Anda di halaman 1dari 2

DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA

GIZI BURUK ATAU YANG BERISIKO


GIZI BURUK
No.Dokumen :

SOP No.Revisi :
PEMERINTAH Tanggal Terbit :
KABUPATEN ASAHAN
Halaman :
UPTD Puskesmas Kepala Puskesmas
…………………. ……………………
NIP. …………………….
1. Pengertian Deteksi dini adalah kegiatan penemuan kasus ada tidaknya kelainan
atau kerusakan fisik serta gangguan perkembangan atau perilaku
anak yang melibatkan semua komponen masyarakat, khususnya
orangtua, tokoh masyarakat, kader kesehatan dan anggota
masyarakat yang telatih lainnya serta mengindentifikasi gejala
fisik/klinis pada balita gizi buruk atau yang berisiko gizi buruk agar
dapat dicegah dan ditangani di fasilitas layanan kesehatan.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk deteksi dini dan


rujukan balita gizi buruk atau yang berisiko gizi buruk

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor


tentang Deteksi Dini Dan Rujukan Balita Gizi Buruk Atau Yang
Berissiko Gizi Buruk

4. Referensi 1. PMK No. 19 tahun 2019 tentang penanggulangan masalah gizi


bagi anak akibat penyakit
2. Buku Pedoman Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk
pada Balita Tahun 2019
3. Permenkes No. 2 Tahun 2020 tentang standart Antopometri
Anak

5. Peralatan -
6. Langkah- 1. Penemuan Kasus
langkah a. Penemuan kasus aktif, yaitu penemuan kasus oleh
masyarakat, kader atau petugas kesehatan saat
kunjungan rumah atau saat pelacakan kasus
b. Penemuan kasus fasif, yaitu saat kegiatan pemantauan
pertumbuhan di posyandu atau fasyankes
c. Balita yang perlu dirujuk ke fasyankes dengan :
 Balita yang mengalami hambatan pertumbuhan
 Balita (6-59 bulan) dengan lila warna kuning
(11,5cm – <12,5cm) atau warna merah
(<11,5cm)
 Adanya pitting edema bilateral
 Bayi <6bulan terlalu lemah atau susah menyusu
d. Bayi/Balita yang ditemukan pada saat kunjungan
rumah atau pelacakan kasus dengan
 Balita yang terindikasi hambatan bertumbuhan
 Balita (6-59 bulan dengan lila (11,5cm –
<12,5cm)
 Balita dengan pitting edema bilateral
 Balita yang tampak kurus
 Bayi 6bulan yang mengalami kesulitan
menyusui disebabkan factor bayi atau factor ibu
e. Konfirmasi status gizi
 Balita gizi kurang, disarankan untuk rutin datang
ke Posyandu setiap bulan untuk dipantau berat
badannya, dan diberikan konseling PMBA
 Balita gizi buruk, tanpa komplikasi medis
diberikan layanan rawat jalan
 Balita <6 bulan menderita gizi buruk (BB/PB < -
3 SD, ada edema, terlalu lemah menyusui, BB
tidak naik atau BB turun, dan terdapat tanda-
tanda komplikasi medis) dan balita ≥ 6 bulan
dengan BB <4kg dirujuk ke RS untuk
mendapatkan layanan rawat inap di RS

7. Diagram alir -

8. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan

9. Unit terkait 1. Dokter


2. Perawat/Bidan
3. Ahli Gizi
4. Bidan Kelurahan
5. Lintas Sektor
6. Lintas Program
7. Kader

10. Dokumen
terkait -
11. Rekaman No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Diberlakukan
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai