Anda di halaman 1dari 5

Nama : Siti Nurmala

NPM : 1918063
Mata Kuliah : Manajemen Strategik
Dosen : Dadang Junaedi, SE., MM
Hari/tanggal : Sabtu, 24 Juli 2021

1. Tactic Competitive merupakan strategi yang fokus pada rencana manajemen untuk
bersaing dengan sukses. Tujuan utamanya adalah untuk menarik pelanggan, mengatasi
tekanan persaingan, dan memperkuat posisi pasar perusahaan.
Strategy Encirclement merupakan strategi penantang pasar menyerang pemimpin dari segala
sisi. Baik kelebihan maupun kekurangan, semuanya ditantang olehnya. Ini seperti namanya
yang punya embel-embel lingkaran.
Contoh :
PT F merupakan pemimpin pasar dalam industri kaos kaki. Mereka punya penantang di pasar
bernama PT G.

PT F sendiri menjual kaos kaki dengan harga yang mahal, namun kualitasnya biasa saja.
Mereka juga hanya punya toko offline.

Akhirnya, PT G menggunakan encirclement attack untuk menyerangnya. Mereka membuat


kaos kaki yang lebih murah dan berkualitas.

Mereka juga punya dua channel penjualan, yakni online dan offline. Ini merupakan bentuk
strategi penantang pasar yang dipilih PT G.

2. 4 tipe utama dari kemampuan merespon organisasi yang dapat melayani berbagai tujuan
yang berbeda organisasi :
1. Operational Responsiveness : fokus organisasi adalah meminimalkan biaya operasi
dalam perusahaan.
2. Competitive Responsiveness : mengoptimalkan kemampuan perusahaan.
3. Innovative Responsiveness : mengembangkan potensi untuk memperoleh laba dalam
jangka pendek.
4. Increpreneurie Responsiveness : mengembangkan potensi kemampu laba dalam
jangka panjang.

3. Berbagai tantangan dari pelaksanaan implementasi strategik:


1. Ketidakmampuan mengelola perubahan untuk mengatasi resistensi internal.
2. Mencoba mengeksekusi strategi yang bertentangan dengan struktur kekuasaan.
3. Ketidakjelasan komunikasi dengan tanggung jawab.
4. Strategi yang buruk atau tidak jelas.
5. Kurangnya ownership dari rencana eksekusi
6. Kurangnya sumber daya keuangan dalam mendukung pengimplementasian strategi.
7. Kurangnya dukungan dari manajemen puncak untuk melakukan eksekusi strategi.

4. MODERN COFFEE SHOP

A. ANALISIS INTERNAL ( Tangible, Intangible, Organisasi Capabilities)


Sumber Daya
1. Tangible
 Pabrik Produksi
 Supermarket, Minimarket, Pasar
 Karyawan Produksi
2. Intangible
 Hospitality
 Pelatihan Skill
3. Kemampuan Kumpulan Sumber Daya
 Supermarket, Minimarket, Pasar
 Pelatihan Skill
4. Kompetensi Inti
 Memproduksi dengan mengikuti standarisasi yang ada
 Pelatihan produksi dengan menggunakan teknologi
5. Keunggulan Kompetensi yang Berkesinmbungan
 Produksi & Pelatihan
6. Daya Saing
 Produksi & Pelatihan

ANALISIS EKSTERNAL ( Lingkungan, Teknologi )


Lingkungan : Mayoritas penduduk Indonesia saat ini memiliki dataran tinggi cocok ditanami
kopi & itu semua sebagai peluang bisnis industri minuman kopi modern yang dikembangkan
oleh anak negeri hingga saat ini maju dan pesat.
Teknologi : Untuk meningkatkan hasil produksi dan efisiensi kerja, perawatan dan
memeliharaan pada proses produksi warung kopi modern banyak menggunakan mesin-mesin
yang bersifat otomatis dalam produksi. Salah satu diantaranya adalah mesin penggiling kopi
yang secara otomatis mengolah biji kopi menjadi kopi hitam siap saji.

B. Matriks Internal dan Eksternal Factor


STRENGTH WEAKNESS
 Teknologi produksi  Penyediaan bahan
 Kualitas produk baku yang lamban
OPPORTUNITY STRATEGY S-O STREATEGY W-O
 Minuman yang Menjadikan program Membidik pasar menengah
digemari semua pelatihan guna kebawah dengan
kalangan menghasilkan produk memberikan harga
THREATS berkualitas. terjangkau.
 Banyak produsen STRATEGY S-T STRATEGY W-O
pesaing yang Memposisikan diri sebagai Memasarkan produk ke
memproduksi produsen pelopor kopi berbagai pangsa pasar yang
minuman kopi yang modern yang berkualiatas. bisa dijangkau semua
sama kalangan.
Threat (Hambatan) :
1. Kerusakan Lingkungan atau global warming dapat mengganggu produktifitas bahan
baku.
2. Banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang sama dan kreatif.
3. Medan tempuh terutama di wilayah pelosok Indonesia sulit sehingga terkadang
mengganggu sistem distribusi.
4. Birokrasi pemerintah untuk export kurang mendukung.
5. Tingkat urbanisasi yang tinggi sehingga jumlah petani kopi semakin menurun.

