E
MODUL
M
E
PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGI
S
PADA MASA PUBERTAS
T
DosenPengampu : Setiawati Sulubara,SST,M.Kes,M.Keb
E
R
E
M
P
A
T
Nama Kelompok :
Kelas : DIV - 2C
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga modul ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Modul ini sebagai salah satu tugas Mata Kuliah “ASUHAN KEBIDANAN PADA
REMAJA DAN PERIMENOPAUSE”
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan modul ini, hal itu di karenakan
kemampuan penulis yang terbatas. Namun, berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak
akhirnya pembuatan modul ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dan penulis taklupa
mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu.
Penulis berharap dalam penulisan modul ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
sendiri dan para pembaca umumnya serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang akan datang.
Penulis
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA DAN PERIMENOPAUSE
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Deksripsi singkat
Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mampu memahami tentang
PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGI PADA MASA PUBERTAS dengan
mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahuinya. Materi dalam modul ini
berkaitan dengan mata kuliah ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA DAN
PERIMENOPAUSE
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Umum :
Mahasiswa mampu mengetahui tentang PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGI
PADA MASA PUBERTAS
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA DAN PERIMENOPAUSE
PETUNJUK BELAJAR
Sebelum memulai mempelajari modul pembelajaran ini, dianjurkan agar membaca do’a
terlebih dahulu menurut agama dan kepercayaan masing-masing agar mendapat keberkatan ilmu.
1. Bacalah uraian dan contoh pada kegiatan belajar secara global. Tujuan untuk
mengetahui pokok-pokok pikiran yang diuraikan dalam kegiatan belajar ini.
2. Setelah anda mengetahui garis besar pokok-pokok pikiran dalam materi uraian
ini,baca sekali lagi secara lebih cermat.Membaca secara cermat bertujuan untuk
mengetahui pokok-pokok pikiran dari setiap sub pokok bahasan
3. Untuk memudahkan anda mencari kembali hal-hal penting seperti prinsip dan konsep
essensial, beri tanda pada konsep dan prinsip penting. Kemudian anda cari hubungan
antara konsep tersebut,sehingga anda memiliki konsep
4. Bila anda merasa belum yakin dalam membaca uraian pada kegiatan belajar ini,ulangi
lagi membaca materi kegiatan belajar sekali lagi
5. Pelajari cara menyelesaikan soal pada contoh-contoh soal yang diberikan pada
kegiatan belajar ini,caranya adalah sebagiai berikut ini :
a. Baca soal yang anda kerjakan
b. Analisis materi dalam soal ini dengan menuliskan apa-apa saja yang diketahui
dalam soal ini
c. Cari permasalahan atau pertanyaan dari soal tersebut
d. Buat kerangka rencana penyelesaian soal tersebut dengan menuliskan konsep
yang diperlukan dan cari hubungan antarkonsep tersebut
e. Tuliskan hasil jawaban anda pada akhir penyelesaian soal
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA DAN PERIMENOPAUSE
KEGIATAN BELAJAR
Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan tidak bisa dilihat dengan mata telanjang
atau diukur dan ditimbang. Ini karena perkembangan dalam biologi mengacu kepada proses
menuju kedewasaan. Karena tidak bisa diukur dan ditimbang, perkembangan cuma bisa diukur
secara kualitatif. Maksudnya begini, kalau kamu perhatikan bayi yang baru lahir, bayi tersebut
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA DAN PERIMENOPAUSE
cuma bisa nangis. Tapi begitu bayi tersebut memasuki usia satu sampai tiga tahun, ia mulai
lancar mengoceh. Inilah yang disebut sebagai perkembangan, Temen-Temen.
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup ini tidak berlangsung
sepanjang hidup, ya, Temen-Temen. Semua makhluk hidup memiliki batas waktu maksimum
untuk bertumbuh dan berkembang. Kalau pada manusia, kita biasanya bertumbuh dan
berkembang hanya sampai usia dua puluh sampai dua puluh lima tahun. Nah, kalau kita sudah
berhenti bertumbuh dan berkembang, berarti kita sudah dewasa. Ciri-ciri kedewasaan ini terlihat
pada perubahan bentuk tubuh kita. Kalau pada laki-laki, ciri-ciri ini terlihat dari adanya jakun,
tumbuhnya kumis, dan jenggot. Sementara pada perempuan, ciri-cirinya terlihat pada tumbuhnya
payudara dan pinggul yang membesar.
