Jurnal Kerja Sama
Jurnal Kerja Sama
10/Des/2017
147
Lex Privatum Vol. V/No. 10/Des/2017
148
Lex Privatum Vol. V/No. 10/Des/2017
149
Lex Privatum Vol. V/No. 10/Des/2017
sengketa bisnis yang harus mendapatkan dianalisis dengan menggunakan metode analisa
penyelesaian segera, tuntas dan memiliki kualitatif
keadilan hukum. Sutiyoso menyatakan bahwa
dunia bisnis tidak pernah sepi dari sengketa, PEMBAHASAN
karena dalam dunia bisnis terkadang sulit A. Aturan Hukum Terhadap Bentuk-bentuk
dihindarkan adanya potensi konflik di antara Perjanjian Kerjasama Dalam Kegiatan Bisnis
para pelakunya.7 Meskipun demikian dunia Ditinjau Dari Perspektif Hukum Bisnis
bisnis tetap menjadi primadona dan diminati Perjanjian dalam pengelolaan suatu usaha
oleh banyak orang, karena melalui kerjasama memiliki peran yang sangat penting. Dalam
bisnis yang dilakukan dapat mempermudah dunia bisnis setiap perjanjian akan dituangkan
untuk mengembangkan usaha, cakupan pasar, secara formal melalui sebuah perikatan,
meningkatkan laba usaha, dll. Bahkan melalui sehingga perjanjian tersebut akan memiliki
kerjasama bisnis yang dilakuakn dapat menjadi kekuatan hukum dan kekuatan yang memaksa
penopang kemajuan perekonomian suatu para pihak untuk dipatuhi dan dilaksanakan.
bangsa. Perjanjian dalam bidang Hukum Perdata,
Uraian sebelumnya, menggambarkan bahwa akan melahirkan hukum perjanjian. Bab III
perlu adanya perhatian yang serius mengenai Kitab Undang-undang Hukum Perdata
pelaksanaan dan bentuk-bentuk kerjasama berjudul Perikatan (Van Verbintenissen). Di
dalam kegiatan bisnis, yang dapat dilakukan sini, istilah “perikatan” (Verbintenis)
manajemen perusahaan, serta perlunya aturan mengandung pengertian yang lebih luas
hukum terhadap perjanjian kerjasama dalam daripada istilah perjanjian (overeenkomst),
kegiatan bisnis ditinjau dari perspektif hukum sebab dalam Buku III KUH Perdata diatur
bisnis yang dapat memberikan kepastian hukum juga tentang persetujuan (atau perjanjian)
bagi para pelaku usaha. yaitu perihal perikatan yang timbul dari
perbuatan melanggar hukum
B. Permasalahan (onrechtimatige daad) dan perikatan yang
Bertitik tolak pada latar belakang di atas, timbul oleh undang-undang karena
maka permasalahannya sebagai berikut: perbuatan manusia yang layak
1. Bagaimanakah aturan hukum terhadap (zaakwaarneming). Tetapi sebagian besar
perjanjian kerjasama dalam kegiatan Buku III KUH Perdata ditujukan pada
bisnis ditinjau dari perspektif hukum perikatan-perikatan yang timbul dari
bisnis ? persetujuan atau perjanjian. Jadi, menurut
2. Bagaimanakah bentuk-bentuk kerjasama R. Subekti, Buku III KUH Perdata, “Berisikan
dalam kegiatan perdagangan yang dapat hukum perjanjian”.8
dilakukan manajemen perusahaan ? Achmad Ichsan memberikan perumusan
perjanjian sebagai berikut : “suatu hubungan
C. Metode Penelitian atas dasar hukum kekayaan (Vermogen
Penelitian ini merupakan penelitian rechtelijke betreking) antara dua pihak atau
normatif, yaitu dengan melihat hukum sebagai lebih dalam mana pihak yang satu
kaidah (norma). Untuk menghimpun bahan berkewajiban memberikan sesuatu prestasi atas
digunakan metode penelitian kepustakaan nama pihak yang lain mempunyai hak terhadap
(library research), yaitu dengan mempelajari prestasi itu.9
kepustakaan hukum yang berkaitan dengan Melihat hal-hal yang diatur dalam Buku III
pokok permasalahan, himpunan peraturan KUH Perdata, maka dapat dikatakan bahwa KUH
perundang-undangan, artikel-artikel hukum, Perdata Buku III berisi tentang hukum
dan berbagai sumber tertulis lainnya. Bahan- perjanjian, ditambah dengan beberapa
bahan yang telah dihimpun selanjutnya ketentuan yang mengatur perikatan yang lahir
karena undang-undang, baik karena perbuatan
7 8
Bambang Sutiyoso, Penyelesaian Sengketa Bisnis: Solusi R. Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Intermasa,
dan Antisipasi bagi Peminat Bisnis Dalam Menghadapi Jakarta, 1984, hal. 22.
