Anda di halaman 1dari 2

SOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK

ATAU YANG BERISIKO GIZI BURUK

010/SOP/UKP/PKM-TRA/
No. Dokumen :
I/2023
No. Revisi :  
SOP Tgl. Terbit :  
Halaman :  ½

UPT Apriadi, S.Kep


PUSKESMAS NIP. 19751222 199702 1 001
TRAHEAN .

1. Pengertian 1. Deteksi dini dan rujukan kasus balita gizi buruk. gizi kurang atau yang berisiko gizi
buruk merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan mobilisasi masyarakat. bila
kegiatan ini berjalan dengan optimal maka banyak kasus gizi buruk yang dapat
dicegah dan ditangani dengan cepat dan tepat sehingga kondisi mereka tidak menjadi
lebih buruk, agar deteksi dini dan rujukan kasus dapat optimal diperlukan kegiatan
penemuan dini aktif dan pasif yang melibatkan semua komponen masyarakat.
khusunya orang tua. tokoh masyarakat, kader dan anggota masyarakat yang terlatih
lainnya.
2. Tujuan 1. Tenaga kesehatan mampu memfasilitasi proses persiapan, pelaksanaan dan
pemantauan deteksi dini dan rujukan kasus mulai dari tingkat masyarakat.
2. Deteksi dini dan rujukan kasus yang optimal dapat dilaksanakan dengan melibatkan
semua anggota masyrakat.
3. Balita gizi atau yang berisiko gizi buruk dapat dideteksi dini dan dirujuk ke fasilitas
pelayanan kesehatan (fasyankes) untuk mendapatkan perawatan yang cepat dan tepat.
3. Kebijakan SuratKeputusanKepala UPT PuskesmaTrahean No. 019/SK/PKM-TRA/I/2023
Tentang kebijakan pelayanan klinis di UPT. Puskesmas Trahean
4. Referensi - Buku Direktorat Gizi MasyarakatSosialisasi “SOP pencegahan dan Tata Laksana
Gizi Buruk pada balita” Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan Kabupaten/Kota
Lokus Stunting
5. Alat Dan - Sumber daya Manusia dalam mendeteksi dini balita gizi buruk yang sudah
Bahan terlatih adalah kader posyandu, kader RDS dan guru PAUD
- Tempat kegiatan posyandu, Rumah tunggu sehat, kelas PAUD, dan kelas
pengajian
- Alat antropometri (alat timbang berat badan seperti timbangan digital anak dan
bayi, alat ukur panjang atau tinggi badan seperti papan ukur panjang atau tinggi
badan (length/height board) dan pita LILA sesuai Standar
- Tabel Z-skor sederhana (mengacu pada tabel dan grafik dalam Permenkes
Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak) atau perangkat lunak
(Software) penghitung Z-skor (WHO Antro).
6. Prosedur 5.1 Petugas telah mendapatkan Pelatihan deteksi dini dan rujukan kasus (mampu
melakukan identiikasi balita gizi buruk)
5.2 Petugas melaksanakan deteksi dini dan rujukan kasus dengan secara aktif
dengan deteksi dini kasus dengan mengidentifikasi balita gizi buruk
- Menimbang berat badan balita
- Mengukur lingkar lengan atas (LILA) balita usia 6-59 bulan
- Mengidentifikasi balita yang sangat kurus
- Mengidentifikasi kemungkinan adanya plitting edema baliteral
- Mengidentifikasi bayi < 6 bulan terlalu lemah atau sulit menyusui
5.3 Petugas mampu melaksanakan deteksi dini dan rujukan kasus secara aktif
dengan rujukan balita gizi buruk
- Balita yang terindikasi mengalami hambatan pertumbuhan
- Balita (6-59 bulan) dengan LILA di warmna kuning (LILA 11,5 cm- < 12,6 cm)
atau merah (< 11,5 cm)
- Balita (6-59 bulan) dengan LILA diwarna hijau namun terlihat kurus
- Balita yang teridentifikasi adanya pitting edema bilateral
- Bayi < 6 bulan yang terlalu lemah atau sulit menyusui

1/2
5.4 Petugas melaksanakan deteksi dini dan rujukan kasus dengan secara pasif
dengan deteksi dini kasus dengan mengidentifikasi balita gizi buruk
- Balita yang terindikasi mengalami hambatan pertumbuhan atau berisiko
hambatan pertumbuhan menggunakan grafik pertumbuhan anak-anak di KMS
dan buku KIA
- Balita (6-59 bulan) dengan LILA di warmna kuning (LILA 11,5 cm- < 12,6 cm)
atau merah (< 11,5 cm)
- Balita (6-59 bulan) dengan LILA diwarna hijau namun terlihat kurus
- Balita yang teridentifikasi adanya pitting edema bilateral
- Bayi < 6 bulan yang terlalu lemah atau sulit menyusui
5.5 Petugas melaksanakan deteksi dini dan rujukan kasus dengan secara pasif
dengan balita yang dirujuk
- Balita yang terindikasi mengalami hambatan pertumbuhan atau berisiko
hambatan pertumbuhan menggunakan grafik pertumbuhan anak-anak di KMS
dan buku KIA.
- Balita (6-59 bulan) dengan LILA di warmna kuning (LILA 11,5 cm- < 12,6 cm)
atau merah (< 11,5 cm)
- Balita (6-59 bulan) dengan LILA diwarna hijau namun terlihat kurus
- Balita yang teridentifikasi adanya pitting edema bilateral
- Bayi < 6 bulan yang terlalu lemah atau sulit menyusui
5.6 Pencatatan dan pelaporan
5.7 Pemantauan dan supervisi fasiliatatif
7. Unit Terkait Posyandu, RDS (Rumah Desa Sehat) Puskesmas (Ahli gizi)

8. Rekaman Historis Perubahan

Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan

2/2

Anda mungkin juga menyukai