Abstract
Coffee is material of drink and coffee income for Indonesia Country. Each one of coffee proses for drink
is grind proses. Grind coffee proses influence of taste and confortable. The grind coffee prosesto produce
powder, natural aroma, big capacity, easily found, estetika, and economic value.
From research, hoper the grind coffee machine is the produce coffee powder, natural aroma, capacity, small
power electrical, portable, estetika and economic value.
In this paper Grinder Coffee Machine Vertical Shaft System, to produce grinder with Conical Burr Grinder so
natural aroma, powder smoot and same size. The specification this machine is power 0.5 HP, motor rotation
500 rpm, size 300mm x 300mm x 470mm and capacity produce 106 kg/hour.
Keywords: Coffee Powder, Coffee Grinders, Vertical Shaft, Conical Grinder, Grinding Machine
11
POLI REKAYASA Volume 13, Nomor 2, April 2018 ISSN : 1858-3709
12
POLI REKAYASA Volume 13, Nomor 2, April 2018 ISSN : 1858-3709
proses pemecahan dan penghalusan biji perlu diperhatikan dari rancangan mesin
kopi terjadi sampai digiling halus dan penggiling biji kopi yang akan dibuat
menghasilkan bubuk kopi yang siap untuk adalah spesifikasi teknis dalam
diseduh. perancangan mesin yang akan dibuat
Mesin penggiling kopi terdiri atas adalah, ukuran bubuk kopi dari hasil
beberapa bagian utama seperti yang penggilingan, penggunaan tenaga
terlihat pada Gambar 1. Ada empat bagian penggerak, pemilihan material yang akan
utama yang memegang peranan penting digunakan, mudah dioperasikan, kapasitas
yaitu pengarah kopi, daerah penggiling, produksi, ergonomis, k3 dan ekonomis.
poros transmisi dan motor penggerak. Untuk menghasilkan keputusan yang
Pengarah kopi adalah tempat masuk biji maksimal ada beberapa hal yang
kopi yang akan digiling. Daerah diperhatikan sehingga, membutuhkan
penggiling adalah tempat biji kopi pertimbangan – pertimbangan yang matang
diproses dari ukuran awal menjadi ukuran dan akurat. Faktor – faktor yang
yang lebih kecil sesuai dengan ukuran mempengaruhi keputusan alternatif adalah,
yang diinginkan. Poros transmisi yaitu alternatif keteknikan yang dapat dirancang
pengatur kecepatan putar pada waktu serta design yang dapat diproduksi atau
proses penggilingan, motor penggerak dibuat di bengkel-bengkel produksi.
adalah sumber pemutar dari poros. Mesin Metode pembuatan mesin dengan
penggiling biji kopi dengan cara sistim mensingkron dengan peralatan pemesinan
horizontal membutuhkan tempat yang yang dapat dikerjakan. Metode perakitan
besar dan luas karena konstruksinya yang dengan melakukan kemudahan dalam
terpisah antara alat pengiling dengan asembly baik secara langsung ataupun
motor penggerak. Pada daerah dengan cara bongkar pasang. Biaya
penggilingan masih mempergunakan batu pembuatan ditekan serendah mungkin
air sebagai alat penghancur yang terpasang sehingga harga dapt ditekan dan terjangkau,
dengan saling berhadapan pada pasisi kiri dan perawatan mesin dapat dilakukan
dan kanan. dengan mudah dan bertahan lama.
Berdasarkan informasi di atas Membuat perbandingan antara
penulis mencoba untuk membuat sesuatu mesin yang sudah ada dengan beberapa
rancangan yang baru supaya kendala yang alternatif yang akan dirancang dan dibuat.
ditemukan pada mesin penggiling biji kopi Alternatif pemilihan sistem penggilingan
dengan sistim horizontal dapat diperkecil. selain dari gambar 1 adalah pada gambar 3
Ada beberapa langkah yang dilakukan dan gambar 4.
untuk mendapatkan solusi dari kekurangan
dari mesin dengan sistim horizontal
anatara lain adalah sebagai berikut .
Pilihan Rancangan
Setiap perancangan diawali dengan
permasalahan yang ada sebagai pekerjaan
yang harus diselesaikan. Beberapa
pertimbangan umum untuk membuat
sebuah rancangan antara lain : tempat,
ketersediaan bahan baku, peralatan, jarak,
biaya, estetika dan yang paling utama yaitu
dapat mempertahankan aroma serta kualitas
bubuk kopi yang dihasilkan setelah Gambar 3. Penggilingan Vertikal Dengan
dilakukan proses penggilingan. Selain pully
pertimbangan umum di atas yang sangat
13
POLI REKAYASA Volume 13, Nomor 2, April 2018 ISSN : 1858-3709
14
POLI REKAYASA Volume 13, Nomor 2, April 2018 ISSN : 1858-3709
15
POLI REKAYASA Volume 13, Nomor 2, April 2018 ISSN : 1858-3709
16
POLI REKAYASA Volume 13, Nomor 2, April 2018 ISSN : 1858-3709
17
POLI REKAYASA Volume 13, Nomor 2, April 2018 ISSN : 1858-3709
Gambar 12. Proses penggilingan di dalam Hal ini juga mempertimbangan keadaan
piringan terburuk , baik dari piringan untuk
memecahkan maupun kondisi bahan baku
Dibutuhkan gaya untuk yang akan digiling. Dengan demikian
menghancurkan biji kopi hingga menjadi persamaan diperoleh:
bubuk kopi melalui proses pengujian.
Beberapa tahapan pengujian biji kopi yang F = m.g
akan digiling yaitu 1) berat, 2) gaya tekan g = Percepatan gravitasi = 9,81 m/s2
sampai pecah dan 3) dimensi. Pengujian F = 9 Kg x 9,81 m/s2 = 88,29 Kg
dilakukan di laboratorium dengan m/s2 =88,29 N F
mempergunakan 1) timbangan dan jangka
sorong dimana hasil pengujiaan ditunjuk di Penentuan Kapasitas (Q) Penggiling Biji
bawah ini : Kopi Selama Satu Jam
18
POLI REKAYASA Volume 13, Nomor 2, April 2018 ISSN : 1858-3709
r 0,06
t = = 0,02 s
v 3,14
1
V= alas tinggi panjang
2
= ½ x 5 x 3 x 10 = 75 mm3
Vtotal 20 V
Gambar 13. Dimensi piringan pisau
= 20 x 75 = 1500 mm3 penggiling
P=Tx ω P 138,69
Pm = = = 231,15 N.m/s
Dimana : T = Torsi = F x l 0,6
Pm = 231,15 watt
Dan l adalah jarak gaya penggilingan Pm = 0,231 Kwatt
terhadap pusat poros seperti yang di 231,15
tunjukkan pada gambar di bawah ini Pm = = 0,31 HP
maka : 736
T = 88,29 N x 30 mm = 2648,7 Nmm Daya motor yang ada dipasaran diambil 0,5
HP = 368 watt = 0,368 Kwatt
Dengan putaran 500 rpm
Dari data daya motor tersebut didapat daya
rencana untuk menentukan proses
perhitungan selanjutnya. Dimana daya
rencana yang akan diteruskan dikalikan
dengan factor koreksi agar konstruksi lebih
aman.
19
POLI REKAYASA Volume 13, Nomor 2, April 2018 ISSN : 1858-3709
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Pamuji Sulistyanto. Jumat, 01 April
2005. Andalkan Kopi dan Teh
Murni. Semarang : Suara Merdeka
20