Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Sains Komputer & Informatika (J-SAKTI)

Volume (2022)Edisi Januari


ISSN: 2548-9771

Penggunaan Konsep Finite State Automata


Pada Alat Pembuat Kopi Otomatis

Nama : Hermansa
Nama : Ahmad Fadil
Universitas Muhammadiyah Sorong
Jln Pendidikan No 27 Malaingkedi Kota Sorong Papua Barat, Telp : (0951) 322383 Fax :
(0951)326162
Email : hermansa@um-sorong.ac.id

Abstract

This research discusses about a simulating application for automatic coffee machine
which can do processes of making 7 types of choices of drinks; coffee, milk, chocolate, coffee
milk, coffee brown, mocha, and chocolate milk automatically. In this application, the concept of
Finite State Automata (FSA) was applied to recognize and to capture the pattern on the process for
making coffee drinks. In this application, Finite State Automata (FSA) was applied to read input
symbols given from the starting state to the final state in order to get the language recognized by
the machine. Further, the process will be done accordance with the read language.

Keywords: Coffee Machine, Language and Automata Theory.

Abstrak
Penelitian ini membahas tentang aplikasi simulasi mesin kopi otomatis yang
dapat melakukan proses pembuatan 7 jenis pilihan minuman; kopi, susu, coklat, kopi
susu, kopi coklat, moka, dan susu coklat secara otomatis. Pada aplikasi ini diterapkan
konsep Finite State Automata (FSA) untuk mengenali dan menangkap pola pada
proses pembuatan minuman kopi . Dalam aplikasi ini, Finite State Automata (FSA)
diterapkan untuk membaca simbol input yang diberikan dari status awal hingga
status akhir agar bahasa dikenali oleh mesin. Selanjutnya, proses akan dilakukan
sesuai dengan bahasa yang dibaca

Kata kunci: Mesin Kopi,Bahasa, dan Teori Automata

1. PENDAHULUAN
Perkembangan zaman yang semakin modern mengubah pola pikir
manusia untuk berfikir lebih maju, menciptakan serta mengembangkan
berbagai teknologi baru, dimana teknologi tersebut diciptakan untuk
memudahkan kegiatan manusia. Mesin pembuat minuman kopi otomatis
muncul sebagai suatu terobosan baru untuk memudahkan serta
mempercepat proses pembuatan minuman kopi dan variasinya. Dengan
banyaknya variasi ataupun pilihan jenis minuman kopi yang
diberikan, tentunya mesin pembuat minuman kopi otomatis ini harus dapat
melakukan proses pembuatan minuman yang sesuai berdasarkan pilihan
Mesin Pembuat Kopi Otomatis(Hermansa) | Halaman
Jurnal Sains Komputer & Informatika (J-SAKTI)
Volume (2022)
ISSN: 2548-9771

yang diberikan. Finite State Automata merupakan tool yang sangat berguna


untuk mengenal dan menangkap pola dalam data. Pada penelitian ini akan
dimodelkan suatu penerapan konsep Finite State Automata pada suatu mesin
pembuat minuman kopi otomatis . Pada aplikasi akan digunakan 8 bahan
dasar pembuat minuman yaitu : gelas dengan tiga jenis ukuran yaitu
small, medium dan large, air, gula, bubuk kopi, bubuk susu, dan bubuk
coklat. Selanjutnya, dari bahan tersebut mesin dapat membuat 7 jenis produk
minuman yaitu : kopi, susu, coklat, kopi susu, kopi coklat, kopi susu coklat
dan susu coklat. Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan konsep Finite
State Automata pada aplikasi simulasi mesin pembuat minuman kopi
otomatis dan menghasilkan suatu aplikasi simulasi mesin yang dapat
melakukan proses pembuatan minuman kopi dan variasinya secara
otomatis.Selain itu, pada penelitian ini akan di generate suatu grammar
untuk menghasilkan ke tujuh jenis minuman seperti yang telah didiskusikan
sebelumnya [1]. Berdasarkan pola aktifitas tersebut, maka sebaiknya
diperlukan alternatif untuk mengganti aktifitas tersebut, misalnya dengan
menyediakan mesin otomatis. Salah satu mesin otomatis yang mulai
berkembang pada saat ini adalah mesin pembuat minuman kopi otomatis [2].
Alat ini bekerja sesuai perintah tombol yang sudah disiapkan oleh perancang
alat,sehingga pekerja kedai kopi hanya tinggal menekan tombol pilihan pada
alat tersebut dan dengan sendirinya alat akan bekerja sesuai dengan perintah
atau tombol yang dipilih. Tombol pertama akan diset dengan perintah
pembuatan kopi dicampur gula, sedangkan tombol kedua diset dengan
perintah pembuatan kopi dicampur susu, air selanjutnya diaduk, dan
kemudian tombol ketiga diset dengan perintah pembuatan air kopi
cappuchino dicampur gula, air dan aduk, lalu yang terakhir tombol keempat
diset dengan perintah kopi moccachino dicampur gula, air dan selanjutnya di
aduk [3]. FSA dapat mengenal dan menangkap pola pada proses pembuatan
minuman kopi.
Beberapa penelitian tentang mesin otomatis sebelumnya telah pernah
dilakukan, antara lain penerapan algoritma greedy untuk optimalisasi
pengembalian koin pada vending machine keripik lampung, yang
mengutamakan proses pengembalian uang koin [4]. Kopi adalah minuman
hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi
bubuk. Hampir semua golongan masyarakat sangat meminati minuman
kopi, tetapi dalam proses pembuatnya memerlukan waktu yang sangat
panjang.
Mesin pembuat kopi berbasis mikrokontroler ini merupakan sebuah mesin
yang dibuat untuk memudahkan manusia dalam pembuatan kopi dalam
kondisi panas [5]. Dewasa ini, masyarakat menginginkan efisiensi yang
semakin tinggi, tidak hanya dalam pekerjaan, namun juga untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Salah satu dari kebutuhan sehari-hari
masyarakat adalah mengkonsumsi kopi, dimana konsumsi kopi di pasar
dalam negeri tumbuh sekitar 5% - 6% per tahun. Tahun 2016 Kementerian
Pertanian mencatat produksi kopi Indonesia sebesar 639.305 ton, data
Mesin Pembuat Kopi Otomatis(Hermansa) | Halaman
Jurnal Sains Komputer & Informatika (J-SAKTI)
Volume (2022)
ISSN: 2548-9771

tersebut menunjukan bahwa mengkonsumsi kopi sudah menjadi gaya hidup


bagi masyarakat Indonesia [6]. Saat ini rasa kopi yang nikmat sangat
dinantikan oleh konsumennya.
Konsumen banyak yang ingin membuat takaran sendiri untuk
mendapatkan kopi dengan rasa tertentu, mesin kopi yang sudah ada hanya
bisa membuat satu jenis rasa kopi dengan takaran sama, dan rata-rata mesin
kopi yang sudah ada masih menggunakan cara manual untuk memesan kopi.
Dari masalah tersebut maka diusulkan untuk membuat mesin kopi otomatis
dengan sistem penakar dan penyaji yang terprogram didalamnya.
Finite state machine adalah sebuah metodologi perancangan sistem kontrol
yang menggambarkan tingkah laku atau prinsip kerja sistem dengan
menggunakan tiga hal berikut: state (keadaan), event (kejadian) dan action
(aksi) [7]. Kopi sudah menjadi minuman yang banyak digemari masyarakat
Indonesia. Ditambah pula dengan preferensi rasa kopi setiap orang yang
bermacam-macam, peningkatan konsumsi kopi ini memberi tuntutan inovasi
pada mesin kopi vending yang dapat membuat beragam varian rasa kopi
secara efisien dan akurat.Akan tetapi, pada penelitian tersebut belum
diterapkan sistem pembayaran, beserta variasi suhu dan ukuran gelas kopi
yang dapat dipilih [8]. Minuman kopi diminati oleh hampir semua golongan
masyarakat. Seiring tingginya kesibukan masyarakat, segala sesuatu dituntut
serba instan dan efisien. Setelah air mendidih, baru kita tuangkan air panas
kedalam gelas kemudian diaduk sampai merata. Mesin pembuat kopi
berbasis mikrokontroler ini dirancang untuk mengatasi kebutuhan
masyarakat akan kopi dengan proses penyajian yang efisien. Mesin pembuat
kopi berbasis mikrokontroler ini merupakan sebuah mesin yang dibuat
untuk memudahkan manusia dalam pembuatan kopi dalam kondisi
panas. Mesin ini juga dapat berjalan sendiri atau secara otomatis dengan
hanya menekan tombol pilihan menu kopi yang tertera pada mesin, dan tidak
perlu menyampurkan bahan pembuat kopi tingal menekan tombol pilihan
saja , beberapa saat kemudian kopi telah siap dikonsumsi dan konsumen
dapat menikmati kopi pilihannya [9]. Mesin pembuat kopi berbasis
mikrokontroler ini merupakan sebuah mesin yang dibuat untuk
memudahkan manusia dalam pembuatan kopi dalam kondisi panas. Pada
umumnya kalau membuat kopi kita harus menyiapkan serbuk kopi, air
panas, gula, krim, sendok, dan gelas serta es untuk kopi yang dingin. Setelah
air mendidih, baru kita tuangkan air panas kedalam gelas kemudian diaduk
sampai merata [10].

