Anda di halaman 1dari 5

JUKNIS JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) UNTUK PUSKESMAS MENGACU

PADA PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 3 TAHUN 2019 TENTANG


PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK BIDANG
KESEHATAN

1. Umum
Sebagai tahun terakhir dari penyusunan peta jalan Universal Health Coverage tahun 2019
diharapkan 95% jumlah penduduk telah memiliki Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
sehingga terlindung dari risiko finansial apabila mengalami masalah kesehatan termasuk
adanya jaminan persalinan dan perawatan bayi baru lahir. Tahun 2019 juga merupakan tahun
pertama akan diberlakukannya Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan dengan 12
indikator yang didalamnya ada indikator pelayanan kehamilan, pelayanan persalinan di
fasilitas pelayanan kesehatan dan pelayanan bayi baru lahir. Sampai dengan tahun 2018
prosentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan masih belum mencapai angka optimal
pada angka 90% yang diduga diantaranya adalah terkait dengan masalah finansial meliputi
ketidakmampuan menyediakan biaya persalinan, ketidakmampuan menjangkau fasilitas
pelayanan kesehatan sebagai tempat pertolongan persalinan. Pemerintah pada tahun 2019
masih melanjutkan program Jaminan Persalinan sebagai kelanjutan tahun 2018 dengan tujuan
membantu masalah finansial dari masyarakat karena ketidakmampuan menyediakan biaya
jasa persalinan dan biaya transportasi untuk menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan untuk
pertolongan persalinan khusunya pada sasaran penduduk miskin dan tidak mampu yang
belum memiliki jaminan kesehatan.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum :
Meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi
baru lahir ke fasilitas pelayanan kesehatan yang kompeten.

b. Tujuan Khusus :
1) Meningkatkan jumlah persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan yang kompeten.
2) Menurunkan kasus komplikasi pada ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru
lahir.

3. Sasaran
 25 Puskesmas di Kabupaten Ende.

4. Kebijakan Operasional
a) Dana Jampersal diarahkan untuk memobilisasi persalinan ke fasilitas kesehatan yang
kompeten sehingga dapat melakukan pencegahan dini terhadap terjadinya komplikasi
baik dalam persalinan ataupun masa nifas.
b) Penyediaan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) mempertimbangkan sumber daya
kesehatan di daerah dan kebutuhan lapangan.
c) Pembiayaan persalinan dan perawatan kehamilan risiko tinggi diperuntukkan bagi ibu
hamil, ibu bersalin beserta bayi baru lahir yang miskin, tidak mampu dan belum
memiliki jaminan kesehatan (JKN) atau sumber pembiayaan yang lain.
d) Dana Jampersal tidak boleh digunakan untuk membiayai kegiatan yang telah dibiayai
melalui dana APBN, APBD, BPJS maupun sumber dana lainnya.
e) Pembayaran kegiatan jampersal menggunakan sistem klaim dari fasilitas pelayanan
kesehatan atau penanggungjawab kegiatan jampersal kepada bendahara yang ditetapkan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
f) Sistem pembayaran berdasarkan :
 Peraturan Bupati Ende Nomor 27 Tahun 2017 tentang Penetapan Standar Biaya
Pemerintah Kabupaten Ende Tahun Anggaran 2018.
 Peraturan Bupati Ende Nomor 29 Tahun 2017 tentang Pedoman Perjalanan Dinas
bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
Aparatu Sipil Negara serta Tenaga Sipil Lainnya di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Ende.
 Keputusan Bupati Ende Nomor 517 / KEP / HK / 2017 tentang Penetapan Standar
Satuan Harga Pemerintah Kabupaten Ende Tahun Anggaran 2018.
 Alur pertanggungjawaban dana jampersal : Bendahara Puskesmas → Verifikasi oleh
Tim Verifikator Bidang Kesmas → Pengajuan ke Bendahara Dinas Kesehatan
→Input (SP2D) → Laporan Realisasi Dana Jampersal (terlampir) ke Bidang
Kesmas.

