Anda di halaman 1dari 15

Nama : Selsha Ellia

Nim : PO.62.31.3.19.320

Kasus pada anak dengan Retinoblastoma Oculi Dextra Grade IV

ASSESMENT

A. Anamnesis
1. Identitas Pasien
Nama : BB No. RM : 01.52.96.77
Umur : 2 th (07-08- Ruang : Kartika 2 bangsal

2008) anak
Sex : perempuan Tgl :

masuk
Pekerjaan :- Tgl kasus :
Pendidikan :- Alamat : Jl.Merpati

Gg.Platuk Bawang

10B, Kel. Balerejo

Madiun

Agama : Islam Diagnosa : Retinoblastoma

Medis

2. Berkaitan dengan Riwayat Penyakit

Keluhan Utama Mata kanan seperti mata kucing


Riwayat Penyakit - 10 BSMRS (os umur 2 tahun ) : ibu os
Sekarang
menyadari mata kanan jika terkena sinar

nyeri, seperti mata kucing, demam (-),

batuk (-), makan dan minum mau, BAB

0
dan BAK normal , pasien dibawa ke

dr.Yap kemudian di USG , didiagnosa

retinoblastoma, os dianjurkan untuk

operasi, tapi orang tua mikir –mikir.

- 2 MSMRS mata kanan mulai bengkak,

sering nabrak (-), demam (-), makan dan

minum mau ,kejang (-),

- HMRS orang tua merasa sudah siap

untuk dioperasi dan kemoterapi.


Riwayat Penyakit Tidak ada penyakit yang diderita secara
Dahulu
spesifik
Riwayat Penyakit Tidak ditemukan riwayat adanya penyakit
Keluarga
tersebut .

3. Berkaitan dengan Riwayat Gizi


Data Sosio Ekonomi Penghasilan : menengah ke bawah
Jumlah anggota keluarga : 5 orang
Suku : Jawa Timur
Aktifitas fisik Jumlah jam kerja : - Jml jam tidur

sehari : 12-14 jam


Jenis olah raga : - Frekuensi : -
Alergi makanan Makanan : - Penyebab : -
Jenis diet khusus : - Alasan : -
Masalah Nyeri ulu hati : (tidak), Mual (tidak), Muntah
gastrointestinal
(tidak)

Diare (tidak), Konstipasi (tidak), Anoreksia :

tidak

Perubahan pengecapan/penciuman (tidak)

1
Penyakit Kronik Jenis penyakit : - Modifikasi diet : -
Jenis dan lama pengobatan : -
Kesehatan mulut Sulit menelan (tidak), Stomatitis (tidak), gigi

lengkap (ya)
Pengobatan Vitamin/mineral/suplemen gizi lain : -
Frekuensi dan jumlah : -
Perubahan Berat Bertambah/Berkurang : lamanya : -
Badan
Disengaja/tidak : -
Mempersiapkan Makanan sehari-hari dipersiapkan oleh ibu
makanan
pasien.
Riwayat/pola makan Riwayat Makan Anak :

0 - 6 bulan : ASI ekslusif

6 - 8 bulan : ASI + bubur susu

8 bulan – 1 tahun : ASI + mulai dikenalkan

nasi tim

Makanan yang biasa dikonsumsi :

Nasi : 3 x / hari, @ 3 - 4 sdm

LH : ayam , telur, tidak suka daging

LN : tahu, tempe 1-2 x / minggu

Buah : pisang ambon 1 – 2x / minggu @1 bh

Sayuran : bening bayam, sop

Jajanan : coklat, permen, chiki – chiki

hampir setiap hari.

Selama di rumah pasien kurang dalam

mengkonsumsi makanan ,meskipun ibu

pasien selalu memberikannya sebanyak 3 kali

sehari, yang dikonsumsi hanya sedikit sekali,

2
pasien lebih sering minum susu kental manis

(frisian flag kaleng) rata- rata 8 botol sehari

dengan volume 130 ml / botol, pasien tidak

mempunyai alergi terhadap bahan makanan

tertentu.

Kesimpulan dan pembahasan :

Pasien dengan nama An. BB berusia 2 tahun merupakan seorang balita

perempuan dengan diagnosis retinoblastoma. Pasien datang dengan

keluhan utama mata kanan berwarna kuning seperti mata kucing.

Pasien tidak memiliki riwayat penyakit dahulu secara spesifik. Pasien

berasal dari keluarga menengah ke bawah dengan jumlah anggota

keluarga yaitu 5 orang. pasien memiliki waktu tidur 12-14 jam sehari.

