Anda di halaman 1dari 4

DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

PROVINSI JAWA TIMUR


BIDANG BINA PEMERINTAHAN DESA

NOTA - DINAS

Kepada : Yth. Bapak Kepala Dinas PMD Prov. Jatim


Dari : Bidang Bina Pemerintahan Desa;
Tanggal : Januari 2022
Nomor : BPD/ /I/2022
Lampiran :-
Perihal : Telaah Staf terkait Tambahan Penhasilan dan Nomor Induk bagi
Perangkat Desa.

1. Dasar Hukum
Penghasilan Tetap, Tunjangan, dan Tambahan Penghasilan lain bagi
Kepala Desa dan Perangkat Desa dan Pemberian Nomor Induk bagi
Perangkat Desa

a. UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 26, Kepala Desa berhak:
Ayat (3) menerima penghasilan tetap setiap bulan, tunjangan, dan penerimaan
lainnya yang sah, serta mendapat jaminan kesehatan ;

b. PP 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah


Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 Tentang Desa
Pasal 81 :
Ayat (1) Penghasilan tetap diberikan kepada Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan
Perangkat Desa lainnya dianggarkan dalam APBDesa yang bersumber
dari ADD.
Ayat (2) Bupati/Wali kota menetapkan besaran penghasilan tetap kepala desa,
sekretaris desa, dan perangkat desa lainnya, dengan ketentuan :
a. besaran penghasilan tetap kepala desa paling sedikit
Rp.2.426.640,00 (dua juta empat ratus dua puluh enam ribu enam
ratus empat puluh rupiah) setara 120% (seratus dua puluh per
seratus) dari gaji pokok Pegawai Negeri Sipil golongan ruang II/a;
b. besaran penghasilan tetap sekretaris desa paling sedikit
Rp.2.224.420,00 (dua juta dua ratus dua puluh empat ribu empat
ratus dua puluh rupiah) setara 110% (seratus sepuluh per seratus)
dari gaji pokok Pegawai Negeri Sipil golongan ruang II/a;
c. besaran penghasilan tetap perangkat desa lainnya paling sedikit
Rp.2.022.200,00 (dua juta dua puluh dua ribu dua ratus rupiah)
setara 100% (seratus per seratus) dari gaji pokok Pegawai Negeri
Sipil golongan ruang II/a;

Ayat (3) Dalam hal ADD tidak mencukupi untuk mendanai penghasilan tetap
minimal kepala Desa, sekretaris desa dan perangkat desa lainnya
sebagiamana dimaksud pada ayat (2) dapat dipenuhi dari sumber lain
dalam APBDesa selain Dana Desa.
c. PP 47 Tahun 2015 Pasal 82 :
Ayat (1) Selain menerima penghasilan tetap sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 81, kepala Desa dan perangkat Desa menerima tunjangan dan
penerimaan lain yang sah.
Ayat (2) Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari APB
Desa dan besarannya ditetapkan dengan peraturan bupati/walikota.
Ayat (3) Penerimaan lain yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
bersumber dari APB Desa dan sumber lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

d. Permendagri 67 Tahun 2017, Pasal 10:


Ayat (1) Selain penghasilan tetap perangkat Desa menerima jaminan kesehatan
dan dapat menerima tunjangan tambahan penghasilan dan
penerimaan lainnya yang sah dengan memperhatikan masa kerja dan
jabatan perangkat Desa.

e. PP 43 Tahun 2014 Pasal 98 :


Ayat (1) Pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota
dapat memberikan bantuan keuangan yang bersumber dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah provinsi dan anggaran pendapatan dan
belanja daerah kabupaten/kota kepada Desa.
Ayat (2) Bantuan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
bersifat umum dan khusus.
Ayat (3) Bantuan keuangan yang bersifat umum sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) peruntukan dan penggunaannya diserahkan sepenuhnya
kepada Desa penerima bantuan dalam rangka membantu pelaksanaan
tugas pemerintah daerah di Desa.
Ayat (4) Bantuan keuangan yang bersifat khusus sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) peruntukan dan pengelolaannya ditetapkan oleh pemerintah
daerah pemberi bantuan dalam rangka percepatan pembangunan Desa
dan pemberdayaan masyarakat.

f. UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 114 :


Huruf d melakukan pembinaan manajemen Pemerintahan Desa;
Huruf e melakukan pembinaan upaya percepatan Pembangunan Desa melalui
bantuan keuangan, bantuan pendampingan, dan bantuan teknis ;

g. Lampiran Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 49 Tahun 2019


tentang Pedoman Umum Bantuan Keuangan Desa Dari Pemerintah Provinsi Jawa
Timur, “bahwa BK-Desa dimaksudkan untuk mempercepat pembangunan desa
dan mensejahterakan masyarakat desa melalui tata kelola pemerintahan desa
yang baik di seluruh desa di provinsi jawa timur, berupa pembangunan dan
peningkatan infrastruktur perdesaan”.

