Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

LANDASAN PENDIDIKAN

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


PENGANTAR PENDIDIKAN

OLEH :
KELOMPOK III

1. MARSILEN FOLANDIA
NIM : 20.01.0071
2. NADYA APRIANI
NIM : 20.01.0005
3. ROMI ISWANDI, ST
NIM : 20.01.0085

DOSEN PENGAMPUH : ERFINA MURLIATI, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIAH AL-QUR’ANIAH
2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT serta
shalawat dan salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi
Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa
kita dari kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling
bermanfaat bagi seluruh umat manusia sehingga oleh karena-Nya kami dapat
menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Pengantar Pendidikan ini dengan baik
dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen pada Mata Kuliah
Pengantar Pendidikan. Dalam proses penyusunan tugas ini penulis menjumpai
hambatan, namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak dan partisifasi
anggota kelompok, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat
waktu, oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah
membantu terselesaikannya tugas ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal
yang benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah
SWT, meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu
segala saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Besar harapan penulis semoga
Makalah ini bermanfaat khususnya bagi kelompok kami dan bagi pembaca lain
pada umumnya.
Manna, Oktober 2021
Penulis
KELOMPOK III

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian landasan pendidikan 3
B. Fungsi landasan pendidikan 4
C. Jenis-jenis landasan pendidikan 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 13
B. Saran 13
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang memiliki berbagai potensi,
minimal potensi yang dia miliki adalah pendengaran, penglihatan, dan hati.
Guna memaksimalkan semua potensi tersebut, maka harus ada sesuatu yang
mengarahkan dan membimbingnya, supaya berjalan dan terarah sesuai
dengan yang diharapkan. Karena itu, manusia harus dibekali dengan
pendidikan yang cukup sejak dini. Di lain pihak manusia juga memiliki
kemampuan dan diberikan akal pikiran yang berbeda dengan makhluk yang
lain.
Landasan pendidikan merupakan fondasi untuk memperkuat dan
memperkokoh dunia pendidikan, khususnya pendidikan di Indonesia dalam
rangka untuk membangun dan menciptakan pendidikan yang berkualitas dan
bermutu. Oleh karena itu, pengetahuan landasan pendidikan merupakan
sarana untuk memberikan dasar-dasar pemahaman tentang pendidikan secara
komprehensif integral.
Kontruktivisme merupakan aliran filsafat pengetahuan yang
menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi kita sendiri.
Dan perlunya partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran, perlunya
pengembangan untuk mengembangkan pengetahuan sendiri. Proses perolehan
pengetahuan akan terjadi apabila guru dapat menciptakan kondisi
pembelajaran yang ideal yang telah dimaksud disini adalah suatu proses
belajar mengajar yang sesuai dengan karakteristik IPA dan memperhatikan
perspektif siswa sekolah dasar.
Kebudayaan Indonesia ialah kebudayaan yang berdasarkan
Pancasila. Kebudayaan tersebut telah mengikat dan mempersatukan setiap
kelompok suku bangsa Indonesia. Pancasila membuat indonesia tetap teguh
dan bersatu didalam keragaman budaya dan menjadikan pancasila sebagai
dasar kebudayaan yang menyatukan budaya satu dengan budaya lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan landasan pendidikan ?
2. Apa fungsi landasan pendidikan ?
3. Apa saja jenis-jenis landasan pendidikan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan landasan pendidikan
2. Untuk mengetahui apa fungsi landasan pendidikan
3. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis landasan pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Landasan Pendidikan