2. METODOLOGI PENELITIAN
Menjelaskan kronologis penelitian termasuk cara menyiapkan bahan
penelitian, rancangan atau desain penelitian, prosedur penelitian (dalam
bentuk algoritma, pseudocode atau lainnya), cara pengujian dan pengambilan
data. Pada bagian ini boleh juga diberikan dasar teori. Tabel dan Gambar
dibuat center seperti di bawah ini dan diacu pada naskah.

Mesin Pembuat Kopi Otomatis(Hermansa) | Halaman


Jurnal Sains Komputer & Informatika (J-SAKTI)
Volume (2022)
ISSN: 2548-9771

2.1. Sub bab 1 Spesifikasi Formal (Formal Specification)


Spesifikasi formal atau formal specification adalah spesifikasi yang
dinyatakan dalam bentuk bahasa yang didefinisikan secara formal untuk
menggambarkan apa yang harus dilakukan perangkat lunak [2]. Pada
penelitian ini teknik spesifikasi formal yang akan digunakan adalah
berorientasi model yaitu dengan membuat suatu model perilaku sistem
menggunakan obyek matematika seperti set dan urutan, yaitu diantaranya
state charts dan automata model teoritis.

Gambar 1 Diagram transisi mesin pembuat minuman kopi otomatis

Berdasarkan diagram transisi yang telah dibentuk maka dapat


dikonstruksikan aturan produksi dari FSA aplikasi simulasi mesin pembuat
minuman kopi otomatis yaitu :

Misal S0 = S, S1=A, S2=B, S3=C, S4=D, S5=E, S6=F, S7=G, S8=H, S9=I, S10=J,
S11=K, S12=L, S13=M, S14= N, S15=O, S16=Final State.
Maka :
G = {VT, VN, S, P}
VT = {a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, 0 }
VN= {S, A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M,
N,O} S = S
P = {S→ aA | bB | cC | dD | eE | fF | gG | 0, A → hH | iI | jJ | S, B → hH | iI | jJ | S, C → hH | iI
|jJ | S, D → hH | iI | jJ | S, E → hH | iI | jJ | S, F → hH | iI | jJ | S, G → hH | iI | jJ | S, H →
kK|
S, I → kK | S, J → kK | S, K→ qK | lL | mM | nN | S, L → rL | mM | nN| oO | S, M → sM | n N
|oO | S, N → tN | oO | S , O → p | S }
Diagram transisi tersebut menggambarkan spesifikasi proses yang terdapat
pada mesin pembuat minuman kopi otomatis yang menerapkan konsep FSA.
Mesin akan mengikuti pola alur dari proses pembuatan minuman sesuai
dengan pilihan jenis minuman. Sehingga, dimungkinkan tidak terjadi
Mesin Pembuat Kopi Otomatis(Hermansa) | Halaman
Jurnal Sains Komputer & Informatika (J-SAKTI)
Volume (2022)
ISSN: 2548-9771

kesalahan dalam proses pembuatan minuman yang sesuai dengan jenis


pilihan minumannya. FSA digunakan untuk membaca simbol masukan yang
diberikan dari start statesampai final state sehingga diperoleh suatu bahasa
yang dikenali oleh mesin. Selanjutnya dilakukan proses pembuatan minuman
sesuai dengan bahasa yang dibaca.

2.2. Sub bab 2 Implementasi


Setelah melakukan spesifikasi maka tahap selanjutnya adalah implementasi.
Pada aplikasi simulasi mesin pembuat minuman kopi otomatis diterapkan
konsep FSA untuk pemodelan proses pembuatan minuman kopi secara
otomatis. Spesifikasi formal yang telah ditentukan sebelumnya kemudian
diimplementasikan kedalam suatu kode program yang menerapkan konsep
FSA didalam kode program tersebut. Secara umum proses tersebut
tergambar pada potongan bagan alur.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Algoritma MOW merupakan suatu algoritma yang berfungsi untuk
memecahkan persoalan optimasi untuk mencari solusi optimum. Berikut ini
algoritma MOW yang diterapkan pada aplikasi desain mesin kopi otomatis :

