Anda di halaman 1dari 2

TUGAS HUKUM KONSTITUSI

Nama : Amel Ryski Prasilya R. Abas P.

NIM : B011191068

Prodi : Ilmu Hukum

Kelas : F

SOAL

Mengapa tetap memperhankan MPR sebagai kekuasaan legislatif sedangkan telah


ada DPR yang mewakili kepentingan rakyat dan DPD yang mewakili kepentingan daerah?

JAWABAN

Sebelumnya, perlu dilihat terlebih dahulu terkait tugas dan wewenang yang dimiliki oleh
MPR itu sendiri. Baik yang dimuat dalam pasal 3 UUD NRI Tahun 1945 serta UU No. 22 Tahun
2003.

Pada Pasal 3 UUD 1945, bahwa MPR berwenang :

1. Mengubah dan menetapkan UUD,


2. Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden, dan
3. Hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa
jabatannya menurut UUD.

Sementara Tugas dan wewenang MPR sebagaimana dalam UU No. 22 Tahun 2003, bahwa
MPR mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:

1. mengubah dan menetapkan UUD;


2. melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan umum dalam
Sidang Paripurna MPR;
3. memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk
memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya setelah
Presiden dan/atau Wakil Presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan penjelasan
di Sidang Paripurna MPR;
4. melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Pre-siden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya;
5. memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diajukan Presiden apabila terjadi
kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya selambat-lambatnya dalam
waktu enam puluh hari.
6. memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan
dalam masa jabatannya, dari dua paket calon Presiden dan Wakil Presiden
yangdiusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang paket calon
Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam
pemilihan sebelumnya, sampai habis masa jabatannya selambat-lambatnya dalam
waktu tiga puluh hari;
7. menetapkan Peraturan Tata Tertib

Sementara, dalam pengaturan tentang MPR, DPR, dan DPD dalam UUD 1945
menunjukkan bahwa ketiga kamar memiliki fungsi sesuai dengan kedudukannya sebagai
parlemen, yaitu representatives assembly dan deliberative assembly. Dengan MPR yang memiliki
fungsi dan tugas yang lebih luas dibandingkan DPR dan DPD. Dalam hal representatives assembly,
yaitu bahwa DPR dan DPD berwenang dalam pembentukan UU (ordinary law), sedangkan MPR
dalam hal UUD (constitutional law). Dalam hal deliberative assembly, yaitu bahwa baik DPR dan
DPD melakukan pengawasan pelaksanaan fiskal, administrasi pemerintahan dan hubungan Iuar
negeri, sedangkan MPR melakukan pengawasan dalam hal memberhentikan Presiden dan/atau
Wakil Presiden sesuai dengan ketentuan dalam UUD 1945.

MPR sebagai bagian dari legislatif mempunyai tugas yang sangat penting dalam
menampung aspirasi dari rakyat (DPR) dan dari daerah (DPD). Meski para praktiknya MPR
bekerja tidak secara terus-menurus atau rutin namun MPR dalam hal ini sangat diperlukan dalam
menjaga keseimbangan politik dan Konstitusi Indonesia, mengingat perlu adanya lembaga khusus
yang fokus melihat dan menjaga Konstitusi yang telah jelas fungsinya tentu berbeda dengan DPR
dan DPD. Maka atas segala penjelasan tersebut, maka saya tetap tegas menyakan bahwa MPR
tetap diperlukan dalam sistem ketatanegaraan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai