Anda di halaman 1dari 3

DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA

GIZI BURUK
ATAU YANG BERISIKO GIZI BURUK
SOP No. Dokumen : SOP/PKMSRP/355
No. Revisi : 00
TanggalTerbit : 07 Juli 2020
Halaman :1/3
UPT Puskesmas Dr. Lidya Eka Novianty
Serpong 1 NIP. 19801027 201101 2 001

1. Pengertian Deteksidini dan rujukan kasus balita gizi buruk, gizi kurang atau yang
berisiko gizi buruk merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan
mobilisasi masyarakat. Bila kegiatan ini berjalan dengan optimal maka
banyak kasus gizi buruk yang dapat dicegah dan ditangani dengan cepat
dan tepat sehingga kondisi mereka tidak menjadi lebih buruk. Agar deteksi
dini dan rujukan kasus dapat optimal diperlukan kegiatan penemuan dini
aktif dan pasif yang melibatkan semua komponen masyarakat, khususnya
orang tua, tokoh masyarakat, kader dan anggota masyarakat yang terlatih
lainnya.
2. Tujuan 1. Tenaga kesehatan mampu memfasilitasi proses persiapan, pelaksanaan
dan pemantauan deteksi dini dan rujukan kasus mulai dari tingkat
masyarakat.
2.Deteksi dini dan rujukankasus yang optimal dapat dilaksanakan dengan
melibatkan semua anggota masyarakat.
3.Balita gizi burukatau yang berisiko gizi buruk dapat dideteksidini dan
dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) untuk mendapatkan
perawatan yang cepat dan tepat.
3. Kebijakan Permenkes Nomor 29 Tahun 2019 tentang “PENANGGULANGAN
MASALAH GIZI BAGI ANAK AKIBAT PENYAKIT”
4. Referensi 1. Pedoman Pencegahan Dan Tata Laksana Gizi Buruk Tahun 2020
5. Alat atau bahan 1. ATK
2. Alat pengukur berat badan (timbangan digital/ dacin)
3. Alat pengukur Tinggi badan atau panjang badan (Microtoise dan atau
Lengthboard)
4. pita LILA
5. Instrumen Pelacakan (Form pelacakan gizi buruk, buku catatan balita
BGM dan kasus gizi buruk)
2. Prosedur 1. Tenaga Kesehatan memberikan pelatihan kepada Kader Kesehatan
Tentang Pengukuran Antropometri Pada balita

1/3
2. Kader harus dapat melakukan :
•Pengukuran lingkar lengan atas(LiLA) balita usia 6–59 bulan
dengan menggunakan pita LiLA berwarna
• Identifikasi balita yang terlihat sangat kurus
• Identifikasi kemungkinan adanya pitting edema bilateral
• Identifikasi bayi<6 bulan yang terlalu lemah atau sulit menyusu
•Identifikasi hambatan pertumbuhan, khususnya untuk kader
Posyandu atau anggota masyarakat lain yang terlibat dalam
pemantauan pertumbuhan
3. Deteksi dini kasus ini dapat dilakukan dengan:
Menimbang berat badan balita
Mengukur lingkar lengan atas (LiLA) balita usia 6–59 bulan dengan
menggunakan pita LiLA berwarna
Mengidentifikasi balita yang terlihat sangat kurus
Mengidentifikasi kemungkinan adanya pitting edema bilateral
Mengidentifikasi bayi<6bulan yang terlalu lemah atau sulit
4. Deteksi Dini dapat dilakukan saat Kader didampingi oleh petugas
Kesehatan, melakukan sweeping ,kunjungan rumah untuk balita
yang tidak hadir pada hari Posyandu dan saat balita berkunjung ke
fasilitas layanan kesehatan (fasyankes)
5. Jika Ditemukan Kriteria deteksi dini yang tidak normal, Balita harus
dirujuk ke fasyan ke atau Rumah sakit
6. Pencatatan dan pelaporan
3. Bagan Alir

2/3
4. Hal-hal yang -
perludiperhatikan
5. Unit Terkait 1. Posyandu,
2. BP AnakPuskesmas,
3. UGD ,
4. KlinikGizi

5. DokumenTerkait 1. RM balita gizi buruk


2. Laporan bulanan Gizi
6. RekamHistoriPeru No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
bahan

3/3

Anda mungkin juga menyukai