Penting bagi kamu untuk memahami apa itu pubertas dan berbagai kondisi perubahan
tubuh yang akan terjadi. Pubertas merupakan bagian normal dari kehidupan manusia, sebagai
proses yang menandakan tubuhmu mulai berkembang menjadi dewasa. Pubertas mulai terjadi
saat hormon-hormon tertentu mulai berproduksi di dalam tubuh, yang dipicu saat kelenjar di
bawah otak melepaskan hormon khusus yang merangsang perkembangan tubuh. Bagi anak laki-
laki, hormon testosteron akan mulai diproduksi dan menyebabkan berkembangnya ukuran penis
dan testis. Selain itu tubuh laki-laki juga akan tumbuh lebih tinggi, tulang dada melebar, dan
massa otot membesar. Hormon tersebut juga akan mulai memproduksi sperma, yang berfungsi
sebagai sel reproduksi laki-laki.
Pada anak perempuan, indung telur akan membesar dan tubuh akan mulai memproduksi
dua hormon: estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini akan mempengaruhi pertumbuhan
payudara, vagina, rahim serta tuba fallopi. Tinggi dan bentuk tubuh juga akan mulai berkembang
dan lemak akan membentuk tubuhmu terutama di bagian pinggang, pinggul, dan bokong. Pada
tahap akhir pubertas, perempuan akan mengalami menstruasi. Setelah pubertas selesai, hormon
estrogen dan progesteron akan berfungsi mengendalikan siklus menstruasimu.
Saat puber, laki-laki dan perempuan juga akan mengalami pertumbuhan rambut di
beberapa area tubuh, terutama pada genital serta ketiak. Produksi keringat juga akan bertambah,
oleh karena itu pastikan kamu selalu menjaga kebersihan tubuh serta mengantisipasinya dengan
menggunakan deodoran atau parfum.Saat puber terjadi, perubahan fisik serta bergejolaknya
hormon dalam tubuhmu dapat menimbulkan perubahan emosi yang signifikan. Hal ini sangat
normal terjadi dan tidak perlu membuatmu menjadi minder. Semua orang mengalami hal yang
sama, dan hal terbaik yang dapat kamu lakukan adalah menerima perubahan secara positif
dengan memahami proses pendewasaan yang sedang terjadi pada dirimu.
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA DAN PERIMENOPAUSE
Defenisi Remaja
Secara etimologis, remaja atau dalam bahasa Inggris disebut adolescence berasal
daribahasa Latin adolescereyang berarti tumbuh menjadi dewasaatau dalam perkembangan
menjadi dewasa. Secara terminologis, sulit untuk mendefinisikan remaja dalam istilah yang tepat
dikarenakan beberapa alasan.Pertama, setiap individu mengalami masa remaja yang berbeda-
beda tergantung pada maturasi fisik, emosional, dan kognitif. Faktor kedua yaitu luasnya variasi
hukum nasional yang mengatur batas usiaminimumuntuk partisipasi secara legal dalam aktivitas
orang dewasa seperti pemilihan umum, pernikahan, wajib militer, kepemilikan properti, dan
konsumsi alkohol. Selain itu, terdapat banyak remaja di berbagai belahan dunia yang terlibat
dalam aktivitas orang dewasa, misalnya perburuhan, pernikahan, pengasuhan primer, dan
konflik.Meskipun demikian, Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) mendefinisikan remaja sebagai
individu berusia 10-19 tahun, pada dasarnya yaitu individu yang berada pada dekade kedua
kehidupannya.
Berikut ini adalah beberapa karakteristik yang terdapat pada masa remaja:
3. Periode perubahan
6. Tidak realistik
Pada perempuan, tanda pubertas pertama dapat muncul sejak usia 8 atau 9 tahun (P2) dan
berakhir pada usia 15-16 tahun (stadium 5), sedangkan menarchenormal pada perempuan normal
bervariasi dari usia 11 tahun hingga 14-15 tahun dengan usia rata-rata 15,2 tahun. Tanda
pubertas pertama pada laki-laki terjadi pada permulaan pacu tumbuh pada tinggi dan berat badan,
saat perubahan pada testis dan skrotum mulai tampak (G2), diikuti dengan pemanjangan dan
pembesaran penis 1-2 tahun kemudian. Remaja laki-laki biasanya mencapai perkembangan
seksual dewasa pada usia 16-17 tahun. Laki-laki mengalami ejakulasi pertama atau mimpi basah
(semenarche) pada usia rata-rata 16,8 tahun.
