Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN

KASUS GIZI BURUK DI UNIT


RAWAT JALAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman:1/4
PUSKESMAS Drg.Moh.Shalahuddin,D.M.Kes
ULUGALUNG NIP.19670220 200502 1 003
1. PENGERTIAN Deteksi dini dan rujukan kasus balita gizi buruk, gizi kurang atau yang
berisiko gizi buruk merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan
mobilisasi masyarakat. Agar deteksi dini dan rujukan kasus dapat optimal
diperlukan kegiatan penemuan dini aktif dan pasif yang Melibatkan
semua komponen masyarakat, khususnya orang tua, tokoh masyarakat,
kader dan anggota masyarakat yang terlatih lainnya.

2. TUJUAN Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi kasus gizi buruk
maupun kasus yang beresiko mengalami gizi buruk secara dini agar dapat
dicegah dan ditangani dengan cepat dan tepat sehinggakondisi mereka
tidak menjadi lebih buruk.
3. KEBIJAKAN 1. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. PMK No. 23 Tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi
3. PMK No. 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang
4. REFERENSI Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada
Balita ,Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020.
5. PROSEDUR/ Deteksi Dini Gizi Buruk :
LANGKAH - 1. Penemuan kasus Gibur dilakukan pada saat balita dating
LANGKAH keposyandu, pelaporan masyarakat, kunjunganrumah, dan
pelacakan kasus.
2. Balita yang dating kePosyandu dengan :
- Berat Badan tidak Naik
- Balita BGM
- LILA (11.5 - < 12.5 cm ) atau (< 11. 5 cm)
Dirujuk kepuskesmas untuk dilakukan konfirmasi status Gizi
dengan pemeriksaan Klinis dan Antropometri dengan
menggunakan indikator BB/PB atau BB/TB dan atau LiLA.
3. Bayi/ balita yang ditemukan pada saat kunjungan rumah atau saat
pelacakan kasus dengan kondisi sebagai berikut:
- Balita yang terindikasi mengalami hambatan pertumbuhan
- Balita (6–59 bulan) denganLiLAwarnakuning (11,5 - <
12,5 cm), merah (<11.5 cm)
- BalitadenganPitting edema bilateral
- BalitaTampakkurus
- Bayi< 6 bulan yang mengalami kesulitan menyusu baik
disebabkan karena factor bayi maupunfak toribu.
Dirujuk kepuskesmas untuk dilakukan konfirmasi status Gizi dengan pemeriksaan
Klinis dan Antropometri dengan menggunakan indikator BB/PB atau BB/TB
dana tau LiLA.
4. Penentuan status gizi buruk pada balita berdasarkan gejala klinis yaitu adanya
edema bilateral yang bersifat pitting, minimal pada kedua punggung kaki.
5. Cara pemeriksaan edema bilateral:
- Lakukan pemeriksaan pada kedua punggung kaki atau tangan atau kedua
tungkai.
- Tekan lembut dengan kedua ibu jari pada bagian punggung kaki atau tangan
atau bagian bawah kaki atau tungkai dan hitung hingga tigadetik, kemudian
angkat ibu jari.
- Jika lekukan bekas tekanan tertinggal pada kedua kaki atau tangan atau
tungkai, ini menunjukkan anak mengalami edema.
6. Balita menderita gizi kurang apabila ditemukan ada satu atau lebih tandaberikut:
- BB/PB atau BB/TB -3 SD sd< -2 SD
- LiLAantara 11,5 cm sd< 12,5 cm (usia 6-59 bulan)
- Tidakada edema
7. BalitagizikurangdisarankanuntukdatangsecararutinkePosyandusetiapbulanuntukdi
pantauberatbadannyadandiberikankonseling PMBA
dankonselingpemberianmakansesuaiusiaanakuntukmencegahterjadinyagiziburuk.
8. Balitamenderitagiziburukapabiladitemukanadasatuataulebihtandaberikut:
- Edema minimal padakeduapunggung kaki/ tangan
- BB/PB atau BB/TB < -3 SD - LiLA< 11,5 cm (usia 6 - 59 bulan)
9. Layananbalitagiziburuk:
- Balitagiziburuktanpakomplikasimedisdiberikanlayananrawatjalan.
- Balitagiziburukdengankomplikasimedisdiberikanlayananrawatinap.
10. Tanda-tandakomplikasimedis:
- Anoreksia
- Dehidrasiberat (muntahterusmenerus, diare)
- Letargiataupenurunankesadaran
- Demamtinggi
- Pneumonia berat (sulitbernapasataubernapascepat) - Anemia berat
11. Bayi< 6 bulanmenderitagiziburukapabiladitemukanadasatuataulebihtandaberikut:
- BB/PB < -3 SD
- Ada edema
12. Bayi< 6 bulanperludirawatinap di
RumahSakitapabiladitemukanadasatuataulebihtandaberikut:
- BB/PB < -3 SD
- Ada edema
- Terlalulemahuntukmenyusu
- Beratbadantidaknaikatauberatbadanturun
- Terdapattanda-tandakomplikasimedis
13. Bayi< 6 bulanmenderitagiziburukdanbalita ≥ 6 bulandengan BB < 4 kg
dirujukkeRumahSakituntukmendapatkanlayananrawatinap di RumahSakit.

RujukanKasusGiziBuruk :
1. Penemuankasusbalitagiziburukdapat:
- Penemuankasuspasif,
yaitubalitagiziburukditemukansaatdatangberkunjungkePosyanduataukefasilitaspela
yanankesehatanlainnya.
- Penemuankasusaktifyaitupenemuankasusolehmasyarakatataupetugassaatkunjungan
rumahatausaatpelacakankasus.
2. Balita yang dirujukkePuskesmasdilakukanvalidasidankonfirmasi status
gizinyadenganpemeriksaanklinisdanantropometrimenggunakanindikator BB/PB atau
BB/TB atauLiLA.

3. Berdasarkanhasilvalidasidankonfirmasi status gizibalita, ditentukanjenislayanan yang


diberikan:
- Balitagiziburuktanpakomplikasimedisdiberikanlayananrawatjalan.
- Balitagiziburukdengankomplikasimedisdiberikanlayananrawatinap.
4. Bayi< 6 bulanmenderitagiziburukdanbalita> 6 bulandengan BB < 4 kg dirujukke RS
untukmendapatkanlayananrawatinap di RS.
5Bayidanbalitagiziburuk yang dirawat di RS
. danPuskesmasdipantaudandievaluasi:
- Tidakmembaik:
Evaluasidancarifaktorpenyebabnya,
bilaperludirujukkefasyankesatautempatrujukan yang lebihtinggi.
- Membaik:
Apabilabayidanbalitadirawatinappadafaserehabilitasi,
makadapatdipindahkankelayananrawatjalan.
- Sembuh:
• Biladirawat di RS
dapatdirujukbalikkePuskesmasuntukmendapatkanpengawasandariP
uskesmasdananjurankontrolsertapemantauanpertumbuhanrutin di
Posyandu
• Biladirawat di
Puskesmasdianjurkanuntukmelakukanpemantauanpertumbuhansec
ararutin di Posyandu.

6 HAL –
. HAL
YANG
PERLU
DIPERH
ATIKAN
7 UNIT 1Unit Posyandu
. TERKAI .
T
2Unit surveilans
.
8 DOKUM
. EN
TERKAI
T
9 REKAM N Yang diubah Isi perubahan Tanggalmulaiberlaku
. AN o
HISTORI
S
PERUBA
HAN

Anda mungkin juga menyukai