Anda di halaman 1dari 16

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

FINANCIAL PLAN
(RENCANA KEUANGAN)

Oleh

KINTAN NAUVAL ALIFIAN


NIM 17020138
FS C 17

PROGRAM STUDI FIRE AND SAFETY


AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN
INDRAMAYU
2021
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI

A. Pendahuluan ............................................................................................ 1

B. Pengertian Financial Plan ....................................................................... 1

C. Pendapat Ahli Tentang Financial Plan .................................................... 2

D. Tujuan Financial Plan ............................................................................. 3

E. Manfaat Financial Plan ............................................................................ 3

F. Pentingnya Financial Plan ....................................................................... 4

G. Unsur-Unsur Dalam Financial Plan ......................................................... 4

H. Perencanaan Keuangan Jangka Panjang ................................................... 6

I. Perencanaan Keuangan Jangka Pendek .................................................... 7

J. Prinsip-Prinsip Dasar Financial Plan ........................................................ 7

K. Langkah-Langkah Membuat Financial Plan ............................................ 9

Studi Kasus ................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA
FINANCIAL PLAN
(RENCANA KEUANGAN)

A. Pendahuluan
Rencana keuangan merupakan salah satu bagian dari proses
perencanaan organisasi (corperate planning). Dari perencanaan diharapkan
perusahaan dapat menghindari kesalahan-kesalahan, menghasilkan keputusan
yang terbaik yang pada akhirnya mampu meningkatkan kinerja dari suatu
perusahaan.
Dalam rencana keuangan, berbagai aspek perlu dipertimbangkan
sehingga keputusan keuangan akan memberikan struktur keuangan yang
optimal bagi perusahaan baik yang berkaitan dengan sumber maupun
pengunaan keuangan perusahaan. Untuk itu arus dana merupakan salah satu
hal yang sangat penting dalam perusahaan.
Rencanaan keuangan mempunyai aspek yang penting bagi seseorang
untuk mewujudkan tujuan-tujuannya di masa mendatang sesuai dengan
tingkat kepentingan tujuan tersebut. Dengan suatu perencanaan yang baik,
keadaan keuangan seseorang maupun keluarga akan dibentuk menjadi sebaik
atau sesehat mungkin.

B. Pengertian Financial Plan


Perencanaan keuangan adalah proses merencanakan atau membuat
rancangan keuangan terkait dengan kebutuhan dana, pengadaan dana,
penggunaan dana, dan metode analisis laporan keuangan yang akan
digunakan dalam organisasi.
Perencanaan keuangan menyangkut juga tentang masalah proyeksi
pendapatan perusahaan dalam satu periode tertentu. Dengan melakukan
perencanaan keuangan, organisasi bisa mendapat gambaran tentang kegiatan
manajemen keuangan yang akan dilakukan.

1
C. Pendapat Ahli Tentang Financial Plan
Menurut Jorge A.Leon (1998:453) mengartikan rencanaan keuangan
sebagai suatu proses dari menterjemahkan visi-visi manajemen perusahaan
kedalam sebuah bentuk dari laporan keuangan yang berorientasi masa depan.
Sedangkan untuk perorangan atau keluarga, salah satu perencana
keuangan seperti Gozali (2002) mendefinisikan rencana keuangan sebagai
”Sebuah strategi yang apabila dijalankan dapat membantu anda mencapai
tujuan keuangan dimasa datang” Bertisch (1994:14) mengatakan bahwa
”Financial Planning can be defined as the careful preparation and
coordination of plans necessary to prepare for future financial needs and
goals. It is not investment analysis. It involves mapping strategies to achive
your defined goals” yang berarti perencanaan keuangan dapat diartikan
sebagai persiapan atau koordinasi yang hati-hati terhadap rencana-rencana
dalam rangka untuk mempersiapkan keinginan dan tujuan keuangan dimasa
mendatang. Bukan analisa investasi, tetapi meliputi strategi untuk
mendapatkan tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Senduk (2001) perencanaan keuangan adalah proses
merencanakan tujuan-tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka
panjang. Yang dimaksud dengan tujuan keuangan itu adalah keinginan
keuangan yang ingin direalisasikan Salah satu perencana keuangan seperti
Gozali (2002) mendefinisikan rencana keuangan sebagai "Sebuah strategi
yang apabila dijalankan bisa membantu anda mencapai tujuan keuangan
dimasa datang". Sedangkan Dorimulu (2003) dalam artikelnya, menyatakan
bahwa perencanaan keuangan atau Financial planning merupakan "Proses
mencapai tujuan hidup yakni masa depan yang sejahtera dan bahagia lewat
penataan keuangan.
Bertisch (1994) mengatakan bahwa “Financial Planning can be
defined as the careful preparation and coordination of plans necessary to
prepare for future financial needs and goals. It is not investment analisys. It
involves mapping strategies to achieve your defined goals". Yang berarti
Perencanaan keuangan dapat diartikan sebagai persiapan atau koordinasi yang

