Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)
Oleh:
NIM: 105046201710
JAKARTA
1431H / 2010M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul Analisis Komparasi Penerapan Prinsip Syariah Tentang
Mekanisme Operasional Pada Asuransi Takaful Keluarga Dan Asuransi
Syariah Allianz Life Indonesia, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 18 Juni 2010.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)
Diajukan Kepada Fakultas Syariah Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)
Oleh: Desiana Puja Astuti NIM: 105046201710
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Ir. Agus Edi Sumanto, MM, M.Si, AAIJ, ASAI, RFAYuke Rahmawati, S.Ag.,MA
NIP: 197509032007011016
JAKARTA
1431H / 2010M
LEMBAR PERNYATAAN
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
Hidayatullah Jakarta.
Puji syukur bagi Allah SWT senantiasa penulis panjatkan, karena hanya
Shalawat dan salam, yang mengiringi rasa syukur penulis hadiahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, yang menjadi suri tauladan yang paling sempurna dalam
sembahkan khusus untuk Ayahanda Dwi Junarko serta Ibunda tercinta Rohani yang
dengan do’a, perhatian serta kasih sayangnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis juga menghaturkan banyak terima kasih kepada para pihak yang telah
haturkan kepada:
1. Bapak Prof. H. Muhammad Amin Suma, MA. SH., Dekan Fakultas Syariah
4. Bapak Ir. Agus Edi Sumanto, MM, M.Si, AAIJ, ASAI, RFA serta Ibu Yuke
5. PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Allianz Life Indonesia yang
7. Kakak ku Nova, serta adik-adik ku Desiani Puji Astuti, S.Si, Ibnu Maulana
Siddiq, Dian Anggraini yang telah memberikan baik support, materi maupun
doanya, serta ponakan ku tersayang Fabian Ananda Syakir yang selalu membuat
Tentunya segala kebaikan tersebut tidak dapat penulis balas dengan balasan
yang melebihi daripada balasan Allah SWT. Semoga Allah selalu memberikan
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN......................................................................................iv
ABSTRAK..................................................................................................................v
KATA PENGANTAR...............................................................................................vi
DAFTAR ISI............................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
E. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian.......................................................................10
4. Lokasi Penelitian.....................................................................13
b. Wawancara........................................................................13
c. Observasi..........................................................................14
F. Sistematika penulisan....................................................................16
1. Definisi Asuransi.....................................................................22
INDONESIA
klaim.......................................................................................89
mudharabah)...........................................................................98
Syariah Nasional..........................................................................102
BAB V PENUTUP
Kesimpulan103
Saran105
PENDAHULUAN
Penggunaan produk keuangan tidak mungkin dihindari pada saat ini, baik
produk keuangan yang berasal dari lembaga keuangan bank ataupun non-bank.
keuangan juga merupakan sarana investasi yang tepat serta mampu bersifat
perbankan yang menerapkan prinsip syariah berkembang cukup pesat, kini giliran
lebih 16 tahun yang lalu dan menjadi tren baru lima tahun belakangan.
1
2
pengetahuan masyarakat atas manfaat dari produk asuransi yang ditawarkan serta
konvensional dengan pendirian divisi syariah. Hal ini terjadi karena memang
Indonesia, empat diantaranya adalah perusahaan asuransi yang murni secara utuh
konvensional yang menjadikan asuransi syariah sebagai bagian dari produk dan
layanan mereka.
1
Jens Reisch, Fokus Kepada Nasabah Mendorong Allianz Life Untuk Luncurkan
Asuransi Syariah Bagi Masyarakat Indonesia Jakarta: Siaran Pers, 2006 diakses melalui
www.allianz.co.id, pada tanggal 26 Februari 2010.
3
dari model asuransi konvensional. Mereka ini lebih menginginkan profit dan
3. Pengguna produk keuangan syariah yang selama ini setia pada produk
asuransi konvensional dan sulit untuk berpindah ke model lain karena sudah
atau lebih dari model konvensional yang selama ini mereka preferensikan.
bernuansa ekonomi atau profit oriented (keuntungan bisnis). Hal ini dikarenakan
oleh aspek tolong menolong menjadi dasar utama dalam menegakkan praktik
asuransi dalam Islam. Maka ketika konsep asuransi syariah tersebut dikemas
4
berakibat pada penggabungan dua visi yang berbeda, yaitu visi sosial (social
oriented) yang seharusnya menjadi landasan utama dan visi ekonomi yang
dan asuransi adalah terpenuhinya nilai-nilai; pelarangan riba dan bunga bank,
prestasi. Beberapa prinsip utama tersebut harus ada dalam sebuah lembaga
keuangan syariah, khususnya prinsip bebas riba. Maka sebuah lembaga keuangan
tersebut terdiri dari perusahaan asuransi syariah yang murni dan utuh
Keluarga, sebagai salah satu perusahaan asuransi yang secara murni berdiri
2
Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam : Suatu Tinjauan Analisis Historis,
Teorotis Dan Praktis, Jakarta, Prenada Media, 2004
5
menawarkan produk asuransi jiwa syariah tetapi berada pada satu atap dengan
dunia.
mengenai kesesuaian konsep asuransi syariah dengan praktiknya pada kedua jenis
tataran riil, serta membandingkan hal tersebut pada dua jenis perusahaan asuransi
yang memiliki perbedaan latar belakang, melalui sebuah penelitian yang berjudul:
saling bertanggung jawab, dan saling bekerja sama). Sehingga secara teori,
asuransi syariah harus menerapkan sistem dan operasional yang tidak melanggar
asuransi syariah secara garis besar terletak pada dua bidang, yaitu:
Syariah Nasional atas kinerja operasional agar tetap berada dalam jalur
syariah.
