Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH HUKUM PAJAK

SURAT PEMBERITAHUAN

DISUSUN OLEH:

AMEL RYSKI PRASILYA R. ABAS P.

(NIM B011191068)

PRODI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS HASANUDDIN
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

Latar Belakang ................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3

2.1 Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT) ................................................ 3

2.2 Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT) ....................................................... 7

2.3 Jenis-Jenis Surat Pemberitahuan (SPT) ................................................ 8

2.4 Bentuk-Bentuk Surat Pemberitahuan (SPT) ........................................ 12

2.5 .Proses Pelaporan/Penyampaian dan Pembayaran Surat

Pemberitahuan (SPT) ................................................................................... .12

2.6 Sanksi Pelaksanaan Surat Pemberitahuan (SPT) ............................... 18

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Negara indonesia adalah negara hukum berdasarkan pasal 1 ayat 3 UUD

NRI 1945 yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap orang. Pajak

merupakan wujud pelaksanaan kewajiban dari peran serta masyarakat dalam

mendukung pembangunan maupun perekonomian di indonesia, sehingga dapat

meningkatkan kesadaran dan rasa tanggung jawab. Peran pajak bagi suatu

negara menjadi sangat dominan. Yang berhak memungut pajak hanyalah

negara, iuran tersebut berupa uang, bukan barang. Pajak yang dipungut

berdasarkan ketentuan uud dan aturan pelaksanaannya tanpa jasa timbal balik

dari negara. Pajak yang digunakan untuk biaya rumah tangga yaitu pengeluaran-

pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas dan sebagai alat untuk

mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang ekonomi.

Namun dalam membayar pajak masih banyak wajib pajak (WP) yang salah

penyetoran, misalnya lebih bayar (LB) atau kurang bayar ( KB ) maka wajib pajak

yang telah mempunyai NPWP perlu diberikan surat pemberitahuan ( SPT ) dan

perlu diberi himbauan.

Namun dewasa ini, banyak dari dikalangan masyarakat kita yang belum

mengetahui maksud dari surat pemberitahuan (SPT). Hal ini dimungkinkan

karena kurangnya sosialisasi serta didukung oleh latar belakang pendidikan

masyarakat yang masih rendah, sehingga tidak banyak dari mereka yang tidak

tahu apa itu SPT. Jadi dengan adanya penulisan makalah ini, semoga menjadi

1
pedoman bagi masyarakat untuk mengetahui SPT terkhusus perkembangan

SPT di Indonesia terkait pembaharuan mengenai cara pelaporan dan

sebagainya. Sehingga nantinya diharapkan makalah ini memberikan manfaat

yang besar bagi masyarakat yang belum memahami SPT.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT)

Surat pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan

untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan

atau bukan objek pajak dan atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan. Sebagaimana dikatakan oleh

Rahmat Suemitro (1986:66) bahwa surat pemberitahuan merupakan bentuk

kerjasama antara wajib pajak dengan di jenderal pajak untuk menentukan

besarnya pajak yang terutang.1

Namun, tidak semua jenis pajak yang berlaku menggunakan surat

pemberitahuan. Hal ini tergantung dari jenis pajak itu sendiri, baik pajak pusat

maupun pajak daerah. Surat pemberitahuan lazimnya digunakan hanya pada

pajak langsung seperti pajak penghasilan dan pajak bumi dan bangunan

pedesaan dan perkotaan. Sementara itu, pada pajak tidak langsung umumnya

tidak menggunakan surat pemberitahuan. Dikatakan pada “umumnya” karena

ada pula pajak tidak langsung yang menggunakan surat pemberitahuan seperti

pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah pajak tidak

langsung yang tidak menggunakan surat pemberitahuan adalah bea materai

serta bea perolehan hak atas tanah dan bangunan. 2

Penggunaan surat pemberitahuan merupakan bagian dari self

assessment system yang memberikan kepercayaan kepada wajib pajak untuk

1
Muhammad Djafar Saidi, “ Pembaruan Hukum Pajak “ ( Depok: PT RAJAGRAFINO PERSADA,2007),
hlm.117
2 Ibid.

3
menghitung dan melaporkan jumlah pajak yang terutang kepada pejabat pajak

yang bertugas mengelola pajak pusat atau pejabat pajak yang bertugas

mengelola pajak daerah yang menerbitkan surat pemberitahuan self assessment

system merupakan pengganti official assessment system sebagaimana yang

diterapkan terhadap pajak langsung pada masa sebelumnya terjadi perubahan

undang-undang pajak pada tahun 1983 di mana sekalipun terjadi perubahan

official assessment system kepada self assessment system kalau kesel hukum

wajib pajak maupun pejabat pajak yang bertugas mengelola pajak pusat atau

pajak pejabat pajak yang bertugas mengelola pajak daerah tidak mengalami

perubahan kearah positif. Perubahan itu tidak memiliki makna yang signifikan

terhadap penegakan hukum pajak baik masa kini maupun masa depan.3

Untuk keperluan menyampaikan surat pemberitahuan, wajib pajak

mengambil sendiri surat pemberitahuan (SPT) di tempat yang ditetapkan oleh

direktur jenderal pajak atau mengambil dengan cara lain yang tata cara

pelaksanaannya diatur dengan atau berdasarkan peraturan menteri keuangan.

Batas waktu penyampaian surat pemberitahuan adalah :

1. Surat pemberitahuan masa pajak, paling lama 20 hari setelah akhir

masa pajak; Surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan wajib

pajak orang pribadi, paling lambat 3 (tiga) bulan setelah akhir tahun

pajak, atau Surat pemberitahuan pajak penghasilan wajib pajak

badan, paling lambat 4 (empat) bulan setelah akhir tahun pajak (UU

KUP Pasal 3 Ayat 3).

3
Ibid. hlm.117

4
Wajib pajak dapat memperpanjang jangka waktu penyampaian surat

pemberitahuan tahunan pajak penghasilan untuk paling lama 2 (dua) bulan

dengan cara menyampaikan pemberitahuan secara tertulis atau dengan cara lain

kepada direktur jenderal pajak yang ketentuannya diatur dengan atau

berdasarkan paraturan menteri keuangan ( UU KUP pasal 3 ayat 4).

Pemberitahuan yang dilakukan tersebut, harus disertai dengan penghitungan

sementara pajak yang terutang dalam 1 (satu) tahun pajak dan surat setoran

pajak sebagai bukti pelunasan kekurangan pembayaran pajak yang terutang,

yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan peraturan menteri keuangan

(UU KUP pasal 3 ayat 5). Apabila surat pemberitahuan tidak disampaikan sesuai

batas waktu atau batas waktu perpanjangan penyampaian surat pemberitahuan

tahunan dapat diterbitkan surat tegoran (UU KUP pasal 3 ayat 5a). 4

Surat pemberitahuan yang ditandatangani beserta lampirannya adalah

satu kesatuan yang merupakan unsur keabsahan surat pemberitahuan. Dengan

demikian apabila surat pemberitahuan disampaikan tetapi tidak atau tidak

sepenuhnya memenuhi ketentuan yang diharuskan, maka surat pemberitahuan

tersebut dianggap tidak disampaikan. 5 surat pemberitahuan dianggap tidak

disampaikan apabila :

1. Surat pemberitahuan tidak ditandatangani;

2. Surat pemberitahuan tidak sepenuhnya dilampiri keterangan dan/

dokumen;

4Mustaqiem, “Perpajakan dalam Konteks Teori dan Hukum Pajak di Indonesia” (Yogyakarta : buku litera,
2014), hlm 47-48.

5Suparnyo, “HUKUM PAJAK SUATU SKETSA ASAS” (Semarang: Penerbit Pustaka Magister, 2012), hlm
93

5
3. Surat pemberitahuan yang menyatakan lebih bayar disampaikan

setelah 3 (tiga) tahun sesudah berakhirnya masa pajak, bagian

tahun pajak atau tahun pajak dan wajib pajak telah ditegur secara

tertulis;

4. Surat pemberitahuan disampaikan setelah derektur jenderal pajak

melakukan pemeriksaan atau menerbitkan surat ketetapan pajak.

Dan surat pemberitahuan wajib pajak badan harus ditandatangani

oleh pengurus atau direksi dalam hal wajib pajak menunjuk seorang

kuasa dengan surat kuasa khusus untuk mengisi dan

menandatangani surat pemberitahuan, surat kuasa khusus tersebut

harus dilampirkan pada surat pemberitahuan.6

Sehingga dibutuhkan kejujuran wajib pajak dalam menentukan pengisian

surat pemberitahuan karena surat pemberitahuan yang disampaikan kepada

pejabat pajak yang bertugas mengelola pajak pusat merupakan tanggung

tanggungjawab wajib pajak. Penyampaian surat pemberitahuan kepada pejabat

pajak yang bertugas mengelola pajak pusat dilakukan dengan memenuhi syarat

yang telah ditentukan. Sebaliknya, jika terdapat kesalahan maka akibat hukum

yang kemudian timbul dari surat pemberitahuan yang telah disampaikan adalah

perbuatan hukum yang menimbulkan sanksi hukum yang mengakibatkan surat

pemberitahuan dinyatakan batal demi hukum. Hal itu berarti segala yang

dilaporkan oleh wajib pajak dianggap tidak pernah ada supaya tidak dinyatakan

batal demi hukum. 7

6
Mustaqiem, Op.Cit., 48.
7
Djafar, Op.Cit hlm.122-123.

6
2.2 Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT)

Fungsi surat pemberitahuan ditujukan kepada tiga subjek, yaitu:

1. Wajib pajak pph

Sebagai sarana wajib pajak untuk melaporkan dan

mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya

terutang dan untuk melaporkan tentang :

a. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri

atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam satu

tahun pajak atau bagian tahun pajak;

b. Penghasilan yang merupakan objek pajak dan atau bukan objek

pajak;

c. Harta dan kewajiban;

d. Pemotongan/ pemungutan pajak orang atau badan lain dalam 1

(satu) masa pajak.

2. Pengusaha kena pajak

Bagi pengusaha kena pajak fungsi surat pemberitahuan adalah sebagai

sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah

pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah yang

sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang :

a. Pengkreditan pajak masukan terhadap pajak keluaran;

b. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri oleh

pengusaha kena pajak dan atau melalui pihak lain dalam satu masa pajak,

yang ditentukan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan yang berlaku.

7
3. Pemotong/pemungut pajak

Bagi pemotong atau pemungut pajak, fungsi surat pemberitahuan adalah

sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan pajak yang

dipotong atau dipungut dan disetorkannya.

2.3 Jenis-Jenis Surat Pemberitahuan (SPT)

Jenis surat pemberitahuan dilihat dari periode pelaporan terdiri dari surat

pemberitahuan tahunan dan surat pemberitahuan masa.

1. Surat Pemberitahuan Tahunan

Surat Pemberitahuan tahunan adalah surat untuk suatu tahun pajak atau

bagian tahun pajak. Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 tahun kalender kecuali

bila wajib pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun

kalender. Bagian tahun pajak adalah bagian dari jangka waktu 1 tahun pajak.

Surat pemberitahuan tahunan hanya dikenal dalam pajak penghasilan, yang

terdiri dari surat pemberitahuan tahunan wajib pajak orang pribadi dan surat

pemberitahuan wajib pajak badan. 8

Jangka waktu penyampaian surat pemberitahuan tahunan pajak penghasil

wajib pajak orang pribadi adalah paling lama tiga bulan setelah berakhir tahun

pajak. Jika selam jangka waktu itu wajib pajak untuk pajak penghasilan tersebut

tidak memenuhinya karena berada dalam keadaan memaksa (force majeur),

berhak memohon perpanjangan jangka waktu penyapaaian pemberitahuan itu

harus ditunjukan kepada pejabat pajak yang bertugas mengelola pajak pusat.

Apabila wajib pajak tidak memenuhi jangka waktu penyampaian surat

pemberitahuan tahunan pajak penghasilan, walaupun telah dilakukan

8
Djafar, Op.Cit hlm 124.

8
perpanjangan jangka waktu masih tetap tidak dapat dipenuhi, wajib pajak yang

bersangkutan diberikan surat teguran. 9

Dalam kaitan dengan pajak penghasilan, yang diwajibkan menyampaian

SPT tahunan hanya wajib pajak dalam negeri, baik wajib pajak orang pribadi

maupun wajib pajak badan karena semua penghasilan yang diterima merupakan

objek pajak penghasilan. Oleh karena itu, wajib pajak luar negeri tidak wajib

menyampaikan surat pemberitahuan tahunan karena penghasilan yang diterima/

diperoleh di Indonesia telah dikenakan surat pemberitahuan tahunan, wajib pajak

tersebut tetap harus menaati terhadap wajib pajak dalam negeri yang menerima

atau memperoleh penghasilan selama satu tahun pajak tidak melebihi batas

penghasilan tidak surat pemberitahuan tahunan. 10

Surat pemberitahuan tahunan terbagi dalam beberapa bentuk formulir

sesuai dengan wajib pajak yang melaporkannya, yaitu:

a. SPT tahunan pajak penghasilan badan (formulir 1771).

b. SPT tahunan pajak penghasilan badan bagi wajib pajak yang diizinkan

menyelenggarakan pembukuan dalam mata uang dolar as (formulir

1771 $).

c. SPT tahunan pajak penghasilan orang pribadi (formulir 1770).

d. SPT tahunan pajak penghasilan orang pribadi sederhana (formulir

1770 s).

e. Surat pemberitahuan tahunan paj ak penghasilan orang pribadi

sangat sederhana (formulir 1770 ss).

9
Ibid.
10
Ibid. hlm 125.

9
2. Surat pemberitahuan masa

Surat pemberitahuan masa merupakan bagian dari surat pemberitahuan.

Surat pemberitahuan masa adalah surat pemberitahuan untuk suatu masa pajak.

Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Masa

Pajak. Masa Pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak

untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang dalam suatu

jangka waktu tertentu. Rochmat Soemitro (1986: 68) mengatakan bahwa kalau

wajib pajak tidak satu tahun menjadi wajib pajak karena baru datang di Indonesia

setelah tahun pajak mulai, atau meninggalkan Indonesia atau meninggal dunia,

pajak dihitung dari masa pajak yang kurang dari satu tahun. 11

Dengan demikian, surat pemberitahuan masa pajak pertambahan nilai tidak

sah menurut hukum pajak dengan konsekuensi pengusahaan kena pajak

berkewajiban menyampaikan kembali surat pemberitahuan masa pajak

pertambahan nilai kepada pejabat pajak di tempat tinggal atau tempat

kedudukannya. Jangka waktu penyampaian surat pemberitahuan masa, baik

surat pemberitahuan masa pajak penghasilan maupun surat pemberitahuan

masa pajak pertambahan nilai adalah paling lama 20 hari setelah akhir masa

pajak. Apabila pemberitahuan tersebut tidak sampaikan maka akan dikenakan

sanksi berupa denda lima ratus ribu rupiah dan untuk pemberitahuan masa lainya

akan dikenakan sanksi aberupa denda sebesar seratus ribu rupiah. Pengenaan

sanksi tersebut berpa denda dilakukan wajib pajak denga kriteria yaitu :

a. Wajib pajak usaha kecil

11
Ibid

10
b. Wajib pajak orang pribadi yang memiliki penghasilan neto kurang dari

penghasialan tidak kena pajak

c. Wajib pajak luar negeri yang memperoleh penghasilan di Indonesia

telah dikenakan pajak yang bersifat final. 12

Surat pemberitahuan masa terbagi dalam beberapa bentuk formulir

sesuai dengan jenis pajak yang dilaporkan, yaitu:

a. SPT masa pajak penghasilan pasal 21 dan pasal 26 (formulir 1721).

b. SPT masa pajak penghasilan pasal 22.

c. SPT masa pajak penghasilan pasal 23 dan pasal 26.

d. SPT masa pajak penghasilan pasal 25.

e. SPT masa pajak penghasilan pasal 4 ayat (2).

f. SPT masa pajak penghasilan pasal 15.

g. SPT masa pajak pertambahan nilai (formulir 1111).

h. SPT masa pajak pertambahan nilai bagi pemungut.

i. SPT masa pajak pertambahan nilai bagi pengusaha kena pajak

pedagang eceran yang menggunakan nilai lain sebagai dasar

pengenaan pajak (formulir 1111 dm).

j. SPT masa pajak penjualan atas barang mewah.

k. SPT tahunan pajak penghasilan wajib pajak badan.

l. SPT tahunan pajak penghasilan wajib pajak badan yang diizinkan

menyelenggarakan pembukuan dalam bahasa inggris dan mata uang

dollar amerika serikat.

m. SPT tahunan pajak penghasilan wajib pajak orang pribadi.

12
Ibid 126

11
n. SPT tahunan pajak penghasilan pasal 21.13

2.4 Bentuk-Bentuk Surat Pemberitahuan (SPT)

Bentuk surat pemberitahuan dilihat darifisik surat pemberitahuan terdiri

dari formulir kertas(hardcopy) dan e-SPT.

1. Formulir kertas (hardcopy).

Merupakan formulir dalam bentuk kertas yang dapat diisi oleh wajib

pajak sebagaimana formulir pada umumnya.

2. E-SPT

Merupakan data surat pemberitahuan wajib pajak dalam bentuk elektronik

yang dibuat oleh wajib pajak dengan menggunakan aplikasi e-SPT yang

disediakan oleh direktorat jenderal pajak.14

2.5 Proses Pelaporan/Penyampaian dan Pembayaran Surat Pemberitahuan

(SPT)

1. Tata cara pelaporan/penyampaian SPT

Setelah wajib pajak mendapatkan NPWP, kemudian melakukan

pembayaran pajak, kewajiban selanjutnya yang harus dilaksanakan adalah

melaporkannya ke kantor pelayanan pajak tempat kedudukan wajib pajak

tersebut. Hal-hal yang berkaitan dengan pelaporan wajib pajak dapat diakses

melalui website direktorat jenderal pajak http://www.pajak.go.id dengan mengklik

petunjuk “3M” melapor.

13Handayanto, “Bahan Ajar KUP Prodip 1 Keuangan Spesialisasi Pajak” (Jakarta: Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara, 2013). hlm 34
14 Direktorat Jenderal Pajak, “e-Filing, Cara Mudah, Cepat Dan Aman Lapor Pajak” Melalui

(http://www.pajak.go.id/content/article/e-filing-cara-mudahcepat-dan-aman-lapor-pajak diakses 26 Maret


2020).

12
Kewajban melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek

pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dalam SPT tercantum

dalam pasal 3 ayat 1 UU KUP yang berbunyi ” setiap wajib pajak, wajib mengisi

surat pemberitahuan (SPT) dengan benar, lengkap dan jelas, dengan bahasa

indonesia dan menggunakan huruf latin, angka arab, satuan mata uang rupiah,

serta menanda tangani selanjutnya menyampaikannya ke kantor direktorat

jenderal pajak tempat wajib pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang

ditetapkan oleh direktur jenderal pajak ( UU KUP, pasal 3 ayat 1). 15

Yang dimaksud benar, lengkap, dan jelas dalam mengisi surat

pemberitahuan adalah sebagai berikut : 1) benar adalah benar dalam

perhitungan termasuk benar dalam penerapan ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan dalam penulisan dan sesuai dalam keadaan yang

sebenarnya; 2) lengkap adalah memuat semua unsur-unsur yang berkaitan

dengan objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam surat

pemberitahuan; dan 3) jelas adalah melaporkan asal-usul atau sumber dari objek

pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam pemberitahuan surat

pemberitahuan.16

2. Ketentuan tentang penyampaian SPT

1) SPT dapat disampaikan secara langsung atau melalui pos

15
Suparnyo, Op.Cit. hlm 92
16
Djafar, Op.Cit hlm 119.

13
SPT dapat disampaikan secara langsung atau melalui pos secara tercatat

ke kpp atau kp4 setempat, atau melalui jasa ekspedisi atau jasa kurir yang

ditunjuk oleh direktur jenderal pajak. Dengan batas waktu penyampaian:

a. SPT masa, paling lambat dua puluh hari setelah akhir masa pajak.

b. SPT tahunan, paling lambat tiga bulan setelah akhir tahun pajak.

c. SPT yang disampaikan langsung ke kpp/kp4 diberikan bukti

penerimaan. Dalam hal SPT disampaikan melalui pos secara tercatat,

bukti serta tanggal pengiriman dianggap sebagai bukti penerimaan.

2) Penyampaian SPT melalui elekttronik (e-SPT)

Wajib pajak dapat menyampaikan surat pemberitahuan secara

elektronik (e-SPT) melalui perusahaan penyedia jasa aplikasi (application

service provider) yang ditunjuk oleh direktur jenderal pajak. Yang ditentukan,

dikenakan sanksi administrasi berupa denda :

a. Rp 50.000,00 untuk SPT masa;

b. Rp 100.000,00 untuk SPT tahunan.

c. Baru-baru ini telah terbit peraturan direktur jenderal pajak nomor

per-26/pj/2012 yang mengatur mengatur bagaimana cara wajib

pajak (WP) menyampaikan SPT tahunan. Dalam peraturan

tersebut disebutkan 4 (empat) cara penyampaian SPT tahunan,

yaitu :

1. Secara langsung

Artinya SPT tahunan yang telah kita buat dapat disampaikan

melalui tpt (tempat pelayanan terpadu) yang ada di kpp tempat WP

terdaftar. SPT yang wajib disampaikan di tpt adalah :

14
a. SPT tahunan 2012 tersebut statusnya lebih bayar (LB);

b. SPT tahunan tersebut merupakan SPT tahunan pembetulan

tahun pajak sebelum tahun 2012;

c. SPT tahunan 2012 yang disampaikan tersebut sudah

melewati batas waktu penyampaian SPT (batas waktu

penyampaian SPT tahunan dapat dilihat disini)

d. SPT tahunan 2012 dalam bentuk e-SPT selain disampaikan

melalui tpt juga dapat disampaikan melalui pojok pajak/ mobil

pajak / drop box yang ada dimana-mana. SPT yang dapat

disampaikan disini adalah untuk SPT tahunan selain : SPT

tahunan LB, SPT tahunan pembetulan, atau SPT tahunan

yang disampaikan setelah batas waktu penyampaian SPT.

