Anda di halaman 1dari 2

PELAYANAN MANGEMEN NYERI

Halaman
No. Dokumen No. Revisi
RS. HARAPAN
BUNDA
1 DARI 2
/RSHB/ /2015 00
Tgl Terbit
Ditetapkan Oleh
Direktur RSHB
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
2017
( SPO ) dr. Ari Hidayat

Prosedur menilai pengalaman sensorik dan emosional yang di


akibatkan adanya kerusakan jaringan yang sedang atau akan terjadi,
PENGERTIAN
atau pengalaman sensorik dan emosional yang merasakan seolah-
olah terjadi kerusakan jaringan pada seseorang

1. Mengurangi intensitas dan durasi keluhan nyeri


2. Menurunkan kemungkinan berubahnya nyeri akut menjadi
gejala nyeri kronis yang persisten
3. Mengurangi penderitaan dan ketidakmampuan akibat nyeri
TUJUAN 4. Meminimalkan reaksi tak diinginkan atau intoleransi terhadap
terapi nyeri
5. Meningkatkan kualitas hidup pasien dan mengoptimalkan
kemampuan pasien untuk menjalankan aktifitas sehari-hari

Per. Direktur rumah sakit harapan bunda nomor :


028/PER/DIR/RSHB/V/2015 tentang hak pasien dan keluarga
KEBIJAKAN ( rumah sakit mendukung hak pasien terhadap asesmen yang sesuai
manajemen nyeri yang tepat)

PROSEDUR 1. Petugas (perawat/bidan) memastikan identitaspasien yang


benar sebelum melakukan tatalaksana penanganan nyeri
2. Strategi terapi yang belum digunakan ada 3, yaitu :
a. Skala nyeri 0 -3 : non-farmakologi (intervensi
psikologi)
- Perawat /bidan mengajarkan kepasien
mengenai bagaimana cara mengurangi
nyerinya, yaitu dengan cara teknik
relaksasi nafas dalam , teknik distraksi
ataupun terapi musik→untuk nyeri ringan
b. Skala nyeri 4-7 : farmakologi
- Analgesik : non-opiat dan opiat
- Pengobatan nyeri harus dimulai dengan
analgesik yang paling ringan sampai yang
paling kuat.
- Tahapannya :
 Tahap I → analgesik non-opiat :
AINS
 Tahap II → analgesik AINS =
ajuvan (antidepresan)
 Tahap III → analgesik opiat lemah
+ AINS + Ajuvan
 Tahap IV→ analgesik opiat kuat +
AINS + Ajuvan
c. Skala nyeri ≥ 7-10 : kolaboratif dengan tim
manajemen nyeri

Unit terkait
Unit rawat inap, dokter

Anda mungkin juga menyukai