Anda di halaman 1dari 3

PENERAPAN KONSEP FINITE STATE

AUTOMATA (FSA) PADA MESIN PEMBUAT


MINUMAN KOPI OTOMATIS
Muhammad Rifki - 1306447303
Program Studi Teknik Komputer
Universitas Indonesia, Kampus UI, Depok 16424- Indonesia
muhammad.rifki31@ui.ac.id

Makalah ini membahas tentang simulasi untuk mesin kopi


otomatis yang dapat melakukan proses pembuatan 7 jenis
pilihan minuman; kopi, susu, coklat, kopi susu, kopi coklat,
moka, dan susu cokelat secara otomatis. Dalam aplikasi ini,
konsep Finite State Automata (FSA) diterapkan untuk
mengenali dan untuk menangkap pola pada proses untuk
membuat minuman kopi. FSA digunakan untuk membaca
simbol masukan yang diberikan dari keadaan awal sampai
keadaan akhir untuk mendapatkan bahasa yang dapat
diemngerti oleh mesin. Selanjutnya, proses akan dilakukan
sesuai dengan read language

I. PENDAHULUAN
Perkembangan zaman yang semakin modern mengubah
pola pikir manusia untuk berfikir lebih maju, menciptakan
serta mengembangkan berbagai teknologi baru, dimana
teknologi tersebut diciptakan untuk memudahkan kegiatan
manusia. Mesin otomatis merupakan salah satu teknologi
yang sengaja diciptakan untuk mengubah suatu kegiatan
yang bersifat manual menuju otomatis dengan tujuan
mempercepat proses kegiatan tersebut. Salah satu mesin
otomatis yang mulai berkembang saat ini adalah mesin
pembuat minuman kopi otomatis.
Mesin pembuat minuman kopi otomatis muncul sebagai
suatu terobosan baru untuk memudahkan serta
mempercepat proses pembuatan minuman kopi dan
variasinya. Dengan banyaknya variasi ataupun pilihan
jenis minuman kopi yang diberikan, tentunya mesin
pembuat minuman kopi otomatis ini harus dapat
melakukan proses pembuatan minuman yang sesuai
berdasarkan pilihan yang diberikan. Untuk mengatasi
permasalahan dalam proses pembuatan minuman kopi
secara otomatis, penerapan konsep Finite State Automata
(FSA) pada suatu mesin pembuat minuman kopi otomatis
merupakan pilihan yang tepat untuk memodelkan proses
pembuatan minuman kopi secara otomatis.
Finite State Automata (FSA) merupakan tool yang
sangat berguna untuk mengenal dan menangkap pola
dalam data. Finite State Automata (FSA) adalah model
matematika yang dapat menerima input dan mengeluarkan
output yang memiliki state yang berhingga banyaknya dan
dapat berpindah dari satu state ke state lainnya

berdasarkan input dan fungsi transisi.


Pada makalah ini akan dimodelkan suatu penerapan
konsep Finite State Automata (FSA) pada suatu mesin
pembuat minuman kopi otomatis. Penerapan konsep FSA
digunakan untuk mengenal dan menangkap pola dalam
proses pembuatan minuman kopi pada mesin pembuat
minuman kopi otomatis.
Pada simulasi akan digunakan 8 bahan dasar pembuat
minuman yaitu : gelas dengan tiga jenis ukuran yaitu
small, medium dan large, air, gula, bubuk kopi, bubuk
susu, dan bubuk coklat. Selanjutnya, dari bahan tersebut
mesin dapat membuat 7 jenis produk minuman yaitu :
kopi, susu, coklat, kopi susu, kopi coklat, kopi susu coklat
dan susu coklat. Aplikasi ini juga dirancang hanya sebagai
mesin yang dapat melakukan proses pembuatan minuman
kopi secara otomatis dan tidak melakukan proses transaksi
penjualan, sehingga tidak membutuhkan input berupa
uang koin maupun uang kertas.
Tujuan dari makalah ini adalah menerapkan konsep
Finite State Automata (FSA) pada aplikasi simulasi mesin
pembuat minuman kopi otomatis dan menghasilkan suatu
aplikasi simulasi mesin yang dapat melakukan proses
pembuatan minuman kopi dan variasinya secara otomatis.
Selain itu, pada makalah ini akan di generate suatu
grammar untuk menghasilkan ke tujuh jenis minuman
seperti yang telah didiskusikan sebelumnya.
Manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah
memahami tentang penerapan konsep FSA pada mesin
pembuat minuman kopi otomatis. Penerapan konsep FSA
dapat menjadi salah satu alternatif untuk merancang suatu
mesin pembuat minuman kopi otomatis serta menjadi
bahan pertimbangan dan acuan yang positif dalam
pengembangan aplikasi selanjutnya yang sejenis.

II. METODE
Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini
adalah formal methods. Formal methods atau metode
formal, dalam ilmu komputer dan rekayasa perangkat
lunak, adalah suatu pemodelan matematika, yang dapat
digunakan untuk menjembatani (spesifikasi formal)
pembuatan, pengembangan dan verifikasi perangkat keras

dan piranti lunak, yang dapat digunakan dari perancangan


awal sampai pengujian hasil.