Mesin Pembuat Kopi Otomatis(Hermansa) | Halaman


Jurnal Sains Komputer & Informatika (J-SAKTI)
Volume (2022)
ISSN: 2548-9771

Gambar 2 Flowchart aplikasi mesin pembuat minuman kopi dengan konsep FSA

3.1. Sub bab 1 Penggunaan Algoritma MOW

Inisialisasi
n, i = integer;
hasil [i] = {0,0,0,0,0,0,0,0} of integer;
data[i] ={d1, d2, d3, d4, d5, d6, d7, d8} of integer;
stok [i] = {s1, s2, s3, s4, s5, s6, s7, s8}of integer;
total = X;

if total > 0 {
for i = 1 to n {
if total >= data [i] {
if stok [i] >= 1 {
hasil = total / data [i];
Mesin Pembuat Kopi Otomatis(Hermansa) | Halaman
Jurnal Sains Komputer & Informatika (J-SAKTI)
Volume (2022)
ISSN: 2548-9771

if stok [i] < hasil [i] {

hasil [i] = stok [i] }


total = total – (hasil * data [i]) }
else {
total = total mod data [i] }
}
Print hasil [i]; } }

Berikut ini merupakan contoh output uang kembalian pada aplikasi mesin
kopi :
Tersedia jenis uang kertas dengan nominal 10.000, 5.000, 2.000, 1.000 dan
uang koin dengan nominal 1000, 500, 200, 100.
Stok di database : 10.000 = 5 lembar
5.000 = 5 lembar
2.000 = 3 lembar
1.000 = 1 lembar
1.000 = 5 keping
500 = 10 keping
200 = 10 keping
100 = 100 keping

Pembeli ingin membeli satu gelas minuman dengan harga 2.700 rupiah. Uang
yang dimasukkan pembeli ke mesin sejumlah 100.000 rupiah. Berarti uang
kembalian yang dikeluarkan mesin adalah 97.300 rupiah, maka pembeli akan
memperoleh nominal uang kembalian secara optimal. Nominal uang
kembalian yang diperoleh oleh pembeli adalah sebagai berikut :

5 lembar uang 10000


5 lembar uang 5000
3 lembar uang 2000
1 lembar uang 1000
5 keping uang 1000
10 keping uang 500
10 keping uang 200
33 keping uang 100

3.2. Sub bab 2 Pengujian Program

Pengujian program bertujuan untuk melihat apakah program berjalan sesuai


dengan yang diharapkan. Program ditulis dalam bahasa pemograman
arduino dan di-compile ke program arduino. Pada penelitian ini terdapat 2

Mesin Pembuat Kopi Otomatis(Hermansa) | Halaman


Jurnal Sains Komputer & Informatika (J-SAKTI)
Volume (2022)
ISSN: 2548-9771

tahapan pengujian program yaitu pengujian program ketinggian permukaan


air dan pengujian program aplikasi android.

Pengujian tahap pertama dilakukan menguji program ketinggian permukaan


air dengan menggunakan LED. Setelah dilakukan pengujian didapatkan hasil
bahwa ketika jarak sensor ke permukaan air belum mencapai 5 cm LED
belum menyala yang menandakan port 2_3 masih low, sedangkan ketika
jaraknya sudah mencapai 5 cm, maka LED akan menyala dan menandakan
port 2_3 mengeluarkan logika high.

Pengujian tahap kedua dilakukan menguji jarak jangkauan bluetooth HC-


06. Pengujian ruangan tanpa penghalang dilakukan pada ruang terbuka
tanpa ada penghalang material dan jaringan lain. Hasil pengujian jangkauan
bluetooth dapat dilihat pada tabel 4 dan tabel 5.

Tabel 1 Hasil pengujian ruangan tanpa penghalang

Keterangan Koneksi ke
Jarak
mesin
5m Terdeteksi Sukses
10 m Terdeteksi Sukses
15 m Terdeteksi Sukses
20 m Sinyal lemah Sukses
25 m Sinyal lemah Sukses
30 m Tidak terdeteksi Gagal
35 m Tidak terdeteksi Gagal

Pada tabel 1 dapat dilihat jarak maksimal dari suatu modul bluetooth
yaitu 25 meter. Pengujian pada ruangan terbuka dilakukan dalam
kondisi cuaca yang bagus, tidak ada angin kencang dan petir sehingga
sinyal yang dihasilkan merupakan sinyal terbaik. Adapun jarak
idealnya yaitu meter 5 meter – 25 meter.

