TUGAS KHUSUS
3.1 Judul
Evaluasi efisiensi Regenerator FC-D-2 di Unit Residue Fluid Catalytic
Cracking (RFCCU) PT Pertamina (Persero) Refinery Unit III Plaju – Sungai
Gerong.
66
67
3.3 Tujuan
Tujuan tugas khusus ini adalah untuk mengevaluasi efisiensi Regenerator
FC-D-2 di Unit Residue Fluid Catalytic Cracking (RFCCU) PT. Pertamina
(Persero) Refinery Unit III Plaju – Sungai Gerong, di mana di alat tersebut tefjadi
regenerasi katalis sekaligus penyuplaian panas ke Reaktor. Efisiensi Regenerator
FC-D-2 dipengaruhi oleh panas yang dihasilkan dari pembakaran coke dan panas,
juga bertujuan untuk mempelajari variable proses yang dapat mempengaruhi
kinerja Regenerator.
3.4 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari Evaluasi Efisiensi Regenerator Unit
RFCCU PT Pertamina (Persero) Refinery Unit III Plaju – Sungai Gerong adalah
sebagai berikut:
1. Mengenal unit dan peralatan industri pada unit RFCCU terutama
Regenerator.
2. Mengetahui sistem dan kondisi operasi Regenerator.
3. Menambah wawasan tentang operasi Regenerator secara umum
f. Seksi Treating
Unit ini berfungsi untuk memurnikan gasoline dan LPG dari impurities
sulfur yang berupa Merkaptan dan H2S melalui proses Soda Treating sebelum
dikirim ke tangki produk. Seksi ini biasa disebut juga dengan Merichem Unit.
2. Perengkahan Katalis
Perengkahan katalis adalah suatu proses pengilangan minyak yang
merubah hidrokarbon bukan gasoline yang mempunyai titik didih tinggi menjadi
hidrokarbon gasoline yang mempunyai titik rendah.
Variabel-variabel utama dalam proses perengkahan katalis adalah suhu,
tekanan, nisbah katalis-minyak (rasio antara berat katalis masuk reaktor per jam
dengan berat minyak yang diumpankan per jam), dan space velocity (yaitu berat
atau volume minyak yang diumpankan per jam per berat atau volume katalis
dalam zona reaksi). Kenaikan konversi reaksi dapat dicapai dengan cara:
(Fadarina, 2010)
a. Suhu tinggi
b. Tekanan tinggi
c. Space velocity rendah
d. Nisbah katalis-minyak tinggi
b. Naftene Olefin
Contoh:
C=C
RC–R C-R
C=C
CH2 - R
+ CH2 – R
72
2. Progress Reaction
Progress Reaction merupakan reaksi lanjutan dari senyawa yang
dihasilkan pada Primary Cracking Reaction, antara lain: (Subowo, 1995)
a. Secondary Cracking
Senyawa dari parafin akan menghasilkan parafin dan olefin dengan
berat molekul lebih kecil.
b. Convertion
Senyawa Olefin yang reaktif menjadi senyawa olefin yang mempunyai berat
molekul yang kecil.
c. Dehidrogenation
Terjadi pemutusan ikatan carbon hidrogen pada senyawa Olefin.
3.6.5 Efisiensi
Untuk menghitung efisiensi Regenerator menggunakan perbandingan antara
data design dan data aktual. Data design didapatkan melalui data Design kondisi
operasi alat Regenerator di Unit RFCC PT. Pertamina RU III, sedangkan data
aktual merupakan data pada kondisi sebenarnya.
Menghitung Efisiensi Regenerator pada unit RFCC dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
1. Menghitung penyesuaian komposisi flue gas. Saat Regenerator membakar
deposit karbon yang menempel pada coke, hasil pembakaran akan
dilewatkan ke cyclone untuk memisahkan katalis yang terbawa, lalu keluar
sebagai flue gas. Komposisi flue gas bermacam-macam, digunakan
metode GC (Gas Chromatography). Metode ini mengasumsikan
74
Lalu mencari oksigen sisa hasil pembakaran yang keluar bersama flue gas.
