Matematika Bs Kls X Rev
Matematika Bs Kls X Rev
Matematika
i
SMA/SMK Kelas X
Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Dilindungi Undang-Undang.
Disclaimer: Buku ini disiapkan oleh Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan buku
pendidikan yang bermutu, murah, dan merata sesuai dengan amanat dalam UU No. 3 Tahun
2017. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Buku ini merupakan dokumen hidup yang
senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan
dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis
atau melalui alamat surel buku@kemdikbud.go.id diharapkan dapat meningkatkan kualitas
buku ini.
Penulis
Dicky Susanto, Theja Kurniawan, Savitri K. Sihombing, Eunice Salim, Marianna Magdalena
Radjawane, Ummy Salmah, Ambarsari Kusuma Wardani
Penelaah
Sunardi dan Azhary Masta
Penyelia
Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Ilustrator
Faris M. Naufal
Penyunting
Tri Hartini
Penerbit
Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Kebudayaan
Jalan Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta Pusat
Isi buku ini menggunakan huruf Minion Pro 11/15 pt, Robert Slimbach
xviii, 270 hlm.: 17,6 x 25 cm.
Kata Pengantar
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan
Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mempunyai
tugas penyiapan kebijakan teknis, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan pengembangan kurikulum serta pengembangan, pembinaan, dan
pengawasan sistem perbukuan. Pada tahun 2020, Pusat Kurikulum dan Perbukuan
mengembangkan kurikulum beserta buku teks pelajaran (buku teks utama) yang
mengusung semangat merdeka belajar. Adapun kebijakan pengembangan kurikulum
ini tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 958/P/2020 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.
Kurikulum ini memberikan keleluasan bagi satuan pendidikan dan guru untuk
mengembangkan potensinya serta keleluasan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan
kemampuan dan perkembangannya. Untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum
tersebut, diperlukan penyediaan buku teks pelajaran yang sesuai dengan kurikulum
tersebut. Buku teks pelajaran ini merupakan salah satu bahan pembelajaran bagi
siswa dan guru.
Pada tahun 2021, kurikulum ini akan diimplementasikan secara terbatas di
Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan. Hal ini sesuai dengan Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1177 Tahun 2020 tentang Program
Sekolah Penggerak. Tentunya umpan balik dari guru dan siswa, orang tua, dan
masyarakat di Sekolah Penggerak sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
kurikulum dan buku teks pelajaran ini.
Selanjutnya, Pusat Kurikulum dan Perbukuan mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan buku ini mulai dari penulis,
penelaah, reviewer, supervisor, editor, ilustrator, desainer, dan pihak terkait lainnya
yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga buku ini dapat bermanfaat untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.
iii
Prakata
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
dalam menyelesaikan penulisan buku siswa ini. Buku ini disusun untuk memenuhi
Capaian Pembelajaran Fase E untuk SMA/MA Kelas X sesuai dengan Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 958/P/2020 tentang
Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah.
Matematika sering kali dianggap pelajaran yang abstrak, sulit, dan kurang relevan
dalam kehidupan. Padahal pada hakikatnya, banyak konsep dan prinsip matematika
justru muncul di alam dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Harapan kami,
buku ini dapat mengubah mispersepsi mengenai matematika dengan menggunakan
pendekatan yang lebih kontekstual melalui permasalahan kehidupan nyata dan
melibatkan siswa secara aktif dalam bereksplorasi dengan pertanyaan penuntun.
Sebagian besar pembelajaran matematika dalam buku ini diupayakan menarik
perhatian dan minat siswa sehingga “tidak merasa sedang belajar matematika”. Siswa
akan diajak untuk berpikir kritis dan kreatif untuk mengembangkan keterampilan
berpikir aras tinggi (HOTS). Selain itu, di banyak kesempatan siswa akan berdiskusi,
berkomunikasi, bekerja sama, dan menggunakan teknologi dalam menyelesaikan
permasalahan sehingga mengasah kemampuan sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila
dan keterampilan abad ke-21.
Kami menghaturkan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu mewujudkan buku ini, khususnya para penelaah, yaitu Prof. Dr. Sunardi,
M.Pd. (Universitas Negeri Jember) dan Dr. Al Azhary Masta, M.Si. (Universitas
Pendidikan Indonesia) untuk bimbingan dan masukan yang berharga dari awal
sampai akhir proses penulisan.
Akhir kata, kami berharap buku ini bermanfaat bagi pembelajaran matematika
SMA/MA Kelas X, dan semakin banyak siswa yang mulai menyenangi matematika
dan merasakan manfaat belajar matematika.
Selamat bermatematika!
iv
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................. iii
Parakata........................................................................................................................ iv
Daftar Isi....................................................................................................................... v
Daftar Gambar............................................................................................................. viii
Daftar Tabel ................................................................................................................. xii
Petunjuk Penggunaan Buku....................................................................................... xiii
v
2. Vektor Negatif atau Vektor Lawan................................................ 67
3. Vektor Ekuivalen (Vektor yang Sama)......................................... 68
B. Vektor dan Sistem Koordinat..................................................... 72
1. Vektor Berdimensi Dua pada Sistem Koordinat......................... 74
2. Komponen-Komponen Vektor...................................................... 75
3. Vektor-Vektor Ekuivalen pada Sistem Koordinat Kartesius...... 75
4. Vektor Berdimensi Tiga pada Sistem Koordinat Kartesius....... 76
5. Vektor Kolom dan Vektor Baris.................................................... 77
6. Vektor Satuan dari Suatu Vektor................................................... 78
7. Vektor Posisi.................................................................................... 78
8. Vektor Berkebalikan....................................................................... 79
C. Operasi Vektor.............................................................................. 82
1. Penjumlahan Vektor....................................................................... 82
a. Penjumlahan Dua Vektor dengan Metode Segitiga ............. 84
b. Penjumlahan Dua Vektor dengan Metode Jajar Genjang.... 84
c. Penjumlahan dengan Metode Poligon.................................... 85
d. Penjumlahan Vektor secara Komponen................................. 86
2. Pengurangan Vektor....................................................................... 87
3. Perkalian Skalar dengan Vektor.................................................... 89
Bab 4. Trigonometri
A. Perbandingan Trigonometri........................................................ 98
1. Penamaan Sisi Segitiga Siku-siku.................................................. 100
2. Satu Jenis Perbandingan Trigonometri: tan θ............................. 102
3. Kegunaan Perbandingan Trigonometri tan θ.............................. 103
B. Pemanfaatan Perbandingan Trigonometri.............................. 110
1. Perbandingan Trigonometri di Piramida..................................... 112
2. Tiga Serangkai Perbandingan Trigonometri............................... 115
3. Sudut Istimewa Perbandingan Trigonometri.............................. 116
vi
Bab 6. Fungsi Kuadrat
A. Karakteristik Fungsi Kuadrat..................................................... 147
B. Mengonstruksi Fungsi Kuadrat................................................. 161
C. Menyelesaikan Masalah dengan Fungsi Kuadrat.................. 166
Bab 7. Statistika
A. Histogram....................................................................................... 176
B. Frekuensi Relatif........................................................................... 181
C. Ukuran Pemusatan....................................................................... 186
1. Modus dan Median......................................................................... 186
2. Mean (Rerata atau Rata-rata)........................................................ 189
3. Penggunaan Ukuran Pemusatan................................................... 190
a. Mean/Rata-rata Data Kelompok............................................. 191
b. Median dan Kelas Modus Data Kelompok............................ 194
D. Ukuran Penempatan (Measure of Location)........................... 195
1. Kuartil Data Tunggal...................................................................... 195
2. Kuartil Data Kelompok.................................................................. 198
3. Persentil Data Kelompok............................................................... 199
E. Ukuran Penyebaran...................................................................... 205
1. Jangkauan Inter Kuartil.................................................................. 205
2. Varian dan Simpangan Baku Data Tunggal................................. 207
3. Varian dan Simpangan Baku Data Kelompok............................. 209
Bab 8. Peluang
A. Distribusi Peluang......................................................................... 217
B. Aturan Penjumlahan..................................................................... 225
1. Dua Kejadian A dan B Saling Lepas............................................. 227
2. Dua Kejadian A dan B Tidak Saling Lepas.................................. 228
Indeks............................................................................................................................ 237
Glosarium..................................................................................................................... 239
Daftar Pustaka.............................................................................................................. 242
Sumber Gambar........................................................................................................... 244
Biodata Pelaku Perbukuan......................................................................................... 247
vii
Daftar Gambar
Gambar 1.1 Grafik Eksponensial Penyebaran Covid-19................................... 2
Gambar 1.2 Pembelahan Bakteri.......................................................................... 2
Gambar 1.3 Grafik Fungsi f(x) = 3x.................................................................. 11
Gambar 1.4 Grafik Fungsi f(x) = 30.(2x ) ......................................................... 13
Gambar 1.5 Grafik Fungsi Peluruhan Eksponen................................................ 16
Gambar 1.6 Grafik Hubungan Sedekah dan Rezeki........................................... 19
Gambar 2.1 Meja Segi Empat dengan Empat Kursi........................................... 35
Gambar 2.2 Dua Meja Segi Empat Disatukan..................................................... 36
Gambar 2.3 Gedung Pertunjukan Seni................................................................ 37
Gambar 2.4 Kertas Dilipat Satu Kali..................................................................... 41
Gambar 2.5 Pembelahan pada Bakteri................................................................. 42
Gambar 2.6 Siswa SMA Saling Berjabat Tangan................................................. 46
Gambar 2.7 Carl Friedrich Gauss......................................................................... 47
Gambar 2.8 Lintasan Bola...................................................................................... 54
Gambar 3.1 Petunjuk Lokasi dengan Arah.......................................................... 62
Gambar 3.2 Petunjuk Lokasi dengan Arah dan Jarak........................................ 62
Gambar 3.3 Sistem Koordinat Kartesius.............................................................. 63
Gambar 3.4 Prediksi Kecepatan Lempeng Bumi................................................ 64
Gambar 3.5 Cara Mengukur Sudut...................................................................... 65
Gambar 3.6 Vektor dan Notasi.............................................................................. 66
Gambar 3.7 Besar dan Arah Vektor...................................................................... 67
Gambar 3.8 Vektor Negatif dan Vektor Lawan................................................... 67
Gambar 3.9 Vektor-Vektor Ekuivalen.................................................................. 69
Gambar 3.10 Posisi Pesawat Terbang dalam Sistem Koordinat Kartesius......... 72
Gambar 3.11 Menentukan Rute dengan Aplikasi................................................. 74
Gambar 3.12 Vektor Berdimensi Dua ................................................................... 74
Gambar 3.13 Panjang Vektor Berdimensi Dua ................................................... 75
Gambar 3.14 Vektor AB dan Komponen-Komponennya................................... 75
Gambar 3.15 Dua Vektor Kecepatan Ekuivalen.................................................... 75
Gambar 3.16 Dua Vektor Ekuivalen pada Sistem Koordinat.............................. 76
Gambar 3.17 Sistem Koordinat dengan Jari-Jari .................................................. 76
Gambar 3.18 Vektor Berdimensi Tiga OP = xi+yj+zk..................................... 76
Gambar 3.19 Panjang Vektor Berdimensi Tiga .................................................... 77
Gambar 3.20 Vektor PQ........................................................................................... 78
viii
Gambar 3.21 Vektor Posisi OA dan OB................................................................. 78
Gambar 3.22 Peta Banjarmasin............................................................................... 82
Gambar 3.23 Perahu Menyeberangi Sungai.......................................................... 83
Gambar 3.24 Penjumlahan Vektor dengan Metode Segitiga .............................. 84
Gambar 3.25 Sifat Komutatif dari Penjumlahan Vektor ..................................... 84
Gambar 3.26 Penjumlahan Dua Vektor dengan Metode Jajar Genjang............ 84
Gambar 3.27 Contoh Penjumlahan Dua Vektor dengan Metode
Jajar Genjang...................................................................................... 85
Gambar 3.28 Penjumlahan Vektor dengan Metode Poligon............................... 86
Gambar 3.29 Sifat Asosiatif Penjumlahan Vektor................................................. 86
Gambar 3.30 Penjumlahan Secara Komponen ................................................... 87
Gambar 3.31 Game Angry Bird............................................................................. 87
Gambar 3.32 Pengurangan Vektor dalam Game................................................. 88
Gambar 3.33 Pengurangan Dua Vektor................................................................. 88
Gambar 3.34 Pengurangan Dua Vektor secara Komponen................................. 89
Gambar 3.35 Peta Pulau Bali................................................................................... 90
Gambar 3.36 Palimanan-Pejagan ........................................................................... 90
Gambar 3.37 Perkalian Skalar dengan Vektor....................................................... 91
Gambar 4.1 Theodolit............................................................................................. 96
Gambar 4.2 Menggunakan Theodolit.................................................................. 96
Gambar 4.3 Teorema Pythagoras.......................................................................... 97
Gambar 4.4 Pohon dan Penggaris......................................................................... 97
Gambar 4.5 Segitiga Sebangun 1........................................................................... 98
Gambar 4.6 Segitiga Sebangun 2........................................................................... 98
Gambar 4.7 Bayangan Tiga Orang........................................................................ 99
Gambar 4.8 Sisi Depan........................................................................................... 101
Gambar 4.9 Sisi Samping....................................................................................... 101
Gambar 4.10 Sisi Miring.......................................................................................... 101
Gambar 4.11 Contoh Bayangan.............................................................................. 101
Gambar 4.12 Segitiga dengan Sisi XYZ.................................................................. 101
Gambar 4.13 Tangen di Segitiga.............................................................................. 102
Gambar 4.14 Segitiga-Segitiga Sebangun dari Bayangan Tiga Orang............... 103
Gambar 4.15 Sudut Elevasi dan Sudut Depresi..................................................... 109
Gambar 4.16 Clinometer Sederhana...................................................................... 110
Gambar 4.17 Piramida di Mesir.............................................................................. 110
Gambar 4.18 Tinggi dan Jari-jari Piramida........................................................... 111
Gambar 4.19 Membuat Replika Piramida............................................................. 112
ix
Gambar 4.20 Membuat Lorong Bawah Tanah...................................................... 112
Gambar 4.21 Permasalahan Layang-layang........................................................... 113
Gambar 4.22 Sinus 30 Derajat................................................................................ 116
Gambar 4.23 Cosinus 43 Derajat............................................................................ 116
Gambar 4.24 Tangen 55 Derajat.............................................................................. 116
Gambar 4.25 Jam Gadang........................................................................................ 122
Gambar 4.26 Jembatan Youtefa............................................................................... 122
Gambar 5.1 Grafik Sistem Persamaan Linear Permasalahan Harga
Pensil dan Buku................................................................................. 126
Gambar 5.2 Bola Basket......................................................................................... 127
Gambar 5.3 Grafik Sistem Persamaan Linear dengan Tiga Variabel............... 131
Gambar 5.4 Timbangan Dua Lengan................................................................... 135
Gambar 5.5 Lomba Balap Karung........................................................................ 137
Gambar 6.1 Lintasan Bola Basket......................................................................... 144
Gambar 6.2 Grafik Fungsi Kuadrat....................................................................... 145
Gambar 6.3 Lintasan Mobil................................................................................... 147
Gambar 6.4 Lintasan Bola...................................................................................... 149
Gambar 6.5 Plot titik pada grafik fungsi f(x) = x 2 ......................................... 149
Gambar 6.6 Grafik fungsi f(x) = x 2 ................................................................. 149
Gambar 6.7 Dua Jenis Grafik Fungsi Kuadrat dengan Tanda a Berbeda........ 151
Gambar 6.8 Fungsi Kuadrat dengan c Berbeda ............................................... 152
Gambar 6.9 Lintasan Air Selang........................................................................... 155
Gambar 6.10 Struktur Jembatan............................................................................. 156
Gambar 6.11 Struktur Jembatan............................................................................. 156
Gambar 6.12 Karakteristik Fungsi Kuadrat........................................................... 157
Gambar 6.13 Titik Potong dengan Sumbu x......................................................... 158
Gambar 6.14 Busur Panah sebagai Fungsi Kuadrat.............................................. 161
Gambar 6.15 Grafik fungsi kuadrat yang melalui
K (-1,0), L(0,-3), dan M(1,-4).......................................................... 162
Gambar 7.1 Histogram Penggunaan HP oleh Siswa SMA................................ 176
Gambar 7.2 Diagram Batang Merek HP yang Digunakan Siswa SMA........... 176
Gambar 7.3 Tampilan Data yang Sama Menggunakan Dua Histogram
yang Berbeda...................................................................................... 177
Gambar 7.4 Diagram Batang Waktu yang Ditempuh Peserta Lintas
Alam Olimpiade 1998....................................................................... 178
Gambar 7.5 Histogram Hasil Nilai Ulangan Matematika................................. 181
x
Gambar 7.6 Perbandingan Diagram Lingkaran Siswa Laki-Laki
dan Perempuan.................................................................................. 184
Gambar 7.7 Diagram Batang Ganda Waktu Akhir Pekan Siswa...................... 184
Gambar 7.8 Diagram Batang Buatan Dani.......................................................... 185
Gambar 7.9 Line Plot Ukuran Sepatu................................................................... 188
Gambar 7.10 Letak Kuartil dan Persentil dalam Kelompok Data...................... 196
Gambar 7.11 Letak Q1 dan Q2 dalam Kelompok Data n = 20.......................... 196
Gambar 7.12 Letak Kuartil dalam Kelompok Data n = 20................................. 197
Gambar 8.1 Berbagai Permainan Papan (Board Game).................................... 217
Gambar 8.2 Gambar Uang Logam dengan Dua Sisinya.................................... 223
Gambar 8.3 Perbincangan Siswa Mengenai Peluang.......................................... 224
Gambar 8.4 Diagram Venn untuk Dua Kejadian............................................... 227
Gambar 8.5 Dadu Berbentuk Limas Segitiga...................................................... 230
Gambar 8.6 Jaring-Jaring Berbagai Dadu............................................................ 232
Gambar 8.7 Gambar Dadu Berbentuk Oktahedral............................................ 234
xi
Daftar Tabel
Tabel 1.1 Bentuk Eksponen................................................................................... 6
Tabel 1.2 Penularan Virus di Beberapa Fase....................................................... 10
Tabel 1.3 Pertumbuhan Koloni Bakteri................................................................ 22
Tabel 1.4 Contoh Bentuk Eksponen dan Bentuk Logaritma............................ 24
Tabel 2.1 Banyak Meja dan Kursi.......................................................................... 36
Tabel 2.2 Jumlah Lipatan Kertas dan Bagian Sama Besar yang Terbentuk..... 41
Tabel 2.3 Banyak Jabat Tangan yang Terjadi di Kelas........................................ 47
Tabel 2.4 Jumlah Pasien Terinfeksi Covid-19 dalam Waktu 5 Bulan............... 51
Tabel 2.5 Proses Menemukan Kembali Rumus Jumlah Deret Geometri........ 51
Tabel 3.1 Besar dan Arah Kecepatan Lempeng Bumi........................................ 66
Tabel 5.1 Contoh Sistem Persamaan Linear dengan Banyaknya
Solusi yang Berbeda-beda..................................................................... 130
Tabel 6.1 Nilai x dan y untuk fungsi f(x) = x 2................................................. 149
Tabel 6.2 Penghematan Bahan Bakar Terhadap Kelajuan Mobil...................... 166
Tabel 7.1 Frekuensi Banyaknya Pasien Baru Covid-19...................................... 174
Tabel 7.2 Tabel Distribusi Frekuensi Catatan Waktu Atlet................................ 180
Tabel 7.3 Waktu yang Dihabiskan Siswa di Akhir Pekan.................................. 183
Tabel 7.4 Data Penjualan Sepatu di Toko A......................................................... 187
Tabel 7.5 Distribusi Frekuensi Data Kelompok Penjualan Sepatu
di Toko A................................................................................................. 185
Tabel 7.6 Tabel Frekuensi Data Tunggal Penjualan Sepatu di Toko A............. 192
Tabel 7.7 Tabel Frekuensi Data Kelompok Diameter Pohon Borneo
di Daerah A............................................................................................. 193
Tabel 7.8 Perbandingan Mean, Range dan Jangkauan Interkuartil
Antara Kelompok Pertama dan Kedua................................................ 206
Tabel 7.9 Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompok Durasi Baterai HP....... 209
Tabel 8.1 Ruang Sampel untuk Kejadian Melempar Dadu Merah
dan Dadu Putih...................................................................................... 218
Tabel 8.2 Distribusi Peluang untuk Jumlah Dua Dadu...................................... 222
Tabel 8.3 Distribusi Peluang untuk Jumlah Gambar pada Uang Logam......... 223
Tabel 8.4 Jumlah Siswa Sesuai dengan Moda Transportasi yang
Digunakan ke Sekolah pada Hari Ini................................................... 225
Tabel 8.5 Jumlah Siswa sesuai dengan Moda Transportasi yang
Dapat Digunakan ke Sekolah............................................................... 226
xii
Petunjuk Penggunaan Buku
Pembuka Bab
Kalian menemukan pembuka bab sebagai bagian paling awal dari bab yang
memberikan gambaran besar mengenai topik yang akan dipelajari. Ada rasionalisasi
dalam bab sehingga timbul minat dan motivasi kalian untuk mempelajari ide utama
atau ide besar yang menghubungkan konsep-konsep.
Pertanyaan Pemantik
Kalian menemukan bagian ini pada awal bab karena merupakan pertanyaan yang
menuntun pemahaman materi dan pengembangannya sepanjang pembelajaran bab
tersebut. Kalian akan menemukan kedalaman dan keluasan dari materi pelajaran
tersebut melalui pertanyaan tersebut.
Kata Kunci
Kata atau konsep yang merupakan kunci untuk dihubungkan dengan kata atau
konsep lain. Pemahaman terhadap kata kunci menolong kalian untuk mengaitkan
konsep yang satu dengan konsep lainnya.
xiii
Peta Konsep
Peta konsep yang terdapat pada awal bab merupakan diagram yang menunjukkan
hubungan antarkonsep yang terdapat dalam setiap bab. Kalian perlu mencermati peta
konsep ini untuk mendapatkan gambaran yang luas tentang isi bab tersebut.
Pengalaman Belajar
Terdapat pada awal bab yang menjadi arahan tercapainya kompetensi setelah
mempelajari bab tersebut. Pengalaman belajar menolong kalian untuk memonitor
perkembangan belajar kalian dalam bab tersebut yang akan dihubungkan dengan
refleksi pada akhir pembahasan.
Ayo Bereksplorasi
Ayo Bereksplorasi
Kalian melakukan kegiatan ini untuk menyelidiki konsep matematika yang berkaitan
dengan pembahasan materi. Eksplorasi selalu dilakukan sebelum kalian mendalami
konsep matematika beserta aplikasinya.
xiv
Ayo Berpikir Kritis
Kalian berpikir kritis jika kalian dapat menganalisis informasi untuk mengambil
kesimpulan atau menilai suatu hal dengan tepat. Keterampilan ini perlu kalian latih
terus-menerus karena merupakan salah satu dari keterampilan abad ke-21.
Kalian berpikir kreatif jika kalian dapat membuat ide atau alternatif solusi yang baru
yang berbeda dari hal umum.