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA DAN PERIMENOPAUSE
2. Perubahan fisik sangat bervariasi dalam hal usia saat onset dan akhir proses, kecepatan,
4. Manifestasi fisik dari aktivitas gonad berupa timbulnya ciri-ciri seks sekunder yang
5. Pada abad terakhir terdapat perubahan ukuran dan onset pada pertumbuhan fisik remaja
1. Tanda seks primer yang berhubungan langsung dengan maturasi organ reproduksi. Pada
remaja laki-laki hal ini ditandai dengan semenarche, sedangkan pada remaja perempuan
2. Tanda seks sekunderyaitu perubahan bentuk tubuh pada kedua jenis kelamin. Ciri-ciri
pasti dari pertumbuhan fisik pada remaja yaitu adanya pertambahan tinggi badan,
peningkatan massa tulang, gigi, otot, dan lemak, kenaikan berat badan, perubahan
1. Mampu berpikir mengenai berbagai kemungkinan,baik yang telah terjadi maupun akan
terjadi
5. Berpikir tanpa batas dan abstrak,misalnya tentang politik, agama atau keyakinan, moral,
Pada masa ini adanya akibat yang langsung terhadap sikap dan tingkah laku serta akibat-
akibat jangka panjangnya menjadikan periode remaja lebih penting daripada periode
lainnya. Baik akibat langsung maupun akibat jangka panjang serta pentingnya bagi
remaja karena adanya akibat fisik dan akibat psikologis.
b. Masa Transisi
c. Masa Perubahan
Selama masa remaja perubahan sikap dan perilaku sejajar dengan tingkat perubahan fisik.
Perubahan yang terjadi pada masa remaja memang beragam, tetapi ada perubahan yang
terjadi pada semua remaja.
Perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok social menimbulkan
masalah baru. Perubahan nilai-nilai sebagai konsekuensi perubahan minat dan pola
tingkah laku. Bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan.remaja menghendaki
danmenuntut kebebasan, tetapi sering takut bertanggung jawab akan resikonya dan
meragukan kemampuannya untuk mengatasinya.
e. Masa Bermasalah
Setiap periode memiliki masalah sendiri, masalah masa remaja termasuk masalah yang
sulit diatasi, baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan karena pada masa remaja
dia ingin mengatasi masalahnya sendiri, dia sudah mandiri.
Menyesuaikan diri dengan standar kelompok dianggap jauh lebih penting bagi remaja
dari pada individual. Bagi remaja penyesuaian diri dengan kelompok pada tahun-tahun
awal masa remaja adalah penting. Secara bertahap, mereka mulai mengharapkan identitas
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA DAN PERIMENOPAUSE
diri dan tidak lagi merasa puas dengan adanya kesamaan dalam segala hal dengan teman-
teman sebayanya.
Persepsi negative terhadap remaja seperti tidak dapat dipercaya, cenderung merusak dan
perilaku merusak, mengindikasikan pentingnya bimbingan dan pengawasan orang
dewasa. Demikian pula terhadap kehidupan remaja muda yang cenderung tidak simpatik
dan takut bertanggung jawab.
Mereka memandang diri sendiri dan orang lain berdasarkan keinginannya, dan bukan
berdasarkan kenyataan yang sebenarnya. Apabila dalam hal cita-cita yang tidak realistic
ini berakibat pada tingginya emosi yang merupakan ciri awal masa remaja.
Saat usia kematangan kian dekat, para remaja merasa gelisah untuk meninggalkan
stereotip usia belasan tahun yang indah disatu sisi, dan harus bersiap-siap menuju usia
dewasa disisi lainnya(Gunawan, 2011, p.24-27).
Al-Mighwar (2006, p.20) menjelaskan masa puber terjadi secara bertahap, yaitu :
a. Tahap Prapubertas
Tahap ini disebut juga tahap pematangan yaitu pada satu atau dua terakhir masa kanak-
kanak. Pada masa ini anak dianggap sebagai ”prapuber”, sehingga ia tidak disebut
seorang anak dan tidak pula seorang remaja. Pada tahap ini, ciri-ciri seks sekunder mulai
tampak, namun organ-organ reproduksinya belum berkembang secara sempurna.
b. Tahap Puber
Tahap ini disebut juga tahap matang, yaitu terjadi pada garis antara masa kanak - kanak
dan masa remaja. Pada tahap ini, kriteria kematangan seksual mulai muncul. Pada anak
perempuan terjadi haid pertama dan pada anak laki - laki terjadi mimpi basah pertama
kali. Dan mulai berkembang ciri - ciri seks sekunder dan sel - sel diproduksi dalam organ
- organ seks.
c. Tahap Pascapuber
Pada tahap ini menyatu dengan tahun pertama dan kedua masa remaja. Pada tahap ini ciri
-ciri seks sekunder sudah berkembang dengan baik dan organ-organ seks juga berfungsi
secara matang.
Usia mulainya pubertas dan perkembangannya dipengaruhi oleh berbagai faktor biologis,
psikososial dan lingkungan. Faktor terpenting tampaknya adalah kesehatan umum individu
mengemukakan berbagai riset menemukan bahwa sebelum anak matang secara seksual,
pengeluaran hormon seks jarang terjadi. Akan tetapi, dengan semakin meningkatnya jumlah
hormon yang dikeluarkan, struktur dan fungsi organ-organ seks akan semakin matang.