FG Rate , lb mol O2 content ∈ FG , mol
Excess O2 in FG = x
hr 100 mol FG
Setelah ini mencari mol oksigen yang bereaksi membentuk CO, CO2, SO2,
NO2 dan H2O.
FG Rate , lb mo l ( x )content ∈FG ,mol
O2 reacted to (x) = x x
hr 100 mol FG
coeficient reaction, mol O 2
mol(X )
Untuk mencari mol oksigen yang bereaksi dengan H2O, mol oksigen pada
Regenerator dikurangi excess, dan oksigen yang bereaksi. Lalu,
¿ Coeff mol H 2
H2 burned by O2 = O 2reacted ¿ H 2O , lbmol hr of O2 x
mol O 2
6. Menghitung coke yang terbentuk dari Karbon dan Hidrogen.
Massa coke yang dibakar menjadi CO + CO2+ H2O adalah:
(X) = ( x ) co ntent ∈FG ,lbmol x MW , lb( x )
From hr lb mol(x )
lb
( Air ,
)(100)
Air to Coke = hr
Coke , lb/hr
Adalah perbandingan jumlah udara kering dengan coke yang dihasilkan.
12. Menghitung Panas yang digunakan untuk memanaskan uap air pada udara
Regenerator.
Dengan langkah yang sama seperti untuk pemanasan udara regenerasi
lb
water ∈air ,
H 2O
hr
ΔH H2O = x Δ Temperature x average specific heat,
lb
Coke productio n ,
hr
BTU
lb0 F
78
lb
CCR
C min
=
O lb
Fresh Feed
hr
Tanggal
Parameter
No Design 1 Juli 2 Juli 3 Juli 4 Juli 5 Juli
Temperatur ( C)0 2021 2021 2021 2021 2021
- Riser (Reaktor) 520 505,73 505,62 505,43 505,92 505,29
- Rg. Dense Bed 672 653 652 655 657 654
1 - Rg. Stack 676 696 695 696 696,5 697
- Dilute bed 674 685 687 678 685 691
- Combined Feed 331 342,11 341,4 343,4 343,43 344,51
81
regenerasi
katalis 6 8
△H lb coke
combustion 12884,5 14051,4 13991,4 14095,8 14206,1 14051,3
of coke 4 4 7 3 0 5
Efisiensi
Regenerato
r 72,93 70,78 70,75 71,06 70,68 70,44 %
Tabel 3.4 Perbandingan Data Aktual dan Desain Regenerator FC-D-2
Data Aktual
Parameter Design 1 Juli 2 Juli 3 Juli 4 Juli 5 Juli Satuan
2021 2021 2021 2021 2021
146407,4 146760,2 146672,0 145746,1 145635,8
Wet Air 151015,1 9 2 3 1 8 lb/hr
149295,2 142281,3 142624,1 142538,4 141638,5 145635,8
Dry air 2 3 2 2 9 8 lb/hr
Water in Air 1719,88 4126,16 4136,1 4133,61 4107,52 4104,41 lb/hr
Flue Gas Rate 5076,97 4784,12 4792,66 4787,99 4107,52 4760,69 lbmol/hr
Carbon content on
coke 970,21 782,20 788,39 781,4 771,05 777,42 lbmol/hr
Hidrogen content on
705,22
coke 683,95 679,33 692,88 687,1 677,42 lbmol/hr
Coke production 13073,93 10773,12 10838,13 10781,47 10645,57 10702,51 lb/hr
coke yield percent 4,92 4,05 4,08 4,06 4,00 4,03 wt %
Hidrogen Yield
Percent On Coke 10,87 12,80 12,64 12,96 13,01 12,76 wt %
Air to coke 11,42 13,21 13,16 13,22 13,30 13,22 lb dry air/lb coke
ΔH Combustion of
coke 12884,54 14051,44 13991,47 14095,83 14206,10 14051,35 BTU/lb coke
ΔH Heating Air 3051,80 3541,80 3529,04 3521,63 3591,04 3576,91 BTU/lb coke
ΔH Vaporizing Water 69,53 196,19 195,48 191,97 205,95 205,14 BTU/lb coke
ΔH Coke 116,92 117,83 117,91 115,97 118,73 121,56 BTU/lb coke
ΔH Heating Catalyst 9396,29 9945,61 9899,03 10016,26 10040,38 9897,74 BTU/lb coke
CCR 11,83 10,32 10,33 10,68 10,18 9,81 Ton/min
C/O 5,34 4,66 4,66 4,82 4,60 9,81 wt/wt
Delta Coke 0,92 0,87 0,87 0,84 0,87 0,91 wt %
Efficiency 72,93 70,78 70,75 71,06 70,68 70,44 % 82
83
83
3.8.3 Pembahasan
Proses cracking yang terjadi pada unit RFCC bertujuan untuk
mengkonversi M/HVGO dari HVU dan Long Residu menjadi produk minyak
ringan yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Proses cracking berlangsung
dengan adanya bantuan dari katalis sehingga proses perengkahan fraksi minyak
berat menjadi fraksi minyak yang lebih ringan menjadi lebih cepat dan efisien.
