SKRIPSI
Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)
H.M Lukman Edy Pekanbaru
Untuk memenuhi beban studi pada Strata Satu Hukum
Keluarga
SURAT PERNYATAAN
KEASLIAN PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
NIM : 1702302
i
Alamat : Kota Bangun
Judul Penelitian : Hikmah Penerapan Hak dan Kewajiban Suami Istri Didalam
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa hasil penelitian saya ini tidak terdapat
unsur-unsur penjiplakan karya atau karya ilmiah yang pernah dilakukan atau
dibuat oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini
Apabila dikemudian hari ternyata hasil penelitian ini terbukti terdapat unsur
penjiplakan dan ada klaim dari pihak lain maka saya bersedia untuk diproses
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan
dari siapapun.
Pekanbaru,.......................................
Hormat Saya,
Materai
6000
ZAKARIA HERNANDA
NIM:1702302
NIM : 1702302
ii
Dosen Pembimbing : 1. Dr. Yahanan, M. Sy 2. Dr. Firman Surya Putra
D.E.S.A
Pekanbaru.......................................
Mengesahkan,
...........................................................
NID:
NIM : 1702302
iii
Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan ketetapan dosen
Adapun nama-nama dosen pembimbing yang saya usulkan adalah sebagai berikut:
1. Dr.Yahanan, M. Sy
Demikian permohonan saya, atas atas perhatian dan perkenaanya saya ucapkan
terimakasih.
Pekanbaru,
Pemohon
ZAKARIA HERNANDA
NIM: 1702302
SURAT PERNYATAAN
PERSETUJUAAN UJIAN PROPOSAL SKRIPSI DARI PEMBIMBING
Proposal skripsi dengan judul : Hikmah penerapan hak dan kewajiban
suamiistri dalam kitab uqudu lujain ini telah di periksa dan disetujui untuk diuji.
Pekanbaru, 20/4/2021
Pembimbing I
Pekanbaru, 20/4/2021
Pembimbing II
iv
(Dr. FIRMAN SURYA PUTRA. D.E.S.A)
Pekanbaru, 20/4/2021
Mengetahui
(MAWARDI. M.HI)
Judul Proposal Ujian : Hikmah Hak Dan Kewajiban Suami Istri Dalam Ktab
Uqudu Lujain
Isi Proposal : Proposal ini sudah sesuai dengan masukan dan saran
v
(Dr. Afiq Budiawan, M.HI) (Zakaria Hernanda)
DAFTAR ISI
vi
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 33
A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian ................................................. 33 B.
Data Dan Sumber Data ............................................................... 34
C. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 34 D.
Teknik Analisis Data .................................................................. 35
E. Tahap-Tahap Penelitian .............................................................. 36
F. Jadwal Penelitian ........................................................................ 37
A. Kesimpulan ................................................................................ 63
B. Saran .......................................................................................... 64
vii
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pernikahan merupakan sunnatullah yang umum dan berlaku pada semua
adalah suatu cara yang di pilih Allah Swt sebagai jalan bagi mahluknya untuk
naluri segala mahluk Allah Swt yang hidup di bumi, termasuk manusia,
tersebut adalah perkataan orang Arab “pepohonan itu saling condong dan
berkumpul.
para As-
1 Sayyid,Sabiq. Fiqih Sunnah Terj.Abu Syauqina dan Abu Aulia Rahmah. (Jln.
Mataram Dalam III No. 3 : Tinta Abadi Gemilang, 2013). Hlm.193
2 Segara bekasi, cipta karya.”Al-Qur’an dan terjemahnya”.(Bekasi: cipta karya bekasi,2014).hlm.
417
3 Segara bekasi, cipta karya.”Al-Qur’an dan terjemahnya”.(Bekasi: cipta karya bekasi, 2014).hlm.
417
2
Shahih bahwa kata nikah itu menurut makna hakikat adalah “akad”, sedang
masing-masing. Dan dalam hal memenuhi hak dan kewajiban ini bukanlah
tanpa alasan, jika hal ini tidak dilakukan maka hikmah pernikahan yang
Artinya:
dan diantara kekuasaanya ialah dia menciptakan untukmu istri-istri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya ,
dan dijadikanya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir78.
Dari ayat tersebut bisa kita simpulkan bahwa tiap orang dari pasangan suami-
istri itu akan memperoleh ketentraman dan kesenangan serta hidup rukun dan
selaku Suami-istri dalam keluarga. Hak suami terhadap istri, hak istri
terhadap suami, kewajiban suami kepada istri, kewajiban istri kepada suami
maksud dan tujuan dari pelaksanaan hak dan kewajiban suami-istri di dalam
rumah tangga, atau sering kita sebut sebagai hikmah dari pelaksanaan hak dan
dekat dengan tujuan dan hikmah dari sebuah pernikahan. Tentunya tidak
hanya faham dan melakukan saja, namun juga disertai dengan pengertian hati
Dan tentunya masih sangat jarang sekali pasangan suami-istri yang mengerti
dan faham tentang hak dan kewajiban selaku suami-istri. Sehingga harus
diperhatikan sekali apa saja hak dan kewajiban kita sebagai suami atau istri.
9 Oemar Bakri. Tafsir Rahmat. ( Jakarta : P.T Mutiara, 1986). Hlm 791
10 Kholirurrohmah,muhammad.Sentuhan malam pertama.(Jombang:darul hikmah, 2008).Hlm.16
4
Karna semakin kita banyak mengerti atau faham dengan hak dan kewajiban
3
Dari keterangan diatas, penulis ingin menggali apa saja hikmahhikmah dari
Karna memang sangat jarang di temukan tulisan atau buku yang menjelaskan
rumah tangga.
lujain “.
B. Identifikasi Masalah
4. Tidak ada niat untuk saling mengerti dan memahami serta tidak ada
C. Batasan Masalah
banyak hal-hal yang terkait di dalam hubungan suami- istri. Oleh karena itu,
D. Rumusan Masalah
berikut:
lujain?
E. Tujuan Penelitian
hak-
5
nya sebagai suami maupun istri sesuai dengan keadaan keluarga yang di
jalani
pengetahuan khususnya rumah tangga masa kini dan masa yang akan
F. Manfaat Penelitian
Manfaat bagi penulis sendiri ialah menjadi suatu acuan dan bekal dalam
menghadapi masa yang akan datang, juga menambah wawasan, Bagi pihak
STAI Le dan para mahasiswa lainya, serta menjadi referensi bagi penelitian-
1. Manfa’at Teoritis
terutama bagi para generasi muda yang akan menuju jenjang rumah tangga
kelak.
7
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat menjadi suatu bahan
G. Definisi Istilah
1. Hikmah
2. Penerapan
3. Hak
kekuasaan untuk berbuat sesuatu, kekuasaan yang benar atas sesuatu atau
4. Kewajiban
sesuatu yang menjadii tugas manusia, kewajiabn atas dasar norma benar
7
dan salah sebagaimana di terima dan di akui oleh masyarakat, dan
lingkungan sosial14
5. Suami
Suami adalah pria yang menjadi pasangan hidup resmi seorang wanita 15.
