Anda di halaman 1dari 43

MATA PELATIHAN INTI 7 (MPI 7)

PENCATATAN, PELAPORAN, MONITORING, DAN EVALUASI KEGIATAN SDIDTK,


KONSELING TUMBUH KEMBANG, SERTA PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA DAN
ANAK PRASEKOLAH

Direktorat Gizi dan KIA

Pelatihan SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Pra Sekolah
Metode Blended Learning
Deskripsi
• Materi ini membahas tentang Pencatatan, Pelaporan, Monitoring, dan
Evaluasi Kegiatan SDIDTK, Konseling Tumbuh Kembang, serta Pemberian
Makan pada Balita dan Anak Prasekolah.
• bersamaan dengan kegiatan pelayanan kesehatan balita lainnya,
• menggunakan formulir yang ada dengan tambahan formulir untuk mencatat
dan melaporkan kegiatan, antara lain: Formulir Deteksi Dini Tumbuh
Kembang (Formulir DDTK), Register Deteksi Dini Tumbuh Kembang
TENTANG (Register DDTK), Register Kohort Kesehatan Bayi (0-11 bulan) dan
MODUL INI •
Register Kohort Kesehatan Balita dan Anak Prasekolah.
Data diinput ke dalam aplikasi Sigizi Terpadu pada modul e-PPGBM.
• Pelaporan terkait puskesmas yang melaksanakan pelayanan SDIDTK serta
pelaporan cakupan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada
balita disampaikan melalui Komdat Kesmas.
• Sistem pencatatan dan pelaporan pelayanan DDTK dikembangkan
berdasarkan konsep wilayah dan laporan yang dihasilkan mencerminkan
gambaran proses dan pencapaian hasil kegiatan dalam suatu wilayah.

2
Hasil Belajar
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
Melakukan pencatatan, pelaporan, monitoring, dan evaluasi kegiatan SDIDTK,
konseling tumbuh kembang, serta pemberian makan balita dan anak
prasekolah.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
1. Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan SDIDTK, konseling tumbuh
kembang, serta pemberian makan pada balita dan anak prasekolah.
2. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan SDIDTK, konseling tumbuh
kembang, serta pemberian makan pada balita dan anak prasekolah.

3
Materi Pokok

1. Pencatatan dan pelaporan kegiatan SDIDTK, Konseling Tumbuh Kembang, serta


Makan Balita dan Anak Prasekolah

a. Pencatatan dan pelaporan kegiatan SDIDTK pada Balita dan Anak Prasekolah
b. Pencatatan dan pelaporan konseling tumbuh kembang serta pemberian makan
balita dan anak prasekolah

2. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan SDIDTK, Konseling Tumbuh Kembang, serta


Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
Uraian Materi

KEGIATAN 1. A. PENCATATAN DAN PELAPORAN


BELAJAR KEGIATAN SDIDTK PADA BALITA DAN
ANAK PRASEKOLAH

5
A. PENCATATAN DAN PELAPORAN KEGIATAN SDIDTK PADA BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH

• Pencatatan dan pelaporan merupakan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data yang akan menjadi indikator keberhasilan suatu
program.
• Tujuan untuk mendapatkan gambaran hasil kegiatan pemantauan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah
• dilakukan pada indikator input, proses, dan output serta dilakukan bersamaan dengan kegiatan pelayanan kesehatan balita lainnya
• Tenaga kesehatan yang melakukan kegiatan pemantauan tumbuh kembang di Puskesmas maupun pada praktik mandiri/klinik swasta
wajib melakukan pencatatan dan pelaporan.
• Selanjutnya data diinput secara online melalui aplikasi Sigizi Terpadu pada modul e-PPGBM bersamaan dengan pencatatan kinerja
program gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) melalui alamat https://sigiziterpadu.kemkes.go.id/ dan Komdat Kesmas melalui alamat
https://komdatkesmas.kemkes.go.id