2
hati-hati terhadap rencana-rencana dalam rangka untuk mempersiapkan
keinginan dan tujuan keuangan dimasa datang. Bukan analisa investasi. tetapi
meliputi strategi untuk mendapatkan tujuan-tujuan yang telah ditentukan.

D. Tujuan Financial Plan


1. Menentukan persyaratan modal
Persyaratan modal tergantung dari faktor-faktor seperti biaya aset
lancar dan tetap, biaya promosi dan perencanaan jangka panjang.
Persyaratan modal harus dilihat dengan kedua aspek, yaitu persyaratan
jangka pendek dan persyaratan jangka panjang.
2. Menentukan struktur modal
Struktur modal adalah komposisi modal, yaitu jenis relatif dan
proporsi modal yang diperlukan dalam bisnis. Ini termasuk keputusan rasio
utang ekuitas, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
3. Membingkai kebijakan keuangan

Hal ini terkait dengan kemungkinan untuk pengambilan keputusan


pada kondisi tertentu. Kebijakan keuangan berkaitan dengan kontrol dana
tunai, utang, piutang, dan lainnya.
4. Memanfaatkan sumber daya keuangan langka

Manajer keuangan harus memastikan bahwa sumber daya


keuangan yang langka dimanfaatkan secara optimal dengan cara sebaik
mungkin, setidaknya biaya untuk mendapatkan pengembalian investasi
maksimum.

E. Manfaat Financial Plan


1. Membantu menentukan modal
2. Pengelolaan Arus Kas
3. Mengatur Keuangan Pribadi
4. Mencapai Tujuan Pribadi

3
5. Bisa Mengambil Asuransi
6. Membantu Perencanaan Bisnis
7. Persiapan Uang Darurat
8. Rencana Masa Depan

F. Pentingnya Financial Plan


Pentingnya perencanaan keuangan dilakukan organisasi karena alasan-
alasan berikut ini :

1. Memastikan ketersediaan dana yang memadai.

2. Membantu dalam memastikan keseimbangan yang wajar antara aliran


keluar dan aliran dana sehingga stabilitas tetap terjaga.

3. Memastikan bahwa pemasok dana mudah berinvestasi di perusahaan


yang menjalankan perencanaan keuangan.

4. Membantu dalam membuat program pertumbuhan dan ekspansi yang


membantu kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang.

5. Mengurangi ketidakpastian sehubungan dengan perubahan tren pasar


yang dapat dihadapi dengan mudah melalui dana yang cukup.

6. Membantu dalam mengurangi ketidakpastian yang dapat menjadi


penghalang bagi pertumbuhan perusahaan. Ini membantu dalam
memastikan stabilitas dan profitabilitas yang menjadi perhatian.

Perencanaan keuangan harus bisa menangani masalah-masalah itu sehingga


bisa memberikan ketahanan keuangan bagi perusahaan atau organisasi.

G. Unsur-Unsur Dalam Financial Plan


Kualitas dan kelengkapan antara rencana yang satu dengan yang lain
berbeda, tetapi sebagian besar suatu rencana itu mengandung elemen-elemen
umum dibawah ini :
1. Net Worth Statement.

4
Membandingkan keseluruhan harta yang dimilikinya, seperti barang-barang
yang ada di rumah, dana yang ada di asuransi, kehidupan dengan semua
hutang yang dimiliki, sehingga akan menampilkan kekayaan bersih yang
dimilki.

2. Family Budget.
Memberitahukan keluarga Anda kemampuan untuk menabung dan meraih
setiap tujuan keuangan yang direncanakan.

3. Life Insurance.
Memperkirakan pengeluaran yang diperlukan pada saat meninggal, seperti
biaya pemakaman dan juga biaya hidup keluarga yang ditinggalkan,
kemudian membandingkan dengan pendapatan yang diterima sehingga dapat
ditentukan apakah dengan pendapatan tersebut masih dapat memenuhi
kebutuhan hidup atau diperlukan asuransi.

4. Disability Insurance.
Rencana yang menentukan berapa besar pendapatan yang diperlukan apabila
tidak dapat bekerja selama beberapa bulan bahkan 1 tahun akibat terserang
penyakit yang parah atau kecelakaan dan apakah perlu untuk mengikuti
disability insurance (asuransi ketidakmampuan untuk bekerja).

5. Investment Strategies.
Panduan dalam melakukan investasi yang tepat, aman dan menguntungkan.

6. Tax Estimate.
Perkiraan secara kasar kewajiban pajak yang harus dibayar.

7. Cash Flow Analysis


Menghitung rasio hutang yang dimiliki guna mengetahui batasan hutang
yang dapat dipinjam.

5
8. Long Term Accumulated Plans.
Tabungan atau dana yang perlu dipersiapkan untuk mencapai tujuantujuan
keuangan yang spesifik (dana pendidikan anak).

9. Retirement Income.
Perencanaan tentang jumlah dana yang perlu dipersiapkan untuk dapat
membiayai kehidupan setelah pensiun (masa tua).

Sedangkan Dorimulu (2003:12) mengatakan bahwa :


Dalam perencanaan keuangan, yang dikelola bukan hanya dana yang
ditabung di bank tetapi juga dana untuk pendidikan anak, pemeliharaan
kesehatan, dana pensiun, investasi, asuransi dan sebagainya. Dalam
kehidupan yang makin kompleks, financial planning mencakup pula urusan
perpajakan dan warisan. Secara umum terdapat 6 bidang perencanaan
keuangan, yakni proteksi dan tabungan (insurance planning), pensiun
(retirement planning), pendidikan (education planning), pajak penghasilan
(income tax planning) dan warisan (estate planning).

H. Perencanaan Keuangan Jangka Panjang


Setiap perusahaan memiliki rencana yang panjang kedepan atau sering
disebut dengan perencanaan strategis, misalnya melakukan investasi modal
dalam jumlah yang cukup besar, disertai dengan keputusan pendanaan
tertentu. Oleh karena demikian maka disusun suatu laporan keuangan yang
diproyeksikan (atau laporan keuangan proforma), konsisten dengan
keputusan-keputusan keuangan yang diambil. Dengan mengunakan model-
model keuangan tertentu, perusahaan bisa memperkirakan posisi
keuangannya apabila suatu keputusan keuangan diambil. Terdapat beberapa
model peramalan keuangan, yaitu :
Model presentase penjualan, yaitu suatu model yang sering
menggunakan dasar pemikiran bahwa perusahaan tentunya memerlukan dana
yang makin besar kalu akivitasnya meningkat. Ukuran aktivitas ini adalah

