PENDAHULUAN
semua warga negara. Dalam hal ini undang–undang dasar republik indonesia
ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri
dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
Banyak hal yang dapat berpengaruh dalam rumah tangga, misal karena factor
ekonomi, social, perbedaan visi dan misi antara suami dan isteri atau masalah
yang timbul dari masing-masing pasangan. Karena Tidak sedikit orang yang gagal
pada perceraian. Ada hukum yang harus di perhatikan bagi seorang istri yang
putus perkawinanya sebab di cerai ( talaq ) dan di tinggal mati suaminya, yaitu
iddah.
syara’ adalah lamanya perempuan (istri) menunggu dan tidak boleh menikah
setelah kematian suaminya atau setelah bercerai dari suaminya. 2 Menurut Ulama
Hanafiyah iddah adalah ketentuan masa penantian bagi seorang perempuan untuk
1
Tim Redaksi Nuansa Aulia, Kompilasi Hukum Islam, (Bandung: Nuansa Aulia, 2020), hlm.
74.
2
Slamet Abidin, Aminuddin, Fiqih Munakahat Untuk Fakultas Syari’ah Komponen MKDK
(Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999), hlm 121.
1
2
menunggu bagi seorang wanita guna mengetahui apakah di dalam rahimnya ada
nuansa ibadah (ta’abbudi).3 Iddah secara etimologi diambil dari kata adad yang
menurut Al-San'âny yaitu nama bagi suatu masa yang seorang perempuan
menunggu dalam masa itu kesempatan untuk menikah lagi karena wafatnya
suaminya atau bercerai dengan suaminya 5. Ada dua keadaan yang menyebabkan
1. Matinya suami. Maka wajib bagi seorang wanita baik sudah atau belum
Baqoroh: 234)
3
Abu Yasid, Fiqh Today, Fatwa Tradisional untuk Orang Modern (Jakarta: Erlangga, 2007),
hlm. 26.
4
Ahmad Warson Al-Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap,
(Yogyakarta: Pustaka Progressif, 1997), hlm 904.
5
Al-San'âny, Subul al-Salâm, Juz III, (Cairo: Syirkah Maktabah Mustafa Al-Babi Al-Halabi,
1960), hlm. 196.
6
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Terjemah, ( Jakarta: Almahira, 2018 ), hlm. 38.
3
Ayat ini secara tegas dan umum mengatakan keharusan istri yang ditinggal
mati suami wajib menjalani masa Iddah selama empat bulan sepuluh hari.
Meskipun dia belum digauli, tidak berlaku baginya ketentuan tidak beriddah.
2. Istri dicerai dan digauli suaminya. Apabila suami belum bergaul dengan
Selain beriddah ada juga istilah yang berkaitan erat dengannya yakni ihdad.
wanita yang di tinggal suaminya wajib melakukan ihdad (menahan diri) sampai
dengan selesai masa iddah. Makna Ihdad secara etimologi adalah: mencegah, dan
di antara pencegahan itu adalah mencegah perempuan dari berhias. Hal yang
berhias dan termasuk di dalam pengertian tersebut adalah masa tertentu atau
khusus dalam kondisi tertentu, dan yang demikian adalah Ihdad atau tercegahnya
seorang perempuan untuk tinggal pada suatu tempat kecuali tempat tinggalnya
sendiri.8 Ihdad merupakan suatu kondisi seorang isteri harus menahan diri atau
berkabung selama empat bulan sepuluh hari. Selama masa itu, isteri hendaknya
7
Ibid, hlm. 424.
8
Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia Antara Fiqh Munakahat dan
Undang-Undang Perkawinan, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm 320,
4
menyatakan dukanya dengan tidak berhias, dengan tidak memakai parfum, tidak
Menurut jumhur ulama fiqih selain madzhab Syafi’i, apabila tidak ada
di perbolehkan keluar dari rumah nya dengan alasan mendesak seperti membeli
Wanita yang menjalani iddah dengan ihdad tidak boleh memakai perhiasan,
pula memakai celak, kalau ia membutuhkannya juga maka dia boleh bercelak di
Selain itu, diapun tidak boleh memakai pakaian yang berwarna merah
menyala atau biru cerah. Juga bagi wanita yang diceraikan dengan talak tiga atau
wanita yang ditinggal mati suaminya, tidak boleh keluar tanpa suatu keperluan.10
Cara ini ditentukan untuk menghormati kematian suami. Apabila masa iddah telah
habis, maka tidak ada larangan untuk berhias diri, melakukan pinangan, bahkan
B. Penegasan Istilah
1. Pengertian Iddah
9
Muhammad Zaenul Arifin, Buku Pintar Fiqih Wanita: Segala Hal Yang Ingin Anda Ketahui
Tentang Perempuan Dalam Hukum Islam, (Jakarta: zaman, 2012), hlm. 126
10
Abu Ishaq Ibrahim bin Ali bin Yusuf, Al Tanbih Fii Fiqhi Asy Syafi’i, Diterjemahkan
Hafid Abdullah, Kunci Fiqih Syafi’i, (Semarang: Asy Syifa’, 1992), hlm. 273-274.
5
adalah lamanya perempuan atau istri menunggu dan tidak boleh menikah
2. Pengertian Ihdad
bermotif, pacar (kutek atau cat kuku), menyisir rambut, memakai inai, dan
celak mata.12
Wanita yang di tinggal mati yaitu wanita yang memiliki masa iddah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti hukum islam adalah
Al-Quran dan hadis. Arti lainnya dari hukum islam adalah hukum syara’
C. Rumusan Masalah
Islam ?
D. Batasan Masalah
11
Slamet abidin, Loc. cit
12
Haid Abdullah, Kunci Fiqih Syafi’i (Semarang: Asy-Syifa, 1993), hlm. 273.
6
membatasi penelitian ini pada ‘’Ketentuan Iddah dan Ihdad Wanita Yang di
F. Penelitian Relevan
Penelitian ini adalah penelitian terdahulu yang ,mana penelitian ini sudah
1. Penelitian yang di lakukan oleh Dita Nuraini dengan judul Ihdad Bagi
Wanita Karier Menurut Pengelola (PSGA) Pusat Studi Gender dan Anak
atau karena cerai mati, tidak boleh keluar rumah dan menahan diri tidak
7
boleh menikah lagi selama masa iddahnya belum selesai, wajib pula bagi
rumah seperti bekerja, asalkan dia tahu batasan-batasan yang tidak boleh
dilakukan.
Menurut pendapat imam malik bahwa iddah bagi isteri yang di tinggal
mati suamin ya dalam keadaan hamil ialah harus menempuh dua massa
iddah yang paling lama,yaitu iddah kematian suami empat bulan sepuluh
Sedangkan menurut Imam Syafi’i bahwa iddah bagi isteri yang di tinggal
G. Sistematika Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
Penelitian.
BAB V PENUTUP
KAJIAN PUSTAKA
1. Iddah
belum begitu faham mengenai massa iddah seorang wanita, baik massa iddah
bagi wanita yang di cerai oleh suaminya, ataupun massa iddah bagi wanita
yang di tinggal mati suaminya. Hal ini dapat di lihat dari kebiasaan wanita
penerapannya.
Fiqh madzhab syafi’i dalam kitab fathul qorib. Iddah secara terminologi
dengan tiga kali sucian, beberapa bulan atau melahirkan. Iddah seorang
wanita ada dua macam. Iddah ditinggal mati suaminya dan yang tidak, jika
Jika yang meninggal adalah suami yang masih kecil yang tidak mungkin
mengandung, maka iddah nya adalah 4 bulan 10 hari, dan untuk bulan yang
pecah maka disempurnakan 30 hari. Iddah nya wanita yang suaminya masih
ada, kalau ia dalam keadaan mengandung maka sampai melahirkan. Jika tidak
dan dia termasuk wanita yang haid, maka iddahnya tiga kali sucian. Jika
9
10
wanita ditalaq ketika dalam keadaan suci maka selesainya ketika menginjak
haid ketiga atau ditalaq dalam keadaan haid dan nifas, maka iddah nya selesai
menunggu bagi seorang istri untuk mengetahui kekosongan rahimnya dari air
Hukum melaksanakan iddah bagi istri yang ditinggal mati oleh suaminya atau
yang telah dicerai adalah wajib. Dan tidak sah menikahnya seorang wanita
seorang istri yang ditinggal mati oleh suaminya, berikut keterangan seputar
Pertama, iddah anak yang masih kecil, perempuan yang telah menopuose,
dan yang tengah hamil adalah sebagaimana yang difirmankan Allah SWT
13
Tim Pembukuan Anfa’, Irsyadul Masail Fathul Qorib, (Lirboyo Kediri: Lirboyo Press,
Oktober 2019), hlm.553-554
14
Wahbah azzuhaili. fiqih islam wa adillatuhu jilid IX (Jakarta: gema insani, 1985 ) hlm.
535
11
lamanya (sesuai masa kandungan anak) maupun kurang dari itu. Bahkan jika
ada seorang istri ditinggal mati suaminya lalu satu jam kemudian dia
b. Jika ia keguguran dan janin bayi yang keluar itu sudah berupa segumpal
dipastikan oleh empat orang bidan bahwa segumpal daging tersebut adalah
sudah berbentuk manusia yang memiliki kepala dan kaki, masa 'iddahnya
Kedua, jika seorang istri yang ditinggal mati suaminya tidak sedang
(yang wafat) tersebut maupun belum, masa 'iddahnya adalah empat bulan
b. Ihdad
12
adalah menahan diri selama masa iddah dari berhias dan memakai wangi-
bahwa wanita yang sedang berihdad dilarang memakai semua perhiasan yang
dapat menarik perhatian laki-laki kepadanya, seperti perhiasan, intan dan celak,
kecuali hal-hal yang dianggap bukan sebagai perhiasan. Dan dilarang pula
memakai pakaian yang celup dengan warna, kecuali warna hitam. Dari ummu
ٌرَأةT
َ T َّد اِ ْمT (الَتُ ِح: لَّ ْم قَا َ َلT ِه َو َسTص َّل هللَا ُ َعلَ ْي
َ ِض َي هللَا ُ َع ْنهَا اَن َرسُوْ ُل هللا ِ َطيَّةَ َرِ َوع َْن اُ ُم ع
ّ ِإال,بُوْ ًغاTث ثَوْ بً َم ْس ُ َ َوالَ ت َْلب,ًرTَش ْ ه ٍُر َوعTأش ْ َج أرْ بَعَ ة ق ثَالَ ٍ َّآل َ ْت فَو
ٍ ْث إ عَلى َزو ٍ ِّعَل َى َمي
ً َذةTت نُ ْب َأ
ْ َرTُ ٍط وْ طَهT َذةً ِم ْن قُ ْسTت نُ ْب ْ ِإاَّل ِإ َذا طَه َُر, َواَل تَ ْكتَ ِح ُل َواَل تَ َمسُّ ِط ْيبًا,ب ٍ ْب َعص ٍ ْثَو
َ َوال:الزيَا َد ِة َأِل ٌ ْ
ِّ َا ِء ِمنT َو بِى دَا ُو َد َوالن ََس.لِ ٍمT َوهَ َذا لَفظ ُم ْس.ق َعلَ ْي ِه ْ َأ
ٌ َْط وْ ظفَاٍر) ُمتَّف َأ ٍ ِم ْن قُس
ُ.ضبُ ) َولِلنِّ َساِئ َواَل تَ ْمتَ ِشط ِ َتُ ْخت
Artinya: Jangan lah seorang perempuan berkabung atas kematian lebih dari
tiga hari, kecuali atas kematian suaminya ia boleh berkabung empat
bulan sepuluh hari dan iya tidak boleh berpakaian warna warni
kecuali kain ashob, tidak boleh mencelak matanya, tidak
menggunakan wangi-wangian, kecuali jika telah suci dia boleh
menggunakan sedikit sund dan adhfar (dua macam wangian yang
biasa di gunakan perempuan untuk membersihkan bekas
haidnya).’’muttafaq ‘alaihi dan lafadznya menurut muslim. Menurut
riwayat abu daud dan nasa’i ada tambahan: tidak boleh
menggunakan pacar.” Menurut riwayat nasai dan tidak menyisir16
sutera, wangi-wangian, dan celak mata. Hal tersebut, menurut sayyid sabiq di
wajibkan atas seorang isteri yang di tinggal mati suaminya selama masa iddah
ِ َب َو ْالخَ ظ
َ َوإنِّمَا ُو ِج. ب
ب ِ ِّر َوالطَّيTْTِ ك َما تُتَزَ يَّنُ بِ ِه ْال َمرْ َأةُ ِمنَ ْال َحلِّ َو ْالكَحْ ِل َو ْال َح ِري ٌ ْد تَرTُ َوااْل ِ حْ دَا
ِ ْ ِم ْن اَجْ ِل ْال َوفَا ِء لِل َّزو,َعلَى ال َّزوْ َج ِة َذلِكَ ُم َّدةً ْال ِع َّد ِة
17 ِّ
. َو ُم َراعَاةُ لِ َحق ِه,ج
Artinya: Ihdad adalah ,meninggalkan bersolek seperti memakai perhiasan, celak
mata, pakaian sutera, dan wangi-wangian, dan memakai inai. Hanya
saja hal ini di wajibkan atas seorang isteri yang di tinggal mati
suaminya selama masa iddah dengan maksud untuk menunjukan
kesetiaan dan menjaga hak-hak suami.
Dari beberapa pendapat di atas yang mendefinisikan mengenai ihdad dapat
di ambil inti pokoknya yaitu ketiadaan pemakaian perhiasan, bersolek, dan hal-
hal lain yang dapat menimbulkan syahwat dan gairah dari kaum laki-laki, bagi
Para ulama sepakat bahwa perempuan yang telah diceraikan oleh suaminya,
baik cerai hidup maupun cerai mati, diwajibkan menjalani ‘iddah. Konsensus ini
perempuan yang putus dari haid (menopause) di antara isteri-isterimu, jika kamu
17
Sayyid sabiq, Fiqh al-sunnah, jilid I, (Dar al Fikr, Beirut, cet.IV, 1988), hlm. 427.
14
ragu-ragu (tentang masa ‘iddahnya), maka ‘iddah mereka adalah tiga bulan, dan
ayat lain yang berkaitan dengan ‘iddah ini. Kedua, dasar hukum ‘iddah dalam al-
yang beriman kepada Allah dan hari kiamat melakukan ihdâd, kecuali bagi
suaminya (yang wafat), yaitu selama empat bulan sepuluh hari (HR. al-Bukhari
‘iddah) kamu di rumah Ummi Maktum (HR. Muslim, Ahmad ibn Hanbal, al-
Ketiga, dalil ‘iddah yang dilandaskan kepada ijma’. Berdasarkan ayat dan
hadits di atas, ulama fikih sepakat (ijmâ’) bahwa perempuan muslimah yang telah
rasio kita mengira tidak perlu lagi. Ketiga, bela sungkawa atas kematian suaminya
(tafajju’)
18
Wahbah azzuhaili, op, cit, hlm. 76.
15
Wanita yang di tinggal mati suami adalah wanita yang dulunya mempunyai
suami namun suaminya meninggal dunia dengan sebab tertentu, misal disebebkan
karena kecelakaan, sakit, atau karena gugur dalam peperangan, dan lain
pembangunan lima tahun yang merupakan perencanaan pada saat era orde
rendah, pada waktu itu penduduk pulau jawa dan Bali banyak yang dikirim
Pada tahun 1984 Program di wilayah Pir-sus Sei Tapung yang difasilitasi
kali yitu pada tahun 1995 dan Desa Dayo telah menjadi Desa yang definitive
Desa Dayo yang pada mulanya termasuk dalam wilayah pemekaran dari
hingga saat sekarang ini. Kemudian Desa Dayo terus berkembang dengan
Kepala Desa :
c. tahun (1999-2001) Zaimar, AMP sebagai Pj. Kepala Desa dan Rudi Atmo
Sekretaris Desa.
20
Ibid
17
g. Tahun (2009) H. Maryono sebagai Pj. Kepala Desa dan Kuraisin sebagai
Sekretaris Desa.
i. Tahun (2015-2916) Tengku Habrial sebagai Pj. Kepala Desa dan Kuraisin
2. Demografi
NO JENIS LUAS
18
1 Pemukiman 200 ha
2 Pertanian/Perkebunan 1.000 ha
5 Perkantoran 2,4 ha
6 Sekolah 5,4 ha
7 Jalan 69,125 ha
9 Puskesmas 0,3 ha
NO Jenis Banyak
Jumlah 3264 a
NAMA JABATAN
Kepala Dusun
Arif Kusnandar
Ds. Tanjung Harapan
Kepala Dusun
Ali Sodikin
Ds. Sungai Bungo
Kepala Dusun
Dadang Sunarya
Ds. Rimba Sari
a. Visi Desa
b. Misi Desa
Untuk mencapai tujuan dari visi diatas maka disusunlah Misi sebagai
5. Kondisi Ekonomi
a). Pertanian
JenisTanaman :
1. Kakao/ Coklat : 2 ha
2. Sawit : 1.375 ha
3. Kelapa : 2 ha
4. Singkong : 2 ha
b). Peternakan
Jenis Ternak :
4. Itik : 53 ekor
5. Burung : 47 ekor
6. Domba : 18 ekor
c). Perikanan
JenisPekerjaan :
3. PNS : 52 orang
4. Tukang : 84 orang
7. Polri/TNI : 2 orang
METODE PENELITIAN
keganjalan suatu hukum iddah dan ihdad wanita dalam masyarakat yang kurang
difahami, dengan didukung oleh konseptualisasi yang kuat atas fenomena yang
terjadi disuatu daerah dan dengan berlandasan teori-teori hukum dan Kompilasi
Hukum Islam (KHI). Maka penelitian ini menggunakan metode jenis penelitian
Jenis penelitian yang menggunakan metode yuridis empiris yang dengan kata
lain adalah jenis penelitian hukum sosiologis dan dapat disebut pula dengan
penelitian lapangan, yaitu mengkaji ketentuan hukum yang berlaku serta apa yang
penelitian ini, dimana studi kasus merupakan jenis penelitian yang penelaahannya
data yang lengkap yang diperoleh dari sample penelitian dengan melibatkan
22
Suharsini Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta, Rineka
Cipta, 2002 ), hlm. 126
23
Bambang Waluyo. Penelitian Hukum Dalam Praktek, ( Jakarta: Sinar Grafika, 2002 ), hlm.