5. Ruang Lingkup Kegiatan Jampersal


a) Rujukan Persalinan dari rumah ke fasilitas pelayanan kesehatan yang kompeten.
b) Sewa dan operasional Rumah Tunggu Kelahiran (RTK).
c) Pertolongan persalinan, KB paska persalinan dan perawatan bayi baru lahir.
d) Dukungan Manajemen meliputi :
 Penggandaan.
 Perjadi Dalam Daerah ke Kabupaten.
 Perjadin Dalam Daerah Pertemuan Rutin Bidan di Puskesmas.
 Makan Minum Rapat Pertemuan Rutin Bidan di Puskesmas.

6. Penggunaan Dana Jampersal


a) Rujukan (pergi dan pulang) ibu hamil/bersalin ke fasilitas pelayanan kesehatan yang
mempunyai kompetensi pertolongan persalinan meliputi :
 Rujukan (pergi dan pulang) ibu hamil/bersalin dari rumah pasien ke Rumah Tunggu
Kelahiran (RTK).
 Rujukan (pergi dan pulang) ibu hamil/bersalin dari rumah pasien ke puskesmas.
 Rujukan (pergi dan pulang) ibu hamil/bersalin dari puskesmas ke RS.
b) Sewa dan operasional Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) termasuk makan minum pasien
dan 1 (satu) orang pendamping.
c) Pertolongan persalinan, perawatan kehamilan risiko tinggi atas indikasi (bila diperlukan)
di fasilitas pelayanan kesehatan yang kompeten dengan fasilitas sama dengan peserta
JKN/KIS penerima bantuan iuran (PBI) kelas III berupa biaya jasa pertolongan
persalinan, perawatan kehamilan risiko tinggi, pelayanan KB paska persalinan dengan
kontrasepsi disediakan BKKBN termasuk perawatan bayi baru lahir dan skrining
hipotiroid kongenital Bayi Baru Lahir (BBL).
Besaran biaya pertolongan persalinan dan perawatan sesuai dengan yang berlaku pada
penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional oleh Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial atau peraturan yang berlaku di daerah.

7. Pemanfaatan Dana Jampersal


a) Operasional Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) yang meliputi :
 Bahan kebersihan dan alat pembersih Rumah Tunggu Kelahiran (RTK).
 Langganan air dan listrik di Rumah Tunggu Kelahiran (RTK).
 Sewa rumah bagi puskesmas yang belum memiliki Rumah Tunggu Kelahiran
dengan syarat-syarat sebagai berikut :
a) Rumah yang di sewa dekat dengan area puskesmas.
b) Rumah yang di sewa memiliki listrik dan air bersih.
c) Rumah yang di sewa memiliki jamban sehat.
 Makan dan minum bagi pasien dan 1 (satu) orang pendamping dengan rincian
sebagai berikut :
a) Bagi pasien yang nginap di Rumah Tunggu Kelahiran (RTK), makan minum
bagi pasien dan 1 (satu) orang pendamping selama 3 (tiga) hari yaitu 1 (satu)
hari sebelum kelahiran, 1 (satu) hari kelahiran dan 1 (satu) hari sesudah
kelahiran.
b) Bagi pasien yang tidak menginap di Rumah Tunggu Kelahiran (RTK), makan
minum bagi pasien dan 1 (satu) orang pendamping selama 2 (dua) hari yaitu 1
(satu) hari kelahiran dan 1 (satu) hari sesudah kelahiran.
c) Bagi pasien persalinan dengan penyulit untuk Puskesmas PONED, makan
minum bagi pasien dan 1 (satu) orang pendamping selama 5 (lima) hari yaitu 2
(dua) hari sebelum kelahiran, 1 (satu) hari kelahiran dan 2 (dua) hari sesudah
kelahiran.
d) Rincian makan dan minum yaitu makan 3x dan minum 2x dalam sehari.
e) Untuk besaran makan dan minum mengacu pada Peraturan Bupati Ende Nomor
27 Tahun 2017 tentang Penetapan Standar Biaya Pemerintah Kabupaten Ende
Tahun Anggaran 2018 (Riil Cost).
 Pertanggungjawaban jampersal tahun 2019 terlampir.