Input ke dalam aplikasi Sigizi


Rekap data puskesmas yang
Hasil kegiatan terpadu (E-PPGBM) bersamaan melaksanakan pelayanan SDIDTK
pemantauan tumbuh dengan pencatatan kinerja serta data cakupan pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan Rekap seluruh Provinsi
kembang dicatat di program gizi & pada balita per kabupaten/kota secara otomatis by sistim
formulir/register+ setiap bulan dilaporkan dalam
Komdat Kesmas melalui alamat
tambahan formulir https://sigiziterpadu.kemkes.go.id/ https://komdatkesmas.kemkes.go.id

6
Jenis Data yang Dicatat dan Dilaporkan
Indikator Indikator

No Input Jumlah Keterangan No Input Jumlah Keterangan

1 Jumlah sasaran (S): 7 Jumlah anak yang baru datang ke Posyandu (B):
1.Bayi Usia 0-5 bulan Bayi Usia 0-5 bulan
2.Bayi dan anak usia 6-23 bulan Bayi dan anak usia 6-23 bulan
3.Anak usia 24-59 bulan Anak usia 24-59 bulan
4.Anak usia 60-72 bulan Anak usia 60-72 bulan

8 Jumlah anak mendapatkan pelayanan DDTK


2 Jumlah anak yang datang ditimbang (D): minimal 2 kali setahun (setiap 6 bulan:
1.Bayi Usia 0-5 bulan Bayi Usia 0-5 bulan
2.Bayi dan anak usia 6-23 bulan Bayi dan anak usia 6-23 bulan
3.Anak usia 24-59 bulan Anak usia 24-59 bulan
4.Anak usia 60-72 bulan Anak usia 60-72 bulan

3 Jumlah anak yang mempunyai buku KIA/KMS (K): 9 Jumlah anak dengan hasil penilaian pertumbuhan
1.Bayi Usia 0-5 bulan yaitu pertumbuhan tidak baik, risiko gagal tumbuh,
2.Bayi dan anak usia 6-23 bulan perlambatan pertumbuhan linear, early adiposity
3.Anak usia 24-59 bulan rebound, mikrosefali, makrosefali
4.Anak usia 60-72 bulan
10 Jumlah anak dengan status gizi kurang, gizi buruk,
4 Jumlah anak ditimbang yang Naik berat badannya possible risk ofoverweight, overweight, obesitas,
(N): pendek, sangat pendek
1.Bayi Usia 0-5 bulan
11 Jumlah anak dengan gangguan perkembangan
2.Bayi dan anak usia 6-23 bulan
3.Anak usia 24-59 bulan (motorik kasar, motorik halus, bicara dan bahasa,
4.Anak usia 50-72 bulan serta sosialisasi dan kemandirian)

5 Jumlah anak ditimbang yang Tidak Naik (T) berat 12 Jumlah anak dengan gangguan penglihatan
badannya:
13 Jumlah anak dengan gangguan pendengaran
6 Jumlah anak yang tidak ditimbang/tidak hadir di
Posyandu (O): 14 Jumlah anak dengan gangguan spektrum autism
Bayi Usia 0-5 bulan
Bayi dan anak usia 6-23 bulan 15 Jumlah anak dengan masalah perilaku dan emosi
Anak usia 24-59 bulan
Anak usia 60-72 bulan
7
Jenis Data yang Dicatat dan Dilaporkan (2)
Indikator Indikator

No Input Jumlah Keterangan No Output Jumlah Keterangan


16 Jumlah anak dengan GPPH 1 Persentase puskesmas dengan tenaga kesehatan terlatih
tentang SDIDTK dan Pemantauan Pertumbuhan
17 Jumlah anak yang ditindaklanjuti (stimulasi dan rujukan)
2 Persentase cakupan DDTK kontak pertama
Ketersediaan:
1. Buku KIA 3 Persentase cakupan kunjungan bayi untuk SDIDTK 4
2. Pedoman SDIDTK kali/tahun
3. Pedoman Pemantauan Pertumbuhan
4. Formulir DDTK 4 Balita dan anak prasekolah dengan penyimpangan gerak
5. Register DDTK kasar, gerak halus, bicara bahasa, sosialisasi
6. Register Kohort Kesehatan Anak Usia 0-72 bulan kemandirian, daya dengar, daya lihat, dan perilaku
7. Form Laporan Kesehatan Anak Usia 0-72 bulan emosional
8. Alat SDDT
5 Balita dan anak prasekolah dengan kemungkinan
9. Antropometri kit
gangguan spektrum autisme dan GPPH
No Proses Jumlah Keterangan
6 Cakupan ibu balita dan anak prasekolah yang memiliki
buku KIA
1 Pelaksanaan pelatihan tentang SDIDTK dan
Pemantauan Pertumbuhan bagi tenaga kesehatan 7 Cakupan balita dan anak prasekolah yang ditimbang
(D/S)
2 Pelaksanaan orientasi tentang Pemantauan
Pertumbuhan bagi kader 8 Cakupan balita dan anak prasekolah yang naik berat
badannya (N/D)
3 Pelaksanaan pertemuan perencanaan SDIDTK dan
pemantauan pertumbuhan 9 Cakupan balita dipantau pertumbuhan dan
perkembangannya
4 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi SDIDTK dan
pemantauan pertumbuhan
5 Pengadaan Buku KIA, Pedoman, SDIDTK, Pedoman
Pemantauan Pertumbuhan, Formulir DDTK, Register
DDTK, Register Kohort kesehatan anak umur 0-72
bulan, Form Laporan Kesehatan anak umur 0-72
bulan, alat SDDTK, dan antropometri kit
8
Formulir Pencatatan Pelaporan SDIDTK

1. Formulir DDTK

Formulir DDTK digunakan untuk mencatat hasil


pemeriksaan atau skrining tumbuh kembang
pada anak balita dan prasekolah yang datang
ke Puskesmas, Posyandu dan PAUD. Diisi
oleh nakes

Formulir berisi informasi tentang:


identitas anak, hasil pemeriksaan deteksi dini
tumbuh kembang, kesimpulan dan tindakan
intervensi yang diberikan.

9
Formulir Pencatatan Pelaporan SDIDTK (2)

2. Register DDTK 3. Register Kohort Kesehatan


• Merupakan himpunan data hasil pemeriksaan Bayi (0-11 bulan) dan
kesehatan anak dalam rangka deteksi dini Register Kohort Kesehatan
tumbuh kembang. Balita dan Anak pra sekolah
• Data yang terdapat di dalam formulir deteksi
dini tumbuh kembang dipindahkan ke dalam Register kohort bayi dan balita serta
register DDTK. anak pra sekolah merupakan register
• Dari register ini akan didapatkan data lebih perekaman hasil data pemeriksaan
rinci hasil deteksi dini tumbuh kembang yang kesehatan bayi 0-11 bulan serta balita
terdiri dari: dan anak pra sekolah 12-72 bulan yang
status gizi, gangguan perkembangan (motorik tercatat di Kartu Anak dan hasil skrining
kasar, motorik halus, bicara/Bahasa, dan DDTK
sosialisasi/kemandirian), gangguan perilaku,
gangguan penglihatan, gangguan pendengaran
dan serta tindak lanjut yang diberikan (stimulasi
dan rujukan).

10
Tampilan Register Kohort Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah

11
Formulir Pencatatan Pelaporan SDIDTK (3)

4. Formulir SDIDTK
dalam Sigizi
Terpadu
• Form SDIDTK dalam aplikasi
Sigizi Terpadu dilambangkan
dengan buku dalam kotak merah
muda pada menu Daftar Balita
( )
• Digunakan untuk input
perkembangan balita sesuai
dengan format SDIDTK pada
buku KIA.
• Form input data perkembangan
disesuaikan dengan kelompok
umur balita tersebut.

12
Formulir Pencatatan Pelaporan SDIDTK (4)

5. Formulir KPSP
dalam Sigizi Terpadu
• Form KPSP dalam
aplikasi Sigizi Terpadu
dilambangkan dengan
buku dalam kotak cokelat
pada menu Daftar Balita
( )

• Digunakan untuk input


perkembangan balita
sesuai dengan Kuesioner
Pra Skrining
Perkembangan (KPSP)
• Form input data
perkembangan
disesuaikan dengan
kelompok umur balita
tersebut

13
Formulir Pencatatan Pelaporan SDIDTK (5)

6. Form Pemantauan
Pertumbuhan dalam
Aplikasi Sigizi Terpadu

• Form pengukuran dalam


aplikasi Sigizi Terpadu
dilambangkan dengan
Tambah warna kuning pada
menu Daftar Balita ( )

• Digunakan untuk input


pengukuran pada balita dan
anak prasekolah yang
dilakukan tiap bulan.

14
Langkah-langkah Pencatatan dan Pelaporan dalam Aplikasi Sigizi Terpadu

1. Akses Sigizi Terpadu melalui 2. Dalam Halaman Utama, pilih 3. Dalam Halaman e-PPGBM, pilih
alamat: aplikasi e-PPGBM dalam Daftar Entry, kemudian pilih Balita
https://sigiziterpadu.kemkes.go.id/ Aplikasi
serta masukkan username dan
password
15
Langkah-langkah Pencatatan dan Pelaporan dalam Aplikasi Sigizi Terpadu (2)

• Jika data balita belum ada dalam


e-PPGBM, maka perlu diinput
terlebih dahulu
• Pilih “Tambah Balita” dalam Menu
“Balita”
• Lengkapi isian data balita
kemudian klik “Simpan”
• Data balita akan masuk ke dalam
sistem

16
Langkah-langkah Pencatatan dan Pelaporan dalam Aplikasi Sigizi Terpadu (3)

• Jika data balita sudah ada dalam


e-PPGBM, maka pilih “Daftar
Balita” dalam Menu “Balita”
• Kemudian pilih “Provinsi”,
“Kab/Kota” atau hingga
“Kecamatan”, “Puskesmas”, dan
“Desa”, sesuai data yang akan
dilaporkan
• Klik “Cari Data”

17
Langkah-langkah Pencatatan dan Pelaporan dalam Aplikasi Sigizi Terpadu: FORM SDIDTK

2. Klik “Pilih”

1. Form SDIDTK dalam aplikasi Sigizi


Terpadu dilambangkan dengan buku dalam
kotak merah muda pada menu Daftar Balita
( ) sesuai data balita yang akan diinput.

3. Lengkapi isian Form


SDIDTK dalam Input Data
KIA, kemudian klik “Simpan”

18
Langkah-langkah Pencatatan dan Pelaporan dalam Aplikasi Sigizi Terpadu: FORM KPSP

2. Klik “Pilih”

3. Lengkapi isian Form KPSP


dalam Input Data KPSP,
kemudian klik “Simpan”

1. Form KPSP dalam aplikasi Sigizi Terpadu


dilambangkan dengan buku dalam kotak
cokelat pada menu Daftar Balita ( )
sesuai data balita yang akan diinput.

19
Langkah-langkah Pencatatan dan Pelaporan dalam Aplikasi Sigizi Terpadu: FORM KPSP

2. Klik “Pilih”

3. Lengkapi isian Form KPSP


dalam Input Data KPSP,
kemudian klik “Simpan”

1. Form KPSP dalam aplikasi Sigizi Terpadu


dilambangkan dengan buku dalam kotak
cokelat pada menu Daftar Balita ( )
sesuai data balita yang akan diinput.

