Anda di halaman 1dari 3

DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK

ATAU YANG BERISIKO GIZI BURUK

No. Dokumen : /SOP-UKM/PKM.G/2022


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 2 Januari 2022
Halaman :1/3

UPT BLUD
PUSKESMAS Sabri, SKM
GANGGA NIP. 19770101 200604 1 035

Tenaga kesehatan (Tim Asuhan Gizi) dan pemangku kepentingan setempat


1. Pengertian melakukan pengukuran antropometri pada bayi dan balita untuk mendeteksi
lebih awal tanda/gejala gizi buruk pada balita
Sebagai acuan dalam melakukan deteksi lebih dini gejala atau tanda balita gizi
2. Tujuan
buruk sehingga lebih cepat ditangani.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 156/SK/PKM.G/II/2019 Tentang Pelayanan Gizi

4. Referensi - Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas, Kemenkes RI Tahun 2018


- Pedoman Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita,Kemenkes
RI Tahun 2019
- PMK Nomor 2 tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anak
- Buku Saku Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita di
Layanan Rawat Jalan, Kemenkes RI Tahun 2020
- Buku Pedoman Standar Prosedur Operasional dan Pencegahan dan Tata
Laksana Gizi Buruk pada Balita
5. Prosedur a. Persiapan Alat dan Bahan :
1) Timbangan berat badan
2) Microtoice/lengthboard
3) Pita LiLA
4) Form Rujukan
5) Form Pencatatan dan pelaporan
6) Tabel Z-Score
b. Petugas yang Melaksanakan
1) Tim asuhan gizi (dokter, nutrisionist, bidan/perawat, laboratorium,
farmasi, promkes)
2) Kepala Desa
3) Kepala Dusun
4) Pemangku Kepentingan setempat terkait kesehatan
c. Langkah - langkah :
1. Deteksi dini kasus secara aktif :
1) Deteksi dini kasus secara aktif dilakukan oleh anggota masyarakat
terlatih/kader disetiap waktu dan kesempatan.
2) Kader didampingi oleh petugas melakukan kunjungan rumah untuk
balita yang tidak hadir di posyandu kemudian melakukan :
a) Menimbang berat badan balita
b) Mengukur LiLA (Lingkat Lengan Atas) balita usia 6-59 bulan
dengan menggunakan pita LiLA berwarna
c) Mengidentifikasi balita yang terlihat sangat kurus
d) Mengidentifikasi kemungkinan adanya pitting edema bilateral
e) Mengidentifikasi bayi < 6 bulan yang terlalu lemah atau sulit
menyusui
f) Melakukan rujukan dengan slip rujukan pada bayi/balita bila :
 Balita yang terindikasi mengalami hambatan pertumbuhan
 Balita (6-59 bulan) dengan LiLA di warna kuning (LiLA 11.5
cm - <12.5 cm) atau warna merah (<11.5 cm)
 Balita (6-59 bulan) dengan LiLA di warna hijau namun
terlihat sangat kurus
 Balita yang teridentifikasi adanya pitting edema bilateral
 Bayi <6 bulan yang terlalu lemah atau sulit menyusu
2. Deteksi dini kasus secara pasif :
1) Deteksi dini kasus secara pasif dilakukan di posyandu atau titik
pemantauan lain (PAUD) dan saat bayi/balita berkunjung ke
puskemas
2) Kader dan petugas melakukan :
a) Identifikasi bayi/balita dengan hambatan pertumbuhan atau
berisiko hambatan pertumbuhan menggunakan grafik
pertumbuhan di KMS dan Buku KIA
b) Pengukuran lingkar lengan atas (LiLA) balita usia 6-59 bulan
dengan menggunakan pita LiLA berwarna untuk semua balita
yang datang ke posyandu
c) Pemeriksaan pitting edema bilateral
d) Identifikasi bayi <6 bulan yang terlalu lemah atau sulit menyusui
e) Rujuk balita dengan form rujukan bila :
 Balita terindikasi mengalami hambatan pertumbuhan
berdasarkan grafik pertumbuhan anak di KMS dan buku
KIA
 Balita 6-59 bulan dengan LiLA di warna kuning (LiLA 11,5
cm s/d <12,5 cm) atau warna merah (<11,5 cm)
 Balita 6-59 bulan dengan LiLA di warna hijau namun terlihat
sangat kurus
 Balita yang teridentifikasi adanya pitting edema bilateral
 Bayi < 6 bulan terlalu lemah atau sulit menyusu
3. Melakukan pencatatan dan pelaporan
4. Melakukan pemantauan dan supervise fasilitatis diantaranya adalah :
a) Cakupan posyandu
b) Jumlah balita yang di skrining dengan menggunakan pita LiLA
c) Jumlah balita dengan hambatan pertumbuhan
d) Jumlah balita yang dirujuk oleh anggota masyarakat terlatih melalui
deteksi kasus aktif
e) Jumlah balilta yang dirujuk dengan hambatan pertumbuhan
6. Diagram Alir Bagan Alir Penemuan Kasus Gizi Buruk
Bagan Alir Rujukan Kasus Gizi Buruk

7. Hal yang
perlu SOP
diperhatian

1. Posyandu
8. Unit Terkait 2. Kader
3. PKK
9. Dokumen
terkait Rekam Medis, skrining gizi, form asuhan gizi, konseling set

10. Rekaman
Hisoris No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl diberlakukan
perubahan perubahan

Anda mungkin juga menyukai