Anda di halaman 1dari 10

A ncaman Integrasi

Nasional Di Bidang Politik

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :
Muhammad Fiqih Maulana
Putri Amalia Rizki
Amanda Karina Khoirunnisa
M. Rama Dwi Refasta
XI IPA 3

SMAN 7 PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2022-2023
BAB I

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang memiliki peran penting di dunia. Dari segi
Geografis, Indonesia merupakan negara dengan wilayah dan posisi yang strategis dan
potensial. Oleh sebab itu Bangsa Indonesia mendapatkan cukup banyak ancaman dari
negara lain yang bertujuan untuk menguasai seluruh wilayah dan sumber daya alam
Indonesia.
Ancaman merupakan setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar
negeri yang dinilai dapat membahayakan kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan
suatu negara.

1.2 Rumusan Masalah


Apa yang dimaksud dengan ancaman terhadap NKRI ?
Apa sajakah macam-macam ancaman terhadap NKRI ?
03
BAB II

2.1 Ancaman di Bidang Politik

Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam
negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara
dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau
blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang
sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Kedepan,
bentuk ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan masih berpotensi
terhadap Indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi pertahanan non-militer
untuk menghadapinya.

Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa
penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu
pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk
melemahkan kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan
bentuk lain dari ancaman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk
ancaman politik, separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa
senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering
ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional. Oleh karena itu,
separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer. Hal ini
membuktikan bahwa ancaman di bidang politik memiliki tingkat resiko yang
besar yang mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa.
2.2 Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Politik

1. Pengertian Politik
Politik berasal dari bahasa Yunani (politicos) yang berarti dari, untuk, atau yang
berkaitan dengan warga negara.

2. Pengertian Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Politik


Pengertian Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Politik adalah setiap
usaha dan kegiatan baik dalam negeri maupun luar negeri yang dikategorikan
sebagai hal yang membahayakan dan memecah belah persatuan dengan mengatas
namakan politik. Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri
maupun dalam negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh
suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi,
provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer
berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk
menekan negara lain.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat
berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan
suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk
melemahkan kekuasaan pemerintah.

a. Contoh kasus Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Politik

Politik uang (money politics)


Kasus korupsi yang marak terjadi pada Pemil 2014 kemaren, banyak partai politik
yang melakukan politik uang ini dengan cara konvensional yaitu dengan
memberikan sejumlah uang maupun barang.

Politik SARA
Politik sara adalah politik yang mengeksplorasikan perbedaan agama dan etnis
bahkan ideologi. Contoh kasusnya adalah puluhan orang yang mengaku warga
Lenteng Agung, Jakarta Selatan berdemo menolak Lurah Susan dengan alasan
agama Lurah Susan yang dilantik sebagai Lurah Lenteng Agung baru-baru ini
merupakan produk kebijakan lelang lurah dari Gubernur DKI Jakarta,
Jokowi penolakan atas Lurah Susan atas alasan agama sangatlah tidak tepat.

Politik Oligarki
Oligarki adalah bentuk pemerintahan berikut sistem politik yang kekuasaan
politiknya secara efektif dipegang oleh satu kelompok ataupun golongan
masyarakat. Baik dibedakan menurut keluarga ataupun kekayaan. Ini merupakan
pelanggaran dalam hal demokrasi. Demokrasi ini memiliki dua dimensi.
Sebagai kasus contohnya, berkaitan dengan kasus suap yang ditijikan kepada
Ratu Atut dan adiknya Tubagus (Wawan), yang ternyata memiliki Dinasti
Politiknya sendiri, diantaranya Kakak Tri Atut sebagai Walikota Tanggerang
Selatan, Kakak Tri Atut menjadi Walikota Serang, dan anak tirinya Hervani
yang menjadi wakil bupati Pandeglang. Hal ini menimbulkan kontroversi
karena sistem politik di Banten ridak lagi murni atas nama domokrasi.

Penyerangan batas wilayah negara


Kasus Ambalat. Ambalat adalah blok laut yang terletak di Laut Sulawesi dan
Selat Makasar di dekat perpanjangan perbatasan darat antara Sabah Malaysia
dan Kalimantan Timur. Persoalan klaim dimulai saat adanya perjanjian Tapal
Batas Kontonental Indonesia yang ditanda tangani oleh Indonesia dan
Malaysia. Namun Indonesia akhirnya melihat hal tersebut sebagai ekspansi
terhadap wilayah Indonesia dan mengurangi kedaulatan NKRI.
2.3 Strategi dalam Mengatasi Ancaman di Bidang Politik

Dalam menghadapi ancaman yang berdimensi politik, strategi pertahanan di bidang


politik ditentukan oleh kemampuan sistem politik dalam menanggulangi segala
bentuk ancaman yang ditujukan kepada kehidupan politik bangsa Indonesia.
Menurut Noor Ms Bakry (2009:366), strategi di bidang politik terwujud dengan
adanya kehidupan politik bangsa yang berlandaskan demokrasi Pancasila yang telah
mampu memelihara stabilitas politik yang sehat dan dinamis serta mampu
Melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif.

Adapun, langkah-langkah yang ditempuh untuk melaksanakan strategi dalam


menghadapi ancaman berdimensi politik dilakukan melalui dua pendekatan berikut.
1) Pendekatan ke dalam
Yaitu pembangunan dan penataan sistem politik dalam negeri yang sehat dan
dinamis dalam kerangka negara demokrasi yang menghargai kebhinnekaan atau
kemajemukan bangsa Indonesia. Hasil yang diharapkan adalah terciptanya stabilitas
politik dalam negeri yang dinamis serta memberikan efek penangkal yang tinggi.
Penataan ke dalam diwujudkan melalui pembangunan dan penataan sistem politik
dalam negeri yang dikemas ke dalam penguatan tiga pilar berikut.
• Penguatan penyelenggaraan pemerintahan negara yang sah, efektif, bersih,
berwibawa, bebas KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) dan bertanggung jawab yang
berkemampuan mewujudkan tujuan pembentukan pemerintah negara, seperti
tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
• Penguatan lembaga legislatif sehingga menjadi lembaga yang berkualitas
dan profesional pada bidangnya. Lembaga legislatif yang mampu bekerja sama
dengan pemerintah dalam memproses dan melahirkan produk-produk legislasi
(berupa peraturan perundang-undangan) bagi kepentingan pembangunan nasional.
Lembaga legislatif yang melaksanakan fungsi kontrol secara efektif terhadap
penyelenggaraan pemerintahan dalam kerangka kepentingan bangsa dan negara
bukan atas kepentingan golongan atau pribadi, serta berdasarkan kaidah dan etika
bernegara dalam negara demokrasi.
• Penguatan kekuatan politik nasional baik partai politik maupun organisasi
masyarakat sebagai alat untuk memberdayakan masyarakat sebagai subjek politik
dan pembangunan nasional. Kekuatan politik berkewajiban mewujudkan dan
meningkatkan perannya dalam pendidikan politik bagi warga negara, terutama
konstituennya sehingga menjadi warga negara yang sadar hukum yang memahami
kewajiban dan hak sebagai warga negara. (Buku Putih Pertahanan Indonesia Tahun
2008: 85)
2) Pendekatan ke luar
Pendekatan keluar diarahkan untuk mendinamisasikan strategi dan upaya diplomatik melalui
peningkatan peran instrumen politik luar negeri dalam membangun kerja sama dan saling
percaya dengan negara-negara lain sebagai kondisi untuk mencegah atau mengurangi potensi
konflik antarnegara, yang dimulai dari tataran internal, regional, supraregional, hingga
global. Pendekatan keluar diwujudkan dengan cara berikut.
• Pada lingkup internal, yaitu melalui penciptaan, pembangunan, dan peningkatan
kondisi dalam negeri yang semakin mantap dan stabil, yang dibarengi dengan upaya-upaya
peningkatan dan perbaikan pertumbuhan ekonomi yang sehat dan kuat serta penguatan dan
peningkatan kehidupan sosial kemasyarakatan.
• Pada lingkup regional, politik dan diplomasi Indonesia diarahkan untuk selalu aktif
dan berperan dalam membangun dan meningkatkan kerja sama dengan negara lain dalam
kerangka prinsip saling percaya, saling menghargai, dan tidak saling mengintervensi urusan
dalam negeri.
• Pada lingkup supraregional, politik luar negeri dikembangkan untuk berperan dalam
penguatan ASEAN plus Enam yang terdiri atas 10 negara anggota bersama-sama dengan
Cina, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, dan Selandia Baru, melalui hubungan bilateral
yang harmonis dan terpelihara serta diwujudkan dalam kerja sama yang lebih konkret. Dalam
kerangka penguatan ASEAN plus Enam tersebut, kinerja politik luar negeri Indonesia harus
mampu membangun hubungan dan kerja sama yang memberikan jaminan atas kedaulatan
dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak adanya intervensi,
terutama jaminan tidak adanya agresi terhadap wilayah kedaulatan Indonesia.
• Pada lingkup global, politik luar negeri harus memainkan perannya secara maksimal