Hubungan yang erat antara kelenjar pituitary yang ada pada dasar otak telah terbentuk dengan
gonadatau kelenjar seks. Jadi ada tiga hal yang menjadi penyebab masa puber, yaitu:
b. Peranan Gonad
Hormon yang telah diproduksi gonad, yang telah dirangsang oleh hormon
gonadotropikyang diproduksi oleh kelenjar pituitary, kemudian bereaksi terhadap
kelenjar ini dan secara berangsur-angsur mengakibatkan penurunan jumlah kromosom
hormon pertumbuhan yang diproduksi sehingga menjadikan proses pertumbuhan terhenti.
Interaksi antara hormon gonadotropikdan gonadterus berlangsung sepanjang kehidupan
reproduksi individu, kemudian berkurang secara perlahan saat wanita mendekati
menopause. Wong, et al mengatakan bahwa secara umum peristiwa pubertas disebabkan
oleh pengaruh hormon dan dikendalikan oleh kelenjar hipofisis anterior (adenohiposis)
sebagai respons terhadap stimulasi dari hipotalamus.
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA DAN PERIMENOPAUSE
RANGKUMAN
Masa remaja merupakan periode kehidupan terjadinya perubahan biologis, psikologis dan
sosial (Rudolph, 2014). Batas usia remaja menurut WHO (2009), adalah 12-24 tahun. Di
Indonesia jumlah remaja berusia 10 hingga 24 tahun mencapai sekitar 64 juta atau 27,6 persen
dari total penduduk Indonesia. Menurut badan pusat statistik (BPS) Jawa Tengah tahun 2014,
kelompok umur 10-19 tahun adalah sekitar 8.145.616 jiwa yang terdiri dari 51,8% remaja laki-
laki dan 48,2% remaja perempuan.
Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui pendidikan, pengalaman diri sendiri, media dan lingkungan. Pengetahuan baik
dan cukup dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: sumber informasi, faktor pendidikan.
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA DAN PERIMENOPAUSE
SOAL FORMATIF
C. Periode perubahan
E. Semua benar
B. Perubahan fisik sangat bervariasi dalam hal usia saat onset dan akhir proses,
kecepatan, dan sifat pertumbuhan
D. Manifestasi fisik dari aktivitas gonad berupa timbulnya ciri-ciri seks sekunder yang
dikelompokkan
E. Semua benar
3. Proses kematangan dan pertumbuhan yang terjadi ketika organ-organ reproduksi mulai
berfungsi dan karakteristik seks sekunder mulai muncul pengertian dari...
A. Pubertas
B. Seks
C. Fisik
D. Janin
E. Semua benar
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA DAN PERIMENOPAUSE
A. 5-6 tahun
B. 8-9 tahun
C. 20-22
D. 15-17
E. Semua benar
B. Peranan Gonad
D. A,b,c benar
E. Semua salah
B. Masa Transisi
C. Masa Perubahan
E. Semua benar
A. 16-17 tahun
B. 22-25 tahun
C. 25-26 tahun
D. A dan c benar
E. Semua benar
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA DAN PERIMENOPAUSE
A. 3
B. 4
C.5
D. 6
E. 7
9. Memproduksi dua hormon, yaitu hormon pertumbuhan yang berpengaruh dalam menentukan
besarnya individu, hormon gonadotropik yang merangsang gonad untuk meningkatkan
aktivitasnya pengertian dari...
B. Pernanan gonad
D. A dan b benar
E. Semua salah
A. Mimpi basah
B. Menstruasi pertama
C. Kelenjar
D. Puber
E. Semua benar
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA DAN PERIMENOPAUSE
KUNCI JAWABAN
1. E
2. E
3. A
4. B
5. D
6. E
7. A
8. A
9. A
10.B
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA DAN PERIMENOPAUSE
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, R. 2007. Sikap manusia teori dan pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Depkes. RI. (2010). Visi misi Indonesia sehat. Diakses 29 Januari 2021, dari
http://www.depkes.go.id
Dewi, P. 2010. Perilaku remaja dalam menghadapi pubertas. Diakses 29 Januari 2021.
http://www.repository.unand.ac.id
Fatwiany. 2010. Perubahan fisik remaja pada masa pubertas si SLTP Kemala Bhayangkari 1
Medan. Medan : Universitas Sumatera Utara
Gunarsa, S. 2000. Psikologi praktis : anak, remaja dan keluarga. Gunung mulia : Jakarta..........,
2003. Psikologi remaja.Gunung mulia: Jakarta
Hidayat, AA. 2011. Metode penelitian kebidanan dan teknik analisa data. Jakarta :
Salemba Medika
Notoatmojo, S. 2002. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Penerbit
Andi off seat. Yogyakarta
Pinem, S. 2009. Kesehatan reproduksi dan kontrasepsi. Trans info media: Jakarta