1. Pengertian Landasan Pendidikan
Landasan pendidikan terdiri dari dua suku kata, yaitu kata
landasan dan pendidikan. Untuk lebih jelasnya, maka dibawah ini penulis
akan mencoba untuk memaparkannya.
2. Pengertian Landasan
Landasan adalah dasar tempat berpijak atau tempat di mulainya
suatu perbuatan. Dalam bahasa Inggris, landasan disebut dengan istilah
foundation, yang dalam bahasan Indonesia menjadi fondasi. Dalam
membuat suatu bangunan, fondasi merupakan bagian yang sangat penting
agar bangunan itu bisa berdiri tegak dan kokoh serta kuat. Tiang, genting,
kaca, dan yang lain sebagainya, dalam suatu bangunan, tidak akan bisa
berdiri dan menempel tanpa ada fondasi tersebut.
Jadi, dilihat dari pengertian di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa landasan adalah fondasi atau dasar tempat berpijaknya
sesuatu.
3. Pengertian Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata didik, kata ini mendapatkan awal me,
sehingga menjadi mendidik, artinya memelihara dan memberi latihan.
Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran,
tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Selanjutnya pengertian pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan
tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Di bawah ini saya sampaikan beberapa pengertian pendidikan
menurut para ahli, di antaranya :
a. Pertama, menurut Ahmad D. Marimba (1989: 19), pendidikan adalah
bimbingan/pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utama.
b. Kedua, menurut A. Tafsir (2004: 27), menyatakan bahwa pendidikan
adalah bimbingan yang diberikan kepada seseorang agar ia berkembang
secara maksimal.
c. Ketiga, menurut John Dewey (1959), pendidikan adalah suatu proses
pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi dalam
pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda,
mungkin pula terjadi secara sengaja dan di lembagakan untuk
menghasilkan kesinambungan sosial.
d. Keempat, menurut M.J. Langeveld (1957), pendidikan adalah setiap
pergaulan yang terjadi antara orang dewasa dengan anak-anak
merupakan lapangan dalam suatu keadaan dimana pekerjaan mendidik
itu berlangsung.
e. Kelima, menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 bab 1 ayat 1 dinyatakan
bahwa pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat

B. Fungsi Landasan Pendidikan


Misi utama landasan pendidikan ini tertuju kepada pengembangan
wawasan kependidikan, yaitu berkenaan dengan berbagai asumsi yang
bersifat umum tentang pendidikan yang harus dipilih dan diadopsi oleh
tenaga kependidikan sehingga menjadi cara pandang dan bersikap dalam
rangka melaksanakan tugasnya. Berbagai asumsi pendidikan yang telah
dipilih dan diadopsi oleh seseorang tenaga kependidikan akan berfungsi
memberikan dasar rujukan konseptual dalam rangka praktek pendidikan dan
atau studi pendidikan yang dilaksanakannya. Dengan kata lain, fungsi
landasan pendidikan adalah sebagai dasar pijakan atau titik tolak praktek
pendidikan dan atau studi pendidikan.

