Anda di halaman 1dari 16

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT ARI BUAH KOPI


UNTUK MENGATASI PENGOLAHAN KOPI PASCA PANEN

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA ( PKM)


Diusulkan oleh :

Eny Citra M.Siregar/409411009 (Stambuk: 2009)


Eva Cronica Sister / 409111001 (Stambuk: 2009)
Michael Simanullang / 409111049 (Stambuk:2009)
Indra P Manurung / 409111035 (Stambuk:2009)
Adi GS Sihombing / 409111001 ( stambuk: 2009)

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


MEDAN
2011

HALAMAN PENGESAHAN
USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan

Rancang Bangun Mesin Pengupas Kulit Ari Buah Kopi Untuk


Mengatasi Pengolahan Kopi Pasca Panen Kapasitas 350 kg/jam.

2. Bidang kegiatan : PKM ( Progarm Kegiatan Mahasiswa)


3. Bidang Ilmu

: Teknologi dan rekayasa

4 Ketua Pelaksana :
a.

Nama Lengkap

: Michael Christian Simanullang

b.

NIM

: 409111049

c.

Jurusan

: Pendidikan Matematika

d.

Univeritas

e.

Alamat Rumah

5. Anggota pelaksana kegiatan

: Universitas Negeri Medan


: Jl. Pancing no.107 Medan
: 3 orang

6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar

: Prof.Dr.Sahat Saragih,M.Pd

b. NIP

: 196102051988031003

c. Jurusan / Fakultas

: Pendidikan Matematika

d. Alamat Rumah

: JL.Sukarela-Lau Dendang

7. Biaya Kegiatan Total

: Rp. 5.836.900

a. Dikti

: Rp. 5.836.900

b. Sumber Lain

:-

8. Jangka Waktu Pelaksanaan

: 1 Bulan

Menyetujui,
Pembantu Dekan III

Ketua Pelaksana Kegiatan

FMIPA UNIMED
(Drs, Asrin Lubis M.Pd.)

(Michael Christian Simanullang)

NIP. 131663527

NIM. 409111049

Pembantu Rektor III


Universitas Negeri Medan

Dosen Pendamping

(Drs. Biner Ambarita, M.Pd.)

(Prof.Dr.Sahat Saragih, M.Pd)

NIP. 131411227

NIP. 196102051988031003

A. Judul Program
Rancang Bangun Mesin Pengupas Kulit Ari Buah Kopi Untuk Mengatasi Pengolahan Kopi Pasca
Panen Kapasitas 350kg/jam..

B.

Latar Belakang
Dalam rangka pengembangan sumber daya hasil petanian dibidang agro bisnis dan

agro - industri, kopi merupakan salah satu komoditi yang berpotensi untuk dikembangkan.
Hal ini dapat dilihat dari produk olahan kopi berupa minuman sangat diminati oleh
masyarakat. Industri minuman sebagai produsen kopimenetapkan persyaratan mutu biji kopi
yang ketat sebagai produk olahannya aman untuk dikomsumsi. Biji kopiyang bai hanya dapat
dihasilkan dari penanganan yang benar.
Penggilingan biji kopi disini merupakan suatu proses pemisahan kulit ari buah kopi,
untuk mendapatkan mutu tertentu yang baik yang telah ditentukan (Hendrson dan Perry).
Salah satu aspek mutu biji kopi yang sangat penting bagi konsumen adalah tidak pecahpecah, keseragaman ukuran biji kopidan tidak terkontaminasi dengan bahan yang lain
(Sulistyawati, 1986). Biji kopi yang memenuhi kwalitas standard yang telah ditentukan yang
akan menghasilkan nilai jual yang tinggi.
Pada umumnya petani kopi tidak melakukan atau melaksanakan pemisahan kulit ari
buah kopi dari daging buah, yang biasa diterapkan pada kopi arabika yang diolah secara
basah. Alasannya petani tidak memiliki alat penggiling yang memisahkan kulit ari buah kopi
(kopi putih) buatan pabrik karena harganya mahal dan pada umumnya memiliki kapasitas
produksi yang besar yang diperuntungkan untuk pabrik milling kopi. Sedangkan untuk
merekayasa alat penggiling yang sesuaidengan hasil perorangan dari petani dengan biaya
yang terjangkau sulit dilakukan oleh petani. Keadaan ini menyebabkan petani menyerahkan
kopinya dalam bentuk (kopi putih) kepada pabrik penggiling kopi sehingga keuntungan dari
pengolahan biji kopi tadi dinikmati oleh pemilik mesin penggiling kopi.
Memang pada saat ini telah ada mesin pemisah kulit tanduk dan kulit ari untuk skala
petani, tetapi mesin ini digunakan pada kopi robusta. Gilingan ini tidak cocok digunakan
pada penggilingn kopi arabika, dimana mesin tersebut dirancang pada kopi robusta yang
memiliki dimensi ukur lebih kecil dari kopi arabika. Apabila mesin tersebut digunakan pada
pemisahan kulit kopi arabika, kopi pecah. Tentunya hal ini akan mempengaruhi harga jual
kopi turun.
Disamping itu mesin penggiling kopi robusta belum dilengkapi denga blower pada
pemisahan kulit ari dan kulit tanduk, yang pada tahap berikutnya masih memerlukan mesin

pemisah yang menggunakan blower. Hal ini menyebabkan kerja yang kurang efesien karena
menggunakan dua mesin yang tentunya meningkatkan biaya pengolahan pada petani kopi.
Proses penggilingan kopi disini akan menghasilkan biji buah kopi yang sudah
dipisahkan dari kulit arinya yang siap untuk diolah kembali demgan menjemur kembali biji
kopi. Pengolahan disini dapat dilakukan petani karena prossnya tidak rumit, hanya
menurunkan kadar air kopi sampai berkisar 10 13%. Setelah itu kopi siap untuk dijual
kepada pedangang besar dengan harga berkisar, untuk lokal Rp.12.000,- sampai Rp.15.000,per kg. Sedangkan untuk kwalitas ekspor dapat mencapai Rp.23.000,- sampai Rp.25.000,- per
kg.
Penentuan harga ini ditentukan oleh dua hal yaitu, naik turunnya harga kopi dipasaran
dunia dan kwalitas kopi (keseragaman kopi, kontaminasi dengan bahan lain, terutama biji
kopi pecah yang disebabkan penggilingan yang tidak sempurna). Proses penggilingan
ditingkat petani sampai pengolahan biji kopi kering kadar 10-13% akan memberikan
kontribusi margin Rp.8.000,- sampai Rp.12.000,-per kg biji kopi kering.
Para pedangang besar umumnya akan membeli bentuk biji kopi, dalam bentuk kopi
putih, terutama kopi arabika baik kopi kwalitas ekspor maupun lokal untuk dilakukan
penggilingan atau pemisahan kulit ari buah kopi (kopi Arabika) hanya dapat dilakukan oleh
pedangang besar, sehingga margin keuntungan penggilingan tersebut jatuh ketangan
pedangang besar. Oleh karena itu keberadaan mesin pengupas kopi arabika untuk skala petani
sangat diharapkan.
Mesin penggiling kulit ari buah kopi adalah peralatan pemisah kulit ari dengan daging
buah dengan bantuan kipas (blower), yang didasarkan pada perbedaan massa dan jenis
material, sehingga menghasilkan biji kopi dengan sedikit kandungan abu dan material lainya.
Sedangkan perancangan komponen-komponen utama mesin penggiling ari buah kopi tersebut
merujuk pada buku standar elemen mesin
C.

Perumusan Masalah
a. Bagaimana merancang suatu mesin pengupas kulit ari sekaligus pemisah kulit ari
buah kopi
b. Bagaimana melakukan suatu perhitungan terhadap komponen pemisah kulit ari buah
kopi
c. Bagaimana melakukan perawatan pada mesin pengupas kulit ari buah kopi baik itu
Preventive meintenence ataupun Corrective meintenece

D.

Tujuan Program.
Adapan tujuan dari PKM ini adalah ::
1. Untuk mendapatkan mesin pengupas kulit ari yang efektif dan efisien.
2. Untuk membantu petani dalam mendapatkan hasil kopi yang lebih baik, sehingga
dapat meningkatkan hasil penjualan.

E.

Luaran Yang Diharapkan


a.

Mendapatkan suatu hasil rancangan mesin pengupas kulit ari yang efektif
dan efesien.

b.

Meningkatkan efektivitas kerja manusia dengan memanfaatkan kerja


mekanis sebagai sumber tenaga alternative utamanya, pada proses pemisahan dan
pengupasan kulit ari buah kopi.

E.1. Potensi Ekonomi


Dari kegiatan PKM ini akan diperoleh suatu mesin yang dapat mengatasi kesulitan
petani dalam pengolahan kopi pada pasca panen terutama masalah pengupasan kulit ari
yang masalah ini biasanya diberikan kepada tengkulak untuk memperoses kopi lebih
lanjut. Hal ini disebabkan untuk membeli mesin yang biasa dipakai oleh tengkulah
memerlukan biaya yang cukup besar, sedangkan untuk merekayasa suatu alat yang
diperlukan petani menmerlukan pengetahuan untuk membuatnya.
Masyarakan petani kopi akan sangat terbantu dengan adanya lat ini, karena mereka
akan memperoleh mesin dengan harga relative murah yang cocok dengan cocok dengan
kapasitas produksi, sehingga pembelian mesin tersebut dapat meningkatkan penghasilan
petani serta harga jual kopi..
Jadi secara ekonomis mesin ini mempuyai potensi ekonomis bagi petani kopi antara
lain.
1. Meningkatkan pendapata petani dikarenakan petani tersebut akan menggiling
sendiri hasil kebun mereka sehingga hasil yang seharusnya diterima oleh
tengkulah dapat dinikmati sendiri oleh petani tersebut.
2. Meningkatkan harga jual kopi
3. Mendatangkan lapangan kerja untuk pembuatan dan perawatan mesin
tersebut.,dan meningkatkan efesiensi pengolahan kopi.
E.2 Nilai tambah dari segi Iptek

Proses pabrikasi alat PKM ini dilakukan seluruhnya di workshop jurusan teknik
mesin Universitas Negeri Medan yang melibatkan mahasiswa secara aktif. Hal ini dapat
meningkarkan mutu pendidikan jurusan teknik mesin Universitas Negeri Medan, karena
mereka memiliki pengalaman dalam membuat alat yang teraplikasi pada masyarakat.
Dari sisi IPTEK, rancang bangun alat ini memiliki nilai tambah antara lain :
1. Alat ini dirancang sedemikian rupa dengan menggunakan motor listrik, sehingga
dapat meningkatkan efrisiensi waktu, tenaga dan biaya.
2. Alat ini dibuat dari bahan logam, sehingga memiliki kekuatan yang lebih baik
dibandingkan dari mesin sebelumnya yang menggunakan bahan kayu.
3. Alat ini dirancang sedemikian rupa dsengan penggunaan yang dipermudah,
sehingga petani (kaum awam) mampu menggunakannya.
F. Kegunaan Program
Program ini berguna untuk mengatasi permasalahan lamanya proses pengolahan kopi,
dengan demikian diharapkan dapat mengefisienkan waktu, biaya dan tenaga. Selain itu
dengan adanya program ini diharapkan dapat meningkatkan harga jual dari kopi, yang
nantinya dapat meningkatkan pandapatan petani kopi tersebut.
Disamping itu yang lebih penting adalah menambah pengalaman dan wawasan
mahasiswa dalam menerapkan ilmu dan pengalaman dalam membantu permasalahan yang
dihadapi oleh masyarakat.
Proses pengerjaan alat ini dilakukan di Workshop jurusan teknik mesin, Fakultas Teknik
UNIMED, hal ini karena kelengkapan peralatan yang dimiliki seperti mesin bubut, mesin
skrap, mesin bor, mesin las, dll, serta dibantu oleh dosen pembimbing dan teknisi yang
memiliki kemampuan dalam membimbing mahasiswa.
G. Tinjauan Pustaka
a. Karakteristik Biji Kopi
Kopi adalah spesies tanaman berbentuk pohon yang termasuk dalam famili Rubeaceae
dan Genus Coffeae. Tanaman kopi menurut sejarahnya mulai dikenal pertama kali dibenua
Afrika tepatnya di Ethiopia. Minuman kopi sangat digemari oleh bangsa Ethiopia dan
Abessinia karena berkhasiat menyegarkan badan. Mula-mula penyebaran kopi keberbagai
daerah cukup lambat. Hal ini dikarenakan pada waktu itu minuman kopi hanya dikenal
sebagai minuman yang dapat menyegarkan badan yang terbuat dari cairan daun dan buah
segar yang diseduh dengan air panas. Namun semenjak ditemukannya kopi yang, ternyata
minuman kopi merupakan minuman yang berkhasiat juga mempunyai aroma yang harum dan
rasanya nikmat. Akhirnya kopi pun menjadi lebih terkenal sehingga tersebar keberbagai
negara di Eropa, Asia, dan Amerika.

Biji kopi mengandung Caffein yang dapat merangsang kinerja jantung dan otak, sehingga
sebagian orang tidak tahan minum kopi. Untuk mengatasi hal ini dan dalam rangka
meningkatkan komsumsi dunia, akhir-akhir ini telah ditemukan cara pengolahan biji kopi
yang bisa menghilangkan kandungan caffein tampa menghilangkan aroma yang khasdan
rasanya yang nikmat. Hasilnya adalah minuman kopi yang harum, nikmat, dan tidak
merangsang.
Di Indonesia, tanaman kopi pertama kali diperkenalkan oleh VOC pada periode antara
1696-1699. kemudian VOC mengeluarkan peraturan Cunturr Stese V

yang intinya

memaksa sebagian penduduk untuk menanam kopi. Akhirnya tanaman kopi menyebar
kedaerah Lampung, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan, serta berbagai
daerah di Indonesia.
Teknik budidaya kopi untuk mendapatkan hasil yang bermutu tidak hanya berhenti pada
cara budidaya dan pemanenan saja melainkan cara penanganan hasil panen tersebut. Langkah
ini merupakan langkah terakhir apakah kopi yang dihasilkan akan bermutu tinggi atau tidak.
Penanganan kopi setelah panen, dimulai dengan sortasi (pemilihan) glondong, kemudian
dilakukan dengan pengolahan seperti pemisahan kulit buah, kulit ari, pengeringan, sortasi
biji, yang selanjutnya pengepakan/penyimpanan.
Kopi yang sudah dipetik harus segera diolah lebih lanjut dan tidak boleh dibiarkan begitu
saja selama lebih dari 12-20 jam. Bila kopi tidak cepat diolah dalam jangka waktu tersebut.
Maka kopi akan mengalami fermentasi dalam proses kimia lainnya yang bisa menurunkan
mutu kopi. Bila terpaksa tidak segera diolah maka kopi harus segera direndam dulu dalam air
yang mengalir (Najiati,2001).

Gambar.2.1. Biji kopi merah siap untuk dipanen

Jenis-jenis kopi

Dalam dunia perdangangan, dikenal beberapa golongan kopi, tetapi yang paling
sering dibudidayakan adalah kopi arabika, robusta, dan liberika. Penggolongan kopi umumya
didasarkan pada spesies, kecuali pada robusta. Kopi robusta bukan merupakan nama spesies
karena kopi ini merupakan keturunan dari beberapa spesies kopi, terutama Coffea
Canephora.
Kopi Robusta
Kopi Robusta berasal dari kongo dan masuk ke Indonesia pada tahun 1900. Karena
mempunyai sifat unggul, kopi ini sangat cepat berkembang. Bahkan kopi ini merupakan jenis
kopi perkebunan di Indonesia hingga saat ini. Beberapa sifat penting kopi Robusta antara
lain:
a) Resisten terhadap penyakit HV
b) Tumbuh baik pada ketinggian 400-700 m dpl, tetapi masih toleran pada ketinggian
kurang dari 400 m dpl, dengan temperatur 21-24 0 C.
c) Mengkehendaki daerah yang mempunyai bulan kering 3-4 bulan secara berturut-turut,
dengan 3-4 kali hujan kiriman.
d) Produksi lebih tinggi dari pada kopi arabika, dan kopi liberika (rata-rata 9-13
ku/ha/th)
e) Kwalitas buah lebih rendah dari kopi arabika tetapi lebih tinggi dari liberika.
f) Randemen 22 %

Gambar. 2.2. Kopi robusta yang sudah di goreng


Spesifikasi Kopi Robusta diatas dengan kulit arinya :
1. Ukuran Memanjang

: 7 9 mm

2. Ukuran Melebar

:67

3. Ketebalan

: 4 5,5 mm

mm

Kopi Arabika (Coffea Arabika)


Kopi Arabika berasal dari Ethiopia dan Albessinia. Golongan ini merupakan yang
pertama kali dibudidayakan oleh manusia, bahkan merupakan golongan kopi yang banyak

diusahakan akhir XIX. Setelah abad XIX dominasi kopi arabika menurun, karena kopi ini
sangat rentan terhadap penyakit HV, terutama didataran rendah.

Beberapa sifat penting kopi Arabika adalah :


a) Mengkehendaki dengan daerah ketinggian antara 700-1700 m dpl, dan suhu antara 16
0

-20 0 .

b) Mengkehendaki daerah yang mempunyai bulan kering minimal 3 bulan/tahun secara


berturut-turut, yang sesekali mendapat hujan kiriman .
c) Umumnya peka terhadap penyakit HV, terutama bila ditanam didataran rendah atau
kurang dari 500 m dpl.
d) Rata-rata produksi sedang (4,5-5 ku kopi beras/tahun/ha), tetapi mempunyai kwalitas
dan harga yang relatif tinggi dari kopi lainnya. Dan bila dikelola secara intensif
produksinya bisa mencapai 15-20 ku/ha/tahun. Randemen 18%.

Gambar.2.3. Kopi Putih Jenis Arabika Yang Belum Digiling


Spesifikasi Kopi Arabika diatas dengan kulit arinya :
1. Ukuran Memanjang

: 12 14 mm

2. Ukuran Melebar

: 8 10 mm

3. Ketebalan

: 4 6 mm

b. Pengolahan Kopi
Buah kopi biasanya diperdangangkan (dipasarkan) dalam bentuk beras, yaitu kopi kering
yang sudah terlepas dari kulit daging buah dan kulit arinya. Pengolahan buah kopi bertujuan
untuk memisahkan biji kopi dari kulit arinya dan untuk mengeringkan biji tersebut sehingga
diperoleh kopi beras dengan kadar air tertentu dan siap untuk dipasarkan.
Kadar air kopi beras yang diperdagangkan (dipasarkan) adalah 10-13 % dalam bentuk
beras. Bila kopi beras mempunyai kadar air lebih dari 13% biasanya akan mudah terserang

cendawan, sedangkan bila kurang dari 10 % akan mudah pecah. Pengolahan buah kopi
sampai memperoleh kopi beras, akan turun hingga tinggal 12-22 %, tergantung jenisnya.
Berat kopi robusta akan turun hingga 22%, kopi arabika akan turun hingga 18%, dan kopi
liberika 12% (Najiyati,2001).
Pengolahan buah kopi dilakukan melalui dua cara, yaitu cara basah dan cara kering.
Pengolahan secara basah, biasanya memerlukan modal yang lebih besar, tetapi lebih cepat
dan menghasilkan mutu yang lebih baik. Oleh karena itu pengolahan secara basah banyak
dilakukan oleh PTP, perkebunan swasta yang cukup besar, atau kelompok tani yang
berbentuk koperasi.
Proses pengolahan secara basah lebih menguntungkan dari segi efesiensi waktu, curahan
tenaga, dan efesiensi alat yang digunakan pada waktu pengupasan kulit kopi. Cara ini disebut
pengolahan secara basah, basah karena pada proses banyak menggunakan air. Pengolahan
secara basah hanya digunakan untuk mengolah kopi yang sehat yang berwarna merah,
sedangkan kopi yang berwarna hijau dan terserang bubuk diolah secara kering.
Pengolahan secara basah, dilakukan melaui 7 tahap, yaitu tahap sortasi glondong,
pulping, fermentasi, pencucian, pengeringan, hulling, dan sortasi biji. Dengan menggunakan
alat tertentu tahap fermentasi dan pencucian bisa dihilangkan sehingga pengolahan hanya
melalui 5 tahap. Dalam rancangan kegiatan ini difokuskan pada pembuatan mesin hulling
(pengupasan kulit tanduk kopi) untuk dijadikan kopi beras dengan kwalitas pengupasan yang
lebih baik.
c. Alat Pengupas Kulit Kopi
Mesin penggiling ini dilengkapi dengan motor listrik Daya sekitar 2 HP. Daya dari motor
nantinya yang akan digunakan untuk menggerakkan mesin penggiling kopi. Dalam hal ini
motor tersebut digunakan untuk menggerakkan poros pengupas dan menggerakkan blower
dengan perantaraan sabuk V. Mesin pengupas tersebut sudah dilengkapi dengan blower yang
akan memisahkan biji kopi dengan daging buah yang menyebabkan kerja mesin lebih efisien.

H. Metodologi Pelaksanaan Program


Metode pelaksanaan program yang dilakukan adalah :
1.

Melakukan observasi langsung kedaerah mengenai permasalahan permasalahan


yang dihadapi petani kopi di sidikalang yang merupakan tempat penghasil kopi
terbesar di sumatera utara.

2.

Melakukan diskusi langsung dengan para petani dan juga dengan pembuat mesin
kopi yang digerakkan dengan tenaga manusia.

3.

Memberi pelatihan dengan metode demonstrasi dan praktek cara menggunakan


dan merawat mesin hasil rancang bangun serta menyerahkan kepada masyarakat
usaha kecil sebagai pengabdian kepada masyarakat.

I. Jadwal Kegiatan Program


Minggu ke-1
Minggu ke-2
Minggu ke-3
Minggu ke-4
Minggu ke-5
Minggu ke-6
Minggu ke-7

: Persiapan alat dan bahan


: Pelaksanaan program
: Pelaksanaan program
: Pelaksanaan program
: Pelaksanaan program
: Pengujian program dan perbaikan
: Pengujian program dan perbaikan

J. Nama dan Biodata Ketua Serta Anggota Kelompok


Tim penyelenggara PKM ini terdiri dari 3 orang dan mitra program tetap ada 5 orang. Tim
penyelenggara terdiri dari 3 mahasiswa pendidikan matematika dengan bimbingan dari Bapak
Drs.Marojahan Panjaitan, M. Pd yang telah memiliki banyak pengalaman dalam
membimbing mahasiswa dalam program PKM sehingga diharapkan dapat mengatasi segala
permasalahan yang timbul sewaktu pelaksanaan program nantinya.
1.

Nama
Jabatan dalam tim

: Michael Christian Simanullang


: Ketua Pelaksana PKM

2.

Nama
Jabatan dalam tim

: Indra P Manurung
: Anggota Pelaksana PKM

3.

Nama
Jabatan dalam tim

: Adi GS Sihombing
: Anggota Pelaksana PKM

4.

Nama
Jabatan dalam tim

: Eny Citra M.Siregar


: Anggota Pelaksana PKM

5.

Nama
Jabatan dalam tim

: Eva Cronica Sister


: Anggota Pelaksana PKM

K. Nama dan Biodata Dosen Pendamping


1. Nama Lengkap dan Gelar

: Prof.Dr.Sahat Saragih, M.Pd.

2. Pangkat dan NIP

: IV/b / 196102051988031003

3. Jabatan

: Guru Besar

4. Jurusan / Fakultas

: Pendidikan Matematika

5. Perguruan tinggi

: Universitas Negeri Medan

6. Bidang Keahlian

: Struktur Aljabar

7. Waktu untuk kegiatan PKM

: 7 Jam/Minggu

L.Biaya
1. Bahan Habis Pakai
No Jumlah Satuan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

1
2
30
1
2
2
1
1
4
1
1
1
1
1
1
1

2.
No

Jlh

1
2
3
4
5
6
7

3
1
2
1
1
1
2

Unit
Unit
Unit
Bks
Unit
Unit
Lbr
Lbr
Btg
Ltr
Ltr
Unit
Unit
Unit
Btg
Btg

Jumlah Sub Total Bahan Habis Pakai = Rp.4.077.000


Nama Barang/merk/type
Harga @
Total(Rp)
(Rp)
Motor Listrik
2.700.000
2.700.000
Sabuk (V Belt)
30.000
60.000
Baut 12 mm
1.000
12.000
Elektroda
150.000
150.000
Bearing/6004
20.000
40.000
Bearing/6002
20.000
40.000
Plat baja 3 mm
200.000
200.000
Plat baja 1 mm
65.000
65.000
Propil L
50.000
200.000
Cat minyak
65.000
65.000
Dempul
65.000
65.000
Pully Penggerak (3 )
50.000
50.000
Pully pengupas (16)
150.000
150.000
Pully kipas (4,1)
50.000
50.000
Besi 17 mm (St 37)
100.000
100.000
Besi 22 mm (St 37)
130.000
130.000

Peralatan Penunjang
Jumlah Sub Peralatan Penunjang = Rp. 444.900
Satuan
Nama Barang/Type/ Merk
Harga @
Total
(Rp)
(Rp)
Pasang Sarung tangan Kulit
25.500
76.500
Set
Mesin Geringda
270.000
270.000
Unit
Kuas (2)
2.500
5.000
Unit
Meteran Gulung
35.000
35.000
Unit
Gunting Plat
45.000
45.000
Unit
Sklar Otomatis
10.000
10.000
Unit
Isolasi
1.700
3.400

3. Perjalanan
No

Jlh

1
2

10
4

Jumlah Sub Total Perjalanan = Rp. 450.000


Satuan
Nama Kegiatan
Harga @
Total
(Rp)
(Rp)
keg
Transportasi Pemesanan Barang
25.000
250.000
keg
Transportasi demontrasi dan
50.000
200.000

pemantauan
4.
No

Jlh

1
2
3
4
5

2
1
6
1
1

Lain-lain
Jumlah Sub Total Lain-lain = 300.000
Satuan
Nama Kegiatan
Harga @
Total
(Rp)
(Rp)
keg
Dokumentasi
42.500
85.000
bh
Flash Drive 2 GB
95.000
95.000
bh
Penggandaan Laporan
10.000
60.000
keg
Sewa alat pembuatan
625.000
625.000
keg
Pengiriman
120.000
120.00
Jumlah Total Dana Yang diButuhkan = 5.836.900

M. Daftar Pustaka
Najiyati Sri. 2004. Budi Daya dan Penanganan Pasca Panen Kopi. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Prianto, N. Budi daya Kopi.
Sularso. 1994. Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin. Pradnya Paramita. Jakarta.

N. Lampiran
Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup ketua dan anggota pelaksana
Nama Lengkap

: Adi Gunawan S Sihombing

NIM

: 409111001

Tempat Tanggal Lahir

: Partungkoan, 15 Februari 1991

Jurusan

: Pendidikan Matematika

Alamat

: Jl. Rela no.11 Medan

No. HP

: 08192148350

Tingkat

Sekolah

Tempat

Tahun Lulus

Pendidikan
SD
SMP
SMU/SMK

SD No.2 HKBP
SMP N. 1
SMA N. 1

Lintongnihuta
Lintongnihuta
Lintongnihuta

2003
2006
2009

Lampiran 2. Daftar Riwayat Hidup ketua dan anggota pelaksana


Nama Lengkap

: Indra P Manurung

NIM

: 409111035

Tempat Tanggal Lahir

: Sihiong, 19 Desember 1990

Jurusan

: Pendidikan Matematika

Alamat

: Jl. Perjuangan Gg Bilal No.8d, Medan

No Hp

: 085270842849

Tingkat

Sekolah

Tempat

Tahun Lulus

Pendidikan
SD
SMP
SMU/SMK

SD N Sihiong
SMP N. 2 Lumbanjulu
SMA N. 1 Lumbanjulu

Sihiong
Lumbanlobu
Pardinggaran

2003
2006
2009

Lampiran 3. Daftar Riwayat Hidup ketua dan anggota pelaksana


Nama Lengkap

: Michael C. Manullang

NIM

: 409111049

Tempat Tanggal Lahir

: Pakkat, 5 Januari 1992

Jurusan

: Pendidikan Matematika

Alamat

: Jl. Pelajar Gg Barisan PON No.18 Teladan Medan

No Hp

: 085276006488

Tingkat

Sekolah

Tempat

Tahun Lulus

Pendidikan
SD
SMP
SMU/SMK

SD
SMP RK Sunggal
SMA N. 1

Medan
Medan
Pakkat

2003
2006
2009

Lampiran 4. Daftar Riwayat Hidup ketua dan anggota pelaksana


Nama Lengkap

: Eva Cronica Sister

NIM

: 409111028

Tempat Tanggal Lahir

: Medan, 19 Maret 1991

Jurusan

: Pendidikan Matematika

Alamat

: Jl.Medan Batangkuis Dsn.I Gg.Keluarga Seirotan

No Hp

: 085761660709

Tingkat

Sekolah

Tempat

Tahun Lulus

Pendidikan
SD
SMP
SMU/SMK

SD Medan Estate
SMP N1 P.S.TUAN
SMA N8 Medan

Medan
Medan
Medan

2003
2006
2009

Lampiran 5. Daftar Riwayat Hidup ketua dan anggota pelaksana

Nama Lengkap

: Eny Citra M.Siregar

NIM

: 409411009

Tempat Tanggal Lahir

: Kotapinang, 19 September 1991

Jurusan

: Matematika

Alamat

: Jl.Tuasan Gg Matahari No.10,Medan

No Hp

: 081396179568

Tingkat

Sekolah

Tempat

Tahun Lulus

Pendidikan
SD
SMP
SMU/SMK

SDN 1
SMPN 1
SMAN 1

Kotapinang
Kotapinang
Kotapinang

2001
2004
2007

Medan, 16 Februari 2011

Michael C Simanullang
NIM. 409111049

Anda mungkin juga menyukai