9
Sengketa Kini dan Mendatang, Citra Media Hukum, Achmad Ichsan, Hukum Perdata IB, PT. Pembimbing
Yogyakarta, 2006, hal. 58. Masa, Jakarta, 1969, hal. 15.
150
Lex Privatum Vol. V/No. 10/Des/2017
manusia yang sah maupun perbuatan manusia perjanjian tersebut berkewajiban untuk
yang tidak sah. mengajukan bukti-bukti yang dipergunakan
Eksistensi perjanjian sebagai salah satu untuk membuktikan bahwa keberatan
sumber perikatan dapat kita temui landasannya pihak ketiga dimaksud adalah tidak
pada ketentuan Pasal 1233 Kitab Undang- berdasar dan tidak dapat dibenarkan.
undang hukum Perdata yang menyatakan 2. Perjanjian yang disahkan notaris dengan
bahwa : “Tiap-tiap perikatan dilahirkan, baik melegalisir tanda tangan para pihak
karena perjanjian baik karena undang-undang”. Fungsi kesaksian notaris atas suatu
Ketentuan tersebut dipertegas lagi dengan dokumen semata-mata hanya untuk
rumusan ketentuan Pasal 1313 Kitab Undang- melegalisir kebenaran tandatangan para
undang hukum Perdata, yang menyatakan pihak. Akan tetapi kesaksian tersebut
bahwa “Suatu perjanjian adalah suatu tidaklah mempengaruhi kekuatan hukum
perbuatan di mana satu orang atau lebih dari isi perjanjian. Jadi walau para pihak
mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau tidak dapat menyangkal bahwa ia
lebih”. Dengan demikian jelaslah bahwa menandatangani perjanjian itu; ia mungkin
perjanjian melahirkan perikatan. saja menyangkal isi perjanjiannya. Namun
Syarat-syarat untuk sahnya suatu perjanjian pihak yang menyangkal tersebut adalah
dalam KUH Perdata di Indonesia, diatur dalam pihak yang harus membuktikan
Buku III Pasal 1320 KUH Perdata yang berbunyi penyangkalannya.
sebagai berikut : 3. Perjanjian yang dibuat di hadapan dan oleh
“Untuk sahnya persetujuan-persetujuan, notaris dalam bentuk akta notariel. Jenis
diperlukan empat syarat :10 dokumen ini merupakan alat bukti yang
1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya; sempurna bagi para pihak yang