dalam memperjuangkan kepentingan nasional melalui keberadaan Indonesia sebagai anggota
PBB, Gerakan Non-Blok, Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Forum Regional ASEAN
(ARF). Peran diplomasi harus mampu mengidentifikasi potensi-potensi ancaman berdimensi
politik yang mengancam kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia serta melakukan
langkah-langkah pencegahan. Lapis pertahanan militer dalam menghadapi ancaman politik
yang membahayakan kedaulatan, keutuhan wilayah NKRI, mengembangkan strategi
pertahanan militer dalam konteks memperkuat usaha-usaha diplomasi yang dilakukan unsur
pertahanan nir-militer. Implementasi upaya pertahanan militer dalam konteks menghadapi
ancaman berdimensi politik (Buku Putih Pertahanan Indonesia Tahun 2008: 86).
Separatisme politis adalah suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan
suatu wilayah atau kelompok manusia (biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang
tajam) dari satu sama lain (atau suatu negara lain).
Untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus segera mewujudkan hal-hal
sebagai berikut:
Mengembangkan demokrasi politik.
Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik.
Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan fungsi dan
peranannya secara baik dan benar.
Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang bersih
dan berwibawa.
Menegakkan supremasi hukum.
Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik internasional.
Dana “money politics” tersebut biasanya diperoleh dari dua sumber. Pertama, berasal
dari pendukung yang memiliki kepentingan. Di Indonesia, hampir 60 persen diperoleh
dari pengusaha. Kondisi ini berimplikasi serius yakni kebijakan pemerintahan yang
terpilih akan mengutamakan kepentingan pengusaha yang mendukung. Kedua, dana
berasal dari pribadi sehingga menciptakan politik balik modal. Dari perhitungan
sederhana, praktik money politics membuka ruang yang sangat lebar untuk korupsi.
Pasalnya ketika ia menduduki suatu jabatan, maka ia akan berusaha untuk
mengembalikan dana yang telah ia habiskan melalui berbagai cara. Tak jarang, banyak
pula wakil rakyat yang diberitakan telah melakukan berbagai penyimpangan dan
pelanggaran hukum.
melatih masyarakat untuk bertindak curang. Pelakunya pun bila terpilih, mungkin sekali
melakukan penyalahgunaan jabatan dan terlibat kasus korupsi. Sementara mereka yang
gagal menjabat, bisa-bisa terganggu secara psikologis atau depresi. Di sisi lain, kerugian
berjalannya money politics bagi pemerintah adalah terciptanya produk perundangan atau
kebijakan yang kolutif dan tidak tepat sasaran. Pasalnya mereka yang menjabat tidak
sesuai dengan kapasitas atau bukan ahli di bidangnya. Tak hanya berimbas buruk bagi
masyarakat, pelaku, dan pemerintah, praktik money politics ini berakibat pada
pencitraan yang buruk serta terpuruknya partai politik. Melalui pendidikan dan sosialiasi
politik, lama-kelamaan masyarakat akan sadar mana parpol yang bersih dan santun.
Sosialisasi politik adalah suatu proses agar setiap individu atau kelompok dapat
mengenali sistem politik dan menentukan sifat persepsi-persepsinya mengenai politik
serta reaksi-reaksinya terhadap fenomena-fenomena politik.
pertama, membuka peluang maraknya tindak pidana korupsi. Praktik politik kekerabatan
tersebut berpotensi memunculkan perilaku koruptif. Hal ini terlihat seperti dalam kasus
Ratu Atut Chosiyah dan Fuad Amin. Adanya kekuasaan yang terpusat dalam suatu
kelompok akan memunculkan penyelewengan kekuasaan.
Kedua, merusak tata birokrasi di daerah. Praktik politik kekerabatan juga akan
mengundang persoalan bagi penyelenggaraan birokrasi di daerah. Mobilisasi birokrasi
akan digunakan untuk menopang kepentingan politik kekerabatan, seperti mengerahkan
perangkat birokrasi dalam ajang kontestasi politik. Contohnya seperti Pilkada Provinsi
Banten tahun 2011, dimana ditemukan pembagian sajadah, stiker, dan kalender
bergambar Ratu Atut Chosiyah serta uang pada sosialisasi pembentukan Desa Siaga
Bencana di Patra Anyer.
A. Kesimpulan
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat
berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan
suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk
melemahkan kekuasaan pemerintah.
Ancaman integrasi nasional di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri
maupun dalam negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh
suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi,
provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi
politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain.
Strategi di bidang politik terwujud dengan adanya kehidupan politik bangsa
yang berlandaskan demokrasi Pancasila yang telah mampu memelihara stabilitas
politik yang sehat dan dinamis serta mampu melaksanakan politik luar negeri
Indonesia bebas aktif.