Ayo Mencoba
Ayo Mencoba
Kalian diharapkan dapat mengerjakan soal atau kegiatan sejenis setelah diberikan
penjelasan penyelesaian satu atau lebih dari satu soal.
Penguatan Karakter
Penguatan Karakter
Ayo Berdiskusi
Ayo Berdiskusi
xv
Hint
i Hint
Petunjuk untuk kalian gunakan dalam pemecahan masalah. Baca dan gunakan bagian
ini jika kalian mengalami kendala saat mencari solusi dari sebuah masalah.
Tahukah Kalian?
? Tahukah Kalian?
Kalian mendapatkan informasi tambahan yang berkaitan dengan materi yang sedang
kalian pelajari yang merupakan aplikasi matematika dalam suatu fenomena atau
peristiwa.
Ayo Berefleksi
Ayo Berefleksi
Merenungkan dan melihat kembali secara evaluatif dan mendalam apa yang sudah
dipelajari, membandingkannya, dan menarik pelajaran atau kesimpulan sederhana.
Apa yang telah kalian pelajari di SMP berhubungan dengan apa yang akan kalian
pelajari di kelas 10. Kalian akan lebih mudah memahami materi pelajaran kelas 10
dengan pengetahuan yang telah dipelajari di SMP.
Bekerja sama merupakan salah satu bentuk dari bergotong royong. Kalian bekerja
sama untuk menyelesaikan masalah atau menjawab pertanyaan matematika sehingga
xvi
pemahaman kalian terhadap materi pelajaran lebih baik lagi. Selain itu, bekerja sama
memerlukan saling memahami dan menghargai satu sama lain.
Contoh Soal
Bagian ini diberikan untuk membantu pemahaman kalian atas konsep yang dipelajari.
Perhatikan contoh soal dan kaitkan dengan penjelasan sebelumnya agar kalian
merasakan manfaat bagian tersebut.
Latihan
Kalian mengerjakan soal-soal dengan tiga jenis tingkat kesulitan, yaitu dasar,
menengah, dan tinggi. Pertanyaan pada tingkat dasar berupa jawaban pendek
yang menguji pemahaman konsep dan keterampilan dasar. Tingkat menengah
berupa permasalahan yang lebih terstruktur, sedangkan tingkat tinggi merupakan
permasalahan aplikasi dan keterampilan aras tinggi (HOTS).
xvii
Uji Kompetensi
Terdapat pada akhir bab, merupakan sarana bagi kalian untuk mengukur pencapaian
kalian dalam topik bab. Kalian dapat mengerjakan sejumlah soal yang bervariasi
dari yang sederhana hingga yang kompleks. Selain itu, soal dapat berupa hitungan
ataupun pemahaman konsep.
Materi Pengayaan/Proyek
Kegiatan yang dapat digunakan untuk memperluas atau memperdalam wawasan dan
pemahaman atas konsep matematika yang sedang dipelajari. Materi pengayaan dapat
bersifat sebagai pendalaman materi, penerapan dalam bidang teknologi/informatika,
atau kegiatan eksplorasi/proyek.
Refleksi
Pada akhir bab atau subbab, kalian akan diajak memikirkan kembali apa yang sudah
dipelajari dan seberapa dalam/tepat pemahamanmu atas pembelajaran pada bagian
tersebut.
xviii
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia, 2021
Matematika untuk SMA/SMK Kelas X
Bab
Penulis: Dicky Susanto, dkk
ISBN: 978-602-244-526-5
1
Eksponen dan
Logaritma
Pengalaman Belajar
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan
dapat:
1. Mengidentifikasi sifat-sifat eksponen.
2. Mengidentifikasi bentuk akar.
3. Mengidentifikasi fungsi eksponen.
4. Menyelesaikan permasalahan sehari-hari
yang berkaitan dengan fungsi eksponen.
5. Mengidentifikasi sifat-sifat logaritma.
6. Menyelesaikan permasalahan sehari-hari
yang berkaitan dengan logaritma.
1
y
2.000.000
1.800.000
1.600.000
1.400.000
1.200.000
1.000.000
800.000
600.000
400.000
200.000
x
Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des
Pada tahun 2020, dunia dihadapkan dengan wabah virus Covid-19 yang menyebar
di hampir seluruh negara di dunia. Di Indonesia, kasus penularan Covid-19
masih cukup tinggi dan belum menunjukkan penurunan yang signifikan, bahkan
cenderung naik. Pada awal penularannya, grafik perkembangan penularan Covid-19
digambarkan sebagai bentuk eksponensial. Bentuk eksponensial menggambarkan
situasi peningkatan suatu kuantitas secara pesat pada kurun waktu tertentu. Mengapa
demikian? Bagaimanakah bentuk eksponensial itu?
Selain itu, untuk mengamati pertumbuhan bakteri atau virus, para peneliti
biasanya mengamati berapa banyak bakteri yang akan tumbuh setiap jamnya. Para
peneliti mampu memprediksi berapa banyak bakteri yang akan tumbuh pada jam-
jam tertentu dengan perhitungan matematika atau sebaliknya menentukan waktu
yang dibutuhkan sehingga jumlah bakteri tertentu dapat tumbuh.
Peta Konsep
A. Eksponen
Ayo Mengingat Kembali
Perkalian berulang adalah perkalian yang dilakukan secara berulang dengan faktor
yang sama.
Perhatikan contoh berikut ini.
Ayo Bereksplorasi
Jika terdapat 250 orang di wilayah tersebut, berapa fase penularan yang
terjadi sehingga 250 orang akan tertular virus tersebut?
m = 2×2×2×2×2×…×2 = 2n
Jadi, banyaknya orang yang tertular pada setiap fase adalah perkalian bilangan 2
sebanyak “fase ke-“ kali.
Jika kalian mencari banyak orang yang tertular pada fase ke-5, maka banyak
orang yang tertular sama dengan 25 = 32 orang.
Jika banyak orang yang tertular pada fase ke-n dinyatakan dengan m, maka
berdasarkan eksplorasi di atas m dapat dinyatakan dalam n sebagai m(n) yaitu:
m(n) = 2n
Bentuk 21 , 22 , 23 , 24 dan 2n ini merupakan bentuk bilangan pangkat. Bilangan
berpangkat akan memudahkan kalian untuk menyederhanakan bentuk perkalian
berulang. Bilangan berpangkat atau disebut juga eksponen didefinisikan sebagai
berikut.
Jika a adalah bilangan real dan n adalah bilangan bulat positif, maka an
menyatakan hasil kali bilangan a sebanyak n faktor dan ditulis dengan
an =
an
pangkat
bilangan pokok
2. Sifat-sifat Eksponen
Eksplorasi 1.2 Sifat-sifat Eksponen
Ayo Bereksplorasi
1) 2²•2³ 4) 7)
2) 2 •2²
5
5) 8)
3) 2³•2
7
6) 9)
Berdasarkan pengamatan di atas, apa yang dapat kalian simpulkan dari sifat-sifat
eksponen tersebut?
n,q ≠ 0
Alternatif Penyelesaian:
Contoh 2
Sederhanakan bentuk eksponen
Alternatif Penyelesaian:
Latihan 1.1
1. Buktikan sifat eksponen nomor 6 dan 7.
2. Tentukan nilai p sedemikian sehingga persamaan berikut ini tepat
a. b. c.
3. Sederhanakanlah
a.
c. , n ≠ 0, r ≠ 0
3. Fungsi Eksponen
Eksplorasi 1.3 Sifat-sifat Eksponen
Ayo Bereksplorasi
Seseorang membawa virus dan menulari 3 orang lainnya. Pada fase selanjutnya,
setiap orang menulari 3 orang lainnya lagi.
1. Berapakah orang yang akan tertular pada setiap fase selanjutnya?
2. Berapa orang yang akan tertular virus tersebut pada fase ke-20?
3. Manakah dari grafik fungsi berikut ini yang merepresentasikan peningkatan
jumlah orang yang tertular virus tersebut jika proses penularan terjadi terus-
menerus? Mengapa demikian?
II
III
Fase 1 2 3 4 5 6 7
Banyak orang 1 2 3 4 5
yang tertular 3=3 9=3 27=3 81=3 243=3 729=36 2187=37
Beberapa contoh fungsi eksponen lainnya adalah sebagai berikut. Contoh fungsi
eksponen:
1. 2. 3.
Jika kalian perhatikan, perubahan nilai pada fungsi eksponen sangatlah signifikan.
Pada Eksplorasi 1.3 dapat kalian amati bahwa pada fase-fase selanjutnya, semakin
banyak orang yang tertular virus tersebut.
a. Pertumbuhan Eksponen
Kurva di atas adalah salah satu kurva yang menunjukkan pertumbuhan eksponen,
di mana tingkat pertumbuhan berbanding lurus dengan besarnya nilai kuantitasnya.
Contoh yang lainnya adalah pertumbuhan bakteri di mana pada fase-fase selanjutnya
bakteri tentu akan semakin banyak jumlahnya.
Fungsi pertumbuhan eksponen dituliskan dengan:
f(x) = ax dengan a > 1
Alternatif Penyelesaian:
1. Pada awal pengamatan, bakteri yang diamati berjumlah 30 sehingga untuk 30
menit berikutnya dapat digambarkan pertumbuhan bakterinya sebagai berikut
Misalkan x adalah fase pertumbuhan bakteri setiap 30 menit, maka
f(x) = 30.(2x )
2. Grafik fungsi eksponen pertumbuhan bakteri f(x) = 30.(2x ) dapat
digambarkan sebagai berikut.
i Hint
3. Jam ke-5 terjadi pada fase ke-10 (ingat kembali pembelahan terjadi setiap 30
menit), sehingga:
Jadi banyak bakteri yang tumbuh pada jam ke-5 atau fase ke-10 adalah 30.720
bakteri.
Jika banyak bakteri pada awal pengamatan adalah 50, 100, dan 200,
bagaimana kalian memodelkan pertumbuhan bakteri tersebut?
Contoh 4
Seorang peneliti mengamati pertumbuhan bakteri selama beberapa jam. Setelah
diamati, bakteri tersebut membelah menjadi n bakteri setiap jam. Setelah diamati,
jumlah bakteri pada 2 jam pertama adalah 8.000 bakteri. Dua jam kemudian jumlah
bakteri sudah mencapai 32.000 bakteri. Berapakah jumlah bakteri setelah 10 jam?
Alternatif Penyelesaian:
Misalkan x0 adalah banyaknya bakteri pada waktu t = 0.
Jika a adalah banyaknya bakteri setelah pembelahan setiap jam, maka
Untuk t = 0, banyak bakteri = x0 ;
Untuk t = 1, banyak bakteri = a1 .x0 ;
Untuk t = 2, banyak bakteri = a2 .x0;
Untuk t = 3, banyak bakteri = a3 .x0;
Untuk t = 4, banyak bakteri = a4 .x0;
dan seterusnya.
Kalian harus mencari nilai a terlebih dahulu untuk mengetahui banyak bakteri
yang dihasilkan ketika sebuah bakteri membelah dalam 1 jam. Jika banyak bakteri
pada 2 jam pertama adalah x2 dan banyak bakteri pada 2 jam berikutnya (4 jam
kemudian) adalah x4, maka:
Latihan 1.2
Jawablah pertanyaan berikut ini.
1. Bakteri E.coli menyebabkan penyakit diare pada manusia. Seorang peneliti
mengamati pertumbuhan 50 bakteri ini pada sepotong makanan dan
menemukan bahwa bakteri ini membelah menjadi 2 setiap seperempat jam.
a. Gambarkan tabel dan grafik yang menunjukkan pertumbuhan bakteri ini
dari fase 0 sampai fase 5.
b. Modelkan fungsi yang menggambarkan pertumbuhan bakteri E.coli setiap
seperempat jam.
c. Prediksi berapa banyaknya bakteri setelah 3 dan 4 jam pertama.
2. Pada tahun 2015 kasus positif HIV-AIDS berjumlah sekitar 36 juta jiwa. Jumlah
ini meningkat rata-rata 2% setiap tahun dari tahun 2010 hingga 2015. Jika
peningkatan kasus positif HIV di tahun-tahun berikutnya diprediksi bertambah
secara eksponen pada peningkatan 2% setiap tahun, berapa banyak kasus yang
terjadi pada tahun 2020?
Sumber: https://pusdatin.kemkes.go.id/ (dengan berbagai penyesuaian)
b. Peluruhan Eksponen
Fungsi eksponen tidak hanya menggambarkan pertumbuhan yang signifikan dari
waktu ke waktu. Fungsi eksponen juga menggambarkan penurunan secara konsisten
pada periode waktu tertentu. Ini disebut peluruhan eksponen. Perhatikan grafik fungsi
peluruhan eksponen di bawah ini. Apa perbedaannya dengan grafik pertumbuhan
eksponen? Diskusikan dengan teman kalian.
y
10
x
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Alternatif Penyelesaian:
1. Dosis awal = 50 mikrogram
Misalkan dosis pada x waktu dilambangkan dengan f(x), maka
f (0) = 50
Jadi, dosis pada 1 jam pertama tersisa 25 mikrogram, pada 2 jam pertama tersisa
12,5 mikrogram, dan setelah 3 jam tersisa 6,25 mikrogram.
2. Berdasarkan bagian a, fungsi eksponen yang dapat menyatakan peluruhan dosis
obat tersebut dari dalam tubuh pasien pada jam tertentu adalah
dengan x adalah waktu yang dibutuhkan obat tersebut untuk meluruh sebanyak
setengah dosis dari dosis sebelumnya.
Ayo Berdiskusi
Prediksilah, berapa jam yang dibutuhkan sehingga dosis obat tersebut masih
ada di dalam tubuh pasien kurang dari 0,1 mikrogram.
Latihan 1.3
Jawablah pertanyaan berikut ini.
1. Dua ratus mg zat disuntikkan ke dalam tubuh pasien yang menderita penyakit
kanker paru-paru. Zat tersebut akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui
ginjal setiap jam. Jika setiap 1 jam 50% zat tersebut dikeluarkan dari dalam
tubuh pasien, berapa mg zat tersebut yang masih tersisa di dalam tubuh pasien
setelah 5 jam?
2. Massa suatu zat radioaktif adalah 0,3 kg pada pukul 10 pagi. Tingkat peluruhan
zat radioaktif tersebut adalah 15 % setiap jam. Berapakah jumlah zat radioaktif
tersebut 8 jam kemudian?
3. Sebuah bola basket dijatuhkan dari ketinggian 3 meter. Bola tersebut menyentuh
tanah dan kemudian melambung kembali setinggi dari tinggi sebelumnya.
Bola tersebut terpantul dan melambung kembali dengan ketinggian yang sama
sampai akhirnya benar-benar berhenti melambung dan jatuh ke tanah.
a. Gambarkan grafik fungsi perubahan ketinggian lambungan bola hingga
akhirnya menyentuh tanah.
i Hint
Jika kalian perhatikan, makna pertumbuhan eksponen juga bisa kalian temui dalam
kehidupan sehari-hari. Coba kalian perhatikan grafik di bawah ini. Semakin banyak
kalian berbagi kepada orang lain yang membutuhkan, maka akan semakin banyak
rezeki yang akan Tuhan berikan dalam kehidupan kalian.
Rejeki
Sedekah
Apakah kalian bisa menyebutkan makna lain dari perubahan eksponen yang bisa
kalian temukan dalam kehidupan sehari-hari?
4. Bentuk Akar
Contoh 6
Sederhanakanlah bentuk untuk x > 0
Alternatif Penyelesaian:
Ayo Berdiskusi
Latihan 1.4
1. Sederhanakan bentuk akar berikut ini.
a. b. c.
a. b.
c.
Ayo Berefleksi
Pada subbab ini kalian telah belajar mengenai bilangan eksponen, fungsi
eksponen, dan bentuk akar.
1. Apa itu bilangan eksponen?
2. Seperti apa bentuk fungsi eksponen?
3. Apa yang membedakan fungsi pertumbuhan eksponen dan peluruhan
eksponen?
Coba berikan contoh penerapan fungsi eksponen lainnya yang ada dalam
kehidupan sehari-hari selain dari yang sudah dibahas pada subbab ini.
B. Logaritma
Ayo Mengingat Kembali
1. Jika a adalah bilangan real dan n adalah bilangan bulat positif, maka an
menyatakan hasil kali bilangan a sebanyak n faktor dan ditulis dengan
Ayo Bereksplorasi
Sebuah koloni bakteri terdiri atas 2.000 bakteri yang akan membelah diri menjadi dua
setiap 1 jam. Pertumbuhan bakteri tersebut mengikuti bentuk fungsi eksponen
f(x) = 2.000(2x )
1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan sehingga koloni bakteri tersebut
berjumlah 64.000 bakteri?
2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan sehingga koloni bakteri tersebut mencapai
100.000 bakteri?
Pada Eksplorasi 1.4, untuk menentukan waktu yang dibutuhkan koloni bakteri
sampai berjumlah 64.000 bakteri tentu masih mudah.
Perhatikan tabel berikut ini.
Tabel 1.3 Pertumbuhan Koloni Bakteri
Waktu (x) 0 1 2 3 4 5 6
Banyak bakteri 2.000 4.000 8.000 .... .... .... ....
f (5,5) = 90.509
Dalam waktu 5,5 jam sudah terdapat sekitar 90.509 bakteri di koloni tersebut.
Dengan demikian, waktu yang dibutuhkan hingga mencapai 100.000 bakteri lebih
dari 5,5 jam.
Kegiatan mencoba-coba dapat terus kita lakukan sampai menemukan waktu
yang paling tepat. Akan tetapi, tentu hal tersebut menjadi tidak efisien.
Untuk menentukan waktu hingga bakteri berjumlah 100.000, kalian memiliki
Jadi, antara eksponen dan logaritma saling terkait. Logaritma adalah inversi atau
kebalikan dari eksponen. Perhatikan tabel di bawah ini.
Tabel 1.4 Contoh Bentuk Eksponen dan Bentuk Logaritma
25 = 32
32 = 9
5- 2 =
70 = 1
Bentuk logaritma yang juga perlu kalian ketahui adalah logaritma dengan basis
10 yang biasa disebut dengan Logaritma Umum. Bentuk logaritma umum ini biasanya
juga dapat kalian tulis dengan menghilangkan basis logaritmanya. Bentuk logaritma
umum didefinisikan sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Contoh 7
Buktikan sifat logaritma a log (b × c) = a log b + a log c
Alternatif Pembuktian:
Misalkan dan .
Kalian dapat menuliskan bentuk eksponennya sebagai berikut:
b = am dan c = an
Ingat kembali sifat eksponen am .an = am + n
Definisi Logaritma
ingat kembali a log b = m dan a log c = n.
Ayo Berdiskusi
Contoh 8
Sederhanakanlah bentuk logaritma berikut ini:
Alternatif Penyelesaian:
Contoh 9
Arif menabung uangnya di bank sebesar Rp3.000.000,00 dan mendapatkan bunga
sebesar 5% per tahun. Berapa lama Arif harus menyimpan uang di bank agar
tabungannya tersebut menjadi tiga kali lipat dari tabungan awal?
Alternatif Penyelesaian:
Dimisalkan
= modal awal
= modal setelah menabung selama t tahun.
i = bunga per tahun
Latihan 1.5
1. Sederhanakan bentuk akar berikut ini.
a. b. c.
2. Jika 5 log 4 = m, 4 log 3 = n, nyatakan dalam m dan n.
3. Penduduk kota A pada tahun 2010 sebanyak 300.000 jiwa. Pertumbuhan
penduduk kota A rata-rata per tahun adalah 6%. Jika diasumsikan
Ayo Berefleksi
Latihan 1.6
Soal Pemahaman
1. Selesaikanlah:
a. b.
Soal Aplikasi
4. Sebuah bangun berbentuk seperti di bawah ini. Bangun tersebut kemudian
dibagi menjadi 4 bangun yang kongruen.
Sita membuat sebuah pola tertentu sehingga setiap tahap jumlah segmen garis
yang dihasilkan semakin banyak walaupun dengan ukuran yang lebih kecil. Sita
terus melanjutkan fraktal tersebut dengan menghasilkan lebih banyak segmen
garis pada tahap-tahap selanjutnya dengan pola yang sama.
a. Buatlah sebuah tabel yang menunjukkan peningkatan jumlah segmen garis
pada fraktal yang dibuat oleh Sita.
b. Berapa banyak segmen garis yang dihasilkan setelah 20 tahap pertama?
6. Rini mengamati bahwa penjualan tas kulit yang diproduksinya mendapatkan
hasil penjualan terbesar pada bulan pertama produk tersebut diperjualbelikan.
Setelah Rini amati, penjualan tas miliknya pada bulan kedua sebesar dari
penjualan tas pada bulan pertama. Demikian pula pada bulan ketiga, penjualan
tas hanya dari bulan kedua. Hal tersebut ternyata berlangsung sampai
beberapa bulan kemudian.
a. Jika Rini menjual 500 buah tas kulit pada bulan pertama, berapa banyak tas
yang terjual pada bulan kedua dan ketiga?
b. Berapa prediksi penjualan pada bulan ke-10?
c. Pada bulan ke berapakah prediksi penjualan akan kurang dari 10 tas saja?
Gempa Mamuju yang terjadi pada awal tahun 2021 memiliki intensitas gempa
hingga .
a. Berapakah magnitudo gempa tersebut dalam Skala Richter?
b. Gempa susulan masih sering terjadi di Mamuju setelah gempa besar
tersebut. Jika gempa susulan terjadi dengan magnitudo 5,9 SR, berapakah
intensitas gempa tersebut?
Soal Penalaran
8. Cangkang kerang merupakan salah satu contoh bentuk matematika yang ada di
alam.
Perhatikan cangkang kerang berikut ini. Setiap ruang cangkang memiliki
bentuk segitiga siku-siku dengan panjang sisi luarnya adalah 1 cm. Bagaimana
panjang hipotenusa pada ruang cangkang ke-n?
1
1
1
1
1 1
1
1
i Hint
Refleksi
Dalam bab ini kalian sudah belajar tentang eksponen dan logaritma serta bagaimana
hubungan antara eksponen dan logaritma.
1. Apa itu eksponen dan logaritma?
2. Apa perbedaan dari fungsi pertumbuhan eksponensial dan fungsi penurunan
eksponensial? Berikan masing-masing satu contoh.
3. Apa hubungan antara eksponen dan logaritma?
4. Berikan 1 contoh penerapan logaritma dalam kehidupan sehari-hari.
Uji Kompetensi
1. Selesaikanlah
a. ,x 0, y 0
b. ,m 0, n 0
c. ,p 0, q 0
d.
2. Sebuah koloni bakteri terdiri atas 500 bakteri yang akan membelah diri menjadi
dua setiap 1 jam.
a. Tentukan fungsi yang menyatakan hubungan antara banyak bakteri setelah
jam tertentu.
b. Berapa lama waktu yang dibutuhkan sehingga koloni bakteri tersebut
berjumlah 5.000 bakteri?
c. Berapa lama waktu yang dibutuhkan sehingga koloni bakteri tersebut
mencapai 100.000 bakteri?
2
Barisan dan
Deret
Pengalaman Belajar
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan
dapat:
1. mendeskripsikan perbedaan antara barisan
aritmetika dan barisan geometri;
2. menentukan suku ke-n dan beda dari
barisan aritmetika;
3. menentukan suku ke-n dan rasio dari
barisan geometri;
4. menyelesaikan permasalahan kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan konsep
barisan aritmetika dan barisan geometri;
5. menentukan jumlah suku ke-n dari deret
aritmetika dan deret geometri;
6. menyelesaikan permasalahan kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan konsep
deret aritmetika dan deret geometri;
7. menentukan jumlah suku dari deret
geometri tak hingga;
8. menyelesaikan permasalahan kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan konsep
deret geometri tak hingga.
Barisan dan deret sangat erat kaitannya dengan konsep pola bilangan yang telah
kalian pelajari pada tingkat SMP. Penerapan barisan dan deret sangat mudah ditemui
dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti yang ada di halaman bab pembuka, konsep barisan dan deret terkait
dengan menghitung susunan kursi dengan banyaknya kursi yang berbeda di tiap
barisnya. Kalian dapat menentukan banyak objek yang disusun dengan pola piramida
di mana objek tersebut dapat bertambah atau berkurang secara konstan. Kalian juga
dapat menentukan panjang lintasan dari bola yang dipantulkan.
Pertanyaan Pemantik
1. Apakah barisan bilangan merupakan barisan aritmetika atau barisan geometri?
2. Apa perbedaan barisan dan deret?
3. Bagaimana menentukan suku ke-n dari suatu barisan?
4. Bagaimana menentukan rumus Un dari suatu bilangan?
5. Apakah perbedaan deret aritmetika atau deret geometri?
6. Bagaimana menentukan jumlah n suku pertama dari suatu deret?
7. Bagaimana menentukan jumlah deret geometri tak hingga?
Kata Kunci
Barisan aritmetika, barisan geometri, deret aritmetika, deret geometri, deret
geometri tak hingga
Peta Konsep
Ayo Bereksplorasi
Ayo bandingkan banyak meja dan kursi pada kedua gambar di bawah ini. Pada
Gambar 2.1, terdapat satu meja berbentuk segiempat yang dilengkapi empat kursi.
Jika dua meja disatukan, maka dapat dilengkapi dengan 6 kursi (Gambar 2.2)
Gambar 2.1 Meja Segi Empat dengan Gambar 2.2 Dua Meja Segi Empat Disatukan
Empat Kursi
Ayo Berdiskusi
Banyak meja 1 2 3 4 5 6
Banyak kursi 4 6 ... ... ... ...
2. Jika terdapat 20 orang yang akan makan bersama dalam satu meja, maka berapa
meja yang perlu disatukan? Bagaimana kalian mengetahuinya? Jelaskan
jawabanmu.
A. Barisan
Tabel 2.1 menampilkan pola bilangan: 4, 6, 8, 10, ….
Jika diamati lebih teliti, pola bilangan di atas disusun berdasarkan aturan tertentu.
Pola bilangan yang demikian disebut dengan barisan bilangan.
Terdiri dari berapa suku barisan bilangan tersebut?
• Suku ke-1 dilambangkan dengan U1= ...
• Suku ke-2 dilambangkan dengan U2= ...
• Suku ke-3 dilambangkan dengan U3= ...
• Suku ke-4 dilambangkan dengan U4= ...
• Suku ke-n dilambangkan dengan Un
1. Barisan Aritmatika
• Selanjutnya, aturan apa yang ada pada barisan bilangan pada Tabel 2.1?
• Operasi penghitungan apa yang ada di antara suku-suku pada barisan bilangan
di atas?
4 6 8 10
... ... ...
• Berapakah beda atau selisih antara dua suku yang berdekatan?
U2 – U1 = ... – ... = ...
U3 – U2 = ... – ... = ...
U4 – U3 = ... – ... = ...
• Apakah beda atau selisih antara dua suku yang berdekatan selalu sama?
Ayo Bereksplorasi
(n-1)
Suku pertama (a)
Jadi, rumus umum menentukan suku ke-n pada barisan aritmetika adalah:
Un = a + (n - 1) b
Keterangan:
Un = suku ke-n a = suku pertama n = nomor suku b = beda
Contoh:
1. Diketahui suatu barisan aritmetika, suku ke-3 = 9, suku ke-6 = 18. Tentukan
rumus suku ke-n.
Alternatif penyelesaian:
U5 = 70.000
a + (5 – 1)b = 70.000
a + 4b = 70.000 ... (persamaan 1)
U9 = 90.000
a + (9 –1)b = 90.000
a + 8b = 90.000 ... (persamaan 2)
Ayo Mencoba
Latihan 2.1
1. Tuliskan dua suku berikutnya dari barisan bilangan di bawah ini.
a. 8, 5, 2, -1, … c. -15, -11, -7, …
b. 2, 3, 5, 8, d. …10, 8, 4, -2, …
Pertanyaan singkat di bawah ini dapat membantu kalian dalam menjawab soal
nomor 1.
• Apakah barisan di atas barisan aritmetika?
• Jika iya, berapa beda dari barisan tersebut? Lalu, tentukan dua suku
berikutnya dari barisan di atas.
• Jika tidak, maka aturan apa yang terdapat pada barisan bilangan tersebut?
2. Tentukan suku ke-50 dari barisan berikut: 5, –2, –9, –16, …
Pertanyaan singkat di bawah ini dapat membantu kalian dalam menjawab soal
nomor 2.
• Berapa beda pada barisan tersebut?
• Un = a + (n – 1)b
Maka, suku ke – 50 = U50 = ...
Tabel 2.2 Jumlah Lipatan Kertas dan Bagian Sama Besar yang Terbentuk
Temukan cara melipat kertas yang berbeda. Bagaimana dengan jumlah bagian
sama besar yang terbentuk? Apakah sama dengan yang ada pada tabel? Jelaskan.
• Apakah banyaknya bagian yang sama besar pada lipatan kertas membentuk
barisan bilangan?
• Aturan apa yang terdapat pada barisan bilangan tersebut?
• Operasi hitung apa yang ada di antara suku-suku pada barisan bilangan di atas?
2 4 8 ...
... ... ...
• Ayo amati rasio antara dua suku yang berdekatan.
Suatu barisan dengan rasio antara dua suku berurutan selalu tetap atau konstan
disebut BARISAN GEOMETRI. Rasio pada barisan geometri dilambangkan dengan
r. Seperti yang telah diuraikan di atas, untuk mencari rasio dapat dengan membagi
dua suku yang berurutan. Dengan demikian, dapat dituliskan sebagai berikut.
dan Seterusnya
Ayo Bereksplorasi
rasio (r)
Suku pertama (a)
Jadi, rumus umum menentukan suku ke-n pada barisan geometri adalah:
Keterangan:
Un = suku ke-n a = suku pertama n = nomor suku r = rasio
Contoh:
1. Suku pertama dari suatu barisan geometri adalah 4 dan suku ke-4 adalah 108.
Tentukan rasio dari barisan tersebut.
Alternatif penyelesaian:
Alternatif penyelesaian:
Tali yang paling pendek : a = 16
Tali yang paling panjang : U5 = 81
U3 = …
Kalian harus menentukan rasio terlebih dahulu.
(substitusi nilai a)
i Hint
Ayo Berefleksi
Pada subbab 2.1, kalian telah belajar mengenai barisan aritmetika dan
geometri.
1. Apa perbedaan antara barisan aritmetika dan geometri?
2. Bagaimana kalian mengetahui suatu barisan merupakan barisan
aritmetika atau geometri?
Seorang teman kalian mengatakan bahwa jika rasio pada barisan geometri
berupa bilangan bulat/bilangan pecahan positif, maka barisan geometri tersebut
terdiri dari bilangan bulat/pecahan positif. Dan apabila rasionya bilangan bulat/
pecahan negatif, maka barisan geometri tersebut terdiri dari bilangan bulat/
pecahan negatif. Setujukah kalian dengan pendapatnya? Jelaskan.
B. Deret
Ayo Mengingat Kembali
Ayo Bereksplorasi
Ayo Berdiskusi
Gambar 2.6 Siswa SMA Saling
Setelah itu, jawablah pertanyaan berikut dengan Berjabat Tangan
berkolaborasi bersama anggota kelompok.
1. Jika ada 2 orang, berapa banyak jabat tangan yang terjadi? ………………..
2. Jika ada 3 orang, berapa banyak jabat tangan yang terjadi? ………………..
Dari Eksplorasi 2.5, banyak jabat tangan yang terjadi dapat dinyatakan sebagai
berikut.
Banyaknya orang yang hadir Banyak jabat tangan Uraian dari banyak jabat tangan
Dua orang 1 1
Tiga orang 3 1+2
Empat orang .. 1+…+…
Lima orang … 1+…+…+…
• Apakah uraian dari jumlah jabat tangan merupakan bentuk penjumlahan dari
barisan bilangan?
Bentuk penjumlahan dari barisan bilangan akan membentuk deret bilangan.
Jadi, deret bilangan adalah jumlah suku-suku penyusun barisan bilangan.
Deret bilangan, terdiri dari deret aritmetika dan deret geometri.
1. Deret Aritmetika
? Tahukah Kalian?
101
1 + 2 + 3 + 4 + ... + 97 + 98 + 99 +100
101
101
Jumlah 4 suku pertama deret aritmetika Jumlah 10 suku pertama deret aritmetika
Karena, Un = a + (n – 1)b
Ayo Mencoba
Alternatif penyelesaian:
Suku pertama atau a = 13
b=3
n = 30
2. Deret Geometri
Eksplorasi 2.6 Jumlah Pasien Terinfeksi Covid-19
Ayo Bereksplorasi
Di suatu kota tercatat peningkatan yang signifikan dari jumlah pasien yang
terinfeksi Covid-19. Berikut data yang dihimpun dari Gugus Covid-19 kota tersebut.
Ayo cermati jumlah suku-suku deret geometri dengan melengkapi Tabel 2.5
melalui data yang ada pada Tabel 2.4 bersama teman kelompokmu.
1 2 3
S2 : jumlah pasien S = 4 + 12 = …
2
dua bulan pertama
S3 : jumlah pasien S = … + … + …
3
tiga bulan pertama =…
S4 : jumlah pasien S4 = … + … + … +
empat bulan …=…
pertama
Alternatif penyelesaian:
Hasil produksi Januari: U1 = a = 120
Hasil produksi April: U1 = 3.240
(substitusi nilai a)
Latihan 2.3
1. Tentukanlah jumlah bilangan kelipatan 4 di antara bilangan 10 hingga 100.
Petunjuk singkat di bawah ini dapat membantu kalian dalam menjawab soal
nomor 1.
• Sebelum menentukan jumlah deret bilangan,
i Hint
kalian harus menentukan terlebih dahulu
jumlah Tuliskan terlebih dahulu bilangan Untuk mengetahui
kelipatan 4 dari 10 hingga 100: banyaknya suku
• 12 + … + … + …. + …………….. + …. + …. pada deret tersebut,
kalian harus
• Suku terakhir dari deret bilangan tersebut mengetahui suku
adalah ………... pertama, beda
• Suku terakhir: Un=a+(n - 1)b dan banyak suku
terlebih dahulu.
• Selanjutnya, menentukan S5 dengan nilai n
yang telah diketahui sebelumnya.
• Jadi, jumlah bilangan kelipatan 4 di antara bilangan 10 hingga 100 adalah
……………
2. Suku pertama dan rasio dari suatu deret geometri berturut-turut adalah 9 dan 3.
Tentukan banyak suku jika diketahui jumlah deret bilangan tersebut adalah 9.837.
Petunjuk singkat di bawah ini dapat membantu kalian dalam menjawab
soal nomor 2.
• Dari soal, diketahui:
a = … r = … Sn = …
• Dengan tiga informasi di atas, maka dapat ditentukan n = …
Ayo Bereksplorasi
Apakah panjang lintasan bola akan sama jika bola dijatuhkan dari ketinggian
tertentu atau dilempar dari bawah? Jelaskan jawabanmu.
Maka total panjang lintasan dapat ditentukan dengan rumus jumlah deret geometri
berikut:
maka
Keterangan:
S∞ = jumlah deret geometri tak hingga a = suku pertama r = rasio
Mengapa jumlah suku deret geometri tak hingga divergen hasilnya ±∞?
Jelaskan jawabanmu!
Ayo Mencoba
Dalam menghitung Panjang lintasan bola, terdapat dua deret tak hingga,
yaitu: deret tak hingga ketika bola jatuh dan ketika bola memantul ke atas.
Contoh:
Tentukan jumlah deret tak hingga dari 81 + 27 + 9 + 3 + …..
Alternatif penyelesaian:
Deret tak hingga di atas merupakan deret tak hingga konvergen, karena r = masuk
dalam rentang
-1 < r < 1, maka jumlah deret tak hingga adalah:
Latihan 2.4
1. Suku pertama suatu deret geometri tak hingga adalah
x. Tentukan x yang memenuhi sehingga jumlah deret i Hint
geometri tak hingga tersebut adalah 10.
Dalam
Petunjuk singkat di bawah ini dapat membantu menyelesaikan soal
kalian dalam menjawab soal nomor 1. deret tak hingga,
kalian harus
• Soal di atas hanya berisi informasi yaitu selalu ingat syarat
S∞ = 10. rasio dari deret
• Karena S∞ = 10 maka deret geometri tak hingga konvergen maupun
divergen
yang dimaksud pada soal adalah deret geometri
tak hingga konvergen.
• Hubungkan rumus jumlah deret geometri tak hingga dengan syarat rasio
pada deret konvergen.
Melalui subbab 2.2, kalian telah belajar mengenai deret aritmetika dan geometri.
Ayo Berefleksi
Apa perbedaan deret aritmetika dan geometri? Lalu apa perbedaan antara
deret dan barisan? Jelaskan!
Apa perbedaan deret geometri tak hingga konvergen dan divergen? Jelaskan
Latihan 2.5
Soal Pemahaman
1. Suku ke-3 suatu barisan aritmetika adalah 28.500 dan suku ke-7 adalah 22.500.
Tentukan nilai n agar suku ke-n = 0.
2. Suku ketiga dan kelima barisan geometri berturut-turut adalah 20 dan 80.
Tentukan suku ke-10 barisan tersebut.
3. Hitunglah jumlah dari deret berikut.
5.
Soal Aplikasi
Soal Penalaran
10. Keliling lima buah lingkaran membentuk barisan aritmetika. Jika luas lingkaran
terbesar adalah 1.386 cm2 dan luas lingkaran terkecil adalah 154 cm2. Tentukan
Materi Pengayaan
1. Buatlah suatu barisan geometri, dengan menentukan suku pertama, rasio, dan
banyak suku pada tabel di bawah ini.
Barisan geometri 1.
Suku pertama ………….
Rasio ………….
Banyak suku ………….
… , … , … , … , …. , ….
2. Dari barisan yang telah kalian buat, ubahlah rasionya menjadi bilangan yang
lebih besar, sajikan barisan geometri yang baru pada tabel di bawah ini.
Barisan geometri 2.
Suku pertama ………….
Rasio ………….
Banyak suku ………….
… , … , … , … , …. , ….
Apa yang terjadi pada suku-suku pada barisan tersebut setelah diubah
nilai rasionya? Jelaskan!
Uji Kompetensi
1. Tentukan suku ke-10 dan jumlah 10 suku pertama dari deret berikut:
a. 4 + 2 + 1 + …
b. 4 + 1 + (-2) + …
2. Tentukan suku ke-9 barisan aritmetika, jika diketahui jumlah dari suku ke-2,
suku ke-5, dan suku-20 adalah 54.
3. Sebuah pipa dipotong menjadi 5 bagian. Panjang masing-masing bagian
membentuk barisan geometri. Jika potongan pipa terpendek sepanjang 4 cm, dan
potongan pipa terpanjang adalah 324 cm, maka tentukan panjang pipa semula.
4. Pada suatu ruang pertemuan, jumlah kursi pada baris tertentu lebih banyak 2
kursi dari baris sebelumnya. Perbandingan banyak kursi pada baris ke-5 dan
baris ke-13 adalah 1 : 2. Baris terakhir terisi 50 kursi. Berapa total kursi pada
ruang pertemuan tersebut?
5. Tentukan jumlah deret geometri tak hingga … …, jika
diketahui .
3
Vektor dan
Operasinya
Pengalaman Belajar
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan
dapat:
1. menyatakan vektor dalam berbagai
representasi;
2. menunjukkan beberapa jenis vektor;
3. menyatakan vektor dalam komponen-
komponen sistem koordinat;
4. melakukan operasi vektor serta
menginterpretasi hasilnya secara geometris
dan fisik; serta
5. menggunakan operasi vektor untuk
menyelesaikan masalah kehidupan sehari-
hari.
Berapa jauh dan ke mana arahnya?
Saat kalian berada di daerah wisata yang luas dan ingin mendatangi beberapa
objek wisata, kalian mungkin menemukan dua jenis petunjuk jalan seperti pada
Gambar 3.1 dan 3.2 berikut.
Petunjuk mana yang memberikan kepastian
lokasi? Mengapa?
Kalian paham bahwa mengetahui jarak dan arah
dari suatu lokasi ke lokasi lain merupakan hal yang
sangat penting. Pesawat terbang memerlukan kepastian
berapa jauh dan ke arah mana apabila berpindah dari
suatu lokasi ke lokasi lain. Bukan itu saja, besar dan
Gambar 3.1 Petunjuk Lokasi arah kecepatan juga berubah selama perjalanan.
dengan Arah
Sumber: http://kebunrayadaerah.
Padatnya lalu lintas udara dan angin juga memengaruhi
krbogor.lipi.go.id/kebun-raya- gerak pesawat.
kuningan.html
Pemain bola dapat memperkirakan arah
tendangannya dan kelajuan bola agar bola mencapai
rekan setimnya atau masuk gawang. Olahraga
permainan memerlukan jarak dan arah serta besar dan
arah kecepatan.
Vektor adalah besaran yang mempunyai besar
atau nilai dan arah. Contohnya adalah perpindahan
Gambar 3.2 Petunjuk Lokasi dan kecepatan. Besaran skalar hanya mempunyai besar
dengan Arah dan Jarak
atau nilai, tidak mempunyai arah. Contoh besaran
Sumber: gudanglampuku.com
skalar adalah massa melon 2,00 kg. Semua bilangan
real merupakan skalar, dapat bernilai nol atau positif atau negatif.
Dalam bab ini, kalian akan belajar tentang terminologi dan notasi vektor. Kalian
akan mempelajari hubungan antara vektor dengan sistem koordinat. Komponen-
komponen vektor dinyatakan dalam pasangan terurut (x,y) dan (x,y,z). Kalian akan
menentukan kesamaan atau ekuivalensi dua vektor. Kalian akan belajar beberapa
jenis vektor. Dua atau lebih vektor dapat dijumlahkan dan dikurangkan sehingga
suatu vektor merupakan kombinasi linier dari dua atau lebih vektor. Vektor juga dapat
dikalikan dengan suatu skalar.
Kata Kunci
Ruas garis berarah, vektor lawan, vektor berkebalikan, vektor posisi, vektor nol,
penjumlahan dan pengurangan vektor, perkalian skalar dengan vektor.
Peta Konsep
Ayo Bereksplorasi
Peta di bawah menunjukkan prediksi kecepatan gerak lempeng bumi yang ditunjukkan
oleh anak panah. Batas-batas lempeng ditandai dengan warna putih. Ukuran 5 cm/tahun
diberikan oleh anak panah di bawah sebagai patokan. Lempeng bumi yang bergerak
dapat bertemu dengan lempeng bumi lainnya. Pertemuan dua lempeng bumi dapat
menyebabkan terjadinya gempa bumi atau tsunami.
Kalian perhatikan anak panah-anak panah dalam gambar dan kerjakan soal-soal di
bawah ini.
Ayo Berdiskusi
Menurut kalian, apa manfaat menggambarkan gerak lempeng dengan anak panah
pada peta?
Gerak lempeng bumi digambarkan dengan anak panah yang memudahkan para
ilmuwan untuk memprediksi pertemuan dua lempeng sehingga dapat mengantisipasi
bencana yang muncul. Panjang anak panah menunjukkan seberapa cepat lempeng
bergerak. Arah anak panah menunjukkan arah gerak. Anak panah merupakan ruas
garis berarah yang menyatakan vektor. Makin panjang ruas garisnya, makin besar
nilai vektornya. Arah vektor ditunjukkan oleh arah panah.
B
a arah
panjang
A
Gambar 3.6 Vektor dan Notasi
A A A
B
B B
1. Panjang dan Arah Vektor
Kalian perhatikan vektor CD dengan panjang 4 cm dan arahnya membentuk sudut
45o dengan horizontal. Kalian dapat menyebutkan vektor CD dengan panjang 4 cm
dan arah Timur Laut jika merujuk pada arah mata angin.
Vektor negatif atau vektor lawan adalah vektor dengan besar sama, tetapi
arah berlawanan dengan suatu vektor.
Vektor nol adalah vektor dengan panjang nol dan tidak punya arah tertentu atau
vektor dengan titik pangkal dan ujung yang sama. Vektor nol dinyatakan dengan
titik secara grafis.
Jika Andi berjalan sejauh 100 m ke timur kemudian 100 m ke barat maka Andi
mengalami perpindahan 0.
Ayo Mencoba
Gambarkan vektor lawan dari CD, yaitu vektor DC. Lihat vektor CD pada
gambar 3.7.
Ayo Berdiskusi
Suatu vektor ekuivalen dengan vektor lain jika mempunyai besar dan arah
yang sama dengan vektor lain tersebut.
Pada peta lempeng bumi, coba kalian perhatikan vektor-vektor yang ekuivalen
atau sama. Dapatkah kalian memberi contoh dua vektor ekuivalen dalam kehidupan
sehari-hari?
Latihan 3.1
1. Gambarkan vektor kecepatan mobil dengan kelajuan 60 km/jam dan menuju
arah timur. Tentukan titik awal dan titik akhir. Beri nama vektornya dan tuliskan
skalanya.
Petunjuk menyelesaikan soal.
Tuliskan nama arah setiap mata angin.
Latihan 3.2
1. Tentukan nama, besar, dan arah dari setiap vektor di bawah ini.
Q R
N
0 N
80
400
P
45º
60º
200
25º
N
O
2. Gambarkan vektor-vektor negatif dari vektor-vektor OP, OQ, dan OR. Gunakan
skala untuk menggambar panjangnya.
3. Perhatikan peta kota Bandung di bawah ini.
5. Buatlah segitiga sama sisi dan bagilah menjadi beberapa segitiga kecil berukuran
sama. Tentukan berapa banyak segitiga tersebut agar diperoleh 3 vektor ekuivalen.
Ayo Bereksplorasi
Ayo Berdiskusi
Koordinat titik O adalah (0, 0) dan Q adalah (x, y). Vektor satuan diperlukan
untuk menunjukkan bagaimana mencapai titik Q dari titik O.
i adalah vektor satuan dalam arah-x (horizontal) dan j adalah vektor satuan
dalam arah-y (vertikal). Vektor satuan mempunyai besar 1 satuan. Arah horizontal
negatif dinyatakan dengan -i dan arah vertikal negatif dinyatakan dengan -j.
Vektor OQ dinyatakan sebagai berikut.