2. Kecakapan untuk membuat suatu bersangkutan maupun pihak ketiga.
perikatan; Bentuk kerjasama dalam bisnis bukanlah hal
3. Suatu hal tertentu; yang baru, dari zaman dulu sudah banyak
4. Suatu sebab yang halal”. bekerjasama dalam bisnis terutama yang
Di sini istilah “persetujuan” dipakai untuk bersifat sederhana dengan tujuannya masing-
pengertian yang sama dengan “perjanjian” masing.11 Saat ini ada banyak sekali bentuk
sebagai hasil terjemahan “overeenkomst” kerjasama dalam kegiatan bisnis yang
dalam bahasa Belanda. Dari keempat syarat- dituangkan dalam suatu akta hukum seperti:
syarat untuk sahnya suatu perjanjian, maka dua Merger, Kosolidasi, Joint Ventura dan Waralaba
syarat yang pertama (sepakat dan kecakapan) yang berkembang pesat, sesuai perkembangan
disebut syarat-syarat subyektif, sedang dua ekonomi suatu daerah.124 Karena
syarat yang kedua (hal tertentu dan causa) pertimbangannya, dalam melakukan suatu
adalah syarat-syarat obyektif. kegiatan bisnis, kadangkala suatu badan usaha
Secara hukum bentuk-bentuk perjanjian kurang mampu menjalankan sendiri, sehingga
tertulis yang dibuat dunia bisnis, khususnya perlu untuk mengadakan kerja sama dengan
berhubungan dengan kekuatan pembuktian, badan usah lain.
meliputi :
1. Perjanjian di bawah tangan yang B. Bentuk-bentuk Kerjasama Dalam Kegiatan
ditandatangani para pihak yang Perdagangan Yang Dapat Dilakukan
bersangkutan saja Manajemen Perusahaan
Perjanjian semacam itu hanya mengikat Melakukan suatu kegiatan bisnis kadangkala
para pihak dalam perjanjian tetapi tidak suatu badan usaha kurang mampu menjalankan
mempunyai kekuatan mengikat pihak
ketiga. Dengan kata lain, jika perjanjian
tersebut disangkal oleh pihak ketiga, maka
11
para pihak atau salah satu pihak dari Suwardi, 2014. Bentuk-Bentuk Kerjasama Dalam
Kegiatan Usaha. https://suwardi73.wordpress.com/, Hal. 1
Diakses tanggal 3 Oktober 2017.
10 12
R. Subekti, R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-undang Ashibly, 2012. Bentuk-Bentuk Kerjasama Dalam
Hukum Perdata (terjemahan dari BW), Pradnya Paramita, Kegiatan Bisnis. http://ashibly.blogspot.co.id/ Hal. 2
Jakarta, 1980, hal. 307. Diakses tanggal 3 Oktober 2017.
151
Lex Privatum Vol. V/No. 10/Des/2017
sendiri tanpa mengadakan kerja sama dengan Hanya dapat dilakukan apabila telah
badan usaha lain, beberapa bentuk kerjasama : mendapat persetujuan Rapat Umum
a. Merger Pemegang sahan (RUPS) masing-masing
Merger atau fusi adalah suatu badan usaha yang terlibat.
penggabungan satu atau beberapa badan d. Joint Venture
usaha sehingga dari sudut ekonomi Secara umum diartikan sebagai suatu
merupakan satu kesatuan, tanpa melebur persetujuan di antara dua pihak atau lebih,
badan usaha yang bergabung. untuk melakuklan kerjasama dalam suatu
Dipandang dari segi ekonomi, ada dua jenis kegiatan. Persetujuan yang dimaksud adalah
merger, yaitu : kesepakatan yang didasari atas satu
1. Mergen horizontal perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal
Penggabungan satu atau beberapa KUH Perdata.
perusahaan yang masing-masing kegiatan e. Waralaba/franchise
bisnis (produksinya) berbeda satu sama Perikatan di mana salah satu pihak diberikan
lain sehingga yang satu dengan yang hak untuk memanfaatkan dan/atau
lainnya merupakan kelanjutan dari menggunkan hak atas kekayaan intelektual
masing-masing produk. atau penemuan, atau ciri khas usaha yang
2. Merger vertical dimiliki pihak lain dengan imbalan
Penggabungan satu atau beberapa berdasarkan persyaratan dan atau penjualan
perusahaan yang masing-masing kegiatan barang dan jasa.
bisnis berbeda satu sama lain, namun Pada dasarnya suatu franchise atau
tidak saling mendukung dalam waralaba, adalah suatu bentuk perjanjian,
penggabungan produk. Hal ini akan yang isinya memberikan hak dan
menjurus pada pembentukan suatu kewenangan khusus kepada pihak penerima
kerjasama yang menuju ke arah konsern. waralaba, yang dapat terwujud dalam
Konsern adalah suatu susunan dari bentuk :
perusahaan-perusahaan yang secara 1. Hak untuk melakukan penjualan atas
yuridis tetap mandiri dan yang satu produk berupa barang dan atau jasa
dengan yang lain merupakan satu dengan mempergunakan nama dagang
kesatuan ekonomi yang dipimpin oleh atau merek dagang tertentu;
suatu perusahaan induk. 2. Hak untuk melaksanakan kegiatan usaha
b. Konsolidasi dengan atau berdasarkan pada suatu
Penggabungan antara dua atau lebih badan format bisnis yang telah ditentukan oleh
usaha yang menggabungkan diri saling pemberi waralaba.
melebur menjadi satu dan membentuk satu Hal ini berarti sebagai suatu perjanjian,
badan usaha yang baru (peleburan). Hal ini waralaba tunduk pada ketentuan umum
bertujuan untuk “menyehatkan” badan yang berlaku bagi sahnya suatu perjanjian
usaha yang bersangkutan atau biasa disebut sebagaimana diatur dalam Buku III KUH
restrukturisasi. Perdata.
Restrukturisasi badan usaha tidak hanya Waralaba sebagai suatu bentuk perjanjian,
menyangkut aspek bisnis, tetapi menyangkut dapat dilihat dari perjanjian itu sendiri
usaha, organisasi, manajemen, keuangan sebagai berikut; Perjanjian, menurut
maupun aspek hukum. rumusan Pasal 1313 KUH Perdata,
Dengan demikian pengertian restrukturisasi didefinisikan sebagai : “suatu perbuatan
badan usaha adalah suatu kerjasama antara dengan mana satu orang atau lebih
dua atau beberapa badan usaha yang mengikatkan dirinya terhadap satu orang
dilakukan secara terencana, dengan jalan lain atau lebih”.13
mengubah pola badan usaha dalam Secara khusus pengaturan mengenai
melaksanakan kegiatannya agar dapat waralaba di Indonesia dapat kita temukan
mencapai tujuan dengan baik. dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16
c. Pelaksanaan merger Bagi Badan Usaha yang
13
berbentuk Perseroan Terbatas (PT) Gunawan Widjaja, Waralaba, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2001, hal. 76.
152
Lex Privatum Vol. V/No. 10/Des/2017
Tahun 1997 yang dijabarkan pada Keputusan perjanjian kerjasama dalam kegiatan
Menteri perindustrian dan Perdagangan bisnis, sehingga dalam menjalankan
Nomor 359/MPP/KEP/7/1997 tentang Tata kegiatan usahanya dapat berjalan lancar,
Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha dan memiliki kekuatan hukum yang
Waralaba dan. mengikat seperti dalam perjanjian atau
kontrak yang dibuat oleh pihak yang
PENUTUP terlibat dalam perjanjian bisnis yang
A. Kesimpulan dilakukan.
1. Aturan hukum terhadap perjanjian 2. Untuk lebih mempercepat pertumbuhan
kerjasama dalam kegiatan bisnis ditinjau usaha, maka manajemen sebaiknya
dari perspektif hukum bisnis, mengacu mempertimbangkan untuk membuat
kepada hukum Perdata khususnya Pasal kontrak bisnis bagi pengembangan usaha
1313 KUH Perdata, yang menyatakan melalui Merger, Kosolidasi, Joint Ventura
bahwa “Suatu perjanjian adalah suatu dan Waralaba sesuai dengan kebutuhan
perbuatan di mana satu orang atau lebih dan spesifikasi usaha dan bentuk hukum
mengikatkan diri terhadap satu orang lain perusahaan yang ingin dikembangkan.