6. Istri
dinikahi.16
7. Imam Nawawi
Imam Nawawi ialah seorang ulama yang memiliki nama Muhammad bin
Umar bin Ali an-Nawawi al-Bantani al- Jawi, beliau adalah salah satu
negeri dari dahulu hingga masa kini. Dan beliau merupakan salah satu
imam di Masjidil Haram setelah gurunya uzur, dan beliau begitu masyhur
di tanah suci.17
8. Kitab
Kitab menurut bahasa ialah buku, merupakan bahasa Arab,sedangakan
menurut istilah ialah kumpulan wahyu dari Allah Swt yang di turunkan
9. Uqudu lujain
Uqudu lujain ialah sebuah buku yang berbahasa Arab, atau yang di kenal di
halnya buku pelajaran, yang mana kitab ini di karang dan ditulis oleh
tentang hak dan kewajiban suami-istri dalam rumah tangga, serta kisah-
kisah dan hadis tentang ganjaran bagi suami yang sabar dan istri yang
taat.19
17 Kholilurrohman . Sufisme dalam tafsir Nawawi. (Jombang: darul hikmah, 2019) hlm 5
18 Departemen Pendidikan Nasional.kamus besar bahasa indonesia.( Jakarta: gramedia pustaka
utama, 2008) Hlm 731
19 Kholilurrohmah. Sentuhan Malam Pertama.( Jombang : Darul Hikmah. 2008) Hlm. 5
10
H. Sistematika Penulisan
sistematika penulisan.
9
Bab III : Metode penelitian, berisikan pendekatan dan jenis penelitian,
data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisa
data, tahap-tahap penelitian, dan jadwal penelitian.
Bab IV :
Berisikan hasil penelitian dan pembahasan yang
A. Kerangka Teoritis
1. Pengertian Hikmah
Dalam bahasa indonesia kata hikmah diartikan sebagai kebijaksanaan dan
Rosulullah kepada Abdullah bin Anas yang berbunyi, “semoga Allah Swt
terhadap Agama, baik yang bersumber dari Al-Qur’an maupun Hadits, lebih
lanjut ia mengemukakan hikamh itu menjadi dua, ada yang berbentuk teoritis
ilmu yang dimiliki. Begitu juga dengan Ibnu Rajab memberikan komentar
huruf ha, kaf, dan mim. Yang oleh Ibnu Faris diartikan sebagai Al-Mani’ yang
kendali bagi hewan disebut sebagai hakama yang berarti menghalangi hewan
“hakama” yang pada mulanya yang berarti menghalangi. Dari akar kata yang
sama dibentuklah kata yang bermakna kendali, yakni sesuatu yang fungsinya
menerapkannya.25
hikmah adalah sesuatu yang mengena kebenaran berdasar ilmu dan akal.26
yang pertama kali memakai istilah filsafat yang diambil dari kata hikmah
adalah Phytagoras Filosof Yunani yang hidup pada abad keenam sebelum
Nabi Isa.28
sebagai ilmu filsafat ini bisa dibuktikan dari bagaimana Ibnu Rusyd seringkali
perempuannya syari‟ah. Lebih simpelnya, ini tampak jelas dari judul yang
dipakai oleh Ibnu Rusyd dalam mengaitkan antara syari‟ah dan filsafat yaitu,
Ittisal.29
dan tidak juga kekaburan. Hikmah tidak perlu disipati dengan sesuatu karena
dari maknanya telah diketahui bahwa dia adalah sesuatu yang mengena
Hikmah tersebut ada yang bersifat fitrah dan ada pula yang berawal dari
paham dalam Agama, dan menebarkan kebaikan baik kepada sesama manusia
“ (Ya tuhan kami) utuslah di tengah mereka seorang Rosul dari kalangan
mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat- Mu dan
mengajarkan kitab dan hikmah kepada mereka dan mensucikan mereka.
Sungguh Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-
Baqoroh : 129)”32
َُ ار َس ْلنا َ ف ْيِ ُك ْم َر سُوْ الً ِم ْن ُك ْم ي ْتَل ُْوا عَليَْ ُك ْم َءايتَنِا َ َو
يز ِك ْي ُك ْم َو َع ِل ُم ُك ُم َْ َك َمآ
33
ُْ ْتب َو ْال ِح ْك َمةَ َوي َُع ِل ُم ُك ْم َّما ل َْم ت َُكو
. َنوا ت َْعل َُموْ ن َ ْال ِك
“(petunjuk itu ) sebagaimana Kami telah mengutus seorang Rosul dari
golonganmu yang membacakan ayat-ayat Kami kepadamu, membersihkan
Kamu (dari sifat syirik dan lain-lain kelakuan jahat), mengajarkan kepadaMu
(isi) kitab (Al-qur’an Al-Karim) dan hikmah, serta mengajarkan kepada-
Mu hal-hal yang belum Kamu ketahui. (QS.Al-Baqoroh : 151)”34
َو ْذ ُكرُوْ ا ن ِْع َمتَ اللِّ عَليَْ ُك ْم َو َما أنَْ َز َل,ت ال ِّل هُ ُز ًوا َ نَ ْف َسه
ِ َوالَ تتَ َِّخذ ُْوآ َءاي,ُ
ََّ َوتقَّ ُوا ال َّل َوا ْع ل َُموْ آ,ب َو ْال ِح ْك َم ِة ي َِعظُ ُك ْم ب ِه
ُِ ان ال َّل ب
ك ِل َِ عَليَْ ُك ْم ِمنَ ْال ِكت
35
.َش ْي ٍء َعلِ ْي ٌم
37
َِ أول ُو ْال ْلَب
.ب ُْ
39
.التو َراىةَ َوا ْْلِ ْن ِجي َْل
َّْ تب َو ْال ِح ْك َمةَ َو
َ َوي َُع ِل ُمهُ ا ْل ِك
“(Dan) Dia (Allah) mengajarkan kepadanya (Isa) kitab, hikmah, Taurat dan
Injil. (QS. Al-Imran : 48)”40
ُْ ْس ُكو
َّ نوا َر
بن َ َما َكانَ لِبَ َش ٍر انَْ يُْؤ تيِهَُ اللُّ ْال ِك
ُْ َتب َو ْال ُح ْك َم َوالنبُّ َُّوةَ ث َُّم ي
ِ َّ قو َل لِلنا
41
َ يِ ْينَ ب َِما ُك ْنت ُْم ت َُع ِل ُموْ نَ ْال ِك
. َتب َوب َِما ُك ْنت ُْم ت َْد ُرسُوْ ن
“(Tidak) mungkin bagi seorang yang telah diberikan kitab oleh Allah, serta
hikmah dan kenabian, kemudian dia berkata kepada manusia. “sembahlah
aku, bukan Allah!” Tetapi ia akan berkata, “Hendaklah kamu menjadi hamba