2. Permohonan Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI):


1) Agar Pemerintah Provinsi memberikan tambahan tunjangan lain Perangkat Desa
dari sumber dana APBD Provinsi Jawa Timur dan bentuk Bantuan Keuangan Desa
(BK-Desa) kepada seluruh aparatur desa di Jawa Timur.
HASIL TELAAHAN

1. Tambahan penghasilan bagi Kades dan Perangkat Desa

Memperhatikan permohonan Persatuan Perangkat Desa Indonesia terkait


permohonan tambahan tunjangan lain Perangkat Desa dari sumber dana APBD
Provinsi Jawa Timur dan bentuk Bantuan Keuangan Desa (BK-Desa) kepada seluruh
aparatur desa di Jawa Timur, dapat disampaikan sebagai berikut :

- Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan


atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa pada pasal 82 Ayat (3)
disebutkan bahwa “Penerimaan lain yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat bersumber dari APB Desa dan sumber lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan”. Artinya selain mendapatkan Penghasilan Tetap,
Kepala Desa dan Perangkat Desa dapat menerima tambahan penghasilan lain
yang sah menurut perundang-undangan.
- Pemberian tambahan penghasilan lainnya yang sah dapat bersumber dari APBD
Provinsi melalui mekanisme Bantuan Keuangan Desa dari Pemerintah Provinsi
kepada Pemerintah Desa melalui dana transfer ke Rekening Kas Desa.
- Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 114 huruf e
disebutkan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi “ melakukan pembinaan upaya
percepatan Pembangunan Desa melalui bantuan keuangan, bantuan
pendampingan, dan bantuan teknis”. Oleh karena itu, pemberian Bantuan
Keuangan Desa dapat diberikan sebagai bentuk pembinaan dalam rangka
mewujudkan peningkatan kinerja Aparatur Pemerintah Desa, melalui pemberian
tambahan penghasilan bagi Pemerintah Desa.
- Provinsi Jawa Timur saat ini belum mengatur Bantuan Keuangan Desa terkait
dengan pemberian tambahan penghasilan bagi Pemerintah Desa sehingga
dipandang perlu untuk segera Menyusun Peraturan Gubernur tersebut sebagai
landasan hukum pelaksanaan BK-Desa untuk pemberian tambahan penghasilan
bagi pemerintah desa. Adapun Provinsi yang telah melaksanakan dan
menyalurkan BK-Desa untuk tambahan penghasilan bagi pemerintah desa adalah
Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
- Tahapan untuk pemberian Bantuan Keuangan Desa bagi Pemerintah Desa
(tambahan penghasilan) yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa
Barat, antara lain dengan menerbitkan:
a. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pembinaan
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, yang di dalamnya mengatur tentang
Bantuan Keuangan untuk Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan
Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa. Untuk pengaturan tentang
pemberian Tambahan Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa tertuang pada
Pasal 13 bahwa “Dalam rangka mewujudkan peningkatan kinerja Aparatur
Pemerintah Desa, Pemerintah Daerah Provinsi memberikan bantuan
keuangan untuk pemberian tambahan penghasilan Aparatur Pemerintah
Desa.”;
b. Petunjuk Teknis Bantuan Keuangan Desa Pembinaan Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa Tahun 2021.
- Bantuan keuangan ini merupakan stimulan kepada Pemerintah Desa, dengan
memberikan bantuan sebesar Rp 130.000.000,- per Desa tiap tahun dengan
rincian penggunaan untuk beberapa kegiatan, antara lain (1) Pembelian pulsa
internet untuk Sapa Warga; (2) tambahan penghasilan aparatur pemerintah desa
(TPAPD) dan BPD; (3) operasional Posyandu; (4) media promosi luar ruangan;
dan (5) jika terdapat sisa anggaran dari total pagu yang telah digunakan
dialokasikan untuk pembangunan sarana prasaran perdesaan setelah dipotong
15% untuk BOP.

2. Pemberian Nomor Induk bagi Perangkat Desa


- Bahwa salah satu fungsi Pemerintah Daerah Provinsi sesuai Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 114 huruf d adalah “ melakukan
pembinaan manajemen Pemerintahan Desa ”. Salah satu bentuk pembinaan
manajemen pemerintahan desa adalah dengan menginventarisir data dan
informasi secara digital berbasis database sehingga menghasilkan data
perangkat desa yang akurat melalui penerbitan nomor induk bagi perangkat
desa.
- Adapun Provinsi yang telah menerbitkan NIPD adalah Provinsi Bangka
Belitung melalui Peraturan Gubernur Nomor 10 Tahun 2020 tentang
Pemberian Nomor Induk Perangkat Desa dalam Rangka Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
- Nomor Induk Perangkat Desa diperuntukkan bagi:
a. Sekretaris Desa
b. Kepala Seksi/Urusan
c. Kepala Dusun
- Pemberian Nomor Induk Perangkat Desa berdasarkan pada:
a. Kode Wilayah Administrasi;
b. Tanggal-Bulan-Tahun Kelahiran;
c. Bulan dan Tahun Pengangkatan;
d. Jenis kelamin;
e. Periode masa jabatan.

Demikian untuk menjadi periksa dan mohon arahan lebih lanjut.

DISPOSISI PIMPINAN :
KEPALA BIDANG
BINA PEMERINTAHAN DESA

MOCHAMAD WAHYUDI, S.STP, M.Si


Pembina Tk. I
NIP. 19800321 199810 1 001

Anda mungkin juga menyukai