Anda di halaman 1dari 10

PERAN INDUSTRI HALAL DALAM UPAYA MEMBANGUN EKONOMI SYARIAH DI

MASA PANDEMI COVID-19

ADELIA NURUL ISLAMI

Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar

Email : adlanrlislm250602@gmail.com

ABSTRACT

The COVID-19 pandemic is a disease that has almost spread and paralyzed the world,
including Indonesia, this pandemic is not only about health problems but covers all aspects that
paralyze the economic sector. Finance Minister Sri Mulyani Indrawati said that the impact on the
bad economy was minus 0.4%. The form of effort implemented to reduce the spread of the
Covid-19 chain is social distancing. However, this movement has an impact on the decline in
overall economic activity. At this time the people of Indonesia are certainly very concerned
about their health, one of which is by consuming and buying hygienic and guaranteed ones. So it
is halal products that take an important position or role in the market in the new normal
economy. The purpose of writing is to find out how the efforts of the halal industry in building a
sharia economy during a pandemic using a descriptive qualitative approach.

Keywords: Halal Industry, Sharia Economy, Community Welfare

ABSTRAK

Pandemi COVID-19 merupakan penyakit yang hampir menyebar dan melumpuhkan dunia
tak terkecuali negara indonesia, pandemi ini bukan hanya membicarakan masalah kesehatan akan
tetapi meliputi seluruh aspek yang melumpuhkan sektor perekonomian. Menteri keuangan, Sri
Mulyani Indrawati mengatakan bahwa dampak terhadap ekonomi buruk mencapai minus 0,4 % .
Adapun bentuk upaya yang diterapkan untuk mengurangi penyebaran rantai covid-19 yaitu
dengan social distancing. Akan tetapi gerakan ini berdampak pada penurunan aktivitas ekonomi
secara keseluruhan. Pada saat ini masyarakat Indonesia tentunya sangat menjaga kesehatan, salah
satunya dengan mengonsumsi dan membeli yang higenis dan terjamin. Maka produk halal lah
yang mengambil posisi atau peranan penting dalam pasar pada perekonomian new normal.
Tujuan penulisan adalah ingin mengetahui bagaimana upaya industri halal dalam membangun
ekonomi syariah di masa pandemic dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif.

Kata Kunci : Industri Halal, Ekonomi Syariah, Mensejahterakan Masyarakat


PENDAHULUAN :

Pandemi COVID-19 merupakan penyakit yang hampir menyebar dan melumpuhkan

dunia tak terkecuali negara indonesia, pandemi ini bukan hanya membicarakan masalah

kesehatan akan tetapi meliputi seluruh aspek yang melumpuhkan sektor perekonomian.

(Hardilawati, 2020) menurut laporan dari Organisation for Economic Co-operation and

Development (OECD), pandemi covid-19 ini mempengaruhi perekonomian dari sisi penawaran

dan permintaan. Dalam penawaran, perusahan mengurangi pasokan bahan baku dan tenga kerja

yang tidak sehat serta rantai pasokan yang mengalami beberapa kendala. Dalam permintaan,

kurangnya permintaan dan menurunya kepercayaan konsumen terhadap suatu produk.

(OECD,2020).

Perekonomian dibidang industri dipandang sebagai sektor yang memegang peranan yang

paling penting. bahkan dapat dikatakan bahwa maju- mundurnya perekonomian suatu negara

dapat dilihat dari kemajuan bidang industrinya. Setiap negara yang akan menata dan

mengembangkan sektor industrinya, akan dilandasi dan dipimpin oleh sistem ekonomi tertentu.

Pilihan sistem ekonomi itu akan sangat menentukan corak dan warna perindustrian yang akan

berkembang. Termasuk, apakah pengembangan bidang industri itu akan membawa kemakmuran

dan kesejahteraan ekonomi rakyatnya secara menyeluruh, atau hanya segelintir rakyatnya saja

yang akan menikmatinya

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, di tengah tekanan pada

perekonomian di seluruh dunia akibat pandemi COVID-19, industri halal masih mampu

mencatatkan kinerja positif. Industri ini tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 3,2 persen atau

lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2019 sebelum pandemi yaitu 2,3
persen. "Secara global, pengeluaran untuk produk-produk halal tahun 2019 sebelum COVID-19

terjadi terutama untuk produk makanan, farmasi, kosmetik, fashion juga travel secara global

mencapai 2,02 triliun dolar Amerika Serikat," (Sri Mulyani dalam sambutannya di sela

peluncuran program Unilever Muslim Centre of Excellence pada Kamis 8 April 2021).
PEMBAHASAN :

1. Landasan Teori

Pengertian Industri Halal

Menurut (Sadono : 1995, 54) Industri merupakan suatu kegiatan ekonomi yang mengolah

barang mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk dijadikan barang yang

lebih tinggi kegunaannya

Menurut perspektif ahli fikih yaitu sesuatu yang baik berupa barang atau jasa yang dapat

diambil manfaatnya oleh manusia adalah halal dan tidak dapat dikatakan haram kecuali jika ada

nash (teks) syar’I yang sahih yang menerangkan tentang keharamannya.