atau lebih”. Sehingga jelas bahwa
perjanjian melahirkan perikatan, DAFTAR PUSTAKA
demikian juga KUH Dagang dan peraturan Achmad Ichsan, Hukum Perdata IB, PT.
perundangan-undangan Indonesia dalam Pembimbing Masa, Jakarta, 1969.
berbagai bentuk badan usaha. Daniels, Undang-Undang No. 1 Tahun 1967
2. Bentuk-bentuk kerjasama dalam kegiatan Dalam Perspektif Hukum Investasi,
perdagangan yang dapat dilakukan Airlangga, Bandung, 1987.
manajemen perusahaan seperti Merger, Bambang Sutiyoso, Penyelesaian Sengketa
Kosolidasi, Joint Ventura dan Waralaba. Bisnis: Solusi dan Antisipasi bagi Peminat
Merger adalah suatu penggabungan satu Bisnis Dalam Menghadapi Sengketa Kini
atau beberapa badan usaha sehingga dari dan Mendatang, Citra Media Hukum,
sudut ekonomi merupakan satu Yogyakarta, 2006
kesatuan, tanpa melebur badan usaha Budi Hartono, S, Hukum Ekonomi
yang bergabung. Pembangunan Indonesia, Cetakan
Konsolidasi/penggabungan antara dua Pertama, Bina Cipta, Bandung, 1982.
atau lebih badan usaha yang Gunawan Widjaja, Waralaba, PT. Raja Grafindo
menggabungkan diri saling melebur Persada, Jakarta, 2001.
menjadi satu dan membentuk satu badan HMN. Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum
usaha yang baru (peleburan). Hal ini Dagang Indonesia, Hukum Surat
bertujuan untuk “menyehatkan” badan Berharga, Djambatan, Jakarta, 1987.
usaha yang bersangkutan atau biasa Hartono Hadisoeprapto, Pokok-pokok Hukum
disebut restrukturisasi. Joint Ventura Perikatan Dan Hukum Jaminan, Liberty,
sebagai suatu persetujuan di antara dua Yogyakarta, 1984.
pihak atau lebih, untuk melakuklan Ibrahim J. dan S. Lindawaty, Hukum Bisnis
kerjasama dalam suatu kegiatan. Dalam Persepsi Manusia Modern,
Waralaba Perikatan di mana salah satu Cetakan Pertama, PT. Refika Aditama,
pihak diberikan hak untuk memanfaatkan Bandung, 2003.
dan/atau menggunkan hak atas kekayaan Saleh, Hukum dan Ekonomi, Cetakan Pertama
intelektual atau penemuan, atau ciri khas PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
usaha yang dimiliki pihak lain dengan 1990.
imbalan berdasarkan persyaratan dan Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis, Menata
atau penjualan barang dan jasa. Bisnis Modern di Era Global, Citra Aditya
Bakti, Bandung, 2005.
B. Saran R. Subekti, R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-
1. Sebaiknya manajemen perusahaan undang Hukum Perdata (terjemahan dari
mengikuti aturan hukum terhadap BW), Pradnya Paramita, Jakarta, 1980
153
Lex Privatum Vol. V/No. 10/Des/2017
Sumber Lain :
Suwardi, 2014. Bentuk-Bentuk Kerjasama Dalam
Kegiatan Usaha.
https://suwardi73.wordpress.com/, Hal. 1
Diakses tanggal 3 Oktober 2017.
Ashibly, 2012. Bentuk-Bentuk Kerjasama Dalam
Kegiatan Bisnis.
http://ashibly.blogspot.co.id/ Hal. 2
Diakses tanggal 3 Oktober 2017.
154