Pasien tidak mempunyai alergi terhadap makanan. Pada awal kasus

pasien memiliki masalah ibu os menyadari mata kanan jika terkena

sinar nyeri, seperti mata kucing dan dianjurkan untuk operasi tetapi

orang tua masih mikir-mikir. Pasien mengkonsumsi obat-obatan yang

diberikan dari rumah sakit sesuai dengan anjuran dokter. Sebelum

sakit pasien memiliki kebiasaan makanan yang dikonsumsi adalah

Nasi 3 x / hari masing-masing 3 - 4 sdm, lauk hewani berupa ayam ,

telur, tidak suka daging, lauk nabati berupa tahu dan tempe 1-2 x /

minggu, buah pisang ambon 1 – 2x / minggu masing-masing 1 bh,

Sayuran bening bayam dan sop. Pasien menyukai makanan yang

berlmak, seperti coklat dan cik-ciki. Selain itu pasien suka minum susu

ental manis sebanyak 8 botol sehari dengan volume 130 ml/ botol.

3
Pembahasan Anamnesis

retinoblastoma adalah penyakit tumor ganas primer pada anak yang

tumbuh dengan cepat berasal dari sel retina mata. Penyakit ini tidak

hanya dapat mengakibatkan kebutaan, melainkan juga kematian. Bila

ditangani dengan tepat pada stadium dini angka penyembuhan kanker

ini dapat mencapai 95-98%  dan penderita dapat mencapai usia

dewasa.

Tumor ini memperlihatkan berbagai tanda / gejala yang umumnya

tidak disadari oleh orang tua/ keluarga sebagai suatu tanda tumor

ganas. Di Negara berkembang sering di diagnosa Retinoblastoma sudah

dalam keadaan lanjut. Tanda yang tersering pada stadium awal ialah,

manic mata berwarna putih (leukokoria / cat’s eye/ matakucing ).

Tanda dan gejala yang jarang dan tidak spesifik yaitu penurunan

penglihatan, mata merah , mata juling. Penanganan yang tidak

dilakukan pada keadaan awal akan menyebabkan sel tumor ganas ini

dengan cepat tumbuh keluar bola mata (mata akan menonjol /

proptosis) dan akan menyebar ke otak dan sumsum tulang.

Diagnosa dini hanya dapat dilakukan melalui skrining rutin pada bayi /

anak untuk memeriksa reflex merah pada mata dengan oftalmooskop

untuk menilai ada tidaknya mata kucing. Mata juling dapat diperiksa

dengan senter untuk menilai reflex kornea ( test Hirschberg).

Selanjutnya di periksa pula bagian mata yang lain untuk mengetahui

ada tidaknya kelainan struktur mata. Pemeriksaan sederhana ini dapat

dilakukan di puskesmas.

Retinoblastoma mengenai 1 dari 150.00 kelahiran hidup. Tumor dapat

terjadi pada satu mata ( unilateral) pada 60-70 %  kasus dan sisanya

4
pada 30 % kasus terjadi pada kedua mata (bilateral) bahkan dapat

mengenai kelenjar pineal  di otak ( trilateral ). Kebanyakan

retinoblastoma terdiagnosa sebelum usia 5 tahun. Retinoblastoma 

bilateral terdiagnosa lebih awal yaitu umur 1 tahun sedangkan yang 

unilateral pada umur 24-30 bulan. Penyebab retinoblastoma pada salah

satu mata (unilateral) atau kedua mata (bilateral)  hingga kini belum

diketahui secara pasti diduga berhubungan dengan kelainan genetik.

Ada masalah genetic pada kromosom 13 yang menyebabkan

pertumbuhan sel yang seharusnya terkendali menjadi tidak terkendali.

Kerusakan pada kromosom 13  ini dapat diwariskan kepada anak dan

terjadi pada stadium awal perkembangan janin. Konsultasi genetic

diperlukan untuk keluarga dengan riwayat adanya retinoblastoma.

Diagnosa retinoblastoma dapat dilakukan dengan anamnesis tentang

riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik yang teliti dan bila perlu

dilakukan pemeriksaan penunjang yang antara lain pemeriksaan

imaging dengan  CT scan, MRI atau USG.  CT scan dan MRI dapat

menilai kelainan struktur mata dan adanya deposit kalsium

(perkapuran). USG dapat menilai tinggi dan tebalnya tumor didalam

mata. Fungsi sumsum tulang (BMP) dapat menentukan adanya

penyebaran pada tulang atau otak.