6
penjualan. salah satu asumsi penting dari model ini adalah bahwa rekening-
rekening yang berubah sesuai dengan penjualan, diasumsikan proporsinya
tetap tidak berubah. Karena itulah diberi nama model persentase penjualan
(sales percentage method). Karena untuk menggunakan model tersebut
diperlukan :
a. Identifikasi rekening-rekening yang berubah apabila penjualan berubah.
b. Kebijakan keuangan yang dianut oleh perusahaan.
Model-model lain. Kritik yang diberikan pada metode presentase
penjualan adalah bahwa rekening-rekening diasumsikan berubah secara
proporsional dengan pejualan. Umumnya diakui bahwa kalu penjualan
meningkat, suatu aktiva tentunya meningkat. Masalahnya adalah bahwa
peningkatan tersebut bisa saja tidak proporsional. Sebagai missal, bisa saja
dirumuskan bahwa hubungan hubungan antara suatu aktiva (misal
persediaan) dengan penjualan dinyatakan :
Y = 20 + 0,04 X
Dalam hal ini Y adalah nilai persediaan dan X adalah penjualan. Apabila
penjualan diperkirakan sebesar Rp. 100 juta, maka persediaan = 20 +
0,04(100) = Rp. 24 Juta. Dinyatakan dalam persentase, maka persediaan
sebesar 24% dari penjualan.

I. Perencanaan Keuangan Jangka Pendek


Perencanaan jangka pendek umumnya berdimensi waktu kurang dari 1
tahun. Tujuan utamanya seringkali untuk menjaga likuiditas perusahaan. Alat
yang dipergunakan adalah dengan menyusun anggaran kas. Anggaran kas
merupakan taksiran tentang kas masuk dan kas keluar pada periode waktu
tertentu.

J. Prinsip-Prinsip Dasar Financial Plan


Perencanaan keuangan yang baik ditandai dengan ketaatan pada
prinsip-prinsip dasar dalam mengelola keuangan antara lain:

7
1. Sediakan dana darurat di tabungan. Dana darurat adalah dana yang
cukup membiayai kehidupan sehari-hari Anda (dan keluarga) jika
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti PHK, sakit dalam jangka
waktu lama, kecelakaan dan sebagainya. Biasanya disarankan untuk
menyediakan dana darurat minimal sebesar 6 kali biaya hidup bulanan
Anda. Dana darurat bukanlah investasi. Karena itu jangan menganggap
bahwa menabung merupakan investasi. Sebab bunga tabungan
sangatlah kecil, jauh lebih kecil dari inflasi.

2. Hindari berhutang konsumtif dan segera lunasi jika ada. Hindari


membeli barang yang tidak diperlukan atau berbelanja dengan kartu
kredit. Jika harus berbelanja, gunakan uang yang ada (kartu debit). Jika
harus berhutang, usahakan hutang Anda adalah untuk membeli aset
produktif seperti properti (KPR), karena nilai aset ini umumnya selalu
meningkat dan malah bisa menghasilkan uang, misalnya dengan
disewakan atau digunakan untuk tempat usaha. Lunasi kartu hutang
kredit sesegera mungkin sebelum menguras keuangan Anda.

3. Milikilah asuransi. Asuransi merupakan penjamin bahwa Anda tidak


perlu mengeluarkan uang atau menjual aset Anda jika terjadi sesuatu
seperti sakit, kecelakaan, atau meninggal. Setidaknya milikilah asuransi
kesehatan dasar seperti BPJS. Jika penghasilan memungkinkan, Anda
bisa menambah perlindungan dengan membeli polis asuransi tambahan
di luar BPJS untuk memaksimalkan perlindungan Anda. Jangan lupa
pahami dan bedakan dengan baik bahwa berasuransi tidaklah selalu
sama dengan berinvestasi.

4. Bangun Aset. Seberapapun penghasilan, usahakan untuk membangun


aset. Aset yaitu harta yang bisa menghasilkan sumber penghasilan.
Membangun aset bisa dimulai dengan membangun bisnis atau investasi
kecil-kecilan secara disiplin, dengan tujuan jangka panjang untuk

8
menambah kesejahteraan. Sisihkan minimal 15% penghasilan untuk
diinvestasikan, diluar tabungan dan asuransi. Investasi yang baik
haruslah legal dan mampu memberi hasil lebih tinggi dari laju inflasi.
Lalu investasi apa yang paling cocok untuk Anda?

5. Sedekah dan Kegiatan Sosial. Banyak kepercayaan seputar


pengelolaan harta dan kedermawanan hati. Anda tidak perlu menjadi
kaya untuk bisa berdonasi. Sebaliknya, donasi dan kegiatan sosial
dipercaya malah mendatangkan lebih banyak rejeki. Orang-orang kaya
di dunia memiliki tradisi sebagai filantropis (dermawan). Mereka
percaya bahwa memberi sumbangan merupakan salah satu cara
berinvestasi yang baik.