Oleh karena itu agar penelitian ini lebih fokus dan terarah, maka batasan
transaksi.
mudharabah)
Nasional (DSN)
Maka dari itu, penelitian inipun dibatasi pada dua produk asuransi jiwa / takaful
Indonesia?
operasionalnya?
Indonesia.
Islam semakin intensif dilakukan. Untuk itu penelitian ini diharapkan agar
dalam tataran riil. Hal ini perlu dilakukan agar immage syariah yang melekat
3. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan acuan oleh pengguna
jasa-jasa keuangan, khususnya jasa asuransi, agar lebih kritis dan selektif
Nilai Syariah Pada Pengelolaan Hotel Sofyan Betawi Jakarta Pusat. Penelitian
Hotel Sofyan Betawi. Didalam skripsi ini hanya dua variabel yang digunakan
untuk menilai sejauh mana implementasi nilai syariah sudah diterapkan pada
pengelolaan Hotel Sofyan Betawi, yaitu penerapan prinsip Ketuhanan dan prinsip
Aqidah.
studi kasus pada PT. MAA Life Assurance Syariah. Skripsi ini meneliti seputar
E. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
digunakan untuk melihat realitas tidak sekedar sebuah hasil, tetapi bagaimana
1
keunikan yang ada pada individu, kelompok, dan atau organisasi dalam
tulisan, dan perilaku yang dapat diamati dari individu, kelompok masyarakat,
dan perilaku suatu organisasi tertentu dalam sebuah setting konteks tertentu
yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistic3.
merupakan produk asuransi syariah yang termasuk dalam jenis asuransi jiwa.
3
A. M. Hubberman dan Matthew Miles Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang
Metode-Metode Baru. UI-Press: Jakarta
1
transaksi
(DSN)
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer.
berwujud kata- kata dan bukan rangkaian angka. Data primer diperoleh
laporan dari pihak yang terlibat dalam objek penelitian, dalam hal ini adalah
4. Lokasi Penelitian
Indonesia Jl. Mampang Prapatan Raya No.100, Jakarta 12790 Telp. 799 1234,
(Jl. Summitmas II, 19th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav.61-62 Jakarta Pusat
(observasi).
perusahaan.
b. Wawancara
c. Pengamatan (observasi)
telah diolah secara kualitatif serta mengembangkan data tersebut secara logis.
4
Moehar Daniel: 2003. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Jakarta :2002, Bumi Aksara,
sh.143
1
a. Reduksi Data
muncul dari catatan- catatan yang diperoleh dari lapangan. Reduksi data
dapat ditarik dan diverifikasi. Dengan reduksi data, data yang diperoleh
dapat diseleksi. Artinya, data mana yang dikode, mana yang tidak
b. Penyajian Data
yang digunakan dalam tulisan ini adalah bentuk teks naratif, didukung
5
A. M. Hubberman dan Matthew Miles Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber
Tentang Metode-Metode Baru. UI-Press: Jakarta, h.16
1
syariah di lapangan.
c. Penarikan Kesimpulan
terkumpul dianalisis
F. Sistematika Penulis
BAB I Pendahuluan
penulisan.
Asuransi Syariah
mulai dari sejarah umum PT. Asuransi Syariah Takaful Keluarga dan
Indonesia)
BAB V Penutup
BAB II
pada sistem ekonomi Islam sebagai dasar sistem operasional. Hal yang paling
uang (riba’) serta tujuan komersial Islam yang tidak mengenal peminjaman uang
dengan prinsip bagi hasil, sedang peminjaman uang hanya dimungkinkan untuk
2. Sebagai pengelola investasi atas dana yang dimiliki oleh pemilik dana
pemilik dana (dalam hal ini lembaga keuangan bertindak sebagai manajer
Moneter dan Perbankan Direktorat Kebijakan Moneter Bank Indonesia diakses melalui
www.google.com.
18
1
investasi.
dua pihak, dimana pihak pertama sebagai pemilik dana (sahibul maal) dan
yang akan diperoleh, sedangkan kerugian yang timbul adalah risiko pemilik
pengelola.
2
bersifat tetap atau bersifat temporer dengan penurunan secara periodik atau
3. Prinsip Wadiah adalah titipan dimana pihak pertama menitipkan dana atau
imbalan kepada penitip dengan tetap pada kesepakatan dapat diambil setiap
yang dititipkan.
a. Murabahah, yaitu akad jual beli antara dua belah pihak dimana
pembeli dan penjual menyepakati harga jual yang terdiri dari harga beli
dapat dilakukan secara tunai bisa juga secara bayar tangguh atau bayar
2
dengan angsuran.
diserahkan kemudian.
pada akhir masa sewa disebut Ijarah mumtahiya bi tamlik (sama dengan
operating lease)
komisi (garansi).
d. Sharf, yaitu pertukaran/ jual beli mata uang yang berbeda dengan
bentuk zakat, infaq, shodaqah dan lainnya, serta penyaluran alqardul hasan ,
1. Definisi Asuransi
“ Asuransi atau Pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan
diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau
menjual jasa, pemindahan risiko dari pihak lain, dan memperoleh keuntungan
dengan berbagi risiko (risk sharing) diantara sejumlah nasabahnya. Dari sudut
7
Hasan Ali. Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam: Suatu Tinjauan Analisis
Historis, Teoritis, dan Praktis. Jakarta 2004: Prenada Media, h.60
2
ketiga, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti, yang diselenggarakan
8
Hasan Ali. Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam: Suatu Tinjauan Analisis
Historis, Teoritis, dan Praktis. Jakarta 2004: Prenada Media
2
dengan tujuan memperoleh santunan. Jika insurable interest itu ada, maka
berlaku:
tersebut.
yang ditutupnya.
musibah terjadi melalui klausa proksimal ini akan dapat diketahui apakah
Berbicara masalah asuransi, tentu saja tidak akan terlepas dari masalah
Sementara itu, apa yang terjadi di masa mendatang adalah suatu keadaaan
dimana teori yang dimaksud adalah Hukum Bilangan Besar (the Law of Large
Number). Konsep penting dari Hukum Bilangan Besar ini mengatakan bahwa,
hakikatnya mengikuti suatu pola. Apabila pola itu dikenali melalui observasi
makin banyak jumlah observasi yang dilakukan oleh suatu peristiwa, maka
dimana risiko yang terjadi pada peserta asuransi dialihkan kepada pihak
yaitu:
a. Marketing (pemasaran)
10
Hasan Ali. Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam: Suatu Tinjauan Analisis
Historis, Teoritis, dan Praktis. Jakarta 2004: Prenada Media, h.84
11
Kenneth Huggins, Operations of Life and Health Insurance Companies
(terjemahan: Yayasan Dharmaputera). Jakarta: Yayasan Bumiputera,1992
2
Bilangan Besar.
polis asuransi
merupakan bentuk usaha yang menentang takdir (qadla dan qadar), karena pada
merupakan takdir Allah. Memang alasan tersebut tidak dapat disalahkan, akan
tetapi Islam juga selalu melihat segala sesuatu secara universal. Berbagai
interpretasi mengenai makna ayat-ayat Al- Quran dan hadits yang bersifat
ringkas, ayat ini mengandung anjuran agar kita berusaha menjaga kelangsungan
Sehingga ayat tersebut dapat dijadikan sebagai dasar bahwa ber-asuransi tidak
menuju kepada perencanaan masa depan dengan sistem proteksi yang dikenal
syarat- syarat lain dalam konsep muamalat secara Islami. Dalam konsep
muamalat secara Islami setidaknya ada beberapa hal yang jelas diharamkan,
yaitu: adanya unsur gharar (ketidak jelasan dana), unsur maisir (judi/ gambling),
maksiat
Sementara itu, Hukum Bilangan Besar yang menjadi teori dasar dari cara
kerja asuransi dalam memperkirakan masa depan, merupakan aplikasi dari kaidah
kebiasaan yang telah berlalu merupakan suatu ketetapan hukum yang dapat
adanya persesuaian dengan nilai dasar yang ada dalam syariah Islam12.
12
Hasan Ali. Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam: Suatu Tinjauan Analisis
Historis, Teoritis, dan Praktis. Jakarta 2004: Prenada Media.
3
Secara etimologi bahasa arab, takaful berasal dari akar kata kafala
memikul risiko diantara sesama orang sehingga antara satu dengan yang
lainnya menjadi penanggung atas risiko yang lainnya. Saling pikul risiko itu
dilakukan atas dasar saling tolong dalam kebaikan dengan cara masing-
ketiga. Pihak ketiga yang dimaksud ini adalah lembaga atau badan hukum
atau perusahaan yang menjamin kegiatan kerja sama atau asuransi ini
terjamin berjalan dengan baik dan tidak termasuk kegiatan yang dilarang
13
Muhammad. Kebijakan Fiskal & Moneter Dalam Ekonomi Islam. Jakarta: 2002
Salemba Empat, h.105-106
3
takaful, yaitu:
pertanggungan15, yaitu:
dan Umroh.
14
Gemala.Dewi, Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian
Syariah di Indonesia. Jakarta: Prenada Media.,2004
15
Muhammad., Lembaga - Lembaga Keuangan Umat Kontemporer. Yogyakarta: UII
Press, 2004,h.107
3
dll
bagi ahli warisnya dan atau penerima hibah, wasiat, bila peserta tersebut
meninggal dunia. Selain itu takaful berfungsi pula sebagai penyedia dana
16
Masyhuril. Khamis, Takaful, Asuransi Syariah, Suatu Solusi. Jakarta, 2000
3
Takaful.
Ketiga konsep ini tidak akan dapat dilaksanakan, bila nilai taqwa dan
iman yang kokoh serta niat ikhlas belum meresap secara mendalam pada
terlaksana.
Tiga prinsip dasar di atas dengan beberapa prinsip yang tidak kalah
17
Hasan Ali. Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam: Suatu Tinjauan Analisis
Historis, Teoritis, dan Praktis. Jakarta 2004: Prenada Media, h.125
3
Ketuhanan
akad asuransi.
pada setiap peserta asuransi agar mempunyai motivasi dari awal untuk
investasi.
terdiri atas akad tijarah dan akad tabarru’. Akad tijarah adalah
diakadkan.
(pemegang polis)
dana.
menunaikan kewajibannya
3
Masalah premi:
Pembayaran premi didasarkan atas jenis akad tijarah dan jenis akad tabarru.
Untuk menentukan besarnya premi, perusahaan asuransi syariah dapat menggunakan rujukan, misalnya tab
Premi yang berasal dari jenis akad mudharabah dapat diinvestasikan dan hasil investasinya dibagihasilkan ke
Premi yang berasal dari jenis akad tabarru’ dapat
Masalah klaim:
yang dibayarkan.
memenuhinya.
4
akad.
g) Masalah Investasi:
(mudharabah).
tersebut.
dana itu dibagi antara para peserta dan perusahaan sesuai ketentuan yang
telah disepakati.
Peserta dapat memilih cara pembayaran, baik tiap bulan, kuartal, semester
maupun tahunan.
fee atau ujrah akan dipisah oleh perusahaan asuransi dalam dua rekening
a) Perjanjian berakhir
peserta).
18
Salim Abbas, Asuransi dan Manejemen Resiko, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada,
2003. Cet-7, ed-2,h.112
4
= Rp. 980.000,00
perusahaan
maka:
maka:
yang satu dengan yang lainnya, maka MUI membentuk Dewan Syariah
Dewan Syariah Nasional adalah Dewan yang dibentuk oleh MUI untuk
lembaga keuangan syariah. Anggota DSN terdiri dari para ulama, praktisi,
dan para pakar dalam bidang yang terkait dengan muamalah syariah.
4
BAB III
didirikan pada 4 Agustus 1994 dan mulai beroperasi pada 25 Agustus 1994,
dimana dalam sejarahnya PT. Asuransi Takaful Keluarga pernah meraih MUI
Sedangkan misi dari perusahaan ini adalah kami bertekad memberikan solusi
48
4
bagi umat dengan menawarkan jasa takaful dan keuangan syariah yang
Pemegang saham:
Dewan Komisaris:
Dewan Direksi:
Direktur Utama: Ir. Agus Edi Sumanto, MM, M.Si, AAIJ, ASAI, RFA
berada pada satu kantor yang sama. Asuransi Takaful Keluarga berusaha
selalu diucapkan jika ada orang baru memasuki ruangan. Ruangan kantor
lepas dari bahasa syariah. Bpk. Nastain juga mengatakan bahwa perusahaan-
Takaful.
pada tahun 1890 di Berlin, Jerman. Saat ini Allianz merupakan salah satu
perusahaan asuransi dan jasa keuangan yang hadir di lebih dari 70 negara di
dunia. Untuk wilayah Asia Pasifik, Allianz hadir sejak tahun 1917 dan
bidang asuransi jiwa dengan mendirikan PT. Asuransi Allianz Life Indonesia,
yang hingga kini memiliki 75 kantor pemasaran dan outlet yang berlokasi di
Visi dari Allianz Life Indonesia adalah menjadi pilihan pertama dan
utama bagi pelanggan, rekan bisnis, dan karyawan. Disamping itu, Allianz
perusahaan asuransi dan penyedia jasa keuangan nomor satu di tahun 2010.
asuransi jiwa syariah pada bulan Januari 2006, dimana Indonesia merupakan
Menurut kutipan sebuah siaran pers melalui website resmi Allianz, Jens
dan produk syariah yang ditawarkan oleh Allianz Life Indonesia ditangani
oleh dua fund management yang berbeda, tetapi keduanya memiliki link yang
5
kuat dengan Allianz Life Indonesia. Walaupun demikian, agen dan distributor
memasarkan produk syariah, tidak ada agen khusus untuk produk syariah.
syariah.
sepanjang hari. Disamping itu suasana kantor tidak menonjolkan sesuatu yang
pada produk- produk syariah-nya saja, dimana produk ini dinilai baru dan
produk konvensional). Para staff dan karyawan yang terdiri dari sejumlah
laki- laki dan perempuan berpenampilan seperti umumnya para pegawai pada
juga tercermin dari ucapan yang terlontar dari Bpk. Supriyono, selaku direktur
Protection
intern perusahaan.
5
perusahaan dalam proses pemasaran dan tahapan lain yang terjadi antara
sebagai berikut:
asuransinya.
jasmani dan rohani serta usia masuk minimal 17 tahun dan maksimal 60
tahun, atau masa perjanjian ditambah usia masuk, asal tidak melebihi 70
tahun.
memahami dengan seksama isi dan maksud dari SPA. Lembar isian dalam
SPA tersebut terdiri dari formulir data pribadi, akad tertulis dan pernyatan
calon peserta.
tersebut dengan lengkap dan jujur, dimana hal ini merupakan bagian dari
dasar perjanjian yang harus disepakati oleh kedua belah pihak. Bagian-
bagian yang harus diisi oleh calon peserta adalah formulir data pribadi,
yang berisi tentang data-data pribadi calon peserta dan data kepesertaan
SPA adalah akad tertulis dan pernyataan calon peserta, yang merupakan
keterangan dalam SPA dan mengisi SPA tersebut dengan benar. Format
dan isi tulisan dalam akad telah ditentukan oleh perusahaan, dan peserta
sepakat.
kepada perusahaan tidak benar dan atau palsu sedangkan perjanjian telah
membuktikan bahwa yang tidak benar itu ternyata tidak dengan sengaja,
untuknya.
Pada bagian ini dijelaskan tahap- tahap kegiatan antara peserta dan
untuk peserta asuransi. Dengan kata lain, calon peserta sudah menjadi
peserta asuransi.
asuransi dan asuransi berlaku mulai tanggal yang tercantum dalam polis.
asuransi Takafulink, dimana ada dua cara membayar premi dasar. Cara
Cara yang kedua adalah dengan cara pembayaran Premi sekaligus, dimana
64.000.000.
6
yang stabil dan risiko yang aman. Pada pilihan ini seluruh dana peserta
tetap.
yang optimal dan risiko yang moderat. Pada pilihan ini sebagian dana
(akad). Besarnya tabarru’ yang dibayarkan adalah 7,5% dari premi dasar
satu tahun.
sebesar 32,5% dari premi dasar tahunan atau 3,75% dari premi dasar
sekaligus.
besarnya dana santunan yang diperoleh peserta adalah 125% dari premi
o Jika peserta meninggal dunia dalam masa polis, maka ahli waris
memuat mutasi transaksi yang terjadi dan jumlah unit yang dimiliki
unit Takafulink setiap hari Rabu di harian Bisnis Indonesia, atau melalui
Takafulink
rekening khusus.
Perusahaan juga memperhitungkan zakat maal terhadap investasi peserta. Namun, ketika peneliti menanyak
“pokoknya ada-lah…panjang banget…”
Dari jawaban responden tersebut, peneliti menangkap bahwa responden enggan menjelaskan lebih jauh, sehi
6
Pendapatan Perusahaan
Beban Operasional
Ujrah Perusahaan
Total Dana Tabarru’
Beban hasil investasi
Asuransi: Re-as, Klaim, Pajak
NASABA
SU Cadangan Klaim
Tabarru’
Nasabah
berapa besaran ujrah dan besaran dana tabarru’ dari premi yang
sebagai dana tolong-menolong dan tetap menjadi milik nasabah yang kelak
untuk biaya klaim, reasuransi dan sebagainya. Apabila ada surplus dari
dana tabarru’, sebagian dana akan dikembalikan kepada nasabah yang tidak
finansial individu dan keluarga, berupa tabungan dan investasi yang juga
perencanaan keuangan keluarga sejak dari usia dini hingga masa tuanya.
ini adalah:
c. Ketika peserta mencapai usia 100 tahun, dibayarkan dana tunai sebesar
membaginya dalam tiga tahapan, yaitu masa pra- transaksi, masa transaksi,
Protection:
atau perjanjian terbentuk.. Khusus untuk data mengenai hal- hal yang
calon peserta.
dana kebajikan.
polis.
diinginkan.
lain.
7
dengan kesehatan calon peserta serta hal- hal yang berkaitan dengan
bil-ujrah.
7
sepakat. Adapun isi dari Pernyataan dan Surat Kuasa tersebut adalah
polis.
Syariah.
yang disetor peserta adalah sebesar Rp.1.500.000, untuk cara bayar per-
dilakukan via transfer atau cash ke bank syariah yang telah bekerja sama
dengan Allianz, yaitu Bank Permata Syariah dan Bank Syariah Mandiri.
yang diberikan oleh perusahaan, maka premi yang sudah dibayarkan akan
sebagai berikut:
termasuk saham yang masuk dalam JII atau reksadana saham syariah.
7
dipilih, dipotong setiap bulan dari unit yang ada selama polis masih
dari unit setiap bulannya, mulai bulan ke-13 sejak polis diterbitkan hingga
Premium Holiday. Fasilitas Top Up dapat dilakukan dengan dua cara yaitu,
g) Peserta membayar komisi dengan ketentuan, untuk tahun ke-1 dan ke-2
untuk tahun ke-3 sampai seterusnya sebesar 5 % dari nilai premi. Untuk
premi tambahan (Top Up) berkala atau tunggal, komisi yang dibayarkan
h) Peserta juga membayar sejumlah biaya, dimana antara lain terdiri dari:
tabarru’ untuk membayar klaim. Dipotong setiap bulan dari unit mulai
bulan ke-13.
2. Biaya administrasi Rp. 26.500 dipotong setiap bulan dari unit yang
ada selama polis masih inforce. Khusus bulan ke-1 sampai bulan ke-12
7
didalamnya)
ahli waris. Ahli waris yang non Islam adalah orang yang ditunjuk untuk
menerima manfaat.
