3 Hari
Istimewa Keluarga, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
19. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 9 Perayaan Subtema 3 Hari
Istimewa Keluarga, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
20. Contributor in Excel in Science Grade 4, Oxford University Press (2018)
21. Science Gasing Kelas 3-6, Penerbit Kandel (2013)

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun terakhir):


1. Tidak ada.

256
Nama Lengkap : Ummy Salmah, M.Pd.,M.Sc
E-mail : ummy.salmah@staff.qitepinmath.org
Akun Facebook : Ummy As Syifa
Alamat Kantor : L. Kaliurang KM 6, Sambisari,
Condongcatur, Depok Sleman, DIY
Bidang Keahlian : Pendidikan Matematika

Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 Tahun Terakhir:


1. Dosen Pendidikan Matematika, Fakultas Tarbiyah UIN Alauddin Makassar
(2016-2017)
2. Training Specialist, SEAMEO Regional Centre for QITEP in Mathematics,
Yogyakarta (2017-sekarang)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:


1. S2: Science and Mathematics Education, Curtin University (2015)
2. S2: Pendidikan Matematika, Universitas Sriwijaya (2012-2014)
3. S1: Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Makassar (2006-2010)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun terakhir):


1. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru, dan
Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 1 Diriku Subtema 1 Keluarga,
Modul, Kemdikbud, Jakarta.
2. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 1 Tema 2 Makhluk Hidup dan
Benda Mati di Lingkungan Kita Subtema 3 Makhluk Hidup dan Benda Mati,
Modul, Kemdikbud, Jakarta.
3. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 1 Tema 3 Pancaindra Subtema 2
Pancaindra dan Lingkungan, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
4. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 3 Pancaindra Subtema 2
Pancaindra dan Lingkungan, Modul, Kemdikbud, Jakarta.

257
5. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 1 Tema 4 Memelihara Diri dan
Lingkungan Kita Subtema 2 Merawat Lingkunganku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
6. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 4 Memelihara Diri dan
Lingkungan Kita Subtema 2 Merawat Lingkunganku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
7. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 1 Tema 5 Lingkungan dan Alam
Indonesiaku Subtema 2 Denah Lingkunganku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
8. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 5 Lingkungan dan Alam
Indonesiaku Subtema 2 Denah Lingkunganku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
9. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 1 Tema 6 Benda dan Materi
Subtema 2 Bahan Dasar, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
10. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 6 Benda dan Materi
Subtema 2 Bahan Dasar, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
11. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 1 Tema 7 Bumi dan Benda di Langit
Subtema 2 Bulan dan Bintang, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
12. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 7 Bumi dan Benda di Langit
Subtema 2 Bulan dan Bintang, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
13. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru, dan
Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 1 Tema 8 Profesi Subtema 2 Produsen,
Modul, Kemdikbud, Jakarta.

258
14. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 8 Profesi Subtema 2
Produsen, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
15. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 1 Tema 9 Perayaan Subtema 2
Hari Besar Nasional, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
16. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 9 Perayaan Subtema 2
Hari Besar Nasional, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
17. Apriana Toding, Ummy Salmah, Heribertus Rinto Wibowo (2020) Modul
Pembelajaran Jarak Jauh. Implementasi Teknology MIMO Relay System sebagai
Inovasi IoT dalam Mendukung Pembelajaran Jarak Jauh di Daerah 3T pada
Kondisi Covid di Indonesia (Proyek Ideathon Indonesia 2020).
18. Darmowijoyo dan BIMPoME 2012 (2013), Persamaan Diophantine dan
Aplikasinya. Unit Perpustakaan PPS Universitas Sriwijaya, Palembang.
19. BIMPoME 2012 (2013), Pemecahan Masalah Matematika. Excellent Publishing,
Palembang.

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun terakhir):


1. “STEM+Computational Thinking” (2021-sedang dalam proses)
2. “Teaching Mathematics during Pandemic” (Teacher Perceptions) (2020)
3. “Mathematics Teachers’ Perception and Readiness in Implementing STEM
Education” (2017)
4. “Mathematics and Science Teachers’ Perceptions and Readiness in Implementing
Curriculum 2013 in Indonesia” (2015)
5. “Desain Pembelajaran Penjumlahan Bilangan 1-20 dengan Melibatkan
Kemampuan Struktur Spasial (Spatial Structuring Ability) Siswa Kelas 1 Sekolah
Dasar”(2014)