C. Jenis-Jenis Landasan Pendidikan


A. Landasan agama
Landasan agama merupakan landasan yang paling mendasari dari
landasan-landasan pendidkan, sebab landasan agama adalah landasan yang
diciptakan oleh Allah SWT. Yakni tuhan yang Maha Kuasa. Landasan
agama itu berupa firman Allah SWT dalam kitab suci Al-Qur’an dan Al-
hadits berupa risalah atau tuntutan yang dibawakan oleh Rasulullah
(utusan Allah) yakni Nabi Muhammad Sallahu ‘alaihi wassalam (SAW)
untuk umat manusia, berisi rentang tuntutan-tuntutan atau pedoman hidup
manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup baik didunia maupun di
akherat nanti, serta merupakan rahmat Allah bagi semesta alam.
Dalam landasan agama terdapat pula tuntutan untuk mencapai
kebahagiaan baik di dunia maupun di akherat,sebagaimana pada hadits
nabi muhammad SAW,
ْ ‫اللَّ ْحْ ِد ِإلَى ْال َم ْه ِد ِم َن ْال ِع ْل َم ُأ‬
(‫طلُبُ ) مسلم رواه‬
artinya :
“barang siapa menginginkan kebahagiaan dunia, maka dengan ilmu. Dan
barang siapa menginginkan keduanya ( kebahagian dunia dan akhirat),
maka dengan ilmu”.
B. Landasan filosofis
Di tinjau dari sudut pandang filsafat, kualitas ilmu pengetahuan
pada umumnya tersusun atas tiga lapis, yaitu lapisan abstrak, potensi-
teoritis, dan lapisan konkret-praktis. Dasar pelapisan ini adalah realitas
keberadaan setiap benda atau hal ada.
Pada lapisan abstrak, ilmu pengetahuan itu bersifat universal dan
jumlahnya hanya ada satu. Karena abstrak, ilmu pengetahuan tidak terikat
oleh ruang dan waktu tertentu, karena itu bersifat tetap tidak mengalami
perubahan.
Pada lapisan potensial-teoritis, ilmu pengetahuan bersifat khusus
menurut jenis, bentuk, dan sifat objeknya. Pada lapisan konkret-praktis,
ilmu pengetahuan menjadi konkret dan plural menurut jenis, bentuk, dan
objek tertentu.
Struktur abstrak, potensial-teoritis, dan konkret-praktis ilmu
pengetahuan tersebut sering dipopulerkan dengan aspek-aspek ontologis,
epitemologis, dan etika.
Filsafat, menurut sudut pandangnya, selalu mempelajari ilmu
pengetahuan menurut tiga aspek, yaitu aspek ontologis, epitemologis, dan
etika. Begitu pila dengan pendidikan, yang dapat dikategorikan menjadi
tiga aspek, yaitu aspek ontologis, epitemologis, dan etis.
Ontologi adalah bidang studi metafisis yang mempersoalkan
hakikat keberadaan ilmu pengetahuan. Epistemologi adalah bidang filsafat
aksiologi-teoritis dengan persoalan pokok tentang nilai kebenaran dan
bagaimana upaya memperolehnya. Etika adalah bidang filsafat praktis
dengann persoalan khas tentang nilai moral (kebaikan), berupa tingkah
laku yang baik.
C. Landasan psikologis
Psikologi atau ilmu yang mempelajari jiwa manusia. Jiwa
manusia berkembang sejajar dengan pertumbuhan jasmani. Dalam
perkembangan jiwa dan jasmani inilah seyogianya anak-anak belajar,
sebab pada masa ini mereka peka untuk belajar, punya waktu untuk
belajar, belum berumah tangga, bekerja, dan bertanggung jawab terhadap
kehidupan keluarga. Masa bertingkat-tingkat ini sejalan dengan fase-fase
perkembangan mereka.
Psikologi Perkembangan
Ada tiga teori atau pendekatan tentang perkembangan.
Pendekatan-pendekatan ini yang dimaksud adalah :
1. Pendekatan pertahapan. Dengan maksud perkembangan individu
berjalan melalui tahapan-tahapan tertentu.
2. Pendekatan diferensial. Dengan maksud pendekatan ini memandang
individu-individu itu memiliki kesamaan-kesamaan dan perbedaan-
perbedaan.
3. Pendekatan ipsatif. Pendekatan ini berusaha melihat karakteristik setiap
individu, dapat saja disebut sebagai pendekatan individual.

Psikologi Belajar
Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai
hasil pengalaman dan bisa melaksanakan pada pengetahuan lain serta
mampu mengkomunikasikannya kepada orang lain.
Ada sejumlah prinsip belajar menurut Gagne yaitu sebagai
berikut,
1. Kontiguitas.
2. Pengulangan.
3. Penguatan.
4. Motivasi positif dan percaya diri dalam belajar.
5. Tersedia materi pelajaran yang lengkap untuk memancing aktivitas
anak-anak.
6. Ada upaya membangkitkan keterampilan intelektual untuk belajar,
seperti apersepsi dalam mengajar.
7. Ada strategi yang tepat untuk mengaktifkan anak-anak dalam belajar.
8. Aspek-aspek jiwa anak harus dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor
dalam pengajaran.