Allah yang amat taat (Robbaniyyun), karna kamu mengajarkan kitab dan
karna kamu membacanya”(QS. Al-Imran:79)42
ب َو ِح ْك َم ٍة ث َُّم َجآ َء ُك ْمٍَ ق النبَّ يِ ْينَ ل َمآ َءاتيَْت ُُك ْم ِم ْن ِكت َ َو ا ِْذ
َ اخذاَ اللُّ ِميْث
قا َ َل َءأقَْ َررْ ت ُْم َوأ َخ ْذت ُْم, َُّصرُنه َُّ ق ِل َما َمع َُك ْم لتَُْؤ ِم
ُ َنن ب ِه ولتَ ْن ٌ ص ِد
َ َرسُوْ ٌل ُّم
43
. َدوا َوأنَ ْاَ َمع َُك ْم ِمنَ ال َّش ِه ِد ْين
ُْ َ قا َ َل فا َ ْشه,َ قاَل ُْوا أقَْ َررْ نا,عَل َى ذاَلِ ُك ْم ِإصْ ِرى
45
.ُّمب ْيِ ٍن
41 Oemar Bakri. Tafsir Rahmat. ( Jakarta : P.T Mutiara, 1986). Hlm 113
42 Oemar Bakri. Tafsir Rahmat. ( Jakarta : P.T Mutiara, 1986). Hlm 113
43 Oemar Bakri. Tafsir Rahmat. ( Jakarta : P.T Mutiara, 1986). Hlm 113
44 Oemar Bakri. Tafsir Rahmat. ( Jakarta : P.T Mutiara, 1986). Hlm 113
45 . ( Jakarta : P.T Mutiara, 1986). Hlm 133
Oemar Bakri. Tafsir Rahmat
19
4847
تب َو ْال ِح ْك َمةَ َو َءاتيَْنهَُ ْم ُّم ْل ًكا َع ِظ ْي ًما
َ أ ْبِ َرا ِه ْي َم ْال ِك
48
َ َْ َو َكانَ فَضْ ُل ال َِّّل عَلي,ك َمالَ ْم ت َُك ْن ت َْعلَ ُم
.ك َع ِظ ْي ًما َ َو ْال ِح ْك َمةَ َوعَل ََّم
46 Oemar Bakri. Tafsir Rahmat. ( Jakarta : P.T Mutiara, 1986). Hlm 133
47 ). Hlm 118
48 Mahmoed Yunus. Tafsir Al-Qur’an Tamat 30 Juz. (Jakarta: P.T Hidakarya Agung,
49 Mahmoed Yunus. Tafsir Al-Qur’an Tamat 30 Juz. (Jakarta: P.T Hidakarya Agung,
Mahmoed Yunus. -Qur’an Tamat 30 Juz. (Jakarta: P.T Hidakarya Agung,
ْ َ َوتبُْ ِرُأ ْال َْك َمهَ َو ْالبَْ َر,فتَ َُكوْ ُن طَ ْيرًا بِِأ ْذ نِى
َ ْ َو أ ِْذ ت ُخ ِر ُج ْال َمو,نى
تى ِ ص بِِأ ْذ
50 Mahmoed Yunus. Tafsir Al-Qur’an Tamat 30 Juz. (Jakarta: P.T Hidakarya Agung, 2002). Hlm
171
Mahmoed Yunus. Tafsir Al-Qur’an Tamat 30 Juz. (Jakarta: P.T Hidakarya Agung,
Mahmoed Yunus. Tafsir Al-Qur’an Tamat 30 Juz. (Jakarta: P.T Hidakarya Agung,
22
5453
. َبا ِ ْل ُمهْت َِد ْين
تج َعلْ َم َع ال َِّّل اِلهًَا َءا َخ َر َُّ أو َحى ِأليَْكَ َرب
َْ َ َوال,ك ِمنَ ْال ِح ْك َم ِة َْ ذاَلِكَ ِم َّمآ
ْ
5857
.في َجهَنَّ َم َمل ُْو ًما َّم ْدحُوْ رًا َ ُفتَل
ِْ قى
“(Itulah) Sebagian Hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Dan
janganlah kamu mengadakan Tuhan yang lain disamping Allah, yang
51
52 ). Hlm171
53 ). Hlm 399
54
55 Mahmoed Yunus. Tafsir Al-Qur’an Tamat 30 Juz. (Jakarta: P.T Hidakarya Agung,
56 ). Hlm 399
57 ). Hlm 407
58 Mahmoed Yunus. Tafsir Al-Qur’an Tamat 30 Juz. (Jakarta: P.T Hidakarya Agung,
Mahmoed Yunus. Tafsir Al-Qur’an Tamat 30 Juz. (Jakarta: P.T Hidakarya Agung,
Mahmoed Yunus. Tafsir Al-Qur’an Tamat 30 Juz. (Jakarta: P.T Hidakarya Agung,
23
6160
ٌِّ َكفَ َر فَِأ َّن ال ََّّل غ
.َني َح ِم ْي ٌد
Mahmoed Yunus. Tafsir Al-Qur’an Tamat 30 Juz. (Jakarta: P.T Hidakarya Agung,
24
6968
ِ فص َل ْال ِخطَا
.ب َْ و َءاتيَْنهَُ ْال ِح ْك َمةَ َو،
َ َُو َشد َْدنا َ ُم ْل َكه
“(Dan kami) kuatkan Kerajaanya dan kami berikan kepadanya hikmah
dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan.” (QS.Sad:20)70
68 ). Hlm 669
69 Mahmoed Yunus. Tafsir Al-Qur’an Tamat 30 Juz. (Jakarta: P.T Hidakarya Agung,
70 Mahmoed Yunus. Tafsir Al-Qur’an Tamat 30 Juz. (Jakarta: P.T Hidakarya Agung, 2002). Hlm
669
71 ). Hlm 729
72
73
74 ). Hlm 729
75 Mahmoed Yunus. Tafsir Al-Qur’an Tamat 30 Juz. (Jakarta: P.T Hidakarya Agung, 2002). Hlm
787
76 Mahmoed Yunus. Tafsir Al-Qur’an Tamat 30 Juz. (Jakarta: P.T Hidakarya Agung, 2002). Hlm
787
Mahmoed Yunus. Tafsir Al-Qur’an Tamat 30 Juz. (Jakarta: P.T Hidakarya Agung,
Mahmoed Yunus. Tafsir Al-Qur’an Tamat 30 Juz. (Jakarta: P.T Hidakarya Agung,
25
َُ فى الْ ُِم يِ ْينَ َرسُوْ الً ِم ْنهُ ْم يَ ْتل ُوا َعلَ ْي ِه ْم َءايَتِ ِه َو
يز ِك ْي ِه ْم َ هُ َو ال َِّذى ب َع
ِ َث
7877
ُْ تب َو ْال ِح ْك َمةَ َوأ ْ ِن َك
َ انوا ِم ْن قبَْ ُل لَفِى
.ضل ٍَل ُّمب ْيِ ٍن َ َوي َُع ِل ُمهُ ُم ْال ِك
“(Dialah) yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul
Syarah kitab uqudu lujain merupakan kitab yang menerangkan tentang hak
dan kewajiban suami istri, yang mana kitab ini di tulis serta di karang oleh
Syekh Muhammad bin Umar bin Ali Nawawi al-Bantani. Kitab ini terdiri
dari empat fasal yang menjelaskan tentang hak dan kewajiban suami-
77 ). Hlm 828
78
79
80 ). Hlm 828
Mahmoed Yunus. Tafsir Al-Qur’an Tamat 30 Juz. (Jakarta: P.T Hidakarya Agung,
Mahmoed Yunus. Tafsir Al-Qur’an Tamat 30 Juz. (Jakarta: P.T Hidakarya Agung,
26
istri serta hikmah dari hak suami-istri dan juga faedah dari menjalankan
Kitab ini adalah sebuah kitab syarah ( penjabaran) yang sering di buru oleh
sebagian orang yang senang terhadap kitab (risalah) tentang hal-hal yang
para ulama’ terdahulu yang mana pada zaman itu dominasi laki-laki terhadap
bin Umar bin Arbi bin Ali Tanara al-Bantani, dilahirkan di Tanara, Kec.
Tirtayasa, Kab. Serang, Banten pada tahun 1813 atau 1230 H. Ayahnya
81 Imam Nawawi. Uqud al jain fii bayani huquq az-zaujain. (Semarang: toha putra, 2000).Hlm. 2
82 Kholilurrohman. Sentuhan malam pertama. (Jombang:Darul Hikmah, 2008). Hlm
83
84 Ibnu Hajar. Pemikiran kalam Syaikh Nawawi Al-Bantani.(Tanggerang : Cinta Buku Media.
2018) Hlm. 1
27
Nawawi yang pertama ialah yang membuat syarah shahih muslim, majmu’
mengandung qoul ulama terdahulu. Kitab uqudu lujain terdiri dari 4 fasal86.
ْ ي ُح سْ ُن ا ْلع
, شُ َر ِة ِ ْق ال َّز وْ َج ِة َع لَى ال َّز و
َ َو ِه: ج ُ ُح ق ُْو
َ و ا ْلق,ا
َْ َو ت َْع ِل ْي ُم هَ ا َم ا, س ُم
تح َ ََو ُم ْْؤ نَة ُ ال َّز وْ َج ِة َو َم ْه ُر ه
ِ َض ا ْل ِع بَاد ا
ت َو سُ نَ نِهَ ا َو لَوْ َغ ْي َر ُ
ِ ْت َُج اِ َل ْي ِه ِم ْن ف ُر و
ب طَ ا َع ِ ق بِا ْل َح ي
ِ ْ َو ِم ْن ُو ُج و, ْض ُ َّي ت َع ل َّ ُم َؤ
َ َو ِم َّم ا, َك د ٍة
87
ِ ْس ب َِم ْع
. ص يَ ٍة َ ف ْي َم ا َل ي
ِ , تِ ِه
maupun batin bagi suami yang memiliki istri lebih dari satu, mengajari
ilmu agama yang berkaitan dengan kewajiban ibadah, sunnah-sunnahnya,
dan mengajari ilmu yang erat kaitanya dengan haid, dan mengajari untuk
selalu taat kepada suami dalam perkara di luar maksiat88.
ِ ق ال َّز وْ َج ِة ( ا ْل َو
اج ُ ب يَا ِن ) ُح ق ُْو ِ )ا ْلفَ صْ ُل ااْل َ َو ُل
َ ( ْف ي
َِ ف يْ سُ وْ َر ة ِ ال ن
:س ِأ ِ ْبَ ِة ) َع لَى ال َّز و
ِ ( )ق اَ َل الل ُ ت َع ا لَى.( ج
ت ِ ي ا ْل َم
ِ ب ْي ِْ اي بِا ا ْل َع ْد ِل ف ِ َْاش ُر هُ َّن بِا ْل َم ْع ُر و
َْ (, ف ِ )و ع
َ
َ ق ا ْل ُم
ط َل ِ َتح ق ا ِ ْف ى ا ْل ُو ُج و
ِ ْ ْ َو اس, ب ِ ْي ِه َّن ( ِم نَ ا ْل ُح ق ُْو
ِ ق
ْ اي بِ َم ا ِ ْس ) بِا ْل َم ْع ُر و
تح
َْ ُيس َْ ( ف ِ ف ى ا ْل
ِ ج ْن ِ اَل,بَ ِة َع َل ْيهَ ا
89
.(ٌال عَليَْ َّن د َر َجة ََّ ت ُِحبُّ انَْ تت ََز
ِ ين لِ ْي لِهَ ِذ ِه ااْل يَةَِ " )ولِل ِر َج
fasal pertama yang menjelaskan hak seorang dan kewajiban istri kepada
suaminya. Allah Swt berfirman dalam surat an-Nisa: dan pergauliah
istrimu dengan baik, yakni berlaku adil dalam membagi giliran dan
nafaqoh, dan semua perkara. (yang di maksud adalah pergaulan secara
adil, baik dalam pembagian giliran ,pemberian belanja dann berperangai
baik dalam ucapan dan tindakan.
َ Åُق وْ ِم لِ َم ا ي ْل
ق َ اÅَأي ت َن بَّهُ وْ ا ي
َْ (َاض ِر ْينَ )أال
ِ ظَ( ا ْل َحÅَو َو َع
َو ارْ فَ ق ُْو ا,هَ اÅِ ُْو ا بÅ َو ا ْع َم ل, ِه َّنÅف ْي َّ ص
ِ ي تِ ْي ِ و ا َوÅل
ُْ بَ اِ ْق
Kalau istrimu mentaati maka kamu jangan mencari alasan lain untuk
dirimu.93
Diantara hak kalian atas istrimu adalah melarang istrimu menggelar tikarmu
terhadap orang yang tidak kamu sukai dan tidak mengijinkan istriistrimu
memasukan orang yang tidak kamu sukai. Ingatlah bahwa di antara hak
istrimu adalah memberi pakaian yang baik kepadanya dan demikian pula
ِ اي ِم ْن َح
ق هَ ا َع ِ ْق ْال َمرْ أةَِ عَل َى ال َّزو
َْ ( ج ُ َوقا َ َل صلى الل عليه وسلم )حُق ُْو
َل ْي ِه
ْ
ْع ْند َ نشُُ و َْ (َيض ِربُ ْال َوجْ ه
ِ اي ْ َوي َْكسُوْ هَا ا ِذ َْكت َس,)انَْ يطُ ِع ُمهَا اِ َذ طَ ِع َم
َْ ََى َوال
ِز هَ ا
95
ِ ِفي ْال َمب ْي
(ت ِ َّ ق بَِح َوالَ يهَْجُرْ ااِل
ُ )والَ ي
َ
“Rosulullah bersabda : haq bagi istri dari suaminya yaitu memberikan
makan istrinya, memberikan pakaian, dan tidak memukul wajah istri ketika
nusyuz, tidak mengatai dengan perkataan kotor, dan tidak menjauhinya
ketika nusyuz kecuali tempat tidurnya. Adapun tidak komunikasi dengan
ucapan hukumya haram96.