259
Nama Lengkap : Ambarsari Kusuma Wardani, M.Pd.
E-mail : ambarsariks_uin@radenfatah.ac.id
Akun Facebook : Ambar Kusuma
Alamat Kantor : Jl. Prof. K. H. Zainal Abidin Fikri, Km 3.5,
Palembang.
Bidang Keahlian : Pendidikan Matematika

Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 Tahun Terakhir:


1. Dosen Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN
Raden Fatah Palembang (2016-sekarang)
2. Guru Matematika, SMA Negeri 17 Palembang (2014-2016)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:


1. S2: Pendidikan Matematika, Universitas Sriwijaya (2012-2014)
2. S1: Pendidikan Matematika, Universitas Sriwijaya (2007-2011)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun terakhir):


1. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru, dan
Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 1 Tema 1 Diriku Subtema 3 Aktivitas
yang Menyehatkan, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
2. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru, dan
Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 1 Diriku Subtema 4 Perasaanku,
Modul, Kemdikbud, Jakarta.
3. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru, dan
Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 1 Diriku Subtema 1 Keluarga,
Modul, Kemdikbud, Jakarta.
4. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 2 Makhluk Hidup dan
Benda Mati di Lingkungan Kita Subtema 1 Tanaman yang Tumbuh di Lingkungan
Saya, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
5. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,

260
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 3 Pancaindra Subtema 1
Kegunaan Pancaindra, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
6. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 3 Pancaindra Subtema 1
Kegunaan Pancaindra, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
7. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 4 Memelihara Diri dan
Lingkungan Kita Subtema 1 Merawat Diri Sendiri, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
8. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 4 Memelihara Diri dan
Lingkungan Kita Subtema 1 Merawat Diri Sendiri, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
9. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 5 Lingkungan dan Alam
Indonesiaku Subtema 1 Denah Rumahku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
10. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 5 Lingkungan dan Alam
Indonesiaku Subtema 1 Denah Rumahku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
11. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 6 Benda dan Materi
Subtema 1 Karakteristik Benda Padat, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
12. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 6 Benda dan Materi
Subtema 1 Karakteristik Benda Padat, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
13. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 7 Bumi dan Benda di
Langit Subtema 1 Matahari dan Bumi, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
14. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,

261
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 7 Bumi dan Benda di Langit
Subtema 1 Matahari dan Bumi, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
15. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru, dan
Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 8 Profesi Subtema 1 Pelayanan
Jasa, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
16. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru, dan
Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 8 Profesi Subtema 1 Pelayanan
Jasa, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
17. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 1 Tema 9 Perayaan Subtema 1 Hari
Raya Agama, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
18. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 9 Perayaan Subtema 1 Hari
Raya Agama, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
19. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 9 Perayaan Subtema 1 Hari
Raya Agama, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
20. Darmowijoyo dan BIMPoME 2012 (2013), Persamaan Diophantine dan
Aplikasinya. Unit Perpustakaan PPS Universitas Sriwijaya, Palembang.
21. BIMPoME 2012 (2013), Pemecahan Masalah Matematika. Excellent Publishing,
Palembang.

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun terakhir):


1. “Pengembangan Soal Pemecahan Masalah Matematika dengan Konteks Islami
untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama” (2020)
2. “Profil Soal Model PISA Pada Tugas Akhir Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Matematika UIN Raden Fatah Palembang” (2019)
3. “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Disposisi Matematis melalui
Pendekatan Matematika Realistik bernuansa Etnomatematik Suku Anak Dalam
(PMRE SAD)” (2018)
4. “Penerapan Desain Pembelajaran Tematik Integratif pada Kelas VI SD Materi
Nilai Rata-Rata” (2016)
5. “Pengembangan Soal Model PISA untuk Program Pengayaan SMP” (2014)

262
Biodata Penelaah
Nama Lengkap : Prof. Dr. Sunardi, M.Pd.
E-mail : sunardi.fkip@unej.ac.id
Akun Facebook : -
Alamat Kantor : FKIP Universitas Jember, Jalan
Kalimantan Nomor 37 Jember
Bidang Keahlian : Pendidikan Matematika

Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 Tahun Terakhir:


1. Dosen Program Studi S1 dan S2 Pendidikan Matematika FKIP Universitas
Jember
2. (1983–sekarang)
3. Dosen Penguji Disertasi S3 Program Studi Pendidikan Matematika di
Universitas Negeri Malang dan Universitas Negeri Surabaya (2016–sekarang)
4. Ketua Panitia Pelaksana Sertifikasi Guru Rayon 16 Universitas Jember (2007–
2016)
5. Ketua Tim Pengembangan Kurikulum Pendidikan Matematika FKIP
Universitas Jember (2006)
6. Guru Matematika di SMA (1981–1985)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:


1. S3: Pendidikan Matematika Universitas Negeri Surabaya tahun masuk 1999
2. S2: Pendidikan Matematika IKIP Malang tahun masuk 1992
3. S1: Pendidikan Matematika IKIP Malang tahun masuk 1977

Judul Buku yang Pernah Ditelaah/Editor (10 tahun terakhir):


1. Buku Guru dan Buku Siswa Matematika untuk Program Peminatan SMA/MA
Kelas X (2019)
2. Buku Guru dan Buku Siswa Matematika SMP/MTs Kelas VII (2018) (Editor)
3. Matematika Fisika 1 (2018)
4. Matematika Fisika 2 (2018)
5. Strategi Belajar Mengajar IPA (2016)

263
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun terakhir):
1. Penalaran Matematika, Himpunan, Relasi, dan Fungsi (2018)
2. Teori dan Soal-Soal Geometri Analitika Bidang (2014)
3. Strategi Belajar Mengajar Matematika (2012)
4. Model of Teaching and Learning (2011)

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun terakhir)


1. “Development of the Spatial Visual Oriented Geometry Test to Measure the
Creative Thinking Ability of Elementary Students” (2020)
2. “The Development of Tangram-Based Geometry Test to Measure the Creative
Thinking Ability of Junior High School Students in Solving Two-Dimentional
Figure Problems” (2020)
3. “The Geometry Anxiety of Students’ Visualization, Analysis, and Informal
Deduction Levels in Solving Geometry Problem” (2019)
4. “The Profile of Student’s Anxiety in Solving the Critical Thinking Problem on
Geometry According to Van Hiele Theory” (2019)
5. “Developing Rom (Realistic Outdoor Mathematics) Learning Model For
Elementary School Students” (2018)
6. “Characteristics of Students’ Metacognition Process At Informal Deduction
Thinking Level in Geometry Problems” (2018)
7. “Analysis of Students’ Mathematics Performance in Solving the PISA Standard
Based Test Item Using a Qualitative Content Analysis Method” (2018)
8. “Thinking Process of Visual-Spatial Intelligence of 15-Year-Old Students in
Solving PISA Standard Problems” (2018)
9. “Mathematical Communication Process of Junior High School Students Based
on Keirsey Personality Type In Solving Open Geometry Problems” (2018)
10. “The Identification of van Hiele Level Students on the Topic of Space Analytic
Geometry” (2018)
11. “Spatial Intelligence on Solving Three Dimensional Geometry Object Through
Project Based Learning” (2018)
12. “Developing Mathematics Learning Model Using Realistic Approach and
Outdoor Environment for Elementary School Students” (2018)
13. “Ethnomathematics Activities of Coffee Farmers in Sidomulyo Jember Area as
Project Student Sheet” (2018)
14. “The Uniqueness of Visual Levels in Resolving Geometry Shape and Space
Content Based on Van Hiele’s Theory” (2018)

264
15. “The Students’ Thinking Process on Mathematics Problem Solving Through
Scaffolding” (2017)
16. “The Thinking Process in Constructing the Concepts of Linear Quantitatives
Two Variable” (2017)
17. “Student’s Mathematics Creative Thinking Skill in Terms of Logical
Mathematical Intelligence” (2017)
18. “Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Realistik Terintegrasi
Pendekatan Saintifik Berbasis Lingkungan Luar Kelas pada Topik
Kesebangunan bagi Siswa SMP” (2016)
19. “Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Realistik Luar Sekolah
Berbasis Lingkungan dan Budaya Khas Jember untuk Meningkatkan
Pendidikan Karakter Unggul bagi Siswa SMK” (2014)
20. “Pengembangan Karakter Teliti, Konsisten, dan Kreatif pada Siswa SMP Melalui
Pembelajaran Geometri dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education
Berbasis Lesson Study” (2013)
21. “Pengembangan Model Pembelajaran Kreatif dan Inovatif untuk Meningkatkan
Kualitas Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ujian Nasional
Siswa SMA di wilayah Provinsi Jawa Timur 3” (2012)
22. “Penguasaan Siswa Terhadap Kompetensi Mata Pelajaran Ujian Nasional,
Gambaran Keberhasilan, Kegagalan, dan Faktor Penyebab serta Alternatif
Solusinya di Wilayah Provinsi Jawa Timur 3” (2011)

Nama Lengkap : Dr. Al Azhary Masta, M.Si.