20
Langkah-langkah Pencatatan dan Pelaporan dalam Aplikasi Sigizi Terpadu:
FORM PEMANTUAN PERTUMBUHAN

2. Klik “Tambah Pengukuran”

Form pengukuran dalam aplikasi Sigizi Terpadu


dilambangkan dengan tambah warna kuning
pada menu Daftar Balita ( ) sesuai nama
balita yang akan diinput hasil pengukuran
pertumbuhannya

3. Lengkapi isian Data


Pengukuran, kemudian
klik “Simpan”

21
Untuk melihat rekap pelaporan di suatu wilayah:
• Pilih menu “Laporan” kemudian pilih “Anak”
• Scroll dan pilih:
- “Rekap Status Gizi” untuk catpor pemantauan
pertumbuhan
- “Perkembangan KPSP” untuk catpor KPSP
- “Perkembangan KIA” untuk catpor KIA
- “Rekap Perkembangan Balita” untuk catpor
KPSP dan KIA
• Kemudian pilih “Provinsi”, “Kab/Kota” atau hingga
“Kecamatan”, “Puskesmas”, dan “Desa”, sesuai
yang akan dilihat laporannya
• Pilih periode tanggal/bulan laporan yang akan
dilihat 22
• Klik “Cari Data”
Tampilan Laporan Rekap Status Gizi dalam Sigizi Terpadu

23
Tampilan Rekapitulasi Laporan Perkembangan KPSP dalam Sigizi Terpadu

24
Tampilan Rekapitulasi Laporan Perkembangan KIA dalam Sigizi Terpadu

25
Tampilan Laporan Rekapitulasi Perkembangan Balita dalam Sigizi Terpadu

26
Pencatatan dan Pelaporan Melalui Komdat Kesmas
Dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tiap Bulan
2. Pilih “Entry Data”, “Data Indikator < 2022” atau
“Data Indikator >= 2022”, kemudian pilih “Data
Indikator”. Pilih RPJMN/Renstra untuk
mengentry Laporan Balita yang Dipantau
Pertumbuhan dan Perkembangan.
3. Pilih Provinsi, Kabupaten/Kota, serta Bulan
dan Tahun yang akan dilaporkan

4. Lengkapi isian Jumlah Balita yang dipantau


Pertumbuhan dan Pekembangan dalam Kotak
Jumlah.
5. Jika sudah, klik Save pada bagian bawah
tampilan halaman ini.

1. Akses Komdat Kesmas melalui


alamat:
https://komdatkesmas.kemkes.
go.id
serta masukkan username
dan password

27
Pencatatan dan Pelaporan Melalui Komdat Kesmas (2)
Dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tiap Bulan

2. Pilih “Entry Data”, “Data Indikator < 2022” atau “Data Indikator >= 2022”, kemudian pilih
“Data Indikator”. Pilih Program untuk mengentry Laporan Balita yang Dilayani SDIDTK.
3. Pilih Provinsi, Kabupaten/Kota, serta Bulan dan Tahun yang akan dilaporkan

4. Lengkapi isian Jumlah Sasaran Balita dan


Balita yang Dilayani SDIDTK dalam kotak
yang tersedia
5. Jika sudah, klik Save pada bagian bawah
tampilan halaman ini.

28
Melihat Rekap Pelaporan terkait SDIDTK dalam Komdat Kesmas

1. Pilih “Indikator Program Kesmas”, kemudian “Data Indikator” untuk melihat


rekap Balita yang Dipantau Pertumbuhan dan Perkembangan
2. Pilih Provinsi, Kabupaten/Kota, serta Bulan dan Tahun yang akan dilaporkan
3. Klik “Cari”

Tampilan Pelaporan Balita yang


Dipantau Pertumbuhan dan
Perkembangan

29
Melihat Rekap Pelaporan terkait SDIDTK dalam Komdat Kesmas (2)

1. Pilih “Indikator Program Kesmas”, kemudian “Data Program” untuk melihat


rekap Balita yang Dilayani SDIDTK Tampilan Pelaporan Balita yang
2. Pilih Provinsi, Kabupaten/Kota, serta Bulan dan Tahun yang akan dilaporkan Dilayani SDIDTK
3. Klik “Cari”

30
Uraian Materi

1. B. PENCATATAN PELAPORAN
KEGIATAN KONSELING TUMBUH KEMBANG
BELAJAR SERTA PEMBERIAN MAKAN BALITA
DAN ANAK PRA SEKOLAH

31
B. PENCATATAN PELAPORAN KONSELING TUMBUH KEMBANG SERTA
PEMBERIAN MAKAN BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
No Indikator Input Jumlah Ket No Indikator Proses Jumlah Ket

1 Jumlah sasaran:
• Ibu Hamil 1 Pelaksanaan orientasi PMBA bagi tenaga
• Bayi Usia 0-5 bulan kesehatan dalam satu tahun
• Bayi dan anak usia 6-23 bulan
• Anak usia 24-72 bulan 2 Pelaksanaan orientasi PMBA bagi kader
dalam satu tahun
2 Jumlah Posyandu
3 Jumlah Kader Posyandu 3 Pelaksanaan konseling PMBA oleh tenaga
kesehatan dalam tiga bulan terakhir
4 Jumlah kader Posyandu mendapat
orientasi:
4 Pelaksanaan kegiatan konseling PMBA oleh
• Konseling PMBA
kader dalam tiga bulan terakhir
• Konseling menyusui
• Pemantauan pertumbuhan
5 Jumlah ibu mendapat konseling PMBA oleh
5 Ketersediaan sarana kegiatan PMBA: tenaga kesehatan
1.Pedoman PMBA
2.Modul Konseling PMBA 6 Jumlah ibu mendapat konseling PMBA oleh
3.Media KIE kader

6 7 Keterlibatan Lintas program dalam


Sumber dana kegiatan orientasi PMBA
kegiatan terkait PMBA

7 Sarana operasional kegiatan PMBA 8 Keterlibatan lintas sektor dalam kegiatan


terkait PMBA
8 Rencana kegiatan terkait PMBA

32
No Indikator Output Jumlah Ket
1 Persentase bayi baru lahir yang mendapat IMD

2 Persentase bayi kurang dari 6 bulan mendapatkan


ASI Eksklusif
3 Persentase anak balita 0-23 bulan yang
ditimbang berat badannya
4 Persentase anak 0-72 bulan yang ditimbang dan
naik berat badannya
5 Persentase anak 0- 72 bulan yang tidak naik berat
badannya
6 Persentase bayi 6-11 bulan mendapat kapsul
vitamin A
7 Persentase anak usia 12- 59 bulan mendapatkan
kapsul vitamin A

33
SEKARANG SAYA TAHU
• Pencatatan dan pelaporan kegiatan SDIDTK, konseling tumbuh kembang, serta pemberian makan
pada balita dan anak prasekolah dilakukan bersamaan dengan kegiatan pelayanan kesehatan
balita lainnya, dilakukan setiap saat, secara manual dengan register pencatatan dan sistem yang
sudah ada dengan tambahan formulir untuk mencatat dan melaporkan kegiatan.
• Selanjutnya beberapa data perlu dilaporkan secara online melalui aplikasi Sigizi Terpadu pada
modul e-PPGBM bersamaan dengan pencatatan kinerja program gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA).
• Rekap Puskesmas yang melaksanakan kegiatan SDIDTK serta cakupan pemantauan pertumbuhan
dan perkembangan balita dilaporkan oleh Dinas Kesehatan kabupaten/kota setiap bulan melalui
Komdat Kesmas.