َس ه ْ ص َي ا نَة ُ ن
ِ َف ِ َو, ت َ ْ َو ُم الَ َز َم ة ُ ا ل, س هَ ا اِ َل ْي ِه
ِ ب ْي ْ ن
ِ َف
تج ا بُ َع ْن
َِ ْال ح َ َف َر ا
ِْ َو,ُش ههُ َغ ْي َر ه ِ ا ِم ْن انَْ ت ُْو ِط َئ
َ ك ُم طَ ا َل
َب تِهَ ا َل ههُ بِ َم ا ف ُ تر
َْ َو, ت نَ ِة ِ الشَّ ْه َو ا ِة َو ا ْل
ْ ف
“hak suami yang wajib atas istri yaitu: wajib taat pada suami, kepada
perkara selain maksiat, menggauli atau melayani suami dengan baik penuh
etika, menyerahkan dirinya sepenuh jiwa dan raganya, tidak meninggalkan
rumah atau tempat tinggal suaminya, menjaga dan memelihara kehormatan
suami atas diri dan rumah tangganya, selalu menutupi badan dan auratnya
dari pandangan lelaki yang bukan muhrimnya, walaupun wajah dan kedua
telapak tanganya , karna melihatnya hukumnya haram walaupun tanpa
syahwat dan aman dari fitnah, tidak meminta sesuatu di atas kemampuan
suaminyawalaupun suami bisa mengusahakan untuk mendapatkanya,
memelihara diri serta agamanya dari mengonsumsi makanan dari hasil
usaha yang haram, tidak menutupi atau berbohong kepada suami akan hal
keadaan baik sedang dalam keadaan haidh atau selesai haidnya98
99
َِق ة َّ ح ِه َّن كَ ْل َم ْه ِر َو ال
َ نف ِ كا ِْ ) ِم ْن ا َْم َوالِ ِه ْم( ف
َِ ي ن
“hak bagi suami atas istrinya. Allah Swt berfirman dalam surat An-Nisa:
kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita (di beri kekuasaan untuk
mengajarinya), karna Allah Swt telah melebihkan sebagian mereka (laki-
laki) atas sebagian lainya (wanita), dan karna mereka (laki-laki) telah
menafkahkan sebagian harta mereka (dalam menikahinya, seperti mahar
dan memberikan nafaqoh)100.
Ulama tafsir mengatakan keunggulan laki-laki atas wanita bisa di lihat dari
banyak sisi, baik secara hakikat maupun dalam hal beragama.Dan dari
sebagian yang awal adalah bahwa akal perempuan dan laki-laki lebih
banyak, hati laki-laki lebih sabar ketika mengerjakan suatu pekerjaan berat,
juga tenaga dan pasukan penunggang kuda. Dan ulama dari kalangan
lakilaki lebih banyak, pemimpin ditingkat pusat maupun daerah, diseru
untuk berperang,adzan, khutbah, jum’at, menjadi saksi dalam had dan
qisosh, dan dalam masalah pernikahan. Memperoleh bagian yang lebih besar
dalam warisan, juga menjadi ashobah, menanggung diyat, menjadi wali
nikah, berkuasa atas tholaq, dan ruju’, dan mempunyai lebih dari satu istri,
dan nasab atau keturunanyang di hitung adalah dari pihak laki-laki. Dan
99 Imam Nawawi. Uqudu Lujain Fii Bayani Huquq Az-Zaujain. (Semarang: Toha
Putra, 2000). Hlm. 31
100 Imam Nawawi.Uqudu Lujain Fii Bayani Huquq Az-Zaujain.(Semarang: toha putra, 2000).
Hlm.31
33
a) Mendapat perlakuan adil dari suami, baik secara giliran (bila polygami),
b) Berhak atas nafkah dari suami, jika suami makan maka istri juga harus
makan.
g) Mendapatkan maharnya
b) Menggauli atau melayanii suami dengan baik penuh adab dan etika
c) Menyerahkan dirinya sepenuh jiwa raga kepada suami
tangganya
f) Selalu menutupi badan serta auratnya dari pandangan lelaki yang bukan
muhrimnya
i) Tidak menutupi atau berbohong kepada suami akan hal dirinya baik
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan
103 Imam Nawawi. Uqud al jain fii bayani huquq az-zaujain. (Semarang: toha putra, 2000).Hlm. 4
35
104
Islam. Hasil penelitian ini adalah hak dan kewajiban suami-istri
keluarga bisa oleh siapapun (suami atau istri) namun suami tetap
104 Muhammad Kemal Irsyadul Ibad Nim: 21601012012, Hak dan Kewajiban SuamiIstri (Studi
Komparasi Pemikiran Sayid Muhammad Alawi Al-Maliki dan K.H Husein Muhammad.
Skripsi program S1 Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam
Malang.2020 Tidak Diterbitkan
36
kedudukan satu tingkat lebih rendah. Dan menurut penulis skripsi ini
sendiri. Perbedaan karya ilmiah ini dengan penulis ialah dari segi
105 Putri Isnaini, Nim: 21112014. “Hak dan Kewajiban Suami-Istri(Studi Komparasi Hukum
Positif Pemikiran Syeikh Muhammad Nawawi Al-Bantani Dalam Kitab Uqudu Lujain Fii
Bayani Huquq Az-Zaujain)”. Skripsi Program S1 Jurusan Hukum Keluaarga Fakultas Syari’ah
IAIN Salatiga. Skripsi tidak diterbitkan
BAB III
METODE PENELITIAN
mengatur tentang hak dan kewajiban suami-istri dengan kitab yang masyhur
uqudu lujain fii bayani huququ zaujaini yang menerangkan hak dan
kewajiban suami-istri.
Dan jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang bersifat studi
deskiptif yang terdapat dalam teks yang di teliti. Dan dari sini penulis
merupakan jenis penelitian yang bersifat apa adanya, penelitian ini lebih
106 Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. ( Jakarta : Referensi. 2013) Hlm. 4
40
39
B. Data Dan Sumber Data
Di sini penulis membagi data menurut data primer dan data sekunder
1. Data Primer
no.1 tahun 1974 Bab IV tentang hak dan kewajiban suami-istri Pasal 30
kitab karangan Imam Nawawi al-Bantani yaitu syarah uqudu lujain, yang
Sumber data yang penulis pakai berasal dari kitab yang penulis kaji di
pondok pesantren, yaitu kitab syarah uqudu lujain karya Imam Nawawi
2. Data Sekunder
Pendapat dari Ulama’ di dalam kitab-kitab fiqih dan jurnal-jurnal serta buku
pengumpulan data studi pustaka yang mana dengan mencari referensi buku,
41
jurnal dan kitab yang berkaitan dengan permasalahan yang di teliti, hal ini
bertujuan untuk menambah beberapa data yang perlu di perjelas dan akan di
jadikan sebagai landasan teori di dalam penelitian yang penulis angkat. Dan
juga wawancara tidak secara resmi, atau biasa di sebut sebagai dialog sehari-
1. Pengumpulan data
data.108
2. Reduksi data
3. Display data
107 Sandu Siyoto, Dasar metodologi penelitian. (Yogyakarta : Literasi Media Publishing. 2015).
Hlm. 120
108 Sandu Siyoto, Dasar metodologi penelitian. (Yogyakarta : Literasi Media Publishing. 2015).
Hlm 75
109 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D. (Bandung :
Alfabeta. 2015). Hlm. 247
42
naratif.110
disajikan111
E. Tahap-tahap Penelitian
Dalam tahap penelitian ini, penulis akan memaparkan tahapan yang penulis
1. Tahap perencanaan
terkait dengan permasalahan tadi. Lalu penulis memulai mencari bahan atau
referensi yang terkait dengan permasalahan dan rumusan masalah yang ada.
Lalu menyusun rencana penelitian yang memuat hal berikut: masalah dan
110 Ahmad rijali, Analisis Data Kualitatif, Jurnal Al Hadharah. Vol.17 No.33.2018.
Hlm 91
111 Rizky Apriani, Nim:33153079. Problematika Keluarga Akibat Hamil Di Luar
Nikah Studi Kasus Di Desa Purwodadi Kutacane, Skripsi Program S1 Konseling Dan Bimbingan
Islam Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatra Utara. 2019. Tidak
diterbitkan
43
3. Laporan penelitian
F. Jadwal Penelitian
Pembimbing I Dan II
Pembimbing I Dan II
Pembimbing I Dan II
A. Hasil penelitian
Kitab Uqudu Lujain ini sangat penting bagi orang yang mengkhendaki
membentangkan tentang hak dan kewajiban suami-istri, serta hal yang harus
yakni kewajiban suami untuk menggauli istri dengan baik, memberi nafkah,
memberi mas kawin, mengajar dan mendidik istri tentang hal yang berkaitan
dengan ibadah yang fardhlu dann yang sunnah. Demikian pula masalah yang
berkaitan erat dengan masalah haidhl, serta kewajiban taat kepada suami
Fasal kedua menerangkan hak suami pada istri, yakni kewajiban taat
istri terhadap suami serta penyerahan diri kepada suaminya. Lebih lanjut juga
disamping menjaga diri. Tinjauan yang lain yaitu masalah menutup aurat serta
sholat didalam rumah, didalam kamar serta sholat diluar rumah dan didalam
masjid beserta Nabi Saw. Disamping itu jug menyinggung hal-hal pengaruh
setan terhadap wania, dan anjuran-anjuran Nabi Saw. Demikian pula masalah
Selain itu menyinggung pula hal-hal seperti peringatan Nabi Saw terhadap
wanita. Pandangan hukum terhadap tindakan wanita dan hal-hal yang sangat
terutama menyangkut hal yang haram. Seperti laki-laki yang melihat wanita
yang bukan mahramnya dan sebaliknya. Demikian pula dengan laki-laki yang
sudah beristri, atau wanita yang sudah bersuami. Diluar itu terdaapat hal-hal
seperti Analogi hukum bagi remaja sehubungan dangan larangan diatas, dan
berjabat tangan, berdua ditempat sepi, serta masalah lain yang tidak dibenarkan
didalam Agama.116
B. Pembahasan
a. Hak istri atas suami (kewajiban suami) dalam kitab Uqudu Lujain
ْ ي ُح سْ ُن ا ْلع
, شُ َر ِة ِ ْق ال َّز وْ َج ِة َع لَى ال َّز و
َ َو ِه: ج ُ ُح ق ُْو
َ و ا ْلق,ا
َْ َو ت َْع ِل ْي ُم هَ ا َم ا, س ُم
تح َ ََو ُم ْْؤ نَة ُ ال َّزوْ َج ِة َو َم ْه ُر ه
ِ َض ا ْل ِع بَاد ا
ت َو سُ نَ نِهَ ا َو لَوْ َغ ْي َر ُ
ِ ْت َُج اِ ل يَْ ِه ِم ْن ف ُر و
ب طَ ا َع ِ ق بِا ْل َح ي
ِ ْ َو ِم ْن ُو ُج و, ْض ُ َّي ت َع ل َّ ُم َؤ
َ َو ِم َّم ا, َك د ٍة
117
ِ ْس ب َِم ْع
.َص ي ٍة َ ف ْي َم ا َل ي
ِ , تِ ِه
116 Lihat,Muhammad Nawawi, Syarah Uqudu Lujain, (Depok: Menara Online, 2002). Hlm.7
117 Muhammad Nawawi, Syarah Uqudu Lujain, (Depok: Menara Online, 2002). Hlm.10
46
في ُح َّج ِة ْال َودعَ( آي آ ِخ ِر َح ِج ِه ِْ قل َ َُي ع َِن النب َِّى صل الل عليه وسلم انَه َ )ر ُِو
َ )ب َْع َد انَْ َح ِم َد اللُّ ( ت َِعاَل َى.َِص َّل ال ّل عَليَْ ِه َو َسل ََّم َوهُ َو َح َّجةُ ْال ُج ْمعة
)و َ
ْ
ِ اثَ ْن َى َعلَ ْي ِه َو َو َعظَ( ْال َح
. )أاَل َ( أي تنَبََّهُوْ ا يا َ قَوْ ِم لِ َما يلُق َى اِليَْ ُك ْم. َاض ِر ْين
118 Muhammad Kholilurrohman, Sentuhan Malam Pertama. (Jombang:Darul Hikmah, 2008).
Hlm.15
47
صيتَّ ِى ف ْيِ ِه َّن ِ لوا َو ُْ َ اي ِأ ْقب.َِتوصُوْ ا باِال ِن َسآ ِء َخ ْيرًا( ْالبا َ ُء لِلت َّْع ِدية َْ ْ)واص َ
َ
صية ب ِه َّن آ َك ُد َّ ْ
ِ أح ِسن ُْوا ُع ْش َرتهَُ َّن فَِأ َّن ال َو َْ َوا ْع َمل ُْوا بهَِا َوارْ فَق ُْوا ب ِه َّن َو
ض ْعفِ ِه َّنُ ِل
119
َ َِواحْ تِيا َ ِج ِه َّن ا
.لى َم ْن يقَ ُْو ُم بِأ َْم ِر ِه َّن
Diriwayatkan dari nabi Muhammad Saw, sesungguhnya beliau bersabda
pada Haji Wada’, yaitu haji terakhir beliau (yaitu haji yang jatuh pada hari
jum’at).
(Setelah memuji Allah Swt dan bersyukur kepadanya, lalu beliau
memberikan nasihat) kepada orang yang hadir.(Ingatlah) yakni ingatlah
wahai kaumku terhadap apa yang akan aku sampaikan, (Aku berwasiat
kepadamu agar berbuat baik kepada wanita) maksudnya terimalah olehmu
wasiatku mengenai wanita dan laksanakanlah wasiatku itu, dan
beramahtamalah kepada wanita dan bergaulah dengan baik dengan
mereka. Sesungguhnya wasiat yang terkait dengan wanita itu lebih kuat
penekananya. Disebabkan kelemahan dan kebutuhan mereka terhadap
orang yang dapat bertanggung jawab dalam masalah-masalah mereka120.
121
.فى ْال َكالَ ِم فَإنِهَُّ َح َرا ٌم إاِل َّ لِع ْ ُذ ٍر
ِ ْالهَجْ ُر
kita tentukan hak istri atas suami atau kewajiban seorang suami terhadap
119 Muhammad Nawawi, Syarah Uqudu Lujain, (Depok: Menara Online, 2002). Hlm.11
120 Muhammad, Kholilurrohman, Sentuhan Malam Pertama, (Jombang:Darul Hikmah, 2008)
Hlm.18
121 Muhammad Nawawi, Syarah Uqudu Lujain, (Depok: Menara Online, 2002). Hlm.13
122 Muhammad Kholilurrohman, Sentuhan Malam Pertama, (Jombang: Darul Hikmah, 2008)
hlm.19
48
1) Mendapat perlakuan adil dari suami, baik secara giliran (bila polygami),
2) Berhak atas nafkah dari suami, jika suami makan maka istri juga harus
makan.