Laporan tahunan dikirimkan setiap ulang tahun polis, mengenai jumlah unit
satu tahun.
dimaksud:
yang berbeda-beda.
peserta dalam posisi minus karena baru dibayarkan mulai bulan ke-13.
Apabila terjadi klaim dalam tahun pertama polis maka dana klaim akan
produk syariah dari Allianz Life Indonesia. Mengenai hal ini juga
BAB IV
dianalisis kesesuaiannya dengan prinsip syariah, dimana ada enam hal penting
tersebut adalah mengenai; kedudukan akad antara peserta dan perusahaan dalam
transaksi, konsep pengelolaan dana dalam penetapan dana premi dan klaim,
Pengawas Syariah (DPS) dan Dewan Syariah Nasional (DSN). Sub bab
tersebut.
dalam transaksi.
oleh pemilik dana. Sehingga hal ini menentukan posisi peserta asuransi dalam
82
83
sebagai fasilitator untuk menjaga dan mengelola dana mereka (mudharib). Hal
dengan peserta lain, pada suatu peristiwa yang belum terjadi dalam jangka
waktu tertentu.
perusahaan dalam akad pada posisi yang tepat secara syariah. Hal ini dapat
pada produk Takafulink. Pada saat masa pra- transaksi, ada hal penting yang
syarat umum polis secara detail kepada calon peserta. Lebih lanjut lagi, bahwa
84
dalam Pasal (1) Syarat Umum Polis Individu PT. Asuransi Takaful Keluarga
prinsip wakalah bil- ujrah. Dengan prinsip tersebut, peserta merupakan pihak
tabarru’ yang diambil dari dana yang disetor calon peserta dan dikelola oleh
perusahaan. Hal ini berarti akad yang dilakukan telah memposisikan peserta
dana). Hal itu dilakukan tanpa paksaan karena sebelumnya peserta telah
diwajibkan untuk membaca dan memahami secara seksama isi dari akad
tertulis, bahkan terdapat juga surat pernyataan bahwa peserta telah benar-
merupakan pihak yang akan mengelola dana sesuai syariah. Dalam hal ini
setelah dipotong biaya dan komisi yang telah disetujui, serta dana tabarru’
menyetujuinya. Salah satu isi dari akad tersebut adalah pernyataan dan
Life Indonesia, untuk mengelola dana dan melakukan transaksi atas nama
peserta, serta bersedia membayar biaya atas jasa- jasa tersebut berdasarkan
prinsip wakalah bil- ujrah . Artinya, perusahaan bukan sebagai pihak yang
menjual polis asuransi yang siap menanggung risiko di masa yang akan
datang, akan tetapi sebagai pengelola dana, yang mana nantinya risiko
yang terjadi tetap ditanggung oleh kumpulan peserta, dalam hal ini risiko
yang dimaksud adalah risiko kematian. Sehingga dilihat dari proses marketing
dengan Asuransi Takaful Keluarga dalam hal peran perusahaan. Dalam hal
ini, Allianz Life Indonesia juga berperan sebagai penyuntik dana jika terjadi
rekening khusus milik seluruh peserta minus. Hal tersebut tidak terjadi dalam
sehingga jika terjadi klaim pada tahun pertama polis maka dana klaim yang
Indonesia. Dilihat dari bentuk pinjaman, yaitu didasarkan pada prinsip al-
qardh, hal tersebut masih dibenarkan secara syariah karena pinjaman itu
dan bantuan tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab mereka untuk
datang. Oleh karena itu, jika hanya dilihat dari peran perusahaan sebagai
penyuntik dana, maka operasional ini masih dapat dikatakan sejalan dengan
prinsip syariah.
jasmani dan rohani dengan usia masuk calon tertanggung 17 s/d 60 tahun,
sedangkan pada Allianz Life Syariah (Allisya Protection) usia masuk calon
18 tahun dapat diwakilkan oleh orang tua wali atau oleh pihak yang
lain dilakukan oleh peserta, sementara pihak yang memiliki risiko sebenarnya
kerelaan (al-ridha) merupakan salah satu dari prinsip dasar terbentuknya akad
dalam asuransi syariah. Disamping itu, merujuk pada konsep ta’awun pada
asuransi syariah, maka itikad buruk dan kecurangan sangat mungkin terjadi
lain, dalam hal ini adalah pemegang polis. Konsep ta’awun merupakan
pencegahan risiko dan mengelola risiko masing- masing dengan baik. Akan
tetapi jika calon tertanggung bukanlah peserta yang menyetujui akad, maka
moral hazard dalam transaksi akan rawan terjadi, yaitu keadaan dimana ada
dalam hal penetapan biaya premi dan penetapan dana klaim, yang masing-
premi harus terdapat tiga hal penting yaitu, adanya unsur kerelaan (al-
ridha), kejelasan dana (tidak adanya unsur gharar) dan tidak ada pihak
yang merasa dirugikan (tidak ada unsur maisir). Disamping itu, penetapan
dalamnya.
90
tidak mengetahui bagaimana angka 7,5% dan 1,25% dari premi untuk
terlibat dalam proses penetapan biaya tersebut, maka Bpk. Nastain selaku
responden menjawab:
tinggi usia maka premi dasar yang ditetapkan juga semakin besar, akan
dana tabarru’ dilakukan dari nilai unit milik peserta {dana investasi +
Hal terpenting dari prosedur biaya klaim yang sesuai syariah adalah
tidak diperbolehkan dalam asuransi syariah. Selain itu, klaim atas akad
masa polis berakhir. Hal ini dikarenakan ketika peserta mengundurkan diri
dunia dalam masa polis, maka ahli waris peserta memperoleh dana
santunan yang diambil dari rekening tabarru’ peserta. Dan jika peserta
merupakan hak peserta, namun tentu saja setelah dikurangi komisi dan
Pada produk Allisya Protection dari Allianz Life Indonesia juga tidak
tersebut mencerminkan bahwa klaim atas akad tijarah adalah hak penuh
peserta. Dan hak atas akad tabarru’ dicerminkan melalui manfaat yang
yang dimaksud terdiri dari dana investasi yang terkumpul dan dana
Salah satu prinsip akad dari asuransi berbasis syariah adalah prinsip
ta’awun (tolong menolong) dan bukan prinsip jual- beli. Hal ini berbeda
dalam transaksinya, dimana risiko di masa yang akan datang dialihkan dari
harus dilakukan secara tepat sesuai dengan prinsip dasar asuransi syariah,
tidak adanya unsur maisir. Dan yang tidak kalah penting adalah, bahwa dalam
prinsip asuransi syariah, akad tabarru’ tidak boleh diubah menjadi akad
Takaful Keluarga dalam rekening khusus sebagai dana kebajikan untuk tolong
akad. Sehingga uang yang disetor oleh peserta asuransi (yang merupakan
melindungi dirinya dan peserta lain ketika terjadi musibah, dan inilah yang
untuk menanggung risiko atas dirinya dan peserta lain, dalam hal ini yang
dimaksud adalah risiko kematian, maka sampai tahap ini perusahan telah
berusaha menghilangkan unsur gharar dalam akad. Hal itu dikarenakan setiap
awal transaksi sudah ditekankan adanya kejelasan dana yang digunakan untuk
oleh peserta asuransi untuk memotong langsung dana investasi peserta sebesar
7,5% dari premi dasar tahunan selama 8 tahun atau 1,25% dari premi dasar
informasi yang diperoleh dari calon peserta, seperti usia, kesehatan dan
timbul pada jenis kelompok yang serupa dan lebih akurat. Dari sini bisa
diprediksi berapa jumlah uang yang dibutuhkan untuk dana santunan peserta.
memenuhi kriteria yang pantas membayar sejumlah dana tabarru’ yang telah
ditetapkan dalam produk takafulink. Dalam hal ini peserta- peserta dalam
yang cenderung sama, serta range usia dari 17 hingga 60 tahun. Pada tahap
diberlakukan adalah sama untuk semua peserta, maka diharapkan tidak ada
tingkat risiko yang hampir sama dengan pembayaran premi tabarru yang
sama pula.
tertulis yang salah satu isinya adalah bahwa nantinya calon peserta akan
para peserta lainnya untuk saling tolong menolong terhadap musibah yang
mungkin dialami oleh salah seorang diantara peserta dan untuk itu peserta
diwajibkan membayar sejumlah dana tabarru sebagai dana ta’awun. Selain itu
dalam akad serta kewajibannya membayar dana tabarru’ adalah salah satu
yang dilakukan oleh peserta. Setiap peserta dalam produk Allisya Protection
usia, jenis kelamin, dan jumlah uang pertanggungan, dan dihitung berdasarkan
hasil underwriting. Oleh karena itu, diawal perjanjian atau pada saat
peserta untuk dana tabarru’. Hal ini cukup beralasan, karena perusahaan juga
serta pembayaran fee sebesar 25% dari dana tabarru’ kepada PT. Asuransi
dana tabarru’ untuk keperluan biaya pengelolaan risiko tersebut tentu saja
menyalahi prinsip asuransi syariah, dimana akad tabarru’ tidak boleh diubah
menjadi akad tijarah serta menyalahi aturan dimana seharusnya dana tabarru’
sepenuhnya untuk dana kebajikan yang menjadi hak peserta, yang digunakan
Umum Asuransi Syariah, akad yang terjadi dalam asuransi syariah terdiri dari
dua jenis, yaitu akad yang berdasarkan prinsip tijarah dan akad yang
berdasarkan prinsip tabarru’. Akad tijarah adalah semua akad yang dilakukan
untuk tujuan komersial, dalam hal ini adalah akad mudharabah. Sementara
akad tabarru adalah akad yang dilakukan dengan tujuan kebajikan dan
tolong menolong, dan tentu saja semua akad tersebut tidak terlepas dari
menerapkan prinsip Wakalah bil Ujrah dalam akad dan proses transaksinya,
bukan prinsip mudharabah. Wakalah bil Ujrah, berasal dari gabungan kata
wakil) untuk urusan tertentu dimana pihak kedua mendapat imbalan berupa
fee atau komisi, pemberian imbalan berupa fee atau komisi inilah yang disebut
untuk membayar komisi kepada perusahaan sebesar 3,75% dari Premi Dasar
Sekaligus, 32,5% dari Premi Dasar Tahunan pada tahun pertama, dan atau
yang diberikan perusahaan dalam usaha pengelolaan dana milik peserta, dan
dari Allianz Life Indonesia juga menerapkan prinsip Wakalah bil Ujrah.