OQ = x i + y j
2. Komponen-Komponen Vektor
AB = 6 i + 8 j
Panjang vektor
Kalian masih ingat bahwa dua vektor ekuivalen jika mempunyai besar dan arah
sama, tidak bergantung pada letaknya.
Ayo Berdiskusi
Vektor dapat saja berada dalam ruang berdimensi-n, tetapi kita hanya belajar
vektor berdimensi dua dan vektor berdimensi tiga.
7. Vektor Posisi
Vektor OA dan OB merupakan vektor posisi, karena dimulai dari titik asal O dan
berakhir di A dan B. Vektor posisi selalu dimulai dari titik O dan berakhir pada suatu
titik lain. Vektor posisi OA dan OB adalah (–3 2) dan (7 5).
8. Vektor Berkebalikan
Vektor AB = 6 i + 8 j
Panjang vektor
Vektor berkebalikan dari AB adalah (6 i + 8 j).
Tahukah Kalian?
Latihan 3.3
1. Nyatakan kedua vektor posisi dalam vektor kolom dan vektor baris.
Latihan 3.4
Sumber: https://www.independent.co.uk/travel/news-and-advice/flights-sky-map-worldwide-air-traffic-aviation-
busiest-day-june-a8428451.html
Apa peran vektor dan sistem koordinat dalam mengatur lalu lintas penerbangan?
Ayo Bereksplorasi
Jl. Golf
Jl.
Ling
ka
i rU
aw Jl. Pelita 5 tar
rk
BA
a a
rS
N
nu
JA
er
R
ub
M
Jl. Sukamana
G
Jl.
AS
Jl. Kurnia
IN
SPBU Pertamina
TRIS
N
HA
A BU
PEL
SPBU Pertamina
Ayo Bereksplorasi
AB + BC = AC = a + b
Ayo Mencoba
Tunjukkan bahwa A + B = B + A.
Gambar 3.27 Contoh Penjumlahan Dua Vektor dengan Metode Jajar Genjang
Ayo Mencoba
Jika ada tiga vektor, bagaimana cara menjumlahkannya dengan metode jajar
genjang?
Sifat komutatif tetap berlaku untuk penjumlahan lebih dari dua vektor. Karena
vektor hanya ditentukan oleh panjang dan arahnya, maka dapat dipindahkan dengan
leluasa.
Penjumlahan secara grafis selalu dilakukan dengan cara ujung vektor sebelumnya
bertemu dengan pangkal vektor sesudahnya.
A B B+ C
A+ C A + (B + C) = (A + B) + C
R
Gambar 3.29 Sifat Asosiatif Penjumlahan Vektor
Bentuklah kelompok yang terdiri atas 4 anggota. Setiap anggota membuat satu
vektor yang berbeda dengan yang lain. Buatlah berbagai cara penjumlahan
keempat vektor yang berbeda.
AC + AB = (–3 3) + (4 2) = (1 5)
Penjumlahan secara komponen dan secara grafis memberikan hasil yang sama.
2. Pengurangan Vektor
Gambar di bawah menunjukkan game Angry Birds. Perhatikan gerak benda yang
terlontar dari katapel.
Ayo Bereksplorasi
Seekor monyet berada pada posisi (3, 4) akan mengambil pisang yang berada pada
posisi (2, 1). Gambarkan vektor posisi monyet, vektor posisi pisang, dan vektor
perpindahan monyet untuk mengambil pisang. Gunakan kertas berpetak.
Berapa vektor perpindahan monyet dalam satuan i dan j?
Bagaimana hubungan antara vektor posisi monyet, vektor posisi pisang, dan
vektor perpindahan monyet dalam operasi vektor?
Dari eksplorasi ini kalian belajar bahwa vektor bisa juga dikurangkan selain
dijumlahkan. Hasil pengurangan vektor disebut sebagai resultan vektor.
Perhatikan contoh operasi pengurangan vektor dalam game untuk mengetahui
jarak orang dengan rumah jika vektor posisi orang dan rumah diketahui.
Salah satu cara menyelesaikan soal pengurangan vektor dengan cara seperti yang
ditunjukkan dalam gambar 3.33 di bawah ini. Arah vektor OB dibuat berlawanan dan
dijumlahkan dengan vektor OA.
a. Vektor Nol
Vektor nol adalah vektor dengan panjang nol dan tidak punya arah tertentu atau
vektor dengan titik pangkal dan ujung yang sama. Vektor nol dinyatakan dengan titik
secara grafis.
Jika Andi berjalan sejauh 100 m ke timur kemudian 100 m ke barat, maka Andi
mengalami perpindahan 0.
Ayo Bereksplorasi
Kalian buat satu garis lurus melalui tanda bintang di dekat B, U, dan R. Ukur panjang
garis BR, BU, dan UR.
Selat Ba
R
U
li
B
k
bo
m
Lo
atl
Se
g
un
d
Ba
at
JAWA
l
Se
SAMUDRA HINDIA
Ayo Berdiskusi
Vektor yang dikalikan dengan skalar positif menghasilkan vektor dengan panjang
berbeda.
Buktikan perkalian skalar dengan vektor secara grafis (pada kertas berpetak)
dan komponen memberikan hasil yang sama. Tentukan satu vektor terlebih
dahulu. Setiap anggota dapat memilih skalar yang diinginkan.
1. Apakah kalian dapat melakukan perkalian skalar dengan vektor secara grafis?
2. Apakah kalian dapat melakukan perkalian skalar dengan vektor dengan
mengalikan komponen-komponennya?
Latihan 3.5
1. Perhatikan dua vektor di bawah ini.
a. Gambarkan 2A c. Gambarkan 2A + 3B
b. Gambarkan 3B
2. Buat dua titik A(3, 2) dan B(–6, 8) dalam sistem koordinat Kartesius.
a. Gambarkan vektor posisi OA dan OB.
b. Gambarkan hasil pengurangan vektor OB dengan OA.
c. Buat pengurangan kedua vektor dengan menggunakan vektor kolom.
Latihan 3.6
1. Jika vektor a = (x1 y1) dan b = (x2 y2) tunjukkan bahwa a + b = b + a
2. Mengapa metode jajar genjang merupakan salah satu metode penjumlahan
vektor?
3. Buktikan bahwa A, B, dan C kolinier terletak pada satu garis dengan menunjukkan
bahwa AB dan BC paralel. Tentukan titik A, B, dan C terlebih dahulu.
4. Tentukan panjang vektor resultan.
Refleksi
1. Bagaimana menyatakan vektor?
2. Berapa cara menyatakan arah?
3. Apa itu vektor ekuivalen?
4. Bagaimana membuat vektor dalam sistem koordinat?
5. Bagaimana menentukan vektor dalam sistem koordinat?
6. Ada berapa jenis vektor?
7. Sifat apa saja yang dipenuhi oleh penjumlahan vektor?
8. Bagaimana cara melakukan penjumlahan vektor?
9. Bagaimana cara melakukan pengurangan vektor?
10. Bagaimana cara melakukan perkalian skalar dengan vektor?
4
Perbandingan
Trigonometri
Pengalaman Belajar
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan
dapat:
1. Menamai sisi segitiga dengan tepat sesuai
dengan sudut segitiganya.
2. Menerapkan perbandingan trigonometri
untuk mencari panjang sisi segitiga yang
tidak diketahui.
3. Membuktikan sinus dan cosinus dari suatu
sudut pada segitiga siku-siku berupa rasio,
bukan nilai tetap.
4. Memberikan penjelasan mengapa nilai dari
perbandingan trigonometri suatu sudut
bisa selalu sama dan dapat dihitung dengan
kalkulator.
5. Memberikan bukti sinus dan cosinus sudut
komplementer adalah sama besarnya.
6. Mencari solusi permasalahan sehari-
hari dengan menerapkan perbandingan
trigonometri (sin θ, cos θ, tan θ).
Trigonometri
Penamaan Sisi
Segitiga Siku-Siku
Perbandingan Perbandingan
Trigonometri Trigonometri Tangen
Kegunaan Perbandingan
Trigonometri Tangen
4cm 5cm
8cm 10cm
D E N 3cm O
B C R 6cm S
Ayo Berdiskusi
A. Perbandingan Trigonometri
Panjang garis keliling bumi adalah 40,030
km. Tahukah kalian kalau 2.000 tahun Pindai QR
yang lalu seorang matematikawan telah code berikut
menemukan perkiraan bilangan yang untuk
sama? Tonton video dengan memindai menonton
QR code-nya dan lihat aksi nyata manfaat video.
perbandingan trigonometri. Kalian bisa
menyetel fungsi terjemah otomatis dari
YouTube jika dirasa perlu.
Eksplorasi 4.1
Ayo Bereksplorasi
Gambar 4.7 menunjukkan tiga orang yang mempunyai tinggi berbeda-beda sedang
berdiri pada posisi yang sama membelakangi sumber cahaya. Setiap orang membentuk
bayangan dengan panjang yang berbeda-beda. Yang lebih tinggi akan menghasilkan
bayangan yang lebih panjang.
Ayo Mencoba
1. Gunakan penggaris dan ukur tinggi badan dan bayangan anak kecil, remaja,
dan orang dewasa pada Gambar 4.7.
i Hint
Nilai perbandingan tinggi badan dan bayangan
Nilai perbandingan
Anak kecil Remaja Orang dewasa ditemukan dengan
membagi tinggi
badan dengan tinggi
bayangan.
Apakah yang kalian temukan? Menurutmu,
mengapa bisa demikian?
3. Tarik garis dari ujung kepala setiap orangnya ke ujung kepala bayangannya.
4. Gunakan busurmu dan ukur sudut yang terbentuk antara bayangan dan garis
miring yang kalian tarik pada langkah 3.
Apakah yang kalian temukan? Menurutmu, mengapa bisa demikian?
Besaran Sudut
5. Jika kalian mengetahui tinggi anak kecil, apakah tinggi orang dewasa dapat
dicari?
Gambar 4.8 Sisi Depan Gambar 4.9 Sisi Samping Gambar 4.10 Sisi Miring
Definisi: sisi yang Definisi: sisi yang berada Definisi: sisi yang
berada tepat di seberang di samping sudut θ. berada di seberang sudut
sudut θ. siku-siku.
Gambar 4.11
sisiContoh
samping Bayangan
Latihan 4.1
1. Tentukan nama yang tepat 45º
sisi depan
sisi samping
Gambar 4.13 Tangen di Segitiga
Catatan: ada dua jenis perbandingan trigonometri lainnya, yaitu sinus dan
cosinus. Kalian akan mempelajarinya lebih dalam di subbab 2.
Nilai perbandingan (rasio) adalah nilai yang didapat dari hubungan proporsi
dengan hal lainnya/nilai keterkaitan antar dua hal.
70º
7cm
Jika ada lebih dari 3 orang di kelompokmu, berikan tugas umum kepada
anggota keempat seperti “pemeriksa akhir” yang bertugas memeriksa
ketepatan hasil gambar segitiga.
3. Carilah nilai perbandingan sisi depan dan sisi samping sudut 40o menggunakan
salah satu segitiga yang sudah dibuat.
4. Carilah nilai tan 40o menggunakan salah satu segitiga yang sudah dibuat.
5. Diskusikan dengan teman sekelasmu: Apakah jawaban nomor 2 dan 3 setiap
dari kalian sama? Apakah nilai tan 40o berupa nilai perbandingan? Jelaskan
alasanmu!
114 cm
148 cm
Ѳ
Ѳ Ѳ
200 cm
305 cm
148 cm
Remaja
1. Gunakan contoh yang baru disampaikan untuk mencari tinggi orang dewasa.
a. Cari tinggi orang dewasa dengan menggunakan perbandingan segitiga
sebangun.
b. Cari tinggi orang dewasa dengan memanfaatkan perbandingan
trigonometri.
Latihan 4.4
Soal Pemahaman
1. Diketahui tan .
i Hint
a. b. c.
32º
72º
3m
22,7 cm
18º
18 cm 58º
xm
x cm
62º
x cm
Bagian kedua:
Segitiga berikut adalah segitiga yang sama dengan
30º
segitiga pada soal nomor pertama. Sekarang,
merah
o
tentukan nama sisinya berdasarkan sudut 30 !
a. Sisi berwarna merah adalah sisi __________.
hijau
b. Sisi berwarna hijau adalah sisi __________.
biru
c. Sisi berwarna biru adalah sisi __________.
Bagian ketiga:
Segitiga berikut adalah segitiga yang sama dengan
segitiga pada soal nomor pertama dan kedua.
merah 30º Sekarang, tentukan nama sisi berdasarkan sudut
yang ditentukan!
o
60º hijau a. Sisi depan sudut 30 berwarna _______.
o
biru
b. Sisi depan sudut 60 berwarna _______.
o
c. Sisi samping sudut 30 berwarna _______.
Soal Aplikasi
4. Diketahui tan .
a. Gambarlah dua segitiga siku-siku yang berbeda, namun tetap memenuhi
nilai perbandingan tersebut.
b. Apakah ada lebih dari dua segitiga yang memenuhi nilai perbandingan
tersebut? Jelaskan alasanmu.
5. Seorang ahli perencana kota perlu membangun jalan dari titik B ke titik A.
x
1162 m
A
m
4
81
C D
Gambar 4.16
Clinometer Sederhana
Ayo Berpikir Kritis
Coba pikirkan dan tuliskan cara kalian menghitung sudut elevasi atau sudut
depresinya!
Gambar 4.18
Eksplorasi 4.2 Tinggi dan Jari-jari Piramida
Ayo Bereksplorasi
Pikirkan jawaban kalian untuk pertanyaan berikut, jika perlu kalian boleh
menggambar bayangan kalian untuk membantu menjawab.
Ayo Berdiskusi
• Jika sudut θ dibuat lebih besar, bagaimana perubahan nilai perbandingan sisi
depan dan sisi sampingnya (tan θ)?
• Jika sudut θ dibuat lebih besar, bagaimana perubahan nilai perbandingan sisi
depan dan sisi miring segitiga siku-siku?
• Jika sudut θ dibuat lebih besar, bagaimana perubahan nilai perbandingan sisi
samping dan sisi miring segitiga siku-siku?
• Nilai perbandingan sisi depan dan sisi miring yang disebut juga dengan
sinus.
• Nilai perbandingan sisi samping dan sisi miring yang disebut juga
dengan cosinus.
Simak dua skenario berikut untuk melihat penerapan perbandingan sinus dan
cosinus dalam piramida.
tinggi
tinggi
Ѳ
jari-jari Gambar 4.20
Membuat lorong bawah tanah
Gambar 4.19
Membuat replika piramida
Ѳ Ѳ
sisi samping
Ayo Berefleksi
Pikirkan, perbandingan trigonometri mana (di antara sin, cos, atau tan) yang
akan bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan ini?
Simak jawaban salah seorang siswa di SMA 78 Kota Sukaberkah bernama Surya
(fiktif): Saya perlu memanfaatkan perbandingan trigonometri sinus karena saya
mengetahui ketinggian layangan dan mencari panjang tali layangan.
Latihan 4.5 Q
1. Sebuah segitiga siku-siku PQR, mempunyai besaran ∠P =
o o
53,2 dan besaran ∠Q = 36,8 .
36,8º
a. Cari nilai sin 53,2! Uraikan cara dan proses berpikirmu 5 4
b. Nilai perbandingan panjang sisi QR dan QP sama
dengan nilai ________. 53,2º
60º
sisi miring
sisi depan
sisi samping
sisi samping
sisi miring
30º
45º
sisi depan
Apa yang dimaksud dengan sin, cos, tan sebagai nilai perbandingan?
Ayo Bereksplorasi
sin
cos
tan
Coba bagi tugas saling memeriksa pekerjaan kalian. Jika jawabannya berbeda,
coba cari apa yang kurang tepat dan cari solusinya.
Latihan 4.7
Soal Pemahaman
1. Cari panjang sisi x dan z !
z
9,2
30º
x
2. Segitiga ABC memiliki panjang sisi sebagai berikut:
Sisi AC = 5 C 12
Sisi CB = 12 B
Sisi AB = 13
5
13
A
a. Tentukan nama setiap sisi segitiga siku-siku berikut.
b. Cari hasil sin θ!
c. Cari hasil cos θ!
Pada sudut istimewa perbandingan trigonometri sin 30o dan cos 60o juga
nilainya sama. Temukan alasan mengapa ada pola seperti ini secara mandiri
atau bersama-sama dengan teman sekelasmu.
8 y
45º
60º
x
5. Dari jarak 120m, seorang pengukur tanah
menemukan sudut yang terbentuk antara
garis permukaan dan puncak gedung z
o
adalah 30 . Gunakan perbandingan y
trigonometri untuk mencari tinggi 30º
gedung tersebut! Cari hasilnya dengan 120 m
membulatkan ke satuan meter terdekat.
7. Gambar persegi panjang dengan panjang diagonal dua kali dari lebarnya. Buat
persamaan untuk mencari panjang persegi panjang tersebut!
8. Seorang laki-laki sedang berjalan di sebuah
area hijau. Ia berpapasan dengan sebatang
pohon dan sebuah tiang listrik. Jika tinggi
tiang 50 meter dengan sudut antara laki- 50m
o
laki dan puncak tiang 45 dan sudut antara
o
pohon dengan puncak tiang 60 , berapa
45º 60º
jarak antara seorang laki-laki tersebut dan
pohon?
Refleksi
Ada tiga jenis perbandingan trigonometri yaitu sinus, cosinus, dan tangen. Masing-
masing perbandingan dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan permasalahan
sehari-hari mulai dari jarak landas pesawat sampai pada pengukuran obyek yang
tidak dapat secara fisik diukur ketinggiannya. Ada juga perbandingan trigonometri
untuk sudut-sudut istimewa yang ditemukan pada segitiga siku-siku sama kaki dan
segitiga sama sisi.
a. Apakah kalian dapat mengidentifikasi nama setiap sisi segitiga siku-siku?
b. Apakah kalian dapat menjelaskan perbedaan antara nilai tetap dan nilai
perbandingan?
c. Apakah kalian dapat menjelaskan mengapa cara mencari sin θ, cos θ, dan
tan θ?
Uji Kompetensi
1. Jika , berapa nilai sin x dan tan x ?
x
2. Sebuah persegi memiliki panjang garis diagonal 18cm. Berapa panjang sisi
persegi tersebut?
75º
C B
5
Sistem
Persamaan dan
Pertidaksamaan
Linear
Pengalaman Belajar
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan
dapat:
1. Memodelkan masalah ke dalam sistem
persamaan linear dan menyelesaikannya;
serta
2. Memodelkan masalah ke dalam
sistem pertidaksamaan linear dan
menyelesaikannya.
Pertanyaan pemantik
• Bagaimana mengubah persoalan ini menjadi sistem persamaan/pertidaksamaan
linear?
• Apa artinya mencari solusi?
• Solusi sistem persamaan/pertidaksamaan linear ini menyatakan apa?
Kata Kunci
Sistem persamaan linear, sistem pertidaksamaan linear, solusi/penyelesaian, variabel.
Sistem Pertidaksamaan
Sistem Persamaan Linear
Linear
Di SMP kalian telah mempelajari sistem persamaan linear dengan dua variabel.
Sistem persamaan linear adalah kumpulan beberapa persamaan linear yang saling
terkait. Penyelesaian dari sistem persamaan linear adalah nilai-nilai yang memenuhi
semua persamaan tersebut.
Penyelesaian:
Jika menyatakan harga sebuah buku tulis
dan menyatakan harga sebuah pensil
maka model matematikanya (dalam ribuan rupiah) adalah
Model matematika tersebut terdiri atas dua persamaan dengan dua variabel.
Semua variabelnya berpangkat satu, artinya kedua persamaan di atas adalah
persamaan linear. Solusi dari sistem persamaan linear tersebut menyatakan harga
buku dan harga pensil.
Solusi dari sistem persamaan linear adalah koordinat titik potong kedua garis.
Kalian dapat memasukkan nilai dan ke dalam persamaan dan lihatlah
bahwa harga tersebut membuat kedua persamaan benar. Harga buku Rp2.000,00 dan
harga pensil Rp4.000,00.
Ayo Bereksplorasi
Dalam olah raga basket, ada tiga macam nilai yang dihasilkan. Lemparan bebas
yang masuk bernilai 1, lemparan dari dalam daerah bernilai 2, dan lemparan dari
luar daerah bernilai 3. Wijaya mencetak nilai 27 dalam sebuah pertandingan. Ia
memasukkan bola 16 kali ke dalam keranjang dengan 6 di antaranya berupa lemparan
bebas. Tentukan berapa kali ia mencetak masing-masing angka.
Ayo Berdiskusi
1. Salah satu strategi yang dapat kalian gunakan adalah tebak dan perbaiki. Tebak,
hitung nilainya. Jika bukan 27, perbaiki tebakan kalian.
2. Tuliskan strategi lain yang kalian coba.
Alternatif Penyelesaian
Masalah bola basket di atas dapat diselesaikan dengan sistem persamaan linear.
1. Tentukan variabelnya. Pikirkan: apa yang diketahui? Apa yang ditanya?
Lemparan bebas yang masuk bernilai 1, lemparan dari dalam daerah bernilai 2,
dan lemparan dari luar daerah bernilai 3.
Dari kalimat ini kalian dapat berpikir bahwa ada sebuah variabel untuk setiap
nilai yang mungkin (misalnya a, b, c berturut-turut adalah banyaknya lemparan
yang bernilai 1, 2, dan 3).
2. Tentukan model matematikanya.
a. Wijaya mencetak nilai 27 dalam sebuah pertandingan.
Sistem Persamaan
No. Grafik Titik Potong
Linear
1 1 titik potong
di (-1,2)
3 banyak titik
potong
Pada sistem persamaan linear dengan tiga variabel, juga ada tiga kemungkinan
banyaknya solusi.
Jika kalian ingin membuat grafik sistem persamaan linear dengan tiga variabel,
kalian dapat memanfaatkan aplikasi GeoGebra.
Latihan 5.1
1. Asep memiliki beberapa tongkat dengan tiga jenis ukuran, ukuran a, ukuran b,
dan ukuran c. Asep menjajarkan 3 tongkat ukuran a, 2 tongkat ukuran b, dan
1 tongkat ukuran c dan panjangnya 390 cm. Asep menjajarkan sebuah tongkat
ukuran a, 3 tongkat ukuran b, dan 2 tongkat ukuran c dan panjangnya 460 cm.
Asep juga mengamati bahwa 2 tongkat ukuran a sama panjang dengan tongkat
ukuran c.
a. Tuliskan pengukuran pertama ke dalam persamaan matematika.
b. Tuliskan hasil pengukuran kedua dan ketiga ke dalam persamaan
matematika juga untuk menghasilkan sistem persamaan.
c. Apakah sistem persamaan itu sebuah sistem persamaan linear? Bagaimana
kamu tahu?
d. Selesaikan sistem persamaan tersebut.
e. Ada berapa solusi yang ada?
f. Berapakah panjang tiap jenis tongkat?