7) Mendapatkan maharnya
b. Hak suami atas istri ( kewajiban istri) dalam kitab Uqudu Lujain
ْ Åَتس ِل ْي ُم ن
فÅ َ َو ُح سْ ُن ا ْل ُم َع ا, ص يَّ ٍة
َْ َو, َش َر ِة َ َغ ي
ِ ر َم ْعÅÅْ
َ ك ُم طَ ا َل
ُهÅَهَ ا ل هÅِب ت ُ رÅ
َْ Å َو ت, ت نَ ِة ِ ْن تِفَ ا ِء الشَّ ْه َو اة ِ َو ا ْل
ْ ف
124
ِ ْض هَ ا ُو ُج وْ داً َو ا ْن
. ق طَ ا ًع ا َ ك ْذ بهَِ ا َع
ِ لى َح ي ِ َع د َُم
“hak suami yang wajib atas istri yaitu: wajib taat pada suami, kepada
perkara selain maksiat, menggauli atau melayani suami dengan baik penuh
etika, menyerahkan dirinya sepenuh jiwa dan raganya, tidak meninggalkan
rumah atau tempat tinggal suaminya, menjaga dan memelihara kehormatan
suami atas diri dan rumah tangganya, selalu menutupi badan dan auratnya
dari pandangan lelaki yang bukan muhrimnya, walaupun wajah dan kedua
telapak tanganya , karna melihatnya hukumnya haram walaupun tanpa
syahwat dan aman dari fitnah, tidak meminta sesuatu di atas kemampuan
suaminyawalaupun suami bisa mengusahakan untuk mendapatkanya,
memelihara diri serta agamanya dari mengonsumsi makanan dari hasil
usaha yang haram, tidak menutupi atau berbohong kepada suami akan hal
keadaan baik sedang dalam keadaan haidh atau selesai haidnya125
ض َل ال َُّّل
َّ َاي ُم َس ِل طُوْ نَ َعلَى تَأ ِْديْب ِه َّن )ب َِما ف
َْ (قَ َّو ُموْ نَ عَل َى النَّ َسآ ِء
126
. في ن َِكا ِح ِه َّن َك ْل َمه ِْر َوالنفَّقَ ِة
ِْ (عَليَْ ِه َّن ) ِم ْن ا َْم َوالِ ِه ْم
“hak bagi suami atas istrinya. Allah Swt berfirman dalam surat An-Nisa:
kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita (di beri kekuasaan untuk
mengajarinya), karna Allah Swt telah melebihkan sebagian mereka
(lakilaki) atas sebagian lainya (wanita), dan karna mereka (laki-laki) telah
menafkahkan sebagian harta mereka (dalam menikahinya, seperti mahar
dan memberikan nafaqoh)127
Dari pernyataan yang tertuang dalam kitab Uqudu Lujain di atas dapat
kita tentukan hak suami atas istri atau kewajiban seorang istri terhadap
124 Muhammad Nawawi, Syarah Uqudu Lujain, (Depok:Menara Online, 2002) Hlm.5
125 Muhammad Nawawi, Syarah Uqudu Lujain, (Depok:Menara Online, 2002) Hlm.5
126 Muhammad Nawawi, Syarah Uqudu Lujain, (Depok:Menara Online, 2002) Hlm.6
127 Muhammad Nawawi, Syarah Uqudu Lujain, (Depok:Menara Online, 2002) Hlm.6
50
2) Menggauli atau melayanii suami dengan baik penuh adab dan etika
tangganya
6) Selalu menutupi badan serta auratnya dari pandangan lelaki yang bukan
muhrimnya
9) Tidak menutupi atau berbohong kepada suami akan hal dirinya baik
Lujain
kewajiban suami-istri yang mana berdasar dari beberapa hadits Nabi Saw dan
ayat-ayat Al-Qur’an, dan dalam kitab lainya terdapat hikmah yang berupa
pejelasan dari beberapa Ulama’ yang menjelaskan maksud dan tujuan dari
128 Lihat, Muhammad Nawawi, Syarah Uqudu Lujain (Depok:Menara Online,2002) Hlm 5-72
51
tertulis hadits Nabi Saw yang mana seorang suami harus (wajib) memenuhi
hak-hak istrinya.129
تز َّو َج أ ِْم َرأةًَ عَل َى َما قَ َّل ِمنَ ْال َمه ِْر
َ ص َل اللُّ عَليَْ ِه َو َسل ََّم أيَ َُّما َرج ٍُل
َ )وقا َ َل
َ
أي ِأ ْق َرُأ ْ يو َم ْالقِيا َ َم ِة َوهُ َو زَا ٍن( أيْ أثَِ ٌم
َ )ال َح ِدي
َْ (ْث َْ يُئ َِد ِأليَْهَا َحقهََّا لقَِ َي ال َّل
.131130
ُِّ ْث َر َوهُ الطَّب َْر
اني َ ْال َح ِدي
23
53
Dari sini tentunya kita ketahui bahwa memenuhi kewajibanya itu sangat
penting, dan harus sepenuh hati. Karna selain sebagai kewajiban, memenuhi
hak istri juga senantiasa harus berasal dari hati (keinginan tanpa paksaan).
Karna jika memenuhi dengan tanpa keinginan (karna terpaksa) lebih baik
134
الية...ف َُّ َْوعَا ِشرُو
ِ ْهن با ِ ْل َم ْعرُو
“Dan bergaulah dengan mereka secara patut”135
ayat tersebut secara konsep dirumuskan sebagai pergaulan yang adil dalam
dari satu), juga keadilan memberikan nafkah hidup kepada istri, dan selalu
menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi para suami memiliki satu tingkatan
Hak yang dimaksud diatas adalah hak yang memang harus dipenuhi oleh
suami dan wajib dimiliki oleh wanita (istri) tanpa melihat perbedaan yang
ada. Sedangkan kata Ma’ruf diatas mempunyai arti sebuah perbuatan yang
baik menurut Syara’. Sesuatu itu dapat diwujudkan dengan pergaulan yang
Dalam hal ini Ibnu Abbas RA berkata: “Makna ayat diatas ialah saya
seorang suami maksudnya adalah hak-hak suami itu melebihi hak istri itu
Karna mahar yang harus diberikan suami kepada istri dan nafkah hidup yang
bukan tidak mungkin akan timbul konflik jika tidak dibarengi dengan
pergaulan dan komunikasi yang baik diantara mereka. Begitu pula dengan
mereka yang selalu mementingkan ekonomi dari pada segalanya, hal ini dapat
membuat seseorang lalai dan lupa bahwa ia memiliki tanggung jawab yang
Jika kita menilik dua potongan ayat Al-Qur’an diatas, Allah SWT
keluarga dengan pergaulan serta komunikasi yang baik. Terdapat juga sebuah
dari ayat diatas ialah hendaknya seorang suami berbuat baik kepada istrinya
dengan berkata yang baik dan berbuat baik dalam berkeluarga. Adapun
sebagian dari berbuat baik itu sendiri adalah mengajarkan istri tentang
cerminan yang baik baik keluarganya. Dan ketika sang istri berbuat buruk
maka hendaknya seorang suami berlaku sabar dalam menyikapi perilaku sang
istri, karna sebuah anjuran tetap bersikap baik meski sang istri bersikap
buruk. Dan bagi seorang suammi yang selalu bersabar atas istrinya akan
mendapat ganjaran dari Allah seperti Nabi Ayyub AS yang sabar atas
cobaanya.142
kewajiban seorang suami. Lebih dari itu, seorang suami juga memiliki
lembut terhadap istrinya. Dan didalam hadits dijelaskan bahwa Allah SWT
puasa kalian, zakat kalian. Serta kasihilah orang miskin, anak yatim, dan
tetangga kalian, semoga Allah SWT mengumpulkan kalian semua
142 Hlm.27
Lihat,Muhammad Kholilurrohman, Sentuhan Malam Pertama(Jombang:Darul Hikmah, 2008)
58
disurga.”143
Karna nafkah merupakan sesuatu yang sangat penting saat ini dalam
kehidupan berkeluarga. Maka dari itu seorang suami harus bisa memberi
nafkah kepada istrinya. Jika hal ini tidak terpenuhi, maka tali perkawinan
dapat rusak. Karna nafkah merujuk pada pemberian hak atas suatu barang
yang diberi nafkah. Dan dalam hal menafkahi, apabila seorang suami tidak
istrinya, dan seorang suamilah yang mengurus segala keperluan sang istri.
mendoakan sang istri dengan doa yang jelek, serta tidak menyakitinya
ketika ia bersalah atau berbuat yang tidak sesuai. Dan hendaknya menjaga
terdapat beberapa masalah tentang hal suami adalah guru bagi istrinya,
yaitu bagaimana jika seorang suami bukan orang yang mengerti agama?