Dari penjelasan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa industri halal adalah upaya

dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk baik berupa pengolahan bahan baku, dan

pengembangan aspek lain yang dapat menjadi produk ekonomi yang diperbolehkan oleh syariat

baik dalam proses pembuatan, usaha, penggunaannya, pemasarannya maupun pengembangannya

bukan hasil dari kegiatan muamalah yang dilarang.

Sektor Industri Halal di Indonesia

1. Makanan dan Minuman

Pada sektor industri ini merupakan pendapatan terbesar setiap tahunnya dan

diprediksi akan terus laju berkembang karena masyarakat Indonesia semakin peduli

dengan kehalalan dari produk yang mereka konsumsi

2. Kosmetik
Sektor industri kosmetik juga berkembang pesat di Indonesia, produk kosmetik yang

halal memberikan rasa aman pada pengguna produk tersebut dikarenakan adamya

sertifkat halal dan dapat menjamin bahwa bahan baku kosmetik tersebut aman

3. Travel

Sektor industri parawisata halal berupa penginapan halal dan makanan halal selama

perjalanan wisata. Industri pariwisata ini diminati semua masyarakat termasuk yang

non muslim karena fasilitas yang diberikan menjamin kebersihan, keamanan serta

kualitas terbaik

4. Fashion

Saat ini, brand halal fashion telah berkembang pesat di Indonesia dan dapat

berkembang terus mengingat besarnya share market yang ada

Akar Masalah di Bidang Industri

Pembahasan pengembangan bidang industriemang akan menyangkut banyak hal, namun


paling tidak ada 4 hal penting yang terkait dengan masalah pengembangan industri :

1. Bentuk model perusahaannya.

2. Kepemilikan alat-alat industrinya.

3. Pengembangan modal industrinya.

4. Ketenagakerjaan di bidang industrinya.

Pandangan Ekonomi Kapitalisme

Sistem ekonomi kapitalisme memiliki pandangan yang khas terhadap kepemilikan alat

industri yang adil dan juga pada derivasi-derivasinya. Pandangan yang adil terhadap

kepemilikan alat industri adalah bahwa kepemilikan alat-alat produksi dalam industri

adalah hak dari semua manusia. Setiap individu maupun swasta bebas memiliki alat-alat
industri. Konsekuensi dari pandangan tersebut, di dalam sistem ekonomi kapitalisme,

bagi individu maupun swasta tidak hanya dibebaskan dalam kepemilikan alat-alat

produksi, namun juga bebas dalam memproduksi berbagai barang apapun,

mengembangkannya, memperbesarnya, memperbanyak ragamnya, tanpa ada batasan-

batasan lagi.

Dampak Sosialisme Industri

Rendahnya produktivitas tersebut diakibatkan oleh hilangnya motivasi berproduksi dari

kalangan pekerjanya, karena hilangnya prinsip kepemilikan yang telah dihapuskan oleh

negara. Akhirnya seluruh rakyat yang bertindak sebagai pekerja kehidupannya semakin

ditindas oleh penguasa yang menjalankan roda industri secara tidak profesional.

Industri Yang Memproduksi Barang Yang Haram

Segala produk yang hukumnya haram, maka memiliki alat-alat industrinya juga

haram, walaupun status hukum asalnya adalah boleh. fasilitas umum, yang jika tidak ada

dalam suatu komunitas tertentu maka akan menimbulkan sengketa dalam mencarinya.

Larangan tersebut bukan terletak pada larangan memiliki ketiga jenis barang

tersebut, melainkan dari segi sifatnya, yaitu dari segi apakah barang tersebut dibutuhkan

oleh orang banyak dalam suatu komunitas tertentu ataukah tidak. Barang tambang yang

besar. Barang tambang yang besar atau tambang tidak terbatas jumlahnya, yang tidak

mungkin dihabiskan, adalah termasuk kepemilikan umum.