Penyampaian SPT tahunan secara langsung ini dilakukan

tidak dalam amplop atau kemasan.

2. Melalui pos dengan bukti pengiriman surat ke kpp tempat WP

terdaftar

Penyampaian SPT melalui pos dimasukkan ke dalam amplop

tertutup yang telah ditempel lembar informasi yang berisi data tentang:

a. Nama WP

b. NPWP

c. Tahun pajak

d. Status SPT (nihil/KB/LB)

e. Jenis SPT (normal/pembetulan)

f. Perubahan data (ada/tidak ada)

15
g. No telepon

h. Pernyataan

i. Tanda tangan WP format ada di lampiran per-26/pj/2012

3. Melalui perusahaan jasa ekspedisi atau kurir dengan bukti

pengiriman ke kpp tempat WP terdaftar penyampaian SPT melalui

jasa ekspedisi atau kurir dimasukkan ke dalam amplop tertutup

yang telah ditempel lembar informasi yang berisi data tentang:

a. Nama WP

b. NPWP

c. Tahun pajak

d. Status SPT (nihil/KB/LB)

e. Jenis SPT (normal/pembetulan)

f. Perubahan data (ada/tidak ada)

g. No telepon

h. Pernyataan

i. Tanda tangan WP format ada di lampiran per-26/pj/2012

4. e-filling melalui website djp (www.pajak.go.id) atau jasa

penyedia asp17

3) Pembayaran surat pemberitahuan (SPT)

Dalam ketentuan umum perpajakan, cara pembayaran SPT adalah:

1) Menggunakan surat setoran pajak (ssp) melalui bank persepsi atau kantor

pos persepsi. Ssp itu adalah formulir bukti pembayaran ( jika di bank kita

17
Direktorat Jenderal Pajak, “e-Filing, Cara Mudah, Cepat Dan Aman Lapor Pajak” Melalui
(http://www.pajak.go.id/content/article/e-filing-cara-mudahcepat-dan-aman-lapor-pajak diakses 26 Maret
2020).

16
mengenalnya sebagai slip) yang terdiri atas 5 rangkap kertas. Untuk

memperolehnya dapat anda unduh di www.pajak.go.id di menu download

-lainnya. Bank biasanya meminta ssp yang berkarbon, jika WP mencetak

dari website informasikan untuk membawa kertas karbon sendiri. Ada pun

bank persepsi adalah bank yang ditunjuk oleh pemerintah untuk menerima

pembayaran pajak. Berikut ini adalah ketentuan jika membayar dengan

menggunakan ssp.

2) Bank persepsi: ssp lembar ke-1 dan ke-3 yang didalamnya sudah tertera

ntpn (nomor transaksi penerimaan negara) dan ntb (nomor transaksi

bank).

3) Ssp baru dianggap sah jika sudah tercantum ntpn dan ntb (pasal 2 ayat

(5) per 148/pj/2007). Tetapi utk beberapa bank terkadang validasi ntpn

diberikan di lembaran tersendiri yang terpisah dari ssp.

4) Untuk WP yang membayar pph pasal 25, maka ssp yang didalamnya

sudah tertera ntpn tersebut dianggap sebagai pelaporan SPT masa pph

pasal 25, sehingga WP tidak perlu lagi melaporkan ssp yang sudah

diterakan ntpn tsb ke kpp tempat WP terdaftar. (pasal 4 ayat (1) per

22/pj/2008).

5) Kantor pos persepsi : ssp lembar ke-1 dan ke-3 yang yang didalamnya

sudah tertera ntpn (nomor transaksi penerimaan negara) dan ntp (nomor

transaksi pos) (pasal 2 ayat (5) per 148/pj/2007).