Psikologi Sosial
Psikologi sosial adalah psikologi yang mempelajari psikologi
seseorang di masyarakat, yang mengkombinasikan ciri-ciri psikologi
dengan ilmu sosial untuk mempelajari pengaruh masyarakat terhadap
individu dan antar individu.
D. Landasan historis
Sejarah atau history keadaan masa lampau dengan segala macam
kejadian atau kegiatan yang didasari oleh konsep-konsep tertentu. Sejarah
penuh dengan informasi-informasi yang mengandung kejadian, model,
konsep, teori, praktik, moral, cita-cita, bentuk dan sebagainya (Pidarta,
2007: 109).
Informasi-informasi di atas merupakan warisan generasi terdahulu
kepada generasi muda yang tidak ternilai harganya. Generasi muda dapat
belajar dari informasi-informasi ini terutama tentang kejadian-kejadian
masa lampau dan memanfaatkannya untuk mengembangkan kemampuan
diri mereka. Sejarah telah memberi penerangan, contoh, dan teladan bagi
mereka dan semuanya ini diharapkan akan dapat meningkatkan peradaban
manusia itu sendiri di masa kini dan masa yang akan datang.
Misalnya, Indonesia dan negara-negara lainnya pada tahap awal
perkembangan ekonomi mereka telah mengembangkan sistem pendidikan
yang baik dan berdasarkan kebudayaan tradisional. Pada masa kolonial,
sistem pendidikan berkembang dengan berdasar pada sistem pendidikan
sebelumnya ini. Pada masa modern seperti sekarang, sistem pendidikan
yang berlaku juga berdasarkan pengembangan dari sistem pendidikan
kolonial (Williams, 1977: 17).
Dengan kata lain, tinjauan landasan sejarah atau historis
Pendidikan Nasional Indonesia merupakan pandangan ke masa lalu atau
pandangan retrospektif (Buchori, 1995: vii). Pandangan ini melahirkan
studi-studi historis tentang proses perjalanan pendidikan nasional
Indonesia yang terjadi pada periode tertentu di masa yang lampau.
E. Landasan sosial budaya
Sosial budaya merupakan bagian hidup manusia yang paling
dekat dengan kehidupan sehari-hari. Sebab sebagian terbesar dari kegiatan
manusia dilakukan secara kelompok. Pekerjaan di rumah, di kantor, di
perusahaan, di perkebunan, di bengkel, dan sebagainya, hampir semuanya
dikerjakan oleh lebih dari seorang. Ini berarti unsur sosial ada pada
kegiatan-kegiatan itu. Selanjutnya tentang apa yang dikerjakan dan cara
mengerjakannya serta bentuk yang diinginkan adalah merupakan unsur
dari suatu budaya. Membenahi kebun di rumah misalnya, dikerjakan oleh
pembantu di bawah arahan ibu rumah tangga, adalah bertujuan agar kebun
itu bersih dan indah. Ini merupakan suatu budaya. Alat untuk bekerja dan
cara mengerjakan dengan baik juga merupakan suatu budaya.
Sosial mengacu kepada hubungan antar individu, antar
masyarakat, dan individu dengan masyarakat. Unsur sosial ini merupakan
aspek individu secara alami, artinya aspek itu telah ada sejak manusia
dilahirkan. Di samping tugas pendidikan mengembangkan aspek sosial,
aspek itu sendiri sangat berperan dalam membantu anak itu dalam upaya
mengembangkan dirinya. Maka segi sosial ini perlu di perhatikan dalam
proses pendidikan.
Sama halnya dengan sosial, aspek budaya inipun sangat berperan
dalam proses pendidikan. Malah dapat dikatakan tidak ada pendidikan
yang tidak dimasuki unsur budaya. Materi yang dipelajari anak-anak
adalah budaya, cara belajar mereka adalah budaya, begitu pula kegiatan-
kegiatan mereka dan bentuk-bentuk yang dikerjakan juga budaya. Dengan
demikian budaya tidak pernah lepas dari proses pendidikan itu sendiri.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan dan dinilai bahwa bahasan
tentang landasan pendidikan dalam aspek sosial dan kebudayaan,
mencakup dua masalah pokok, yaitu hubungan antara sosiologi dan Pada
umumnya, sosiologi diartikan sebagai bidang induk ilmu sosial yang
mempelajari hubungan di antara manusia individu dalam kelompok-
kelompok menurut struktur sosialnya. Sasaran studi sosiologi adalah
bagaimana manusia individu saling berhubungan di dalam kelompoknya,
dan bagaimana struktur sosial kelompok masyarakat, serta bagaimana
hubungan di antara kelompok masyarakat itu. Jadi, dapat dinilai bahwa
dalam hubungannya dengan sosiologi, pendidikan mempunyai persoalan
pokok, yaitu bagaimana mendirikan moral keberadaban dalam dinamika
yang kreatif.
F. Landasan hukum
Landasan berfikir, berkarya, berpendapat adalah sifat hakikat
keberadaan manusia dan menjadi sumber kuat buat sebuah kemajuan.