A. Spesifikasi Formal (Formal Specification)


Spesifikasi formal atau formal specification adalah
spesifikasi yang dinyatakan dalam bentuk bahasa yang
didefinisikan secara formal untuk menggambarkan apa
yang harus dilakukan perangkat lunak. Pada makalah ini
teknik spesifikasi formal yang akan digunakan adalah
berorientasi model yaitu dengan membuat suatu model
perilaku sistem menggunakan obyek matematika seperti
set dan urutan, yaitu diantaranya state charts dan automata
model teoritis.

minumannya. FSA digunakan untuk membaca simbol


masukan yang diberikan dari start state sampai final state
sehingga diperoleh suatu bahasa yang dikenali oleh mesin.
Selanjutnya dilakukan proses pembuatan minuman sesuai
dengan bahasa yang dibaca.

B. Implementasi
Setelah melakukan spesifikasi maka tahap selanjutnya
adalah implementasi. Pada aplikasi simulasi mesin
pembuat minuman kopi otomatis diterapkan konsep FSA
untuk pemodelan proses pembuatan minuman kopi secara
otomatis. Spesifikasi formal yang telah ditentukan
sebelumnya kemudian diimplementasikan kedalam suatu
kode program yang menerapkan konsep FSA didalam
kode program tersebut. Secara umum proses tersebut
tergambar pada potongan bagan alur (Flowchart) berikut
ini:

Gambar 1 - Diagram transisi mesin pembuat minuman


kopi otomatis
Berdasarkan diagram transisi yang telah dibentuk maka
dapat dikonstruksikan aturan produksi dari FSA aplikasi
simulasi mesin pembuat minuman kopi otomatis yaitu :
Misal S0 = S, S1=A, S2=B, S3=C, S4=D, S5=E,
S6=F, S7=G, S8=H, S9=I, S10=J, S11=K, S12=L,
S13=M, S14= N, S15=O, S16=Final State.
Maka :
G = {VT, VN, S, P}
VT = {a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, 0
}
VN= {S, A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N,O}
S=S
P = {S aA | bB | cC | dD | eE | fF | gG | 0, A hH |
iI | jJ | S, B hH | iI | jJ | S, C hH | iI |jJ | S, D hH
| iI | jJ | S, E hH | iI | jJ | S, F hH | iI | jJ | S, G
hH | iI | jJ | S, H kK | S, I kK | S, J kK | S, K
qK | lL | mM | nN | S, L rL | mM | nN| oO | S, M sM
| nN |oO | S, N tN | oO | S , O p | S }
Diagram transisi tersebut menggambarkan spesifikasi
proses yang terdapat pada mesin pembuat minuman kopi
otomatis yang menerapkan konsep FSA. Mesin akan
mengikuti pola alur dari proses pembuatan minuman
sesuai dengan pilihan jenis minuman. Sehingga,
dimungkinkan tidak terjadi kesalahan dalam proses
pembuatan minuman yang sesuai dengan jenis pilihan

Gambar 2 - Flowchart aplikasi mesin pembuat minuman


kopi dengan konsep FSA

C. Verifikasi Formal
Verifikasi Formal yaitu membuktikan bahwa suatu
implementasi betul-betul mengimplementasikan apa yang
dijabarkan dalam spesifikasinya. Pada makalah ini teknik
verifikasi formal yang digunakan adalah model checking.
Dalam model checking ingin diuji apakah desain memang
seperti yang diharapkan. Membuat suatu model abstrak
dari desain, kemudian dapat membuktikan properties dari
desain tersebut dengan menguji fungsi-fungsi yang
terdapat pada software tersebut.

III. PEMBAHASAN
Aplikasi Simulasi Mesin Pembuat Minuman Kopi
Otomatis merupakan aplikasi simulasi suatu mesin yang
dapat melakukan proses pembuatan minuman kopi dan
variasinya secara otomatis dimana dalam penyelesaian
prosesnya digunakan konsep Finite State Automata (FSA).
Konsep FSA digunakan untuk menangkap dan mengenal
pola dalam proses pembuatan minuman kopi pada mesin
pembuat minuman kopi otomatis, dengan membaca input
yang diberikan dan masuk ke dalam proses pengecekkan
inputan tersebut sampai dengan state akhir kemudian akan
melakukan proses sesuai dengan jalur input tersebut
(Gambar 1). Gambar 3 merupakan tampilan utama dari
Aplikasi Simulasi Mesin Pembuat Minuman Kopi
Otomatis.

Gambar 3 Interface menu utama aplikasi


Metode pengujian yang digunakan adalah model
checking. Dalam model checking ingin diuji apakah
desain ini memang seperti yang yang diharapakan. Teknik
pengujian yang digunakan adalah dengan membuat daftar
dari kemungkinan kesalahan yang terjadi pada aplikasi
dan selanjutnya mengikuti alur pengujian sesuai dengan
daftar.

Tabel 1 - Daftar hasil pengujian simulasi

PERNYATAAN OTENTITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya
tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau
terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi.
Depok, 7 Juni 2015
ttd

Muhammad Rifki 1306447303

Anda mungkin juga menyukai