kepada PT. Asuransi Allianz Life Indonesia Syariah selaku wakil untuk
mengelola dana, risiko dan melakukan transaksi atas nama peserta. Untuk itu
kepada calon peserta, dimana besar komisi yang ditetapkan adalah sebesar
30% dari premi dasar tahun ke-1 sampai tahun ke-2 serta sebesar 5%dari
premi dasar untuk tahun ke-3 sampai tahun ke-5. Sementara komisi untuk
premi tambahan (premi Top Up) adalah sebesar 1,5% dari premi dasar. Sama
juga tidak mempunyai pilihan selain membayar komisi yang telah ditetapkan
bertentangan dengan syariah, maka hal itu tidak dibenarkan. Konsep tersebut
jasa yang sulit diukur. Konsep wakalah bil ujrah sesuai jika diterapkan
dengan jalan berbagi untung dan rugi. Sehingga adil jika peserta untung
Berbeda dengan wakalah bil ujrah yang diterapkan oleh Asuransi Takaful
kegiatan investasinya.
10
sektor investasi yang tidak bertantangan dengan Islam, yaitu investasi yang bebas
riba’.
Untuk Asuransi Takaful Keluarga, data terbaru yang diperoleh, yaitu data
tahun 2009, menggambarkan bahwa 60% dari total nilai investasi dari dana
dan Bangunan, 21% dalam bentuk Reksadana Syariah dan Sukuk, serta 5%
ke rekening peserta setiap tahun akan diperhitungkan dengan zakat maal atas dana
tersebut.
diperoleh adalah data bulan Desember tahun 2009 yang menjelaskan tentang
proporsi alokasi investasi dari tiga jenis portofolio yang berbeda, yang dipilih
oleh peserta asuransi. Berikut merupakan rincian pengelolaan dana investasi yang
Oleh karena itu dengan mengamati rincian portofolio dari Asuransi Takaful
Keluarga dan Allianz Life Indonesia, dapat dikatakan bahwa kedua perusahaan
investasi yang memenuhi prinsip syariah dan sesuai dengan landasan operasional
Baik pada PT. Asuransi Takaful Keluarga maupun PT. Allianz Life
Indonesia Syariah terdapat pemantauan dari Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan
Asuransi Allianz Life Indonesia Divisi Syariah juga telah memenuhi persyaratan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dalam proses analisis telah dilakukan dua tahapan dasar yaitu, reduksi data dan
transaksi pada PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Allianz Life
sesuai dengan prinsip syariah. Hal ini terlihat dari akad yang diterapkan pada
kedua produk tersebut, yaitu akad wakalah bil ujrah yang memposisikan
syariah bertindak atas nama wakil nasabah yang disebut sebagai wakil.
2. Penetapan Biaya Premi pada produk Takafulink dan Allisya Protection sudah
sesuai dengan prinsip syariah. Hal ini terlihat bahwa dalam penetapan biaya
premi tersebut tidak mengandung unsur gharar dan maisir. Tetapi disini
103
10
premi tabarru’ baru dimulai pada bulan ke-13 sejak premi diterbitkan.
memperoleh hak atas manfaat transaksi, berupa klaim dari akad tijarah dan
akad tabarru’ setelah dikurangi komisi dan biaya untuk akad tijarah. Hal ini
4. Pelaksanaan manejemen risiko pada PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT.
syariah.
bagi hasil pada produk Takafulink dan Allisya Protection adalah prinsip
maal atas dana tersebut. Pemungutan dana tersebut telah sesuai dengan prinsip
syariah.
Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Syariah Allianz Life Indonesia,
laporan keuangan perusahaan. Dan pada PT. Asuransi Syariah Allianz Life
Takaful Keluarga dan Asuransi Syariah Allianz Life Syariah, dapat dilihat
melalui lampiran.
B. Saran
sebagai berikut:
10
penerapan prinsip syariah pada usaha perasuransian syariah, dalam hal ini
3. Tidak kalah penting adalah perbaikan fungsi dari Dewan Syariah Nasional
dan Dewan Pengawas Syariah, agar pemantauan lebih ketat dilakukan serta
sebagaimana mestinya.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Hasan. 2004. Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam: Suatu Tinjauan
Analisis Historis, Teoritis, dan Praktis. Jakarta : Prenada Media
4. Prosedur dan pelaksanaan Peserta asuransi memberikan kuasa kepada Peserta membayarkan ujrah kepada perusahaan
konsep bagi hasil perusahaan untuk mengelola dana yang ia miliki, sebagai kompensasi yang telah mengelola dana,
yang berupa rekening tabarru’ dan rekening risiko dan telah melakukan transaksi atas nama
investasi dimana peserta asuransi merujuk peserta.
perusahaan sebagai manejer investasinya. Untuk
itu sebagai imbalan peserta menyatakan
kesediaannya untuk membayar komisi kepada
perusahaan
Lanjutan