FINANCIAL PLAN
(RENCANA KEUANGAN)
Oleh
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
A. Pendahuluan ............................................................................................ 1
DAFTAR PUSTAKA
FINANCIAL PLAN
(RENCANA KEUANGAN)
A. Pendahuluan
Rencana keuangan merupakan salah satu bagian dari proses
perencanaan organisasi (corperate planning). Dari perencanaan diharapkan
perusahaan dapat menghindari kesalahan-kesalahan, menghasilkan keputusan
yang terbaik yang pada akhirnya mampu meningkatkan kinerja dari suatu
perusahaan.
Dalam rencana keuangan, berbagai aspek perlu dipertimbangkan
sehingga keputusan keuangan akan memberikan struktur keuangan yang
optimal bagi perusahaan baik yang berkaitan dengan sumber maupun
pengunaan keuangan perusahaan. Untuk itu arus dana merupakan salah satu
hal yang sangat penting dalam perusahaan.
Rencanaan keuangan mempunyai aspek yang penting bagi seseorang
untuk mewujudkan tujuan-tujuannya di masa mendatang sesuai dengan
tingkat kepentingan tujuan tersebut. Dengan suatu perencanaan yang baik,
keadaan keuangan seseorang maupun keluarga akan dibentuk menjadi sebaik
atau sesehat mungkin.
1
C. Pendapat Ahli Tentang Financial Plan
Menurut Jorge A.Leon (1998:453) mengartikan rencanaan keuangan
sebagai suatu proses dari menterjemahkan visi-visi manajemen perusahaan
kedalam sebuah bentuk dari laporan keuangan yang berorientasi masa depan.
Sedangkan untuk perorangan atau keluarga, salah satu perencana
keuangan seperti Gozali (2002) mendefinisikan rencana keuangan sebagai
”Sebuah strategi yang apabila dijalankan dapat membantu anda mencapai
tujuan keuangan dimasa datang” Bertisch (1994:14) mengatakan bahwa
”Financial Planning can be defined as the careful preparation and
coordination of plans necessary to prepare for future financial needs and
goals. It is not investment analysis. It involves mapping strategies to achive
your defined goals” yang berarti perencanaan keuangan dapat diartikan
sebagai persiapan atau koordinasi yang hati-hati terhadap rencana-rencana
dalam rangka untuk mempersiapkan keinginan dan tujuan keuangan dimasa
mendatang. Bukan analisa investasi, tetapi meliputi strategi untuk
mendapatkan tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Senduk (2001) perencanaan keuangan adalah proses
merencanakan tujuan-tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka
panjang. Yang dimaksud dengan tujuan keuangan itu adalah keinginan
keuangan yang ingin direalisasikan Salah satu perencana keuangan seperti
Gozali (2002) mendefinisikan rencana keuangan sebagai "Sebuah strategi
yang apabila dijalankan bisa membantu anda mencapai tujuan keuangan
dimasa datang". Sedangkan Dorimulu (2003) dalam artikelnya, menyatakan
bahwa perencanaan keuangan atau Financial planning merupakan "Proses
mencapai tujuan hidup yakni masa depan yang sejahtera dan bahagia lewat
penataan keuangan.
Bertisch (1994) mengatakan bahwa “Financial Planning can be
defined as the careful preparation and coordination of plans necessary to
prepare for future financial needs and goals. It is not investment analisys. It
involves mapping strategies to achieve your defined goals". Yang berarti
Perencanaan keuangan dapat diartikan sebagai persiapan atau koordinasi yang
2
hati-hati terhadap rencana-rencana dalam rangka untuk mempersiapkan
keinginan dan tujuan keuangan dimasa datang. Bukan analisa investasi. tetapi
meliputi strategi untuk mendapatkan tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
3
5. Bisa Mengambil Asuransi
6. Membantu Perencanaan Bisnis
7. Persiapan Uang Darurat
8. Rencana Masa Depan
4
Membandingkan keseluruhan harta yang dimilikinya, seperti barang-barang
yang ada di rumah, dana yang ada di asuransi, kehidupan dengan semua
hutang yang dimiliki, sehingga akan menampilkan kekayaan bersih yang
dimilki.
2. Family Budget.
Memberitahukan keluarga Anda kemampuan untuk menabung dan meraih
setiap tujuan keuangan yang direncanakan.
3. Life Insurance.
Memperkirakan pengeluaran yang diperlukan pada saat meninggal, seperti
biaya pemakaman dan juga biaya hidup keluarga yang ditinggalkan,
kemudian membandingkan dengan pendapatan yang diterima sehingga dapat
ditentukan apakah dengan pendapatan tersebut masih dapat memenuhi
kebutuhan hidup atau diperlukan asuransi.
4. Disability Insurance.
Rencana yang menentukan berapa besar pendapatan yang diperlukan apabila
tidak dapat bekerja selama beberapa bulan bahkan 1 tahun akibat terserang
penyakit yang parah atau kecelakaan dan apakah perlu untuk mengikuti
disability insurance (asuransi ketidakmampuan untuk bekerja).
5. Investment Strategies.
Panduan dalam melakukan investasi yang tepat, aman dan menguntungkan.
6. Tax Estimate.
Perkiraan secara kasar kewajiban pajak yang harus dibayar.
5
8. Long Term Accumulated Plans.
Tabungan atau dana yang perlu dipersiapkan untuk mencapai tujuantujuan
keuangan yang spesifik (dana pendidikan anak).
9. Retirement Income.
Perencanaan tentang jumlah dana yang perlu dipersiapkan untuk dapat
membiayai kehidupan setelah pensiun (masa tua).
6
penjualan. salah satu asumsi penting dari model ini adalah bahwa rekening-
rekening yang berubah sesuai dengan penjualan, diasumsikan proporsinya
tetap tidak berubah. Karena itulah diberi nama model persentase penjualan
(sales percentage method). Karena untuk menggunakan model tersebut
diperlukan :
a. Identifikasi rekening-rekening yang berubah apabila penjualan berubah.
b. Kebijakan keuangan yang dianut oleh perusahaan.
Model-model lain. Kritik yang diberikan pada metode presentase
penjualan adalah bahwa rekening-rekening diasumsikan berubah secara
proporsional dengan pejualan. Umumnya diakui bahwa kalu penjualan
meningkat, suatu aktiva tentunya meningkat. Masalahnya adalah bahwa
peningkatan tersebut bisa saja tidak proporsional. Sebagai missal, bisa saja
dirumuskan bahwa hubungan hubungan antara suatu aktiva (misal
persediaan) dengan penjualan dinyatakan :
Y = 20 + 0,04 X
Dalam hal ini Y adalah nilai persediaan dan X adalah penjualan. Apabila
penjualan diperkirakan sebesar Rp. 100 juta, maka persediaan = 20 +
0,04(100) = Rp. 24 Juta. Dinyatakan dalam persentase, maka persediaan
sebesar 24% dari penjualan.
7
1. Sediakan dana darurat di tabungan. Dana darurat adalah dana yang
cukup membiayai kehidupan sehari-hari Anda (dan keluarga) jika
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti PHK, sakit dalam jangka
waktu lama, kecelakaan dan sebagainya. Biasanya disarankan untuk
menyediakan dana darurat minimal sebesar 6 kali biaya hidup bulanan
Anda. Dana darurat bukanlah investasi. Karena itu jangan menganggap
bahwa menabung merupakan investasi. Sebab bunga tabungan
sangatlah kecil, jauh lebih kecil dari inflasi.
8
menambah kesejahteraan. Sisihkan minimal 15% penghasilan untuk
diinvestasikan, diluar tabungan dan asuransi. Investasi yang baik
haruslah legal dan mampu memberi hasil lebih tinggi dari laju inflasi.
Lalu investasi apa yang paling cocok untuk Anda?
9
b. Proyeksi Laba-Rugi Bisnis
10
e. Analisa Titik Impas (Breakeven Point)
11
Studi Kasus :
Financial planning pada perusahaan real estate: studi kasus PT. Bumi
Serpong Damai
Perkembangan kota-kota besar di Indonesia saat ini ditandai oleh laju urbanisasi
yang tinggi. Pertumbuhan penduduk kota yang sangat pesat sejak pertengahan
abad kedua puluh ini telah mengakibatkan berbagai masalah perkotaan yang
semakin rumit. Sementara ini, guna memenuhi tuntutan akan pemukiman yang
terus meningkat jumlahnya, telah tumbuh usaha-usaha swasta dalam
pembangunan kawasan perumahan. Bisnis real estate masih merupakan gejala
yang relatif muda dalam perekonomian Indonesia. Kini bisnis real estate
berkembang pesat. Begitu banyak pengusaha yang terdorong menginvestasikan
modalnya dalam bidang ini. Developer berani mengambil resiko berdasarkan
perhitungan bahwa harga penjualan maupun nilai sewa bangunan yang
dimilikinya adalah lebih tinggi dari pada tingkat harga pembeli maupun
konstruksinya.
Usaha real estate ini melingkupi bidang yang luas bahkan sejak dari pengadaan
tanah. Ditinjau dari kacamata itu resiko usaha real estate jauh lebih besar apalagi
mengingat investasi dengan skate besar. Jangka waktu sampai terjual juga panjang
serta fluktuasi harga yang bahkan kemungkinan besar bisa terjadi yang
kesemuanya mengandung resiko yang besar.
12
Dalam mengelola suatu proyek mega yang bernilai triliyunan rupiah ini tentu
diperlukan penanganan yang serius, baik dari segi perencanaan fisik maupun
perencanaan keuangannya. Namun pembahasan pada penulisan ini terutama
difokuskan pada aspek keuangan pada konsorsium perusahaan ini. Terutama jika
dilihat bahwa proyek ini memerlukan investasi yang sangat besar sehingga
keikutsertaan lembaga-lembaga keuangan dalam memberikan dukungannya
sangatlah diperlukan. Situasi ekonomi, iklim investasi serta kesempatan kerja
merupakan rangkaian yang tak terpisahkan dalam pembentukan suatu kota baru
yang swasembada. Sejauh mana ketiga hal tersebut dapat merupakan hambatan
yang serius akan jelas terlihat dalam perkembangan situasi yang akan datang.
Secara garis besar permasalahan yang digali dalam penulisan ini dititik beratkan
pada financial planning yang meliputi strategic planning, optimalisasi
penggunaan dana dalam jangka panjang, metode-metode pengelolaan keuangan
yang dipergunakan faktor - faktor yang berpengaruh baik yang berupa pengaruh
eksternal, seperti : aspek sosial, politik, tingkat suku bunga, sumber pendanaan
dan luar, kebijaksanaan pemerintah, dan lain - lain, maupun yang berupa pengaruh
internal seperti : capital budgeting, financial control, capital structure, cost sales
forecast dan lain-lain. Sedangkan dalam pemecahan permasalahannya digunakan
metoda analisa keuangan baik yang menyangkut kelayakan investasi maupun
analisa rasio keuangan. Selanjutnya akan dianalisa pula sensitivitas proyek
terhadap perubahan dan varibel-variabel penentunya.
13
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.jurnal.id/id/blog/2017-5-langkah-mudah-merencanakan-
keuangan-bisnis/
2. https://koinworks.com/blog/menciptakan-rencana-keuangan/
3. https://www.studimanajemen.com/2019/03/perencanaan-keuangan-
pengertian-definisi-arti-tujuan-pentingnya.html
4. http://dwi-chuichi.blogspot.com/2013/11/perencanaan-keuangan.html
5. https://www.bisabisnis.id/manfaat-perencanaan-keuangan/
6. http://www.lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak/id_abstrak-20439187.pdf