E-mail : alazhari.masta@upi.edu
Akun Facebook : Al Azhary Masta
Alamat Kantor : FPMIPA Universitas Pendidikan
Indonesia, Jl. Dr. Setiabudi No .229,
Isola, Kec. Sukasari, Kota Bandung, Jawa
Barat 40154
Bidang Keahlian : Matematika Analisis

Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 tahun Terakhir:


1. Dosen Program Studi S1 Program Studi Matematika FPMIPA Universitas
Pendidikan Indonesia (2015–sekarang)

265
2. Dosen LB Universitas Telkom Tahun (2013–2019)
3. Pembina Tim Olimpiade SMP Provinsi Jawa Barat Tahun 2013–2019
4. Pembina ON MIPA Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2013
s.d sekarang.
5. Ketua Riset Bidang Analisis Departemen Pendidikan Matematika FPMIP UPI
Tahun 2021–sekarang.
6. Pembina Team SMP Kemendikbud pada Bulgaria International Mathematics
Competition (BIMC) Tahun 2013
7. Pembina Team SMP Kemendikbud pada AITMO (Asian Inter-cities Teenagers
Mathematics Olympiad) Tahun 2013
8. Pembina Team SMP Kemendikbud pada Korea International Mathematics
Competition (KIMC) Tahun 2014

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:


1. S3: Matematika, Institut Teknologi Bandung, tahun masuk 2013
2. S2: Matematika, Institut Teknologi Bandung, tahun masuk 2011
3. S1: Matematika, Universitas Pendidikan Indonesia, tahun masuk 2007

Judul Buku yang Pernah Ditelaah/Editor (10 tahun terakhir)


1. Buku digital pusat perbukuan untuk Program kelas IV, V, dan VI (2019)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun terakhir)


1. Math Project untuk SD/MI Kelas I: Pembelajaran Matematika Berbasis Saintifik
(2014)
2. Math Project untuk SD/MI Kelas IV: Pembelajaran Matematika Berbasis Saintifik
(2014)
3. Math Project untuk SD/MI Kelas VII: Pembelajaran Matematika Berbasis
Saintifik (2014)
4. Buku Guru dan Buku Siswa Matematika untuk Program Peminatan SMA/MA
Kelas X (2019)

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun terakhir):


1. “A Note on Inclusion Properties of Weighted Orlicz Spaces” (2020)
2. “Several Properties of Discrete Orlicz Spaces” (2020)
3. “A Note on Generalized Holder’s Inequality in p-summable Sequence Spaces”
(2020)
4. “Hö lder’s Inequality in Discrete Morrey Spaces” (2020)

266
5. “Generalized Holder’s Inequality in Orlicz Sequence Spaces” (2020)
6. “Sifat Inklusi dan Perumuman Ketaksamaan Holder pada Ruang Barisan
Orlicz” (2020)
7. “Third Version of Weak Orlicz–Morrey Spaces and Its Inclusion Properties”
(2019)
8. “Sufficient and Necessary Conditions for Generalized Hö lder’s Inequality in
p-summable Sequence Spaces” (2019)
9. “Sufficient and Necessary Conditions for Holder’s Inequality in Weighted Orlicz
Spaces” (2019)
10. “Generalized Holder’s Inequality in Orlicz Spaces” (2019)
11. “The Sufficient Condition for Inclusion Properties of Discrete Weighted
Lebesgue Spaces” (2018)
12. “Inclusion Properties of Orlicz Spaces and Weak Orlicz Spaces Generated by
Concave Function” (2018)
13. “Generalized Holder’s Inequality in Morrey Spaces” (2018)
14. “On Inclusion Properties of Two Versions of Orlicz-Morrey Spaces” (2018)
15. “Kekonvergenan dalam Ruang Lebesgue Lemah dan Ekuivalensinya dengan
Kekonvergenan dalam Ruang Lebesgue” (2018)
16. “An inclusion Property of Orlicz and Weak Orlicz Spaces” (2017)
17. “Inclusion Properties of Generalized Morrey Spaces” (2017)
18. “An Inclusion Property of Orlicz-Orlicz Spaces” (2017)
19. “Uniformly Convex and Strictly Convex Orlicz Spaces” (2015)
20. “An Inclusion Property of Orlicz Spaces” (2015)

Biodata Ilustrator
Nama Lengkap : Faris Majduddin Naufal, S.M
E-mail : farismnaufal@gmail.com
Akun Facebook : Faris Naufal
Alamat Kantor : Monoponik Studio. Jl. Otto Iskandar
Dinata No. 458, Bandung
Bidang Keahlian : Desain Grafis & Ilustrasi

