BAB II
1. Pengertian Iddah
Iddah adalah bahasa arab yang berasal dari akar kata adda-
untuk maksud iddah karena dalam masa itu si perempuan yang ber-
suami. Secara umum iddah adalah masa tunggu bagi seorang wanita
1
Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia Antara
Fiqh Munakahat Dan Undang Undang Perkawinan , (Jakarta: Kencana, 2007),
Hlm 303
2
Mardani, Hukum Keluarga Islam Di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2016),
Hlm 173
22
23
Syara‟ bagi seorang isteri untuk tidak menikah kembali lantaran telah
3
Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam, (Bandung : Sinar Baru Algensindo) Hlm
414
4
Abdul Manan, Fiqih Lintas Madzhab: Hanafi,Maliki, Syafi‟i,
Hambali, Juz5,( Kediri:Pp.Al Falah Ploso Mojo,2011), Hlm 37
24
yang ber‟iddah bukan karena ditinggal mati oleh suaminya atau cerai
5
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah Jilid 3, (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006),
Hlm 223
6
Abdul Aziz Muhammad Azzam Dan Abdul Wahab Sayyed
Hawas, Fiqh Munakahat, (Jakarta; Amzah, 2015) Hlm 318
25
lain.
2. Pengertian Ihdad
7
Abdul Rahman Ghozali, Fiqh Munakahat, (Jakarta: Kencana, 2003), Hlm
302
26
yang sah dan yang meninggal dalam masa perkawinannya dan tidak
8
Ibid
9
Tihami Dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat: Kajian Fikih Nikah
Lengkap, (Jakarta: Rajawali Press, 2009), Hlm 342
27
yang diceraikan dan belum disetubuhi. Dalam hal ini ia tidak wajib
menjalani masa iddah, sebagaimana firman Allah Swt dalam surat al-
Ahzab 49:
10
Diolah Dari Berbagai Sumber
11
Al-Quran Al-Karim, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar:2011) Surah Al-
Ahzab Ayat 49
28
ِ ِ يُ ْ ً أ َ ْم
seperti ini, dia tidak luput dari dua kemungkinan. Pertama, dia masih
dimana suaminya itu berada, apakah ia telah mati atau masih hidup,
( َ ِ ّ ُ َّل َو ِ ْش ً َ ْ ُه ٍة َ ْع َ ُّ َ ْ َ َع َ )مااك و
itu maupun belum. Allah Swt berfirman dalam surat al-Baqarah 234:
َأ َ ْ ُه ٍة أ َ ْ َعَ َ ِ َ ْنُ ِ ِه َّلي َي َ َ َّل ْيَ أ َ ْ َو ًجا َويَ َ ُ و َ ِم ْن ُ ْ يُ ََىفَّل ْى َ اَّل ِيي
ً َو َ ْش.
13
Abuu Malik Kamal Bin As-Sayyid Salam, Shahih Fiqih Sunnah Jilid 4,
(Jakarta: Pustaka At-Tazkia, 2006) Hlm 559
14
Al-Quran Al-Karim, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar:2011) Surah Al-
Baqarah Ayat 234
31
kandungannya.
ُ َِم ْي اَّل ۥُ يَ ْ عَ َّلاَ َي َّل ِ َو َمي َ ْ َ ُه َّلي يَ َ ْعيَ أ َ أ َ َج ُ ُه َّلي ْا َ ْ َ ا ِا َوأ ُ ۟ووا
يُ ْ ً أ َ ْم ِ ِۦ
Rasulullah SAW dan meminta izin pada beliau untuk menikah lagi.
15
Al-Quran Al-Karim, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar:2011) Surah At-
Thalaq Ayat 4
16
Diolah Dari Berbagai Sumber
32
ْ ُ ِ ُأ َ ْ ن
1. Hukum Iddah
َُّلاُ َ َ َ َما َي ْ ُ ْ يَ أ َ ْ اَ ُه َّلي َي ِ ُّ َوو ُ ُ و ٍة َال َ َ ِ َ ْنُ ِ ِه َّلي َي َ َ َّل ْيَ َو ْا ُ َ َّل َاا
َ ِ ٌر َ ِز ٌر
يز
18
Al-Quran Al-Karim, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar:2011) Surah Al-
Baqarah Ayat 228
34
Pasal 39
19
Muhammad Ali As – Shobuni, Rowangul Bayan Tafsirul Ayatil
Ahkam Minallqur‟An, Hlm.286
20
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang
Perkawinan Dan Kombpilasi Hukum Islam, (Jakarta: Gramedia Press, 2014) Pasal 39
Tentang Waktu Tunggu, Hlm 46
35
waktu tunggu dihitung sejak kematian suami. Dan apabila bagi istri
yang pernah haidl sedang pada waktu menjalani Iddah tidak haidl
yang telah diatur dalam Pasal 153 ayat 5 Kompilasi Hukum Islam.