2. Sebuah minuman dijual dalam tiga kemasan berbeda: kecil, sedang, dan besar.
Jika Bonar membeli 3 kemasan kecil, 2 kemasan sedang, dan 3 kemasan besar,
dia mendapat minuman sebanyak 4.700 ml. Jika Bonar membeli 3 kemasan
kecil, 1 kemasan sedang, dan 2 kemasan besar, dia mendapat 3.300 ml. Jika
Bonar membeli 2 kemasan sedang dan 2 kemasan besar, dia mendapat 2.800 ml
minuman. Berapakah volume tiap jenis kemasan?
a. Tuliskan sistem persamaan yang bersesuaian dengan permasalahan
tersebut.
b. Apakah sistem persamaan itu termasuk sistem persamaan linear? Tuliskan
alasannya.
c. Selesaikan sistem persamaan tersebut.
d. Ada berapa solusi yang ada? Jelaskan.
e. Apa artinya bagi Bonar jika sistem persamaan linear ini memiliki banyak
solusi?
a.
b.
c.
d.
5. Pak Musa memiliki toko beras dan menjual campuran beras. Campuran 2 kg
beras A, 2 kg beras B, dan 1 kg beras C dihargai Rp50.000,00. Campuran 4 kg
beras A, 2 kg beras B, dan 3 kg beras C dihargai Rp91.000,00. Campuran 4 kg
beras A, 4 kg beras B, dan 2 kg beras C dihargai Rp95.000,00. Tentukan harga
tiap kg beras A, beras B, dan beras C.
a. Tuliskan model matematikanya.
b. Apakah model matematika itu merupakan sistem persamaan linear?
c. Ada berapa solusi yang dimiliki oleh sistem ini? Bagaimana kalian tahu?
6. Maria adalah penjaga tiket di sirkus. Ada tiga jenis tiket yang dijual. Keluarga
Andi membeli 4 tiket anak-anak, 2 tiket dewasa, dan 1 tiket lansia dan membayar
Rp640.000,00. Keluarga Butet membeli 1 tiket anak-anak, 3 tiket dewasa, dan 2
tiket lansia dan membayar Rp550.000,00. Keluarga Danu membeli 3 tiket anak-
anak, 1 tiket dewasa, dan 1 tiket lansia dan membayar Rp450.000,00. Berapakah
harga setiap jenis tiket yang dijual Maria?
7. Kinan menimbang bola yang ada di lemari sekolah. Pada penimbangan pertama,
Kinan menimbang dua bola basket, sebuah bola kaki, dan tiga bola voli dan
hasilnya 2.500 g. Penimbangan kedua, sebuah bola basket, dua buah bola kaki,
dan dua buah bola voli beratnya 2.050 g. Penimbangan ketiga, dua buah bola
basket dan sebuah bola voli beratnya 1.550 g. Berapa berat tiap jenis bola?
8. Butet ingin membeli buah. Semua buah yang ada sudah dikemas menjadi paket.
Paket A terdiri atas 5 jeruk, 1 mangga, dan 8 salak beratnya 1,5 kg. Paket B terdiri
atas 10 jeruk, 2 mangga, dan 4 salak beratnya 2 kg. Paket C terdiri atas 3 mangga,
dan 12 salak beratnya 2 kg. Jika setiap jenis buah itu identik, berapakah berat
masing-masing jenis buah?
Eksplorasi 5.2
Ayo Bereksplorasi
1kg
2. Apakah yang telah kalian pelajari tentang sistem persamaan linear dapat
membantu kalian menyelesaikan masalah ini?
Permasalahan yang dihadapi oleh Pak Eko dapat dituliskan model matematikanya.
1. Tentukan variabelnya. Pikirkan: apa yang diketahui? Apa yang ditanya?
Untuk soal ini berat 1 apel (misal disebut x) dan berat 1 jeruk (misal disebut y)
2. Model matematikanya (dalam satuan ons, 1 kg = 10 ons):
3. Model matematika ini mengingatkan kita pada sistem persamaan linear
Eksplorasi 5.3
Ayo Bereksplorasi
Ayo Berdiskusi
1. Salah satu strategi yang dapat kalian gunakan adalah tebak dan perbaiki. Tebak,
hitung nilainya. Jika tidak memenuhi syarat, perbaiki tebakan kalian.
3. Apakah yang telah kalian pelajari tentang sistem persamaan linear dapat
membantu kalian menyelesaikan masalah ini?
Alternatif Penyelesaian
Masalah yang dihadapi Kiki dapat diselesaikan dengan sistem pertidaksamaan linear.
1. Tentukan model matematikanya. Jika x menyatakan banyaknya peserta dan y
menyatakan banyaknya perlombaan maka model matematikanya adalah:
b. Perlu dicatat bahwa garis yang didapat dari pertidaksamaan lebih atau
sama dengan dan kurang atau sama dengan digambarkan dengan garis
utuh (artinya garis tersebut termasuk daerah jawaban) sedangkan garis
yang didapat dari pertidaksamaan lebih dari atau kurang dari digambarkan
dengan garis putus-putus (artinya garis tersebut hanya batas, tidak termasuk
daerah jawaban).
c. Pilih sebuah titik, misalnya (0,0), lalu substitusikan ke dalam pertidaksamaan.
Jika nilainya memenuhi ketidaksamaan maka daerah yang memuat (0,0)
diarsir untuk menunjukkan bahwa daerah inilah yang merupakan daerah
hasil. Garis persamaan linear menjadi pembatas antara daerah jawab dan
bukan daerah jawab.
Latihan 5.2
1. Bonar memiliki dua pekerjaan paruh waktu. Untuk mengantar barang, Bonar
dibayar Rp15.000,00 per jam. Untuk pekerjaan mencuci piring di restoran, Bonar
dibayar Rp9.000,00 per jam. Dia tidak dapat bekerja lebih dari 10 jam. Bonar
membutuhkan uang sebesar Rp120.000,00. Berapa jam dia harus bekerja untuk
masing-masing pekerjaan?
a. Tuliskan model matematikanya.
b. Apakah model matematika tersebut merupakan sistem pertidaksamaan
linear?
c. Gambarkan grafiknya.
d. Tentukan koordinat titik-titik potongnya.
2. Nova membeli pupuk dan tanaman untuk kebunnya. Nova memiliki uang sebesar
Rp100.000,00. Setiap kantong pupuk harganya Rp20.000,00 dan setiap tanaman
harganya Rp10.000,00. Nova ingin membeli setidaknya 5 tanaman. Berapa banyak
tanaman dan pupuk yang dapat Nova beli?
3. Bu Dini membutuhkan telur ayam dan telur puyuh. Telur ayam harganya
Rp22.000,00 per kg dan telur puyuh harganya Rp30.000,00 per kg. Bu Dini
memiliki uang sebesar Rp150.000,00. Karena khawatir telurnya pecah di
perjalanan, Bu Dini tidak mau membawa lebih dari 6 kg telur. Apakah Bu Dini
dapat membeli 6 kg telur?
4. Sebuah UMKM memproduksi dua jenis sabun cair, yaitu sabun mandi dan
sabun cuci tangan. Untuk setiap liter sabun mandi, dibutuhkan biaya produksi
Rp15.000,00 per liter. Biaya produksi sabun cuci tangan Rp10.000,00 per liter.
Selain itu, pabrik juga harus mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp500.000,00.
UMKM tersebut memiliki modal sebesar Rp2.500.000,00. Gudang yang ada dapat
menampung 150 liter sabun cair. Sabun mandi dijual seharga Rp25.000,00 per liter
dan sabun cuci tangan Rp20.000,00 per liter. Apakah mereka bisa mendapatkan
keuntungan dengan harga tersebut? Berikan contoh banyaknya sabun mandi dan
sabun cuci masing-masing yang dijual sehingga pendapatan mereka lebih dari
pengeluaran.
Refleksi
Dalam subbab ini kalian telah mempelajari tentang sistem pertidaksamaan linear
dengan dua variabel.
1. Ada berapa pertidaksamaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sistem
pertidaksamaan linear dengan dua variabel?
2. Apa yang terjadi jika banyaknya pertidaksamaan kurang dari dua? Apa yang
terjadi jika banyaknya pertidaksamaan lebih dari dua?
Toko A
E E
A B CD F G H A B CD ABC
Toko B
E E E
A B CD A B CD F G H A B CD
Berdasarkan harga tiap paket yang tersedia di toko A dan toko B, hitunglah harga
dari setiap alat tulis di masing-masing toko (buku tulis, pena, dan penghapus)
dan jawablah pertanyaan berikut.
a. Manakah yang lebih mahal: harga sebuah buku tulis di toko A atau di
toko B?
b. Manakah yang lebih mahal: harga sebuah penghapus di toko A atau di
toko B?
c. Manakah yang lebih mahal: harga sebuah pena di toko A atau di toko B?
6
Fungsi
Kuadrat
Pengalaman Belajar
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan
dapat:
1. Mengidentifikasi fungsi kuadrat dalam
bentuk aljabar, tabel nilai, dan grafik
2. Menemukan karakteristik dari fungsi
kuadrat
3. Menggunakan fungsi kuadrat untuk
menyelesaikan masalah kehidupan sehari-
hari dengan cara aljabar maupun grafik
Pernahkah kalian mengamati lintasan bola basket ketika kalian mendorong
bola ke arah jaring? Lintasannya berbentuk parabola dan gerak bola dikatakan gerak
parabola. Gambar 6.1 menunjukkan posisi bola pada suatu waktu tertentu.
Selain bola basket, lintasan bola kaki juga dapat berupa parabola. Lintasan dan
bentuk parabola ditemui dalam hidup sehari-hari. Contoh lain adalah air yang keluar
dari selang serta bentuk bangunan dan jembatan. Bentuk pisang juga menyerupai
parabola.
Parabola merupakan bentuk fungsi kuadrat dalam grafik. Fungsi kuadrat adalah
fungsi polinom (suku banyak) dengan pangkat tertinggi variabelnya adalah 2. Kalian
masih ingat dengan fungsi linear yang grafiknya berbentuk garis lurus. Fungsi linear
adalah fungsi polinom dengan pangkat tertinggi variabelnya adalah 1.
Gambar 6.2 menunjukkan grafik fungsi kuadrat. Posisi bola merupakan posisi
titik dalam sistem koordinat Kartesius.
Peta Konsep
Fungsi Kuadrat
1. Faktorisasi
atau
2. Melengkapkan kuadrat
atau
atau
Ayo Bereksplorasi
0 1 4 9 16 25 36
Waktu (detik) 0 1 2 3 4 5 6
Jarak (m)
Ayo Bereksplorasi
Bola dijatuhkan dari keadaan diam pada posisi 0. Lintasan bola diberikan dalam
gambar.
1. Lengkapi tabel dengan menggunakan penggaris.
Eksplorasi yang barusan kalian lakukan berkaitan dengan apa yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Kalian perlu eksplorasi fungsi kuadrat yang lebih mendalam
untuk menemukan hal-hal yang sangat menarik.
Sebelumnya, perhatikan terlebih dahulu contoh di bawah ini.
1. Buatlah grafik fungsi dengan cara:
a. Melengkapi Tabel 6.1
-2 4
-1 1
0 0
1 1
2 4
b. Plot setiap titik pada Tabel 6.1 ke dalam sistem koordinat. Koordinat titik
yang didapatkan dari Tabel 6.1 adalah (-2,4), (-1,1), (0,0), (1,1), dan (2,4
Eksplorasi 6.3. Menyelidiki peran tanda pada nilai a ( > 0 atau a < 0) dalam
Ayo Bereksplorasi
Pelajari grafik-grafik a - j yang telah kalian buat sebelumnya. Untuk setiap fungsi
kuadrat kalian dapat menentukan peran .
grafik berbentuk
Dari eksplorasi 6.1, 6.2, dan 6.3 kalian menemukan bahwa fungsi kuadrat terbuka ke
atas jika dan terbuka ke bawah jika .
Gambar 6.7 Dua Jenis Grafik Fungsi Kuadrat dengan Tanda Berbeda
Gerak mobil dimulai pada saat nol detik dan posisi nol m. Gerak menghasilkan
grafik setengah parabola yang terbuka ke atas. Grafik berada di atas sumbu t.
Gerak mobil makin lama makin cepat karena untuk selang waktu yang sama
jarak makin besar dan arahnya selalu ke kanan/timur.
Untuk keadaan seperti apa grafik digunakan dan kehidupan sehari-hari?
Gerak bola dimulai pada waktu nol detik dan posisi nol m. Gerak menghasilkan
grafik setengah parabola saja yang terbuka ke bawah. Grafik berada di bawah sumbu .
Gerak bola makin lama makin cepat (untuk selang waktu yang sama jarak makin
besar) dan arahnya selalu ke bawah.
Mengapa Eksplorasi 6.1 dan 6.2 hanya menghasilkan grafik setengah parabola?
5 6 9 14 21 30 41
Waktu (det) 0 1 2 3 4 5 6
Jarak (m)
Waktu (detik) 0 1 2 3 4 5 6
Jarak (m) 0 5 8 9 8 5 0
Jumlah benda 0 10 20 25 30 40
Keuntungan
0 800 1200 1250 1200 800
(ribu rupiah)
Tanpa menggambar grafik, tentukan apakah grafik fungsi kuadrat terbuka ke atas
atau ke bawah. Jelaskan alasan kalian.
Ayo Bereksplorasi
Perhatikan Gambar 6.12 dan amati beberapa titik istimewa dalam fungsi kuadrat:
• Titik potong dengan sumbu y, yaitu . Apakah kalian masih ingat
bagaimana menentukan titik potong dengan sumbu y?
• Titik-titik potong dengan sumbu x, yaitu (-1,0) dan .
• Vertex disebut juga sebagai titik puncak, dapat berupa titik maksimum atau
titik minimum (sesuai dengan grafik terbuka ke atas atau ke bawah). Titik
minimum dalam grafik yaitu .
• Sumbu simetri selalu melalui titik puncak,
Eksplorasi 6.6
Ayo Bereksplorasi
Tidak ada Titik Potong Satu Titik Potong Dua Titik Potong
Gambar 6.13 Titik Potong dengan sumbu x
Latihan 6.3
1. Tentukan berapa banyaknya titik potong dari fungsi kuadrat berikut.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
2. Tentukan koordinat titik puncak, sumbu simetri, koordinat titik potong dengan
sumbu y, dan banyak titik potong dari grafik fungsi-fungsi kuadrat di bawah ini.
y
y
12 6
y
10
4 8 4
3 6
2 4 2
1 2
-3 -2 -1 0 1 2 3 x -3 -2 -1 0 1 2 3 x -4 -2 0 2 4 x
-1
-2 -2
Apakah hubungan antara titik puncak dengan grafik terbuka ke atas atau ke
bawah?
3. Perhatikan tabel di bawah ini, yang menunjukkan jarak tempuh suatu mobil
sebagai fungsi dari waktu
Waktu (detik) 0 1 2 3 4 5 6
Jarak (m) 8 13 16 17 16 13 8
5. Untuk setiap kasus di bawah ini tentukan apakah grafik fungsi kuadrat terbuka
ke atas atau ke bawah.
a. Biaya produksi sebagai fungsi dari jumlah barang.
b. Keuntungan sebagai fungsi dari jumlah barang.
c. Kualitas bunyi dari sound system sebagai fungsi dari amplitudo gelombang
bunyi.
d. Efektivitas obat sebagai fungsi dari dosis obat.
e. Keselamatan pemakaian suatu bahan sebagai fungsi dari waktu pemakaian.
Latihan 6.4
1. Keuntungan penjualan biskuit sebagai fungsi dari jumlah produksi.
1. Apakah kalian dapat membuat grafik fungsi kuadrat jika diberikan tabel nilai?
2. Apakah kalian dapat membedakan fungsi kuadrat terbuka ke atas dengan
terbuka ke bawah?
3. Apakah kalian dapat menjelaskan peran c dalam fungsi kuadrat
?
4. Apakah kalian dapat menentukan titik puncak, sumbu simetri, titik potong
dengan sumbu y dan titik potong dengan sumbu x?
5. Apakah kalian dapat membedakan titik maksimum dan titik minimum?
6. Apakah kalian dapat melihat hubungan antara diskriminan dengan banyak titik
potong dengan sumbu x.
Ayo Bereksplorasi
Gambar 6.15 Grafik fungsi kuadrat yang melalui K (-1,0), L(0,-3), dan M(1,-4)
Alternatif Penyelesaian 1:
Substitusi koordinat K(-1,0) ke dalam fungsi, didapat persamaan:
Persamaan fungsi kuadrat yang melalui titik K(-1,0), L(0,-3), dan M(1,-4) adalah
Eksplorasi 6.8.
Ayo Bereksplorasi
2. Sumbu simetri adalah garis yang melalui titik puncak. Untuk setiap grafik
fungsi yang ada:
a. Tentukan sumbu simetrinya
b. Tentukan kaitan nilai pada no. 1 dengan sumbu simetri
c. Tentukan nilai
d. Tuliskan dua cara menentukan sumbu simetri.
3. Titik puncak adalah koordinat titik maksimum atau titik minimum. Untuk
setiap grafik fungsi yang ada:
a. Tentukan koordinat titik puncaknya
b. Tentukan hubungan nilai absis titik puncak dengan sumbu simetri
c. Substitusi nilai sumbu simetri pada fungsi .
Nilai ini sama dengan apa?
d. Hitung nilai . Nilai ini sama dengan apa?
Dari eksplorasi kalian melihat ada beberapa bentuk untuk menuliskan fungsi
kuadrat.
1. Bentuk standar
2. Titik potong dengan sumbu x pada dan , yaitu
3. Untuk setiap kasus di bawah ini tentukan apakah diskriminan fungsi kuadrat
sama dengan nol, lebih kecil dari nol atau lebih besar dari nol.
a. Pendapatan dari penjualan sebagai fungsi dari jumlah barang.
b. Keuntungan sebagai fungsi dari jumlah barang.
c. Kualitas bunyi dari sound system sebagai fungsi dari amplitudo gelombang
bunyi.
d. Efektivitas obat sebagai fungsi dari dosis obat.
e. Keselamatan pemakaian suatu bahan sebagai fungsi dari waktu pemakaian.
Ayo Berefleksi
1. Apakah kalian dapat membentuk fungsi kuadrat jika diketahui tiga titik
dari fungsi kuadrat?
2. Apakah kalian dapat membentuk fungsi kuadrat jika diketahui titik
potong dengan sumbu x?
3. Apakah kalian dapat membentuk fungsi kuadrat jika diketahui titik
puncak?
9,5 10,8 11,7 12,3 12,2 12,8 12,7 12,8 12,9 12,2 11,6 10,8
24 32 40 48 56 64 72 80 88 96 104 112
1. Buat grafik terhadap dengan bentuk parabola, mungkin saja ada titik-
titik yang tidak melalui grafik.
2. Setelah mendapatkan bentuk grafiknya tentukan fungsi kuadratnya.
3. Berapa kelajuan yang menghasilkan penghematan bahan bakar maksimum?
Ayo Bereksplorasi
Seorang petani ingin membuat pagar pembatas tanaman seperti yang ditunjukkan
oleh gambar di bawah ini. Panjang kawat adalah 24 m. Berapa luas maksimum yang
dapat dibuat oleh petani?
Dua contoh di atas menunjukkan salah satu kegunaan fungsi kuadrat untuk dapat
mengetahui nilai maksimum dan minimum. Kalian sudah mempelajari beberapa cara
untuk mendapatkan nilai minimum dan maksimum.
Fungsi kuadrat digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, dalam olahraga,
bangunan, ekonomi kesehatan dan lainnya.
Ayo Mencoba
0 0 0
1 2 3
2 4 8
3 6 15
4 8 24
5 10 35
6 12 48
Apakah untuk setiap detik kenaikan jarak sama untuk kedua fungsi? Jelaskan.
Bahan bakar
7,5 10,2 12,2 13,2 13,5 12,8 11,3 9,1
(km/liter)
Ayo Berefleksi
Uji Kompetensi
1. Dari grafik berikut, yang manakah yang merupakan grafik fungsi kuadrat?
a. c.
d.
b.
e.
2. Gambarkan grafik fungsi
a. Tentukan titik potong grafik dengan sumbu x
b. Tentukan titik potong grafik dengan sumbu y
c. Tentukan sumbu simetrinya.
d. Apakah fungsi ini memiliki nilai maksimum atau minimum? Tentukan
nilainya.
7
Statistika
Pengalaman Belajar
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan
dapat:
1. Membedakan berbagai macam jenis data
serta membuat grafik yang sesuai dan
merepresentasikan data tersebut, serta
melakukan analisis data untuk pengambilan
kesimpulan.
2. Menggambar dan menginterpretasikan
histogram, diagram garis batang, line plot;
3. Menentukan ukuran pemusatan dari
kumpulan data: mean, median, dan modus,
pada data tunggal dan data kelompok.
4. Menentukan ukuran penempatan dari
kumpulan data: kuartil dan persentil pada
data tunggal dan data kelompok.
5. Mengetahui ukuran penyebaran dari
kumpulan data: jangkauan inter kuartil,
varian, dan simpangan baku pada data
tunggal dan data kelompok.
6. Membandingkan 2 kelompok data
menggunakan ukuran pemusatan dan
penyebaran.
Data Menolong Kita
Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu berhubungan dengan data. Pernahkah
kalian melihat kumpulan data, atau pernahkah kalian mengumpulkan data? Di
tengah pandemi Covid-19 ini, kita bisa melihat data berapa banyak orang yang
terkena infeksi karena virus korona. Dari data harian yang kita kumpulkan, kita bisa
melakukan analisis sederhana, seperti daerah mana yang tingkat penularannya sudah
semakin turun, mana daerah yang justru tingkat penularannya malah semakin naik.
Selain itu, kita juga bisa melihat berapa rata-rata tingkat kesembuhan dari pasien
Covid-19 setiap harinya. Untuk dapat menarik kesimpulan dari hal-hal di atas, kita
memerlukan data lalu mengolahnya sehingga kita dapat memahami situasi yang
sesungguhnya berdasarkan fakta yang aktual, bukan berdasarkan perasaan atau berita
hoaks.
Sebagai contoh, ketika vaksin Covid-19 berhasil ditemukan di beberapa negara,
muncul berita hoaks yang menyebutkan bahwa vaksin tersebut bermasalah. Dari
data yang berhasil dikumpulkan dan diolah, ternyata dari setiap 40.000 orang yang
divaksin, rata-rata akan ada 5 orang atau sekitar 0,01% yang mengalami masalah.
Hal ini disebabkan berbagai hal seperti usia lanjut, penyakit bawaan, dan sebagainya.
Sementara itu, diketahui bahwa rata-rata tingkat kematian dari pasien Covid-19 yang
tidak sempat divaksin di Indonesia mencapai 3%, atau jika ada 6.000 pasien baru,
maka diperkirakan rata-rata 200 pasien akan berakhir dengan kematian. Dari fakta
ini kita bisa melihat bahwa persentase pasien Covid-19 yang tidak divaksin 300 kali
lebih berisiko daripada persentase orang yang bermasalah karena vaksin. Wow! 300
kali lebih berisiko tanpa vaksin. Jumlah yang tidak sedikit.
Jadi, dengan melihat data tersebut kita dapat memahami situasi dengan lebih
baik sehingga kita mampu mengambil keputusan dengan lebih tepat.
Statistik adalah ilmu yang akan membantu kalian menguasai berbagai hal yang
terkait dengan data, mulai dari pengumpulan data, mengolahnya, menganalisis
sampai akhirnya mengambil keputusan berdasarkan data.