34
Uraian Materi

2. MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN


SDIDTK, KONSELING TUMBUH
KEGIATAN KEMBANG, SERTA PEMBERIAN MAKAN
BELAJAR PADA BALITA DAN ANAK
PRASEKOLAH

35
Materi Pokok 2
Monitoring
• pengawasan kegiatan secara rutin untuk menilai pencapaian program terhadap target melalui pengumpulan
data mengenai input, proses, dan output secara reguler dan terus-menerus.
• untuk memastikan apakah suatu kegiatan suatu telah dilaksanakan sesuai rencana yang telah ditetapkan.
• seringkali diikuti dengan supervisi fasilitatif untuk menentukan tindakan yang diperlukan sesuai dengan hasil
monitoring untuk meningkatkan kinerja petugas dengan cara memberikan pembinaan, bantuan dan
pengarahan melalui petunjuk, nasihat, bantuan, pembelajaran dan motivasi. Informasi yang diperoleh dari
• monitoring dan supervisi fasilitatif dapat digunakan untuk memetakan masalah sehari-hari dan perencanaan
kegiatan untuk periode tahun berikutnya.
• Untuk membantu pelaksanaan monitoring dan supervisi fasilitatif diperlukan sebuah daftar tilik.

36
Yang Dimonitor

Kecukupan tingkat Kelengkapan.


Kelayakaan sarana Kecukupan jumlah pengetahuan, Ketepatan dan Pengetahuan, sikap,
dan prasarana tenaga pelaksana pemahaman dan keteraturanpencatatan dan praktik masyarakat
ketrampilan dan pelaporan
• Tempat dan lokasi • Tingkat pengetahuan, • Kesesuaian pencatatan • Motivasi dan partisipasi
• Alat antropometri, pemahaman, ibu/pengasuh dalam kegiatan
dan pelaporan hasil
pencatatan dan ketrampilan ttg alur pemantauan tumbuh
pelaporan, buku pelayanan dalam format
kegiatan pemantauan kembang,
KIA/KMS, buku bantu tumbang, yang tersedia,
kader • menimbang BB dan • pemahaman ibu/pengasuh
• Kemudahan akses sigizi • kesesuaian pencatatan
mengukur, plotting mengenai grafik
terpadu dan komdat (dalam KMS/Buku KIA)
hasil penimbangan, pertumbuhan anak di buku
kesmas dengan pelayanan yang
• menentukan status KIA/KMS dan perkembangan
• Alat konseling PMBA, dilakukan,
pertumbuhan, anak di buku KIA,
food model dll
konseling, tatalaksana • detail tata laksana bagi • dukungan masyarakat dan
dan rujukan balita yang mengalami tokoh masyarakat serta
• Pemahaman nakes dan gangguan tumbuh pemangku kepentingan
kader dalam pemberian kembang di fasyankes, lainnya terhadap kegiatan
konseling makan balita pemantauan tumbuh
dan anak prasekolah. • pelaporan rutin bulanan,
kembang.
triwulan, semesteran, dan
• Sikap ibu/pengasuh/keluarga
tahunan
dan budaya setempat
• serta laporan khusus. terhadap pemberian makan
balita dan anak prasekolah.

37
Evaluasi
• untuk menilai keberhasilan program pada akhir pelaksanaan kegiatan.
• membandingkan target dan kecenderungan capaian dari waktu ke waktu dan informasi secara kualitatif mengenai
dukungan dan hambatan yang ada, serta dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat puskesmas hingga tingkat
pusat.

Pengumpulan data dari 3. Penelaahan hasil analisis Penelaahan mengenai


hasil pencatatan, 2. Pengolahan dan analisis data data kinerja pemantauan tumbuh
pelaporan, serta kegiatan menurut tempat, waktu, dan kembang balita
demografi sasaran (Pemetaan efektivitas atau pencapaian
monitoring dan supervisi
serta tren %D/S, %K/S dan %N/D, hasil pemantauan tumbuh Kesesuaian antara jumlah balita
fasilitatif.
antar tempat, waktu, dan demografi kembang: %D/S , %K/S, %N/D dengan risiko gangguan tumbuh
sasaran),
kinerja pemantauan tumbuh kembang yang diidentifikasi di
jumlah posyandu menurut
kembang balita Posyandu dan fasyankes dengan
kecukupan jumlah tenaga dan
sarana dan prasarana untuk yang dikonfirmasi oleh nakes
pemantauan pertumbuhan balita Kesesuaian antara jumlah balita
dengan risiko gangguan tumbuh Kesesuaian antara penetapan
dan konseling tumbuh kembang dan
pemberian makan balita dan anak kembang yang diidentifikasi di status pertumbuhan balita di
prasekolah, Posyandu dan fasyankes dengan posyandu dengan hasil
Jumlah fasyankes yang memiliki yang dikonfirmasi oleh tenaga konfirmasi di fasyankes.
tenaga dan sarana dan prasarana
untuk pemantauan tumbuh kesehatan di fasyankes.
kembang balita dan tata laksana Kesesuaian antara penetapan
bagi balita dengan gangguan
tumbuh kembang serta konseling status pertumbuhan balita di
pemberian makan balita dan anak posyandu dengan hasil
prasekolah, konfirmasi di fasyankes.
Rekapitulasi data penanganan
kasus balita dengan gangguan
tumbuh kembang dan pemberian
makan yang dirujuk.