Kompilasi Hukum Islam Iddahnya selama satu tahun, akan tetapi bila
menjadi tiga kali waktu suci. Selain dari pada pasal 153 Kompilasi
huruf b, ayat 5 dan ayat 6 Pasal 153 KHI, ditinggal mati oleh
2.Hukum Ihdad
ُّ ِ َو َ َّل ُ ْ َّلاَ َو َّل ُى ْا ِع َّل َ َوأ َ ْ ُ ى ِا ِع َّل ِ ِه َّلي فَ َ ِ ّ ُى ُو َّلي ا ِنّ َا َ َ َّل ْ ُ ُ إِذَ انَّل
ي أَيُّ َها يَا
21
Kompilasi Hukum Islam.(Bandung:Nuansa Aulia.2013) Pasal 153-155
Tentang Waktu Tungu, Hlm 375-376
37
selama masa iddah atau selama empat bulan sepuluh hari, namun bagi
selain suami, ihdad hanya dilakukan sampai masa tiga hari. Dalam
ditinggal mati istrinya. ihdad juga tidak dapat dikenakan kepada istri
yang ditalak raj‟i dan talak bâ`in. Kaum muslimin telah sepakat
perempuan muslimah dan ahli kitab, baik yang masih kecil maupun
22
Al-Quran Al-Karim, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar:2011) Surah At-
Thalaq Ayat1
23
Ibnu Qudamah, Al-Muqni‟ Fiy Fiqh Imam Al-Sunnah Ahamd Ibn Hanbal
Al-Syaibaniy Juz Iii (Riyadl: Maktabah Al-Riyadl Al-Haditsah, 1980) Hlm. 289-291
24
Abdul Rahman Ghozali, Loc.Cit
38
oleh Ibnu Nafi‟ dan Asyhab (dua orang di antara pengikut Imam
keduanya dari Imam Malik, dan orang pengikut Imam Malik juga
madzhab Syafi‟i dan Maliki, istri yang masih kecil wajib perempuan
25
Abdul Rahman Ghozali,Op.Cit. Hlm 303
39
26
Abd Al-Barr Al-Namiriy, Al-Kafiy Fiy Fiqh Ahl Al-Madinah Al-Malikiy (
Beirut: Dar Al-Kutub, 1992) Hlm. 292.
27
Abdul Rahman Ghozali,Op.Cit. Hlm 304
40
kawin lagi dengan suaminya itu, jika terlebih dahulu ia kawin dengan
memiliki masa„iddah yang sama dengan istri yang dijatuhi talak raj‟i.
28
Taqiyuddin Al-Husainiy, Kifayah Al-Akhyar Fiy Hall Ghayah Al-
Ikhtishar, (Beirut: Dar Al-Fikr, Tanpa Tahun,) Hlm. 134
41
Pasal 170
ditinggal mati oleh suaminya selama empat bulan sepuluh hari. Hal
ini merupakan suatu kondisi di mana isteri harus menahan diri atau
berkabung selama empat bulan sepuluh hari. Selama masa itu, isteri
mata dan tidak boleh keluar rumah. Cara ini bertujuan hanya untuk
1. Hikmah Iddah
terkena hukumiddah.
memperhatikan apakerugiannya.
2. Hikmah Ihdad
ialah :
29
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Jilid 8, Diterjemahkan Muhammad Thalib,
Fiqih Sunnah (Bandung ; Alma‟Arif,1987),Hlm.140 - 141
44
besarnya.
30
Syaikh Hasan Ayub, Fikih Keluarga, ( Jakarta : Pustaka Al- Kautsar,
2006) Hlm 372
45
dan perhiasan. Namun dari sisi lain, para ulama memandang bahwa
31
Abdul Rahman Ghozali, Loc.Cit
32
„Athif Lamadhoh, Fikih Sunnah Untuk Remaja, (Jakarta: Cendekia
Sentra Musliam, 2007), Hlm 258
33
Wahbah Al-Zuhailiy, Al-Fiqh Al-Islamiy Wa Adillatuhu, Juz Vii (
Damaskus: Dar Al-Fikr, 1996 ) Hlm. 662
46
34
Tihami Dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat: Kajian Fikih Nikah
Lengkap, (Jakarta: Rajawali Press, 2009), Hlm 343
35
Abdul Rahman Ghozali,Op.Cit. Hlm 304
47
Syafi‟i;
mempercantik diri;
tidak dibenarkan;
Larangan keluar rumah ini juga didasarkan pada firman Allah SWT
diri pada masa Rasulullah SAW. Sesungguhnya, hal ini berkaitan erat
36
Wahbah Al-Zuhailiy, Loc.Cit
49
dengan hal-hal yang harus diajuhi oleh wanita yang berihdad adalah
terbuat dari emas atau perak. Sebagian ulama mazhab Syafi‟i seperti
37
Abdul Rahman Ghozali, Loc.Cit
38
Abdul Manan, Fiqh Lintas Madzhab:Hanafi,Maliki,Syafi‟i,Hambali, Juz
5, (Kediri:Pp.Al Falah Ploso Mojo,2011) Hlm 99-100
50
oleh wanita yang tidak berkabung dia boleh berjalan disaat terang
lainnya. Dan juga boleh melepas kerudung jika tidak ada orang lain
kecuali hannyamahramnnya39.
dokter, perawat dan lain-lain, maka mereka boleh keluar rumah untuk
39
Abdullah Bin Baz, Fatwa-Fatwa Tentang Wanita, Jilid 2, (Jakarta: Daar
El Haq 2001).Hlm. 234
51
40
Abu Yazid,Fiqh Realitas (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005),Hlm 330