2. Pembahasan

Industri merupakan suatu kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,


pembangunan industri tidak hanya mencapai kegiatan mandiri saja, melainkan mempunyai cita-
cita untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tidak hanya itu, industry juga dapat
dikatakan sektor pemimpin, karena dengan adanya sektor pembangunan industry maka dapat
memacu dan mengangkat pembangunan sektor-sektor lainnya seperti sektor makanan halal,
sektor style atau busana halal, sektor traveling halal ataupun sektor jasa. Dengan berkembangnya
sektor-sektor lanjutan dari sektor industri, maka akan mendukung laju pertumbuhan industry dan
membangun ekonomi syariah di masa pandemi. Dengan demikian maka akan menyebabkan
meluasnya peluang kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan permintaan
masyarakat. Tidak hanya itu, pembangunan industry juga dapat meningkatkan kualitas sumber
daya manusia dengan kemampuannya

Dengan banyaknya peluang yang ada, maka sektor sektor industri halal tetap menjadi
peluang yang menjanjikan membangun ekonomi syariah di masa pandemic karena luasnya
cakupan target pasar yang dimana produk halal tidak hanya terbatas pada masyarakat muslim
tetapi juga masyarakat non muslim, apalagi dimasa pandemi ini masyarakat mementingkan
kesehatan, kebersihan dan rasa aman. Produk-produk halal telah mendapatlan respon yang sangat
baik dari konsumen tidak hanya di Indonesia bahkan di dunia pun karena adanya jaminan
kualitas produk yang ketat sehinggan memberikan rasa aman pada penggunanya

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, di tengah tekanan pada


perekonomian di seluruh dunia akibat pandemi COVID-19, industri halal masih mampu
mencatatkan kinerja positif. Industri ini tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 3,2 persen atau
lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2019 sebelum pandemi yaitu 2,3
persen. Indonesia sebagai negara yang termasuk dalam kelompok G20 dan memiliki banyak
penduduk muslim bisa melihat potensi ini untuk mengembangkan industri-industri yang bisa
memenuhi keinginan baik untuk Indonesia sendiri maupun untuk pasar global. Dia menyambut
baik adanya program kolaborasi lintas sektor yang mendukung pengembangan ekonomi dan
keuangan syariah di Indonesia, dalam rangka mewujudkan sisi Indonesia maju sebagai pusat
ekonomi syariah dunia. Program ini diharapkan mampu menjadi salah satu penggerak kemajuan
ekonomi syariah nasional dan mempercepat perkembangan bisnis-bisnis pendukung industri
halal lainnya di Indonesia. Anggota Dewan Penasihat Unilever Muslim Centre of Excellence
Adiwarman Azwar Karim mengatakan seiring meningkatnya tren gaya hidup halal di berbagai
belahan dunia, salah satu hal yang paling penting dari proses ini adalah interaksi pihak produsen
dengan ahli syariah. Penelitian, pengujian dan kunjungan lapangan harus dilakukan
berdampingan dengan para ahli agar produsen dapat memiliki pengetahuan yang lebih mendalam
akan fiqhus-syariah atau ilmu fiqih terkait syariah dan fiqhul-waqi atau pemahaman yang detail
dan benar mengenai permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat.
KESIMPULAN

Industri dapat dikatakan sektor pemimpin, karena dengan adanya sektor pembangunan

industry maka dapat memacu dan mengangkat pembangunan sektor-sektor lainnya seperti sektor

makanan halal, sektor style atau busana halal, sektor traveling halal ataupun sektor jasa. Dengan

berkembangnya sektor-sektor lanjutan dari sektor industry, maka akan mendukung laju

pertumbuhan industry dan membangun ekonomi syariah di masa pandemi. Dia menyambut baik

adanya program kolaborasi lintas sektor yang mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan

syariah di Indonesia, dalam rangka mewujudkan sisi Indonesia maju sebagai pusat ekonomi

syariah dunia
DAFTAR PUSTAKA

Oktarinda (2007). Dampak Perkembangan Industri Besar Terhadap Sosial Ekonmi Di


Kabupaten Temanggung 1-2
Kamila (2021). Peran Industri Halal Dalam Mendongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia Di Era New Normal. 34-35
Sumarni (2020). Pandemi Covid-19 : Tantangan Ekonomi dan Bisnis. 51-53
Yudha (2021). Halal Industry During The Covid-19 Pandemic Is The Hidden Blessing

Anda mungkin juga menyukai