Faktor Strategis Nilai Bobot Rating Skor


Banyaknya perusahaan 4 0,4 -4 -1,6
baru & kreatif.
Medan tempuh di pelosok sulit maka 3 0,3 -2 -0,6
mengganggu distirbusi
Birokrasi pemerintah utk export 3 0,3 -3 0,9
tidak mendukung
Banyak petani kopi pilih urbanisasi 3 0,3 -2 -0,6
Global warming menganggu 4 0,4 -3 -1,2
produksi bahan baku
Total 17 1,7 -14 4

Ukuran pembobotan : Ukuran Rating Hambatan :


1 = Sedikit Hambatan 1 =Sedikit Hambatan
2 = Agak Hambatan 2 =Agak Hambatan
3 = Hambatan 3 =Hambatan
4 = SangatHambatan 4= SangatHambatan
Warung Kopi Modern terhadap :
 Buyer ( High ) masih banyak diminati dan dicari karna rasanya yang sesuai dengan
lidah orang indonesia dan harganya yang cukup terjangkau walaupun sudah banyak
kompetitor di lini produk yang sama.
 New Entrance ( Low ) warung kopi modern dalam menghadapi new entrance masih
dapat diatasi dan masih terus mengembangkan produknya sesuai dengan need&want
dan melakukan inovasi terhadap produknya.
 Supplier ( Low ) dilihat dari tabel threat diatas menjadi ancaman karna supplier
seperti petani lebih memilih urbanisasi,sehingga dapat menganggu produksi kopi
tersebut.
 Subtitute ( High ) sudah banyak produk subtitute yang mulai dijual di pasaran dan
kapan saja dapat menggantikan posisi warung kopi lainnya.

C. Hasil analisa SWOT


Strengths (Kekuatan)
 Bahan baku kopi dipilih hanya dari biji kopi terpilih dan terbaik, yang olah dari
perkebunan milik sendiri.
 Harga yang cukup terjangkau
 Adapun pengolahannya, dengan menggunakan mesin paling modern dari Jerman yang
dilakukan untuk menghasilkan produk terbaik dengan standar kualitas terjaga.
 Quality control yang sangat diperhatikan dan dijaga baik dengan memperkerjakan staf
ahli dibidangnya.
 Membantu Perekonomian Petani kopi Indonesia.
Weaknesess (Kelemahan)
 Merasa menjadi brand yang lama kurang gencar melakukan promosi baik iklan media
visual maupun cetak.
 Sedikitnya varian produk kopi sebab hanya berkutat pada produk minuman.
 Kemasan Produk yang kurang variatif sehingga membuat konsumen bosan.
 Terkadang tidak semua daun teh bisa terpakai.

Opportunity (Peluang)
Peluang yang terbuka lebar adalah dengan mengembangkan sayapnya untuk lebih merambah
ke pasar international seperti yang telah dilakukan belakangan dan juga bisa memfokuskan ke
negara-negara tetangga sesama penyuka kopi, sehingga peluang untuk berkembang dinegara
itu besar, serta inovasi-inovasi yang dilakukan Coffee shop modern bisa lebih baik dan lebih
baru tak kala para pesaingnya hanya berinovasi itu-itu saja.Dan dalam pasar nasional pun teh
ini bisa menjadi tuan rumah, dan juga pasti akan dapat di teruskan ke generasi- generasi
selanjutnya karena cita rasanya yg khas akan negara sendiri.

Threat (Ancaman)
Ancaman yang paling signifikan adalah merajalelanya minuman bersoda yang mulai
mengambil pasar kopi di Indonesia. Di samping itu banyak juga yang meniru sistem
penjualan dan tidak sedikit yang bersaing menggunakan cara-cara yang tidak sehat.

D. Jenis Startegi dan Kuadra

Peluang (O)
Kuadran III Y Kuadran I
Strategi Turn Around 1,33 Strategi Agresif

Kelemahan (W) Kekuatan (S)

0,69
Kuadran IV Kuadran II
Strategi Defensif Strategi Difersifikasi

Ancaman (T)

Anda mungkin juga menyukai