B. ANTROPOMETRI
TB = 93 cm
BB = 12 kg

Kesimpulan dan pembahasan ( status gizi berdasarkan

indikator BB/U, TB/U dan BB/TB )

a. Berat badan ideal : 11,4 kg

5
b. Status gizi menurut indeks BB/U = -0,8; TB/U = 0,02 ; BMI/U =

13,8

Berdasarkan standar antropometri WHO 2005 disimpulkan :

 Indeks BB/U = baik

 Berdasarkan indeks TB/U = normal

 Berdasarkan indeks BB/TB = normal

C. PEMERIKSAAN BIOKIMIA

Awal masuk
Pemeriksaan Satuan nilai
RS Keterangan
urin/darah normal
(9 Mei 2010)
Hematologi
Hemoglobin 11,5 – 13,5 10,9 Rendah
gr/dl
WBC 6 – 17 10^3/ul 10,67 Normal
RBC 3,9 – 5,9 4,30 Normal
10^3/ul
HCT 34,0 – 40,0 % 32,3 Rendah
Hitung jenis
Eosinofil 2,0 – 4,0 % 5,6 Tinggi
Basofil 0,0 – 1,0 % 0,4 Normal
Netrofil 50,0 – 70,0 % 35,8 Rendah
Limfosit 25,0 – 40,0 % 53,0 Tinggi
Monosit 2,0 – 8,0 % 5,2 Normal
Indeks Eritrosit
MCV 79,0 – 99,0 fL 75,1 Rendah
MCH 27,0 – 31,0 pg 25,3 Rendah
MCHC 33,0 – 37,0 33,7 Normal
g/dl
RDW – CV 11,5 – 14,5 % 14,1 Normal
Fungsi Hati
SGOT 10 – 42 IU/L 40 Normal
SGPT 10 – 40 IU/L 15 Normal
BUN 7 – 18 mg/dL 14,6 Normal
Creatinine 0,6 – 1,3 0,49 Rendah
mg/dL

6
Kesimpulan dan pembahasan:

Dalam pemeriksaan biokimia menunjukkan beberapa pemeriksaan

cenderung rendah yaitu Hb, HCT ,Netrofil, MCV,MCH dan Kreatinin

kemudian eosinofil dan limfosit tinggi.

D. PEMERIKSAAN FISIK/KLINIK

Tabel 5. Pemeriksaan Fisik/Klinis

Kesan umum Data Klinis Batas Normal Status


Sedang, Suhu 360C 36 -370C Normal

composmentis Nadi 96 60-100x/menit Normal

x/menit 20-40x /menit Normal

RR 28x/menit
Assesmen berdasarkan Pemeriksaan Fisik Klinis :

Dalam pemeriksaan fisik klinis menunjukkan bahwa

pasien dalam keadaan sedang,composmentis dan data klinis

normal semua. Pemeriksaan Penunjang (aspirasi sumsum

tulang) dan hasil pemeriksaan positif di sumsum tulang

metastase.

ASUPAN ZAT GIZI

Hasil Recall 24 jam diet : rumah sakit

Diet RS : diet makanan biasa

Tabel 6. Asupan Zat Gizi

Implementasi Energi Protein Lemak (gr) KH (gr)

(kkal) (gr)
Asupan (dri
560,53 17,56 14,31 95,2
RS)

7
Susu (luar
676 10,4 18,2 114,4
RS)
Total asupan 1236,53 27,96 32,51 209,6
Standar diet
1434,98 46,02 28,4 247,0
RS
% asupan
86,17 60,7 114,47 84,85
dari RS
Kategori
pemenuhan Baik cukup lebih Baik
asupan

Sumber : Data Primer

Kesimpulan :

Klasifikasi tingkat konsumsi menurut Gibson ( 2005 ) :

≥ 80 % = baik

51 – 80 % = cukup, masih perlu ditingkatkan

≤ 51 % = buruk / kurang

Berdasarkan hasil recall 24 jam asupan yang dikonsumsi oleh

pasien dibandingkan dengan standar RS dapat disimpulkan

bahwa asupan energy baik ( 86.17 % ), lemak lebih( 114.47% )

karbohidrat baik ( 84.85 % )dan protein cukup( 60.7 % ).

E. TERAPI MEDIS
Jenis Fungsi
Obat/Tindakan
Pct 3 x 125 mg / Pereda rasa sakit
hari
Luminal 3 x 12,5 antikonvulsan dan mengatasi epilepsi pada dosis
mg / hari subhitnotis

BAGIAN 2. DIAGNOSIS GIZI

8
A. Domain Intake

NI.5.6.2 asupan lemak berlebihan berkaitan dengan suka

mengkonsumsi makananan dan minuman berlemak (coklat, ciki-

ciki, susu) ditandai dengan tingkat konsumsi lemak berlebih

114,47% (diatas kebutuhan)

NI.5.10.1 Asupan mineral (zat besi ) tidak adekuat berkaitan

dengan anemia ditandai nilai Lab HB, MCV, MCH dan Netrofil

Rendah.

B. Domain Klinis

NC.2.2 perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan infeksi

pada mata kanan ditandai dengan eosinofil dan limfosit ( tinggi )

serta netrofil dan MCV ( rendah )

NC.3.4 kenaikan berat badan yang tidak direncanakan berkaitan

dengan suka mengkonsumsi mengkonsumsi makananan dan

minuman berlemak (coklat, ciki-ciki, susu) ditandai dengan

sering makan coklat & ciki-ciki hampir setiap hari serta minum

susu kental manis rata- rata 8 botol sehari dengan volume 130 ml

/ botol.

C. Domain Behavior

NB.3.1 konsumsi makanan yang tidak aman berkaitan dengan

suka mengkonsumsi ciki-ciki ditandai dengan mengkonsumsi

ciki-ciki hampir setiap hari.

9
BAGIAN 3. INTERVENSI GIZI

A. PLANNING (rencanakan sesuai dengan diagnosis gizi)

1. Terapi diet, bentuk makanan, dan cara pemberian

Terapi diet : TKTP

Bentuk makanan : Biasa

Cara pemberian : Oral

2. Tujuan Diet :

- mengatasi efek samping operasi

- memberikan asupan Energi,protein,lemak dan kh serta

mineral sesuai dengan kebutuhan

- mempertahankan berat badan tetap normal

- mencegah sepsis

- menjaga keseimbangan cairan

3. Syarat/Prinsip Diet :

- protein 1 – 1,2 gr/kg BB pasien

- lemak 25 – 30 % dari total energi

- Karbohidrat sisa dari protein dan lemak

- vitamin dan mineral terpenuhi

- menggunakan bahan makanan yang mengandung antioksidan

dan vitokimia

- cairan sesuai kebutuhan

- porsi kecil dan sering diberikan

- natrium 4-6 gr/ hari

10
4. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi

- BBI = 11,5 kg

- kebutuhan energi = 100 kal/kg BBI

= 100 kal x 11,5 kg

= 1150 kkal

- protein = 1,2 gram x 12

= 14,4 gram

% = 14.4 x 100% = 1,25 %

1150 kkal

- lemak = 25 % x 1150

= 31.94 gram

- karbohidrat = 100% – 1,25% - 25% = 73,75%

= 73,75% x 1150 kkal = 212,03 gram

5. Rencana Monitoring dan Evaluasi

Tabel 8. Rencana Monitoring dan Evaluasi

Fisik/klinis :

11
Yang Diukur Pengukuran Target
Antropometr Berat Badan Awal dan Normal
i dan Tinggi akhir kasus
Badan
Biokimia Hb, Setiap hari/ Batas

HCT ,Netrofil, meurut Normal


medis
MCV,MCH dan

Kreatinin,

eosinofil

limfosit
Klinik Keadaan Setiap hari Membaik/
Umum, selama normal
Tekanan kasus
Darah dan
suhu
Asupan zat Karbohidrat, Setiap hari Asupan
gizi Protein, selama makanan
lemak, energy, kasus sesuai
vitamin dan dengan
mineral kebutuhan

6. Rencana Konsultasi Gizi


Masalah Gizi Tujuan Materi Konseling
(dari problem
gizi)

B. IMPLEMENTASI
1. Rekomendasi Diet :
Waktu Makan Contoh Menu Jumlah
URT Gram
Makan Pagi

12
- Nasi
- Lauk hewani
- Sayur A
- Sayur B
- Minyak
Selingan Pagi
Makan Siang

- Nasi
- Lauk hewani
- Sayur A
- Sayur B
- Minyak
- Buah
Selingan Siang
Makan Malam

- Nasi
- Lauk hewani
- Sayur A
- Sayur B
- Minyak
- Buah
Selingan Malam
Nilai Gizi Energi : .... kcal

Protein : .... g

Lemak : .... g

Karbohidrat : ..... g

Kesimpulan dan Pembahasan :

.........

2. Penerapan konseling

13
a. Sasaran
b. Target
c. Waktu
d. Metode
e. Alat Bantu
f. Materi

14

Anda mungkin juga menyukai