Efisiensi Regenerator didapat dengan membandingkan panas yang
dibutuhkan untuk meregenerasi katalis (ΔH regenerated catalist) dengan panas
yang dibutuhkan untuk membakar coke (ΔH combustion of coke). Idealnya semua
panas yang digunakan untuk membakar coke adalah panas yang digunakan untuk
meregenerasi katalis, namun pada kenyataannya tidak semua panas pembakaran
coke digunakan untuk meregenerasi katalis, hal ini dapat dilihat pada diagram
neraca panas dibawah ini :
Flue Gas
Air
Gambar 3.1 Neraca Panas Regenerator
84
10100
10050
10000
△H Regenerasi
Katalis BTU/
9950
9900
9850
lbcoke
9800
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
Hari ke
△H regenerasi katalis
Gambar 3.2 Grafik △H regenerasi katalis aktual pada hari ke– 1 hingga hari ke- 5
14250
14200
14150
14100
△H combustion of coke
14050
14000
13950
BTU/lbcoke
13900
13850
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
Hari ke △H combustion of
coke
Gambar 3.3 Grafik △H combustion of coke actual pada hari ke- 1 hingga hari ke- 5
86
10050
14230
10000
14180
9950
14130
9900 14080
9850 14030
9800 13980
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
Hari Ke - △H combustion of
coke
71.2
71.1
Efisiensi Regenerator %
71
70.9
70.8
70.7
70.6
70.5
70.4
70.3
70.2
70.1
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
Hari ke - Efisiensi Regenerator
Gambar 3.5 Grafik Efisiensi Regenerator FC-D-2 aktual pada hari ke- 1 hingga
hari ke- 5.
88
2. Faktor kedua yaitu flue gas content yang digunakan untuk menentukan
oksigen yang bereaksi membentuk zat lain, terutama reaksi oksigen
membentuk CO, CO2 dan H2O.
3. Faktor ketiga ialah temperatur regenerator dan temperatur udara Main Air
Blower (MAB). Jika temperatur regenerator tinggi maka panas
pembakaran coke juga tinggi, namun harus diperhatikan bahwa pemanasan
udara regenerasi dan pemanasan uap air pada regenerator melibatkan
perbedaan temperatur regenerator dan MAB. Perbedaan inilah yang juga
menentukan pembakaran coke. Jika perbandingannya tinggi maka panas
pembakaran coke lebih banyak diserap untuk memanaskan udara sehingga
panas yang disuplai ke katalis menjadi berkurang walaupun diasumsikan
suhu dinaikan untuk mendapatkan panas pembakaran coke yang tinggi.
89
3.9.2 Saran
Untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan analisa, evaluasi dan
perbaikan berkelanjutan terhadap hasil dan kendala yang dihadapi. Saran beberapa
hal yang sebaiknya ditingkatkan untuk menjaga efisiensi kinerja Regenerator agar
memenuhi spesifikasi yang diharapkan, diantaranya adalah:
1. Untuk mencapai kondisi operasi yang optimal, yaitu efisiensi regenerator
ang tinggi, maka dapat dilakukan penyesuaian temperatur operasi
regenerator dan temperature udara pembakaran, sehingga penyerapan
panas pembakaran coke oleh katalis dapat lebih banyak dan efisien.