15
23
24
yang akan diteliti dalam hal ini adalah bagaimana pandangan masyarakat terhadap
Iddah dan Ihdad Wanita yang di Tinggal Mati Suaminya di Desa Dayo,
B. Sumber Data
keterangan tentang kenyataan atau realitas, Data yang dikumpulkan dapat diambil
dari data primer dan data sekunder. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian
ini merupakan jawaban atas pertanyaan penelitian dan dari berbagai sumber-
sumber buku.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber
pertama yang terkait dengan permasalah yang akan dibahas.24 Hal ini tentu
survei, wawancara telepon, studi kasus, dan lain-lain. sehingga di butuh kan
24
Amiruddin, Pengantar Metode Penelitian Hukum. ( Jakarta: PT Grafindo Persada, 2006 ).
hlm.3
25
2. Data Sekunder
sumber data penelitian yang diperoleh seorang peneliti secara tidak langsung
dari objeknya, tetapi melalui sumber lain baik lisan maupun tulis. dapat
berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah sasaran yang dijadikan analisis dan fokus masalah
pada penelitian ini. Sesuai dengan judul diatas yang mejadi objek penelitian ini
yaitu Wanita Yang Di Tinggal Mati Suaminya Di Desa Dayo Kecamatan Tandun
2. Pengertian sample
a. Sugiyono (2005:91)
tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau
yang diperoleh akan digunakan sebagai bahan analisis dan penelitian suatu
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode:
1. Observasi
peneliti, namun peneliti juga akan memastikan atau mengecek apakah hasil
2. Wawancara
secara lisan atau sering disebut metode tanya jawab dengan sember data
penelitian.
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
yang telah di ambil yaitu masyarakat yang melakukan iddah serta ihdad
3. Dokumentasi
mengumpulkan dokumen
sejak pertama kali terjun ke lapangan sampai pengumpulan data dan menjawab
29
kepenyajian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan yang
1. Reduksi data, data yang diperoleh dari lapangan dicatat secara rinci dan
data yang diperoleh di lapangan akan mudah dipahami. Reduksi data yang
keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Al-San’any. 1960, Subul Al-salam juz III, Cairo: Syirkah Maktabah Musthofa Al-
Babi Al-Halabi.
Az-Zuhaili Wahbah. 1985, Fiqih islam Wa adillatuhu Jilid VII, Jakarta: Gema
Insani
Az-Zuhaili Wahbah. 1985, Fiqih islam Wa adillatuhu Jilid IX, Jakarta: Gema
Insani
Ishaq Ibrahim abu bin Ali bin Yusuf. 1992, Al Tanbih Fii Fiqhi Asy Syafi’i,
Diterjemahkan Hafid Abdullah, Kunci Fiqih Syafi’i, Semarang: Asy
Syifa’.
Sabiq Sayyid. 1988, Fiqih Al-Sunnah Jilid 1, Dark Al-Fikr, Beirut cet IV
Tim Pembukuan Anfa’, 2019, Irsyadul Masail Fthul Qorib, lirboyo Kediri”
Lirboyo Press.
Tim Redaksi Nuansa Aulia, 2000, Kompilasi Hukum Islam, Bandung: Nuansa
Aulia.
Waluyo Bambang. 2022, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Jakarta: Sinar
Grafika
Yasid Abu. 2007, Fiqih Today, Fatwa Tradisional untuk orang Modern, Jakarta:
Erlangga
Zaenul Arifin Muhammad. 2012, Buku Pintar Fiqih Wanita, segala hal yang ingin
anda ketahui tentsng perempuan dalam Hukum Islam, Jakarta: Zaman