b) Untuk Rujukan
 Bahan Bakar Minyak (BBM) digunakan untuk :
a) Menjemput dan mengantar pasien dari rumah ke Rumah Tunggu Kelahiran
(RTK).
b) Menjemput dan mengantar pasien dari rumah ke puskesmas.
c) Merujuk pasien dari puskesmas ke RS.
d) Untuk besaran BBM mengacu pada Keputusan Bupati Ende Nomor
517/KEP/HK/2017 tentang Penetapan Standar Satuan Harga Pemerintah
Kabupaten Ende Tahun Anggaran 2018 (Riil Cost).
 Sewa Sarana Mobilitas Darat digunakan untuk :
a) Merujuk pasien dari puskesmas ke RS yang mana apabila mobil ambulance
puskesmas sedang merujuk pasien lain atau sedang digunakan untuk kegiatan
posyandu.
b) Besaran sewa sarana mobilitas darat riil cost.
 Sewa Sarana Mobilitas Laut digunakan untuk :
a) Hanya untuk puskesmas sekitar wilayah perairan seperti Puskesmas Ahmad
Yani, Ngalupolo dan Welamosa
b) Merujuk pasien dari rumah ke puskesmas/fasilitas kesehatan yang memadai dan
ke RS.
c) Besaran sewa sarana mobilitas laut riil cost.
 Perjalanan dinas dalam daerah untuk petugas yang merujuk digunakan untuk :
a) 1 (satu) orang bidan dan 1 (satu) orang sopir yang merujuk pasien ke RS.
b) Hanya diberikan uang harian dan dihitung 1 (satu) hari.
c) Besaran uang harian mengikuti Peraturan Bupati Ende Nomor 29 Tahun 2017
tentang Pedoman Perjalanan Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ende.
 Pertanggungjawaban jampersal tahun 2018 terlampir.

c) Jasa pelayanan pertolongan persalinan kelas 3 mengacu pada Jaminan Kesehatan


Nasional / Peraturan Bupati Ende Nomor 3 Tahun 2011.

d) Dukungan Manajemen
 Penggandaan digunakan untuk :
a) Penggandaan kartu ibu, kartu bayi, surat rujukan, skort pudjirohyati, partograf
dan untuk kelancaran administrasi jampersal.
b) Besaran biaya pengandaan mengacu pada Peraturan Bupati Ende Nomor 27
Tahun 2017 tentang Penetapan Standar Biaya Pemerintah Kabupaten Ende
Tahun Anggaran 2018 (Riil Cost).

 Perjalanan Dinas Dalam Daerah ke Kabupaten, digunakan untuk :


a) Desk Data
b) Pertemuan Evaluasi
c) Besaran Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah ke Kabupaten mengacu pada
Peraturan Bupati Ende Nomor 29 Tahun 2017 tentang Pedoman Perjalanan
Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ende.
 Perjalanan Dinas Pertemuan Rutin di Puskesmas, digunakan untuk :
a) Hanya untuk transport lokal
b) Besaran Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah ke Kabupaten mengacu pada
Peraturan Bupati Ende Nomor 29 Tahun 2017 tentang Pedoman Perjalanan
Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ende.
 Makan Minum Rapat di Puskesmas, digunakan untuk :
a) Untuk pertemuan rutin bidan di puskesmas
b) Untuk besaran makan dan minum mengacu pada Peraturan Bupati Ende Nomor
27 Tahun 2017 tentang Penetapan Standar Biaya Pemerintah Kabupaten Ende
Tahun Anggaran 2018 (Riil Cost).
 Pertanggungjawaban jampersal tahun 2019 terlampir.

Mengetahui Ende, April 2019


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ende Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat

drg. Muna Fatma, M.Kes Wilhelmus Hami, S,Kep.Ns,M.Kes


Pembina Tk.I Pembina/IVa
NIP. 19710904 199903 2 010 NIP. 19661005 198903 1 025

Anda mungkin juga menyukai