Pada waktu SMP, kalian telah belajar bagaimana untuk melihat ukuran pemusatan
dari sekumpulan data, kalian mencari rata-rata atau mean, modus, dan median. Saat
ini, kalian akan mempelajari jenis data, ukuran penyebaran serta ukuran lokasi dari
sekumpulan data supaya kalian dapat menarik kesimpulan dengan lebih baik.
Pertanyaan Pemantik
1. Bagaimana pengolahan data dapat membantu kita dalam pengambilan keputusan?
2. Bagaimana kita menentukan ukuran pemusatan yang paling sesuai dengan
konteks masalah yang dihadapi?
3. Bagaimana ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran dapat membantu kita
untuk membedakan 2 kelompok data?
Peta Konsep
Ayo Bereksplorasi
Pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia. Setiap harinya jumlah pasien yang
terinfeksi virus Covid-19 terus bertambah. Pada tabel berikut, kalian dapat melihat
rata-rata pertambahan pasien baru positif Covid-19 setiap minggunya di Provinsi
DKI Jakarta.
1. Dari Tabel 7.1 di atas, pada minggu ke berapakah yang mengalami rata-rata
kenaikan jumlah pasien positif Covid-19 yang paling besar?
2600
2400
2200
Banyaknya Pasien Baru Covid-19
2000
1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
Ayo Berdiskusi
3. Jika pola penambahan rata-rata mingguan jumlah pasien positif Covid-19 ini
terus bertambah, berikan estimasimu untuk jumlah pasien positif Covid-19 pada
minggu ke-2 Januari 2021. Jelaskan alasanmu!
Pemilihan grafik yang tepat akan memberikan gambaran yang lebih tepat.
4. Saat menentukan kenaikan jumlah pasien Covid-19 yang paling besar, manakah
yang lebih mudah digunakan, tabel atau diagram batang? Jelaskan!
A. Histogram
Ada berbagai tipe diagram. Diagram mana yang paling baik untuk digunakan sangat
tergantung pada data apa yang kalian miliki dan informasi apa yang ingin kalian
sampaikan.
Salah satu diagram yang dapat kalian gunakan adalah histogram. Histogram
hampir serupa dengan diagram batang, namun histogram berbeda dengan diagram
batang. Gambar 7.1 dan 7.2 menunjukkan contoh histogram dan diagram batang.
Ayo Berdiskusi
Dari Gambar 7.1 dan Gambar 7.2, carilah perbedaan dari histogram dan
diagram batang.
40 14
Jumlah Siswa (orang)
12
30
10
8
20
6
4
10
0 2 4 6 8 10 12 X V S O L N A
Gambar 7.1 Histogram Penggunaan HP Gambar 7.2 Diagram Batang Merek HP yang
oleh Siswa SMA digunakan Siswa SMA
Ayo Berdiskusi
Perhatikan Gambar 7.3. Kedua histogram menampilkan data yang sama. Cobalah
mencari bagaimana kedua histogram ini menjelaskan data yang sama walaupun
terlihat berbeda.
40 40
30 30
20 20
10 10
0 2 4 6 8 10 12 0 2 4 6 8 10 12
Gambar 7.3 Tampilan Data yang Sama Menggunakan Dua Histogram yang Berbeda
Ayo Mencoba
Coba kalian buktikan mengapa kelas 8-10 dan kelas 10-12 pada histogram kiri dapat
digabung menjadi kelas 8-12 pada histogram kanan. Jelaskan jawabanmu!
Latihan 7.1
1. Perhatikan diagram batang berikut. Diagram berikut menunjukkan waktu yang
ditempuh oleh para atlet di Olimpiade 1998 cabang Lintas Alam 10 km.
Gambar 7.4 Diagram Batang Waktu yang Ditempuh Peserta Lintas Alam Olimpiade 1998
Sumber: https://www.olympic.org/nagano-1998/cross-country-skiing
a. Dari Gambar 7.4, ada berapa atlet yang berpartisipasi dalam cabang lintas
alam? Ada berapa negara yang berpartisipasi dalam cabang ini?
Untuk dapat memahami diagram dengan lebih baik, maka kalian perlu
memahami situasi dan konteks dari diagram.
d. Gambar 7.4 disusun berdasarkan abjad dari nama depan asal negara atlet.
Pikirkanlah cara lain untuk menyusun diagram batang ini. Pertanyaan
seperti apakah yang mudah untuk dijawab dari susunan diagram batang
yang baru tersebut?
Saat menjawab soal bagian c) di atas, mungkin kalian memerlukan waktu yang
lebih lama karena harus melihat catatan waktu dari tiap atlet peserta. Meskipun kalian
mudah membaca catatan waktu dari tiap atlet, tidak terlalu mudah untuk menemukan
banyaknya atlet yang menyelesaikan lomba dengan interval catatan waktu tertentu.
Sekarang, kalian akan menggunakan histogram untuk menampilkan data catatan
waktu dari para atlet. Dalam histogram, data dibagi ke dalam interval yang sama,
dengan 1 gambar batang untuk setiap interval. Tinggi dari setiap batang menunjukkan
banyaknya data yang masuk dalam interval tersebut.
2. Dari data catatan waktu para atlet cabang Lintas Alam pada Gambar 7.4,
a. Lengkapilah kolom Frekuensi pada Tabel 7.2.
6
Frekuensi
0
27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49
Waktu (menit)
Ayo Bereksplorasi
Ayo Berdiskusi
30
Persentase Jumlah Siswa
20
10
60 65 70 75 80 85 90 95 100
Dari histogram pada Gambar 7.5, ditunjukkan bahwa ada 16% siswa yang mendapatkan
nilai matematika antara 70 sampai 75.
• Apakah ini berarti ada 16 siswa yang berada di kelas tersebut? Jelaskan!
• Interval kelas manakah yang memiliki persentase terbesar? Berapa persen kelas
dengan interval tersebut?
Misalkan ada 200 siswa yang mengikuti ulangan matematika tersebut. Berapakah
banyaknya siswa yang mendapatkan nilai 85 ke atas tapi di bawah 90?
Latihan 7.2
Ayo bekerja sama dalam melengkapi tabel di bawah ini agar waktu yang
diperlukan menjadi lebih sedikit.
× 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2. Dari sebuah survei terhadap siswa SMP mengenai berapa banyak waktu yang
mereka habiskan bersama orang tua mereka di akhir pekan, diperoleh hasil
survei sebagai berikut.
Jika kalian ingin membandingkan hasil survei siswa laki-laki dengan hasil survei
siswa perempuan, kalian bisa menampilkannya dalam 2 buah diagram lingkaran.
11,5%
25,1% Kurang dari
Kurang dari 1/2 hari
1/2 hari 40.5%
Sepanjang 17,1%
Sabtu-Minggu Hanya 1/2 hari 49,6%
Sepanjang
Sabtu-Minggu
15,8%
Hanya 1/2
21,8%
hari 18,6%
Hanya 1 hari
Hanya 1 hari
saja
saja
50
40
Siswa Laki-laki
Persentase
Perempuan
30
20
10
Sepanjang Hanya 1 hari Hanya 1/2 hari Kurang dari 1/2 hari
Sabtu Minggu
3. Dani sering bermain games online sehingga nilai kuis matematikanya jelek.
Orang tua Dani melarang Dani untuk bermain games online sampai hasil nilai
kuis matematika Dani berubah secara signifikan. Guru matematika Dani setiap
minggu memberikan kuis matematika dengan nilai tertinggi 100. Dani membuat
grafik batang untuk menunjukkan kepada orang tuanya bahwa nilai kuisnya
sudah membaik dalam 5 minggu terakhir.
a. Panjang batang nilai kuis 5 Dani tiga kali lebih tinggi dari panjang batang
nilai kuis 1-nya. Apakah nilai kuis 5-nya tiga kali dari nilai kuis 1-nya?
b. Orang tua Dani mengatakan bahwa grafik batang yang dibuat Dani
menyesatkan karena dari grafik ini terlihat ada perbaikan signifikan dari
nilai kuis Dani dibandingkan dengan kenyataannya. Hal manakah pada
grafik ini yang menyebabkan grafik ini memberikan kesimpulan yang salah?
c. Buatlah diagram batang yang baru yang dapat memberikan hasil yang
lebih akurat dan menggambarkan performa Dani yang sebenarnya di kuis
matematika mingguan.
Dalam subbab ini, kalian sudah belajar mengenai diagram batang dan
histogram. Selain itu, kalian juga telah mengenal frekuensi dan frekuensi
relatif dalam diagram batang dan histogram.
a. Apa saja perbedaan diagram batang dengan histogram?
b. Kapan kita sebaiknya menggunakan frekuensi relatif daripada frekuensi?
C. Ukuran Pemusatan
1. Modus dan Median
Modus dan median adalah dua ukuran pemusatan untuk melihat kecenderungan
kumpulan data.
Median adalah nilai data yang berada tepat di tengah ketika seluruh data
diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar. Untuk mencari letak median,
bagilah banyaknya data dengan 2.
• Jika hasilnya adalah bilangan bulat, m, maka median terletak di tengah-tengah
antara urutan ke-m dan ke-(m + 1).
• Jika hasil baginya bukan merupakan bilangan bulat, bulatkanlah hasilnya ke atas,
maka median terletak di urutan sesuai hasil pembulatan.
Modus dari sebuah kumpulan data adalah data yang paling sering muncul atau
memiliki frekuensi paling besar. Kedua ukuran pemusatan ini memiliki keuntungan,
yaitu tidak terpengaruh jika kumpulan data memiliki data pencilan atau data yang
berbeda dari kumpulan datanya.
Selain modus dan median, kalian bisa melihat rentang dari kumpulan data melalui
range atau jangkauan. Jangkauan adalah selisih antara data terkecil dengan data
terbesar.
Ayo Bereksplorasi
1 A 43 14 A 44
2 B 44 15 C 40
3 C 38 16 D 41
4 A 43 17 B 42
5 C 44 18 D 43
6 D 42 19 E 42
7 A 42 20 A 40
8 A 39 21 A 45
9 B 43 22 C 41
10 E 43 23 A 41
11 C 44 24 A 42
12 E 45 25 C 43
13 B 44
a. Buatlah diagram line plot untuk menunjukkan ukuran sepatu yang terjual
pada akhir pekan pertama bulan Januari. Diagram line plot adalah sebuah
garis bilangan dengan banyaknya tanda X yang menunjukkan banyaknya
data yang muncul dengan nilai tertentu. Sebagai contoh, 45 muncul tiga kali.
Jadi, kalian tuliskan tanda X di atas angka 45.
b. Jelaskan bentuk dari line plot yang kamu hasilkan. Bagaimana bentuk line
plot ini bisa menjelaskan distribusi data ukuran sepatu di atas?
Ketika kalian mendeskripsikan sebuah kumpulan data, biasanya kalian juga perlu
menentukan data terkecil dan data terbesar dari kumpulan data tersebut.
c. Tentukanlah data terkecil dan data terbesar dari kumpulan data ukuran
sepatu yang terjual.
d. Bagaimana kalian dapat menemukan data terkecil dan data terbesar dengan
melihat diagram line plot?
e. Tentukanlah jangkauan dari data ukuran sepatu pada Tabel 7.4.
f. Tentukanlah modus dari data ukuran sepatu pada Tabel 7.4.
g. Bagaimana kalian bisa menentukan modus sekumpulan data dari diagram
line plot?
h. Urutkanlah data ukuran sepatu di atas dari yang terkecil sampai yang
terbesar, lalu tentukanlah mediannya.
i. Bagaimana kalian dapat menentukan median dari sekumpulan data dengan
melihat diagram line plot?
Ayo Berdiskusi
k. Ketika banyaknya data adalah bilangan genap, maka tidak ada data yang
diambil sebagai median tunggal. Dalam hal ini, median diambil dari nilai
tengah di antara dua nilai data yang berada di tengah. Carilah median dari
kumpulan data yang baru.
Ayo Bereksplorasi
OSIS Sekolah A yang beranggotakan 10 orang akan melakukan aksi sosial untuk
membantu para korban bencana alam. Mereka sepakat untuk mengumpulkan pakaian
bekas layak pakai untuk membantu para korban bencana alam. Adapun jumlah baju
yang dikumpulkan setiap pengurus OSIS adalah sebagai berikut.
3 5 7 10 5 3 4 6 9 8
a. Tentukanlah nilai mean, median, dan modus dari jumlah baju yang
dikumpulkan oleh para pengurus tersebut.
b. Keesokan harinya, ada dua siswa yang bukan pengurus OSIS, namun mereka
terinspirasi dengan aksi sosial yang dilakukan oleh para pengurus OSIS.
Mereka langsung ikut menyumbangkan baju layak pakai sebanyak 20 dan 22
buah. Tentukan mean, median, dan modus dari kumpulan data yang baru.
Eksplorasi 7.5
Ayo Bereksplorasi
Masih dari kisah para pengurus OSIS Sekolah A sebelumnya. Bagaimana hasil
pengamatan kalian setelah membandingkan mean, median, dan modus data
sumbangan 10 pengurus OSIS dengan mean, modus dan median data sumbangan
ke-12 siswa?
Di antara mean, median, dan modus, manakah nilai yang tetap? Manakah nilai
yang berubah? Jelaskan!
Ayo Berdiskusi
Cobalah berpikir ekstrem dengan mengganti 1 data dengan nilai yang sangat
berbeda, lalu amati perubahannya.
Cara menghitung rata-rata dari data kelompok di atas adalah menggunakan nilai
tengah dari tiap kelompok. Data tunggal dalam kelompok diasumsikan tersebar secara
merata, sehingga nilai tengah dari setiap kelompok dapat diasumsikan mewakili
kelompok tersebut.
Nilai tengah kelompok 37-39 adalah 38, Nilai tengah kelompok 40-42 adalah 41,
Nilai tengah kelompok 43-45 adalah 44, dan Nilai tengah kelompok 46-48 adalah 47.
Rata-rata dari kelompok di atas:
Bandingkanlah hasil rata-rata data kelompok ini dengan hasil rata-rata data
tunggal dari penjualan sepatu di toko A. Apakah menurut kalian, kedua hasil rata-
rata masih cukup dekat?
Latihan 7.3
1. Jika data penjualan sepatu di toko A pada Tabel 7.4 kita ubah menjadi tabel
Frekuensi data tunggal sebagai berikut:
Ukuran 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Frekuensi 1 1 2 4 5 7 7 2 1
a. Tentukanlah modus, median, dan mean dari kumpulan data di atas.
Problem Solving
2. Data berikut menunjukkan jumlah kue yang dijual melalui situs online setiap
harinya:
0 3 2 7 4 2 3 0 4 0 6 5 5 2 4 0
3. Buatlah kumpulan data dengan banyaknya data, ada sebanyak 13 buah dan
memenuhi kondisi:
• Data terkecil = 3
• Data terbesar = 13
• Modus = 4, dan
• Median = 8
4. Dari 2 kelas siswa SD di sekolah “Pancasila” diperoleh data tinggi siswa (dalam
cm) sebagai berikut:
• Kelas A: 117, 117, 119, 122, 127, 127, 114, 137, 99, 107, 114, 127, 122, 114,
120, 125, 119
• Kelas B: 130, 147, 137, 142, 140, 135, 135, 142, 142, 137, 135, 132, 135, 120,
119, 125, 142
a. Untuk masing-masing kelas, buatlah grafik line plot.
b. Tentukanlah range, modus, dan median dari setiap kelas.
c. Kedua kelas berasal dari tingkat yang berbeda. Kelas manakah menurut
kalian yang memiliki tingkat yang lebih tinggi?
d. Berapa persen siswa dari kelas B yang memiliki tinggi sama atau lebih tinggi
dari median tinggi badan siswa kelas A?
Tabel 7.7 Tabel Frekuensi Data Kelompok Diameter Pohon Borneo di Daerah A
Ayo Bereksplorasi
Kita masih akan menggunakan data penjualan sepatu di toko A pada Tabel 7.5 yang
merupakan Tabel Distribusi Data Kelompok.
Sekarang, mari kita bandingkan modus. Pada data tunggal, kelompok data ini
memiliki dua modus atau disebut bimodal, yaitu 43 dan 44 karena kedua data tersebut
memiliki frekuensi yang paling tinggi yaitu 7.
Pada data kelompok, kita dapat melihat bahwa kelas modus adalah kelas 43-
45 yaitu dengan frekuensi 16. Jadi, walaupun data tunggal diubah ke dalam data
kelompok, ternyata kelas modus tetap dapat memberikan gambaran estimasi di mana
data modus berada.
Bagaimana dengan median?
Untuk data tunggal, karena jumlah data ada sebanyak 30 data, maka karena 30
dibagi 2 adalah 15, sehingga median terletak di antara data ke-15 dan data ke-16. Data
yang terletak di urutan ke-15 adalah 43 dan data di urutan ke-16 adalah 43. Maka
median dari kelompok data tunggal adalah = 43.
Untuk mencari median dari data kelompok, kita akan menggunakan interpolasi.
Bagaimana interpolasi bekerja? Pertama, tentukan dahulu kelas median. Karena
Bilangan di atas garis merupakan tepi bawah dan tepi atas dari kelas median.
Bilangan di bawah garis merupakan banyaknya data yang terletak di bawah 42,5, di
bawah urutan median, dan di bawah 45,5.
Lalu, kalian tinggal membandingkan selisih dari bilangan-bilangan yang ada
pada garis bilangan tersebut:
Ternyata median dari data berkelompok, yaitu 42,875 tidak jauh berbeda dengan
median dari data tunggal, yaitu 43. Jadi, walaupun data dikelompokkan, median data
kelompok dapat tetap mewakili median dari data tunggal.
Nilai Nilai
Persentil membagi data minimum Q1 Q2 Q3 maksimum 85% data berada
menjadi 100 bagian di bawah P85 atau
yang sama. Persentil ke 85 dan
P10 atau Persentil ke 10 25% 25% 25% 25% 15% data berada
berada di urutan 10% di atas P85
dari kelompok data
10%
85%
Serupa dengan mencari letak median, maka untuk mencari letak kuartil bawah
atau Q₁, bagilah banyaknya data dengan 4.
• Jika hasilnya adalah bilangan bulat, m, maka Q₁ terletak di tengah-tengah antara
urutan ke-m dan ke-(m + 1).
• Tetapi jika hasil baginya bukan merupakan bilangan bulat, bulatkanlah hasilnya
ke atas, maka Q₂ terletak di urutan sesuai hasil pembulatan.
Misalkan jika banyaknya data ada 20 buah, di manakah letak median? Di
manakah letak Q₁?
Untuk median, 20 dibagi 2 = 10, maka median terletak di antara data urutan ke-
10 dan ke-11.
Untuk Q₁, 20 dibagi 4 = 5, maka Q₁ terletak di antara data urutan ke-5 dan ke-6.
Agar lebih jelas, kalian dapat melihat ilustrasi berikut.
median
Q1 Q2
5 data5 data 10 data
20 data
data data
ke-1 ke-20
data data data data
ke-5 ke-6 ke-10 ke-11
Dari ilustrasi di atas, kalian bisa melihat bahwa Median = Q₂, yaitu membagi
kumpulan data menjadi 2 sama besar yaitu, 10 data di sebelah kiri dan 10 data di
sebelah kanan.
Ayo Mencoba
Nah, bisakah kalian mencari di mana letak Q₃ atau kuartil atas agar dia membagi
ke-10 data di sebelah kanan Q₂ sama banyak?
Benar sekali, Q₃ terletak di antara data ke-15 dan ke-16.
median
Q1 Q2 Q2
5 data 5 data 5 data 5 data
20 data
data data
ke-1 ke-20
data data
ke-15 ke-16
Dari ilustrasi di atas, kalian dapat melihat bahwa Q₁, Q₂ dan Q₃ membagi
kumpulan data menjadi 4 bagian yang sama besar, yaitu masing-masing terdiri dari
5 data.
Atau dapat dikatakan bahwa di antara Q₁ dan Q₂ terdapat 25% data. Demikian
juga di antara Q₂ dan Q₃ terdapat 25% data.
Bisakah kalian menentukan rumus untuk mencari Q₃? Coba pikirkan dulu
sejenak.
Serupa dengan mencari letak median, maka untuk mencari letak kuartil bawah
atau Q₁, bagilah banyaknya data dengan 4.
• Jika hasilnya adalah bilangan bulat, m, maka Q₁ terletak di tengah-tengah antara
urutan ke-m dan ke-(m + 1).
• Tapi jika hasil baginya bukan merupakan bilangan bulat, bulatkanlah hasilnya ke
atas, maka Q₂ terletak di urutan sesuai hasil pembulatan.
Misalkan jika banyaknya data ada sebanyak 20 buah, di manakah letak median?
Di manakah letak Q₁?
Ayo Mencoba
Carilah Q₁, Q₂ dan Q₃ dari data penjualan sepatu pada Tabel 7.6.
Ayo Mencoba
Carilah Q₃ dari data berkelompok penjualan sepatu di toko A pada Tabel 7.5.
Bandingkanlah hasil Q₁ dan Q₃ dari data berkelompok dengan Q₁ dan Q₃ dari data
tunggal. Jelaskan!
Jadi, saat menghitung kuartil, pastikan terlebih dahulu apakah data yang kalian
akan hitung adalah data tunggal atau data kelompok agar metode yang dipilih lebih
tepat.
Eksplorasi 7.7
Ayo Bereksplorasi
Mari kita lihat data berikut. Data berikut menampilkan lamanya waktu yang
diperlukan ketika seseorang mengurus KTP di kelurahan M selama 1 minggu.
a. Hitunglah P₆₅.
P₆₅ = 48,31 artinya 65% warga menunggu kurang dari 48,31 menit atau 35%
warga menunggu lebih dari 46,31 menit.
b. Untuk menentukan apakah isi poster tersebut benar atau tidak, maka kalian
perlu mencari Persentil ke-90.
Interpretasi dari hasil P₉₀ = 57,3 artinya 90% warga menunggu pengurusan KTP
sampai 57,3 menit dan ada 10% warga yang menunggu lebih dari 57,3 menit. Jadi
isi poster yang menyebutkan bahwa hanya 10% warga yang menunggu lebih dari 56
menit tidak tepat. Karena pasti lebih dari 10% warga yang menunggu lebih dari 56
menit.
Alternatif lain, kalian bisa mencari banyaknya warga yang menunggu lebih dari
56 menit.
Data 56 menit berada di kelas 50–59.
Tepi bawah dan tepi atas kelas 50–59 adalah 49,5 dan 59,5.
Banyaknya data sebelum 49,5 ada sebanyak 34 data.
Banyaknya data sebelum 59,5 ada sebanyak 47 data.
Tempatkan angka-angka tersebut dalam garis bilangan sebagai berikut:
Jadi, klaim kantor kelurahan bahwa hanya 10% warga yang menunggu lebih dari
56 menit tidak benar.
Latihan 7.4
1. Secara geografis Indonesia dilalui oleh garis khatulistiwa sehingga hanya terdapat
2 musim, yaitu musim panas dan musim hujan. Oleh karena itu, sangat penting
bagi kita untuk memahami faktor penting apa saja yang ada pada kedua musim
tersebut agar kita dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik dalam usaha
hidup berdamai dengan alam. Salah satu faktor yang penting yang menentukan
musim adalah faktor curah hujan.