267
Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 Tahun Terakhir:
1. Co Founder & Principal Designer, Monoponik Studio (2012-sekarang)
2. Marketing Staff (Internship), Mahanagari Nusantara (2012)
3. Visual Artist / Illustrator (2010-sekarang)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:


1. S1: Manajemen Bisnis, Telkom University (2009-2015)

Karya/Pameran/Eksibisi dan Tahun Pelaksanaan (10 tahun terakhir)


1. 111 Buya Hamka Exhibition, Universitas Al Azhar, Jakarta (2019)
2. All The Small Things, Qubicle, Jakarta (2017)
3. Seek A Seek Exhibition (with Monoponik), Dia.Lo.Gue, Jakarta (2016
4. Reset Collective Exhibition, N-Workshop, Yogyakarta (2016)
5. Super Robot Day, Bandung (2015)
6. Canstop, Gardu House, Jakarta (2014)
7. Rupanada (with Monoponik), Jogja Gallery, Yogyakarta (2014)
8. 10th Pictoplasma, Berlin, Jerman (2014)
9. Ace&King (Aceking Sketch Squad), Sanggar Mitra, Bandung (2014)
10. Odessa Draw, Odessa, Ukraina (2013)
11. Indonesia Kreatif (PPKI), Epicentrum Walk, Jakarta (2012)
12. Indonesia Kreatif (PPKI), JEC, Jakarta (2011)
13. Postcard Untuk Sahabat (Tugitu Unite), Gedung Kesenian Solo, Solo (2011)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun terakhir):


1. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa Kelas 3 Tema 1,3-9 Subtema 3,
Modul, Kemdikbud, Jakarta.
2. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Pendamping Bagi Guru Kelas 3 Tema 1,3-9
Subtema 3, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
3. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 1,3-
9 Subtema 3, Modul, Kemdikbud, Jakarta.

268
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun terakhir):
1. “Pengaruh Word of Mouth Marketing Melalui Media Twitter @
FLAMEONfootmate Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Tahun 2014”
(2015)

Biodata Penyunting Naskah


Nama Lengkap : Tri Hartini, S.S.
E-mail : trihartini2703@gmail.com
Akun Facebook : Tri Hartini
Alamat Kantor : -
Bidang Keahlian : Editing buku/naskah, proof read

Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 Tahun Terakhir:


Menjadi editor lepas di beberapa penerbit di Yogyakarta

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:


Fakultas Sastra/Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (1992-1998)
jurusan Sastra Indonesia spesialisasi bidang Linguistik.

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 tahun terakhir):


Salam 3 Jari Leadership ala Jokowi. 2014. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 tahun terakhir):


Tidak ada

Buku yang Pernah ditelaah, direviu, dibuat ilustrasi dan/atau dinilai (10
tahun terakhir):
Tidak ada

Informasi Lain
selama 20 tahun bekerja sebagai editor, telah menyunting banyak buku dengan berbagai
jenis tema seperti keagamaan, politik, sains, humaniora (filsafat, sosial, hukum, bahasa,
sastra, seni) dan lain-lain, baik naskah asli maupun terjemahan, di beberapa penerbit di
Yogyakarta

269
Biodata Penata Letak (Desainer)
Nama Lengkap : M. Firdaus Jubaedi
E-mail : muhafir@gmail.com
Akun Facebook : Muhammad Firdaus Tjl
Alamat Kantor : -
Bidang Keahlian : Desain Grafis

Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 Tahun Terakhir:


1. Koordinator tim pengolah naskah Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang
SD Program Pembelajaran Jarak Jauh (2020-2021)
2. Staf pada Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan (PASKA) Kemendikbud
(2019-2020)
3. Staf pada Staf Ahli Mendikbud bidang pembangunan karakter (2018-2019)
4. Audio Visual Designer di Cita Rasa Prima Indonesia Berjaya (2016-2018)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:


1. S1: Desain Komunikasi Visual, Institut Teknologi Nasional Bandung
(2011-2016)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun terakhir):


1. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa Kelas 1 Tema 1-9 Subtema 1,
Modul, Kemdikbud, Jakarta.
2. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Pendamping Bagi Guru Kelas 1 Tema 1-9
Subtema 1, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
3. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 1 Tema 1-9
Subtema 1, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
4. Direktorat Pembinaan PAUD (2019), Penduan Praktis Penguatan Pendidikan
Karakter pada Pendidikan Anak Usia Dini, Kemendikbud, jakarta

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun terakhir):


1. Tidak ada.

270

Anda mungkin juga menyukai