Apakah seorang wanita (istri) boleh pergi keluar dan bertanya kepada
seorang Ulama’? dan hal ini diperbolehkan dengan catatan seorang suami
tidak memiliki wawasan yang cukup tentang ilmu Agama. Bahkan hal itu
wajib hukumnya, dan bagi seorang suami yang melarang istrinya keluar
yang durhaka kepada Allah SWT. Maka dalam hal ini hendaklah seorang
Dengan kita memahami Agama Islam diharap kita hidup dibawah tuntutan
meridhloi kita, dan apabila Allah ridhlo dengan kita, maka Insya Allah kita
tentang perilaku atau akhlaq yang baik. Karna Rosulullah diutus untuk
akhlaq yang mulia kepada keluarga kita. Dan dalam pembelajaran akhlak
yang baik, kita dapat merujuk kepada ajaran Agama Islam, karna didalam
manusia. Karna seperti yang kita tahu bahwa Rosulullah adalah manusia
anak dari pendidikanya, baik itu dalam beragama, sosial dan lainya. Karna
hendaknya berlaku lemah lmbut pula kepada seorang anak. Dan jangan
134
Hlm.47
jawab ini tidak hanya didunia saja namun kelak diakhirat juga dimintai
bertanggung jawab penuh atas bawahanya dan keluarganya. Dan perlu kita
ketahui bahwa wanita, anak dan keluarga merupakan Amanat dari Allah
untuk kita, maka dari itu sangat jelas diperingatkan, bahwa jika suami
maka ia termasuk orang yang berkhianat kepada Allah dan Rosul-nya. Dan
wasiat Rosulullah ialah untuk senantiasa menjaga sholat serta menjaga apa
kepadanya dosa yang amat besar kepada seseorang kecuali orang yang
seorang istri yang merupakan hak dari seorang suami. Dan bagi seorang istri
Sakinah Mawaddah dan Rahmah, dan juga sebagai tolak ukur keberhasilan
suami, tetapi seorang istri tetap memiliki kewajiban yang harus dilakukan.
selain maksiat. Karna seorang suami yang memberi mereka mahar dan
nafkah. Dan Rosul bersabda bahwa wanita yang baik adalah ketika kamu
menjaga harta dan harga dirinya sendiri. Dari keterangan ini dapat dijelaskan
bahwa seorang istri hendaknya menjadi wanita yang taat kepada suaminya.
Dan hal ini didapat ketika seorang wanita bisa taat dan patuh kepada orang
tuanya sebelum ia menikah. Dan seorang istri hendaknya menjadi sosok yang
mereka (seorang istri) yang memelihara dirinya dari hal yang bertentangan
ridhlo dari suaminya, lalu ketika suaminya ridhlo denganya, maka Allah pun
136
Hlm.59-62
bagi seorang wanita untuk mendapatkan surga, yaitu dengan taat kepada
suaminya dan mendapat ridhlo dari suaminya dari jiwa yang paling dalam.
Yang harus dilakukan ialah taat kepada suami akan apa yang diperintahkanya
dan tidak melakukan apa yang dilarang. Dan tentunya menjalankan perintah
yang tidak bertentangan dengan Syari’at. Kemudian selain taat kepada suami,
seorang wanita hendaknya taat pula kepada Allah SWT. Taqwa kepada Allah
dilandasi Hukum Islam. Seperti sholat lima waktu, puasa Romadhlon, dan hal
atas keluarganya.137
Salah satu hal yang harus dilakukan oleh seorang istri adalah melihat apa
yang dimiliki oleh suaminya itu lebih baik dari yang lain. Menerima semua
yang dilakukan suaminya dengan senang hati dan melihat apa yang
dilakukanya lebih baik dari yang lain. Dan tentunya,, semua itu takkan bisa
dilakukan, apabila ia tidak bisa menerima suaminya apa adanya. Seorang istri
suaminya. Dan ketika seorang wanita tidak mengakui akan hal kebaikan
semua amal kebaikanya. Dan bagi seoang istri hendaknya selalu berbuat baik
kepada suaminya, karna bagi mereka (istri) yang tidak berterima kasih atas
apa yang diberikan suaminya maka ia tidak akan dipandang sekalipun oleh
137 H
lm.65
Allah SWT. Apalagi seorang istri masih sangat butuh kepada suaminya.
Meskipun sebagian harta itu adalah milik sang istri dan suami ikut makan dari
hasil harta istrinya, tetap saja jika sang istri tidak mengakui kebaikan suami
138 H
lm.75
sebagai berikut:
1. Materi yang ada didalam kitab Uqudu Lujain sangat signifikan jika dipakai
Diantaranya hak istri atas suami yaitu: mendapat sandang dan pangan, hak
untuk tidak dipukul pada wajahnya kala nusyuz, namun berhak dipukul pada
bagian lainya. Berhak menolak untuk diolok-olok dengan ucapan jelek. Hak
untuk tidak dijauhi dan dihindari suami kecuali didalam rumah. Kaum
kaum laki-laki atas kaum wanita, karna kaum lelaki memberikan nafkah
kepada kaum wanita dalam rumah tangga serta memberi mas kawin kepada
2. Sehubungan dengan hak istri atas suami dapat dijelaskan para suami muslim
dituntut untuk memiliki cara yang paling baik untuk bergaul dengan istrinya.
Jika mereka mendapati istrinya berbuat Nusyuz, maka seorang suami maka
seorang suami menunjukan cara yang bijak dan metode yang baik dalam
menaati sorang suami selagi bukan kemaksiatan. Secara realita penulis dapat
muslim yang dapat menerapkan segala hal yang berkaitan dengan hak dan
B. Saran-Saran
1. Sebagai ummat Islam yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt, kita
3. Dalam mendidik keluarga tidak hanya sesuai dengan apa yang kita
inginkan saja, namun hal ini harus dibarengi dengan pendidikan lewat
materi (kitab-kitab islam), mendidik lewat peraktik, dan tak lupa juga
DAFTAR PUSTAKA
Apriani, Rizqi. 2019. Problematika Keluarga Akibat Hamil Diluar Nikah Studi
Sumatera Utara.
Universitas Malang
Jombang:darul hikmah
Menara Kudus
Referensi
70
toha putra
No.33
Jambi
Media Publishing
Bandung : Alfabeta
Hidakarya Agung.