Tabel 2 Hasil pengujian ruangan dengan penghalang

Jarak Keterangan Koneksi ke mesin


5m Terdeteksi Sukses
10 m Terdeteksi Sukses
15 m Sinyal lemah Sukses
20 m Tidak terdeteksi Gagal
25 m Tidak terdeteksi Gagal

Mesin Pembuat Kopi Otomatis(Hermansa) | Halaman


Jurnal Sains Komputer & Informatika (J-SAKTI)
Volume (2022)
ISSN: 2548-9771

Pada table 2 dapat disimpulkan bahwa jaringan yang dapat dijangkau


terhadap access point perangkat bloetooth HC-06 maksimal 15
meter. Adapun jarak idelanya adalah 5 meter hingga 15 meter. Berdasarkan
hasil kedua pengujian ini jangkauan access point perangkat bluetooth
android dan bloetooth HC-06 serta transmisi data lebih baik dilakukan pada
ruangan tanpa penghalang.
.

4. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dari penerapan Finite State
Automata pada mesin pembuat minuman kopi otomatis, maka dapat
disimpulkan bahwa: Finite State Automata dapat menjadi salah satu
alternatif untuk merancang suatu mesin pembuat minuman kopi otomatis
yang flexible dalam hal mengenal dan menangkap pola dalam proses
pembuatan minuman kopi dan variasinya. Konsep FSA pada mesin pembuat
minuman kopi otomatis diterapkan dengan cara FSA membaca setiap simbol
masukan yang diberikan menjadi suatu bahasa yang dikenali oleh FSA. Mesin
selanjutnya akan melakukan proses pembuatan minuman sesuai dengan
bahasa yang telah dibaca oleh FSA. Adapun saran yang dapat diberikan
untuk pengembangan penelitian ini lebih lanjut yaitu dengan memberikan
fitur proses transaksi penjualan secara otomatis, sehingga mesin tidak
hanya dapat melakukan proses pembuatan minuman tetapi juga dapat
melakukan proses transaksi penjualan secara otomatis dan memudahkan
usaha.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Linz, Peter. 2001. An Introduction to Formal Language and Automata.John


and Bartlett Publisher.
[2] Wamiliana, Kurniawan. 2013. “Penerapan Konsep Finite State Automata
Pada Mesin Pembuat Minuman Kopi Otomatis”, Jurnal Komputasi, Vol.1,
No.1.
[3] Wibowo L, Wisnu B. 2017. Pemanfaatan Mikrokontroller Dalam Mesin
Pembuat Kopi. Prosiding 4(1), Seminar Nasional: Fisika, Jakarta Selatan
[4] Nurhayati, 2011. Implementasi Algoritma Greedy Untuk Optimalisasi
Pengembalian Koin Pada Vending Machine Kerupuk Lampung. Skripsi.
Universitas Lampung.

Mesin Pembuat Kopi Otomatis(Hermansa) | Halaman


Jurnal Sains Komputer & Informatika (J-SAKTI)
Volume (2022)
ISSN: 2548-9771

[5] Widodo B, 2007.Panduan Praktikum Mikrokontroler AVR AT MEGA 16, PT


Elex Media Komputindo: Jakarta.
[6] Avisena M, 2016. Konsumsi Kopi di Pasar Domestik Naik Pesat. Dipetik
February 1, 2017, dari http://industri.bisnis.com:
http://industri.bisnis.com/read/20160114/99/509504/aeki-konsumsi-
kopi-dipasar-domestik-naik-pesat
[7] Setiawan,I. 2006.“Perancangan Software Embedded System Berbasis FSM”
J.Tek . Elektro, pp. 1–2
[8] Rizky Indah Melly E.P, W. D. 2012. Penerapan Konsep Finite State
Automata (FSA) pada Mesin Pembuat Minuman Kopi Otomatis. Jurnal
Komputasi, 95-102.
[9] Rahanda Abdilah Kurniawan, Mochammad Rochmad, Eru Puspita.2013.
Rancang Bagun Mesin Pembuat Kopi Otomatis Berbasis Mikrokontroler
Dengan Metode Fuzzy. Jurnal Surabaya: Universitas Erlangga.
[10] Budi Stevie Tanujaya, 2009”Mesin Pembuat Kopi Otomatis”,Universitas
Kristen Petra.

Mesin Pembuat Kopi Otomatis(Hermansa) | Halaman

Anda mungkin juga menyukai