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu. Dengan kata lain, curah hujan adalah volume air hujan yang
terkumpul dalam bidang datar dalam periode tertentu.
3. Indonesia adalah negara yang kaya dan terkenal dengan faunanya yang beraneka
ragam. Bahkan, banyak hewan yang hanya terdapat di Indonesia karena keunikan
kondisi alamnya. Karena itulah kita harus melestarikan dan memperhatikan
hewan langka yang masih tersisa agar kelak generasi selanjutnya tetap dapat
menyaksikan kelangsungan hidup hewan langka ini. Salah satu contoh hewan
langka adalah burung elang jawa (Nisaetus bartelsi). Jumlahnya saat ini
diperkirakan hanya tinggal sekitar 300-500 ekor saja.
Tabel di bawah ini menunjukkan panjang bentang sayap elang jawa dalam meter
yang berhasil dikumpulkan oleh para peneliti lingkungan.
Dalam subbab ini, kalian sudah belajar mengenai ukuran lokasi: kuartil dan
persentil.
a. Kuartil berapakah yang sama dengan median?
b. Ada berapa persen datakah yang di atas Q₃?
c. Ada berapa persen datakah yang di atas Q₁?
d. Ada berapa persen datakah yang di bawah P₁₅?
e. Kuartil berapakah yang nilainya sama dengan P₂₅? P7₅?
E. Ukuran Penyebaran
1. Jangkauan Inter Kuartil
Ukuran penyebaran dari sekumpulan data mengukur seberapa jauh data-data tersebut
tersebar. Dua kelompok data yang memiliki mean yang sama, bisa memiliki uluran
penyebaran yang sangat berbeda.
Ayo Bereksplorasi
Kelompok pertama yang terdiri dari 12 orang memiliki umur: 13, 14, 15, 15, 16, 16,
17, 17, 17, 17, 17, 18
Kelompok kedua yang juga terdiri dari 12 orang memiliki umur: 1, 3, 4, 5, 7, 8,
12, 27, 28, 29, 32, 36
Hitunglah mean, Q₁, dan Q₃ dari kedua kelompok di atas.
Jangkauan
Kelompok Mean Range
Interkuartil
Pertama 16 5 2
Kedua 16 35 24
Ayo Bereksplorasi
σ² Kelompok 2
Mari kita menghitung ulang nilai dari varian kelompok 1 dengan rumus di atas
dan membandingkan hasilnya dengan cara sebelumnya:
Ayo Berdiskusi
Bagaimana hasil varian dengan cara ini dibanding cara sebelumnya? Apakah sama?
Ayo Mencoba
Ayo Bereksplorasi
Dari suatu penelitian mengenai lamanya baterai HP, diperoleh data sebagai berikut:
Durasi baterai
Nilai tengah, xi Frekuensi, f f · xi f · xi²
(jam)
6-10 8 2 16 128
11-15 13 10 130 1.690
16-20 18 18 324 5.832
21-25 23 45 1.035 23.805
26-30 28 5 140 3.920
80 1.645 35.375
Simpangan baku σ =
Latihan 7.5
1. Dari suatu survei tentang banyaknya buku yang dibaca oleh siswa SMA dalam 1
bulan, diperoleh hasil yang diambil secara acak. Banyaknya buku yang dibaca 7
orang siswa adalah sebagai berikut:
3 4 6 2 8 8 5
Tentukanlah varian dan simpangan dari data tersebut.
2. Sebelum pandemi Covid-19, sekolah mencatat waktu yang diperlukan oleh siswa
untuk makan siang di kantin (dibulatkan ke menit terdekat). Hasilnya adalah
sebagai berikut:
Frekuensi 3 17 29 34
Carilah:
a. mean
b. Varian, σ²
c. Simpangan baku, σ
4. Dari data kelompok pertama yang terdiri dari 10 bilangan diperoleh sebagai
berikut:
Uji Kompetensi
1. Di antara keempat grafik di bawah ini, manakah yang merupakan grafik dari:
a. Perubahan berat badan seekor kucing dari lahir sampai usia 2 tahun.
b. Aktivitas kegiatan anak dari sebelum tidur dan setelah tidur.
c. Jumlah penduduk di 6 kota yang berbeda.
d. Ketinggian permukaan air laut dari kondisi pasang ke kondisi surut.
3. Hasil 4 ulangan matematika Dodi adalah 81, 79, 90, dan 70. Ulangan ke-5 baru
akan dibagikan. Guru Dodi menyampaikan ke Dodi bahwa Dodi boleh memilih
apakah mau menggunakan median atau mean sebagai nilai rapornya, namun
Dodi harus menentukan sebelum ia menerima hasil tes matematika yang ke-5.
a. Hitunglah mean dan median dari keempat hasil ulangan matematika Dodi.
b. Jika Dodi tidak yakin dengan hasil ulangan ke-5 nya, manakah yang
sebaiknya ia pilih, mean atau median? Jelaskan.
c. Jika Dodi yakin dengan hasil ulangan ke-5 nya, manakah yang sebaiknya ia
pilih, mean atau median? Jelaskan.
4. Dalam ujian Fisika, rata-rata nilai dari delapan siswa adalah 65. Rata-rata grup
kedua yang berjumlah 12 siswa adalah 72. Hitunglah rata-rata gabungan dari
kedua kelompok ini yang berjumlah 20 siswa.
6. Dalam suatu lomba lari, diperoleh data catatan waktu sebagai berikut:
Frekuensi 5 10 36 20 9
a. Hitunglah mean.
b. Gunakanlah interpolasi untuk menghitung jangkauan interkuartil.
c. Jika diketahui dan di mana x adalah nilai
tengah dari tiap kelas, maka tentukanlah nilai dari varian dan simpangan
baku dari catatan waktu para pelari.
8
Peluang
Pengalaman Belajar
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan
dapat:
1. Menentukan ruang sampel sebuah kejadian;
2. Membuat distribusi peluang kejadian;
3. Membedakan antara kejadian saling lepas
dan kejadian tidak saling lepas;
4. Menggunakan aturan penjumlahan untuk
menentukan peluang dua kejadian saling
lepas; dan
5. Memodifikasi aturan penjumlahan untuk
menentukan peluang dua kejadian tidak
saling lepas.
AB A B O
Pertanyaan Pemantik
1. Bagaimana kalian dapat menentukan peluang dari dua kejadian acak yang
terkait seperti melempar dua dadu?
2. Dalam kondisi apa kalian dapat menjumlahkan masing-masing peluang
kejadian untuk menentukan peluang dari kejadian yang berhubungan?
Kata Kunci
Peluang, ruang sampel, kejadian saling lepas, kejadian tidak saling lepas.
Peluang Sederhana
• Jika sebuah kejadian tidak mungkin terjadi, maka peluangnya 0.
• Jika sebuah kejadian pasti terjadi, maka peluangnya 1.
• Peluang memiliki nilai antara 0 dan 1 inklusif (0 dan 1 termasuk).
• Peluang dituliskan dalam bentuk pecahan atau desimal.
• Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin dalam suatu
percobaan (eksperimen) peluang dan diberikan lambang S.
• Banyaknya semua anggota S ditulis dengan simbol .
• Titik sampel adalah anggota dari ruang sampel.
• Peluang terjadinya kejadian A adalah , di mana adalah banyaknya
anggota dalam kejadian A dan adalah banyaknya anggota dalam himpunan
ruang sampel.
A. Distribusi Peluang
Dalam mendesain permainan, perlu
dipastikan bahwa peluang untuk
menang sama besarnya untuk setiap
pemain. Sering kali permainan tersebut
menggunakan dadu untuk menentukan
jumlah langkah. Dadu memiliki bentuk
simetris dan dengan asumsi dadu
tersebut adil sehingga setiap sisi memiliki
kemungkinan yang sama besarnya saat
Gambar 8.1 Berbagai Permainan Papan
dadu dilempar.
(Board Game)
Ayo Bereksplorasi
Misalnya kalian melempar dua buah dadu yang memiliki warna berbeda, satu merah
dan satu putih.
1. Ayo salin dan lengkapi Tabel 8.1 untuk menunjukkan semua kemungkinan hasil
melemparkan sekali kedua dadu tersebut.
Tabel 8.1 Ruang Sampel untuk Kejadian Melempar Dadu Merah dan Dadu Putih
Ayo Berdiskusi
Jika kedua dadu memiliki warna yang sama, apakah hasil kemungkinan
tetap sama? Jelaskan.
3. Apakah peluang mendapatkan angka yang sama pada kedua dadu adalah sama
besarnya?
4. Berapa peluang mendapatkan setidaknya satu dadu yang menunjukkan angka 5?
Tabel 8.1 pada eksplorasi disebut sebagai ruang sampel untuk situasi melempar
dua dadu. Sebuah ruang sampel merupakan himpunan semua kemungkinan hasil.
Untuk dadu yang adil, semua 36 hasil pada ruang sampel sama kemungkinannya untuk
terjadi. Sama kemungkinan artinya setiap hasil memiliki peluang yang sama untuk
terjadi. Ketika hasil sama kemungkinannya, peluang sebuah kejadian ditentukan oleh
Contoh:
Peluang jumlah 11 adalah = .
Latihan 8.1
1. Coba kalian tentukan peluang untuk kejadian berikut ini:
a. jumlah 2 atau 3
b. jumlah lebih besar daripada 3
c. jumlah setidaknya 3
d. jumlah lebih kecil daripada 3
Distribusi peluang adalah deskripsi dari semua kemungkinan hasil dari situasi
acak bersama dengan peluang terjadinya masing-masing. Distribusi peluang berbeda
dari ruang sampel karena semua hasil harus berupa angka tunggal dan peluang harus
ditentukan. Misalnya, Tabel 8.2 distribusi peluang di bawah ini menunjukkan semua
kemungkinan jumlah yang bisa diperoleh dari lemparan dua dadu.
Jumlah Peluang
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Latihan 8.2
1. Misalnya kalian melempar dua dadu dan mencatat angka yang lebih besar
daripada dua dadu tersebut. (Jika angkanya sama, catat angka tersebut.)
a. Gunakan ruang sampel pada Eksplorasi 8.1 untuk membantu kalian
melengkapi tabel distribusi peluang untuk situasi ini.
2. Sekarang misalnya kalian melempar dua dadu dan mencatat nilai mutlak dari
selisih kedua bilangan.
a. Gunakan ruang sampel pada Eksplorasi 8.1 untuk membantu kalian
melengkapi tabel distribusi peluang untuk situasi ini.
b. Berapa peluang bahwa nilai mutlak dari selisihnya adalah 3? Adalah 2 atau
3? Adalah setidaknya 2? Adalah tidak lebih dari 2?
Ayo Mencoba
Tabel 8.3 Distribusi Peluang untuk Jumlah Gambar pada Uang Logam
Seorang teman kalian mengatakan bahwa untuk hasil kali dua dadu, peluang
mendapatkan bilangan genap lebih besar daripada peluang mendapatkan
bilangan ganjil. Setujukah kalian dengan dia? Jelaskan.
Ayo Berdiskusi
Diskusikan apa yang dikatakan para siswa. Kalian lebih setuju dengan siapa?
Ayo Bereksplorasi
Sekarang lengkapi tabel berikut dengan mencatat jumlah siswa di dalam kelas
kalian yang dapat menggunakan moda transportasi tersebut (bisa lebih dari satu).
Dalam matematika, kata “atau” berarti “salah satu atau kedua-duanya”. Maka,
kejadian bahwa seorang siswa menggunakan sepeda atau menggunakan motor ke
sekolah termasuk semua hasil berikut:
• Siswa tersebut dapat menggunakan sepeda, tetapi tidak dapat menggunakan
motor ke sekolah.
• Siswa tersebut dapat menggunakan motor, tetapi tidak dapat menggunakan
sepeda ke sekolah.
• Siswa tersebut dapat menggunakan baik sepeda maupun motor ke sekolah.
Ayo Berdiskusi
1. Tentukan manakah dari pertanyaan berikut ini yang dapat kalian jawab dengan
hanya menggunakan data dari tabel. Kemudian, jawablah pertanyaan tersebut.
a. Berapa peluang seorang siswa yang dipilih secara acak dari kelas kalian hari
ini menggunakan sepeda atau motor ke sekolah?
b. Berapa peluang seorang siswa yang dipilih secara acak dari kelas kalian
biasanya menggunakan sepeda atau motor ke sekolah?
2. Untuk dua kejadian A dan B saling lepas, apa peluang bahwa A dan B terjadi
pada hasil yang sama? Peluang ini ditulis P(A dan B) atau .
Hint
Perhatikan luas daerah peluang kejadian A dan luas daerah peluang kejadian
B pada diagram Venn dan bandingkan dengan luas daerah peluang A atau B.
Latihan 8.3
Gunakan aturan penjumlahan untuk soal-soal berikut mengenai sepasang dadu yang
dilempar.
Hint
4. Tentukan peluang bahwa nilai mutlak dari selisihnya adalah 2 atau mendapatkan
jumlah 11.
Melalui eksplorasi 8.2, kalian telah belajar bagaimana menghitung peluang untuk
terjadinya peristiwa A atau peristiwa B.
Apa perbedaan dua kejadian yang saling lepas dan yang tidak saling lepas
berdasarkan aturan penjumlahannya? Mengapa?
Berikan sebuah contoh dua kejadian yang saling lepas yang berbeda dari
yang di eksplorasi.
Soal Pemahaman
1. Misalnya kalian melemparkan uang logam tiga kali.
a. Buatlah daftar ruang sampel untuk semua 8 hasil yang mungkin. Sebagai
contoh, salah satu hasil adalah gambar, angka, angka (GAA).
b. Apakah hasil di dalam ruang sampel kalian sama besar kemungkinan
terjadinya? Jelaskan.
c. Buatlah tabel distribusi peluang untuk jumlah gambar. Apa peluang untuk
mendapatkan tepat 2 gambar? Paling banyak 2 gambar?
2. Yang manakah dari pasangan peristiwa berikut ini yang saling lepas? Jelaskan
alasannya.
a. Melempar sepasang dadu: mendapatkan jumlah 6; mendapatkan satu dadu 6.
b. Melemparkan uang logam 7 kali: mendapatkan tepat 3 gambar;
mendapatkan tepat 5 gambar.
c. Melemparkan uang logam 7 kali: mendapatkan setidaknya 3 gambar;
mendapatkan setidaknya 5 gambar.
Soal Aplikasi
4. Misalnya kalian melemparkan sebuah dadu dan kemudian melemparkannya
kembali. Dadu berbentuk tetrahedron (limas segitiga) beraturan dan terdapat
angka 1, 2, 3, dan 4 pada sisinya.
6. Gunakan hasil kerja kalian pada soal 4 dan bentuk yang sesuai dari aturan
penjumlahan untuk menjawab pertanyaan berikut yang berhubungan dengan
melempar dua dadu tetrahedron.
a. Berapa peluang kalian mendapatkan perbedaan 3 atau mendapatkan 2
pada dadu pertama?
b. Berapa peluang mendapatkan selisih 2 atau mendapatkan angka yang
sama?
c. Berapa peluang mendapatkan selisih 0 atau mendapatkan angka yang
sama?
d. Berapa peluang mendapatkan selisih 0 atau jumlah 6?
8. Misalnya kalian melemparkan uang logam empat kali dan mencatat gambar (G)
atau angka (A) sesuai urutan munculnya.
a. Buatlah daftar semua 16 hasil yang mungkin.
b. Apakah hasil ini sama besar kemungkinannya?
c. Buatlah tabel distribusi peluang untuk jumlah gambar.
d. Berapa peluang yang kalian dapatkan tepat 2 gambar? Paling banyak 2
gambar?
Misalnya teman kalian memilih dadu biru. Supaya kesempatan menang lebih
besar, dadu mana yang kalian akan pilih? Jika teman kalian memilih dadu hijau,
dadu mana yang kalian akan pilih? Jika teman kalian memilih dadu merah, dadu
mana yang kalian akan pilih? Apa kejutan di sini?
Bagaimana menentukan ketika A dan B saling lepas dan ketika tidak saling lepas?
Uji Kompetensi
1. Sebuah dadu dilempar, berapa peluang mendapatkan hasil berikut?
a. 4
b. 4 atau lebih
c. Kurang daripada 4
d. Bilangan genap
4. Ulangi percobaan sembilan kali lagi, dan catat hasilnya, sehingga keseluruhan
kalian telah menjatuhkan 100 korek api.
6. Ulangi menjatuhkan 100 korek api lagi, sehingga total ada 200 kali, dan masukkan
hasil kumulatif pada cell C2.
7. Dengan menggabungkan hasil dengan siswa lain, masukkan hasil kumulatif
menjatuhkan korek api 300-1.000 kali di masing-masing cell D2-K2.
8. Dengan menggunakan rumus yang sesuai, gunakan spreadsheet untuk
menyelesaikan perhitungan di Baris 3 dan 4.
9. Gunakan spreadsheet untuk membuat plot grafik garis dari N terhadap 2/p.
10. Nilai apa yang 2/p semakin mendekati?
Sumber: https://www.mathsisfun.com/activity/buffons-needle.html
D K
Dadu 222, 223, 224, 225, 226, 227, 228, 229, Karakter 271, 277
230, 231, 233, 234, 236, 237, 238, 239, Kejadian 221, 222, 223, 225, 227, 229, 231,
240 232, 233, 234, 235, 239, 240, 245, 246
tetrahedron 236, 237 saling lepas 221, 222, 233, 234, 235,
Deret aritmetika 39, 40, 53, 54, 55, 56, 63, 65 236, 239, 240, 245
Deret bilangan 53, 54, 56, 59, 63, 245 tidak saling lepas 221, 222, 233, 234,
Deret geometri 39, 40, 53, 57, 58, 59, 60, 61, 235, 239, 240
62, 63, 65, 66, 247 Kejadian saling lepas 221, 222, 234, 245
Deret geometri tak hingga 39, 40, 61, 62, 63,
65, 66 L
Deret tak hingga konvergen 62 Logaritma v, xii, 7, 28, 29, 30, 31, 101
Diagram Venn 233, 234, 239 basis logaritma 30
Diskriminan 151, 164, 167, 171, 245
Distribusi peluang 221, 222, 227, 228, 229, O
230, 231, 236, 237, 238, 240, 245
Operasi Vektor vi, 88
E pengurangan Vektor vi, ix, 93, 94
penjumlahan Vektor vi, ix, 88, 90, 92
Eksponen 7, 9, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 21, perkalian Skalar dengan Vektor vi, ix,
22, 23, 25, 27, 28, 30, 31, 34, 37, 50, 174, 95, 97
245, 246
bentuk akar 7, 9, 26, 27, 33
bilangan pokok 9, 16, 30
237
P sinus 101, 102, 108, 113, 118, 119, 120,
121, 126, 127, 247
Peluang vii, xi, xii, 221, 222, 223, 224, 225, sisi depan 102, 107, 108, 109, 111, 113,
226, 227, 228, 229, 230, 233, 234, 235, 115, 117, 118, 119, 247
240, 242 sisi miring 81, 102, 107, 113, 117, 118,
geometris 67 119, 245, 247
kejadian saling lepas 221, 222, 234, 245 sisi samping 102, 107, 108, 109, 113,
kejadian tidak saling lepas 221, 222, 117, 118, 119, 245, 247
234 sudut Istimewa vi, 103, 122
percobaan 60, 105, 115, 223, 241, 246
Aturan Penjumlahan vii, 231 U
distribusi 180, 183, 186, 194, 221, 222,
227, 228, 229, 230, 231, 236, 237, Uang logam 229, 236, 238
238, 240, 245 angka 133, 134, 135, 193, 204, 207, 208,
ruang sampel 221, 222, 223, 225, 227, 219, 224, 225, 226, 227, 228, 229,
228, 229, 230, 236, 237, 240, 246 233, 235, 236, 237, 238, 239, 240,
Percobaan 60, 105, 115, 223, 241, 246 246
gambar 17, 35, 41, 71, 74, 86, 94, 97,
R 100, 109, 110, 117, 120, 121, 125,
128, 154, 161, 162, 173, 183, 185,
Ruang sampel 221, 222, 223, 225, 227, 228, 229, 236, 238, 241
229, 230, 236, 237, 240, 246
V
S
Vektor 67, 68, 69, 70, 72, 73, 74, 75, 76, 77,
Segitiga 36, 64, 77, 81, 90, 101, 102, 103, 78, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 85, 86, 87, 88,
104, 106, 107, 108, 109, 110, 111, 112, 89, 90, 91, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 99,
113, 114, 117, 119, 120, 121, 122, 123, 100, 247
124, 125, 126, 127, 236, 237, 245, 247 notasi vektor 68, 72
segitiga sebangun 104, 110, 111 pengurangan 69, 94, 95, 97, 98, 99, 247
segitiga Siku-siku vi, 106 penjumlahan 53, 54, 69, 70, 89, 90, 91,
segitiga siku-siku sama kaki 123, 124, 92, 93, 97, 98, 99, 100, 221, 222,
126 231, 234, 236, 237, 239, 245, 247
Sumbu simetri 151, 165, 166, 167, 170, 247 perkalian skalar dengan vektor 69, 70,
97
T vektor Berkebalikan vi, 85
Tabel distribusi peluang 228, 229, 236, 237, vektor Negatif atau Vektor Lawan vi, 73
238, 240 vektor Posisi vi, ix, 84
Teori Pythagoras 123 vektor satuan 80, 83, 84, 86, 87, 247
Theodolit ix, 102
Trigonometri 101, 102, 103, 104, 106, 108,
110, 111, 113, 115, 116, 119, 120, 121,
122, 123, 125, 126, 127, 128, 247
cosinus 101, 102, 108, 113, 118, 119,
121, 126, 127, 245
perbandingan trigonometri 101, 102,
103, 104, 108, 110, 111, 113, 115,
116, 119, 120, 121, 122, 123, 125,
126, 127, 128
238
Glosarium
barisan bilangan: merupakan kumpulan bilangan yang memiliki urutan dan
disusun menurut pola tertentu.
cosinus: perbandingan nilai sisi samping dan sisi miring sebuah sudut pada segitiga
siku-siku.
clinometer: alat sederhana untuk mengukur sudut elevasi atau sudut depresi.
distribusi peluang: deskripsi dari semua kemungkinan hasil dari situasi acak,
bersama dengan peluang terjadinya masing-masing.
fungsi kuadrat: adalah fungsi suku banyak dengan pangkat tertinggi variabelnya
adalah 2.
kejadian saling lepas: kejadian di mana tidak mungkin untuk terjadi pada hasil
yang sama.
P(A dan B): peluang bahwa kejadian A dan B terjadi pada hasil yang sama.
239
pertumbuhan eksponen: peningkatan secara eksponensial pada kurun
waktu tertentu.
ruang sampel: himpunan semua kemungkinan hasil yang didapatkan dari suatu
percobaan peluang.
median: nilai data yang berada tepat di tengah Ketika seluruh data diurutkan dari
yang terkecil sampai yang terbesar.
modus: data yang paling sering muncul atau memiliki Frekuensi paling besar.
line plot: garis bilangan dengan banyaknya tanda X menunjukkan banyaknya data
yang muncul dengan nilai tertentu.
pertidaksamaan: kalimat terbuka yang memuat hubungan tidak sama dengan (bisa
berupa “≠”, “<”, maupun “>”).
rasio: nilai perbandingan antara dua bilangan pada barisan dan deret geometri.
sinus: perbandingan nilai sisi depan dan sisi miring sebuah sudut pada segitiga
siku-siku.
sistem: simultan.
