Anda di halaman 1dari 33

SATUAN ACARA PELATIHAN (SAP)

PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BAYI DAN


ANAK

Disusun Oleh
SELSHA ELLIA
PO.62.31.3.19.320

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV
GIZI
2022
SATUAN ACARA PELATIHAN (SAP) PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN BALITA

A. Materi Pembelajaran : Pemantauan Pertumbuhan dan


Perkembangan

Balita

B. Pokok Bahasan :

1. Interpretasi kecenderungan pada grafik pertumbuhan

2. Memotong pada salah satu garis z-score

3. Kenaikan dan penurunan yang tajam pada garis pertumbuhan

4. Garis pertumbuhan mendatar (stagnan)

5. Kecenderungan pada grafik IMT/U

C. Sasaran : Kader Posyandu

D. Hari/Tanggal : Senin, 30 Mei 2022

E. Waktu : Jam 09.00 – 13.00

F. Tempat : Balai Desa

G. Tujuan Pembelajaran:

1. Tujuan umum
Setelah pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
pemahaman serta keterampilan sasaran dalam melakukan penimbangan
dan pengukuran balita di Posyandu.
2. Tujuan khusus
Sesudah pelatihan ini kader dapat memahami dan mengerti

a. Meningkatkan pengetahuan sasaran tentang tumbuh kembang


anak.

b. Meningkatkan pengetahuan sasaran tentang pentingnya


pemantauan tumbuh kembang anak.
c. Meningkatkan pengetahuan sasarantentan grafik
pertumbuhan.
d. Meningkatkan pengetahuan sasaran tentang garis z-score
e. Meningkatkan pengetahuan sasaran tentang kenaikan dan
penurunan yang tajam pada garis pertumbuhan.
f. Meningkatkan ketrampilan sasaran tentang garis pertumbuhan
mendatar ( stagnan )
g. Meningkatkan ketrampilan sasaran tentang grafik IMT/U

H. Kegiatan Pembelajaran

1. Materi : Terlampir

2. Metode : Ceramah, diskusi, praktik dan tanya


jawab

3. Media : Poster

4. Langkah dan Estimasi :


Proses pelatihan diawali penggalian masalah dengan estimasi
waktu 10 menit kemudian dilanjutkan penyusunan puzzle langkah
penimbangan oleh peserta dengan estimasi waktu 10 menit kemudian
dilanjutkan dengan pemberian materi dikolaborasikan dengan praktik
langsung kemudian diskusi dan tanya jawab dengan peserta, estimasi
waktu 40 menit. Setelah itu dilanjutkan dengan evaluasi hasil pelatihan
dengan praktik ulang dengan estimasi waktu 20 menit.
Pelaksanaan Pelatihan menggunakan metode Inquary Based
Learning dimana siswa didorong untuk berkolaborasi dalam memecahkan
masalah terkait Mengimpretasikan grafik pertumbuhan pada anak. Mencari
masalah apa saja yang dihadapi ketika memotong pada salah satu garis z-
score balita di posyandu oleh para kader.
I. Pemantauan dan Evaluasi

1. Peserta mengetahui tumbuh kembang anak.

2. Peserta mengetahui pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak.

3. Peserta memahami pentingnya interpretasi kecenderungan pada grafik


pertumbuhan.

4. Peserta mengetahui tujuan memotong pada salah satu garis z-score


5. Peserta mengetahui manfaat kenaikan dan penurunan yang tajam pada
garis pertumbuhan

6. Peserta mengetahui dan terampil dalam garis


pertumbuhan mendatar ( stagnan).
7. Peserta mengetahui dan terampil pada grafik IMT/U

J. Jadwal Pelatihan dan Susunan Acara

Waktu Kegiatan
08.00– 08.20 WIB Registrasi
08.20 - 08.30 WIB Pembukaan & Perkenalan
08.30 – 08.40 WIB Sambutan bidang kesiswaan atau yang mewakili
08.40 – 08.50 WIB Pre Test
08.50 – 10.10 WIB Penyampaian materi (Teori)
10.10 – 10.30 WIB Tanya Jawab
10.30 – 11.00 WIB Penyampaian materi (Praktik)
11.00 – 12.30 WIB Praktek Deteksi dini
12.30 – 12.40 WIB Post Test
12.40 – 13.00 WIB Penutupan dan Penyerahan Kenang-Kenangan
MATERI

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Istilah tumbuh kembang mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda
tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan
perkembangan (Soetjiningsih, 1995). Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan
dalam hal besar, jumlah, ukuran, dan fungsi, baik pada tingkat sel, organ
maupun individu, yang diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur
tulang, dan keseimbangan metabolic. Pertumbuhan ialah peningkatan secara
bertahap dari tubuh, organ, dan jaringan pada masa konsepsi sampai masa
remaja. Demikian pula, kecepatan tumbuh berbeda pada setiap tahapan
kehidupan, karena dipengaruhi oleh kompleksitas dan ukuran dari organ serta
rasio otot dengan lemak. Misalnya, kecepatan tumbuh pada masa pubertas
sangat cepat dalam hal tinggi badan, yang ditandai dengan perubahan otot,
lemak dan perkembangan organ yang diikuti dengan kematangan seksual.
Sedangkan perkembangan ialah bertambahnya kemampuan dalam hal struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, dan dapat
diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan.
Istilah tumbuh kembang proses terjadinya tidak sama (tidak uniform,
tidak linear), tetapi terdapat periode kritis, periode emas/ periode sensitive.
Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum adalah factor
genetic dan factor lingkungan. Faktor genetik ini yang menentukan sifat bawaan
anak tersebut. Kemampuan anak merupakan ciri-ciri yang khas yang diturunkan
dari orang tuanya. Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan parental dan
lingkungan postnatal. Faktor lingkungan yang kaitannya dengan masalah gizi,
yakni lingkungan prenatal yang salah satunya adalah factor gizi ibu pada ibu
hamil. Sedangkan lingkungan postnatal yang salah satunya adalah asupan gizi
yang diperoleh anak dan factor psikososial (Soetjiningsih, 1995).
B. Definisi dan tujuan penimbangan
Penimbangan merupakan salah satu kegiatan utama program perbaikkan
gizi yang menitik beratkan pada pencegahan dan peningkatan keadaan gizi
anak. Penimbangan balita di lakukan di Posyandu setiap sebulan sekali sesuai
jadwal Posyandu di masing-masing dusun. Tujuan penimbangan yaitu untuk
memantau pertumbuhan balita setiap bulan dan dapat mendeteksi secara dini
gangguan pertumbuhan pada balita. Dalam pelaksanaannya, penimbangan
dilakukan di Posyandu dengan membawa KMS atau buku KIA.

C. Kartu Menuju Sehat)

1. Pengertian KMS
Kartu Menuju Sehat untuk Balita (KMS-Balita) adalah alat yang
sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan
dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu
balita di rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi
posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.
KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan
keluarga untuk memantau tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi
kesalahan atau ketidakseimbangan pemberian makan pada anak. KMS-
Balita juga dapat dipakai sebagai bahan penunjang bagi petugas
kesehatan untuk menentukan jenis tindakan yang tepat sesuai dengan
kondisi kesehatan dan gizi anak untuk mempertahankan, meningkatkan
atau memulihkan kesehatannya.
KMS balita berisi catatan penting tentang pertumbuhan,
perkembangan anak, imunisasi, penanggulangan diare, pemberian
kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak, pemberian ASI eksklusif dan
Makanan Pendamping ASI, pemberian makanan anak dan rujukan ke
Puskesmas/RS. KMS balita juga berisi pesan-pesan penyuluhan
kesehatan dan gizi bagi orang tua balita tentang kesehatan anaknya.
KMS adalah kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indikator
perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh
kembang balita setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun.
KMS juga dapat diartikan sebagai “rapor“ kesehatan dan gizi (Catatan
riwayat kesehatan dan gizi ) balita ( Depkes RI, 1996 ).
2. Manfaat KMS
a. Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara
lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi,
penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak
pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI.

b. Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak
1. Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk
menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.
2. Sebagai sarana pemantauan yang dapat digunakan bagi petugas untuk
menentukan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi terbaik bagi balita.
3. Sebagai kartu analisa tumbuh kembang balita
c. Fungsi KMS
Fungsi KMS ditetapkan hanya untuk memantau pertumbuhan bukan untuk
penilaian status gizi. Artinya penting untuk memantau apakah berat badan
anak naik atau turun, tidak untuk menentukan apakah status gizinya kurang
atau baik (Soekirman, 2000).
3. Penafsiran Grafik Pertumbuhan
Grafik pertumbuhan KMS dibuat berdasarkan baku WHO – NCHS yang
disesuaikan dengan situasi Indonesia. Gambar grafik pertumbuhan dibagi
dalam 5 blok sesuai dengan golongan umur balita. Setiap blok dibentuk oleh
garis tegak / skala berat dalam kg dan garis datar skala umur menurut bulan.
Blok 1 untuk bayi berumur 0 – 12 bulan, blok 2 untuk anak golongan umur 13
– 24 bulan, blok 3 untuk anak golongan umur 25 – 36 bulan.
Grafik pertumbuhan untuk bayi dan anak sampai dengan umur 36 bulan
terdapat pada halaman dalam KMS. Sedangkan untuk anak umur 37 – 60
bulan terdapat pada halaman berikutnya yang dibagi menjadi 2 blok yaitu blok
ke 4 untuk anak umur 37 – 48 bulan dan blok ke 5 untuk anak golongan yang
umur 49 – 60 bulan. Dalam setiap blok, grafik pertumbuhan dibentuk dengan
garis merah (agak melengkung) dan pita warna kuning, hijau dan hijau tua.
Dasar pembuatannya sebagai berikut :
Garis merah (agar melengkung) dibentuk dengan menghubungkan angka
angka yang dihitung dari 70 % median baku WHO – NCHS.
1. Dua pita warna kuning di atas garis merah berturut- turut terbentuk masing -
masing dengan batas atas 75 % dan 80 % median baku WHO – NCHS.
2. Dua pita warna hijau muda di atas pita kuning dibentuk masing – masing
dengan batas atas 85 % dan 90 % median baku WHO – NCHS.
3. Dua pita warna hijau tua di atasnya dibentuk msing - masing dengan batas
atas 95 % dan 100 % median baku WHO – NCHS.
4. Dua pita warna hijau muda dan kuning masing – masing pita bernilai 5 % dari
baku median adalah daerah di mana anak – anak sudah mempunyai kelebihan
berat badan.
4. Cara Memantau Pertumbuhan Dan Perkembangan
Pertumbuhan balita dapat diketahui apabila setiap bulan ditimbang,
hasil penimbangan dicatat di KMS, dan dihubungkan antara titik berat badan
pada KMS dari hasil penimbangan bulan lalu dan hasil penimbangan bulan
ini. Rangkaian garis-garis pertumbuhan anak tersebut membentuk grafik
pertumbuhan anak. Pada balita yang sehat, berat badannya akan selalu naik,
mengikuti pita pertumbuhan sesuai dengan umurnya.
Balita Naik berat badannya bila :
a. Garis pertumbuhan-nya naik mengikuti salah satu pita warna, atau
b. Garis pertumbuhan-nya naik pindah ke pita warna di atasnya Balita Tidak
naik berat badannya bila :
a. Garis pertumbuhan-nya turun, atau
b. Garis pertumbuhan-nya mendatar, atau
c. Garis pertumbuhan-nya naik, tetapi pindah ke pita warna di bawahnya.
Berat badan balita di bawah garis merah artinya pertumbuhan balita
mengalami ganguan pertumbuhan dan perlu diperhatikan khusus, sehingga harus
langsung di rujuk ke puskesmas. Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak
naik (3T) artinya balita mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga harus
langsung di rujuk ke puskesmas atau rumah sakit.
a. Balita tumbuh baik bila : Garis berat badan anak naik setiap bulannya.
b. Balita sehat jika : Berat badannya selalu naik mengikuti
salah satu pita warna atau pindah ke pita warna selanjutnya.
5. Interpretasi grafik pertumbuhan dan saran tindak lanjut
a. Interpretasi pada sekali penimbangan

Laju berat Interpretasi Tindak lanjut


Badan
Di bawah garis merah Anak kurang gizi tingkat Perlu pemberian makanan tambahan
sedang atau berat badan atau (PMT) yang diselenggarakan oleh
disebut kurang energi dan orang tua / petugas kesehatan
protein nyata (KEP nyata) - Perlu penyuluhan gizi seimbang
- Perlu dirujuk untuk pemeriksanan
kesehatan
Pada daerah dua pita Harus hati – hari dan waspada Ibu dianjurkan untuk memberikan
warna kuning (di atas garis karena keadaan gizi anak PMT pada anak balitanya di rumah
Merah) sudah kurang meskipun - Perlu penyuluhan gizi Seimbang
tingkat ringan atau disebut
KEP tingkat ringan
Dua pita warna hijau muda Anak mempunyai berat badan Beri dukungan pada ibu untuk tetap
dan pita warna cukup atau disebut gizi baik memperhatikan dan
hijau tua (di atas pita mempertahankan status gizi anak
kuning) - Beri penyuluhan gizi Seimbang
Dua pita warna hijau Anak telah mempunyai berat Konsultasi ke dokter
muda, dua pita warna badan yang lebih, semakin ke - Penyuluhan gizi seimbang
kuning atas kelebihan berat badannya - Konsultasi ke klinik gizi / pojok
(paling atas). Dsb. semakin banyak gizi di puskesmas
a) Interpretasi dua kali penimbangan atau lebih
Laju berat Interpretasi Tindak lanjut
Badan
Di bawah garis Anak kurang gizi tingkat Perlu pemberian makanan tambahan
merah sedang atau berat badan atau (PMT) yang diselenggarakan oleh
disebut kurang energi dan orang tua / petugas kesehatan
protein nyata (KEP nyata) - Perlu penyuluhan gizi seimbang
- Perlu dirujuk untuk
pemeriksanan kesehatan
Pada daerah dua pita Harus hati – hari dan waspada Ibu dianjurkan untuk memberikan
warna kuning (di atas garis karena keadaan gizi anak PMT pada anak balitanya di rumah
Merah) udah kurang meskipun - Perlu penyuluhan gizi Seimbang
tingkat
ringan atau disebut KEP
tingkat ringan
Dua pita warna hijau muda Anak mempunyai berat badan Beri dukungan pada ibu untuk tetap
dan pita warna hijau tua (di cukup atau disebut gizi baik memperhatikan dan
atas pita mempertahankan status gizi anak
kuning) - Beri penyuluhan gizi Seimbang
Dua pita warna hijau Anak telah mempunyai berat Konsultasi ke dokter
muda, dua pita warna badan yang lebih, semakin ke - Penyuluhan gizi seimbang
kuning (paling atas). Dsb. atas kelebihan berat - Konsultasi ke klinik gizi / pojok
badannya semakin banyak gizi di puskesmas

Keterangan :
*) Interpretasi tersebut hanya berlaku bagi balitaa yang mempunyai berat badan
normal dan kurang. Bila balita yang sudah kelebihan berat badan sebaiknya secara
khusus dikonsultasikan ke dokter.
6. Cara Pengisian KMS
Selain terdapat grafik pertumbuhan dan pesan-pesan penyuluhan, dalam
KMS balita terdapat juga kolom-kolom yang harus diisi yaitu tentang identitas
anak, imunisasi, pemberian kapsul vitamin A, kondisi infeksi/ infestasi
cacing/ ISPA/ Anemia/ TBC paru/ penyakit lain, pemberian ASI-eksklusif,
MP-ASI, pemberian makanan anak dan rujukan ke Puskesmas.
Agar KMS -Balita dapat dipakai untuk melakukan tindak lanjut
pelayanan kesehatan dan gizi secara tepat, maka KMS harus diisi secara benar
dengan mempertimbangkan beberapa masalah yang sering timbul, yaitu :
a. Ketidak-akuratan pencatatan umur anak
b. Kesulitan memperoleh informasi tanggal/bulan lahir
c. Kesalahan menimbang
d. Kesalahan penempatan titik berat badan pada grafik
e. Kesulitan memahami arti pita warna pertumbuhan
f. Kesulitan menginterpretasikan grafik pertumbuhan anak
g. Kesulitan melakukan tindakan yang efektif

Adapun pengisian KMS yaitu:

a) Penimbangan pertama
Pada penimbangan pertama, sebelum anak ditimbang, kolom- kolom
pada KMS yang berkaitan dengan identitas anak dan orang tua diisi lebih
dahulu, sesuai dengan Langkah pertama, Langkah kedua, dan Langkah ketiga.
Langkah pertama : Mengisi nama anak dan nomor pendaftaran.
Pada halaman muka KMS, isilah nama anak dan nomor pendaftaran sesuai dengan
nomor registrasi yang ada di posyandu.
Langkah kedua : Mengisi kolom identitas yang tersedia pada halaman dalam KMS-
Balita.
a. Kolom "posyandu" diisi nama posyandu tempat dimana anak didaftar
b. Kolom "Tanggal pendaftaran" diisi tanggal, bulan dan tahun anak didaftar
pertama kali.
a. Kolom "Nama anak" diisi nama jelas anak, sama seperti halaman depan KMS
b. Kolom "Laki-laki" diisi tanda Ö apabila anak tersebut laki-laki dan demikian
pula bila perempuan.
c. Kolom "anak yang ke" diisi nomor urut kelahiran anak dalam keluarga
(termasuk anak yang meninggal).
d. Kolom “Tanggal lahir” diisi bulan dan tahun lahir anak. *)
e. Kolom "Berat Badan Lahir" diisi angka hasil penimbangan berat badan anak
saat dilahirkan, dalam satuan gram. "Berat Badan Lahir" ini kemudian
dicantumkan dalam grafik KMS pada bulan "0".
f. Kolom "Nama ayah" dan "Nama Ibu" beserta pekerjaannya diisi nama dan
pekerjaan ayah dan ibu anak tersebut.
g. Kolom "alamat" diisi alamat anak menetap.
CATATAN *)
Bila ada kartu kelahiran, catat bulan lahir anak dari kartu tersebut
Bila tidak ada kartu kelahiran, tetapi ibu ingat, catat tanggal lahir anak sesuai
jawaban ibu. Bila ibu ingat bulan Hijriah/Jawa, perkirakan bulan nasional / masehi-
nya dan catat. Bila ibu tidak ingat bulan lahir, tuntun untuk mengingat umur anak
(dalam bulan), kemudian perkirakan bulan lahir anak, dan catat.
Langkah ketiga :
Mengisi kolom bulan lahir. Selanjutnya cantumkan bulan lahir anak
pada kolom 0, kemudian isilah semua kolom bulan secara berurutan.
Misalnya : Bulan lahir anak Agustus 2000, maka cantumkan bulan Agustus
2000 di kolom tersebut. Kemudian isi semua kolom bulan September 2000,
Oktober 2000, dan seterusnya.
Langkah keempat :
Meletakkan titik berat badan pada grafik KMS-Balita. Setelah
anak ditimbang, letakkan titik berat badannya pada titik temu
garis tegak (sesuai dengan bulan penimbangan) dan garis datar
(berat badan). Contoh : Rudi dalam penimbangan bulan Mei
2000 berat badannya 7,5 kg. Karena baru satu kali ditimbang,
maka hanya ada satu titik berat badan dan tidak bisa dibuat garis.
Langkah kelima:
Mencatat keadaan kesehatan, makanan dan keadaan lainnya.
Catat juga semua kejadian yang dialami anak yang dapat mem-
pengaruhi kesehatannya, pada garis tegak (lihat contoh), sesuai bulan
bersangkutan. Misalnya :
a. Anak tidak mau makan
b. Anak sakit panas
c. Anak diare
d. Anak diberi nasi tim
e. Ibu meninggal
f. Ayah di-PHK
g. Anak dikirim ke Puskesmas
Langkah keenam :
Mengisi kolom pemberian imunisasi. Kolom ini diisi
langsung oleh petugas imunisasi setiap kali setelah imunisasi
diberikan.
Langkah ketujuh :
Mengisi kolom pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi.
Kolom ini digunakan oleh kader untuk mencatat tanggal pemberian
kapsul. Vitamin A yang diberikan kepada bayi 6-11 bulan (warna biru)
dan anak 12-59 bulan (warna merah) pada setiap bulan Februari dan
Agustus.
Langkah kedelapan :
a. Mengisi kolom Periode Pemberian ASI Ekslusif
b. Kolom-kolom ini terdapat di bawah kolom-kolom nama bulan 0,1,2,3,4.
c. Apabila bayi mendapat ASI saja sampai usia 3 bulan, maka kolom 0, 1, 2 dan