6) Untuk WP yang membayar pph pasal 25, maka ssp yang didalamnya

sudah tertera ntpn tersebut dianggap sebagai pelaporan SPT masa pph

pasal 25, sehingga WP tidak perlu lagi melaporkan ssp yang sudah

17
diterakan ntpn tsb ke kpp tempat WP terdaftar. (pasal 4 ayat (1) per

22/pj/2008). 18

2.6 Sanksi Pelaksanaan Surat Pemberitahuan (SPT)

Sanksi bagi WP yang tidak menyampaikan/tidak melaksanakan SPT,

dapat berupa sanksi administrasi ataupun sanksi pidana. Sanksi administrasi

dapat berupa denda sebagaimana diatur dalam pasal 7 UU KUP atau berupa

kenaikan sebagaimana diatur dalam pasal 13 ayat 3 UU KUP. Sanksi pidana

dapat berupa kurungan atas tindak pidana kealpaan sebagaimana diatur dalam

pasal 38 UU KUP ataupun penjara atas tindak pidana kesengajaan sebagaimana

diatur dalam pasal 39 UU KUP.

1. Surat Teguran Atas SPT Yang Tidak Disampaikan.

Apabila SPT tidak disampaikan sesuai batas waktu yang ditentukan atau

batas waktu perpanjangan penyampaian SPT tahunan, dapat diterbitkan surat

teguran (pasal 3 ayat 5a UU KUP). Penerbitan surat teguran, disamping

merupakan bentuk pembinaan terhadap WP, juga merupakan syarat bagi

dikenainya WP yang bersangkutan dengan sanksi administrasi berupa kenaikan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat 1 huruf b dan pasal 13 ayat 3 UU

KUP.

2. Sanksi Administrasi Berupa Denda

Pasal 7 ayat (1) UU KUP menyatakan apabila SPT tidak disampaikan

dalam jangka waktunya atau batas waktu perpanjangan penyampaian SPT,

dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar:

18
Direktorat Jenderal Pajak, “e-Filing, Cara Mudah, Cepat Dan Aman Lapor Pajak” Melalui
(http://www.pajak.go.id/content/article/e-filing-cara-mudahcepat-dan-aman-lapor-pajak diakses 26 Maret
2020).

18
Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) untuk SPT masa ppn, Rp 100.000,00

(seratus ribu rupiah) untuk SPT masa lainnya, Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah)

untuk SPT tahunan pph WP badan Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah) untuk

SPT tahunan pph WP orang pribadi.

Ayat (2) menyatakan bahwa “sanksi administrasi berupa denda diatas

tidak dilakukan terhadap” :

a. WP orang pribadi yang telah meninggal dunia;

b. WP orang pribadi yang sudah tidak melakukan kegiatan usaha atau

pekerjaan bebas;

c. WP orang pribadi yg berstatus sebagai w n a yg tidak tinggal lagi di

indonesia;

d. Badan usaha tetap (but) yang tidak melakukan kegiatan lagi di

indonesia;

e. WP badan yg tidak melakukan usaha lagi tetapi belum bubar sesuai

dengan ketentuannya

f. Bendahara yang tidak melakukan pembayaran lagi;

g. WP yang terkena bencana, yang ketentuannya diatur dengan

peraturan menteri keuangan atau

h. WP lain yg diatur dengan atau berdasarkan pmk.

Yang dimaksud dengan WP lain tersebut pada huruf h berdasarkan pmk

no. 186/pmk.03/2007 adalah WP yg tidak dapat menyampaikan SPT dalam

jangka waktu yg telah ditentukan karena keadaan antara lain :

a. Kerusuhan massal;

b. Kebakaran;

19
c. Ledakan bom atau aksi terorisme;

d. Perang antar suku; atau

e. Kegagalan sistem komputer administrasi penerimaan negara atau

perpajakan. Penetapan WP tersebut dilakukan dengan keputusan

dirjen pajak.19

3. Sanksi Administrasi Berupa Kenaikan

Sanksi administrasi berupa kenaikan dapat dikenakan melaui penerbitan

SKP KB apabila SPT tidak disampaikan dalam jangka waktunya dan setelah

ditegur secara tertulis, tetap tidak disampaikan pada waktunya sebagaimana

ditentukan dalam surat teguran (pasal 13 ayat 1 huruf b UU KUP). Dari jumlah

pajak dalam SKP KB yang diterbitkan ditambah dengan sanksi administrasi

berupa kenaikan sesuai dengan pasal 13 ayat 3 UU KUP.

4. Sanksi Pidana Kurungan

Pidana kurungan dalam pasal 38 UU KUP dikenakan terhadap setiap

orang yang karena kealpaannya tidak menyampaian SPT.