Namun jika kebebasan seprti ini tidak dibatasi akan merusak kemajuan
kehidupan itu sendiri.oleh sebab itu didalam kehidupan manusia sebagai
makhluk sosial yang hidup bermasyarakat diperlukan adanya hukum.jadi
fungsi hukum didalam masyarakat untuk mengawal kemajuan kehidupan
dan huku sebagai penyeimbang antara hak dan kewajiban manusia didalam
kehidupan bermasyarakat.begitu pula didalam pendidikan hukum
digunakan sebagai pengawal untuk mencapai kemajuan pendidikan dan
tujuan yang telah ditentukan.
Hukum yang dimaksut adalah segala jenis aturan yang harus kita
taati untuk mencapai tujuan. Sementara itu hukum dapat dipandang
sebagai aturan baku yang patut ditaati. Aturan baku yang sudah disahkan
pemerintah apabila tidak ditaati akan mendapat sanksi seperti aturan yang
ada.namun hukum tersebut tidak semuanya tertulis melainkan juga ada
yang secara implisit dan dialami hidup didalam masyarakat dalam bentuk
adat istiadat, norma-norma yang berlaku dimasyarakat, kepercayaan,atau
hidup keagamaan.
G. Landasan ekonomi
Pada zaman modern seperti ini kebanyakan manusia
mengangsumsikan kebutuhan ekonomi lebih penting dari pada kebutuhan
rohani, sehingga membuat ekonomi mendapat perhatian secara besar.
Jarang yang meningkatkan spiritual melainkan lebih cenderung
meningkatkan ekonominya. Pada intinya mereka ingin hidup enak dengan
kebutuhan ekonomi terpenuhi.
Ekonomi menjadi kebutuhan dasar manusia sehingga smua
golongan dari orang kaya sampai yang miskin memerlukan ekonomi
walaupun tingkat kebutuhan mereka berbeda. Dengan demikian
pembahasan ekonomi tidak hanya membahas orang kaya saja melainkan
untuk semua orang. Termasuk orang dan dunia pendidikan yang ditekuni
nya.
Peran Ekonomi dalam Pendidikan
Dunia sekarang tidak disibukkan hanya masalah politik dan
pertentangan melainkan kebutuhan dan pertumbuhan ekonomi slalu
ditingkatkan, untuk menunjang itu maka pendidikan diperkuat karakternya
sehingga kelak akan berdampak pada kemajuan ekonomi masa yang akan
datang. Dengan tuntutan inilah pemerintah menguatkan pembangunan
dibidang ekonomi yaitu dengan munculnya Berbagai usaha baru,pabrik-
pabrik baru,badan-badan perdagangan baru dan jasa-jasa baru.
Pengembangan dalam ekonomi makro berpengaruh pula pada
dunia pendidikan.banyak orang kaya yang mengadopsi anak angkat dari
orang tidak mampu kebutuhan ekonominya sehingga mereka mendapat
sekolah dengan baik dan sesuai dengan program pemerintah 9 tahun wajib
belajar. Namun juga masih banyak orang kaya yang tidak mempedulikan
nasib pendidikan, mereka acuh tak acuh melihat realita kehidupan
disekitarnya. Tetapi dengan adanya orang kaya yang mau berbagi turut
menopang pendidikan dinegeri ini untuk menjadi lebih baik.
H. Landasan ilmiah dan teknologi
a. Landasan Teknologi
Menurut Komisi definisi dan terminologi The Association for
Educational Communication and Technology atau AECT, 1972,
menyatakan bahwa teknologi pendidikan adalah suatu bidang yang
berkepentingan dengan memfasilitasi belajar pada manusia, melalui
usaha sisematik dalam identifikasi, pengembangan, pengorganisasian
dan pemanfaatan berbagai macam sumber belajar serta dengan
pengelolaan atas keseluruhan proses tersebut. Dengan demikian, maka
teknologi pendidikan sebagai suatu bidang keilmuan dan memiliki
kepentingan untuk memfasilitasi belajar pada manusia dengan
menggunakan suatu sistem.
Teknologi pendidikan merupakan suatu bidang kajian khusus
(spesialisasi) ilmu pendidikan dengan objek formal ”belajar” pada
manusia secara pribadi atau yang tergabung dalam suatu organisasi.
Setiap bidang kajian hanya dapat berkembang bilamana didukung oleh
pengkajian ilmiah yang dilakukan secara terus-menerus
b. Landasan Ilmiah
Pengkajian ilmiah dalam teknologi pendidikan tidak hanya
mempersoalkan unsur-unsur yang terkandung dalam objek formal,
yaitu belajar, melainkan juga dalam pendekatannya yaitu teknik
intelektual atau tata cara ilmiah yang digunakan dalam mencari
pembenaran atas objek yang dipermasalahkan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Landasan pendidikan adalah asumsi-asumsi yang menjadi dasar
pijakan atau titik tolak. dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi
pendidikan. jenis-jenis landasan pendidikan ada 8 yaitu landasan agama,
landasan filosofis, landasan psikologis, landasan historis, landasan sosial
budaya, landasan hukum, landasan ekonomi dan landasan ilmia dan
teknologi.