3 diisi E0, E1, E2 dan E3. Sedangkan kolom 4 diisi dengan tanda kurang (-),
karena anak sudah mulai diberi makan bubur tim lumat.
6. Penimbangan Kedua dan Seterusnya
Lakukan langkah keempat :
Jika bulan lalu anak ditimbang, hubungkan titik berat badan bulan
ini dengan bulan lalu dalam bentuk garis lurus. Jika jarak antara
penimbangan bulan ini dan penimbangan sebelumnya lebih dari satu bulan,
maka titik berat badan bulan ini tidak dapat dihubungkan dengan titik berat
badan sebelumnya.
Lakukan langkah kelima :
Catat juga semua kejadian yang dialami anak pada garis tegak sesuai bulan
bersangkutan.
Lakukan langkah keenam :
Apabila anak mendapat imunisasi.
Lakukan langkah ketujuh :
Apabila anak ditimbang pada bulan kapsul vitamin A (Februari atau
Agustus), maka jika anak diberi kapsul vitamin A.
Lakukan langkah kedelapan :
Apabila umur bayi masih dibawah 5 bulan. 7 Pesan – pesan penyuluhan
a. Pedoman Pemberian Makanan Yang Sehat
1. Sampai umur 4 bulan, bayi dijamin tetap sehat apabila mendapat ASI
2. saja, tanpa perlu ditambah makanan dan minuman lain (ASI Eksklusif).
3. Pemberian ASI tetap dilanjutkan sampai bayi berumur 24 bulan ( 2 tahun)
untuk membantu tumbuh kembang, memelihara dan meningkatkan daya tahan
tubuh terhadap infeksi serta menjalin kasih sayang ibu dan bayi.
4. Setelah bayi berumur 4 bulan, ASI saja tidak memenuhi kebutuhan gizi bayi,
sehingga perlu mendapat makanan pendamping ( MP – ASI ).
5. MP – ASI diberikan secara bertahap sesuai dengan pertumbuhan umur,
pertumbuhan dan perkembangan bayi :
6. Umur 4 – 6 tahun : Selain ASI bayi perlu mulai diberikanmakanan lumat.
7. Umur 6 – 12 bulan : Selain ASI bayi mulai diberikanmakanan lembek
8. Umut 12 – 24 bulan : Selain ASI bayi mulai dapat diberikan makanan
keluarga (makanan orang dewasa).
Pedoman Perkembangan Balita Sehat
Sejak tahun 1995 KMS disempurnakan dan dilengkapi contoh –
contoh pesan tentang perkembangan balitaaa berbentuk 8 gambar yang
meliputi kemampuan perkembangan balita umur :
3 – 6 bulan : Mengangkat kepala dengan tegak pada posisi telungkup
9 – 12 bulan : Berjalan dengan berpegangan
12 – 18 bulan : Minum sendiri dari gelas tanpa tumpah
18 – 24 bulan : Mencoret – coret dengan alat tulis
2 – 3 tahun : Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan dan melepas
pakaian sendiri.
3 – 4 tahun : Mengenal dan menyebutkan paling sedikit 1warna
4 – 5 tahun : Mencuci dan mengeringkan tangan tanpa bantuan
Untuk memudahkan pelaksanaan pemantauan perkembangan balita, jadwal
kegiatan Pemantauan perkembangan di Posyandu adalah sebagai berikut :
Pada bayi umur 0 – 11 bulan :
Pemantauan perkembangan pada bayi dilakukan minimal 4 (empat) kali yaitu:
1. Bayi baru lahir, pemantauan perkembangan dintegrasikan dengan kunjungan
neonatal.
2. Bayi umur kurang dari 3 bulan, pemantauan perkembangandilakukan pada
saat bayi berumut 3 bulan.
3. Bayi umur 3–6 bulan, pemantauan perkembangan dilakukan pada saat bayi
berumur 6 bulan
4. Bayi umur 6–9 bulan, pemantauan perkembangan dilakukan pada saat bayi
berumur 9 bulan
5. Bayi umur 9–12 bulan, pemantauan perkembangaan dilakukan pada
saat bayi berumur 12 bulan.
Pada anak balita 12 – 5 tahun
Pemantauan perkembangan dilakukan pada umur 12 bulan, 18 bulan,
24 bulan, 24 bulan, 30 bulan, 36 bulan, 42 bulan, 48 bulan, 54 bulan, dan 60
bulan. Pemantauan perkembangan di Posyandu dilakukan di meja 4, sebelum
kader memberikan penyuluhan.
\

Anda mungkin juga menyukai