B. Saran
Korupsi merupakan salah satu ancaman integrasi nasional di bidang politik.
Seluruh masyarakat Indonesia untuk bisa menjauhi dan mencegah tindak pidana
korupsi agar bisa mengurangi kerugian bagi negara bila korupsi itu berhubungan
dengan keuangan negara. Dan agar kita tidak terjerat hukuman sampai harus
dihukum mati. Jika kita tidak melakukan korupsi maka hidup kita akan selalu
tenang dan tenteram tanpa terbebani oleh dosa karena korupsi.
DAFTAR PUSTAKA

http://rahayutrisnadewi.blogspot.co.id/2013/05/ancaman-terhadap-
ketahanan-nasional.html
http://fahimahalkayyis.blogspot.co.id/2015/05/ancaman-integrasi-
nasional-dalam-bidang.html,
https://prezi.com/ddrkb4jjyjfr/ancaman-politik/
Ahimsa, Putra H.S. (2003). Korupsi di Indonesia: Budaya atau Politik
Makna? Jurnal Wacana. Yogyakarta: Insist Press.

Angha, Nader. (2002). Teori I Kepemimpinan Berdasarkan


Kecerdasan Spiritual. Jakarta: Serambi.

Badan Pusat Statistik. (2011). Berita Resmi Statistik; Profil


Kemiskinan di Indonesia Maret 2011, No. 45/07/Th. XIV, 1 Juli
2011.

Baswir, Revrisond. (1993). Ekonomi, Manusia dan Etika, Kumpulan


Esai-esai Terpilih. Yogyakarta: BPFE

Anda mungkin juga menyukai