240
solusi: nilai yang membuat persamaan (atau sistem persamaan) bernilai benar.
sumbu simetri: garis sumbu yang melalui titik puncak fungsi kuadrat.
tangen: perbandingan nilai sisi depan dan sisi samping sebuah sudut pada segitiga
siku-siku.
theodolit: alat pengukur sudut yang biasa digunakan oleh juru tanah.
titik puncak: titik terendah atau titik tertinggi pada fungsi kuadrat.
trigonometri: studi pola bermakna mengenai hubungan antara sudut dan sisi
segitiga.
vektor ruas: garis berarah atau besaran yang mempunyai besar dan arah.
vektor lawan: vektor yang besarnya sama tetapi berlawanan arahnya dengan suatu
vektor.
vektor posisi: vektor yang berpangkal di O dan berujung di suatu titik dalam sistem
koordinat.
241
Daftar Pustaka
Attwood, G., Bettison, I. 2019. Pearson Edexcel International A Level: Statistics 1.
Pearson Education Limited.
Batanero, C., J Chernoff, E., Engel, J., Lee, H.S., & Sánchez, E. 2016. Research on
Teaching and Learning Probability. Springer Nature.
Brahier, D.J. 2020. Teaching Secondary and Middle School Mathematics. Routledge.
Goos, M., Vale, C., Stillman, G., Makar, K., Herbert, S., & Geiger, V. 2020. Teaching
Secondary School Mathematics: Research and Practice for The 21st Century.
Routledge.
Jones, G. A. (Ed.). 2006. Exploring Probability in School: Challenges for Teaching and
Learning (Vol. 40). Springer Science & Business Media.
Johnston-Wilder, S., & Pimm, D. 2004. Teaching Secondary Mathematics with ICT.
McGraw-Hill Education (UK).
Pimentel, R., Wall, T. 2013. Mathematics Core and Extended, 3rd Edition. Cambridge
IGCSE, Hodder Education
242
https://www.forbes.com/sites/naomirobbins/2012/01/04/a-histogram-is-not-a-bar-
chart/?sh=13ebb1326d77
https://corona.jakarta.go.id/id/data-pemantauan
https://math.libretexts.org/Bookshelves/Calculus/Book%3A_Calculus_
(OpenStax)/12%3A_Vectors_in_Space/12.1%3A_Vectors_in_the_Plane.
Diunduh pada tanggal 19 Januari 2021 pukul 21.52 WIB.
https://www.maths.usyd.edu.au/u/MOW/vectors/vectors-7/v-7-1.html. Diunduh
pada tanggal 19 Januari 2021 pukul 21.52 WIB.
Sharma, R.D. 2001. Objective Mathematics Textbook. Dhanpat Rai Publications (P)
Ltd.
Stewart, J., Redlin, L., & Watson, S. 2015. Algebra and Trigonometry. Cengage
Learning.
Tan, S. 2008. College Mathematics for the Managerial, Life, and Social Sciences,
seventh edition. Thomson Brooks/Cole.
Watson, A., Jones, K., & Pratt, D. 2013. Key Ideas in Teaching Mathematics: Research-
based Guidance for Ages 9-19. OUP Oxford.
Yeo, J., Seng, T. K., Yee, L. C., Chow, I., Meng, N. C., & Liew, J. 2013. New Syllabus
Mathematics Textbook 1. Shing Lee Publishers Pte Ltd.
Yeo, J., Seng, T. K., Yee, L. C., & Chow, I. 2013. New Syllabus Additional Mathematics
Textbook. Shing Lee Publishers Pte Ltd.
243
Daftar Sumber Gambar
https://indonesia.go.id/ragam/pariwisata/pariwisata/jembatan-youtefa-bukti-
sumpah-membangun-papua Diunduh tanggal 28 Januari 2021 pukul 20.00 WIB
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Garuda_Indonesia,_Boeing_777-300ER,_
PK-GIG_-_NRT.jpg. Diunduh tanggal 25 Februari 2021 pukul 17.30 WIB
https://www.google.co.id/maps/@2.6132654,108.4252641,4843020m/data=!3m1!1e3.
Diunduh tanggal 25 Februari 2021 pukul 18.32 WIB
https://pixabay.com/photos/hamburger-burger-fast-food-2201748/. Diunduh
tanggal 25 Februari 2021 pukul 17.45WIB
244
https://kissclipart.com/french-fries-0q2q9m/ . Diunduh tanggal 25 Februari 2021
pukul 17.50 WIB
https://www.freepik.com/free-photo/glass-cola-with-ice_1179448.htm . Diunduh
tanggal 25 Februari 2021 pukul 17.52 WIB
https://www.freepik.com/free-vector/combo-meals-poster_10346331.
htm#page=1&query=combo+menu&position=2 . Diunduh tanggal 25 Februari
2021 pukul 17.54 WIB
https://www.freepik.com/free-psd/brochure-concept-mock-up_8300291.htm .
Diunduh tanggal 25 Februari 2021 pukul 18.00 WIB
https://www.freepik.com/free-psd/blank-screen-concept-mock-up_9156419.htm .
Diunduh tanggal 25 Februari 2021 pukul 18.15 WIB
https://www.freepik.com/free-vector/dos-don-ts-prevention-infographic_7745036.
htm . Diunduh tanggal 25 Februari 2021 pukul 18.17 WIB
https://www.freepik.com/free-photo/shining-sun-clear-blue-sky_945129.htm .
Diunduh tanggal 28 Februari 2021 pukul 20.17 WIB
https://www.pexels.com/photo/blood-bags-on-white-background-4531304.
Diunduh tanggal 28 Februari 2021 pukul 20.25 WIB
245
https://gudanglampuku.com/wp-content/uploads/2018/11/tiang-penunjuk-arah-
jogja-2.jpg. Diunduh tanggal 28 Februari 2021 pukul 20.27 WIB
Sumber: http://kebunrayadaerah.krbogor.lipi.go.id/kebun-raya-kuningan.html
Diunduh tanggal 28 Februari 2021 pukul 20.30 WIB
https://spotlight.unavco.org/how-gps-works/gps-and-tectonics/gps-and-tectonics.
html. Diunduh tanggal 28 Februari 2021 pukul 20.32 WIB
https://pixabay.com/photos/rumah-gadang-padang-indonesia-4914211/ Diunduh
tanggal 28 Februari 2021 pukul 20.47 WIB
https://indonesia.go.id/ragam/pariwisata/pariwisata/jembatan-youtefa-bukti-
sumpah-membangun-papua Diunduh tanggal 28 Februari 2021 pukul 20.50
WIB
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Monopoly_board_on_white_bg.jpg.
Diunduh tanggal 28 Februari 2021 pukul 20.52 WIB
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Snakes_and_Ladders_board.jpg Diunduh
tanggal 28 Februari 2021 pukul 20.57 WIB
246
Biodata Pelaku Perbukuan
Biodata Penulis
Nama Lengkap : Dicky Susanto, Ed.D
E-mail : dicky.susanto@calvin.ac.id
Akun Facebook : Dicky Susanto
Alamat Kantor : Menara Calvin Lt. 8, RMCI. Jl. Industri
Blok B14 Kav. 1 Kemayoran, Jakarta
Pusat 10610, Indonesia
Bidang Keahlian : Pendidikan Matematika
247
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (dalam 10 Tahun Terakhir):
1. “Coordinating Multiple Composite Units as a Conceptual Principle in Time
Learning Trajectory” (2020)
248
Nama Lengkap : Savitri Sihombing, M.Sc.
E-mail : savitri.sihombing@gmail.com
Akun Facebook : Savitri K. Sihombing
Alamat Kantor : Yayasan Sinergi Mencerdaskan Tunas
Negeri Jalan Scientia Boulevard Barat
Blok DRWB no 8 Sektor Ruko Darwin,
Summarecon Serpong Tangerang, Banten
15334
Bidang Keahlian : Pendidikan Matematika
249
5. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 2 Makhluk Hidup dan
Benda Mati di Lingkungan Kita Subtema 3 Makhluk Hidup dan Benda Mati,
Modul, Kemdikbud, Jakarta.
6. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 3 Pancaindra Subtema 2
Pancaindra dan Lingkungan, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
7. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 4 Memelihara Diri dan
Lingkungan Kita Subtema 2 Merawat Lingkunganku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
8. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 5 Lingkungan dan Alam
Indonesiaku Subtema 2 Denah Lingkunganku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
9. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 6 Benda dan Materi
Subtema 2 Bahan Dasar, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
10. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 7 Bumi dan Benda di Langit
Subtema 2 Bulan dan Bintang, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
11. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru, dan
Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 8 Profesi Subtema 2 Produsen,
Modul, Kemdikbud, Jakarta.
12. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 9 Perayaan Subtema 2 Hari
Besar Nasional, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
250
Nama Lengkap : Eunice Salim, M.Ed.
E-mail : esalim@asu.edu
Akun Facebook : Eunice Salim
Alamat Kantor : Menara Calvin Lt. 13, RMCI. Jl. Industri
Blok B14 Kav. 1. Kemayoran, Jakarta
Pusat 10610, Indonesia
Bidang Keahlian : Pendidikan Matematika
251
5. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 3 Pancaindra Subtema 4
Alat yang Membantu Pancaindra, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
6. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 1 Tema 4 Memelihara Diri dan
Lingkungan Kita Subtema 4 Bencana Alam, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
7. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 4 Memelihara Diri dan
Lingkungan Kita Subtema 4 Bencana Alam, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
8. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 4 Memelihara Diri dan
Lingkungan Kita Subtema 4 Bencana Alam, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
9. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 1 Tema 5 Lingkungan dan Alam
Indonesiaku Subtema 4 Cuaca di Pulauku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
10. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 5 Lingkungan dan Alam
Indonesiaku Subtema 4 Cuaca di Pulauku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
11. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 5 Lingkungan dan Alam
Indonesiaku Subtema 4 Cuaca di Pulauku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
12. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 6 Benda dan Materi
Subtema 4 Siklus Air, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
13. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 6 Benda dan Materi
Subtema 4 Siklus Air, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
252
14. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 7 Bumi dan Benda di Langit
Subtema 4 Pelangi, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
15. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 7 Bumi dan Benda di Langit
Subtema 4 Pelangi, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
16. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 8 Profesi Subtema 4 Bekerja
di Laut, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
17. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 8 Profesi Subtema 4 Bekerja
di Laut, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
18. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 9 Perayaan Subtema 4
Merayakan Keberhasilan, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
19. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 9 Perayaan Subtema 4
Merayakan Keberhasilan, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
253
Nama Lengkap : Marianna Magdalena Radjawane, M.Si.
E-mail : marianna.radjawane@gmail.com
Akun Facebook : Marianna Magdalena Radjawane
Alamat Kantor : -
Bidang Keahlian : Pendidikan Matematika dan IPAC
254
Benda Mati di Lingkungan Kita Subtema 2 Serangga dan Hewan Kecil, Modul,
Kemdikbud, Jakarta.
5. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 1 Tema 3 Pancaindra Subtema 3
Kesehatan Pancaindra, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
6. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 3 Pancaindra Subtema 3
Kesehatan Pancaindra, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
7. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 3 Pancaindra Subtema 3
Kesehatan Pancaindra, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
8. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 4 Memelihara Diri dan
Lingkungan Kita Subtema 3 Merawat Hewan dan Lingkungan, Modul, Kemdikbud,
Jakarta.
9. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 4 Memelihara Diri dan
Lingkungan Kita Subtema 3 Merawat Hewan dan Lingkungan, Modul, Kemdikbud,
Jakarta.
10. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 5 Lingkungan dan Alam
Indonesiaku Subtema 3 Pulauku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
11. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 5 Lingkungan dan Alam
Indonesiaku Subtema 3 Pulauku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
12. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 6 Benda dan Materi
Subtema 3 Karakteristik Benda Cair, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
255
13. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 6 Benda dan Materi
Subtema 3 Karakteristik Benda Cair, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
14. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 7 Bumi dan Benda di Langit
Subtema 3 Awan, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
15. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 7 Bumi dan Benda di Langit
Subtema 3 Awan, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
16. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 8 Profesi Subtema 3 Petani,
Modul, Kemdikbud, Jakarta.
17. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 8 Profesi Subtema 3 Petani,
Modul, Kemdikbud, Jakarta.
18. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 9 Perayaan Subtema 3 Hari
Istimewa Keluarga, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
19. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 9 Perayaan Subtema 3 Hari
Istimewa Keluarga, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
20. Contributor in Excel in Science Grade 4, Oxford University Press (2018)
21. Science Gasing Kelas 3-6, Penerbit Kandel (2013)
256
Nama Lengkap : Ummy Salmah, M.Pd.,M.Sc
E-mail : ummy.salmah@staff.qitepinmath.org
Akun Facebook : Ummy As Syifa
Alamat Kantor : L. Kaliurang KM 6, Sambisari,
Condongcatur, Depok Sleman, DIY
Bidang Keahlian : Pendidikan Matematika
257
5. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 1 Tema 4 Memelihara Diri dan
Lingkungan Kita Subtema 2 Merawat Lingkunganku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
6. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 4 Memelihara Diri dan
Lingkungan Kita Subtema 2 Merawat Lingkunganku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
7. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 1 Tema 5 Lingkungan dan Alam
Indonesiaku Subtema 2 Denah Lingkunganku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
8. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 5 Lingkungan dan Alam
Indonesiaku Subtema 2 Denah Lingkunganku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
9. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 1 Tema 6 Benda dan Materi
Subtema 2 Bahan Dasar, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
10. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 6 Benda dan Materi
Subtema 2 Bahan Dasar, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
11. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 1 Tema 7 Bumi dan Benda di Langit
Subtema 2 Bulan dan Bintang, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
12. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 7 Bumi dan Benda di Langit
Subtema 2 Bulan dan Bintang, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
13. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru, dan
Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 1 Tema 8 Profesi Subtema 2 Produsen,
Modul, Kemdikbud, Jakarta.
258
14. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 8 Profesi Subtema 2
Produsen, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
15. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 1 Tema 9 Perayaan Subtema 2
Hari Besar Nasional, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
16. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 9 Perayaan Subtema 2
Hari Besar Nasional, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
17. Apriana Toding, Ummy Salmah, Heribertus Rinto Wibowo (2020) Modul
Pembelajaran Jarak Jauh. Implementasi Teknology MIMO Relay System sebagai
Inovasi IoT dalam Mendukung Pembelajaran Jarak Jauh di Daerah 3T pada
Kondisi Covid di Indonesia (Proyek Ideathon Indonesia 2020).
18. Darmowijoyo dan BIMPoME 2012 (2013), Persamaan Diophantine dan
Aplikasinya. Unit Perpustakaan PPS Universitas Sriwijaya, Palembang.
19. BIMPoME 2012 (2013), Pemecahan Masalah Matematika. Excellent Publishing,
Palembang.
259
Nama Lengkap : Ambarsari Kusuma Wardani, M.Pd.
E-mail : ambarsariks_uin@radenfatah.ac.id
Akun Facebook : Ambar Kusuma
Alamat Kantor : Jl. Prof. K. H. Zainal Abidin Fikri, Km 3.5,
Palembang.
Bidang Keahlian : Pendidikan Matematika
260
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 3 Pancaindra Subtema 1
Kegunaan Pancaindra, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
6. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 3 Pancaindra Subtema 1
Kegunaan Pancaindra, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
7. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 4 Memelihara Diri dan
Lingkungan Kita Subtema 1 Merawat Diri Sendiri, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
8. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 4 Memelihara Diri dan
Lingkungan Kita Subtema 1 Merawat Diri Sendiri, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
9. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 5 Lingkungan dan Alam
Indonesiaku Subtema 1 Denah Rumahku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
10. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 5 Lingkungan dan Alam
Indonesiaku Subtema 1 Denah Rumahku, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
11. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 6 Benda dan Materi
Subtema 1 Karakteristik Benda Padat, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
12. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 6 Benda dan Materi
Subtema 1 Karakteristik Benda Padat, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
13. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 7 Bumi dan Benda di
Langit Subtema 1 Matahari dan Bumi, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
14. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
261
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 7 Bumi dan Benda di Langit
Subtema 1 Matahari dan Bumi, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
15. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru, dan
Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 8 Profesi Subtema 1 Pelayanan
Jasa, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
16. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru, dan
Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 8 Profesi Subtema 1 Pelayanan
Jasa, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
17. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 1 Tema 9 Perayaan Subtema 1 Hari
Raya Agama, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
18. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2 Tema 9 Perayaan Subtema 1 Hari
Raya Agama, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
19. Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Program
Pembelajaran Jarak Jauh: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping Bagi Guru,
dan Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 3 Tema 9 Perayaan Subtema 1 Hari
Raya Agama, Modul, Kemdikbud, Jakarta.
20. Darmowijoyo dan BIMPoME 2012 (2013), Persamaan Diophantine dan
Aplikasinya. Unit Perpustakaan PPS Universitas Sriwijaya, Palembang.
21. BIMPoME 2012 (2013), Pemecahan Masalah Matematika. Excellent Publishing,
Palembang.
262
Biodata Penelaah
Nama Lengkap : Prof. Dr. Sunardi, M.Pd.
E-mail : sunardi.fkip@unej.ac.id
Akun Facebook : -
Alamat Kantor : FKIP Universitas Jember, Jalan
Kalimantan Nomor 37 Jember
Bidang Keahlian : Pendidikan Matematika
263
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun terakhir):
1. Penalaran Matematika, Himpunan, Relasi, dan Fungsi (2018)
2. Teori dan Soal-Soal Geometri Analitika Bidang (2014)
3. Strategi Belajar Mengajar Matematika (2012)
4. Model of Teaching and Learning (2011)
264
15. “The Students’ Thinking Process on Mathematics Problem Solving Through
Scaffolding” (2017)
16. “The Thinking Process in Constructing the Concepts of Linear Quantitatives
Two Variable” (2017)
17. “Student’s Mathematics Creative Thinking Skill in Terms of Logical
Mathematical Intelligence” (2017)
18. “Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Realistik Terintegrasi
Pendekatan Saintifik Berbasis Lingkungan Luar Kelas pada Topik
Kesebangunan bagi Siswa SMP” (2016)
19. “Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Realistik Luar Sekolah
Berbasis Lingkungan dan Budaya Khas Jember untuk Meningkatkan
Pendidikan Karakter Unggul bagi Siswa SMK” (2014)
20. “Pengembangan Karakter Teliti, Konsisten, dan Kreatif pada Siswa SMP Melalui
Pembelajaran Geometri dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education
Berbasis Lesson Study” (2013)
21. “Pengembangan Model Pembelajaran Kreatif dan Inovatif untuk Meningkatkan
Kualitas Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ujian Nasional
Siswa SMA di wilayah Provinsi Jawa Timur 3” (2012)
22. “Penguasaan Siswa Terhadap Kompetensi Mata Pelajaran Ujian Nasional,
Gambaran Keberhasilan, Kegagalan, dan Faktor Penyebab serta Alternatif
Solusinya di Wilayah Provinsi Jawa Timur 3” (2011)
265
2. Dosen LB Universitas Telkom Tahun (2013–2019)
3. Pembina Tim Olimpiade SMP Provinsi Jawa Barat Tahun 2013–2019
4. Pembina ON MIPA Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2013
s.d sekarang.
5. Ketua Riset Bidang Analisis Departemen Pendidikan Matematika FPMIP UPI
Tahun 2021–sekarang.
6. Pembina Team SMP Kemendikbud pada Bulgaria International Mathematics
Competition (BIMC) Tahun 2013
7. Pembina Team SMP Kemendikbud pada AITMO (Asian Inter-cities Teenagers
Mathematics Olympiad) Tahun 2013
8. Pembina Team SMP Kemendikbud pada Korea International Mathematics
Competition (KIMC) Tahun 2014
266
5. “Generalized Holder’s Inequality in Orlicz Sequence Spaces” (2020)
6. “Sifat Inklusi dan Perumuman Ketaksamaan Holder pada Ruang Barisan
Orlicz” (2020)
7. “Third Version of Weak Orlicz–Morrey Spaces and Its Inclusion Properties”
(2019)
8. “Sufficient and Necessary Conditions for Generalized Hö lder’s Inequality in
p-summable Sequence Spaces” (2019)
9. “Sufficient and Necessary Conditions for Holder’s Inequality in Weighted Orlicz
Spaces” (2019)
10. “Generalized Holder’s Inequality in Orlicz Spaces” (2019)
11. “The Sufficient Condition for Inclusion Properties of Discrete Weighted
Lebesgue Spaces” (2018)
12. “Inclusion Properties of Orlicz Spaces and Weak Orlicz Spaces Generated by
Concave Function” (2018)
13. “Generalized Holder’s Inequality in Morrey Spaces” (2018)
14. “On Inclusion Properties of Two Versions of Orlicz-Morrey Spaces” (2018)
15. “Kekonvergenan dalam Ruang Lebesgue Lemah dan Ekuivalensinya dengan
Kekonvergenan dalam Ruang Lebesgue” (2018)
16. “An inclusion Property of Orlicz and Weak Orlicz Spaces” (2017)
17. “Inclusion Properties of Generalized Morrey Spaces” (2017)
18. “An Inclusion Property of Orlicz-Orlicz Spaces” (2017)
19. “Uniformly Convex and Strictly Convex Orlicz Spaces” (2015)
20. “An Inclusion Property of Orlicz Spaces” (2015)
Biodata Ilustrator
Nama Lengkap : Faris Majduddin Naufal, S.M
E-mail : farismnaufal@gmail.com
Akun Facebook : Faris Naufal
Alamat Kantor : Monoponik Studio. Jl. Otto Iskandar
Dinata No. 458, Bandung
Bidang Keahlian : Desain Grafis & Ilustrasi
267
Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 Tahun Terakhir:
1. Co Founder & Principal Designer, Monoponik Studio (2012-sekarang)
2. Marketing Staff (Internship), Mahanagari Nusantara (2012)
3. Visual Artist / Illustrator (2010-sekarang)
268
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun terakhir):
1. “Pengaruh Word of Mouth Marketing Melalui Media Twitter @
FLAMEONfootmate Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Tahun 2014”
(2015)
Buku yang Pernah ditelaah, direviu, dibuat ilustrasi dan/atau dinilai (10
tahun terakhir):
Tidak ada
Informasi Lain
selama 20 tahun bekerja sebagai editor, telah menyunting banyak buku dengan berbagai
jenis tema seperti keagamaan, politik, sains, humaniora (filsafat, sosial, hukum, bahasa,
sastra, seni) dan lain-lain, baik naskah asli maupun terjemahan, di beberapa penerbit di
Yogyakarta
269
Biodata Penata Letak (Desainer)
Nama Lengkap : M. Firdaus Jubaedi
E-mail : muhafir@gmail.com
Akun Facebook : Muhammad Firdaus Tjl
Alamat Kantor : -
Bidang Keahlian : Desain Grafis
270