38
Evaluasi
• untuk menilai keberhasilan program pada akhir pelaksanaan kegiatan.
• membandingkan target dan kecenderungan capaian dari waktu ke waktu dan informasi secara kualitatif mengenai
dukungan dan hambatan yang ada, serta dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat puskesmas hingga tingkat
pusat.

3.Diseminasi: 4. Tindak Lanjut


Penelaahan mengenai efisiensi
penggunaan sumberdaya, dapat berupa laporan, Dilakukan sesuai
diantaranya adalah: infografis, atau dalam bentuk dengan permasalahan
Cakupan pemantauan tumbuh lainnya. dan penyebab
kembang balita sebelum dan Puskesmas menyampaikan
sesudah supervisi fasilitatif kepada hasil evaluasi dalam forum
kader Posyandu atau nakes. musyawarah desa/kelurahan Misalnya:
Kesesuaian antara penetapan status dan lokakarya mini lintas Tenaga kesehatan dan
pertumbuhan balita di posyandu sektor di kecamatan. kader posyandu bersama
dengan hasil konfirmasi di fasyankes tokoh masyarakat desa
sebelum dan sesudah pelatihan melakukan edukasi dan
kepada kader Posyandu. pendekatan informal agar
masyarakat berpartisipasi
Cakupan pemantauan pertumbuhan penuh dalam pemantauan
balita dihubungkan dengan cakupan tumbuh kembang dan
pemberian makan, ASI eksklusif, konseling tumbuh
distribusi kapsul vitamin A, dan lain- kembang dan pemberian
lain. makan balita dan anak
prasekolah.
39
SEKARANG SAYA TAU

​Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memastikan apakah kegiatan telah dilaksanakan sesuai rencana
yang telah ditetapkan. Monitoring disertai dengan supervisi fasilitatif agar permasalahan yang ditemukan di
lapangan dapat segera diselesaikan. Evaluasi dilakukan secara bertahap dengan menelaah pengumpulan
data dari hasil pencatatan, pelaporan, serta kegiatan monitoring dan supervisi fasilitatif, pengolahan dan
analisis data menurut tempat, waktu, dan demografi sasaran untuk selanjutnya dilakukan diseminasi hasil
dan upaya tindak lanjut hasil evaluasi.

40
​Lampiran MPI 7.IHB 1 dan 2
​Panduan Diskusi Kelompok Pencatatan, Pelaporan, Monitoring, dan
Evaluasi Kegiatan SDIDTK, Konseling Tumbuh Kembang serta Pemberian
Makan pada Balita dan Anak Prasekolah

PENUGASAN
​Lampiran MPI 7.IHB 1 dan 2
​Panduan Latihan Kasus Pencatatan, Pelaporan, Monitoring, dan Evaluasi
Kegiatan SDIDTK, Konseling Tumbuh Kembang, serta Pemberian Makan
pada Balita dan Anak Prasekolah

41
REFERENSI

1.Buku KIA
2.Buku Pedoman SDIDTK, 2021
3.Buku Bagan SDIDTK, 2021
4.Buku Pedoman SDIDTK 2019

42
TERIMA KASIH

43

Anda mungkin juga menyukai