1. Landasan Agama, yang didasarkan pada al-qur’an dan al-hadits


2. Landasan Filosofis, yaitu berdasarkan dengan filsafat-filsafat.
3. Landasan Psikologis, berasal dari hukum-hukum dasar perkembangan
peserta didik.
4. Landasan Historis, berasal dari cita–cita dan praktek-praktek pendidikan
yang terjadi pada masa lampau.
5. Landasan Sosiologis Budaya, yaitu yang mengandung norma dasar
pendidikan yang bersumber dari norma
6. Landasan Hukum, yang didasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945
pasal 31 dan 32
7. Landasan Ekonomi, Fungsi ekonomi pendidikan adalah sebagai
penunjang kelancaran prose pendidikan dan sebagai materi pelajaran
untuk membentuk manusia ekonomi.
8. Landasan Ilmiah dan Teknologi, bersumber dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang mengikat dan mengharuskan pelaksana
pendidikan untuk menerapkannya dalam usaha pendidikan.

B. Saran
Kami menyadarai bahwa dalam penyusunan makalah ini masih belum
adanya kesempurnaan di dalam pembahasanya, maka dari itulah penulis
berharap adanya suatu kritik dan saran yang dapat membangun bagi penulis
dalam menyelesaikan makalah yang akan ditulis berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. (2001) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.


Jalaludin. (2004) Psikologi Agama, Jakarta : Rajawali Pres.
Pidarta, Made. (2007) Landasan Kependidikan, Jakarta : Rineka Cipta.
Suhartono, Suparlan. (2008). Wawasan Pendidikan. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media
Makalah landasan pendidikan di akses pada tanggal 18 Oktober 2021 Jam 1.35
WIB melalui https://iainpspblog.blogspot.com
Makalah landasan pendidikan di akses pada tanggal 18 Oktober 2021 Jam 1.50
WIB melalui www.academia.edu

Anda mungkin juga menyukai