K. Langkah-Langkah Membuat Financial Plan


5 langkah mudah membuat rencana keuangan untuk bisnis menurut
Hapsari (2016) di bawah ini. Akan membimbing Anda untuk mengetahui apa
saja yang diperlukan ketika merencanakan keuangan bagi sebuah bisnis.

a. Hitung Biaya Setup (Setup Cost)

Setup cost adalah biaya untuk mempersiapkan mesin atau proses


produksi untuk membuat suatu pesanan atau biaya-biaya yang dibutuhkan
untuk melakukan penyesuaian pada saat bahan/barang diproses. Pembuatan
rencana keuangan bisnis dimulai dengan membandingkan jumlah biaya setup
dengan jumlah modal investasi untuk startup.

Tentukan berapa banyak uang yang dialokasikan sebagai modal


bisnis, atau berapa besar Anda perlu meminjam untuk memulai bisnis. Biaya
setup awal akan mencakup biaya administrasi dan pemasaran awal, biaya
pendaftaran, lisensi, dan legal lainnya, biaya peralatan dan kebutuhan aset,
serta modal awal (working capital).

9
b. Proyeksi Laba-Rugi Bisnis

Membuat proyeksi atau jumlah ramalan penjualan dan beban operasi


penting untuk dilakukan. Saya sarankan Anda membuat proyeksi untuk 12
bulan ke depan sejak pertama usaha beroperasi. Cara membuat proyeksi
adalah dengan membandingkan potensi pendapatan penjualan (omzet) dengan
harga pokok penjualan (cost of goods sold) plus biaya tetap operasional (fixed
cost). Tetapkan perkiraan harga penjualan agar Anda dapat menghitung
potensi laba alias keuntungan.

c. Perkiraan Arus Kas (Cash Flow)

Sebuah bisnis baru sering membutuhkan uang tunai untuk


membangun kapasitas yang diperlukan untuk melayani pelanggan. Memiliki
perkiraan arus kas pendanaan sangatlah penting untuk menghindari
kekurangan pendanaan di awal usaha.

Aktivitas pendanaan dalam arus kas meliputi kegiatan untuk


memperoleh kas dari investor atau kreditor. Kegiatan pendanaan mencakup
pengeluaran saham, peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel bayar dan
pinjaman obligasi, penjualan saham perbendaharaan, serta pembayaran
terhadap pemegang saham seperti dividen dan pembelian saham
perbendaharaan.

d. Perkiraan Neraca Saldo

Membuat perkiraan neraca saldo setelah 12 bulan beroperasi


berdasarkan perkiraan penjualan serta perkiraan biaya operasi. Perkiraan
neraca saldo terdiri dari aset, saldo pinjaman, serta, dan saldo modal.

10
e. Analisa Titik Impas (Breakeven Point)

Ketika menjalankan usaha tentunya akan mengeluarkan biaya


produksi. Dengan analisis titik impas dapat diketahui waktu dan tingkat harga
penjualan yang dilakukan, tidak membuat rugi, serta mampu menetapkan
penjualan dengan harga yang bersaing tanpa melupakan laba yang diinginkan.
Secara umum, titik impas dibedakan berdasarkan jenis bisnis, bisnis jasa
menetapkan patokan berdasarkan jumlah rata-rata jam kerja per minggu.
Asumsi yang digunakan adalah biaya operasi memakan 60%-70% dari
keseluruhan pendapatan.