Pasal 38 UU KUP tersebut berbunyi:” setiap orang yang karena kealpaannya:

a. Tidak menyampaikan SPT; atau

b. Menyampaikan SPT, tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau

melampirkan keterangan yg isinya tidak benar sehingga dapat

menimbulkan kerugian pada pendapatan negara dan perbuatan tersebut

merupakan perbuatan setelah perbuatan yang pertama kali sebagaimana

dimaksud dalam pasal 13a, didenda paling sedikit 1 kali jumlah pajak

terutang yg tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 2 kali jumlah

19 Periksa pasal 3 ayat 5a UU KUP

20
pajak terutang yg tidak atau kurang dibayar, atau dipidana kurungan

paling singkat 3 bulan atau paling lama 1 tahun.”

Yang dimaksud dengan perbuatan yang pertama kali sebagaimana

dimaksud dalam pasal 13a adalah “WP yang karena kealpaannya tidak

menyampaikan SPT atau menyampaikan SPT, tetapi isinya tidak benar atau

tidak lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar sehingga

dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara, tidak dikenai sanksi

pidana apabila kealpaan tersebut pertama kali dilakukan oleh WP dan WP

tersebut wajib melunasi kekurangan pembayaran jumlah pajak yang terutang

beserta sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 200 % dari jumlah pajak yg

kurang dibayar yang ditetapkan melalui penerbitan SKP KB”.20

5. Sanksi Pidana Penjara

Pasal 39 ayat 1 huruf c dan d UU KUP menyatakan ”setiap orang yang

dengan sengaja:

a. Tidak menyampaikan SPT;

b. Menyampaikan SPT dan/atau keterangan yang isinya tidak benar atau

tidak lengkap, terkena sanksi pidana antara 6 bulan s/d 6 tahun dan denda

antara 2 s/d 4 kali.21

20
Periksa pasal 38 UU KUP
21
Periksa Pasal 39 ayat 1 huruf c dan d UU KUP

21
BAB III

PENUTUP

1. Surat pemberitahuan adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk

melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau

bukan objek pajak dan atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan.

2. Fungsi SPTditujukan pada 3 subjek, yaitu wajib pajak pph, pengusaha kena

pajak dan pemotong/pemungut pajak.

3. Jenis SPT ada dua macam, yaitu SPT tahunan dan SPT masa.

4. Dalam SPT dikenal dua bentuk SPT yaitu formulir kertas (hardcopy) dan e-

SPT.

5. Tata cara pelaporan/penyampaian SPT menyangkut dengan ketentuan

tentang penyampaian SPT dan penyampaian SPT melalui elekttronik (e-SPT)

yang dalam hal ini penyampaian SPT melalui elektronik (e-SPT) dapat

dilakukan dengan secara langsung, melalui pos dengan bukti pengiriman

surat ke kpp tempat WP terdaftar, melalui perusahaan jasa ekspedisi atau

kurir dengan bukti pengiriman ke kpp tempat WP terdaftar dan juga e-filling

melalui website djp (www.pajak.go.id) atau jasa penyedia asp.

6. Adapun sanksi dalam pelaksanaan SPT adalah surat teguran atas SPT yang

tidak disampaikan, sanksi administrasi berupa denda, sanksi administrasi

berupa kenaikan, sanksi pidana kurungan dan sanksi pidana penjara.

22
DAFTAR PUSTAKA

Buku Bacaan

Handayanto, T. P, 2013, Bahan Ajar KUP Prodip 1 Keuangan Spesialisasi Pajak,

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Jakarta.

Mustaqiem, 2014, Perpajakan Dalam Konteks Teori Dan Hukum Pajak Di

Indonesia, Buku Litera, Yogyakarta.

Muhammad Djafar Saidi, 2018; Pembaruan Hukum Pajak, Cetakan Kelima,

Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.

Rochmat Soemitro, 1990, Asas Dan Dasar Perpajakan 1, PT. Eresco, Bandung

Suparnyo, 2012, HUKUM PAJAK SUATU SKETSA ASAS, Penerbit Pustaka

Magister, Semarang.

Peraturan Perundang-undangan

Undang Undang Dasar Republik Indonesia 1945

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan

Umum Perpajakan

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak

Penghasilan.

Internet

Direktorat Jenderal Pajak.(2016). e-Filing, Cara Mudah, Cepat Dan Aman Lapor

Pajak. Melalui http://www.pajak.go.id/content/article/e-filing-cara-

mudahcepat-dan-aman-lapor-pajak. (diakses 26 Maret 2021).

Direktorat Jenderal Pajak (2017). e-Form. Melalui http://www.pajak.go.id/e-form.

(diakses 26 Maret 2021)

23

Anda mungkin juga menyukai