11
Studi Kasus :
Financial planning pada perusahaan real estate: studi kasus PT. Bumi
Serpong Damai
Perkembangan kota-kota besar di Indonesia saat ini ditandai oleh laju urbanisasi
yang tinggi. Pertumbuhan penduduk kota yang sangat pesat sejak pertengahan
abad kedua puluh ini telah mengakibatkan berbagai masalah perkotaan yang
semakin rumit. Sementara ini, guna memenuhi tuntutan akan pemukiman yang
terus meningkat jumlahnya, telah tumbuh usaha-usaha swasta dalam
pembangunan kawasan perumahan. Bisnis real estate masih merupakan gejala
yang relatif muda dalam perekonomian Indonesia. Kini bisnis real estate
berkembang pesat. Begitu banyak pengusaha yang terdorong menginvestasikan
modalnya dalam bidang ini. Developer berani mengambil resiko berdasarkan
perhitungan bahwa harga penjualan maupun nilai sewa bangunan yang
dimilikinya adalah lebih tinggi dari pada tingkat harga pembeli maupun
konstruksinya.

Usaha real estate ini melingkupi bidang yang luas bahkan sejak dari pengadaan
tanah. Ditinjau dari kacamata itu resiko usaha real estate jauh lebih besar apalagi
mengingat investasi dengan skate besar. Jangka waktu sampai terjual juga panjang
serta fluktuasi harga yang bahkan kemungkinan besar bisa terjadi yang
kesemuanya mengandung resiko yang besar.

Proyek dengan luas 8.000 Ha seperti pada PT Bumi Serpong Damai


membutuhkan biaya investasi yang sangat besar oleh karena itu dalam
pelaksanaannya haruslah direncanakan dengan matang. Juga dengan adanya
proyek seluas BSD ini, jelas mempunyai konsekuensi pendanaan besar. Sebagai
gambaran awal dapat diperkirakan bahwa dalam 20 tahun pertama,
pengembangan kota baru ini akan menyerap dana investasi sebesar Rp. 3,2
triliyun yang berasal baik dari sektor pemerintah maupun dari sektor non
pemerintah, dari dalam maupun luar negeri.

12
Dalam mengelola suatu proyek mega yang bernilai triliyunan rupiah ini tentu
diperlukan penanganan yang serius, baik dari segi perencanaan fisik maupun
perencanaan keuangannya. Namun pembahasan pada penulisan ini terutama
difokuskan pada aspek keuangan pada konsorsium perusahaan ini. Terutama jika
dilihat bahwa proyek ini memerlukan investasi yang sangat besar sehingga
keikutsertaan lembaga-lembaga keuangan dalam memberikan dukungannya
sangatlah diperlukan. Situasi ekonomi, iklim investasi serta kesempatan kerja
merupakan rangkaian yang tak terpisahkan dalam pembentukan suatu kota baru
yang swasembada. Sejauh mana ketiga hal tersebut dapat merupakan hambatan
yang serius akan jelas terlihat dalam perkembangan situasi yang akan datang.

Secara garis besar permasalahan yang digali dalam penulisan ini dititik beratkan
pada financial planning yang meliputi strategic planning, optimalisasi
penggunaan dana dalam jangka panjang, metode-metode pengelolaan keuangan
yang dipergunakan faktor - faktor yang berpengaruh baik yang berupa pengaruh
eksternal, seperti : aspek sosial, politik, tingkat suku bunga, sumber pendanaan
dan luar, kebijaksanaan pemerintah, dan lain - lain, maupun yang berupa pengaruh
internal seperti : capital budgeting, financial control, capital structure, cost sales
forecast dan lain-lain. Sedangkan dalam pemecahan permasalahannya digunakan
metoda analisa keuangan baik yang menyangkut kelayakan investasi maupun
analisa rasio keuangan. Selanjutnya akan dianalisa pula sensitivitas proyek
terhadap perubahan dan varibel-variabel penentunya.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.jurnal.id/id/blog/2017-5-langkah-mudah-merencanakan-
keuangan-bisnis/
2. https://koinworks.com/blog/menciptakan-rencana-keuangan/
3. https://www.studimanajemen.com/2019/03/perencanaan-keuangan-
pengertian-definisi-arti-tujuan-pentingnya.html
4. http://dwi-chuichi.blogspot.com/2013/11/perencanaan-keuangan.html
5. https://www.bisabisnis.id/manfaat-perencanaan-keuangan/
6. http://www.lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak/id_abstrak-20439187.pdf

Anda mungkin juga menyukai